"Kevin, ponsel saya mana?" tanya Devan kepada asistennya.
"Ini tuan" ucap Kevin sambil memberikan ponsel Devan.
Devan segera mengambil ponselnya lalu menghubungi istrinya.
"Sayang, kamu lagi ngapain?" tanya Devan begitu istrinya mengangkat panggilan telfonnya.
"Aku lagi bersama mama sayang di mall, kita lagi belanja" jawab Clara istri Devan.
Clara adalah wanita beruntung yang bisa mendapatkan hati Devan dan juga kesetiaan Devan. Wanita yang selalu di manja oleh Devan, apapun yang Clara inginkan pasti di penuhi oleh Devan.
"Oh iya sekarang kamu lagi dimana sayang?" tanya Clara.
"Aku lagi di hotel XXX sepertinya malam ini aku tidak pulang sayang karena harus bertemu dengan klien lagi, dan aku kasihan sama Kevin kalau harus menyetir pasti dia juga lelah" ucap Devan yang masih di dengar oleh Kevin.
Tuan memang sangat baik dan pengertian batin Kevin.
Devan Aditya Putra seorang pria kaya yang sukses menjalankan bisnisnya di berbagai bidang, dan terkenal kejam tapi tipe lelaki yang setia kepada satu istri, walaupun banyak wanita yang ingin menggodanya namun dia tak pernah tergoda.
Kevin asisten pribadi Devan yang bekerja sudah sangat lama kepada Devan dan mengetahui betul sifat Devan yang tidak segan-segan untuk berbuat kejam kepada siapapun apabila ada yang di rasa cukup menganggu. Dan pastilah Kevin yang turun langsung menangani itu.
"Yah begitu yah sayang, aku pasti merindukan kamu malam ini" ucap Clara manja.
"Hanya malam ini sayang, besok aku akan pulang dan mengobati kerinduan kamu, atau kamu datanglah ke hotel" ucap Devan.
"Heem aku sangat ingin sayang tapi aku tidak mau menganggu pekerjaan kamu, kalau aku disitu pasti kamu tidak akan konsentrasi, iya kan? kata Clara.
"Iya sih sayang, tapi aku akan coba untuk konsentrasi kok" ucap Devan lalu tersenyum walaupun cuma Kevin saja yang melihat senyumnya, Clara tidak melihatnya.
"Pasti kamu tidak bisa sayang, karena kamu tidak akan bisa pergi bertemu klien jika aku sudah bermanja-manja sama kamu" ucap Clara.
"Kamu memang benar sayang" ucap Devan.
"Tuh kan, ya sudah sayang kamu semangat yah kerjanya dan aku tutup dulu telfonnya kasian mama sayang sejak tadi mendengar kita bermesraan melalui telfon" ucap Clara lalu tertawa kecil sambil melihat mama Devan.
"Baiklah sayang, kalian bersenang-senang lah, belanja saja apa yang kalian inginkan" ucap Devan.
"Iya suamiku, aku tutup telfonnya yah. I love you sayang" ucap Clara.
"I love you too my wife" ucap Devan.
Clara pun menutup panggilan telfonnya lalu mengirimkan pesan kepada seseorang.
"Kamu bisa menjalankan rencana malam ini adikku, Devan sedang berada di hotel XXX malam ini, pastikan kamu berhasil" isi pesan Clara kepada Clarisa adiknya.
"Kakak yakin dengan rencana ini, kakak ikhlas gitu?" tanya Clarisa.
"Iya ikhlas, lagian Devan hanya mencintai aku saja. Terus aku malas mengurus dia terus karena aku memiliki kekasih lain dan juga aku nggak mau memiliki anak dulu, jadi itu bisa membuat aku mempunyai alasan untuk tidak memiliki anak dari dia karena dia berkhianat, sudah bisa dipastikan Angel yang menderita karena membuat aku marah kepada Devan, bukannya itu yang kamu inginkan membuat Angel menderita dan Angel bisa putus dengan pacarnya yang kamu cintai itu?"
"Iya kak memang itu yang aku inginkan, tapi aku benar-benar takut kalau melibatkan Devan suami kakak dia terlalu menakutkan lebih baik aku mencari pria lain saja untuk menjebak Angel kak"
"Jangan pokoknya suami aku saja, justru karena suamiku kejam dan juga sangat setia padaku maka dia orang yang cocok untuk membuat Angel menderita"
"Kalau ketahuan bagaimana kakak, aku benar-benar takut bisa-bisa aku tidak bisa bertemu kakak lagi"
"Makanya kamu harus melakukan semua itu dengan sangat rapi pokoknya besok aku harus sudah melihat di media berita bahwa suamiku tidur dengan wanita lain yaitu Angel"
"Duh tapi bagaiamana untuk menjebak suami kakak sedangkan dia selalu saja di ikuti oleh asistennya itu"
"Itu biar kakak yang urus pokoknya kamu harus buat Angel seperti yang kamu inginkan"
"Oke deh kak"
Begitulah isi pesan dari dua orang bersaudara itu.
"Clarisa loe kenapa?" tanya Angel yang melihat Clarisa seperti sedang memikirkan sesuatu.
Clarisa, Angel, Nadia adalah sahabat, mereka bertiga sangat akrab, bahkan Angel dan Nadia juga saling mengenal dengan Devan dan istrinya hingga Angel dan Nadia di undang ke pernikahan Devan waktu itu sewaktu mereka masih SMA, karena mereka merupakan sahabat Clarisa adik Clara.
Semuanya baik-baik saja hingga tiba saat mereka bekerja di salah satu perusahaan yang sama, Clarisa menyukai salah satu teman kerja mereka sementara pria itu menyukai Angel lalu menyatakan perasaannya kepada Angel.
Angel yang juga menyukai pria itu langsung saja menerimanya. Dan Angel juga tidak tahu bahwa Clarisa ternyata mempunyai perasaan kepada Diki. Clarisa menyembunyikan semua itu dan diam-diam ingin merusak hubungan Angel dan Diki namun selalu gagal karena Diki juga yang sangat setia kepada Angel.
"Clarisa" ucap Angel lagi sambil menggoyangkan bahu Clarisa.
"Ehh iya kenapa Angel?"
"Loe kenapa sih, lagi ada masalah yah, cerita saja sama gue kalau loe lagi ada masalah karena sejak tadi gue melihat loe seperti sedang memikirkan sesuatu" ucap Angel.
"Nggak ada kok, oh iya bentar loe pulang bareng Diki lagi yah?"
"Nggak sih, katanya dia mau ke rumah bibinya sebentar yang berada di luar kota, jadi dia tidak bisa menjemputku. Hari ini dia nggak lembur dan besok juga libur makanya dia mau ke rumah bibinya."
"Berarti loe pulang sendiri dong?" tanya Clarisa yang tidak menyangka sepertinya rencananya sangat di dukung oleh keadaan.
"Iya"
"Loe nggak takut, pulang malam sendirian gitu?" tanya Clarisa.
"Nggak takut kok karena sebelum pacaran dengan Diki, gue sudah biasa pulang sendiri" kata Angel.
"Oh iya juga yah, maaf yah gue nggak bisa nungguin loe, gue ada urusan sebentar" ucap Clarisa.
"Iya nggak apa-apa kok."
"Coba saja ada Nadia sayangnya Nadia sakit hari ini."
"Iya, besok kita pergi jenguk dia yah" ajak Angel.
"Iya boleh"
#####
"Sayang aku balik duluan yah, kamu hati-hati pulangnya sebentar" ucap Diki sambil mengelus lembut rambut Angel dan itu benar-benar membuat Clarisa sakit hati.
"Iya sayang, kamu juga hati-hati yah kalau ke rumah bibimu."
"Iya sayang."
"Diki kita keluar bareng ajah sampai depan, gue juga udah mau balik nih" ucap Clarisa untuk menyudahi momen romantis yang tidak suka di lihatnya.
"Oh ya sudah boleh"
######
Malam harinya
"Kevin kata istri saya, mobil adiknya sedang mogok di sekitaran sini, cari dan bantulah dia" perintah Devan.
"Tuan tidak apa-apa disini sendirian?"
"Tidak, hotel juga dekat kok, saya mau meminum-minuman buatan istri saya disini sebentar sesuai keinginannya" ucap Devan.
"Oh iya tuan pesan istri tuan tadi pada saya, minuman itu di minum setelah tuan selesai bertemu klien"
"Iya saya ingat makanya saya mau meminumnya disini sambil duduk santai, pergilah lihat adiknya dan kalau kamu balik kesini terus aku sudah tidak ada berarti aku sudah di kamar hotel, jadi kamu langsung istirahat saja" ucap Devan.
"Baik tuan, saya permisi dulu"
"Iya hati-hati"
Kevin dengan segera pergi menemui Clarisa.
Angel yang baru menyelesaikan lemburnya langsung bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya hingga ponsel Angel berdering.
Angel tersenyum begitu melihat nama kontak yang meneleponnya, lalu dengan segera mengangkat panggilan telfon dari adik yang sangat di sayangnya itu.
"Halo dek, ada apa?" tanya Angel kepada Mila adiknya.
Terdengar suara isak tangis dari balik telfon yang membuat Angel seketika menjadi panik dan khawatir.
"Dek kamu kenapa menangis dek?" tanya Angel.
"Kak, aku di culik kak, ku mohon tolong aku kak"
"Apa!!! kamu di culik. Mila kamu tenanglah jangan menangis, kakak akan melaporkan ke polisi, kamu lagi dimana sekarang dek? tanya Angel yang semakin panik.
"Loe mau lapor polisi, berani sekali loe, dengar yah kalau loe mau adik loe selamat dengan hidup-hidup jangan pernah lapor polisi, kalau loe masih nekat lapor polisi, berarti loe tinggal mengucapkan selamat tinggal saja pada adik loe, itu pun pada mayatnya loe mengucapkan itu" ucap pria yang tidak di ketahui Angel, dari balik telfon yang membuat Angel bertambah panik saja.
"Loe mau apa, tolong bebaskan adik gue" mohon Angel.
Angel masih mendengar suara Mila yang sedang menangis ketakutan.
"Baik, gue akan membebaskan adik loe, asal loe mau datang ke hotel XXX, kamar ... dan berpakaian lah seperti wanita penggoda" ucap pria itu yang membuat Angel langsung membulatkan kedua matanya.
"Apa loe sudah gila, gue nggak mau" tolak Angel.
"Baiklah, loe tunggu saja mayat adik loe."
"Tunggu, jangan lakukan apapun pada adik gue, gue mohon. Gue mau menuruti permintaan loe"
"Kakak jangan pokoknya kakak jangan pergi ke hotel itu kak, Mila nggak apa-apa, Mila ikhlas jika harus di bunuh sekarang kak" ucap Mila sambil masih menangis ketakutan.
"Nggak apa-apa dek yang penting kamu selamat, kakak akan melakukan apapun" ucap Angel.
"Darimana gue bisa yakin kalau loe bakalan bebasin adik gue?" tanya Angel kepada pria itu.
"Loe bakalan ketemu adik loe di hotel yang gue sebutkan tadi, karena sekarang kita lagi berada di hotel. Tetapi loe mesti melakukan sesuatu dulu sebelum membebaskan adik loe" ucap pria itu.
Angel yang tak bisa berpikir jernih lagi karena terus mendengar suara adiknya yang menangis dan juga seperti sedang di siksa, langsung saja segera menuju ke hotel itu. Sebelum itu Angel membeli baju dulu sesuai dengan perintah pria itu, dia harus terlihat seperti wanita penggoda jadi Angel membeli baju yang sexy berwarna merah sangat pas di tubuhnya yang putih mulus itu.
Angel memakai pakaian itu saja tanpa berdandan lagi namun tetap saja Angel masih sangat cantik, karena kecantikan natural yang dia miliki.
Angel benar-benar risih menggunakan baju itu karena dia memang tidak suka memakai pakaian sexy, dia juga memutuskan membeli baju tanpa pulang ke rumahnya karena memang di rumahnya dia tidak memiliki baju sexy dan juga akan memakan waktunya lagi untuk membebaskan adiknya.
"Kerja yang bagus" ucap pria kepada wanita yang sedang menjalankan tugasnya membodohi Angel tadi.
Pria yang berbicara dengan Angel tadi dan wanita itu tak lain adalah suruhan ayah Devan.
Ayah Devan menyuruh orang untuk meniru suara adik Angel yaitu Mila, untuk kelancaran rencana mereka.
Suruhan ayah Devan benar-benar profesional bahkan Angel saja tidak menyadari bahwa dirinya sedang di tipu sekarang.
Angel benar-benar percaya bahwa itu suara adiknya yang sedang meminta pertolongan, padahal adiknya sedang berada di rumahnya menunggu Angel pulang untuk memberitahukan bahwa ponselnya hilang.
"Masih ada lagi nggak yang mesti gue lakuin nih?" tanya wanita itu.
"Nggak ada lagi sih, tapi lu tetap disini saja dulu siapa tahu wanita itu menelepon lagi"
Angel tiba di hotel itu dengan memesan taksi online, Angel langsung saja menuju ke kamar hotel yang di sebutkan pria tadi melalui telfon.
"Ini dia kamarnya, apa benar adikku ada di dalam" ucap Angel di depan pintu kamar.
Angel pun memutuskan untuk menelepon ponsel adiknya lagi, namun belum menelepon tiba-tiba Angel di pukul dari belakang dan membuatnya langsung pingsan, setelah itu Angel di berikan obat bius lagi.
Segera Angel di bawah ke kamar sebelah yang disitu sudah ada wanita yang mirip dengannya, postur tubuhnya sangat mirip, wanita itu lalu mengganti pakaiannya dengan Angel, sedangkan yang cowok keluar untuk memastikan Devan.
"Devan sudah menuju kesini sepertinya dia sudah setengah sadar, dia sudah terpengaruh dengan obat yang diberikan Clara" ucap pria itu begitu melihat Devan jalan sempoyongan.
"Oke kita mulai rencananya, gue udah miripkan?" tanya wanita itu.
"Iya mirip"
Wanita itu pun berjalan ke depan pintu kamar hotel sambil menunggu Devan.
Devan yang berjalan sudah setengah mati akibat efek obat yang membuatnya mengantuk berat namun Devan masih berpikir bahwa dia hanya kelelahan saja.
Devan melihat samar seorang wanita sexy sedang berdiri sambil tersenyum di depan pintu kamar hotel sebelahnya menginap, namun Devan tak menghiraukan wanita itu, dia langsung melewatinya saja.
Begitu melewati wanita itu, Devan hampir terjatuh namun di tahan oleh wanita itu, dan wanita itu mulai menggoda Devan.
Devan langsung menepiskan tangan wanita itu, lalu masuk ke dalam kamar hotelnya tapi wanita itu ikut masuk ke dalam, Devan sangat susah mengusirnya karena dia semakin mengantuk saja.
Wanita itu langsung mendorong tubuh Devan ke tempat tidur dan terus menggodanya, Devan tak terlalu lihat jelas karena lampu kamar yang tidak dia nyalakan tetapi dia ingat warna baju wanita itu, rambut wanita itu yang panjang.
Hingga Devan benar-benar tertidur akibat efek obat.
"Beres, Angel bersiaplah kamu yang jadi korban" ucap wanita itu lalu berjalan ke luar kamar menuju kamar sebelah.
"Gimana dia sudah tidur?" tanya pria itu.
"Sudah, sekarang tinggal bawah saja dia ke dalam" ucap wanita itu.
"Udah tidur beneran kan, jangan sampai dia belum terlalu tidur bisa gawat, gue masih sayang sama nyawa gue" ucap pria itu.
"Sudah kok gue yakin banget, cepetan deh jangan sampai asistennya kembali" ucap wanita itu lagi.
"Iya loe benar juga"
Pria itu pun segera mengangkat Angel menuju kamar Devan.
"Loe tunggu di luar, gue mau ganti baju lagi nih" ucap wanita itu.
Pria itu pun keluar, dengan segera wanita itu mengganti bajunya lagi dan membiarkan Angel tanpa pakaian lalu segera mengambil gambar, Devan pun sudah tidak menggunakan sehelai benang pun karena wanita itu sudah membukanya tadi.
Di foto itu seolah-seolah Angel yang mengambil gambar, mereka dalam satu selimut berdua tanpa menggunakan baju.
Ponsel yang di gunakan pun mengambil foto ponsel Angel, bahkan mengirimkan foto itu ke media menggunakan ponsel Angel.
###########
Mampir ke novelku yang lain juga yah judulnya...
- DENDAM DAN CINTA
- SEORANG PELAYAN
- CINTA PRESDIR TAMPAN
klu nggak nemu di pencarian,, tinggal klik fotoku aja,, semuanya novelku ada di profil
Makasih sebelumnya buat yang sudah baca🙏😊😊😊
"Beres deh, sekarang tinggal keluar dan mendapatkan uang" ucap wanita itu lalu segera keluar kamar.
"Gimana udah selesai belum?" tanya pria itu yang sedang menunggu dan mengawasi di luar.
"Udah"
"Bagus nggak loe ambil gambarnya, sesuai permintaan bos nggak?"
"Iya sesuai banget"
"Tapi ngomong-ngomong gimana sih loe ambil gambarnya sesuai permintaan bos sedangkan wanita itu lagi tidur"
"Itulah kelebihan gue makanya gue yang di bayar bukan loe, karena kalau loe yang di bayar untuk mengambil gambar bisa-bisa nggak sesuai dengan keinginan bos tahu nggak, heem pokoknya loe lihat saja besok beritanya, pasti loe takjub dengan kerja gue yang sangat rapi" ucap wanita itu dengan bangganya.
"Heem sombong amat lu, tapi kalau nggak ada gue, loe juga nggak bisa kerja tahu nggak emang loe bisa angkat wanita itu"
"Haduh udah deh ngapain kita berantem disini, loe mau kita ketahuan sama asistennya Devan, ayo kita pergi dari sini"
"Iya loe benar juga, hampir aja gue lupa. CCTV udah ada yang atur kan jangan sampai aja kan Devan mengecek CCTV?" tanya pria itu.
"Udah ada, loe pikir bos bego kayak loe" ucap wanita itu lalu tertawa.
"Gue tiduri juga loe"
"Boleh tapi nggak gratis, coba loe ganteng seperti Devan pasti gratis" ucap wanita itu dengan santainya sambil mengedipkan matanya.
"Sialan loe"
"Ayo kita pulang"
"Ayo, tapi loe ingat-ingat dulu jangan sampai ada yang tertinggal bisa mampus kita kalau sampai itu terjadi"
"Nggak ada kok semuanya aman"
Mereka pun segera meninggalkan hotel itu.
Tak lama dari kepergian dua orang itu, Kevin juga akhirnya kembali ke hotel. Kevin benar-benar kelelahan dan juga kekenyangan, bagaimana tidak Clarisa mengajaknya makan dulu beralasan bahwa Clarisa lapar dan tidak mau makan sendiri jadilah Kevin menemaninya makan sekaligus dia juga makan.
Padahal Clarisa sengaja lakukan itu, agar memperlambat Kevin balik ke hotel.
Sebelum Kevin ke hotel dia melihat dulu ke tempat Devan bersantai tadi, tapi dia sudah tidak melihat Devan jadi Kevin berpikir pasti Devan sudah kembali ke kamarnya dan beristirahat sesuai yang di katakan Devan.
"Aku cek bos dulu kali yah" gumam Kevin di dalam kamar mandi sambil mandi membersihkan badannya, karena dia juga sudah merasa lengket.
"Heem tapi nggak usah deh takut ganggu, bos sudah pesan tadi" gumam Kevin lagi.
Setelah mandi Kevin pun langsung memakai pakaian tidur yang di bawanya selalu karena mengingat dia bekerja kepada Devan, jadi dia tidur tidak menentu dimana saja, jadilah dia selalu membawa pakaian dan juga baju tidurnya. Setelah itu Kevin segera tidur.
"Gimana kak berjalan lancar nggak, kalau bagiannya aku sih berjalan lancar" isi pesan dari Clarisa buat Clara kakaknya."
"Iya lancar sayang, tinggal tunggu sampai besok saja dan kehidupan Angel akan berubah, dan kamu bisa mendekati pria yang kamu suka itu"
"Baguslah kak, aku benar-benar tidak sabar menunggu besok"
"Sabarlah sedikit adikku sayang, lebih baik kamu tidur sayang dan besok kamu akan bahagia, siap-siapkanlah kebahagiaanmu"
"Baiklah kakakku sayang, terima kasih yah sudah membantu aku"
"Apapun untuk kamu sayang, dan kamu juga tidak boleh kalah dari siapapun, apapun yang kamu inginkan kamu harus dapatkan bagaimana pun caranya. Ikuti kehidupan kakakmu ini yang bahagia"
"Iya kakakku sayang, aku mau tidur dulu, selamat bersenang-senang dengan kekasih kakak"
"Iya sayang"
Begitulah isi pesan kakak beradik itu, Clarisa bukannya tak mau menelepon kakaknya, hanya saja kakaknya yang tidak mau karena dia sedang bersama kekasihnya jadilah Clarisa bertukar pesan saja dengan kakaknya.
Clarisa tidak tahu siapa kekasih kakaknya yang dia tahu hanyalah kakaknya mempunyai kekasih karena Clara juga tidak mau memberitahukan Clarisa, dia sempat memberitahu kakaknya agar sebaiknya tidak usah mengkhianati Devan tapi kakaknya tak mau mendengarkannya, jadilah Clarisa hanya mendukung kakaknya saja dan tak mau kepo juga dengan kekasih kakaknya.
Dan kekasih Clara itu adalah mertuanya sendiri yaitu Ayah Devan, mereka menjalin hubungan tanpa ada yang tahu dan tanpa ada yang curiga. Mereka benar-benar sangat pintar menyembunyikan hubungan terlarang mereka bahkan ibu Devan pun tak pernah curiga dan bahkan sangat menyayangi Clara, sebab itulah Ayah Devan membantu rencana adik Clara dan juga Clara sendiri itu karena permintaan Clara dan juga agar semakin banyak waktu mereka untuk berdua.
"Sayang dengan siapa sih kamu bertukar pesan?" tanya Ayah Devan sambil mengecup pipi Clara.
Mereka sedang berada di dalam kamar Clara dan Devan. Ibu Devan jangan tanyakan lagi karena Ayah Devan sudah memberikan dia obat tidur agar dia bebas berhubungan badan dengan Clara di dalam kamar anaknya sendiri.
"Ini sayang dengan adik aku tentunya" jawab Clara lalu mengecup bibir Ayah Devan.
"Oh udahan dulu sama dianya, kamu harus mengurus aku dulu, aku sangat merindukan belaian kamu sayang" ucap Ayah Devan dengan mesumnya kepada menantunya sendiri.
"Iya udah kok sayang, kamu kan bisa di belai sama ibu mertua aku yang bodoh itu sayang" ucap Clara sambil memeluk Ayah Devan.
"Dia sudah biasa saja sayang belaiannya semenjak aku merasakan belaian dari kamu" ucap Ayah Devan lalu memberi ciuman di bibir Clara sambil menindihnya.
"Sayang jangan beri tanda apapun yah, nanti Devan lihat dan curiga" ucap Clara di tengah-tengah Ayah Devan yang sedang mencium pipinya.
"Iya tenang saja sayang aku akan menahannya" ucap Ayah Devan lalu melanjutkan aktivitasnya.
Mereka pun akhirnya melakukan hubungan suami istri lagi untuk sekian kalinya karena perselingkuhan mereka sudah lama.
#####
Pagi harinya betapa terkejutnya Devan setelah bangun dan melihat dirinya sudah tidak memakai sehelai benang pun dan melihat ada Angel di sampingnya yang sudah tidak memakai sehelai benang pun.
"Ada apa ini, apa yang terjadi kenapa Angel ada disini" gumam Devan.
Devan pun membangunkan Angel dengan kasarnya membuat Angel langsung terbangun.
Angel langsung histeris melihat dirinya yang tidak memakai sehelai benang pun dan melihat Devan yang juga begitu, dia langsung menutup dirinya menggunakan selimut.
"Kenapa kamu ada disini dan kenapa kamu tidak memakai apa-apa, apa yang terjadi semalam aku tak ingat apa-apa?" tanya Angel panik.
"Kamu tidak salah bicara, seharusnya aku yang tanya, kamu ngapain disini, ini itu kamar aku, kamu ke kamarku, apa yang kamu lakukan padaku semalam" ucap Devan dengan marahnya.
Angel benar-benar masih terkejut dengan apa yang terjadi sehingga belum bisa berpikir dan juga takut melihat Devan yang sedang marah-marah.
"Ayo cepat katakan padaku apa yang kamu lakukan di kamarku Angel" teriak Devan sambil memegang kedua bahu Angel yang lagi ketakutan sehingga jarak mereka menjadi dekat.
Tiba-tiba pintu kamar hotel Devan terbuka.
###########
Mampir ke novelku yang lain juga yah judulnya...
- DENDAM DAN CINTA
- SEORANG PELAYAN
- CINTA PRESDIR TAMPAN
klu nggak nemu di pencarian,, tinggal klik fotoku aja,, semuanya novelku ada di profil
Makasih sebelumnya buat yang sudah baca🙏😊😊😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!