NovelToon NovelToon

Pendekar Hitam

# Chuan

  Jatuh pada saat air pasang, membuatnya hanya pingsan. Terdampar pada pada pasir halus, setelah terombang ambing oleh ombak. ''tubuh yang baguspun ternyata harus remuk juga setelah jatuh dari puncak tebing'' guman kakek tua sambil mengangkat tubuh anak itu.

''anak ini masih hidup, semoga aku bisa memulihkannya''

''oh dewa, akan aku gunakan ilmu pengobatan langit dan bumi pada anak ini.''

  Enam bulan sudah seorang kakek tua mengobati anak malang ini. Berbagai cairan obat yang diramunya sendiri. Dengan kesungguhan, sepuluh jarum perak ditancapkan berpindah pindah setiap hari, serta dialiri dengan aliran QI nya. ''akhirnya selesai sudah, terima kasih dewa, aku bisa menolong anak ini'' ''tulangnya sudah tesambung, dan lukanya sudah sembuh total''

''obat yang membuat anak ini tertidur akan aku hentikan, paling lama dua hari akan sadar''

  Keesokan harinya, sang kakek tua menyadari ada gerakan kecil pada jari anak malang tersebut. ''buka matamu pelan pelan nak, jangan banyak bergerak dulu'' setelah membuka mata dan menenangkan diri dia pun bertanya ''dimana aku dan kakek siapa''

''aku pemilik gua ini, kamu jatuh dari tebing diatas gua ini''

''apa aku sudah mati kakek''

''tidak, kamu bisa aku selamatkan, coba kamu duduk dulu''

''terima kasih sudah menyelamatkanku, bolehkan aku memanggilmu kakek'' dia pun pelan pelan mulai duduk.

''kek!'' Terkejut dia melihat sosok yang menyelamatkannya, seorang kakek tua yang duduk diatas batu samping tempat dia terbaring sebelumnya. Bukan duduknya, tapi berdiri, karena kakinya hanya sebatas paha.

''anggap saja aku kakekmu sendiri, dan tidak usah terkejut nak, nanti aku ceritakan kenapa aku seperti ini,''

''Berdiri dan coba untuk berjalan, rasakan sendi dan tulangmu'' sambung sang kakek

''sudah baik kek, sepertinya malah tambah kuat''

''makan dulu hanya ada ikan bakar''

''iya kek, ini juga cukup'' sambil menikmati tiga ikan bakar.

''apa kau bisa ingat siapa dirimu dan apa yang terjadi sehingga kamu jatuh dari atas tebing''

''namaku chuan'' dan mulailah dia bercerita ''aku anak seorang wakil tetua sekte racun iblis, sebuah sekte kecil aliran hitam, dari kecil fisikku sudah ditempa oleh ayah, ibu sudah meninggal ketika melahirkanku, umur lima tahun ayah melatihku ilmu pedang, pengobatan dan pengetahuan, walau dalam sekte aliran hitam ayah selalu menekanku untuk tidak mengikuti seperti dia dan berharap usia lima belas tahun sebelum sumpah darah dilakukan aku harus melarikan diri, tapi raut kesedihan  ayahku terlihat ketika aku usia sepuluh tahun, ketika itu ternyata baru disadari kalau aku tidak bisa untuk menjadi pendekar, saat memulai meditasi, tak ku rasakan aliran tenaga dalam ditubuhku'' berhenti berkata tak terasa air mata menetes, sang kakek tetap diam mendengar cerita chuan.    Lanjutnya ''sampai saat hari naas itu tiba, aku yang terlemah dalam sekte terpaksa harus jadi persembahan untuk dewa laut, menurut patriak sekte tiap tahun harus ada persembahan, karena lima puluh tahun yang lalu ada suara tawa yang disertai dengan gempa terdengar dari jurang ini, saat sehari sebelum persembahan ayahku dibunuh oleh tetua sekte karena mempertahankanku'' tak kuasa isak tangispun terdengar.

''oh,,,,'' terlihat juga raut kesedihan di wajah sang kakek

''ini salahku, ini salahku'' katanya

''kakek,,,'' seru chuan sambil menyeka air matanya

''aku akan ceritakan diriku chuan'' ''julukanku dulu tabib iblis,  guruku adalah tabib dewa dari aliran putih, karena kesalahan memberikan ramuan pemikat nafsu pada istri guruku karena ketahuan maka akupun melawan kemarah guru, dua hari kami bertempur karena semua ilmu guru sudah diturunkan maka aku cukup bisa meladeninya, kelicikanku adalah pedang yang aku gunakan sudah diolesi racun, setelah tak kuat menahan racun maka guru pasrah dan mengutukku, bahwa nanti akan sengsara oleh keturunanku sendiri'' menerawang jauh "hari berganti bulan, penyesalan mulai mengusikku yang terjerumus nafsu, akupun berkelana dan akhirnya mukim disatu kota kecil menjadi tabib disana,"

# Tabib Iblis

(ketenaran yang aku dapatkan, membuat jadi lupa diri,,,)

  "tabib! Hentikan semua kebejatanmu" teriak tetua sekte pedang awan, salah satu sekte menengah aliran putih. terlihat ada delapan utusan sekte yang mendatangi rumahku.

"lepaskan wanita wanita yang kau jadikan budak iblismu" sambung wakil dari sekte harimau putih

"hahaha,,, utusan satu sekte menengah dan tiga sekte kecil mau mengusirku"

"kau bukan tabib mulia seperti yang dikatakan orang, pantasnya julukanmu 'Tabib Iblis', menolong rakyat kota ini hanya kedok belaka" teriak tetua sekte pedang awan

"jangan harap bisa mengusirku dari rumahku, whahaha " teriakku arogan

"terpaksa kau akan kami usir dengan kekerasan, saudaraku sealiran serang Tabib Iblis"

"hiatt,,, " teriak yang lain bersama sama.

Pertarungan tak berimbang pun terjadi semua menekan dengan kemarahan masing masing. "sial, dikeroyok begini aku bisa mati, ternyata mereka para tetua di sekte mereka" batinku. "aku harus bisa melarikan diri ,,,"

Banyak luka terlihat ditubuhku, sebuah benda bulat segenggaman aku lemparkan. Bomm,,, asap tebal menghiasi tempat itu. "asap beracun semua menjauh, pil anti racun kita tak bisa menahan racun ini". "Selaksa angin" ilmu yang dikeluarkan wakil sekte tombak angin, membuat asap beracun itu mengumpul dan berputar. Diarahkan tangannya kearah puncak bukit. "huh, racun yang ganas," sosok tabib iblis tak terlihat setelah asap itu hilang. "sial dia dapat melarikan diri, mari selamatkan para wanita korban tabib iblis" kata wakil sekte pisau terbang. Setelah membebaskan dan mengobati para korban kemudian para wakil sekte tersebut membakar rumah sang tabib, untuk memusnahkan bermacam macam racun yang sudah teracik, sedang berbagai macam pil obat dibagikan untuk keempat sekte.

   "sial, aku harus pulihkan diriku, setelah itu harus ku balas kalian" gumanku setelah berhasil melarikan diri. Dalam sebuah gua yang terletak dikaki bukit berkabut. Haripun berganti, "tiga hari baru aku bisa pulih". Tanpa disadari gua itu mempunyai lorong yang panjang, rasa penasaran membuatnya menyusuri dalam gua, setelah dua ratus meter terdapat ruang yang luas. Terdapat empat titik api menyala dari gas alam dilantai ruang itu. Terlihat beberapa peti berisi, senjata, pakaian, perhiasan, juga ada satu peti berisi koin emas. "sepertinya tempat penyimpanan harta para perampok".

  Niat licik pun muncul, aku tebarkan racuh peruntuh tubuh. Bagi yang terkena racun maka kekuatan tubuhnya akan mulai melemah, selama satu bulan belum dapat penawarnya maka kelumpuhan akan menderanya sampai akhirnya meninggal karena organ dalam yang rusak. "jangan harap selamat kalau mereka tidak mau tunduk, hahaha" tawa licikku.

  Dua hari tinggal, terdengar ada yang memasuki gua. "whahaha sudah seminggu kita akhirnya kembali kemarkas, boss" kata salah satu anggota perampok pada ketuanya. "Sepertinya ada yang aneh dengan markas kita" kata si boss. Karena merasakan udara yang aneh dalam gua. "siapa kau?" Lanjut si boss samar samar melihat seseorang disisi gua yang sedikit gelap.

"hahaha, gerombolan perampok rendah, tidak usah membentakku" jawabku

"siapa kau, bisa menemukan markas kami" tanya si boss dengan nada sedikit rendah

"orang memanggilku tabib iblis, tanpa sengaja menemukan markas kalian"

"oh maaf, ternyata tuan yang baru baru ini membuat gempar di kota, dan diburu sekte aliran putih, apa tujuan dimarkas kami" tanya si boss dengan wajah takutnya. Teringat cerita para pendekar betapa kekuatan sang tabib yang bisa lolos dari kepungan delapan utusan empat sekte aliran putih.

"hahaha, aku menunggu kalian, dan mengajak kalian untuk tunduk padaku"

"jaga omonganmu tuan" jawab salah satu anggota perampok

"diam kau" bentak si boss pada anak buahnya

"cuma tingkat pendekar menengah tingkat 5 jangan banyak berfikir, kalian sudah menghirup racun yang aku tebarkan"

"apa tujuan tuan sebenarnya" tanya si boss

"kalau dalam sebulan tidak dapat penawarnya, maka nyawa kalian akan melayang, untuk itu tunduklah dan jadi pengikutku agar dapat penawarnya"

"sial,,," batin si boss. Anak buahnya hanya diam menunggu reaksi boss mereka.

# Puncak Bukit Kabut

  Boss perampok tiba tiba muntah darah, para anak buahnya panik aeketika "boss,,," seru mereka bersamaan.

"hahaha jangan kerahkan tenaga dalammu, karena racunnya akan semakin masuk ke jantung" kataku sambil tersenyum licik.

"aku akan jadi pengikutmu tapi bebaskan anak buahku, dan berikan penawar untuk kami semua" kata boss perampok

"kami akan selalu ikut denganmu boss" kata anak buah perampok mewakili temannya.

"ambil ini masing masing dua, pil itu hanya untuk penguat tubuh dan penambah tenaga dalam sedang pil penawar racun nanti aku berikan, sekarang biarkan harta kalian disini tapi ikuti aku ke puncak bukit, kita buat sekte sebagai markas besar disana"

  Setelah menelan dua pil terasa efek racunnya berkurang. Kemudian tanpa berfikir lagi kelima perampok mengikuti langkahku menyusuri lereng untuk memuju puncak. Letak gua termasuk lereng gunung yang tinggi, sehingga hanya dua jam kemudian mereka sudah sampai dipuncak. "kalian bakar dua ular untuk makan kita, taburkan bubuk yang ada dikantong untuk menetralkan racunnya, setelah matang kalian mencari air untuk minum, ku lihat kantong minum kalian sudah kosong" kata  tabib iblis sambil mengeluarkan dari cincin dimensi dua ekor ular yang sudah mati dan sekantong bubuk. "baik tuan" jawab mereka. "tiga orang ikut aku tebang kayu buat tempat tinggal kita"

  Dengan ilmu pedang yang sempurna tidak sulit untuk menebang banyak pohon, sebagian aku buat utuh dan banyak juga yang ku bilah tipis. Setelah terasa cukup mereka mengumpulkan kayu dan papan, aku berseru "istirahat  kita makan dulu selesai makan telan pil nutrisi" sambil memberikan lima pil pada mereka. Pil itu akan membantu kita merasa kenyang dalam semalam, sebab malam ini selesaikan bangunan kita.

  Alam seakan membantu mereka, sinar bulan menghilangkan gelapnya malam. Menjelang pagi sebuah rumah kayu berdiri. Rasa puas akan hasil kerja mereka menghapus lelah yang terasa. Pagi itu mereka berkumpul di halaman depan rumah. "karena kabut disini sedikit beracun, maka hanya ular beracun yang bisa hidup, buru beberapa untuk makan kalian, taburkan bubuk penetral racun yang kemarin diminuman kalian, biar kalian kebal racun ular dan kabut ini". "aku akan meditasi di atas batu belakang rumah, apapun yang terjadi jangan kalian menggangguku".

   Tenggelam dalam meditasinya, sang tabib bertemu dengan roh gurunya."muridku, sudah terlalu lama kau terjerumus dijalan yang salah, kendalikan arahmu"

"maafkan muridmu guru, bagaimana ku kendalikan diri ini"

"berusahalah dan sempurnakan pencapaianmu dalam ilmu pengobatan langit dan bumi, hanya pada tahap sempurna kau bisa membuat pil tingkat tinggi, tak lama waktuku tersisa untuk menemuimu, pesanku kelima pengikutmu itu jadikanlah murid, mereka sebenarnya sudah beristri, salah satu dari istri mereka ada seorang yang tangan kirinya tidak memiliki jari, dia adalah satu satunya keturunanku, masukkan mustika samudra ini ke rahimnya, sampai keturunannya kelak ada yang laki laki maka mustika itu akan tersegel didentiannya, pelajari kitab samudra dewa dengan memahaminya kau akan bisa membuka segelnya, kalau tidak ada yang membukanya maka setelah berumur lima puluh tahun lebih nanti perlahan akan terbuka sendiri, aku pamit waktuku habis, jangan kecewakan aku sekali ini saja" terlihat tubuh tabib dewa menjadi butiran cahaya. Tabib iblis pun mengakhiri meditasinya, tubuhnya serasa semakin ringan aliran qi nya semakin padat "sebentar lagi aku menembus pendekar langit" pikirku

"oh guru" terkejut ketika sadar dipangkuanku ada sebuah buku dan mutiara samudra sebesar ibu jari, tanpa sadar tetes air mata pun mengalir, "aku tidak akan mengecewakanmu lagi guru" gumanku

   Bangkit dari posisi meditasi, lalu aku berjalan menuju rumah, terlihat tiga rumah kecil lain disamping rumah kami. Setelah memasuki pekarangan terlihat kelima pengikutku segera menghampiri. "rumah siapa itu" tanyaku,  "maaf tuan, tiga diantara kami sudah beristri, kami membangun rumah untuk mereka" jawab salah seorang pengikutku. "guru!" Batinku, segala tanya berkecamuk dalam hati. Seakan aku rasakan kehadiran sang guru.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!