"Paman Mohon nak, menikah lah dengan Aldo ini adalah permintaan terahir sebelum paman pergi untuk selamanya," mohon pak Arya orang tua Aldo.
Suara lemah terdengar dari pak arya. karena saat ini ia sedang sakit dan terbaring lemas, di rumah sakit. Karena ia mengidap penyakit serangan jantung stadium akhir, dan dokter berkata jika pak Arya tidak bisa di sembuh kan lagi karena sudah terlalu parah.
"tapi paman, mana mungkin aku bisa menikah dengan Aldo."
"yang sudah memiliki seorang istri, apa lagi istri nya adik sepupu ku sendiri paman bagai mana bisa," ucap Nabila.
Benar istri Aldo yang bernama Monika. Adalah adik sepupu Nabila, yang dulu memohon melepas kan Aldo untuk nya. Di karena kan satu peristiwa dan ia juga tidak tega jadi dengan sangat terpaksa Nabila melepas kan Kekasih nya ini.
"paman mohon, ini adalah permintaan terahir paman nak, karena paman tau jika kalian masih saling mencintai."
"dan sebelum paman pergi, paman ingin melihat kalian menikah terlebih dahulu,"lanjut pak Arya.
"tapi paman aku aku," ucap nya bingung.
"pah tenang dulu ya, jangan terlalu memaksa Nabila seperti ini,"ucap Aldo.
Kali ini ia lah yang angkat bicara, karena sedari tadi ia hanya diam saja. Karena melihat kebingungan Nabila akhir nya ia buka Suara.
"tapi Nak, papah ingin sekali melihat kalian menikah," lirih nya.
Semua yang ada di dalam ruangan tersebut hanya terdiam. Mendengar permohonan papa nya, yang sangat sulit untuk mengabul kan nya. Dan mereka sangat bingung apa yang harus mereka lakukan.
"em bagai mana kalau beri kami waktu dulu, ini terlalu cepat dan rumit untuk kami berdua pah?" ucap Aldo.
"ya sudah Papah tunggu sampai besok, dan papa harap kalian mau untuk segera menikah," ucap pak Arya.
"Ya sudah sekarang papa istirahat dulu ya, ini kan sudah larut malam aku ingin mengantar Nabila pulang dulu,"ucap Aldo.
Dan Pak Arya pun mau mendengarkan kata Aldo, karena dia juga sudah sangat merasa lelah dan ingin segera istirahat.
sedangkan Aldo yang melihat Papanya sudah Menutup Mata, hendak tidur Ia pun segera keluar dari ruangan tersebut bersama Nabila.
Skip di perjalanan.
Sepanjang Perjalanan, hanya ada keheningan. Karena Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, dan sampai akhirnya adalah yang angkat bicara dan menanyakan soal tadi kepada Nabila.
"Jadi bagai mana?"ucap Aldo.
Menatap bingung. "Bagaimana apa nya?"ucap Nabila.
"ya permintaan papa tadi, apa kamu bersedia?"tanya Aldo.
"kamu pasti tau jawaban nya Al, aku tidak bisa,"ucap Nabila.
Kenapa Bil, kamu tau kan aku masih sangat mencintai mu,"ucap Aldo.
"kenap kamu bilang, ya karena kamu sudah memiliki istri."
"apa lagi istri kamu adalah adik sepupu ku sendiri Al,"lanjut nya.
"tapi aku masih mencintai Bila, dan sampai sekarang pun aku tidak mencintai Monika,"tegas Aldo.
Ya Aldo, terpaksa menikah dengan Monika, karena jika tidak maka Monika terus mengancam akan melakukan bunuh diri dan meng ahiri hidup nya.
dan ia melakukan itu juga atas permintaan mantan kekasih nya Nabila.
Sedang kan Nabila, yang mendengar perkataan Aldo, seketika terdiam. Karena ia pun bingung harus menjawab apa.
menggenggam tangan Nabila. "dan aku tau sebenar nya kamu juga masih mencintai ku kan, maka nya sampai sekarang kamu masih sendiri,"ucap Aldo.
Melepas genggaman tangan mereka. "gak aku gak bisa, dan aku juga tidak mau menjadi orang ke tiga dalam rumah tangga kalian,"ucap Nabila.
"kalau begitu aku akan mencerai kan Monika,"ucap Aldo yang membuat Nabila kaget.
menatap tajam. "kamu gila ya, memang nya kamu kira pernikahan itu sebuah permainan,"kesal Nabila.
"tapi aku masih sangat mencintai mu Nabila."
"Monika memang sudah memiliki raga ku, tapi tidak dengan hati ku.
Karena hati dan perasaan ini masih tersimpan untuk mu,"ucap Aldo.
Ya dulu Nabila dan Aldo adalah sepasang kekasih yang yang saling mencintai. Bahkan mereka sudah merencanakan, sebuah pernikahan. namun kehadiran Monika, telah menghancurkan kebahagiaan mereka.
dia selalu mengancam ingin mengakhiri hidupnya. jika Aldo tidak menikahinya, dan dengan sangat terpaksa Nabila mau tidak mau harus melepaskan kekasih yang amat sangat ia cintai.
dan memutuskan hubungan mereka dan dengan sangat terpaksa, Aldo harus menikah tanpa adanya cinta karena Iya sangat terpaksa melakukannya.
"ini juga demi papa permintaan terahir papa karena sedari dulu ia ingin sekali melihat kita menikah,"ucap Aldo.
Pikiran Nabila saat ini sedang kacau, di sisi lain memang benar ia masih sangat mencintai Aldo.
Tapi ia juga memikir kan perasaan Monika, adik sepupu nya.
Yang masih berstatus istri Aldo, tapi ia juga memikir kan permintaan terahir pak Arya. Ya ini sangat rumit untuk Nabila.
"aku bingung, tolong beri aku waktu untuk memikir kan nya ini terlalu rumit untuk ku,"lirih Nabila.
mengaguk. "aku mengerti perasaan mu, ya sudah sekarang kamu istirahat tenang kan dulu fikiran mu,"ucap Aldo.
Akhir nya Nabila bergegas turun dari mobil, dan segera masuk ke rumah nya. Sedang kan Aldo melajukan Mobil nya kembali, karena ia hendak ingin pulang.
Skip esok hari.
tepat nya di pagi hari.
sepasang suami istri sedang menikmati sarapan mereka, masing-masing.
tak ada percakapan, di antara mereka hanya suara dentingan sendok dan garpu.
Setelah selesai Monika langsung mengajak Aldo untuk berbicara.
"mas ada yang ingin aku tanyakan sama kamu?"
"Aku lagi buru-buru ingin ke kantor lain kali saja,"Ucap Aldo dingin.
"kenapa setiap kali aku ingin bicara kamu selalu menghindar mas?"kesal nya.
"Kamu sudah tau jawaban nya kan, jadi aku tidak perlu mejelas kan nya lagi."
"tapi ini sudah satu tahun kita menikah, apa tidak ada sedikit pun kamu memiliki perasaan untuk ku?"
"Aku sangat mencintai mu mas, sangat mencintai mu. Tapi kenapa kamu masih seperti ini?" kesal Monika.
"tapi Aku tidak akan pernah mencintai mu Monika,"ucap Aldo tak lupa tatapan tajam nya.
Benar sudah 1 tahun perjalanan rumah tangga mereka. Tapi Aldo sedikit pun tidak punya perasaan cinta terhadap istri nya.
Karena di hati nya masih tersimpan nama Nabila. Mantan kekasih nya yang terpaksa harus berpisah.
Setelah menjawab pertanyaan Monika, Aldo langsung saja pergi meninggal kan nya.
dan segera naik mobil melaju kan, Untuk menuju kantor nya.
"Kenapa Mas, kenapa kamu tidak bisa membuka hati mu sedikit saja untuk ku?"
"sudah berbagai cara, aku lakukan untuk mendapat kan perhatian dari mu. Tapi tetap selalu gagal aku harus apa agar kamu mau mencintai ku mas ahkkkkk,"kesal nya.
"
Sedang kan di sisi lain.
Nabila sedang bersiapa untuk bekerja sebagai kariyawan di sebuah cafe.
ya walaupun tubuh nya merasa kurang sehat, karena kurang nya tidur semalaman karena terlalu banyak memikir kan apa yang harus ia lakukan.
"kamu udah siap kerja nak? ayo sarapan dulu sebelum berangkat,"ajak ibu Nabila.
"gak deh buk, ini udah kesiangan aku harus jalan sekarang takut di Marah in Bos,"ucap Nabila.
"kamu yakin Nak, mau kerja itu wajah kamu pucat bangat ibu takut kamu kenapa-napa?"khawatir ibu nya.
"gak papa kok bu, ini mungkin kelihatan pucat karena aku gak sempat pake make up udah ibu tenang aja aku gak papa,"ucap nya meyakin kan.
dengan tersenyum, Nabila meyakin kan pada ibu nya agar tidak terlalu khawatir terhadap diri nya, ya walau pun ia merasa agak sedikit pusing.
Tapi Nabila harus tetap bekerja. Untuk memenuhi ke butuhan ibu dan diti nya, Ya Nabila adalah tulang punggung keluarga, selepas ayah nya meninggal 6 tahun yang lalu.
Ia rela tidak melanjut kan kuliah nya.
karena tidak mau merepot kan ibu nya, apa lagi sang ibu saat ini sering sakit. Dan ia memutus kan untuk bekerja saja.
"ya udah bu aku kerja dulu ya ingat ibu jangan terlalu capek,"ingat Nabila.
"ia nak, kamu hati hati ya?"
Dan Nabila pun pamitan, tak lupa sebelum ia berangkat ia bersalaman terlebih dahulu. Mencium punggung tangan sang ibu.
Skip kantor ALDO GRUP.
Tok tok tok.
Suara ketuakan pintu membuyar kan lamunan Aldo.
"Masuk," ucap Aldo.
"permisi pak ini ada beberapa Dokumen, yang harus bapak tanda tangani," ucap Sekertaris nya.
"ya sudah letakan dulu di meja, setelah itu kamu bisa keluar,"ucap nya dingin.
sekertaris itu pun meletakan Dokumen tersebut di atas meja. Setelah ia ia pamit ingin keluar.
"kalau begitu saya permisi keluar pak,"ucap sekertaris.
Di kantor Aldo terkenal sangat cuek,dingin dan sangat tegas.
terhadap bawahan nya, apa lagi saat anak buah nya melakukan sedikit saja kesalahan maka ia akan langsung memecat nya.
Tak terasa hari sudah mulai sore, dan Aldo sedang bersiap untuk pulang namun baru saja ia melangkah suara dering ponsel nya berbunyi. Dan itu ternyata dari pihak rimah sakit.
"Hallo ada apa?" ucap Aldo.
"Hallo pak Aldo, maaf menggangu saya ingin memberi tahukan."
"jika kondisi pak Arya saat ini sedang kritis, dan saya harap bapak bisa datang kemari secepat nya," ucap pihak rumah sakit.
"apa.... Baik saya ke sana sekarang."
Lalu ia mematikan sambungan telpon secara sepihak.
Dengan sangat panik, Aldo langsung bergegas menuji parkiran.
setelah itu ia melajukan kan mobil nya dengan kecepatan tinggi.
Ia sangat kwatir takut terjadi sesuatu pada papa nya.
Sedang kan di rumah sakit sudah ada Monika, yang ada di ruangan. Tapi ia hanya bersikap biasa saja, tidak ada ke kwatiran pada diri nya malah ia hanya acuh tak acuh saja.
"lama banget si tua bangka ini gak mat***."ucap nya dalam hati.
Tak butuh waktu lama sekira nya sekitar 15 menit Aldo sudah sampai di parkiran rumah sakit.
Ia memarkir kan mobil nya ke sembarangan arah, dan langsung bergegas masuk kedalam di dimana papa nya di rawat.
Monika yang melihat kedatangan Aldo langsung ber akting pura-pura bersedih di depan Aldo.
Menghampiri lalu menggenggam tangan. "mas Aldo, akhir nya kamu datang juga papa mas aku sangat kwatir pada papa,"ucap nya yang berpura sedih.
Namun dengan cepat Aldo melepas kan genggaman Monika, dan tentu saja itu membuat Nya merasa kesal.
"bagai mana keadaan papa?"tanya Aldo.
"Dokter lagi menagani papa di dalam,"ucap Monika.
Dan tak lama kemudian Dokter pun keluar dari ruangan tersebut. Melihat itu Aldo langsung menghampiri sang dokter.
"bagai mana ke adaan papa saya, dia baik-baik aja kan?"tanya Aldo.
"pasien sudah sadar dari kritis nya, tapi ia selalu memanggil nama Nabila."
"apa Nona Nabila sudah di kabar kan?"ucap Dokter.
"saya akan segera menghubungi nya,"ucap Aldo.
"baik lah tapi ingat jangan membuat, pasien terlalu stres, karena itu sangat berpengaruh dengan kondisi nya."
"baik Dok saya mengerti."
"kalau begitu saya permisi dulu,"ucap dokter.
Dan Dokter pun langsung melangkah pergi meninggal kan mereka.
dan Aldo segera masuk ke dalam ruangan, yang di ikuti monika ingin melihat kondisi papa nya.
Menghampiri. "pah bagai mana kondisi papa?"tanya Aldo.
"Aldo di mana Nabila, papa ingin bertemu dengan nya?"
"iya papa sabar ya Nabila sedang di perjalan menuju ke mari,"ucap Aldo.
20 menit kemudian.
Akhir nya yang di tunggu telah tiba.
itu karena tempat kerja nya agak cukup jauh makanya agak sedikit lama baru sampai rumah sakit.
Menghampiri. "paman bagai mana kondisi paman, paman sudah baik-baik aja kan?"tanya Nabila kwatir.
"papa sudah agak membaik, kamu jangan terlalu kwatir,"ucap Aldo.
"Alhamdulilah kalau kondisi paman sudah membaik,"ucap Nabila.
"Nak bagai mana jawaban kamu, kamu bersedia kan menikah dengan Aldo?"tanya pak Arya.
Duarrrrr
Bagai kan tersambar petir, Monika yang mendengar ucapan mertua nya sangat kaget tak percaya.
"ada apa ini, menikah Nabila, Aldo apa aku salah dengar?" ucap Monika tak percaya.
"tidak kamu tidak salah dengar itu nyata,"ucap pak Arya.
"pa kenapa papa menyuruh mas Aldo, suami ku menikah lagi, apa papa tidak memikir kan perasaan ku?"
"bukan papa tidak mau mengerti perasaan kamu, tapi papa mau Nabila menjadi menantu papa sebelum papa pergi,"ucap pak Arya.
"permintaan macam Apa ini?"kesal Monika.
Dan pak Arya pun tak merespon kata Monika.
ia langsung beralih menatap Nabila kembali.
yang sedang merasa bimbang.
"nak paman mohon, kabul kan lah permintaan paman."
"karena paman merasa hidup paman sudah tidak lama lagi?"keluh nya.
"paman bicara apa si, ingat paman akan baik-baik aja paman akan sembuh,"ucap Nabila.
"iya papa jangan bicara seperti itu Aldo juga yakin semua nya akan baik-baik aja,"ucap Aldo.
"tidak nak, tadi papa ber mimpi bertemu mama ia ingin menjemput papa,"ucap pak Arya.
Mendengar itu seketika mereka terdiam. Dan tak terasa air mata menetes, terutama Nabila karena ia sangat bingung harus menjawab apa.
"Nabila kamu mau kan nak,"ucap pak arya yang mulai lemah.
"a aku-aku,"bingung Nabila.
Memejam kan mata. "baik lah paman aku bersedia menikah dengan Aldo,"ucap nya.
Aldo yang mendengar itu kaget, Antara bahagia atau sedih karena kondisi yang saat ini mem bingung kan. sedang Monika ia langsung pergi keluar ruangan dengan keadaan marah.
"Alhamdulilah terimaksih Nak,"ucap pak Arya.
Yang hanya di balas dengan anggukan, dan tersenyum.
Dan acara pernikahan akan di adakan besok siang.
karena pak Arya tidak bisa menunggu lebih lama lagi, ia ingin segera melihat Anak nya Aldo dan Nabila menikah secepat nya.
jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Nabila memutus kan untuk pulang, namun sebelum itu ia berpamitan terlebih dahulu dengan calon mertua nya.
Namun baru saja ia keluar dari ruangan tiba-tiba ada yang menarik tangan nya secara kasar, dan membuat tangan nya terasa sakit.
"Monika kau,"kesal nya.
"kenapa Kamu gak suka, aku perlakukan seperti ini hah?"teriak Monika.
"bu-bukan seperti itu tapi kenapa kamu jadi kasar seperti ini?" bingung nya.
"Aku begini juga gara-gara kamu Nabila karena kamu hati mu hancur kamu paham,"ucap Monika dengan tatapan tajam.
Mata Monika sudah terlihat berkaca-kaca hendak ingin menangis. Tapi ia berusaha untuk menahan nya, karena tidak ingin terlihat lemah di depan Nabila. Saat ini ia benar-benar marah apa lagi saat berada di ruangan di mana mertua nya di rawat.
"kenapa tidak kamu tolak saja atas permintaan papa."
"kenapa malah kamu menerima nya, sakit Nabila sakit,"ucap Monika sambil memegang dada nya.
"aku sudah pernah menolak nya, tapi karena kondisi paman semakin memburuk aku terpaksa harus menerima nya,"ucap Nabila.
"Bohong kamu bohong kamu tidak terpaksa malah sebalik nya."
Menatap tajam. "kamu senang kan bahagia kan akan menikah dengan suami ku,"tegas Monika.
"kamu memang wanita murahan, wanita rendah dasar pelakorrrr,"teriak nya.
Plakkkkkkk
tampa sadar Nabila menampar pipi adik sepupu nya. Ia juga tidak terima di rendah kan seperti ini dan ia juga tidak menyangka jika adik yang selama ini ia sayangi tega berbicara kasar seperti tadi.
Memengang pipi. "berani sekali kamu menampar ku Nabila,"murka Monika.
"Monika kurang sabar apa lagi aku untuk mu tapi kamu tidak pernah menghargai pengorbanan ku,"jelas Nabila.
"ingat aku bukan perempuan licik seperti mu, yang rela melakukan apa saja demi mendapat kan apa yang kamu mau."
"dulu aku sangat menyesal sudah pernah mengalah untu mu."
"untuk melepas kan seorang yang sangat aku cintai karena ancaman licik mu itu."
"dan kali ini aku tidak akan pernah mengalah lagi untuk mu, dan aku akan mengambil kembali yang seharus nya menjadi milik ku."
"satu lagi aku bukan Pelakor. seperti yang kau katakan itu,"tegas Nabila.
Setelah mengatakan semua itu Nabila langsung pergi meninggal kan Monika sendiri di sana. Yang terdiam dengan amarah yang sudah memuncak ia bergegas pergi menjauh.
Skip esok hari.
Kini Nabila sudah mengenakan kebaya ber warna putih. Tak lupa dengan polesan make up natural. Ia menatap diri nya di pantulan cermin, dan ia juga tidak menyangka jika hari ini akan menikah dengan seseorang yang ia cintai dan pernah ia lepas kan. Tapi telah kembali pada nya.
Menatap cermin. "ya Allah apa kah ini nyata, atau hanya sekeder mimpi,"ucap nya tak percaya.
Tap tap tap
Suara langkah kaki terdengar dan mendekati nya.
dan itu adalah Sari ibu nya Nabila.
"apa kamu sudah siap nak?"ucap ibu Nabila.
"bu apa ini nya atau aku sedang ber mimpi?"ucap Nabila.
Tersenyum. "tidak nak kamu tidak bermimpi Allah sudah membuktikan jika kamu dan Aldo memang jodoh."
"tapi dengan cara seperti ini, kamu juga harus menerima takdir ini, takdir untuk berbagi suami,"lanjut ibu Nabila.
"apakah aku akan bahagia buk, bagai mana jika orang-orang yang melihat malah merendah kan ku?"
"Soal kebahagian kamu lah yang menciptakan nya, baik buruk nya kamu harus tetap menjalani."
"kalau soal pendapat orang lain, biar kan saja mereka hanya bisa melihat tapi tidak merasakan apa yang kamu rasakan,"Nasehat ibu Nabila.
"terimakasih bu karena ibu selalu ada untuk ku,"ucap Nabila lalu tersenyum.
"itu sudah kewajiban ibu nak, untuk selalu ada untuk anak ibu."
Disaat mereka sedang ber bicara tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Dan dengan cepat ibu Sari membuka kan pintu tersebut dan memperlihat kan seorang lelaki paruh baya di hadapan nya.
"permisi bu saya di utus kan tuan Aldo untuk menjemput Nona Nabila berserta ibu,"jelas pria itu.
"apa semua nya sudah siap,"lanjut nya.
"ia pak kami sudah siap,"ucap Ibu Nabila.
Dan mereka pun jalan menuju rumah sakit. Di mana pak Arya di rawat, karena di sana lah mereka akan melaksana kan pernikahan sederhana. Hanya di hadir kan oleh keluarga, beserta Dokter dan juga beberapa suster yang ikut menjadi saksi pernikahan mereka.
sesampai nya di rumah sakit.
Nabila dan ibu nya segera memasuki ruangan Pak Arya. Yang di mana di sana sudah ada seorang penghulu yang akan menikah kan nya dengan Aldo.
Sedang kan Aldo yang melihat ke datangan Nabila kembali tersenyum, namun ada rasa sedih nya juga. Karena ia juga tidak menyangka sebentar lagi lagi ia akan menikah dengan orang yang ia cintai selama ini, tampa memperdulikan perasaan Monika.
"Bagai mana ke pada ke dua belah pihak apa kah sudah siap?"tanya pak penghulu.
se ketika Aldo dan Nabila saling menatap, satu sama lain. Dan Aldo pun langsung menjawab pertanyaan penghulu tersebut.
"kami siap pak,"ucap Aldo.
"Baik lah mari Nak Aldo jabat tangan saya, kita akan segera melaksana kan ijab kabul nya,"ucap pak penghulu.
Dan Aldo pun langsung menjabat tangan lelaki tersebut.
terlaksana lah dengan ucap yang sangat lancar di mana Aldo menjawab pertanyaan sang penghulu menyatakan ijab kabul yang tak ada ada halangan nya.
Dan akhir nya Mereka berdua sudah resmi menjadi sepasang suami istri, tak lupa setelah Aldo mengatakan ijab kabul tersebut langsung di iringi dengan Doa yang di ucap kan pak penghulu.
"Alhamdulilah sekarang kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri," ucap sang penghulu.
Setelah akan nikah selesai pak penghulu pun segera berpamitan untuk pergi, karena tugas nya sudah selesai.
"selamat untuk kalian berdua, akhir nya papa sudah merasa lega, karena melihat kalian bersatu kembali,"ucap Pak Arya lemah.
"terima kasih pah,"ucap Aldo.
"paman lebih baik sekarang paman istirahat dulu, karena seperti nya paman sangat lelah,"ucap Nabila.
"Nak apa kamu lupa, sekarang kan kamu sudah menjadi Istri Aldo otomatis kamu juga sudah menjadi anak ku."
"jadi jangan panggil paman lagi, panggil lah dengan sebutan papa."ucap pak Arya.
Kaget. "pa-papa,"ucap Nabila gugup.
Tersenyum. "terimaksih nak,"ucap pak Arya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!