NovelToon NovelToon

Jatuh Cinta Pada Saudara Tiri

Bab 01 -Alasan gagal nya pernikahan Azka-

Untuk teman-teman yang baru baca novel ini, lebih baik baca dulu singel dad yang pertama, karena ini bagian kedua dari cerita tersebut, terimakasih dan selamat membaca

Kembali ke waktu, dimana Azka dan Nayla akan menikah, saat itu usia Marisa masih lima tahun, Amanda dan Reza sudah menikah saat itu, hari ini Azka menolak menikah dengan Nayla karena ada perasaan yang tidak enak di hatinya, ia bertemu dengan Amanda itu karena putri nya Marisa, namun pernikahan yang diminta oleh ibunya ini membuat nya di lema, dia sama sekali tidak ingin menikah dengan Nayla

Semua berantakan saat Azka menjabat tangan ayah Nayla, Azka yang tidak siap akan ini semua berdiri dan meminta maaf di depan semua orang " aku meminta maaf, aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini karena putri ku, aku sudah mempunyai seorang putri " ucap Azka di depan para tamu undangan yang hadir

Amanda yang juga berada di sana menatap Azka dari jauh, ingin rasanya dia mendekati Azka namun suasana saat ini tidak memungkinkan, dengan dirinya yang sudah di kenal sebagai seorang istri dari Reza, jika dia ke sana Reza akan terluka harga dirinya

Marisa memegang tangan ayah nya itu dan menatap nya " ayah ayo kita pulang ayah, aku tidak ingin berada di sini, ini sangat ramai ayah " terlihat dari raut wajah nya, Marisa sangat tidak nyaman berada di keramaian ini

Azka menggendong Marisa dan menatap Ayah Nayla " maafkan saya pak, karena dari awal tidak mengakan apapun, jujur ini adalah kesalahan saya, bukan orangtua saya pak " Azka meminta maaf kepada ayah Nayla

Nayla dengan gaun pengantin yang sangat indah yang sudah terpasang di tubuh nya, dia menatap Azka yang berada di hadapan nya " kau akan meninggalkan seorang wanita di atas pelaminan seperti ini hanya karena dia yang bukan anak mu? " Nayla emosi dan dia membentak Azka

Amanda yang melihat kekacauan ini dari kejauhan tidak tahan lagi, dia ke sana walah sudah di tahan oleh Reza dia tidak peduli, dia tetap ke sana dan mengambil Marisa dari gendongan Azka " bisa kau jaga cara bicara mu? Dia masih kecil dan di bawah umur bisakah kau jaga tutur kata mu itu? " Amanda terlihat sangat marah

Tamu undangan yang hadir mulai membicarakan Amanda, semua orang mengira Amanda adalah orang asing yang tiba-tiba saja datang dan ikut campur dalam urusan pribadi Azka dan Nayla,

Amanda yang sadar akan situasi ini mulai mengangkat suara nya " aku adalah seorang dokter yang merawat Marisa, jika kalian belum mengenal ku, agar tidak terjadi kesalahpahaman, aku juga sudah menikah dan suami ku berada di sana " Amanda menatap Reza yang masih berdiri di tempat nya tadi

Ibu Azka mulai merasa khawatir, melihat situasi yang semakin tidak kondusif " baiklah kalian semua bisa menikmati hidangan yang sudah di siapkan, kami akan segera kembali, terimakasih sudah mengindahkan undangan kami " ucap ibu Azka agar semua tamu tidak fokus pada masalah keluarga mereka

" Azka dan Nayla, ikut ibu ke dalam, kalian ini seperti anak kecil, ini acara kalian tetapi kalian membuat nya gagal " menatap Amanda " tolong kau bawa Marisa ke tempat lain dulu, karena aku ingin bicara dengan putra dan menantu ku " ucap ibunya Azka, dia membawa Nayla dan Azka masuk ke dalam ruangan yang ada di sana

...****************...

Di salah satu taman terdekat yang ada di sana

Amanda mendudukkan Marisa di salah satu bangku yang ada di taman itu, dia menatap Marisa dan merapikan rambut nya " apakah kau tidak merindukan ibu sayang? " ucap nya sambil menatap putri nya itu

Ikatkan batin antara Marisa dan Amanda sudah terjalin sejak pertama kali mereka bertemu, Marisa yang merindukan hangat nya pelukan Amanda tidak bisa berbohong kalau dia juga merindukan ibu nya itu, Marisa memeluk Amanda " boleh aku ikut dengan ibu saja? aku tidak suka berada di rumah, semua orang terus saja bicara tanpa henti " Marisa menatap Amanda dengan mata nya yang indah

Amanda menatap putri nya itu " jika kau merasa semua orang sangat berisik dan mereka bicara tanpa henti, kau bisa menutup telinga mu dan masuk ke dalam kamar lalu " Amanda menunjukan dimana letak hati " disini ada ibu yang selalu mendengar kan mu " tersenyum

Marisa berdiri, dia merasa sangat senang karena selama ini ternyata ibunya ada di dalam hati nya, dia tidak sendirian selama ini " benarkah ibu? ibu selalu ada di sini? " menunjuk bagian yang di katakan Amanda tadi

" Tentu saja sayang " mencium pipi Marisa yang terlihat sangat gemuk dan putih itu

Reza datang ke tempat Marisa dan Amanda, dia memberikan air untuk Amanda " kau harus menjaga kesehatan mu, kau juga sedang hamil sekarang " ucap Reza

Marisa menatap Amanda " apakah ibu hamil? Apa itu hamil ibu? " Marisa duduk di atas pangkuan Amanda

Reza yang tampak ingin mengambil Marisa dari atas pangkuan Amanda, di larang oleh Amanda " selama aku masih hamil muda, aku masih bisa memangku putri ku, kau tidak perlu terlalu khawatir akan keadaan ku " ucapan Amanda kepada Reza memang sedikit dingin, itu karena kejadian yang membuat Amanda bisa hamil, kejadian yang tidak di sengaja dan sangat tidak di sukai oleh Amanda

" Jadi ibu, apakah kau akan pergi bersama teman mu ini " Marisa yang sama sekali belum mengetahui bahwa Amanda sudah menikah lagi

Amanda menceritakan semua nya dengan pelan agar Marisa mengerti, namun dia tidak mengatakan bahwa dia sudah menikah dan sedang mengandung, dia hanya mengatakan bahwa Reza dan dirinya adalah teman dan sekarang sedang dalam masa mengerjakan suatu proyek bersama

...****************...

Situasi Azka, ibunya dan keluarga Nayla

Azka yang menatap ibunya heran karena dia meminta semua keluarga datang ke sini " ibu kenapa harus membawa semua orang dalam masalah ini? "

" Ibu yang harus nya bertanya, kenapa kau membatalkan pernikahan ini Azka? "

" Ibu, sudah dari awal aku mengatakan bahwa aku tidak ingin menikah dengan orang lain, jika aku sudah cerai maka aku akan tetap menjadi single dad, aku tidak ingin ibu baru untuk Marisa "

Ucapan Azka di dengar oleh semua orang, itu membuat keluarga Nayla merasa kecewa, Ibu Nayla yang ingin membawa nya pergi namun dirinya tidak ingin pergi dari sana karena masih tidak percaya bahwa pernikahan yang ia impikan kini gagal total

" Kau akan merasakan akibat nya nanti Azka, kau meninggalkan seorang pengantin di atas pelaminan sendirian " menatap Azka dengan mata yang merah dan juga make up nya yang sudah luntur karena air mata nya

Guys bantu like ya, karena satu like dari kalian membuat author semangat nulis dan update lagi, terimakasih

Bab 02 -Penjelasan-

Setelah perdebatan yang panjang anatar keluarga Azka dan Nayla, kini semua nya sudah beres, Azka yang memilih untuk tetap menjadi duda, Nayla yang kembali ke kampung halaman nya, namun saat Nayla pergi tadi satu ucapan yang keluar dari mulut Nayla yang masih teringat jelas oleh Azka yaitu " kau tidak akan pernah bahagia Azka, bukan hanya kau tapi juga anak mu, ini adalah perkataan pengantin wanita yang kau tinggal kan " ucapakan itu masih terngiang-ngiang di pikiran Azka.

Azka keluar dari rumah dan mencari Marisa, hingga dia melihat Marisa sedang bercanda tawa dengan Amanda dan juga ada Reza di sana, Azka melangkah mendekati mereka karena dia ingin mengambil Marisa.

Azka menatap mereka bertiga " Marisa sayang " ucap nya saat sudah dekat dengan ketiga nya

Marisa turun dari pangkuan Amanda dan berlari ke arah Azka, dia menatap Azka dengan pakaian pengantin nya " ayah apakah ayah akan menikah lagi dengan aunty Nayla? " menatap Azka

Azka menunduk agar sejajar dengan Marisa, dia menatap wajah Marisa yang sangat cantik, dia mencubit pelan pipi Marisa " tidak sayang, karena bagimu hanya akan ada satu ibu, dan dia adalah Amanda, ayah tidak akan menikah karena sebentar lagi kau akan sekolah dan kau sudah besar sekarang, ayah akan fokus pada mu saja " mengendong Marisa

Marisa memberikan kecupan manis di pipi Azka " ayah adalah ayah yang terbaik di duni ini " tersenyum

Azka juga ikut tersenyum, hingga dia menatap Amanda dan Reza, dia ingat Amanda sedang mengandung anak Reza saat ini, walau saat itu Amanda sedang mengandung anak Azka, kandungan nya gugur karena masih muda dan pekerjaan berat yang sering di lakukan Amanda.

Kehamilan Amanda saat ini masih sangat muda, dan terjadi karena kesalahan Reza yang pulang saat malam dalam keadaan mabuk, Amanda yang merima nya karena tidak ada yang bisa lakukan saat itu selain pasrah.

Azka menatap Amanda dan menjulur kan tangan nya ke arah Reza " selamat atas kehamilan istri mu, aku harap anak kalian lahir dengan sehat, sudah berapa usia nya? " Azka yang sangat pandai mengendalikan ekspresi, itu membuat Amanda dan Reza percaya bahwa dia sudah melupakan semua nya

Reza menerima tangan Azka " terimakasih, usia nya Baru memasuki dua Minggu, aku harap kau juga tidak terlalu memikirkan kegagalan yang terjadi tadi " ucap Reza

Azka tersenyum, lalu menatap Amanda yang dari tadi hanya diam saja " kalian ingin masuk dan istirahat dulu? Amanda terlihat sangat lelah bahkan ada keringat di wajah nya " Azka yang melihat ada butiran air keringat di sekitar kening Amanda

Reza menatap Amanda dan mengandeng nya " tidak perlu, karena aku dan Amanda akan pergi ke rumah ibu mertua, kamu akan berpamitan dengan nya, pekerjaan ku dan Amanda sangat padat, hingga kami tak bisa berlama-lama di sini "

" Ibu akan pergi lagi? Kita belum sempat bermain dan memasak ibu " Marisa yang merasa rindu nya yang sangat dalam belum sepenuhnya terobati, kini Amanda sudah harus pergi meninggalkan nya lagi

Amanda mendekati Azka dan Marisa, dia melepaskan genggaman Reza " ibu akan pergi jam sepuluh malam nanti, kau bisa datang ke bandara atau ke rumah nenek, ibu akan berada di sana sampai waktu penerbangan " jelas Amanda kepada Marisa sembari mengelus wajah Marisa

Marisa menatap Azka " ayah boleh aku ikut dengan ibu ke rumah nenek? Hanya sampai pukul sepuluh saja ayah, setelah itu ayah bisa membawa ku kembali ke rumah lagi "

Azka menatap Amanda yang dengan jelas terlihat dari mata nya, dia juga masih merindukan Marisa, mereka ingin menghabiskan waktu bersama " baiklah kau bisa pergi bersama ibu, tetapi saat ayah jemput nanti tidak ada penawaran lagi ya " memberikan Marisa kepada Amanda, namun di ambil oleh Reza karena kehamilan Amanda yang masih sangat muda

" Kau tenang saja Azka, dia adalah putri ku, aku akan menjaga nya dengan baik dan tidak akan membuat nya terluka " Pertama kali nya setelah sekian lama, Amanda mengucapkan lagi nama Azka

Jantung Azka rasa nya ingin meledak saat wanita cantik yang sangat ia cintai itu mengatakan nama nya " iya kau tenang saja, aku percaya pada mu "

" Ayah, setelah ini ayah akan kemana? " Marisa yang penasaran kemana ayah nya akan pergi, karena dia juga harus pergi bersama Amanda

" Sayang, Ayah akan berangkat ke kantor ini juga belum terlalu terlambat " menatap Amanda " aku titip putriku " pergi dari sana

...****************...

Amanda membawa Marisa ke rumah ibunya, dia dalam perjalan Marisa merasa sangat senang, dia tidak berhenti tertawa, dia terus bicara semua hal yang dia lakukan selama Amanda tidak ada bersama nya, hingga perjalanan yang jauh tidak terasa

Sampai di rumah ibunya Amanda, Amanda mulai memasak untuk Marisa karena mulai hari ini dia tidak akan pernah merasakan lagi masak untuk Marisa, Amanda akan pergi jauh dan tidak ada kemungkinan untuk dia kembali ke sini

Ibu Amanda membantu nya memasak " kau terlihat sangat senang, apa hal yang terjadi hingga membuat mu menjadi sangat senang seperti ini? "

" Ibu, aku membawa Marisa ke sini, aku juga merasa sangat senang karena bisa memasak makanan kesukaan nya, dia akan makan dari tangan ku bu, namun aku juga merasa sedih karena aku tidak bisa bersama nya dalam waktu yang lama " Amanda merasa sedih, dia menatap ibunya dengan mata yang berkaca-kaca

" Sekarang kehidupan mu sudah berbeda nak, Marisa dan Azka adalah masa lalu yang harus kau lupakan, sementara Reza dan anak mu ini " memegang perut Amanda " adalah masa depan yang kau harus kau bangun "

Menatap ibunya " aku tidak ingin masa lalu ku mempengaruhi bayi ku Bu, tetapi mana mungkin aku melupakan Marisa " menangis

" Marisa tidak akan pernah kau lupakan, karena ikatan yang terjadi antara kalian sudah terjalin seperti ibu dan anak kandung, posisi Marisa sama dengan anak yang sedang mau kandung ini "

" Aku harap Marisa bisa menjadi wanita yang kuat, karena tidak akan sosok ibu yang melihat tumbuh kembang nya "

" Kau tenang saja nak, ibu akan usahakan untuk menjaga nya dari jauh, karena ibu sudah mengatakan pada Azka, bahwa dengan berakhirnya hubungan kalian bukan berarti hubungan ku dengan nya juga berakhir "

" Ibu tolong, jika Marisa berada di sini, tolong hubungi aku ya Bu "

" Tentu saja ibu, aku akan menelpon mu, hanya saja aku takut ibu tidak menerima nya " ucap Marisa dari belakang, entah sejak kapan dia berada di sana

Amanda mendekati Marisa " sayang, tolong jaga dirimu baik-baik dan ingat bahwa ibu akan selalu ada....... " Amanda tidak melanjutkan ucapannya

" Di hati ku " sambung Marisa

Guys bantu like ya, karena satu like dari kalian membuat author semangat nulis dan update lagi, terimakasih

Bab 03 -Bandara untuk sekian kali nya-

Terlihat Amanda dan Reza yang sedang bersiap menuju bandara, mereka juga sudah berpamitan dengan ibu Amanda, namun hati Amanda masih terasa berat untuk meninggal putri kecil nya itu, walau dai masih bisa bertegur sapa lewat virtual, tapi hati nya merasa dia tidak akan bertemu dengan Marisa lagi

" Ibu aku pamit, jika terjadi sesuatu atau ada masalah, tolong ibu hubungi saja aku " Amanda meminta agar ibunya tidak merasa segan kepada nya, mau bagaimana pun ibunya hanya punya dia karena kakak nya sama sekali tidak peduli dengan keadaan keluarga mereka

Ibu amanda menatap nya dan memberikan kecupan hangat untuk nya " kau tenang saja nak, di sini juga ada Rachel, ibu tidak akan merasa sedih atau kesepian "

Amanda mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya, itu terlihat seperti kotak gelang " ibu aku minta tolong berikan ini kepada Rachel jika ibu bertemu dengan nya, aku tidak sempat menyapa nya jadi aku ingin berikan ini kepada nya " memberikan kotak itu kepada ibunya

Ibu Amanda menerima kotak itu " baiklah sayang, kau cepat lah pergi, Reza sudah menunggu, Marisa akan di jemput di bandara atau ibu perlu ikut bersama nya untuk mengantarkan kalian? " menatap Marisa yang sudah siap untuk masuk ke dalam mobil

" Azka akan menjemput nya ibu, aku sudah mengatakan kepada nya bahwa Marisa akan ikut dengan ku, dia ingin mengantarkan ku sampai ke bandara " Tatapan Amanda sama sekali tidak bisa bohong, terlihat jelas dia sangat mencintai Azka namun dia mengorbankan nya, sudah terlambat jika dia meminta rujuk, karena kini dia sudah menjadi istri orang lain

" Ibu tau perasaan mu, tapi tolong jaga itu saat kau berada di depan Reza, tidak baik jika dia mengetahui bahwa kau masih menyimpan rasa kepada Azka "

Amanda menyalam ibu nya " Kami pamit Bu " pergi ke arah mobil, dan masuk ke dalam bersama Marisa dan Reza

...****************...

Di kantor Azka

Azka yang masih sibuk dengan berkas dan juga file nya, ada banyak deadline yang harus ia kerjakan, padahal ini baru sebentar semenjak dia meninggalkan perusahaan untuk membawa Nayla berobat, tetapi sudah banyak pekerjaan yang menunggu nya

Salah satu karyawan masuk dengan membawa berkas yang berisikan seluruh nama sekolah terbaik yang ada di jakarta, karena Marisa akan memasuki usia enam tahun, dia akan segera masuk ke sekolah dasar tahun ini

" Permisi pak, saya membawa file yang bapak minta dan juga lengkap dengan formulir pendaftaran nya langsung pak " menetap Azka yang sibuk dengan file nya

Azka menatap karyawan tersebut " baiklah letak saja di meja saya, ini sudah jam berapa? " Azka yang sangat sibuk hingga dia tidak bisa menatap jam tangan nya sendiri

" Pukul sepuluh malam pak "

Azka teringat dengan janji nya, dia akan menjemput Marisa di bandara pukul sepuluh " tolong kau rapikan meja ini dan file yang sudah saya kerjakan langsung susun di ruang rapat, rapat akan di adakan besok pagi " Azka mengambil berkas yang berisikan nama sekolah dan juga jas nya

" Baik pak " jawab karyawan tersebut

Azka mengambil mobil nya dan segera pergi ke bandara, dalam perjalanan Azka membeli beberapa buah tangan untuk Amanda dan juga Reza, Azka yang masih merasa tidak nyaman dengan hubungan Amanda dan Reza, tetapi dia tidak berbuat apapun karena itu adalah pilihan Amanda

...****************...

Amanda, Marisa dan Reza duduk di salah satu kursi, dari luar Azka sudah melihat putri kecil nya itu dengan sang ibu yang membuat nya sembuh dari masalah yang sangat dalam, Azka tersenyum melihat keduanya yang terlihat sangat bahagia

" Marisa " teriak Azka dari kejauhan sembari melambaikan tangan nya agar Marisa bisa melihat nya

Marisa langsung berlari menuju ayah nya " ayah " teriak nya, Marisa adalah anak yang beruntung, ia di rawat oleh paman nya namun kasih sayang yang di berikan oleh paman nya mampu membuat dia tidak kekurangan akan kasih sayang seorang ayah

Banyak orang yang iri dengan Marisa, paman nya yang selalu ada di sisinya dan juga memberi nya kasih sayang ibu dan ayah, menjadi kedua nya membuat Marisa merasa tidak haus akan kasih sayang, namun saat Marisa menemukan sosok ibu yang selama ini ia inginkan, ia malah di uji dengan di jauhkan dari ibu nya

Azka menangkap Marisa yang berlari ke arah nya " sayang kau sudah makan? " mengelus pipi Marisa

" Sudah ayah, ayah apakah itu untuk ibu " melihat sesuatu yang di bawa oleh Azka

Azka menatap Amanda dari jauh " benar, bisa tolong berikan pada ibu? " memberikan nya kepada Marisa

Marisa berlari menuju Amanda yang duduk di sebelah Reza, dia sangat senang karena ayah nya memberikan sesuatu untuk Amanda

" Ibu ini ada makanan yang diberikan ayah untuk ibu dan juga, nenek bilang padaku, ada adik di dalam perut ibu, ibu harus banyak makan dan juga jaga kesehatan, ibu tau semua orang akan khawatir jika terjadi seseorang kepada ibu " Marisa terus saja memberikan nasehat kepada Amanda

Amanda menatap nya dan menetes kan air mata, Amanda memegang pipi Marisa lalu memeluk nya dan nangis di dalam pelukan Marisa " sayang, maafkan ibu nak, ibu tidak bisa menjaga mu sampai kau dewasa sayang "

Marisa merasa aneh karena ini pertama kali Amanda menangis di hadapan nya " ibu kenapa bersedih? Kita masih bisa bertemu nanti saat aku libur sekolah dan juga ibu, kita masih bisa saling menelpon kan? " Marisa yang saat ini tiba-tiba bersikap dewasa, dia bersikap jauh di atas umur nya yang sekarang

" Sayang ibu merasa ini akan menjadi pertemuan terakhir kita nak, ibu tidak bisa lagi melihat mu sayang, ibu... ibu... " Amanda tidak bisa melanjutkan ucapannya karena dia merasa sangat sedih dia menangis sampai segugukan

Dengan tangan kecil Marisa, ia mengusap air mata Amanda yang sudah banjir di wajah nya " ibu tenang saja, jika ibu tidak bisa bertemu dengan ku, aku akan bertemu dengan ibu, apapun yang terjadi, dimana pun ibu aku akan ke sana " menggenggam tangan Amanda dengan tangan yang jauh lebih kecil dari tangan Amanda

" Sayang pesawat kita akan segera terbang, kita harus masuk untuk cek in " Reza yang membantu Amanda untuk berdiri karena dia mensejajarkan tubuh nya agar bisa melihat wajah Marisa

Azka dari kejauhan melihat Reza dan Amanda akan segera pergi, dia mendekat dan mengendong Marisa " sayang kau tidak boleh menangis ya, tuan putri ayah tidak boleh sedih " Azka menguat kan Marisa agar dia tidak menangis

Amanda dan Reza masuk kedalam, Amanda yang masih menatap Marisa yang berada di gendongan Azka, Marisa juga yang masih menatap Amanda sampai ia masuk dan tak terlihat lagi

" Ayah kenapa dada Marisa terasa sesak? " nada suara Marisa seperti ia menahan tangisan nya

Setelah Amanda tak terlihat, Azka mengusap pelan punggung Marisa secara berulang-ulang " nangis lah sayang, ibu sudah tidak ada, jika ibu masih ada dan Marisa menangis mungkin ibu akan lebih sedih dari tadi " jelas Azka, Marisa melepaskan tangisan nya, satu bandara melihat nya menangis di dalam gendongan ayah nya, Azka yang masih terus mengelus punggung nya agar dia merasa lege

Guys bantu like ya, karena satu like dari kalian membuat author semangat nulis dan update lagi, terimakasih

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!