Pria Yang Manis
Part 1
Kediaman yang cukup besar dan mewah, dan seseorang sedang berteriak membangunkan parah adik-adiknya
???
Ardian Arfian Azril Aimar bangun!!!!
(membangunkan menggunakan speaker)
Azril Jing sakri
Kak Aiman tidak usah berteriak seperti itu! Brisik tau
(menuruni tangga dengan Aimar dan Arfian)
Aimar As Edward
Untung saja kita tidak punya tetangga
Arfian din Sudirman
Iya, pasti sengat memalukan
Aiman As Edward
Desar anak tolol, kalau kakak tidak menggunakan speaker, kelian tidak akan bangun!!
Aiman As Edward
Wana Elsah Liya Ranisha!!! Bangun!!!
Elsah As Edward
Aish!!! Kami sudah bangun dari!!
(menatap tajam kakaknya dan menuruni tangga dengan adik dan kakaknya)
Ranisya As Edward
Kakak tidak usah berteriak!!
Aiman As Edward
Sana serapan! Nanti ke kampus, tunggu....
(menatap anak-anak tolol)
Aiman As Edward
Seperti kekurangan sesuatu?
Aiman As Edward
Ardian!!!
(panggilnya menggunakan speaker)
Ardian din Sudirman
(menuruni tangga dan melewati mereka menujuh meja makan)
Aiman As Edward
Apa aku tidak terlihat? Dia melewati ku begitu saja
Mereka pun segera mengikuti Adrian menujuh meja makan, saat sedang serapan tidak ada yang boleh berbicara termasuk ponsel harus dimatikan
Aiman As Edward
ponsel siapa yang berdering!!
(menatap adik-adiknya dan sepupunya)
Aimar As Edward
Ponsel ku kak, maaf..
(mematikan ponselnya)
Aiman As Edward
Sudah banyak kali kakak peringatkan jangan berbicara dan matikan telefon waktu sedang serapan atau pun makan malam
Aiman As Edward
Ini peringatan terakhir, kalau kelian tidak mendengarkan ku, ponselnya ku sita
Aiman As Edward
Mengerti!!!
(Semuanya kecuali Ardian)
Mengerti!!!
part 2
Setelah mereka selesai serapan, adik-adik Aiman dengan sepupunya itu berpatutan dengannya
Aiman As Edward
Ingat ya! belajar dengan baik
Aiman As Edward
terutama kamu Arfian, jangan main-main diwaktu pelajaran
Arfian din Sudirman
Baik kak
Wana Jing sakri
kak Aiman, setelah pulang dari kampus kami ingin mampir ke tokoh buku, boleh gak?
Elsah As Edward
Iya, kami ingin mencari buku
Aimar As Edward
Aimar juga kak
Azril Jing sakri
Boleh ya, kami janji akan pulang secepatnya
Aiman As Edward
(menatap mereka)
Ardian din Sudirman
Aku berangkat dulu❄️
(berlalu pergi)
Aiman As Edward
hati-hati!!
(sedikit berteriak dengan Adrian)
Aiman As Edward
Baiklah, kakak izinkan, tapi ingat pulang setelah mendapatkan buku yang kelian inginkan
Elsah As Edward
baik kak
(senang)
Aiman As Edward
Tapi!!! pastikan jam 5 sore kelian semua sudah ada dirumah mengerti!!!
Aiman As Edward
Baiklah kelian berangkatlah
Setelah adik-adiknya sudah berangkat ke kampus, ia pun bersiap-siap untuk berangkat ke kantornya
Adrian dikenali sebagai pria pendiam dingin dan cuek pada cewek atau pun cowok, termasuk orang-orang yang dekat dengannya
Adrian baru saja menabrak seorang cewek, hingga membuat buku-buku yang dibawa cewek itu terjatuh
???
Kalau jalan pakai mata dong!!!
(memungut buku yang terjatuh)
Ardian din Sudirman
(melangkah kan kakinya)
???
dia bahkan tidak meminta maaf padaku
Wanita itu segera menyusul Adrian dan mendorongnya, untungnya Adrian tidak terjatuh
Ardian din Sudirman
(menoleh kearah wanita itu)
Ardian din Sudirman
Ada apa?❄️
???
minta maaf, kamu sudah menabrak ku
Ardian din Sudirman
Maaf❄️
(berlalu pergi)
???
Pria yang manis
(senyum menatap kepergian Adrian)
part 3
Semua murid terus berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing dan menujuh kantin
???
Aira!
(sembil berlari kecil kearah aira)
Aira Kelisa Felex
(menoleh)
ada apa Lyn?
Naslyn Mishary
Kamu tidak bisa duduk disini!
Aira Kelisa Felex
Kenapa??
Naslyn Mishary
Ini mejanya....
Elsah As Edward
Siapa suruh kelian duduk disini!?
(baru datang dan melihat aira duduk di meja mereka)
Naslyn Mishary
maaf ya, soalnya dia murid baru
(mengambil makanan aira)
Wana Jing sakri
Yaudah, lain kali jangan duduk disini lagi!
(duduk)
Naslyn Mishary
Ayo aira, kita duduk disana
(menarik aira pergi)
Aira Hanya diam ditarik sepupunya, dalam waktu yang sama Adrian Arfian dan Aimar baru saja datang
Aimar As Edward
Kak pesan sana
(suruhnya pada ranisya)
Ranisya As Edward
Kamu aja yang pesan dengan azril
Wana Jing sakri
Azril mana?
Arfian din Sudirman
Dia ke toilet
Liya Jing sakri
Yaudah kita aja yang pesan, ayo Sya
(berdiri)
Ranisya As Edward
Mau makan apa?
Elsah As Edward
Seperti biasa!!
Liya Jing sakri
Gak usah marah
Liya Jing sakri
Adrian kamu mau makan apa?
Ardian din Sudirman
Samain aja❄️
(fokus pada ponselnya)
Ranisya As Edward
Ayo Liya
(menarik Liya pergi)
Tanpa mereka sedari, ada seseorang yang terus menetap kearah mereka
Naslyn Mishary
Aira habiskan makanan mu?
Aira Kelisa Felex
Dia sengat manis
(terus menatap)
Naslyn Mishary
Siapa yang manis?
(melihat kearah yang dilihat aira)
Naslyn Mishary
cuma makan aja dibilang manis
(melanjutkan makannya)
Aira Kelisa Felex
siapa yang makan? Dia lagi pegang hp
Naslyn Mishary
Adrian, yang kamu maksud
Aira Kelisa Felex
Oh.. ternyata namanya Adrian
Aira Kelisa Felex
Dia yang menabrak ku tadi pagi
Naslyn Mishary
Oh....
(terus makan)
Aira Kelisa Felex
aku rasa aku sudah jatuh cinta dengannya
Naslyn Mishary
Huk huk huk
(meminum air)
Naslyn Mishary
Apa kamu bilang?
Aira Kelisa Felex
Sebentar ya
(setelah melihat Adrian pergi lalu menyusul)
Aira terus mengikuti Adrian dari belakang, saat Adrian menoleh kebelakang Karna merasa ada yang mengikutinya, aira pun terus bersembunyi
Ardian din Sudirman
(masuk ke sebuah ruangan)
Aira Kelisa Felex
Loh kemana dia?
(saat Adrian menghilang)
Aira pun terus mencari Adrian, hingga sebuah tangan menarik dan menghimpit tubuhnya kedinging
Ardian din Sudirman
Kenapa kamu mengikuti ku?❄️
Aira bukannya menjawab ia malah menatap pria yang ada dihadapannya dan tersenyum, walaupun Adrian tidak tersenyum bagi Aira dia sengat manis
Ardian din Sudirman
wanita gila❄️
(hendak pergi)
Aira Kelisa Felex
(menahan tangan Adrian)
Ardian din Sudirman
(menoleh)
Ada apa?❄️
Aira Kelisa Felex
Minta nombor wa mu
(senyum manis)
Ardian din Sudirman
(menarik tangannya dan hendak pergi)
Aira Kelisa Felex
(menangis)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!