NovelToon NovelToon

Suamiku Dan Wanitanya

BAB I PERKENALAN

Keinginan Winda dan Ardi untuk mempunyai anak sampai membuat mereka putus asa. Upaya apapun yang mereka coba belum membuahkan hasil yang akhirnya membuat Winda dan Ardi jadi patah semangat.

Suatu ketika muncul di pikiran Winda untuk membiarkan suaminya menikah lagi supaya suaminya mendapatkan keturunan dan akhirnya Winda bisa punya anak dari suaminya.

Tapi pikirannya ditepisnya jauh-jauh ketika membayangkan bagaimana rasanya bila suaminya menikah dengan wanita lain. Apalagi sampai mereka mempunyai keturunan, makin tidak diperhatikan suami kalau sampai terjadi seperti itu.

Kini Winda dan Ardi sudah pasrah akan kehadiran buah hati yang tak kunjung datang.

Mereka menikmati kebersamaan mereka dan bekerja keras supaya mempunyai dana untuk lanjut program kehamilan tahap selanjutnya.

Akan tetapi, tiba-tiba ada kejadian yang membuat Winda seperti tersambar Petir di siang bolong. Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba Ardi datang memperkenalkan seorang perempuan yang bernama Mina kepada Winda.

"Ma, ada yang mau ketemu sama Mama" kata Ardi kepada Winda di kamar.

"Siapa Pa? " tanya Winda.

"Sudah Ma, temui saja dulu di ruang tamu"

Akhirnya, Winda pergi ke ruang tamu untuk menemui orang yang mau bicara dengannya. Dengan tersenyum ramah Winda menyapa tamunya.

Sambil menjabat tangan tamunya, Winda memperkenalkan diri.

"Saya Winda Mbak, ada perlu apa ya mencari saya? "

Wanita di depannya menjabat tangan Winda dan ada ekspresi canggung serta tidak bisa berkata-kata seperti orang bingung sambil menatap Ardi untuk meminta pertolongan supaya Ardi yang menjawab.

Dengan wajah bingung, Winda mempersilahkan tamunya duduk, dan menatap Ardi yang tidak ikut duduk malah menatap dirinya.

Akhirnya Winda merasa ada yang aneh, jantungnya berdetak tak karuan. Sebelum dijelaskan dengan kata-kata Winda merasa akan ada sesuatu yang terjadi di dalam bahtera rumah tangga mereka.

Wajah Winda menjadi kaku, kemudian dia melihat wanita yang dibawa suaminya pulang ke rumahnya.

Winda berusaha menetralkan perasaan Dan pikirannya, dia berusaha sekuat tenaga menahan amarah, tangis yang hendak pecah dan suaranya supaya apabila bicara tidak terdengar parau.

Winda berusaha tegar sebelum mendengar apa yang akan dibicarakan oleh suami dan wanita itu. Dia berusaha tersenyum sebisa mungkin dengan kekuatan yang ada. Dia hanya berharap bahwa apa yang ada dipikirannya ini salah.

"Mmm.. " Ardi membuka suara untuk memulai obrolan.

Winda menatap Ardi, Ardi menjadi gugup dibuatnya.

Ardi menatap Winda, kemudian dia menatap wanita yang dibawanya untuk memberikan kekuatan untuk memulai percakapan.

"Ini Mina Ma..., dia.... " Ardi tergagap dan menatap Winda dengan perasaan bersalah.

"Mina ini.... " Ardi tergagap lagi dan bingung mau mulai darimana.

Winda yang menunggu-nunggu suaminya bicara dan malah tergagap bicaranya semakin membuatnya yakin apa yang akan dikatakan suaminya akan mengguncang dan meluluhlantakkan hatinya.

"Ada apa Pa? Bicara saja, aku tidak apa-apa" kata Winda berusaha tegar.

"Begini Ma, Papa.... " Ardi masih bingung dengan pemilihan kata-kata yang akan disampaikan kepada istrinya.

"Ma.... Ini Mina. Mina akan jadi istri keduaku. Dia mengandung anakku. Umur kandungannya sudah 3 bulan" Ardi berkata tanpa henti kemudian setelah dia menyampaikan kata-katanya, dia menarik nafas panjang dan kemudian menatap istrinya, lalu menunduk.

Winda tidak bisa berkata apa-apa. Hatinya terluka karena merasa telah dikhianati. Akan tetapi dia juga menyalahkan diri sendiri karena belum bisa hamil. Winda merasa gamang, ingin menangis tapi tidak bisa, mau bicara tapi bicara apa.

Setelah lama terdiam, akhirnya Winda bicara

"Ya"

Hanya itu kata yang mampu dia ucapkan. Winda bingung mau berkomentar bagaimana. Hatinya terasa hancur. Ingin menangis tapi tidak bisa, ingin marah-marah hatinya sudah tidak kuat menahan amarahnya. Yang dia bisa lakukan hanya terdiam dan masuk kamar kemudian mengunci pintunya.

Sesampainya di kamar Winda langsung tengkurap di tempat tidur, Dan tak lama pecahlah tangisnya seperti orang yang ditinggal mati orang terkasih.

Ardi menjadi bingung atas sikap Winda, dia pikir Winda akan marah-marah, teriak-teriak dan ungkapan kemarahan yang lain. Akan tetapi Winda terlihat kalem, walaupun akhirnya meninggalkan mereka berdua di ruang tamu.

Di satu pihak Ardi merasa senang akan mempunyai anak, akan tetapi di pihak lain Ardi juga merasa bersalah pada istrinya.

Ardi tidak menduga pertemuannya dengan Mina akan berakhir seperti ini.

Mina Dan Ardi bertemu di suatu seminar kewirausahaan yang diikutinya. Kala itu istrinya tidak ikut karena harus menyelesaikan orderan online di tokonya.

Ya, Winda dan Ardi adalah wiraswasta yang mempunyai toko dan online shop.

Sebelum menikah, Ardi mempunyai toko kecil. Setelah menikah dengan Winda, toko itu menjadi besar dan berkembang ke online shop. Itu semua berkat Winda yang mempunyai ide-ide bisnis dan tekun menjalankan bisnis yang dikelola dia dan suaminya.

Ketika Ardi dan Mina pertama kali bertemu, mereka masih biasa saja. Karena Ardi dan Mina dan beberapa orang duduk di satu meja yang sama di waktu seminar, maka mereka saling tukar no telp dan akhirnya membuat grup seminar yang diikuti oleh anggota yang hadir di seminar.

Karena Ardi dan Mina sering berkomentar di chat group, akhirnya mereka menjadi akrab dan dilanjutkan chat pribadi. Mereka chat sampai malam, dilanjut besok lagi, begitu seterusnya sampai Mina mengajak bertemu berdua di mall. Akhirnya mereka bertemu dan mengobrol.

Karena omongan mereka nyambung, akhirnya mereka menjadi semakin akrab dan tumbuh benih-benih cinta di hati mereka.

Lama-lama mereka menjalin hubungan terlarang yang akhirnya membuat Mina hamil di luar nikah.

Setelah Mina hamil, Ardi merasa senang karena akhirnya dia akan punya anak. Anak yang selama ini dinanti-nantikannya.

Perasaan senang yang menyelimuti Ardi kemudian dibayang-bayangi rasa bersalah terhadap istrinya, Winda.

Karena umur kandungan Mina sudah memasuki 3 bulan, maka Ardi memutuskan untuk bicara dengan Winda. Karena bagaimanapun anaknya sebentar lagi akan lahir dan butuh Akta Kelahiran. Dan dia juga mencintai Mina, apalagi dia juga sudah mengandung anaknya.

Kalaupun disuruh memilih, dia akan memilih Mina karena dia sudah mengandung anak yang sudah lama dinanti-nantikannya.

Dan sekarang, perasaan Ardi campur aduk karena Winda hanya berkata 'ya' dan tidak ada perkataan lain yang keluar dari mulutnya.

Akhirnya Ardi mengajak Mina untuk diantar pulang ke rumahnya sekalian bertemu orangtua Mina tanpa masuk ke kamar dulu untuk cek kondisi Winda istrinya.

Perkenalan Winda dengan wanita suaminya membuat hatinya hancur, tapi dia harus tetap tegar, karena Winda juga harus memikirkan perasaan orangtuanya. Apa jadinya kalau dia jadi janda, dia akan jadi bahan omongan orang lain. Maka dia memutuskan untuk tetap menjadi istri Ardi.

...........

BAB II TEGAR

Sudah 2 hari Ardi tidak pulang ke rumah dan tidak memberi kabar atau sekedar menghubungi, tapi hidup harus tetap dijalani. Winda ingin sekali pulang ke rumah orangtuanya, akan tetapi dia harus menjaga perasaan orangtuanya dengan tidak memberi tahukan keadaan rumah tangganya kepada kedua orangtuanya.

Kakak Ardi yang rumahnya dekat dengan rumah Winda, terus menerus menanyakan keberadaan Ardi.

Winda bingung mau jawab bagaimana. Tetapi pada akhirnya Winda menceritakan semua yang terjadi di dalam rumah tangganya. Kakak perempuan Ardi langsung naik pitam, kemudian menelepon Ardi dan menyuruhnya segera pulang.

Sesampainya di rumah, Ardi ditanya kakaknya apa yang terjadi dan apa yang akan dilakukan Ardi setelahnya.

Kakak Ardi marah, akan tetapi dia juga maklum karena Ardi dan Winda belum mempunyai keturunan. Akhirnya diputuskan bahwa Mina akan tinggal serumah dengan Ardi dan Winda.

Winda hanya bisa terdiam dan menerima keputusan kakak Ardi.

Akhirnya Mina sudah menikah dan tercatat di catatan sipil atas izin Winda. Kemudian mereka bertiga akhirnya tinggal serumah.

Hati Winda memang hancur, tapi mau bagaimana lagi. Selain memikirkan orangtuanya, Winda juga berfikir bagaimana dia mencari nafkah apabila dia bercerai dengan Ardi. Umurnya sudah 32 tahun. Untuk mencari kerja susah, dan dia tidak mempunyai tabungan untuk membuat usaha sendiri, karena selama ini dia tidak mendapat nafkah dari Ardi, dan hasil kerjanya juga dipakai bersama Ardi dan ternyata oleh Ardi juga dipakai untuk bersenang-senang dengan Mina.

Sungguh ironis keadaan Winda sekarang ini. Sedih, bingung sehingga tidak tahu harus berkata atau berbuat apa.

Setelah Mina pindah ke rumahnya, Winda hanya bisa melihat suaminya bermesra-mesraan dengan Mina. Ardi tidur di kamar Mina, dan tidak pernah sekalipun tidur di kamar Winda. Winda masih berusaha tegar, entah sampai kapan.

Perut Mina semakin membesar, dan bayi yang ada di dalam kandungannya sudah berumur 6 bulan. Ardi hanya mengurusi Mina dan tidak memperhatikan Winda sama sekali.

Akhirnya lama kelamaan hati Winda sudah mulai biasa, pikirannya juga sudah stabil. Akhirnya dia mulai memperhatikan dirinya dimulai dengan memperhatikan tubuhnya. Dia merasakan ada yang aneh di tubuhnya, sering merasa capek, sering mengantuk, dan mual-mual serta bertambah gemuk. Winda berfikir kalau sakit maag nya kambuh. Kemudian dia memeriksakan dirinya ke dokter umum yang dekat dengan rumahnya.

Winda kaget ketika dokter mengatakan bahwa dia harus periksa ke dokter kandungan karena di sana tidak ada USG. Dokter umum itu bilang bahwa ada kemungkinan gejala-gejala yang dialami Winda itu bukan karena maag, akan tetapi karena dia hamil.

Setelah keluar dari ruangan Dokter, Winda memanggil ojek online untuk mengantarkannya ke tempat praktek dokter kandungan.

Di tempat dokter kandungan, Winda menjalani serangkaian tes termasuk USG. Kemudian dokter memberikan hasilnya kepada Winda. Dan ternyata Winda hamil dengan umur kandungan 5 bulan.

Winda senang bukan kepalang mendengar perkataan dokter itu.

Kemudian dia pulang, langsung masuk kamar dan tak lupa mengunci pintu kamar, takut kalau-kalau Ardi masuk.

Setelah sampai kamar, Winda langsung packing barang-barang dan pakaiannya. Tak lupa dia membawa ijazah sekolahnya kalau-kalau bisa dipakai untuk lamar kerja untuk menghidupi anaknya nanti.

Setelah itu dia mencari mobil online untuk mengantar dia pulang ke rumah orangtuanya.

Winda mengeluarkan barang-barangnya keluar kamar. Ardi yang melihat bertanya kepada Winda.

"Mau ke mana Win? "

"Aku mau pamit Mas, mau pulang ke rumah orangtuaku" kata Winda.

Ardi yang mendengar itu bingung, kenapa tiba-tiba dia ingin pulang ke rumah orangtuanya padahal sudah 3 bulan Winda betah dengan adanya Mina di rumah.

"Ada apa kok tiba-tiba pulang? Apa perlu aku antar? " kata Ardi.

"Tidak usah Mas, aku sudah pesan mobil online. Tolong pamitin ke semuanya ya Mas. Aku pulang, dan untuk surat cerainya nanti biar diurus keluargaku"

Ardi terdiam terpaku, hanya bisa menatap Winda pergi dan tak bisa berkata-kata. Mina keluar dari kamar dan bertanya kepada Ardi

"Ada apa Mas? Mbak Winda kenapa? Mau ke mana dia? "

Tanpa menjawab, Ardi masuk ke kamar Winda dan melihat barang-barang Winda serta baju-bajunya sudah tidak ada semua.

Ardi terduduk di sudut kasur, merenungi apa yang telah terjadi di dalam rumah tangganya.

Ardi memegang kepala dan menunduk kemudian meneteskan air mata. Air mata pertama selama beberapa tahun terakhir ini.

Kemudian Ardi keluar kamar dan berjalan menuju toko miliknya.

Sesampainya di toko, Ardi bertanya kepada pegaiwainya apa ada tanda-tanda dari Winda kalau dia mau pergi meninggalkannya.

"Ada yang tahu kenapa Mbak Winda pulang ke rumahnya? " tanyanya kepada karyawannya.

Semua karyawannya saling pandang, di dalam hati mereka berkata 'sudah jelas karena kamu sudah menikah lagi'. Akan tetapi tidak ada yang berani mengutarakan pendapat mereka.

"Apa ada tanda-tanda Mbak Winda mau pergi dari sini dan nggak kembali?" tanyanya lagi.

"Tidak ada Mas, malah Mbak Winda tadi berencana besok mau pergi belanja untuk toko" kata salah satu karyawan.

"Terus, kenapa tiba-tiba dia pulang?! Jangan-jangan ada yang kompor-komporin nih! " sekidiknya.

"Nggak ada Mas. Tapi tadi dia keluar sendiri naik ojek online nggak tahu ke mana. Apa coba tanya Siska Mas, barangkali dia tahu Mbak Winda tadi ke mana"

Kemudian Ardi pergi menemui Siska yang menjadi manager di tokonya.

"Siska, kamu tahu nggak tadi Mbak Winda pergi ke mana? Atau barangkali dia cerita sesuatu ke kamu tadi atau kemarin-kemarin? "

"Nggak tahu Mas. Mbak Winda nggak cerita apa-apa. Tadi cuma pamit keluar sebentar trus sampai sekarang belum balik lagi. Memang Mbak Winda kenapa Mas? " jawab Siska.

Tanpa menjawab, Ardi pergi dari toko. Semua karyawan kemudian berkasak kusuk membicarakan Ardi, Winda dan Mina.

Semua mengira Winda perempuan tegar yang bisa menerima suami dan wanita suaminya di rumahnya dengan lapang dada. Tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Mereka semua paham dan mengerti mengapa Winda sampai pergi dari rumah dan pulang ke rumah orangtuanya.

Ardi kalut, merasa marah, dikhianati karena sudah ditinggalkan pulang oleh Winda, sedih, kecewa. Perasaan yang sulit dia jelaskan. Dia hanya bisa menatap kosong langit-langit di kamarnya dengan Winda dulu. Dia merasa selama ini dia tidak adil dengan Winda, semua kasih sayangnya dia curahnya kepada Mina. Dan sudah 3 bulan sudah tidak menjamah Winda selayaknya suami istri. Itu dia lakukan karena terlalu senang akan punya anak dari Mina, dan rasa cintanya kepada Mina karena telah mengandung anaknya. Akhirnya dia sadar, dia juga mencintai Winda, amat sangat cinta.

..........

BAB 3 PERPISAHAN

Sesampainya di rumah, orangtua Winda terlihat senang melihat anaknya pulang tanpa tahu apa

yang terjadi.

“Sudah 3 bulan kamu tidak mengunjungi Bapak dan Ibu. Bapak dan Ibu kangen sama kamu Nak”

kata Bapak Winda.

Winda terdiam, matanya berkaca-kaca mendengar kata-kata Bapaknya. Bapaknya heran

melihat sikap anaknya yang tidak biasa bahkan mau menangis.

“Ada apa Nak, apa terjadi sesuatu? Apa kamu bertengkar dengan suamimu?” tanya Bapak

lagi.

Winda kemudian terisak-isak dan memeluk Bapak Ibunya. Di pelukan mereka, Winda

menceritakan semua yang terjadi dalam rumah tangganya, tak terkecuali bahwa dia

sedang hamil 5 bulan.

“Bapak dan Ibu senang akhirnya kamu hamil, tetapi juga sedih karena suamimu menikah lagi.

Kenapa Ardi tega mengkhianati kamu Nak... Dan kenapa dia tega membiarkan

istrinya yang hamil pulang sendiri ke rumah orangtuanya?!” kata Ibu sambil

menangis terisak-isak.

“Mas Ardi tidak tahu kalau saya hamil Bu. Dan biarkan begitu, karena saya ingin hidup

bahagia bersama Bapak Ibu dan juga anak saya nanti Bu”, kata Winda sambil

terisak-isak.

Setelah agak tenang, Bapak Winda menyuruh Winda untuk istirahat di kamar supaya tidak

terjadi apa-apa pada bayinya.

Malamnya, semua keluarga berkumpul di rumah Winda. Di desa, berita atau kejadian apapun

akan cepat tersebar ke seluruih penjuru desa. Maka dari itu, semua keluarga

Winda yang tinggal di Desa yang sama dengan orangtua Winda berdatangan ke rumah

Winda untuk membahas kepulangan Winda.

Mereka menanyakan apa keinginan Winda yang sudah meninggalkan rumah suaminya.

“Winda hanya ingin bahagia di sini bersama anak dan semua keluarga” jawab Winda kepada

seluruh anggota keluarga yang berkumpul.

Akhirnya disepakati bahwa Winda akan bercerai dengan cara rapak, yaitu istri yang

mengurus perceraian ke Pengadilan Agama dan suami tinggal menerima surat

cerainya saja.

Keesokan harinya, Winda merasa agak tenang karena semua sudah ada yang mengurus dan

keluarga sudah tahu situasinya dan bisa menerimanya dengan lapang dada. Juga

karena di dalam perutnya sudah ada bayi yang selama ini dia nanti-nantikan

bersama suaminya.

Di rumah, Ardi sedang dicecar kakak-kakaknya karena kepulangan Winda. Kakaknya meminta

Ardi untuk menjemput Winda, Mina yang mendengar hal itu cemberut. Ingin rasanya

Mina berteriak kepada kakak-kakak Ardi bahwa dia itu istrinya Ardi dan sedang

hamil anaknya Ardi sehingga mereka harus menjaga perasaannya. Tetapi apalah

daya, Mina tidak bisa mengutarakan pendapatnya karena takut dimarahi Ardi

karena tidak sopan kepada kakaknya.

.............................

Selama ini Ardi baik kepadanya dan kepada orangtuanya, Mina juga di rumah cuma makan,

tidur karena Ardi memanjakan Mina. Sekarang karena tidak ada Winda, maka Ardi

mencarikan pembantu untuk Mina supaya Mina tidak kecapekan karena sedang hamil.

Dulu, sewaktu ada Winda, semuanya yang melakukan pekerjaan rumah tangga dan mencari

uang adalah Winda. Akan tetapi, sekarang ini karena Winda sudah tidak ada maka

Ardi lah yang mencari uang dan di rumah disediakan pembantu untuk melayani

Mina. Itulah bentuk rasa sayangnya Ardi ke Mina. Mina senang karena sudah tidak

tinggal serumah dengan Winda, akan tetapi juga sedih karena Ardi tidak bisa

menemaninya selama 24 jam lagi karena harus kerja mencari uang.

.................

Di rumah, Winda bingung mau ngapain. Biasanya dia sibuk dari pagi sampai malam  sampai istirahatnya Cuma waktu tidur. Dan

sekarang, di rumah orangtuanya dia seperti ratu, tidak bekerja, ataupun

mengurus rumah tangga.

Akhirnya Winda memutar otak bagaimana caranya dia menghasilkan uang di rumah, karena

sebentar lagi dia butuh biaya buat lahiran dan kebutuhan anaknya nanti. Dia

sadar bahwa dia bukan anak orang kaya, dia hanya anak orang yang pas-pasan

hidupnya.

Winda berpikir untuk memulai bisnis online di rumah orangtuanya. Akan tetapi dia

bingung dari mana modalnya. Akhirnya dia pun menggunakan uang yang masih

tersisa di rekeningnya. Walaupun sedikit, dia ingin cepat-cepat bisa memulai

usahanya. Dengan berbekal uangnya, dia mulai berbelanja untuk toko onlinenya.

Walaupun Cuma dapat barang sedikit, Winda tetap memulai bisnis onlinenya.

Karena relasi dan langganannya dari toko online shop dulu, maka tak susah dia

mendapatkan langganan untuk online shop miliknya sendiri.

Ardi yang bingung dengan keadaannya, pada akhirnya dia memutuskan akan ke rumah Winda

bila keadaan sudah agak mereda. Dia pikir dengan berjalannya waktu, semua akan

membaik dengan sendirinya dan Winda akan kembali padanya, karena dia yakin

Winda sangat mencintai dan tidak bisa pergi darinya.

3 bulan kemudian Ardi merasa senang karena anak pertamanya dari Mina telah lahir.

Karenanya, dia lupa akan Winda dan fokus dengan Mina dan bayinya. Apapun

permintaan Mina, akan dia turuti sekalipun dia terkadang merasa lelah dengan

berbagai macam permintaan Mina.

Mina juga merasa senang akan kelahiran putranya, karena Ardi sepertinya sudah melupakan

Winda dan fokus pada dia dan anaknya. Oleh karena itu Mina meminta berbagai

macam permintaan supaya Ardi tidak memikirkan Winda lagi karena disibukkan

dengan bayi dan permintaan darinya.

Setelah 5 bulan berlalu dan Winda tidak kunjung menghubunginya, Ardi mendapatkan surat

dari Pengadilan Agama yang menyatakan bahwa statusnya dan Winda bukanlah suami

istri lagi. Ardi merasa marah, sedih dan ada perasaan lain yang tidak bisa

dijelaskan dengan kata-kata. Perasaan Ardi campur aduk sehingga dia masuk ke

kamar Winda yang selama ini tidak pernah sekalipun dia rubah atau dipakai.

Kemudian Ardi memutuskan kamar itu akan didekorasi ulang supaya bisa dipakai

oleh anaknya yang diberi nama Bimo.

Sebenarnya, Winda ingin menceraikan Ardi dari dulu karena sudah tidak tahan dengan

statusnya yang menggantung. Tapi apa boleh buat, dia harus membuatkan Akta

Kelahiran dulu baru bisa mengurus perceraiannya.

Setelah beberapa bulan meninggalkan rumah Ardi, Winda melahirkan di bidan. Karena bisa

melahirkan secara normal, juga karena biayanya yang terbatas maka Winda

memutuskan untuk melahirkan di tempat Bidan. Berbeda dengan Mina yang

melahirkan di Rumah Sakit besar dan mahal.

Ternyata Winda juga melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Arjuna. Arjuna mirip

dengan Ayahnya yang kadang membuat Winda sedih ketika melihat anaknya. Tapi

pikirannya ditepis jauh-jauh supaya dia bisa cepat moved on.

Setelah Arjuna lahir dan sudah membuat Akta Kelahiran, Winda meminta tolong saudaranya

untuk mengurus perceraiannya di Pengadilan Agama. Setelah surat cerainya keluar

ada perasaan sedih tetapi juga lega di hati Winda. Dia sekarang bisa fokus

mengurusi anak dan bisnisnya yang sudah berjalan.

Setelah surat cerai di tangan Ardi, Ardi memberitahukan keluarganya bahwa Winda bukan

lagi istrinya. Keluarganya kaget dan merasa agak kecewa dengan Ardi. Tapi apa

boleh buat, itu keputusan yang mungkin baik buat Winda dan semua orang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!