NovelToon NovelToon

Papa Untuk Kayla

bab 1

11 Januari

" tut.......tut.......tut......."

seorang wanita cantik yang sedang hamil besar melihat ke arah hp nya, yang tidak kunjung mendengar suara dari seberang sana.

" tidak di angkat juga may"

wanita paruh baya ibu dari wanita hamil tersebut bertanya pada putri nya, yang sedang melamun memandangi hp nya.

" be.. Belum mam"

maya yang mendengar pertanyaan dari mommy nya, terkejut dari lamunannya.

" mungkin mas Wahyu sedang sibuk mam jadi dia tidak melihat hp nya mam"

" alah... Sesibuk apa sih.. dia sampai menerima telepon dari istri nya, pun dia tidak sempat apa perusahaan nya lebih besar dari perusahaan mas mu Arman hmm.."

maya yang mendengar pertanyaan dari mommy nya terdiam karna yang di katakan oleh mommy nya, itu benar ada nya, jika di bandingkan perusahaan Daddy nya, yang kini di kelola oleh kakak laki-laki nya Arman perusahaan suami nya tidak lah ada apa-apanya.

" dari dulu mommy itu memang tidak pernah suka sama suami kamu itu may' kalau bukan Daddy kamu yang ngotot jodoh-jodoh hin kamu sama anak teman nya, itu mommy gak akan sudi bermenantu kan suami kamu itu may."

maya yang mendengar Omelan dari mommy nya hanya bisa menghela nafas nya, panjang karna dia tidak tau harus berkata apa.

" apa suami kamu itu.. Masih berhubungan dengan mantan kekasih nya, itu may' hmmm..."

" ti.. Tidak mam mana mungkin mas Wahyu melakukan itu mam "

maya yang mendengar pertanyaan dari mommy nya, terbata-bata saat menjawab pertanyaan dari mommy nya.

" kamu tidak perlu berbohong pada mommy mu ini may' mommy tau tabiat buruk suami kamu itu"

Mommy maya yang merasa kesal pada Wahyu menantu nya, terus mengomel hingga tidak menyadari maya yang terlihat begitu kesakitan memegangi perutnya.

" aaaaaa.... Mam sa.. sakit mam "

maya merintih kesakitan sambil memegang perut buncitnya.

" astaga sayang kamu tahan dulu ya.. Kita ke rumah sakit sekarang ya.. mommy akan menyuruh supir untuk menyiapkan mobil ok"

maya yang mendengar mommy nya, bicara sambil berjalan menuju ke arah dapur hanya menganggukkan kepala nya, sambil menahan rasa sakit di perut nya.

" siti.... Siti...."

mommy maya terlihat berjalan tergesa-gesa kearah dapur sambil berteriak-teriak memanggil mana pelayan yang ada di rumah maya putri nya, tersebut dengan suara nya, yang begitu melengking nya.

Tidak lama terlihat seorang wanita dewasa dengan penampilan nya, yang sederhana berlari kecil menuju kearah mommy maya dengan tergesa-gesa.

" ada apa nyonya apa anda butuh sesuatu nyonya."

mommy maya yang mendengar pertanyaan dari sang pelayan yang ada di rumah maya putri nya, menarik nafas nya, kasar.

" panggil kan supir suruh dia segera siapkan mobil saya mau ke rumah sakit."

" siapa yang sakit nyonya."

mommy maya yang sudah berjalan beberapa langkah meninggalkan sang pelayan menghentikan langkahnya, mommy kembali membalikkan tubuhnya ke arah sang pelayan dengan tatapan sinis nya.

" kamu bertanya kepada saya siapa yang sakit Iya!? jawaban nya itu hati saya yang sedang sakit saat melihat tidak ada satu orang pun yang perduli pada putri saya satu-satunya tau kamu! "

setelah mengatakan itu mommy maya langsung pergi meninggalkan siti sang pelayan dalam kebingungan nya.

Siti yang mendengar Omelan dari mommy maya yang memang terkenal sangat arogan menggaruk tengkuknya sambil berjalan menuju ke arah belakang karna merasa bingung dengan sikap mommy sang majikan yang tiba-tiba marah-marah pada nya.

Saat mommy maya berjalan menuju kearah maya terlihat seorang bocah laki-laki yang sedang menuruni anak tangga satu persatu.

" nenek...."

mommy maya yang sedang terlihat begitu kesal langsung tersenyum kearah sang bocah laki-laki yang sedang berjalan kearah nya, sambil memanggil nya, nenek dengan penuh antusias.

" aaa... Mayu cucu nenek baru bangun tidur sayang."

Mommy maya menyambut sang cucu dengan membuka kedua tangan nya, dengan begitu lebar menunggu sang cucu masuk ke dalam pelukan nya.

" iya... nek hari ini mayu libur sekolah nek jadi mayu bangun nya, terlambat nek."

mommy maya yang mendengar jawaban dari mayu sang cucu putra sulung maya tersenyum sambil memeluk cucu kesayangan nya.

" aduh-aduh cucu nenek mentang-mentang sedang libur sekolah bangun nya, siang begini ya... Hmmm... Jangan di ulangi lagi sayang sekolah tidak sekolah kamu harus tetap bangun pagi sayang kamu dengar itu mayu."

Mayu putra sulung maya yang mendengar nasehat dari sang nenek hanya mengangguk kan kepala nya, saja.

" mayu sayang sekarang kamu ke belakang untuk sarapan sama bik Siti dengar.. Karna nenek dan mama kamu akan pergi ke rumah sakit dengar sayang."

" ke rumah sakit siapa? yang sakit nek mayu boleh ikut enggak nek."

mayu putra maya yang belum tau tentang maya yang akan segera melahirkan bertanya pada sang nenek dengan penuh rasa penasaran nya.

" mama mu yang sakit sayang jadi nenek akan membawa mama mu ke rumah sakit jadi sayang kamu jangan ikut ya.. Mayu pergi nya, nanti saja ya waktu di jemput sama papa ya.. Sayang ya.."

bab 2

11 Januari di Karto Wahyu suami maya.

" Dirwan apa kau melihat hp ku."

Wahyu yang sedang melihat kiri dan kanan nya, bertanya pada asisten pribadi nya, sambil terus membolak-balik kertas yang ada di depan nya.

" tidak pak."

Dirwan sang asisten pribadi yang memiliki sifat yang begitu dingin hanya menjawab dengan singkat.

Wahyu yang mendengar jawaban dari sang asisten pribadi nya, yang memiliki sikap yang begitu dingin mengangkat kepala nya, melihat ke arah sang asisten pribadi nya sekilas dan kembali fokus mencari hp nya.

" apa mungkin tertinggal di rumah Sinta ya!"

Wahyu yang terus mencari hp nya, mencoba bertanya pada Dirwan sang asisten pribadi nya.

Namun Dirwan yang mendengar hal itu hanya diam saja dengan wajah dingin nya, yang seperti orang Tampa ekspresi.

Wahyu yang melihat hal itu menghentikan aktivitas nya, yang mencoba mencari hp nya karna Wahyu berfikir itu hanya sia-sia saja.

" bisa tolong hubungi hp ku Dirwan aku takut hp ku benar-benar tertinggal di rumah Sinta tadi pagi, karna saat ini ibu mertua ku sedang ada di rumah ku bisa gawat kalau dia sampai meng hubungi ku dan Sinta menerima nya Dirwan."

Wahyu berbicara pada Dirwan asisten pribadi nya, sambil memijat keningnya karna merasa panik kalau-kalau tiba-tiba maya istri nya, mengalami kontraksi tiba-tiba karna kehamilan maya yang memang sudah genap Wahyu takut hp nya, benar-benar tertinggal di rumah Sinta kekasih nya, itu.. dan Sinta menerima panggilan yang di lakukan oleh ibu mertua nya, yang memang tidak pernah suka pada nya sedari awal perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tua nya, dan Daddy maya.

" tadi Siti menghubungi saya pak dia meminta saya untuk memberi tau anda nyonya maya sudah di bawa ke rumah sakit oleh nyonya Surya mertua anda pak karna nyonya maya akan segera melahirkan pak."

" a.. Apa ko.. Kau serius Dirwan."

Wahyu yang terkejut dengan apa yang baru saja di dengar nya, bertanya dengan suara nya, yang terbata-bata karna tidak habis pikir bagaimana bisa asisten pribadi nya, bisa sesantai itu dalam memberi tau nya.

( " astaga Dirwan kalau saja kau bukan anak angkat ke sayangan mertua ku sudah ku pecat kau sadari dulu Dirwan." ) gumam Wahyu di dalam hati nya.

" iya pak tadi Siti menghubungi saya untuk memberi tau kan nya, karna anda tidak kunjung menerima panggilan telepon dari nyonya maya jadi nyonya Surya langsung membawa istri anda ke rumah sakit pak "

Wahyu yang mendengar jawaban dari Dirwan yang berbicara pada nya, dengan wajah dingin nya, yang tampa ekspresi itu ingin sekali rasanya Wahyu meninju wajah Dirwan kalau saja dia tidak mengingat Dirwan yang mengetahui segala rahasia nya.

" la.. lalu ke kenapa kau baru memberi tau kan nya, sekarang Dirwan ke.. kenapa tidak sedari tadi Dirwan apa kau ingin aku di kubur hidup-hidup oleh ibu mertua ku Dirwan! apa kau lupa seperti apa sikap nya, pada ku Dirwan."

Wahyu bertanya pada Dirwan dengan suara terbata-bata karna merasa kesal setengah mati pada asisten pribadi nya, itu yang selalu memberi nya, masalah saat di hadapan ibu mertua.

Dirwan yang mendengar pertanyaan dari Wahyu atasan nya, itu hanya diam saja Tampa mau menjawab nya.

bab 3

11 Januari di rumah sakit.

Mommy maya yang berada di depan ruang persalinan maya terus mondar mandir sambil mengomel sendiri karna merasa kesal pada Wahyu suami maya putri nya, yang belum juga datang ke rumah sakit hingga saat ini.

( " benar-benar suami yang tidak bisa di andalkan bagaimana bisa dia mengabaikan panggilan telepon dari istri nya, yang sudah dalam hamil genap")

gerutu mommy maya terus pada dirinya sendiri.

Wahyu yang sudah sampai di rumah sakit menghentikan langkahnya saat melihat sang ibu mertua yang sedang mondar mandir di depan ruang persalinan maya istri nya, Wahyu tau sebentar lagi dia pasti akan di omeli habis-habisan oleh sang ibu mertua yang tidak pernah suka pada nya.

Mommy maya yang menyadari ada seseorang yang sedang berdiri di belakang nya, langsung membalikkan tubuhnya dengan cepat.

" bagus.. Dari mana saja kamu jam segini baru sampai apa kamu tidak tau anak Saya sedang bertarung dengan maut untuk melahirkan anak kamu Hem...! Atau kamu memang sengaja melakukan itu agar anak saya cepat mati agar kamu bisa terus bersama mantan kekasih kamu dulu yang kini jadi simpanan kamu iya."

Mommy maya yang baru saja melihat Wahyu yang sedang berdiri di belakang nya, yang sedang menunduk kan kepala nya, sambil mengusap tengkuknya langsung memberondong Wahyu dengan pertanyaan yang begitu banyak dengan penuh amarah.

" ma.. Maaf mam tadi Wahyu ada rapat mam jadi Wahyu enggak lihat hp mam hp Wahyu tertinggal di ruang kerja Wahyu mam Wahyu minta maaf mam."

Wahyu yang mendengar Omelan dari mommy maya sang ibu mertua hanya bisa meminta maaf dengan suara yang terbata-bata karna tidak berani membantah ucapan sang ibu mertua yang memang selalu begitu arogan pada nya.

" alah.. Palingan itu juga alasan kamu! dengar ya.. Wahyu saya itu dari dulu itu memang gak pernah suka sama kamu kalau bukan karna almarhum suami saya yang ngotot jodoh-jodoh hin kamu sama maya anak saya jangan kan kamu masuk dalam hidup maya anak saya masuk ke dalam rumah saya pun tidak akan pernah saya ijin kan tau kamu!. "

Wahyu yang mendengar mommy maya kembali mengomeli nya, hanya bisa menarik nafas nya, kasar karna hal yang sama yang selalu di ucapkan oleh sang ibu mertua nya, setiap kali melihat nya, berbuat salah pada maya istri nya.

Sedang kan Dirwan asisten pribadi nya, yang berdiri di belakang nya, hanya diam saja dengan wajah dingin nya, yang seperti orang Tampa ekspresi.

" a.. a apa dokter mengatakan sesuatu mam."

tidak ingin terus di omeli oleh sang mertua Wahyu mencoba mengalihkan pembicaraan nya, dari sang ibu mertua yang terlihat begitu marah pada nya.

Namun sang ibu mertua mommy maya yang sedang begitu kesal pada nya, bukan nya, menjawab pertanyaan dari nya, malah melotot kan mata nya, yang membuat Wahyu menelan ludah nya kasar.

( " astaga Dirwan rasanya ingin sekali aku melempar mu dari gedung tertinggi agar kau tidak lagi mengulangi hal yang sama yang membuat ku terus saja di omeli oleh ibu mertua ku Dirwan.") gumam Wahyu di dalam hati nya.

" apa lagi yang tidak kamu ketahui tentang kehamilan maya Wahyu kenapa kamu menanyakan nya, pada mommy Hem... "

Wahyu yang mendengar pertanyaan dari mommy maya yang lembut namun penuh dengan penekanan membuat nya, kembali menelan ludah nya kasar.

" dengar ya.. Wahyu kalau sampai satu kali saja maya berkata pada saya ingin berpisah dari kamu akan saya pasti kan kamu tidak akan pernah bertemu lagi dengan maya dan juga anak-anak mu Wahyu camkan itu."

Wahyu yang mendengar hal itu menggenggam tangan nya, erat karna menahan emosi nya, saat mendengar sang mertua yang akan memisahkan nya, dari anak-anak nya.

" kalau mommy tidak suka pada ku dan bila pun maya ingin berpisah dari ku selahkan mommy mengambil nya, kembali tapi jangan coba-coba mommy menyentuh anak-anak ku mam."

Mommy maya yang menyeringai saat mendengar jawaban yang keluar dari mulut Wahyu menantu nya, tersebut karna mommy maya sangat tau tabiat menantu nya, itu yang tidak bisa jauh dari mayu putra sulung nya, yang begitu di sayangi nya, hal itulah yang membuat mommy maya terkadang merasa tenang karna seburuk apapun tabiat Wahyu menantu nya, itu Wahyu tidak akan pernah meninggalkan maya putri nya, karna bila Wahyu melakukan hal itu dia pasti akan kehilangan anak-anak nya.

dan setahu mommy maya Wahyu pasti tidak akan bisa hidup Tampa anak-anak nya, karna setau mommy maya mayu adalah kelemahan Wahyu menantu nya, tersebut.

" jadi kamu menantang mommy Wahyu Hem.."

Wahyu yang mendengar pertanyaan dari mommy maya terdiam di tempatnya.

Tampa Wahyu dan mommy maya sadari ada sepasang mata yang terus memperhatikan mereka dengan tersenyum sinis penuh kemenangan saat melihat perdebatan mereka berdua.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!