Ketika aku menikah dengan pria yang aku cintai, aku kira aku akan menjadi seorang putri. Aku akan hidup bahagia selamanya seperti kisah di negri dongeng. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. – Bella.
Di rumah Bella.
Bella sedang memulas wajahnya dengan make up natural. Dia akan bertemu dengan orang tua Jerry, calon mertuanya. Bella terlihat begitu gugup.
Seperti apa kedua orang tua Ko Jerry? Mereka pasti baik kan? Secara Ko Jerry itu baik orangnya.
Jerry menjemput Bella. Dia membawa Bella menemui kedua orang tuanya. Bella semakin bisa melihat perbedaan dirinya dan Jerry. Rumahnya begitu sederhana sedangkan rumah Jerry begitu besar dan mewah.
Jerry memegang tangan Bella yang begitu dingin. “Kamu tak perlu takut. Papa sama mama aku nggak bakalan gigit kamu. Atau kamu mau aku gigit?” Jerry tertawa kecil.
“Ko!” Tetap saja Bella masih merasa gugup.
Jerry memperkenalkan Bella, kekasihnya kepada kedua orang tuanya. Dia berencana menikah dengan Bella dan membangun keluarga bersama Bella.
Carmilla, mama Jerry melihat penampilan Bella dari atas rambut sampai ujung kaki. Penampilan Bella terlalu sederhana baginya.
Tak ada brand mewah dari outfit yang dikenakan Bella. Berbeda dengan Carmilla yang menyukai barang branded. Hermes, Prada, Gucci, Dior, sebut saja semua brand mewah ada di ruang outfit Carmilla.
Beberapa pertanyaan pun diajukan. “Papamu punya toko apa?”
“Papa saya sudah meninggal.”
“Mamamu?”
“Mama saya juga sudah meninggal.”
Bella anak yatim piatu. Carmilla bertanya banyak hal ke Bella. Seperti seorang polisi menginterogasi tersangka. Wajar karena Jerry adalah putra satu-satunya. Penerus nama keluarga Tan.
“Ma, sudah waktunya makan. Lanjut lagi tanyanya habis makan. Nanti sakit maag Mama kambuh,” sela Jerry.
Bella akhirnya bisa bernafas lega. Xie xie, Ko.
Di meja makan.
Bella melihat begitu banyak peralatan makan di atas meja. Sendok dan garpu dengan berbagai ukuran. Biasanya dia hanya menggunakan satu sendok, garpu saja jarang dia gunakan.
Bella melihat Jerry. Mata Jerry menyorotkan ‘Bella, lihat aku.’
Bella mengikuti apa yang Jerry lakukan. Apa yang Jerry ambil, dia juga mengambilnya. Dimulai dari peralatan makan yang paling luar sampai ke paling dalam.
Acara makan malam selesai dilanjutkan dengan tur rumah.
Bella melihat-lihat foto masa kecil Jerry. Jerry terlihat imut saat itu. Apa anak kami akan selucu ini? Pasti lucu kan secara ko Jerry papanya.
“Aku ingin punya anak lebih dari satu,” celetuk Jerry.
“Kenapa?”
“Karena aku anak tunggal. Aku selalu sendirian di rumah. Aku ingin ada keramaian di rumah.”
Bella tersenyum. Kita saja belum menikah dan aku merasa mamanya Koko tidak terlalu suka dengan aku.
Saatnya Bella pamit. Dia ingin berpamitan dengan orang tua Jerry. Tetapi mereka tidak terlihat.
“Sepertinya papa dan mama sudah tidur. Aku antar kamu pulang.” Jerry mengambil kunci mobil.
Jerry mengantarkan Bella pulang.
Mereka tiba di depan rumah Bella.
“Hadiah untukku?” Jerry menunjuk pipi kirinya dengan jari telunjuknya. Dia minta dicium. Bella tersenyum kecil dan mengecup pipi Jerry.
Jerry menunggu sampai Bella masuk ke dalam rumah. Dia lalu kembali pulang ke rumahnya.
Di rumah Jerry.
Orang tua Jerry ternyata belum tidur. Mereka tadi hanya masuk ke dalam kamar untuk menghindar dari Bella. Tak perlu ramah tamah jika memang tidak suka. Hanya akan memberi harapan palsu untuk Bella.
“Mama tidak setuju kamu menikah dengan gadis miskin itu.” Carmilla sangat menentang hubungan Jerry, putranya dengan Bella.
“Kamu serius dengan Bella?” tanya Brennan. Dia tahu walaupun dia adalah kepala keluarga tetapi yang lebih tinggi posisinya di rumahnya adalah istrinya. Semua kemauan Carmilla harus dituruti.
“Jerry serius. Papa dan mama restui kami.” Jerry tahu alasan sang mama tidak menyetujui Bella. Status sosial Bella yang berbeda dengan keluarganya.
“Gadis kere itu pasti hanya mengincar hartamu. Dia ingin menjadi orang kaya dengan cara menikah denganmu.” Carmilla ingin Jerry menikah dengan wanita yang selevel dengan mereka. Dari segi status dan kekayaan supaya bisa dia banggakan di depan komunitas sosialitanya.
“Gadis itu punya nama, Ma. Bella namanya.”
Keesokkan harinya.
Bella menanyakan Jerry perihal pendapat orang tua Jerry kepadanya. Ia merasa mereka tidak menyukainya.
"Papa sama mama suka sama kamu. Mereka malah pengen ketemu kamu lagi." Jerry berbohong.
"Benarkah? Aku sempat mengira kalau papa dan mama Koko nggak suka sama aku." Bella merasa lega.
Maaf, Bel. Aku terpaksa boongin kamu. Kamu pernah bilang tidak akan menikah tanpa restu orang tua. Aku akan berusaha meyakinkan mamaku.
Bella hendak membuat brownies sebagai buah tangan untuk calon mertuanya. Bella membeli bahan-bahan brownies dan mulai membuat brownies dengan resep andalannya. Dia sengaja membeli bahan yang premium supaya hasilnya maksimal.
Adonan pun dipanggang. Saat matang aroma harum brownies tercium. Semoga Tante Carmilla suka.
Jerry mencicipi brownies buatan Bella. "Bel, kamu sudah bisa buka toko."
Jerry membawa Bella ke rumahnya. Berharap seiring waktu dan kebersamaan bisa meluluhkan hati Carmilla.
"Tante, ini ada brownies." Bella menyerahkan brownies buatannya.
Carmilla melihat kotak tanpa merk itu. Pasti brownies murahan.
Bella sadar dengan perlakuan dingin Carmilla. Saat ia mencoba berbicara, Carmilla terlihat cuek dan tidak menanggapi omongannya.
Saat malam, Bella pamit pulang.
Di mobil.
"Ko, bentar. Sepertinya hp aku ketinggalan." Bella masuk ke dalam rumah Jerry. Ia menuju ke sofa. Ia bisa melihat Carmilla membuang brownies yang dia buat.
"Aku bisa sakit perut makan ini." Carmilla juga tampak menyemprot disinfektan ke seluruh ruangan. "Kuman miskin harus hilang dari rumah ini."
Bella kembali ke dalam mobil sesudah menemukan ponselnya. Dalam perjalanan pulang, dia hanya diam.
Jerry tidak terbiasa dengan sikap diam Bella. "Bel."
Bella masih diam. Pandangannya tertuju ke luar jendela.
"Bel." Jerry menepuk pundak Bella.
Bella terkejut. "Iya, Ko."
"Kamu kenapa? Kok ngelamun?"
"Aku nggak pa pa."
...***...
Jerry selalu berusaha meyakinkan Carmilla agar mau menerima Bella. Tetapi Carmilla juga sama keras kepalanya.
Carmilla bahkan menjodohkan Jerry dengan wanita lain. Tentu saja ditolak mentah-mentah oleh Jerry.
“Bella itu tidak cocok untukmu.” Carmilla tidak ingin Bella menjadi bagian keluarganya.
“Coba lihat foto wanita yang mau Mama kenalin ini. Papanya punya perusahaan ekspor.” Carmilla menunjukkan foto wanita yang cantik yang sesuai dengan kriteria menantu idaman.
“Jerry tidak mau menikah jika bukan dengan Bella,” tolak Jerry.
“Bella itu cuma mau gerogotin hartamu saja. Kamu pasti menyesal menikah dengannya.” Carmilla tetap kukuh ingin Jerry putus dengan Bella.
Carmilla bahkan sengaja membawa wanita pilihannya ke rumah untuk dipertemukan dengan Jerry. Jerry merasa kesal.
Tahu jika sang mama akan terus berbuat seenaknya, Jerry mengancam tidak akan menikah seumur hidupnya jika tidak dengan Bella. “Jerry tidak akan menikah dengan wanita pilihan mama. Jerry akan melajang seumur hidup Jerry.”
“Jangan-jangan kamu dipelet ya sama Bella. Selama ini kamu nggak pernah melawan Mama. Kenapa sekarang kamu jadi keras kepala seperti ini.” Carmilla selalu melihat jika Jerry adalah anak yang penurut.
Kenapa Jerry tiba-tiba berontak. Pasti karena ada dukun yang bertindak.
Carmilla mendatangi suhu yang dia kenal. Suhu itu menerawang Jerry. Orang pintar itu mengatakan jika tidak ada yang melakukan ilmu hitam ke Jerry.
Ancaman Jerry untuk melajang seumur hidup berhasil. Carmilla mau tidak mau harus setuju. Jerry adalah anak semata wayangnya. Garis keturunan keluarga Tan akan terputus jika Jerry tidak mempunyai keturunan.
Restu tidak dari lubuk hati turun.
Bella menjalani tes kesehatan pranikah. Dari hasil tes tidak ada masalah dengan Bella. Semuanya baik.
Atas kemauan Carmilla, Bella dan Jerry membuat perjanjian pisah harta. Bella tidak masalah karena dia menikah bukan karena harta Jerry. Dia menikah karena dia mencintai Jerry dengan tulus. Kebetulan saja Jerry mempunyai harta berlebih.
Acara pertunangan dilakukan.
Keluarga Jerry membawa antaran ke rumah Bella. Ada sekeranjang make-up dan perlengkapannya, ada tas mewah merk Ferragamo, belum lagi satu set perhiasan berlian tak lupa buah apel, jeruk dan juga kue-kue untuk nantinya dibagikan ke keluarga masing-masing.
Bella mendapatkan uang susu seratus juta rupiah. Terkadang pihak keluarga wanita akan mengambil separo dari uang itu. Separonya lagi akan dikembalikan ke pihak keluarga pria.
Seseorang dari pihak keluarga Jerry menyeletuk, “Kalian ambil aja semuanya karena kalian miskin.”
Miskin? Satu kata itu yang paling Bella benci untuk mendengarnya, walaupun itu kenyataannya. Dia berjuang sejak kematian kedua orang tuanya, meskipun ada keluarga yang terkadang membantu.
Acara dilanjutkan dengan makan bersama. Keluarga Bella menyiapkan beberapa masakan khas Cina juga minuman aneka buah segar serta cake potong.
Terlihat jelas perbedaan dalam penampilan kedua keluarga. Keluarga Bella terlihat sederhana sedangkan keluarga Jerry terlihat wah. Pakaian dan tas branded belum lagi anting, gelang, cincin berlian dengan karat tertinggi. Ditambah make up dan tatanan rambut yang heboh.
Acara pertunangan selesai. Keluarga Bella membantu membagikan kue dan buah ke keluarga mereka.
Seminggu kemudian pesta pernikahan dilangsungkan. Semua dekorasi, gaun pengantin, katering Carmilla yang memilihkan. Dia tidak percaya dengan selera Bella. Bella juga tidak mempersalahkannya. Bella tidak tahu selera orang kelas atas. Takutnya dia akan malah membuat nama keluarga Jerry menjadi buruk dan malu.
Gosip beredar jika Jerry dan Bella diperbolehkan menikah karena Bella hamil sehingga Carmilla setuju dengan hubungan mereka.
Para tamu undangan di meja untuk menikmati hidangan. Sekali lagi nampak perbedaan status dua keluarga.
“Tidak mungkin Bella bisa jadi mantu keluarga Tan jika dia tidak hamil duluan,” gosip salah satu tamu yang datang ke acara resepsi.
“Bella itu orang kelas bawah kan? Carmilla apa mau punya mantu seperti Bella,” gosip tamu lainnya.
“Bella paling-paling ngincar hartanya Jerry.”
Semua menyudutkan Bella.
Bella mendengarnya. Dia tahu dia akan dikatai macam-macam. Tetapi dia punya Jerry, pria yang tulus mencintai dirinya. Itu yang Bella pikirkan saat itu.
Selesai acara resepsi, Jerry membawa Bella ke rumahnya sendiri. Dia tidak tinggal bersama kedua orang tuanya lagi, meskipun Carmilla meminta mereka tinggal satu rumah. Tetapi Jerry tak ingin Carmilla menyakiti Bella. Tidak baik satu rumah ada dua ratu. Apalagi Carmilla memang tidak menyukai Bella sejak awal.
Di rumah Jerry dan Bella.
Bella duduk di ranjang pengantin mereka masih memakai gaun pengantinnya. Dia merasa lelah karena acara dari pagi sampai malam. Dia merebahkan dirinya di kasur.
Bella melihat Jerry sedang membuka pakaiannya satu persatu sampai tak ada lagi yang melekat di tubuhnya. Jerry mendekat ke arah Bella. Jantung Bella berdetak kencang. dia tahu ini malam pertama mereka.
Tangan Jerry membuka resleting gaun yang dikenakan Bella. Dia mulai mencium pundak Bella yang terlihat.
“Ko, aku mau mandi dulu.” Bella merasa lengket karena berkeringat.
“Aku juga mau mandi. Kita mandi sama-sama.”
Bella dan Jerry berada di dalam bath tub saat ini. Bella berada di pangkuan Jerry. Jari jemari Jerry mulai bergerak nakal di tubuh Bella. Jantung Bella semakin berdetak kencang.
Mereka melanjutkan aktivitas mereka di ranjang. Setelah persatuan mereka, Jerry menatap Bella yang mendengkur pelan. Dia merapikan rambut Bella dengan jarinya lalu tertidur.
Pagi harinya.
Jerry mengajak Bella untuk berbulan madu ke kota B. Dia ingin mengajak Bella ke luar negri, tetapi karena banyaknya pekerjaan dia memutuskan ke kota terdekat.
Jerry punya kejutan besar untuk Bella. Kejutan yang mengalahkan bulan madu ke luar negeri.
Malam harinya Jerry mengajak Bella ke stadion.
Bella melihat poster aktor dan penyanyi idolanya, Jeffry Satria. Walaupun dia adalah fans Jeffry, tetapi belum pernah sekalipun dia menonton konser Jeffry secara langsung.
Harga tiket yang mahal membuat Bella berpikir dua kali karena uang tiket yang jutaan atau ratusan ribu itu bisa dipakai untuk keperluan lainnya.
Ini? Apa kami akan nonton konser Jeffry?
Bella melihat Jerry. Di tangan Jerry ada dua tiket yang dia dapatkan dengan susah payah karena war tiket bersama penggemar Jeffry yang lain.
“Sudah lama kan kamu ingin nonton konser Jeffry?” Jerry tahu jika Bella penggemar berat Jeffry. Ketampanan tingkat dewa Jeffry serta kemampuan musikalitasnya yang membuat Bella menjadi fans Jeffry.
“Iya.” Bela mengangguk. Selama ini dia hanya melihat Jeffry di layar kaca dan layar ponsel. Melihat langsung belum pernah. Bella langsung mencium Jerry saat itu juga.
Mereka mengantri untuk masuk ke dalam tempat konser.
Bella dan Jerry duduk di bangku VVIP, tempat paling dekat dengan panggung. Tiket paling mahal yang tidak akan membuat kantong Jerry jebol secara Jerry punya banyak uang.
Pertunjukkan konser dimulai dengan video di layar LED. Para fans berteriak tak terkecuali Bella.
“JEFFRY. JEFFRY.” Bella ikut berteriak bersama Ksatria lainnya.
*Ksatria adalah nama fandom Jeffry Satria.
Lampu panggung tiba-tiba mati. Lalu lampu sorot menyoroti sosok Jeffry yang berdiri di tengah panggung.
“KYAAAAA.” Ksatria pun berteriak histeris sambil menggoyangkan light stick mereka. Lagu pertama dinyanyikan Jeffry.
Untuk menaikkan suasana konser, lagu kedua menghadirkan banyak penari latar untuk memeriahkan konser. Belum lagi kembang api. Konser semakin meriah.
Jeffry bernyanyi mendekati arah penonton. Dia melihat Bella. Pandangannya tak lepas dari Bella.
Apa Jeffry melihatku tadi?
Bella merasa tersipu malu. Sedangkan Jerry merasa di anak tirikan. Bella tak lagi menganggap kehadirannya. Fokus Bella hanya ke konser Jeffry.
“Ko, Jeff lihatin aku.” Bella menepuk lengan atas Jerry tanpa melihat Jerry.
Layar besar LED menampilkan video lagi. Jeffry bergegas ke belakang panggung untuk mengganti pakaiannya.
Video berakhir dan lagu ketiga dinyanyikan. Jeffry tampil dengan outfit bulu-bulu hitam membuatnya seperti malaikat kegelapan. Jeffry mulai menyanyikan lagu rock sambil bermain gitar elektrik.
Jeffry adalah penyanyi serba bisa. Semua genre lagu dia kuasai. Ballad, pop, rock, opera dia bisa. Membuat para fans kagum dengan talenta Jeffry. Belum lagi kemampuan Jeffry memainkan alat musik gitar, piano dan drum. Para fans semakin tergila-gila.
Jeffry mulai memainkan gitar elektriknya di panggung. Dia yang introvert, dia yang pemalu menjadi persona yang lain di atas panggung.
Konser hampir selesai. Saatnya lagu terakhir. Jeffry duduk di kursi dan mulai memainkan grand piano. Ksatria melambaikan light stick.
“Encore. Encore.” Para fans ingin Jeffry memainkan lagu tambahan.
Jeffry memenuhi permintaan penggemar. “Ini adalah lagu terakhir. Lagu perpisahan kita di konser ini karena aku tidak ingin kalian pulang terlalu malam dan membuat orang tua kalian khawatir. Tetapi kita akan berjumpa lagi di konser berikutnya kan?”
“IYA.” Jawab Ksatria.
Jeffry menyanyikan lagu terakhir. Selesai bernyanyi dIa bersama para penari latar dan penyanyi tamu berbaris dan membungkukkan badan mereka sebagai ucapan terima kasih kepada para fans karena telah datang.
Jeffry melambaikan tangan dan menuju belakang panggung. Dia mengintip dari balik panggung. Ada satu fans yang menarik perhatiannya, Bella. Sepanjang konser dia selalu mencuri pandang ke Bella.
Bella dan Jerry kembali ke hotel. Bella masih berada dalam euforia konser. Di otaknya masih terngiang-ngiang lagu yang Jeffry nyanyikan tadi.
Nonton konser ternyata beda dengan nonton di hp.
Selama ini Bella hanya menyaksikan rekaman konser Jeffry yang diupload fans di YouTube.
Jerry hanya tersenyum melihat Bella. Saat berpacaran dulu dia sudah sering mengajak Bella untuk pergi ke konser Jeffry (Jerry yang membayar) tetapi selalu ditolak Bella.
Bella menolaknya karena status mereka yang berpacaran dan tidak ingin dianggap memanfaatkan kekayaan Jerry. Tetapi sekarang mereka sudah menikah. Uang Jerry adalah uang Bella. Bella akan menggunakan privilege yang dia dapat saat menikah dengan Jerry.
Di kamar hotel.
Jerry memeluk Bella dengan erat. “Aku ingin hadiah yang besar malam ini,” bisik Jerry.
“Terima kasih sudah ajak aku ke konser Jeffry.” Bella lalu memberikan ciuman ke bibir Jerry. Mereka melanjutkannya ke ranjang dan melakukan apa yang suami dan istri lakukan.
Keesokan harinya mereka melanjutkan bulan madu mereka dengan berjalan ke spot wisata di kota B.
Bella melihat ada kerumunan. Jeffry sedang dikerubungi Ksatria. Ada yang meminta tanda tangan. Ada yang meminta foto bersama.
Bella ikut berdesak-desakan. Dia ingin berfoto bersama Jeffry. Tetapi dia gagal. Jeffry harus pergi karena ada jadwal lainnya.
Jeffry terlihat mengatupkan kedua tangannya. Dia meminta maaf karena tidak bisa memenuhi permintaan semua penggemar. Jeffry masuk ke dalam mobil.
Bulan madu selesai. Bella dan Jerry pun pulang.
...***...
Bella mengisi hari-harinya dengan menjadi ibu rumah tangga sesuai permintaan Jerry. Jerry tak ingin Bella bekerja dan hanya fokus ke urusan rumah.
Bella tidak masalah karena penghasilan Jerry cukup untuk mereka berdua malah lebih. Bella cukup bahagia dengan pernikahannya.
Kebahagiaan Bella tidak berlangsung lama. Keluarga Tan butuh penerus. Tetapi Bella tak kunjung hamil.
“Kamu mandul, ya?” Tanpa basa-basi Carmilla menyudutkan Bella.
“Kami baru menikah dua bulan, Ma.” Jerry membela Bella.
“Anaknya teman Mama yang menikah bulan kemarin aja sudah mau lahiran bulan depan.” Carmilla membandingkan Bella dengan anak temannya.
Bella hanya diam. Walau dalam hatinya dia ingin membalas perkataan ibu mertuanya itu.
Kami baru saja menikah dua bulan. Apa aku pantas disebut mandul? Bagaimana yang sudah menikah belasan tahun?
Carmilla balik ke rumahnya dengan rasa puas di hati. Sudah waktunya cari mantu baru.
“Bel, kamu jangan disimpan di hati perkataan mama tadi. Dia hanya ingin cepat-cepat punya cucu.” Jerry berusaha menghibur Bella.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!