NovelToon NovelToon

I'M The Devil'S Princess

Bab 01

Kejar dia!!!!

Srek!!!

Odeliah Valencia Elmaro seorang Putri kerajaan Elmaro yang sangat di benci semua orang karena sikap nya yang kejam dan serakah apapun yang dia inginkan akan dia dapatkan dengan cara apapun bahkan dia rela menghabisi nyawa saudara nya sendiri demi mendapatkan takhta pewaris kerajaan.

Setelah Raja Elvan Elmaro meninggal dunia Odeliah menggantikan nya sebagai Ratu kerajaan Elmaro namun sayang nya Odeliah telah gagal menjadi Ratu karena sikap bodoh nya sendiri membuat dia terjebak di dalam lingkungan penderitaan membuat dia di lengserkan kemudian mendekam di penjara bawah tanah.

Kehidupan Odeliah yang bahagia seketika runtuh akibat ulah sendiri membuat dia menderita seumur hidup nya. hingga hari ini Odeliah keluar dari penjara bukan karena dia bebas melainkan dia akan di hukum mati di depan seluruh rakyat kerajaan Elmaro. Saat ada kesempatan Odeliah berusaha kabur namun pada akhirnya dia terpojok.

"Akhir cerita mu akan berhenti disini. jangan mempersulit kematian mu Odeliah!"

"Maaf membuat kalian semua menderita, aku sadar atas semua kesalahan yang aku perbuat."

"Maaf bahkan tidak cukup untuk menyelesaikan semua masalah yang sudah kamu perbuat!"

"Ya aku tahu. Sudah tidak ada kesempatan untuk ku lagi sekarang, tapi jika suatu hari aku mendapatkan kesempatan aku akan memperbaiki nya," ucap Odeliah pasrah dengan bibir pucat bergetar.

Odeliah di seret kehadapan seluruh rakyat kemudian dia di ikat di tiang bendera kerajaan yang sudah rusak berlumuran darah. Odeliah menutup mata nya dia tidak ingin melihat semua wajah kebencian yang ada di hadapan nya.

Maafkan aku sudah membuat kalian menderita. Setelah kematian ku ini tolong berbahagialah kalian semua!

Habisi dia !!!!

Jep!!!!

Seluruh pengawal mengelilingi diri nya kemudian mereka mengarahkan pedang kepada Odeliah lalu detik kemudian mereka semua menusukan pedang kepada tubuh Odeliah.

Putri Odeliah telah MATI!!!!!

Suara itu di sambut dengan tawa bahagia semua orang disana, Odeliah menghembuskan nafas terakhir nya sambil tersenyum bukan dengan air mata yang mengalir ketakutan.

Hey bangunlah!

apa barusan ada suara?

Cepat buka mata mu! aku di hadapan mu sekarang!

Odeliah yang terkejut langsung membuka mata nya dia terkejut melihat sekeliling nya hanya ruangan putih kosong dengan seorang yang duduk di hadapan nya namun wajah nya sama sekali tidak bisa di lihat dengan jelas.

"Aku sudah di surga?" tanya Odeliah dengan santai nya.

"Surga? bahkan neraka saja tidak pantas untuk mu!" balas nya ketus.

"Aku tahu! aku hanya bercanda, jika neraka tidak pantas untuk ku lalu aku harus kemana? aku akan menjalani hukuman atas perbuatan ku," ujar Odeliah pasrah saja.

Orang itu tampak berpikir sesaat kemana manusia berdosa ini akan dia buang."Hei cepatlah aku bosan sekarang!" gerutu Odeliah kesal dia berdiri sedari tadi.

"Kembalilah ke kehidupan mu saat berusia 10 tahun! perbaiki masalah mu agar akhir cerita mu tidak tragis lagi! ini hukuman untuk mu!!" tegas nya langsung membuat Odeliah terperangah.

"Hukuman macam apa ini?"

"Pergilah!"

"Hey tunggu sebentar aku.... "

Seluruh ruangan gelap bahkan Odeliah tidak bisa melihat apapun lagi membuat dada Odeliah terasa sangat sesak lalu beberapa detik kemudian.

"Tunggu sebentar--"

Odeliah terbangun dengan wajah panik namun disaat itu dia kemudian mematung melihat sekeliling nya. "Ini kan kamar ku dulu." Odeliah terkejut mengetahui sekarang dia berada di kamar nya dulu. Odeliah bangkit dari tempat tidur kemudian berjalan di hadapan cermin besar.

"Aku beneran kembali ke usia 10 tahun!!" kaget Odeliah sambil memeriksa wajah nya kepanikan.

"Putri Odeliah apa yang sudah terjadi? saya mendengar dari luar anda berteriak," tanya seorang pelayan panik dengan wajah ketakutan.

"A-Aku hanya terkejut karena mimpi buruk. nama mu Seli kan?"

"Benar nama saya Seli. Apa saya membuat kesalahan Tuan Putri? tolong maafkan saya!" balas pelayan bernama Seli dengan wajah ketakutan.

Odeliah menghela nafas lalu dia tersenyum membuat Seli kebingungan. "Kamu tidak berbuat kesalahan apapun. Tolong siapkan makan malam untuk ku," ucap Odeliah dengan nada lembut membuat Seli terkejut mematung.

Gadis kecil di hadapan ku benar Tuan Putri?

"Seli aku sangat lapar jangan melamun sekarang," ujar Odeliah menyadarkan Seli dari lamunan nya.

"Baik Tuan Putri! akan segera saya siapkan!!" jawab Seli tegas lalu berbalik badan keluar kamar Odeliah.

Odeliah duduk di tempat tidur sambil melihat ke arah kedua tangan nya. "Apa aku pantas mendapat hukuman seperti ini? aku berbuat sangat kejam kepada semua orang bahkan aku mengotori tangan ku membunuh siapapun yang menghalangi jalan ku."

Seharus nya biarkan aku mendapatkan hukuman terbakar di neraka selamanya.

Hey Bodoh!

Odeliah terkejut mendengar suara di kepala nya. "Apa aku sudah gila?" cuman Odeliah kebingungan.

Ya kamu memang sudah gila! seharusnya kamu berterimakasih mendapatkan hukuman ini bodoh!

Odeliah sadar ini bukan halusinasi nya saja namun memang ada suara yang berbicara di kepala nya. "Siapa kamu?" tanya Odeliah panik.

Aku Victoria seorang peri pendamping mu yang di tugaskan Dewa untuk mengawasi mu! dasar mahluk menyebalkan! menyusahkan saja hidup mu!

Wah kasar sekali kata kata mu. Aku minta maaf sudah merepotkan mu, pergi saja jika kamu tidak nyaman dengan ku peri bodoh!

Aku sudah terikat perjanjian dengan dewa bagaimana bisa aku melepaskan tugas ku ini!

Odeliah menghela nafas panjang sekarang seumur hidup nya dia akan di temani sosok peri tidak terlihat yang akan selalu mengawasi nya. "Hukuman ini memang tidak pantas untuk ku tapi aku harus menerima nya dan menyelesaikan semua masalah ku. mohon bantuan nya," ucap Odeliah kemudian tersenyum tipis.

"Tuan Putri Makan malam sudah siap!" ucap Seli datang dengan terburu-buru.

"Mengapa kamu membawakan ku makan malam? aku ingin makan malam bersama dengan keluarga ku," ucap Odeliah membuat Seli kembali terkejut.

"Maaf Tuan Putri! Saya kira anda ingin makan malam sendiri seperti biasa nya," ucap Seli panik.

"Tidak masalah. Mulai saat ini ingatlah aku ingin selalu makan malam keluarga ku," ucap Odeliah lalu melangkah pergi dari sana.

Aku seperti melihat orang lain sekarang.

........

Bab 02

"Selamat datang Putri Odeliah!" sapa semua pelayan saat Odeliah tiba di meja makan.

Suasana meja makan tampak sangat dingin terutama pria tampan yang sedang duduk seorang diri dengan tatapan kosong ke arah Odeliah.

"Selamat Malam Ayah," sapa Odeliah lembut lalu duduk di salah satu kursi.

Elvan tampak terkejut mendengar Putri nya memanggilnya Ayah karena selama ini Odeliah sama sekali tidak ingin berbicara dengan nya sejak kematian Isabella. Kematian Isabella ibu kandung Odeliah 2 tahun lalu membuat Odeliah membenci Elvan hingga akhir hayat Elvan.

"Kenapa kamu tidak makan malam sendiri?" tanya Elvan dengan nada pelan.

"Aku ingin makan malam dengan Ayah. Apa tidak boleh?" tanya Odeliah.

Para pelayan pergi dari sana meninggal Ayah dan anak itu agar bisa berbicara berdua menyelesaikan masalah mereka.

"Ayah. Maafkan aku sudah bersikap kasar padamu selama ini. Aku terlalu bodoh saat itu menuduh Ayah sudah membunuh Ibu," ujar Odeliah berusaha tenang walau air mata nya hampir saja jatuh karena tidak tahan lagi.

Odeliah sangat ingin minta maaf atas segala perbuatan Odeliah yang sudah membuat kehidupan Elvan menderita hingga akhir nya dia meninggal karena sakit-sakitan dan kejam nya Odeliah justru memberikan racun yang membawa Elvan mati perlahan.

"Tidak! Ayah lah yang salah tidak bisa menolong Ibu mu! Ayah mengerti kamu membenci ayah," balas Elvan dengan berlinang air mata membuat Odeliah yang sudah tidak tahan lagi memecahkan bendungan air mata nya.

"Hiks! Ayah tidak salah!!" teriak Odeliah di sela isak tangis nya.

Elvan berdiri lalu menarik Putri nya yang berusia 10 tahun itu kedalam pelukan nya sungguh momen ini sudah sangat dia rindukan begitupun dengan Odeliah yang selama ini terus terbayang-bayang rasa bersalah kepada Elvan.

"Ayah sangat merindukan mu Odeliah. Ayah ingin memeluk mu lagi seperti dulu," ucap Elvan sambil memeluk Odeliah.

"Tanpa Ayah meminta aku akan melakukan nya untuk Ayah."

Makan malam itu berakhir dengan air mata keluarga kecil itu yang telah mengakhiri masalah di antara kedua nya.

2 tahun lalu Isabelle meninggal akibat sakit keras yang dia alami, Elvan berusaha keras mencari tabib yang dapat menyembuhkan penyakit Isabella namun ternyata takdir berkata lain. Isabella meninggal di hari ulang tahun Odeliah yang ke 8 tahun.

"AYAH PEMBUNUH IBU!!" Odeliah yang tidak bisa menerima kenyataan ibu nya pergi dengan bodoh nya dia berkata kejam seperti itu kepada Elvan.

"AKU BENCI AYAH!!" teriak Odeliah yang masih terus di ingat oleh Elvan membuat Elvan tidak sanggup hidup dengan tenang karena Putri tunggal nya membenci diri nya.

...----------------...

Pagi hari yang indah seorang gadis kecil cantik masih tertidur lelap. Pintu kamar nya terbuka menampilkan seorang pria tampan gagah masuk kedalam kamar nyan kemudian mengecup singkat kening gadis kecil itu.

"Selamat pagi Putri ku," sapa Elvan dengan suara lembut membangunkan Odeliah.

Odeliah terbangun dengan senyuman manis dan mata yang bengkak karena dia habis menangis semalaman meratapi penyesalan nya. "Mata Putri Ayah bengkak. Ayah akan segera panggilkan Tabib untuk mu," ucap Elvan hendak pergi namun langsung di peluk oleh Odeliah.

"Aku tidak butuh Tabib, aku hanya butuh Ayah," ucap Odeliah lembut membuat Elvan membekas pelukan hangat Putri kesayangan nya.

"Ayah juga sangat membutuhkan mu. Mungkin Ayah akan mati jika kamu terus membenci Ayah," ucap Elvan lembut sambil membelai rambut putih indah milik Odeliah.

"Aku tidak akan melakukan nya Ayah. Aku janji akan terus menyayangi Ayah," balas Odeliah dengan senyuman manis membuat Elvan luluh seketika.

Setelah berbicara dengan Elvan dengan berat hati Elvan harus kembali pergi bekerja karena pekerjaan nya sangat menumpuk sementara itu Odeliah di bantu para pelayan untuk mendandani nya dan memakai gaun cantik.

"Putri Odeliah suka gaun ini?" tanya Seli membawa gaun merah muda yang sangat indah.

"Aku tidak suka gaun itu." Odeliah membenci gaun itu karena gaun itu adalah gaun kesukaan nya dulu yang sering dia pakai untuk melakukan kejahatan.

"Tuan Putri yakin tidak suka gaun ini?" tanya Seli kebingungan.

"Aku ingin memakai gaun itu saja," tunjuk Odeliah pada gaun simpel berwarna hitam.

"Tuan Putri yakin mau pakai gaun ini?" heran Seli karena bagi nya gaun itu seperti gaun pergi ke pemakaman saja.

"Iya."

Pada akhir nya Odeliah memakai gaun yang dia inginkan dan terlihat penampilan jauh berbeda dengan penampilan nya sebelum nya namun Odeliah bukan tampak jelek justru dia semakin cantik dan berwibawa.

"Seli mengapa sikap Putri Odeliah sangat berbeda sekarang?" tanya pelayan lain bernama Bianca.

"Aku juga tidak tahu. Rasa nya aku seperti melihat orang lain saja," balas Seli juga tidak tahu apa yang terjadi kepada Odeliah.

Odeliah yang mendengar obrolan para pelayan nya hanya bisa tersenyum tipis di balkon sambil memandang pemandangan kota yang sangat indah. "Satu masalah sudah selesai tinggal masalah berikut nya," gumam Odeliah.

Hei perubahan sikap mu sangat mencolok. Kau tidak tulus berubah ya?

"Jangan berpikir bodoh seperti itu. Aku sudah menyesalinya selama di penjara bawah tanah. Aku tidak ingin hidup seperti itu lagi," balas Odeliah ketus.

Aku harap kau sedang tidak berbohong pada diri mu sendiri.

Odeliah menghela nafas panjang betapa menyebalkan peri ini. "Kau ini peri atau iblis? sikap mu bahkan jauh lebih buruk dari ku," ketus Odeliah mengejek.

Jaga ucapan mu anak nakal! Aku ini Peri yang sangat baik hati.

Odeliah memutar malas kedua bola matanya tidak pedulikan jawaban Victoria yang seperti omong kosong bagi nya.

Sring!

hak!

Odeliah mendengar suara seseorang, saat dia melihat ke arah taman ada seorang anak laki-laki berusia sekitar 13 tahun sedang berlatih pedang seorang diri.

"Sekarang giliran dia bukan?"

Apa yang akan kamu lakukan pada saudara angkat mu? jangan bilang kamu akan membunuh nya lagi?

"Setelah semua masalah yang ku alami kamu masih saja berpikir aku ini jahat?" kesal Odeliah.

Kau sangat membenci nya bukan? dia adalah putra mahkota yang akan merebut tahta kerajaan dari mu.

"Dulu aku sangat membenci nya karena aku bodoh tapi sekarang tidak ada alasan bagiku untuk membenci nya. karena aku tidak ingin menjadi Ratu di negeri ini."

........

Bab 03

Suasana taman yang sepi membuat laki-laki itu terlihat sangat jelas sedang melampiaskan kekesalan nya dengan berlatih pedang seorang diri, dengan perlahan Odeliah berjalan ke hadapan nya membuat gerakan laki-laki itu berhenti menyadari keberadaan Odeliah.

"Selamat pagi Johan!" sapa Odeliah dengan senyuman ramah yang sangat tulus namun tampak membuat laki-laki bernama Johan itu terkejut dengan kehadiran nya.

"Apa yang kamu inginkan?" ketus Johan bertanya.

"Tidak ada. Aku hanya ingin akrab dengan mu," balas Odeliah jujur dan wajah nya sangat polos sekali membuat dia tampak sedang berbohong.

Johan menatap tajam Odeliah. "Akrab? bukan nya kamu sangat membenci ku? katakan saja apa yang kamu inginkan dari ku," tegas Johan menjawab membuat Odeliah tidak heran Johan sangat membenci nya karena mereka berdua memang saling membenci sejak dulu.

"Johan selama ini aku memang membenci mu tapi sekarang aku ingin merubah sikap bodoh ku. Aku tidak ingin mati dengan penyesalan membenci mu seumur hidup ku," ujar Odeliah membuat anak 13 tahun itu terlihat kebingungan.

Di usia ku 25 tahun aku mati mengerikan karena sudah membuat masalah dengan mu. aku ingin memperbaiki segala nya Johan.

"Kau sedang membual sekarang? aku tidak akan pernah percaya dengan ucapan mu Odeliah," tegas Johan marah.

"Tidak masalah. Kepercayaan memenang sulit di dapat setelah apa yang aku perbuat pada mu, Aku minta maaf sudah jahat padamu Johan," ucap Odeliah tulus.

Johan terdiam tidak percaya mendengar permintaan maaf dari adik nya yang selama ini bahkan enggan melihat wajah nya. Johan menjatuhkan pedang nya ke tanah dengan tatapan tidak percayalah. "Aku tidak akan memaafkan mu!"

"Tidak apa-apa yang penting aku sudah minta maaf," balas Odeliah sambil mengambil pedang yang jatuh ke tanah itu lalu memberikan nya kepada Johan. "Jika dengan membunuh ku bisa mendapatkan maaf dari mu. Lakukan saja aku siap," ujar Odeliah tanpa pikir panjang.

Bodoh! Apa yang kau katakan anak nakal.

Odeliah tidak peduli dengan apa yang sudah dia katakan barusan selagi itu bisa membuat Johan memaafkan nya tidak masalah. Johan mengambil pedang nya lalu mengarahkan nya tepat di leher Odeliah membuat Odeliah teringat dengan kematiannya.

Odeliah jangan ketakutan kamu hanya perlu tutup mata dan abaikan rasa sakit nya.

Kau ini bodoh!

Johan menurunkan pedang nya lalu berbalik badan hendak melangkah pergi, Odeliah yang melihat itu langsung memeluk tubuh Johan dari belakang. "Tolong jangan membenci ku," mohon Odeliah.

"Lepaskan! atau aku akan membunuh mu disini," tegas Johan marah.

Odeliah melepaskan pelukan itu membiarkan Johan pergi meninggalkan nya. "Memang tidak mudah mendapatkan maaf dari Johan. Aku sudah terlalu banyak menyakiti nya dari kecil," ujar Odeliah sedih.

Hey kau ini mau meminta maaf atau menggoda nya?

Apa maksud mu? jelas bukan aku meminta maaf.

Dasar anak bodoh.

Kau ini marah-marah terus apa kau tidak darah tinggi?

Dasar tidak peka!

Ha?

Odeliah sama sekali tidak mengerti mengapa Victoria selalu marah padanya padahal Odeliah berusaha bersikap baik namun Victoria selalu saja menganggap nya seperti penjahat bodoh.

Johan berlari panik bersembunyi di salah satu pohon kemudian dia membuang pedang nya ke sembarangan arah. "Bodoh! apa yang barusan aku lakukan?"

"Odeliah barusan memelukku?" Johan menunduk malu menyembunyikan wajah nya yang merah entah bagaimana bisa terjadi.

"Johan tenanglah Odeliah hanya mempermainkan mu dia tidak tulus kan?"

...----------------...

Odeliah berjalan hendak menuju kamar nya karena sudah lelah memikirkan cara bagaimana cara dia berbaikan dengan Johan namun di tengah jalan Odeliah merasa sangat haus.

Hey kamu mau kemana?

Aku ingin ke dapur sebentar mengambil air minum.

Mengapa tidak meminta pelayan mu saja mengambilkan nya?

Itu akan merepotkan. Sekalian saja aku ke dapur sebentar mengambil minum lalu kembali ke kamar meratapi penderitaan ku.

Odeliah membuka pintu dapur kemudian dia masuk ke dapur dan langsung di sambut oleh tatapan para koki kerajaan dan para pelayan di dalam sana.

"Apa yang di lakukan Putri disini?" tanya seorang pelayan dengan nada ketus.

"Saya hanya ingin mengambil air minum," beritahu Odeliah.

"Tuan Putri bisa meminta pelayan mengambilkan nya mengapa Tuan Putri harus kemarin? Tuan Putri ingin mencari kesalahan kami agar kami bisa di pecat?" tanya pelayan itu marah.

"Hey Nora jangan bersikap kasar pada Putri Odeliah," tegur salah satu Koki.

"Aku hanya ingin mengambil air minum tidak ada niat buruk seperti itu," balas Odeliah jujur namun tampak mereka meragukan nya.

"Kami tidak percaya dengan ucapan mu," ketus Nora si pelayan.

"Ingatlah Tuan Putri disini yang berkuasa adalah Raja dan Putra Mahkota bukan anda!" tegas Nora marah lalu dia mendirong tubuh Odeliah hingga jatuh ke lantai.

bruk! Odeliah berusaha bangun namun dengan sengaja Nora mengambil Air lalu menyeramkan nya ke tubuh Odeliah.

"Ini balasan karena kamu sudah membunuh adik ku yang tidak bersalah!" bentak Nora marah.

semua pelayan dan Koki di dapur hanya diam tidak ada yang berani mendekati atau menolong Odeliah. "Maafkan aku," ucap Odeliah lirih dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf tidak akan membuat adik saya kembali hidup!" bentak Nora mengangkat tangan nya.

plak! Nora memberikan tamparan ke pipi Odeliah hingga meninggalkan bekas merah, Odeliah hanya menutup mata menahan rasa sakit.

"Apa yang kalian lakukan?" bentak seseorang yang baru saja masuk.

"Putra mahkota!" panik semua orang disana melihat kedatangan Johan.

"Saya hanya memberikan pelajaran kepada Putri sombong ini apakah saya salah?" tanya Nora dengan kemarahan nya.

"Odeliah sudah meminta maaf tapi kamu justru melakukan kekerasan pada nya. Kau tidak Terima di tinggalkan adik mu kan? ikut menyusul nya saja akan saya siapkan," tegas Johan membuat Nora terdiam mematung.

Johan menggendong tubuh Odeliah lalu membawa nya pergi dari sana sementara itu Odeliah hanya bisa menangis merasa bersalah dengan apa yang sudah dia lakukan betapa banyak masalah yang sudah tidak bisa dia perbaiki.

Kesempatan ini sama sesekali tidak bisa mengubah waktu itu.

Hey jangan bersedih perbaiki masalah ke depan nya tidak usah melihat ke masa lalu.

....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!