NovelToon NovelToon

Penjara Cinta Mantan Suami

Jodoh Pilihan Mommy

"Besok malam kita akan ke rumah keluarga Antares, kita akan membicarakan perjodohan Kafka dengan putri tunggal keluarga Antares," kata Mommy Mora.

Deg

"Mom, mau sampai kapan Mommy mengatur ku?" Kesal Kafka. "Aku udah dewasa, Mom. Aku juga punya pilihan sendiri," kata Kafka dengan penuh penekanan.

Kafka tidak terima Mommy nya tiba-tiba saja menjodohkan nya, padahal wanita paruh baya itu tau Kafka sudah punya kekasih.

"Sampai kapan pun Mommy tidak akan pernah merestui hubungan mu dengan wanita itu," ucap Mommy Mora. "Sebaiknya kamu akhiri hubungan mu dengan nya, karena sebentar lagi kamu akan menikah dengan wanita pilihan Mommy yang jauh lebih baik dari wanita itu," kata Mommy Mora tanpa terbantahkan.

"Namanya Gracellyn, Mom." Kafka menatap kesal Mommy nya. Kafka heran kenapa Mommynya itu sangat tidak menyukai Gracellyn, bahkan untuk menyebut namanya saja seolah tidak sudi.

"Mommy tidak peduli siapapun namanya, yang pasti Mommy tidak akan pernah merestui hubunganmu dengan wanita itu," kata Mommy Olin.

"Mom." Kafka membentak Mommy Mora.

"Cukup Kafka! jangan pernah membentak istri Daddy," ucap Daddy Rion. "Turuti semua keinginan Mommy kamu atau kamu akan terima akibatnya." Ancam Daddy Rion.

Jika daddy Rion sudah angkat bicara maka tidak ada seorang pun yang bisa membantahnya.

"𝘚𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯𝘱𝘶𝘯 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪, 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢, 𝘵𝘦𝘳𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘱𝘪𝘭𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘮𝘰𝘮𝘮𝘺."

Tok tok tok

Di kamar Kafka

"Kaf, kamu sudah keterlaluan." Karel menatap tajam Kafka. "Kamu tidak seharusnya membentak Mommy," kata Karel.

"Aku tau." Kafka menghela nafasnya. Kafka sebenarnya merasa menyesal sudah membentak Mommy nya barusan. Itu karena Kafka tidak terima Mommy nya selalu menghina kekasihnya.

"Tapi Mommy duluan yang sudah menghina Gracellyn," kata Kafka. Pria tampan itu tidak mau disalahkan.

"Tapi Mommy ngelakuin itu pasti ada alasannya, Kaf." Karel bersikukuh membela Mommy nya. Karel tau Mommy nya hanya ingin yang terbaik untuk kakak keras kepalanya itu.

"Iya, alasannya itu karena Gracellyn miskin." Kafka balik menatap tajam Karel. "Kamu paham, Karel?"

Alaska Karel Majendra, adik Kafka satu-satunya. Jarak usianya hanya terpaut dua tahun dengan Kafka, membuat Karel enggan memanggilnya kakak.

"Kamu yang tidak paham. Apakah selama ini kamu pernah melihat Mommy menilai orang dari strata sosial atau statusnya?" Karel tersenyum miring. "Tidak kan?" Imbuh Karel. "Mommy hanya melakukan itu pada kekasih mu saja, harusnya kamu cari tau kenapa Mommy melakukan itu?" Ucapan Karel membuat Kafka tertohok.

Kafka hanya terdiam mendengarkan ocehan adiknya. Bukan sekali ini saja, sudah berkali-kali Mommy Mora bilang pada Kafka untuk tidak berhubungan lagi dengan Gracellyn, namun tanpa menjelaskan alasannya. Sampai akhirnya membuat Kafka berfikir alasannya adalah karena Gracellyn tidak terlahir dari keluarga kaya.

"Apa kamu tau alasannya kenapa Mommy tidak menyukai Gracellyn?" Kafka memicingkan matanya curiga. Kafka merasa Karel mengetahui sesuatu yang tidak dia ketahui.

"Sebaiknya kamu cari tau sendiri, karena aku tidak yakin kamu akan mempercayai ku." Karel berlalu meninggalkan kamar Kafka membuat Kafka yakin bahwa adiknya itu mengetahui sesuatu.

"𝘈𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘭 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶."

... ...

...----------------...

Malam harinya keluarga Majendra datang ke rumah keluarga Antares. Mereka makan malam bersama sebelum membicarakan perjodohan anak-anak mereka.

Selama makan malam berlangsung Vyora terus mencuri pandang ke arah Kafka. Kafka yang sebenarnya tau, dia memutuskan untuk pura-pura tidak tau saja. Kafka juga belum menyadari kalau dia adalah Vyora mahasiswi di kampus nya yang selalu mengejar-ngejar nya secara terang-terangan.

"Jadi bagaimana apa kamu menerima perjodohan ini, sayang?" Tanya Mommy Mora membuka pembicaraan.

"Vyora menerimanya Tante." Gadis cantik itu menjawab dengan malu-malu. Hatinya berdebar, karena sebentar lagi orang yang selama ini dia cintai akan menjadi suaminya .

"𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘭 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘵𝘶, 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨𝘢 𝘬𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢.

Kafka memberanikan diri untuk menatap gadis yang akan dijodohkan dengan nya. Sebenarnya dari awal Kafka tidak tertarik untuk melihat nya, hanya saja mendengar suara nya membuat Kafka penasaran.

"Kamu gadis alay itu kan?" Kafka begitu terkejut saat menyadari bahwa wanita yang akan dijodohkan dengan nya adalah gadis yang selalu mengejar-ngejar nya. Kafka sampai tidak sadar sudah meninggikan suaranya saking kagetnya.

"Ishh ... Bapak , namaku Vyora Pak, masa cantik-cantik begini di bilang alay." Vyora mencebikkan bibir nya tidak terima disebut alay.

"Jadi gadis alay ini yang mau dijodohkan dengan aku, Mom?" Tanya Kafka.

Dia tidak menghiraukan protes Vyora, dia juga tidak menghiraukan tatapan tajam Daddy Giandra yang tidak terima putri kesayangannya disebut gadis alay.

"Kafka , calon mantu Mommy namanya Karamel Vyora Antares, jangan sembarangan kamu, masa ngatain calon mantu mommy gadis alay," kata Mommy Mora.

Pipi gadis cantik itu bersemu merah mendengar Mommy Mora menyebutnya calon mantu.

"𝘊𝘢𝘭𝘰𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘵𝘶 ? 𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘣𝘢𝘳 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘛𝘢𝘯𝘵𝘦 𝘔𝘰𝘳𝘢." 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘢𝘸𝘢 𝘨𝘪𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢.

"Mom, boleh gak aku bicara berdua dengan Vyora?" Tanya Kafka.

Setelah diijinkan, Kafka akhirnya mengajak Vyora berbicara di halaman belakang rumah Vyora. Dilihatnya ada dua ayunan disana, Kafka dan Vyora pun duduk di ayunan itu.

"Kita to the poin saja, kenapa kamu menerima perjodohan ini?" Kafka menatap Vyora yang juga sedang menatapnya.

Untuk sesaat, Kafka terpesona dengan mata indah Vyora, mata yang memancarkan binar cinta yang tulus. Namun hanya untuk sesaat saja, setelah Kafka mengingat Gracellyn fikiran itu buyar seketika.

"𝘔𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶? 𝘑𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘴𝘦𝘨𝘢𝘭𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘢𝘭𝘢𝘺 𝘪𝘯𝘪, 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘭𝘢𝘺, 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘯𝘢-𝘮𝘢𝘯𝘢."

"Ck ... Bapak juga tau jawabannya, tentu saja karena aku mencintai Bapak, Bapak tau kan selama ini aku mati-matian ngejar bapak?" Tanya Vyora dengan menggebu-gebu.

"Jadi kamu juga tau, dijodohkan dengan saya?" Tanya Kafka. Pria tampan itu sangat terkejut.

"Tentu saja, makanya aku tidak menyia-nyiakan kesempatan saat Tante Mora menjodohkan mu dengan ku, sepertinya kita memang berjodoh, Pak," ucap Vyora. Wanita cantik itu tersenyum tersenyum girang.

Kafka mengusap wajah nya frustasi, dia tidak menduga akan berurusan dengan gadis yang selalu mengejar-ngejar nya, lebih parahnya lagi dia akan seumur hidup bersama gadis alay ini nantinya.

"𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘶𝘮𝘶𝘳 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢."

"Tapi saya sudah punya kekasih, saya juga sangat mencintai kekasih saya. Kamu jangan berharap saya akan mencintai kamu nanti nya, karena seumur hidup saya hanya Gracellyn yang saya cintai, jadi sebaiknya kamu mundur saja dari perjodohan ini."

Kafka sengaja bicara panjang lebar pada Vyora, supaya gadis itu mundur dari perjodohan ini. Karena siapapun pasti tidak akan mau jika dijodohkan dengan seseorang yang sudah punya kekasih.

"𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘯𝘥𝘶𝘳." 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘮𝘪𝘳𝘪𝘯𝘨.

Deg

Vyora tertegun, hatinya merasa sakit saat mendengar pujaan hatinya yang selama ini dia kejar mati-matian sudah punya kekasih. Namun bukan Vyora namanya jika dia tidak mendapatkan apa yang dia mau. Vyora bertekad akan merebut hati Kafka dan membuat dosen tampan itu mencintainya.

"Kalau begitu kasih aku waktu untuk membuat Bapak cinta padaku ?"

Diluar dugaan, bukan nya mundur Vyora malah memintanya waktu membuat Kafka tidak habis fikir.

"Waktu apa yang kamu maksud? Jangan membuang-buang waktu, mundur adalah pilihan satu-satunya!" Tegas Kafka. Kafka tidak habis fikir dengan pemikiran Vyora.

"Ayolah Pak kasih aku waktu , Bapak tidak akan rugi juga punya istri seperti ku." Vyora memelas menampilkan puppy eyes nya yang membuat Kafka tertegun.

Kafka tidak menampiknya, Vyora memang sangat cantik, masih muda, Vyora juga fashionable dan sangat mementingkan penampilan nya. Sedangkan Gracellyn usinya nya 4 tahun diatas Kafka.Tapi bagi Kafka cinta bukan tentang usia yang penting dia mencintai Gracellyn dan sebaliknya, Gracellyn pun mencintai nya.

"Baiklah aku akan memberimu waktu satu tahun. Tapi, jika dalam waktu setahun pernikahan kita aku tetap tidak mencintai mu, maka kamu harus mundur dan pergi dari kehidupan ku untuk selamanya."

Akhirnya Kafka mengiyakan permintaan Vyora. Hanya setahun, Kafka pastikan Vyora tidak akan bisa merubah hatinya, apalagi cintanya.

"Deal, setahun cukup kok untuk membuat Bapak jatuh cinta padaku, dan aku akan pastikan Bapak yang akan memohon cinta padaku nantinya." Vyora tersenyum puas.

"𝘈𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯, 𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘶 𝘪𝘵𝘶. 𝘈𝘬𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘦𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘶 𝘪𝘵𝘶?"

"Cih, jangan mimpi!"

𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦

Perjanjian Pra Nikah/Nikah Kontrak

Hari ini Vyora datang ke kantor Kafka, setelah tadi pagi dosen tampan kesayangannya itu memintanya datang. Selain seorang dosen, Kafka adalah seorang Presdir di perusahaan Majendra grup.

"Nona Vyora anda sudah ditunggu pak Kafka di ruangan nya," ucap Raga. Asisten Kafka itu tersenyum ramah pada wanita yang dia ketahui adalah calon istri Bos nya.

"Terimakasih Kak Raga." Vyora tersenyum pada asisten Kafka, membuat Raga salah tingkah.

Deg

Raga mematung mendengar Vyora memanggilnya dengan sebutan kakak.

"Bolehkan, aku memanggilmu Kakak? Sebenarnya aku ingin sekali punya seorang Kakak, dan sepertinya kamu cocok jadi Kakak ku, kamu baik dan tampan." Vyora tersenyum manis pada Raga membuat asisten Kafka itu semakin salah tingkah.

"Tapi Nona-- "

"Satu lagi, jangan panggil aku Nona! Panggil aku Vyo, dan aku tidak menerima penolakan." Vyora menatap tajam Raga. Bukannya takut, Raga malah merasa gemas dengan tingkah calon istri Bos nya itu.

"Baiklah Vyo."

Sampai di ruangan Presdir

Vyora terpana melihat Kafka sedang duduk dikursi kebesaran nya. Dosen tampan itu Memakai kemeja hitam dengan lengan bajunya dia gulung sampai kesiku, menampilkan otot tangannya yang kokoh, membuat Vyora membayangkan andai tangan kokoh itu memeluknya. Apalagi kacamata yang menggantung di hidungnya membuat aura ketampanan Kafka semakin bertambah .

"Duduk!"

Suara Kafka membuyarkan khayalan Vyora yang sedang mematung tanpa berkedip menatap Dosen tampan itu. Vyora sampai menggeleng-gelengkan kepala nya untuk mengusir khayalan konyol nya barusan.

"Baca dan tanda tangan di sini !" Kafka menyerahkan sebuah berkas pada Vyora.

Setelah Vyora membacanya, ternyata berkas itu berisi tentang kontrak pernikahan Vyora dan Kafka. Disana tertera bahwa pernikahan mereka hanya akan berjalan selama satu tahun.

Deg

"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘢𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵? 𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘶𝘯𝘥𝘶𝘳 𝘴𝘢𝘫𝘢, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘬𝘶 𝘮𝘶𝘯𝘥𝘶𝘳, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨, 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘶𝘭𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢.

Kontrak pernikahan itu berisi tentang peraturan yang harus mereka patuhi selama pernikahan berjalan. Dilarang mencampuri urusan masing-masing, tidak melakukan kontak fisik dan terakhir pernikahan mereka harus dirahasiakan. Dan poin terakhir itu membuat Vyora tidak terima karena dia merasa dirugikan.

"Pak, kenapa pernikahan kita harus dirahasiakan? Kalau begini aku seperti istri simpanan namanya." Vyora mengerucutkan bibirnya.

"Terserah, kalau kamu tidak setuju lebih baik mundur saja," cibir Kafka. Mau tidak mau akhirnya Vyora menandatangani isi perjanjian tersebut.

"𝘊𝘪𝘩 ... 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘮𝘶𝘯𝘥𝘶𝘳 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘢𝘮𝘶𝘴𝘬𝘶."

Ceklek

Tiba-tiba saja pintu terbuka dan munculah seorang wanita berpakaian sangat sexy.

"Sayang, aku merindukanmu."

Dengan tidak tau malunya wanita yang baru saja datang itu memeluk Kafka dan mengecup sekilas bibirnya. Vyora sampai melotot melihat adegan 18+ dihadapannya, walaupun hanya mengecup singkat namun menurut Vyora itu adalah adegan yang baru pertama kali dilihatnya membuat Vyora dengan reflek menutup matanya.

"𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘰𝘥𝘢."

"Ehem." Deheman Vyora membuyarkan dua insan yang sedang saling menatap.

"Sayang, siapa dia?" Tanya Gracellyn, Dia menatap tidak suka pada Vyora.

"Dia Vyora, orang yang dijodohkan dengan ku," Kafka menunjuk Vyora dengan dagunya.

"Jadi kamu orang yang dijodohkan dengan Kafka? kenalin aku Gracellyn orang yang Kafka cintai," Gracellyn mengulurkan tangannya namun Vyora hanya menatap tangan itu tanpa mau membalas uluran tangannya.

"𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯? 𝘊𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘶𝘢," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢.

"Aku Vyora, nona muda Antares, tau kan?" Vyora tersenyum smirk. Menghadapi orang sombong memang harus dengan kesombongan lagi, fikir Vyora.

"Cih bocah sombong, ternyata bocah seperti ini yang mau dijodohkan dengan mu, Kaf ?" Gracellyn memperhatikan penampilan Vyora yang menurutnya seperti brandalan. "Penampilan nya saja kampungan seperti ini," cibir Gracellyn.

Kafka pun baru sadar dengan penampilan Vyora, biasanya Vyora selalu berpenampilan elegant, tapi sekarang kenapa persis anak genk motor, begitu kira-kira yang Kafka fikirkan.

"Walaupun aku bocah, tapi aku bisa menghasilkan bocah, daripada anda wanita tua, aku sangsi kamu bisa melahirkan dengan selamat," Vyora melihat Gracellyn mengepalkan tangannya, membuat Vyora merasa puas.

"Dan kamu bilang apa tadi? Penampilan ku kampungan? Sepertinya anda tidak tau fashion, ini adalah style nya Jennie blackpink, wajar sih anda tidak tau, style yang anda pakai saja tiruan semua," ejek Vyora. Dan ejekan itu berhasil membuat Gracellyn murka.

Raga yang berada di sana pun sampai menahan tawanya melihat aksi calon istri bos nya yang menghina Gracellyn.

...----------------...

Beberapa Minggu kemudian

Vyora dan Kafka akhirnya resmi menjadi pasangan suami istri. Mereka menikah secara tertutup dan hanya keluarga inti saja yang tau, persis seperti keinginan Kafka yang ingin statusnya dirahasiakan.

Sebenarnya Vyora tidak memimpikan pernikahan seperti ini, pernikahan yang membuat Vyora terlihat seperti istri simpanan. Tapi mau bagaimana lagi, Vyora sudah buta dengan cintanya pada Kafka. Padahal jelas-jelas Vyora tau Kafka masih menjalin hubungan dengan Gracellyn.

Vyora percaya dengan dirinya sendiri, suatu hari nanti Kafka akan mencintai nya. Apalagi setelah Vyora tau siapa Gracellyn sebenarnya, gadis cantik itu semakin yakin saja pada akhirnya Kafka akan memilihnya.

Ceklek

Kafka melihat Vyora keluar dari kamar mandinya. Dosen tampan yang sudah sah menjadi suami Vyora itu menelan ludah nya saat melihat penampilan Vyora. Istri cantik nya itu mengenakan lingerie sexy berwarna merah marun, yang sangat kontras dengan kulit putih mulus nya.

"𝘈𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘰𝘥𝘢𝘬𝘶?" 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘦𝘳𝘪𝘵.

Siapa yang akan tahan jika disuguhkan dengan penampilan yang sangat menggoda iman, apalagi itu sudah halal untuk nya. Namun kesadaran Kafka kembali terjaga saat dia mengingat janjinya pada Gracellyn.

Vyora sebenarnya tau Kafka memperhatikan nya sejak tadi. Gadis cantik itu acuh saja, walaupun sebenarnya jantungnya berdebar tak karuan. Ini adalah pengalaman pertamanya berada di satu kamar bersama seorang pria, dan pria itu adalah dosen nya yang sangat Vyora cintai.

"𝘚𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘩 𝘣𝘰𝘤𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘰𝘥𝘢 𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘯𝘵𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢, 𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘣𝘰𝘤𝘢𝘩 𝘭𝘪𝘤𝘪𝘬 , 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘣𝘰𝘥𝘺𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘥𝘶𝘩𝘢𝘪 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪."

"𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘨𝘰𝘥𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢, 𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯, 𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘯𝘵𝘶𝘩 𝘯𝘺𝘢."

"𝘐𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶-𝘴𝘢𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯, 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢."

Kafka terus berperang dengan batinnya sendiri, demi bisa bersama Gracellyn dia akhirnya menuruti permintaan mommy nya untuk menikah dengan Vyora gadis yang dipilihkan sang mommy.

𝘍𝘭𝘢𝘴𝘣𝘢𝘤𝘬

"𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢, 𝘵𝘶𝘳𝘶𝘵𝘪 𝘬𝘦𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘢𝘯 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢!"

"𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢, 𝘔𝘰𝘮. 𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯, 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢, 𝘔𝘰𝘮. 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯𝘱𝘶𝘯 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢."

𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘦𝘣𝘢𝘵 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘴𝘢𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘔𝘰𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘺𝘢𝘳𝘢𝘵 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘵𝘶𝘫𝘶𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘮𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘯𝘺𝘢.

"𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘴𝘵𝘶𝘪 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘴𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢."

"𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯?" 𝘛𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢.

𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘔𝘰𝘳𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘔𝘰𝘳𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢, 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢.

𝘈𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘵𝘶𝘫𝘶𝘪 𝘴𝘺𝘢𝘳𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢𝘫𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘯𝘺𝘢. 𝘛𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘯𝘨𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘢𝘯 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘯𝘺𝘢, 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘯𝘵𝘳𝘢𝘬 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢. 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘯𝘵𝘳𝘢𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘣𝘶𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘣𝘶𝘮𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪.

𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘯𝘵𝘰𝘳 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘪𝘵𝘶. 𝘈𝘸𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯 𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢, 𝘯𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯 𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪. 𝘋𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘺𝘢𝘳𝘢𝘵, 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘯𝘵𝘶𝘩 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢.

𝘍𝘭𝘢𝘴𝘩𝘣𝘢𝘤𝘬 𝘰𝘧𝘧

 

Keesokan harinya

Vyora bangun pagi-pagi sekali kemudian melakukan ritual paginya. Vyora melakukan sembahyang shalat shubuh seperti biasanya, dan hal itu dilihat oleh Kafka yang baru bangun dari tidurnya.

"𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘣𝘢𝘳-𝘣𝘢𝘳 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘢𝘵," 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘯𝘨𝘨𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢.

Kafka pun berlalu ke kamar mandi kemudian melakukan ritual pagi nya. Vyora yang sudah selesai shalat kemudian beranjak dari kamarnya setelah menyiapkan pakaian dan alat sholat untuk suaminya, kemudian Vyora membantu mommy nya menyiapkan sarapan.

"Pagi, Mom." Vyora mencium pipi Mommy nya.

"Pagi sayang, ciyeee pengantin baru." Mommy Olin meledek Vyora. "Kenapa udah bangun?" Tanya mommy Olin.

"Apasih, Mom." Vyora cemberut. "Mommy jangan berfikir Vyo ngapa-ngapain ya tadi malam." Imbuhnya. " Vyo udah bangun karena Vyo inget perkataan Mommy. Kita harus lebih mencintai Tuhan dari pada makhluk ciptaannya, makanya Vyo tidak pernah melupakan shalat." Vyora menirukan gaya mommy nya saat bicara, membuat mommy Olin tergelak.

"Kamu sudah dewasa sekarang. Perasaan, Mommy baru kemarin deh melahirkan Vyo, eh sekarang Vyo udah nikah aja." Vyora pun memeluk mommy nya dengan sayang.

"Vyo sayang Mommy," bisik Vyora pada mommy nya.

"Mommy lebih sayang Vyo." Mereka pun tertawa sebelum akhirnya daddy Gian datang menjadi orang ketiga diantara mommy dan putrinya itu.

"Wah... kalian berpelukan tanpa Daddy." Daddy Gian pun memeluk mommy dan Vyora kemudian mereka tertawa bersama.

"Vyo ke kamar dulu Mom, Dad, mau panggil Pak Kafka dulu."

"Sayang sebaiknya kamu ganti panggilan buat suami kamu masa panggil suami begitu." Mommy geli mendengar anaknya memanggil suaminya Pak, tidak ada romantisnya sama sekali menurut nya.

"Terus Vyo harus panggil apa? kan usia Vyo sama Pak Kafka berbeda 8 tahun, ya wajar dong panggil pak ?" Tanya Vyora.

"Kalau di kampus gak apa-apa panggil pak karena dia dosen kamu, kalau di rumah ya jangan dong, panggil mas misalnya kan lebih enak dengernya Vy," usul Mommy Olin.

"Baiklah," Vyora pun naik ke kamarnya memanggil suaminya untuk sarapan.

Ceklek

"Mas, yuk turun sarapannya sudah siap!" Ajak Vyora.

Deg

Kafka terpaku mendengar panggilan baru dari istri bar-barnya. Namun entah kenapa Kafka merasa hatinya berdesir mendengar Vyora memanggilnya mas, Kafka merasa dihargai karena selama ini Gracellyn hanya memanggilnya Kafka saja mungkin karena usianya yang diatas Kafka membuat Gracellyn enggan memanggilnya Mas.

"Mas kenapa bengong?" Vyora menyipitkan matanya penuh selidik. "Jangan-jangan Mas udah jatuh cinta sama aku?" Vyora menaik turunkan alisnya.

Vyora tetaplah Vyora, gadis bar-bar yang tidak pernah bisa diajak serius, ada saja tingkah nya yang menurut Kafka sangat menyebalkan.

Pletak

Kafka menyentil kening Vyora.

"Jangan sembarangan! saya tidak mungkin jatuh cinta sama kamu." Kafka tersenyum mengejek.

"Baiklah terserah Mas saja, mau jatuh cinta pun tidak apa-apa sebenarnya, udah halal juga malah dapat pahala, dari pada mencintai wanita lain yang bukan mahramnya itu sama saja Mas membeli tiket ke neraka, nabung dosa maksudnya." Cerocos Vyora. Untuk kesekian kalinya Kafka tertegun mendengar cerocosan istri bar-bar nya.

"𝘛𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘨𝘪𝘭𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯, 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘩 𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪𝘬𝘶 ?"

"Bengong lagi, Mas jangan-jangan kamu memang mencintaiku ya?"

𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦

Ipar Adalah Maut

Beberapa bulan berlalu, hubungan Kafka dan Vyora semakin baik walaupun tidak seperti hubungan suami istri pada umumnya. Sudah 6 bulan pernikahan mereka, namun belum pernah sekalipun mereka melakukan hubungan suami istri. Walaupun begitu Vyora tetap melakukan tugasnya sebagai seorang istri di tengah-tengah kesibukannya berkuliah.

Hari ini Vyora berulang tahun yang ke 20 tahun , semua keluarga merayakan hari bahagia Vyora termasuk Karel adik kandung Kafka. Namun tak terlihat Kafka sama sekali di acara ulang tahun Vyora, membuat Vyora merasa sedih, namun Vyora berusaha menutupi kesedihan nya didepan keluarga nya.

Ternyata hal itu disadari Karel yang melihat Vyora sedikit murung dan tidak seperti biasanya.

"Kafka kemana, Vy? Kenapa dihari bahagia istrinya dia gak ada?"

Karel menghampiri Vyora yang sedang duduk di ruang tamu apartement. Setelah menikah Kafka dan Vyora memang tinggal di apartement Kafka. Alasannya ingin mandiri namun tentu saja itu hanya kebohongan, yang sebenarnya adalah Kafka tidak ingin ketahuan kalau dirinya dan Vyora tidak tidur bersama.

"Mas Kafka sibuk, katanya dia ada meeting penting dengan klien hari ini," Jawab Vyora. Gadis cantik itu tidak bohong karena Kafka sendiri yang bilang akan ada meeting penting hari ini.

"Sepenting apa memangnya? Apa ada yang lebih penting daripada hari bahagia istrinya?" Tanya Karel dengan intonasinya sedikit naik.

"Ini bukan salahnya, Kak. Aku sendiri yang tidak memberitahu Mas Kafka kalau hari ini ulang tahun ku."

"Jadi dia tidak tahu ulang tahun mu? Dasar keterlaluan."

Karel semakin kesal dengan Kafka yang menurutnya sangat keterlaluan. Melihat Vyora hanya diam membuat Karel merasa iba, Karel bukan tidak tahu hubungan sebenarnya antara Vyora dan Kafka, Karel tau Vyora dan Kafka tidak pernah tidur bersama, Karel juga tau hanya Vyora yang yang berjuang untuk pernikahannya. Karel hanya ingin melihat sejauh mana Kafka bersikap keterlaluan pada Vyora.

"Sudahlah kamu jangan sedih mending ikut kakak jalan-jalan ke mall yuk, Kakak yang traktir."

Mendengar kata traktir membuat Vyora kembali bersemangat, matanya berbinar indah membuat Karel tersenyum.

"Beneran?"

"Tentu saja ... Vy kamu kan kaya, kakak heran deh kenapa kamu seneng banget ditraktir?"

"Kakak, yang kaya itu mommy dan daddy bukan aku."

"Tapi kan sama aja kamu adalah satu-satunya pewaris mereka."

"Aku tau, tapi sebelum itu aku ingin bisa berdiri di kaki ku sendiri terlebih dahulu, baru setelah itu aku akan percaya diri untuk meneruskan perusahaan daddy ,yang pasti aku tidak mau diremehkan orang lain dan dianggap hanya mengandalkan daddy saja," Perkataan Vyora membuat Karel tertegun.

"𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘢-𝘯𝘺𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘦𝘩𝘦𝘣𝘢𝘵 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢, 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘫𝘶𝘨𝘢, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘭.

"Yuk berangkat ... kenapa malah jadi kakak yang bengong?"

Vyora dan Karel pun berangkat menuju mall terbesar di negara ini , tentu saja mall milik keluarga Kafka dan Karel.

...----------------...

"Kaf menurut kamu bagus yang mana, yang ini atau yang ini? "

"Dua-duanya bagus, kamu ambil aja semuanya! "

"Beneran? makasih Kafka, kamu memang yang terbaik."

Kafka dan Gracellyn sedang berada di mall yang sama dengan mall yang akan dikunjungi Vyora dan Karel. Gracellyn sedang memilih beberapa tas keluaran terbaru , tiba-tiba saja Gracellyn melihat Vyora dan Karel sedang berjalan bersama menuju ke arahnya dan Kafka membuat seringai liciknya muncul.

"𝘓𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘴𝘰𝘮𝘣𝘰𝘯𝘨, 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘫𝘶𝘨𝘢, 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘯𝘢𝘬𝘶 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘪𝘵𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯.

"Vyora? kebetulan sekali kita ketemu disini, aku sama Kafka juga sedang belanja," Gracellyn tersenyum smirk.

Deg

"𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘦𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘭𝘪𝘦𝘯 𝘵𝘢𝘱𝘪, 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘶𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶? 𝘢𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘺𝘢 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶? " 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘨𝘦𝘵𝘪𝘳.

"Bukannya Kafka sedang ada meeting penting dengan klien?" Bukan Vyora, tapi Karel yang bertanya. Karel menganggap Gracellyn hanya bicara omong kosong karena dia tidak melihat Kafka disana.

"Tadinya memang ada meeting, tapi dia rela cancel meeting nya, hanya untuk nemenin aku belanja," kata Gracellyn.

"Kalau begitu mana Kafka? "

"Tadi dia disini, mungkin sedang ke toilet, nah tuh Kafka," Gracellyn langsung menunjuk Kafka begitu melihat Kafka. Sedangkan Vyora dan Karel melihat ke arah Gracellyn menunjuk tadi.

Deg

"𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢 ... 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘭 ... 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢? 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢?"

Kafka menatap tajam Vyora seperti suami yang sedang menangkap basah istrinya berselingkuh, tanpa dia sadari yang sebenarnya berselingkuh adalah dirinya.

"Kalian sedang apa disini? Kenapa kamu bisa sama Karel?" Kafka menatap tajam Vyora.

"𝘐𝘯𝘪 𝘨𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩? 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘮𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘤𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶, 𝘢𝘩𝘩 ... 𝘨𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴-𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘦𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘶𝘢 𝘯𝘺𝘢," 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢.

"𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘤𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪? 𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩, 𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘪 𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘦𝘩 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘳𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘭.

"Aku sedang mencari kado ulang tahun buat Vyo, tapi aku gak tau mau beli apa, yaudah aku ajak Vyo nya aja sekalian," kata Karel.

"Vyo ulang tahun?" Gumam Kafka sambil menatap Vyora yang juga sedang menatap nya.

"Ck ... kaya nya cuma kamu Kaf, suami yang gak tau hari ulang tahun istrinya," cibir Karel.

Mendapat cibiran dari Karel membuat Kafka mengepalkan tangannya apalagi melihat Vyora yang hanya diam saja.

"𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪, 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘔𝘢𝘴 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮?" 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭.

"Kita pulang sekarang!" Kafka memegang tangan Vyora, namun Vyora langsung menepis nya.

"Mas pulang dengan kekasih Mas saja, lagian aku kesini juga bareng Kak Karel, jadi aku akan pulang bareng Kak Karel juga."

Mendengar penolakan dari Vyora, entah kenapa Kafka merasa tidak terima, apalagi melihat tatapan datar Vyora membuat hatinya sesak.

"Vy mas bisa jelasin-- "

"Gak usah, Mas. Vyo ngerti kok, Vyo juga sadar siapa Vyo buat mas Kafka. Yuk, Kak kita cari tempat lain aja!" Vyora mengajak Karel ke tempat lain sambil menggandeng tangan Karel tanpa sadar.

Kafka yang melihat Vyora menggandeng tangan Karel tiba-tiba hatinya merasa panas dan sakit bersamaan. Sedangkan Karel tersenyum smirk melihat Kafka yang shock dengan penolakan Vyora.

"𝘈𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘶? 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘭?"

Kafka akhirnya mengejar Vyora dan Karel tanpa peduli Gracellyn berteriak memanggil namanya. Kafka juga mendadak lupa bahwa dia sedang bersama Gracellyn, yang ada dalam fikiran nya sekarang adalah Kafka tidak akan membiarkan Karel dekat dengan Vyora.

...----------------...

Sedangkan Vyora dan Karel sudah sampai di apartement Kafka, Vyora tidak jadi berbelanja karena mendadak mood nya hancur gara-gara melihat Kafka bersama Gracellyn di mall barusan.

"Kakak langsung pulang aja ya, Vyo capek mau istirahat."

Vyora masih menampilkan wajah kesalnya, namun sangat menggemaskan dimata Karel membuat Karel mengacak rambut Vyora dengan gemas. Hal itu disaksikan langsung oleh Kafka yang baru saja sampai, membuat darah Kafka semakin mendidih.

"𝘐𝘯𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘥𝘪𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯, 𝘣𝘪𝘴𝘢-𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘱𝘢𝘳 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘶𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢.

𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!