NovelToon NovelToon

ZAVIER

Prolog

Lima anggota inti Skanetra memasuki kawasan sekolah dan dengan bangganya mereka melepaskan helmnya.

Zavier Jonathan Prawira, laki-laki bertubuh tinggi, berkulit putih, memiliki rahang tegas, hidung mancung, serta bibir merah muda yang sedikit tebal. Zavier memiliki sifat yang dingin, cuek, irit bicara dan juga tak ingin berurusan dengan wanita-wanita. akan tetapi hal itu tidak membuat para wanita-wanita berhenti mengejarnya. meskipun sifatnya seperti itu, ia tetap disukai banyak wanita di SMA Taruna Nusantara.

Bara Pradipta Putra, laki-laki blasteran Belanda ini juga tak kalah tampannya dengan Zavier. Bara memiliki sifat yang hampir sama dengan Zavier, akan tetapi jika sedang bersama kekasihnya maka sifatnya akan berubah 180 derajat. seorang gadis yang berhasil mencuri hati wakil Skanetra itu adalah Riana Febiola Andini yang juga merupakan siswi SMA Taruna Nusantara.

Bagas Aditya Pramana, laki-laki humoris ini memiliki banyak penggemar, tetapi masih saat ini ia masih jomblo. karena saking lucunya ia seringkali dijadikan badut ataupun penghibur disaat para wanita sedang kesepian. setiap kali ia menyatakan perasaannya pasti saja langsung ditolak dengan alasan Bagas terlalu baik katanya. kasihan sekali bukan?

Rian Laskara Langit, sifatnya hampir sama dengan Bagas dan yang membedakannya adalah Rian memiliki banyak gebetan yang mengantri untuk menjadi kekasihnya. bahkan tak jarang para gebetannya itu saling labrak melabrak satu sama lain dan merasa bahwa dirinyalah yang lebih pantas menjadi kekasihnya Rian. ia seperti itu karena bapaknya seorang tokoh agama di lingkungannya dan bapaknya selalu berpesan kepada Rian untuk tidak berpacaran karena selain dosa itu juga akan menghambat proses Rian selama sekolah. dengan sifatnya yang demikian, Rian dicap sebagai playboy cap badak oleh teman-temannya.

Raga Bramantyo Nugroho, laki-laki yang memiliki otak pintar diantara keempat temannya. kedua orangtuanya seringkali memaksa Raga untuk selalu mendapatkan nilai terbaik dikelasnya. maka dari itu, Raga menghabiskan masa mudanya dengan belajar sehingga tidak ada waktu untuk menjalin asmara dengan lawan jenisnya.

Kelima anggota inti Skanetra itu turun dari motor dan berjalan menuju kelasnya yaitu XII IPS 1. baru sampai di koridor banyak siswi-siswi yang berjejeran dan menatap ke arah mereka dengan tatapan kagum seperti biasanya dan tak sedikit juga siswi yang memuji mereka secara terang-terangan.

"Omg, pangeran SMA Taruna Nusantara makin ganteng aja"

"Ya ampun kak Zavier ganteng banget"

"Kak Bara keren banget, gilaaaa"

"Owhh astaga, kak Bagas ganteng banget"

"Kak Rian mukanya kaya yang minta di halalin"

"Gilaaa woi kak Raga cool banget"

Begitulah pujian-pujian yang terlontar dari siswi-siswi di koridor itu setelah melihat the five handsome men sekolah itu datang.

Zavier melewati koridor itu dengan wajah datarnya seraya memasukan kedua tangannya kedalam saku celana.

Berbeda dengan Zavier, Rian dan Bagas malah tersenyum bangga seraya melambaikan tangannya ke udara.

Sementara itu, Bara dan Raga mengikutinya dari belakang sembari menatap jengah kedua temannya yang sedang tebar pesona itu.

Bagas menghentikan langkah kakinya setelah sampai didepan pintu kelasnya. "Zav, mau kemana lo?" Tanya Bagas kebingungan karena Zavier hanya melewatinya saja.

"Kantin" Jawab Zavier singkat seraya melanjutkan langkahnya.

Keempat laki-laki itupun memutuskan untuk mengikuti langkah sang ketua hingga ke kantin.

"Gas, pesenin gue mie goreng sama es teh satu" Perintah Zavier seraya mendudukkan bokongnya dikursi.

"Aelah zav gue mulu, tuh si Rian sekali-kali" Tolak Bagas seraya menunjukkan raut wajah kesal kepada ketuanya itu.

Rian yang merasa tidak terima itupun langsung menjawabnya. "Eh eh kampret kok bawa-bawa gue sih?!" Katanya.

"Gue traktir!" Ucap Zavier sambil mengeluarkan tiga lembar uang seratus ribu.

"Nah kan kalo gini enak, Okelah mie goreng dan es teh akan segera datang" Jawab Bagas dengan senyum lebarnya sambil mencolek dagu Zavier sebelum ia pergi untuk memesankan pesanannya. sedangkan Zavier hanya memutar bola matanya malas karena jengah dengan tingkah temannya yang satu itu.

"Zav, gue juga mau dong masa si Bagas doang yang di traktir" Bisik Rian seraya menunjukkan deretan giginya.

"Ck, yaudah pesen sana!" Zavier berdecak kesal karena jika ada gratisan teman satunya itu tidak mau ketinggalan apalagi gak kebagian.

Setelah kepergian dua temannya itu, Zavier mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan memainkan game mobile legend.

"Mabar!" Ajak Zavier kepada Bara dan Raga.

"Kalian berdua aja, semua aplikasi game di handphone gue dihapus sama bokap" Jawab Raga tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya yang sejak tadi ia tatap karena sedang membuka aplikasi Instagram.

Sementara itu, Zavier dan Bara hanya mengangguk kecil karena mereka sudah paham bagaimana karakter orangtua Raga yang selalu menyuruhnya belajar, belajar, dan belajar.

Setelah Zavier dan Bara selesai dengan game nya, Bagas dan Rian pun datang menghampiri mereka dengan membawa makanan yang dipesan.

"Makanan datang" Ucap Bagas seraya meletakkan makanannya diatas meja.

Sambil menunggu ketiga temannya yang sedang makan, Bara dan Raga hanya diam seraya memainkan ponselnya masing-masing. mereka berdua tidak ikut makan karena sebelum berangkat mereka sarapan terlebih dahulu.

Beberapa menit kemudian setelah menghabiskan makanannya, mereka pun beranjak meninggalkan kantin untuk menuju ke kelas karena dalam waktu 7 menit lagi bel akan berbunyi.

Ditengah perjalanan, Zavier menghentikan langkahnya dan menatap keempat temannya seraya berkata. "Kalian ke kelas duluan aja, gue ke toilet dulu" Kata Zavier sebelum melanjutkan langkahnya.

"Mau gue temenin gak Zav?" Teriak Bagas karena Zavier sudah melenggang pergi.

Bara menoyor kepala Bagas dengan rasa kesal.

"Emangnya si Zavier bocil yang kalo ke toilet ditemenin?!" Sarkas Bara dengan kesal.

"Ya kali aja dia mau ditemenin" Jawab Bagas seraya mengusap kepalanya.

Tak mau meladeni kedua temannya itu, Raga dan Rian memasuki kelas lebih dulu dan tak lama dari itu Bara pun menyusul kedua temannya itu.

"Woii kok gue ditinggalin sih? nanti kalo gue diculik gimana? secara kan gue imut dan gemesin" Puji Bagas pada dirinya sendiri sambil berlari kecil menyusul ketiga temannya.

*****

Setelah selesai dengan hajatnya, Zavier pun langsung berjalan menuju kelasnya. tetapi ditengah-tengah perjalanan tiba-tiba saja ada seorang wanita yang menabrak dada bidangnya.

"Aduh, Sorry gue gak ngeliat" Ucap Kanaya.

Ya, Wanita itu adalah Kanaya Johanna Gantari yang merupakan salah satu siswi berprestasi di SMA Taruna Nusantara ini. namun tak terlalu banyak yang mengenalnya karena ia tidak terlalu menyukai bersosialisasi dan bahkan ia hanya memiliki dua orang teman yakni Riana Febiola Andini dan Erika Rayanna Dewi.

Zavier dengan wajah datarnya berdecak kesal.

"Makanya punya mata tuh dipake jangan cuma dijadiin pajangan!" Ucap Zavier sebelum ia melanjutkan langkahnya.

"Ish apaan si nyebelin banget tuh cowok!" Gerutu Kanaya dengan raut wajah kesal.

*****

1 jam sudah pelajaran pertama berlangsung kini akan digantikan dengan pelajaran yang kedua.

Zavier dan keempat temannya sedang berada di warung belakang sekolah, karena kelas mereka sedang jam kosong dan jadilah mereka berlima nongkrong di kantin sekolah sambil bermain permainan truth or dare dan kini giliran Zavier yang menjalankan truth or dare dari teman-temannya.

"Truth or dare, Zav?" Tanya Rian.

"Dare" Jawab Zavier sambil memakan kuaci yang entah milik siapa namun sudah ada dimeja nya.

Bagas pun berbisik kepada Rian untuk dare yang akan dijalani oleh Zavier dan Rian pun menyetujuinya.

"Dare nya adalah lo harus bisa pacaran sebulan sama itu cewe" Kata Rian sambil menunjuk kearah Kanaya yang sedang berjalan ke arah perpustakaan.

"Ganti aja, jangan dia!" Jawab Bara dingin seraya menyeruput minumannya. keempat temannya pun menoleh bersamaan.

"Kenapa? lo cemburu?" Tanya Rian karena ia merasa heran saja. Bara adalah tipikal cowok yang cuek kecuali kepada Riana, Kekasihnya.

"Hehh, inget lo itu udah punya Riana masa masih ngincer cewe lain" Kata Bagas kesal. bagaimana tidak kesal? dia saja belum dapat kekasih eh si Bara yang udah dapat malah mau nambah cewek.

"Ck, dia itu temennya Riana dan kalo Riana sampe tau Zavier mainin perasaan temennya, gue juga yang kena" Jelas Bara karena tak ingin teman-temannya salah paham.

"Udah lah jangan yang aneh-aneh!" Timpal Raga, Karena ia tak ingin temannya mempermainkan hati perempuan.

"Apaan si lo pada, udah itu aja gimana Zav?" Ucap Rian keukeuh dengan keputusannya.

Zavier hanya berdeham saja sebagai jawaban dari pertanyaan Rian. ia menerima tantangan itu karena merasa tantangan itu akan melatih adrenalinnya. ia berpikir bahwa cewek itu tidak akan jatuh hati dalam waktu sebulan begitupun dengan dirinya.

Rian dan Bagas tersenyum puas setelah Zavier menyetujui dare nya itu.

Suasana di kantin itu cukup ramai karena baru saja bel istirahat berbunyi sehingga kantin itu dipenuhi oleh siswa siswi yang sedang makan siang.

Kanaya, Riana dan Erika tampak kebingungan mencari tempat duduk karena sudah dipenuhi oleh siswa siswi yang lain, terkecuali meja pojok yang di isi anggota inti Skanetra masih ada yang kosong.

"Kita duduk ditempat cowok gue aja yuk" Ajak Riana kepada kedua temannya.

Mata Erika berbinar seketika. "Boleh yuk sekalian cuci mata liatin cowok ganteng" Jawab Erika dengan semangat.

Baru hendak membuka suara, tangan Kanaya sudah ditarik oleh Riana dan Erika.

Sesampainya dimeja pojok, Riana langsung berdiri disamping kekasihnya. "Hai sayang, boleh gak kita ikut duduk disini? soalnya gak kebagian tempat duduk" Adu Riana pada Bara yang sedang menyantap mie ayamnya itu.

"Boleh dong sayang, ayo duduk sini" Jawab Bara seraya menepuk kursi kosong sebelahnya.

Setelah duduk disamping kekasihnya, Riana pun memberikan kode kepada dua sahabatnya untuk duduk juga.

"Eh ngomong-ngomong ini siapa Ri? kenalin ke gue dong siapa tau jadi temen.... temen hidup misalnya hehehe" Kata Bagas sambil melirik kearah Kanaya dan Erika.

"Gue aduin sama semua gebetan loh ya!" Sarkas Rian dengan sedikit kesal.

"Si Rian ini gak usah didengerin, dia itu cuma iri karena gue cowok populer yang di taksir banyak cewek" Jawab Bagas jujur. karena memang benar wanita yang disukai Rian malah jatuh hati pada Bagas, cewek itu bernama Cika dari SMA Garuda Muda tetangga sekolah ini.

Riana hendak menjawab namun keduluan oleh Erika yang memperkenalkan dirinya. "Kenalin gue Erika Rayanna Dewi bisa dipanggil Erika atau mau panggil sayang juga boleh hehehe oh ya dan gue dari kelas XI IPA 2, sekelas sama Riana juga" Jawab Erika cepat sambil tersenyum manis.

"Namanya cantik kaya orangnya" Jawab Bagas dengan genit sebelum ia melirik kearah Kanaya.

Erika menyenggol lengan Kanaya untuk mengode bahwa giliran dirinya memperkenalkan diri.

"Gue Kanaya Johanna Gantari, panggil Kanaya aja dan gue juga sama dari kelas XI IPA 2" Kata Kanaya dengan tutur kata yang lembut.

"Kalo dipanggil my love boleh gak? ya siapa tau aa Bagas bisa jadi kesayangannya neng Kanaya" Goda Bagas seraya cengengesan.

"My love, my love, lu kira seprei!" Sarkas Rian sambil menoyor kepala Bagas.

"Sirik aja lo!" Jawab Bagas sinis sambil mengusap kepalanya.

Sementara itu, Zavier memandang Kanaya dengan waktu yang lama dan tanpa disadari ia sedang tersenyum tipis.

Setelah dari kantin, mereka semua kembali ke kelasnya masing-masing untuk melanjutkan pelajaran yang ketiga.

*****

Waktu menunjukkan pukul 1 siang dan bel pun sudah berbunyi nyaring menandakan jam pelajaran telah usai.

"Nay, lo mau bareng gue gak? kebetulan nih gue mau ke toko kue dulu" Kata Erika menawarkan tumpangan karena toko kuenya searah dengan rumah Kanaya.

"Gak usah deh gue udah minta supir buat jemput kok" Jawab Kanaya dengan halus. karena memang baru saja ia mengirimkan pesan kepada supirnya untuk menjemput.

"Yaudah kalo gitu gue duluan ya gais" Kata Erika sebelum ia melenggang pergi menuju parkiran.

Kanaya dan Riana tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Erika yang sudah melenggang ke arah parkiran.

"Lo mau nunggu supir lo dimana? didepan gerbang atau disini nay?" Tanya Riana, sebab mereka berdua masih berada di depan kelasnya.

"Gue nunggu didepan gerbang aja deh, ayo ri" Jawab Kanaya seraya menarik lengan Erika.

Sesampainya didepan gerbang, tiba-tiba ada sosok laki-laki yang menghentikan motornya didepan Kanaya dan Riana dan ternyata itu adalah Bara yang menjemput kekasihnya.

"Nay, gue duluan ya" Pamit Riana setelah ia menaiki motor kekasihnya itu.

"Iya ri, hati-hati dijalan!" Jawab Kanaya sambil mengeluarkan ponselnya untuk menelpon supirnya supaya lebih cepat menjemputnya.

"Brumm"

"Brumm"

Citttttttt!

Kurang lebih 7 menit setelah kepergian Riana, tiba-tiba ada satu pengendara motor dan satu orang temannya yang berhenti didepan Kanaya.

"Sendirian aja neng mau ditemenin gak?" Ucap salah seorang pengendara tersebut.

"Iya nih masa cantik gini sendirian" Timpal temannya sambil mencolek dagu Kanaya dengan genit.

"Eh jangan macem-macem ya lo pada!" Kata Kanaya dengan nada tinggi dan mata melotot.

Satu temannya memberi kode untuk segera menarik paksa tangan Kanaya dan membawanya ikut.

"Tolonggg, tolongggg!" Teriak Kanaya dengan kencang.

"Woi, Lepasin!" Teriak laki-laki bertubuh tinggi yang memakai seragam sama seperti Kanaya.

"Wah wah ada pahlawan kesiangan nih!" Ejek orang yang memegangi Kanaya.

Kedua preman itupun langsung saja menghajar laki-laki yang ingin menyelamatkan Kanaya dengan gerakan cepat. laki-laki itupun tentu tak tinggal diam, ia membalas pukulannya dengan gerakan tak kalah cepat.

"Bugh!"

"Bugh!"

"Bugh!"

"Bugh!"

Setelah pertarungan yang cukup sengit dilakukan selama beberapa menit, akhirnya kedua preman itupun segera melarikan diri sembari berjalan sempoyongan karena habis mendapatkan pukulan bertubi-tubi.

"Thanks ya kak" Ucap Kanaya kepada Zavier.

Ya, laki-laki yang menolongnya adalah Zavier.

Zavier mengangguk. "Gue anter lo pulang!" Tawar Zavier.

"Eh gak usah kak, gue udah minta jemput supir gue kok" Tolak Kanaya secara halus karena ia tak enak hati jika harus merepotkan lagi kakak kelasnya itu.

"Naik!" Kata Zavier dengan dingin dan raut wajah datarnya.

"Gak usah supir gue udah deket kok kak" Kanaya bersikeras untuk tidak diantar oleh Zavier.

"Naik Kanaya!" Tegas Zavier dengan tatapan sedikit tajam.

Tak ingin membuat laki-laki itu marah, Kanaya pun dengan cepat menaiki motor Zavier. toh gak ada salahnya jika Kanaya ikut? daripada harus menunggu supirnya yang lama jemput, Pikirnya.

*****

Sampai didepan gerbang rumahnya, Kanaya pun segera turun.

"Thanks ya kak udah nolongin gue dan juga anter gue pulang" Kata Kanaya berterimakasih kepada kakak kelasnya itu.

Zavier mengangguk kecil sambil membuka helmnya.

Dahi Kanaya mengerut heran, bukannya pulang Zavier malah membuka helmnya.

"Karena gue udah nolongin lo dan lo harus ngasih gue imbalan!" Ucap Zavier sambil menatap Kanaya yang berada didepannya.

"Oh jadi nolongin gue nya gak ikhlas?" Tanya Kanaya kesal.

Zavier hanya mengedikkan bahunya acuh seolah mengiyakan ucapan Kanaya.

Setelah itu, Kanaya mengeluarkan uang seratus lalu memberikannya kepada Zavier.

"Gue gak butuh uang lo dan gue gak mau imbalannya itu!" Tolak Zavier mentah-mentah.

Kanaya semakin kesal. "Terus lo maunya apa?" Tanya Kanaya.

Zavier menunjuk-nunjuk dagunya seolah sedang berpikir. "Gue mau mulai sekarang lo jadi pacar gue!" Jawab Zavier sambil menatap lekat wajah Kanaya.

Kanaya melotot kaget mendengarnya. "Hah? lo gila ya? gak, gue gak mau!" Tolak Kanaya dengan cepat karena ia tidak memiliki perasaan apapun begitupun sebaliknya.

"Oh oke kalo gitu gue bakalan cari preman tadi dan bakal ngasih tau alamat rumah lo, biar lo dibungkus sama mereka" Ancam Zavier supaya Kanaya menerimanya.

Kini raut wajah Kanaya berubah menjadi takut setelah ancaman Zavier didengarnya. Kanaya menatap wajah Zavier sambil menimang-nimang perkataan Zavier.

"Gimana?" Tanya Zavier karena Kanaya tidak kunjung membuka suara.

"Lo diem, gue anggap setuju atas perkataan gue!" Ucap Zavier lagi.

Setelah itu Zavier langsung memakai kembali helmnya.

"Gue balik dulu. sampe ketemu besok, pacarku" Goda Zavier sambil mengacak pelan pucuk rambut Kanaya.

Setelah itu, Zavier langsung menjalankan motornya dan meninggalkan Kanaya yang masih diam membisu didepan gerbang rumahnya.

Seketika tersadar, Kanaya pun merasa geli dan jijik kemudian Kanaya pun berlari kecil menuju rumahnya.

Eps 1

   Setelah membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya dengan kaos oversize dan celana pendek, Kanaya langsung saja merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan memainkan ponselnya yang sedari tadi berisik karena beberapa notifikasi yang masuk.

 Cecepy (Cewek-cewek happy)

  Erika: Gais gue ada berita hot nih

 Riana: Apa iya dekk?

  Erika: Gue serius, mau tau gak lo?

 Riana: Sorry gak minat palingan juga gak bermutu

  Erika: Kali ini beneran hot!!!!

 Riana: Yaudah apa buruan!

  Erika: Tadi Kanaya pulang bareng kak Zavier

 Riana: What? ini beneran? @Kanaya

Kanaya: Heh lo tau darimana? @Erika

 Erika: Tadi pas pulang dari toko kue, gue gak sengaja liat lo dibonceng kak Zavier

 Riana: Jadi ini beneran nay?

 Erika: Kok bisa sih nay? gimana ceritanya?

Kanaya: Tadi tuh gue diganggu preman terus dia datang nolongin gue dan nganterin gue pulang, Udah gitu aja kok gais

 Erika: Cepet kasih tau gue lo pake ilmu apaan?

Kanaya: Apaan sih, Gak usah aneh-aneh deh lo!

 Riana: Tapi lo gapapa kan?

 Kanaya: Gapapa kok ri

 Riana: Syukur deh kalo gapapa

 Erika: Pokoknya besok lo harus ceritain semua ke kita

 Kanaya: Udah cuma gitu doang, Gak udah lebay deh!

 Riana: Iya nih lo lebay banget, Gue lagi video call sama cowok gue dan notif lo itu ganggu tau gak?

 Erika: Iya deh sipaling punya cowok

 Setelah selesai berkomunikasi dengan kedua temannya, Tiba-tiba Kanaya mendapat notifikasi dari Instagram miliknya.

  Zavier.prawira started following you

   Tanpa berlama-lama, Kanaya pun langsung saja membukanya dan ternyata kakak kelas yang tadi memaksanya untuk menjadi kekasihnya, mengikuti akun Instagram miliknya.

  Tak lama setelah itu, muncul notifikasi pesan dari nomor yang tidak dikenal.

  0858xxxxxxxx: Follback ig gue

  Kanaya: Siapa?

  0858xxxxxxxx: Pacar lo!

  Kanaya: Kak Zavier?

  0858xxxxxxxx: Buruan follback!

  Kanaya: Ck, Iya kak sabar

  0858xxxxxxxx: Btw, Jangan lupa juga save nomor gue

  Kanaya: Iya udah, btw dapet no gue darimana?

  0858xxxxxxxx: Gak penting!

  Kanaya: Gue serius kak!!

  0858xxxxxxxx: Tidur! udh mlm jgn begadang!

  Kanaya: Ck, Lo siapa ngatur-ngatur?!

  0858xxxxxxxx: Batu banget si lo!!

  Tak ingin membalas pesan Zavier, Kanaya pun akhirnya keluar dari room chat kemudian meletakkan handphonenya diatas nakas lalu ia berjalan menuju meja belajar.

*****

  Disisi lain, Zavier sedang berkumpul bersama empat temannya di markas Skanetra. disana, mereka melakukan berbagai macam kegiatan. ada yang sedang makan, bermain kartu uno dan ada juga yang memainkan game mobile legend seperti yang dilakukan Bara dan Bagas saat ini. Bara memilih bermain game setelah selesai video call bersama kekasihnya, Riana.

  "Bantu gue gas, buruan sini" Ucap Bara tanpa mengalihkannya pandangan dari ponselnya itu. "Sialan, jadi mati kan ah lo sih gas kelamaan!" Gerutu Bara karena Bagas tak kunjung menolong saat dirinya dikeroyok musuh.

  "Lo aja yang gak bisa maen, bangsat!" Jawab Bagas. pasalnya, dipermainan itu baru dimulai 10 menit tapi Bara sudah mati 5 kali. noob sekali bukan? Cara bermain cowo blasteran Belanda ini?

  "Udahlah bar, Mending lo maen kelereng aja sana!" Ejek Raga karena ia tahu bahwa Bara kurang jago dalam permainan mobile legend.

  "Sialan lo!" Umpat Bara dengan sinis.

  Karena kesal dan prustasi, Bara pun memutuskan log out dari game mobile legend itu lalu membuka aplikasi WhatsApp untuk membalas pesan dari kekasihnya.

  Setelah membalas pesan kekasihnya, dahi Bara mengernyit heran karena ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal.

  0881xxxxxxxx: Nanti malam gue tantang ketua lo buat balapan ditempat biasa! (Radioz)

  "Nanti malam si erland ngajak balapan, Zav" Bara memberi tahu Zavier bahwa musuhnya menantangnya balapan.

   Ya, Orang yang menantang balapan itu adalah Erland, ketua geng Radioz yang merupakan musuh Skanetra.

  Sebenarnya Skanetra tidak memiliki musuh. akan tetapi Radioz lah yang selalu mencari masalah dan seringkali mengibarkan bendera perang karena tak terima dengan keunggulan Skanetra yang selalu disegani masyarakat.

  "Hadiah apa dulu nih" Tanya Rian karena setiap kali balapan Erland selalu menghadiahkan barang yang harganya sangat fantastis. bahkan bulan lalu Erland memberikan motor sportnya yang seharga lima ratus juta rupiah.

  "Motor sport kesayangannya yang keluaran terbaru" Jawab Bara dengan santai seraya meletakkan handphonenya diatas meja.

  "Gila tuh orang, gak ada kapoknya padahal kalah terus!" Timpal Bagas yang heran kepada Erland yang tidak ada puasnya.

  "Jam berapa?" Zavier membuka suaranya.

  "Jam 1 malam ditempat biasa" Jawab Bara dan diangguki langsung oleh Zavier.

  "Nanti malam langsung ketemu dilokasi!" Ujar Zavier kepada teman-temannya.

  "Gue pamit duluan" Pamit Bara sambil memakai jaket kulit berlogo dan bertuliskan Skanetra.

  "Mau kemana lo?" Tanya Bagas karena jam baru menunjukkan pukul 9 malam dan sangat tidak mungkin jika Bara pulang ke rumahnya dijam 9 malam.

  "Rumah Riana" Jawab Bara sambil menyambar kunci motornya yang ada dimeja.

  "Anjay yang punya doi mah beda, ngapel terusss" Goda Steven, salah satu anggota Skanetra.

  "Yee sirik aja lo, makanya cari pacar sana!" Sarkas Bagas seraya melemparkan kacang kulit ke arah Steven.

  "Ngaca dong, lo juga jomblo awet!" Jawab Steven kesal.

  "Gapapa jomblo yang penting banyak yang suka" Jawab Bagas dengan pd dan senyum bangganya.

  "Halahh palingan yang suka sama lo modelan neneknya Rian!" Ejek Raga. karena sewaktu beliau sakit dan Skanetra melongoknya, beliau hanya mau makan jika disuapi Bagas dan seringkali neneknya Rian selalu menitipkan salam untuk Bagas.

  "Oh iya, mgomongin nenek gue, gue jadi inget sama titipan nenek gue, ini titipannya buat lo gas" Rian menyerahkan gelang hitam berbandul huruf R.

  "Loh? huruf R?" Tanya Bagas dengan raut wajah yang heran.

  "Karena nama nenek gue Ratna, jadi gelang buat lo hurufnya R dan gelang yang nenek gue pake hurufnya B" Jawab Rian dengan santai.

  "HAHAHAHA couple nih? HAHAHA" Raga tertawa sangat puas.

  "Bangsat kau!" Kata Bagas sambil melemparkan botol bekas minuman ke arah Raga yang menertawakan dirinya.

Sementara itu, anggota Skanetra yang mendengarnya pun ikut menertawakan Bagas yang menurutnya sangat lucu.

"Ada-ada aja si Bagas, HAHAHA" Ucap Rayhan salah satu anggota Skanetra.

"HAHAHA, sekali-kali bawa kesini dong gas" Goda Raga disela-sela tawanya.

"Diem lo!" Sarkas Bagas kesal dan raut wajah yang malu.

"HAHAHA!" Gelak tawa Raga, Rian dan anggota Skanetra lainnya mengalun di udara. bahkan saking lucunya, Zavier si kutub utara pun ikut tertawa menertawakan Bagas yang kini sedang menggerutu dan merutuki dirinya karena terlampaui kesal dan malu.

"Pake dong gelangnya gas, HAHAHA" Ucap Steven disela-sela tawanya.

Lagi dan lagi raut wajah kesal yang ditampilkan Bagas mengundang gelak tawa semua orang yang berada di markas Skanetra tersebut.

Eps 2

"Akhirnya kalian datang juga" Kata Erland sang ketua Radioz.

"Kita bukan kalian yang licik selalu gunain berbagai cara buat menang, tapi sayangnya itu gak mempan buat kita!" Jawab Zavier sambil tersenyum miring.

Memang setiap balapan, Erland selalu menggunakan cara licik untuk mengalahkan Zavier, seperti yang akan dilakukannya sekarang. sebelumnya, teman Erland sudah memutuskan rem motor Zavier akan tetapi itu tak luput dari penglihatan Bara. sehingga balapan kali ini Zavier menggunakan motor Rian.

"Oke, kita liat siapa yang menang kali ini!" Ucap Erland dengan bangga dan rasa percaya dirinya yang tinggi.

"Satu!"

Erland dan Zavier mulai menaiki motornya masing-masing.

"4njing!" Umpat Erland dalam hatinya setelah melihat motor yang digunakan Zavier bukanlah motor dirinya.

"Dua!"

"Tiga!"

"Pritt, mulai!"

"Brumm!"

"Brumm!"

Zavier menjalankan motornya dengan kecepatan maksimal dan Zavier yang memimpin balapannya.

Posisi Erland yang tak jauh dari Zavier mencoba untuk menyusulnya namun tak bisa.

"Zavier udah keliatan tuh!" Teriak Bagas karena melihat Zavier yang hanya beberapa meter lagi menuju garis finish.

"Ayo Zav dikit lagi!" Teriak Rian.

"Brumm!"

"Brumm!"

"Finish!"

Zavier berhasil melewati garis finish dan disambut oleh teman-temannya.

"See, Zavier menang lagi" Kata Bara sambil tersenyum miring menatap Erland dan teman-temannya.

"Keren banget lo tadi" Puji Bagas.

"Halah bacot doang lo!" Teriak Rian kepada Radioz yang telah melenggang pergi.

Zavier melempar asal kunci motor yang diberikan Erland. Rian menangkapnya dengan sigap. "Buat gue Zav?" Tanya Rian.

"Terserah lo pada, gue balik dulu!" Pamit Zavier dan ia pun segera meninggalkan tempat itu.

"Jual ajalah ya buat kita party" Usul Rian.

"Gue aduin bapak lo, baru tau rasa!" Ancam Bagas. karena terakhir mereka party dan ketauan bapaknya, dan Rian malah di ruqyah katanya takut kesetanan.

"Dasar tukang ngadu!" Geram Rian. ia sampai tak habis pikir dengan Bagas yang mulutnya sangat ember.

"Gue cabut!" Kata Bagas sebelum ia menaiki motornya.

"Gue juga pamit" Sambung Raga.

"Yaudah balik semua!" Ujar Bagas kepada teman-temannya dan juga anggota Skanetra yang masih berada disana.

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 3 malam. tetapi Kanaya belum juga tidur karena ia masih memikirkan apa alasan kakak kelasnya itu untuk menjadikannya pacar bahkan mendekatinya pun tidak pernah. malah sekarang memaksanya untuk menjadi pacar.

Tak mau berlama-lama memikirkan hal itu, Kanaya pun meraih ponselnya dan saat dinyalakan tiba-tiba notifikasi WhatsApp muncul.

Kak Zavier: Udh tdr?

Kanaya: Udah

Kak Zavier: Oh

Kanaya: Yaa belum lah kak, kalo udah tidur gue gak mungkin balas chat!

Kak Zavier: Tdr, nnti kesiangan!

Kanaya: Iyaa

Kak Zavier: Bsk jgn brgkt sblm gue jmpt!

Kanaya: Gue berangkat sendiri aja kak

Kak Zavier: Gak ada penolakan!

Kanaya: Maksa!

Tak mau ambil pusing dengan chat dari kakak kelasnya itu, Kanaya pun langsung memejamkan matanya berusaha untuk segera tidur.

*****

Disisi lain, setelah berbalas pesan dengan wanita yang kini menjadi kekasihnya, tanpa sadar Zavier menyunggingkan senyumnya kemudian ia pun beralih memandangi layar ponselnya yang menampakkan foto seorang wanita cantik berkulit putih, bertubuh pendek, berambut cokelat panjang dan berbibir tipis warna merah muda, bulu mata lentik, alis tebal dan hidung mancung.

Setelah sadar dengan apa yang dilakukannya, Zavier pun segera mematikan handphonenya, ia tak mau terbawa perasaan karena menurutnya semua wanita itu sama saja tukang selingkuh seperti ibunya.

Perlahan mata Zavier terpejam dan akhirnya terdengar suara deru nafas teratur yang artinya Zavier sudah tertidur lelap.

*****

Langit gelap malam sudah berganti menjadi langit cerah pagi hari.

Alarm Kanaya sudah berdering dan langsung saja Kanaya mematikannya kemudian ia beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Kanaya pun memakai seragam sekolahnya dan mempersiapkan buku-buku yang akan ia bawa ke sekolah sesuai jadwalnya.

Sebelum turun ke lantai dasar, Kanaya sempat memoleskan bedak ke wajahnya lalu yang terakhir lipbalm strawberry ke bibirnya.

"Pagi bibii" Sapa Kanaya setelah berada dimeja makan.

Yaa, orang yang Kanaya panggil bibi itu adalah asisten rumah tangga dirumahnya yang sudah bekerja selama 5 tahun.

"Pagi juga non" Jawab bi ira.

"Mama sama ayah kemana bi?" Tanya Kanaya setelah mendudukkan dirinya dikursi meja makan.

"Ibu sudah berangkat ke butik tadi pagi dan bapak juga sudah berangkat ke kantor" Jelas bi ira.

Kanaya menghembuskan nafasnya kecewa. "Sarapan sendirian lagi deh" Gumamnya kecewa.

"Kalo gitu bibi ke belakang dulu ya non" Pamit bi ira.

"Eh bibi disini aja temenin Kanaya sarapan" Ucap Kanaya berusaha mencegah bi ira.

"Yasudah bibi temani" Jawab bi ira sambil tersenyum tulus.

Setelah menyelesaikan sarapannya, pak Asep datang menghampiri Kanaya.

"Permisi non, itu didepan ada temen non" Ucap pak Asep yang merupakan supir keluarga Kanaya.

"Iya pak sebentar lagi Kanaya keluar" Jawab Kanaya.

Setelah berpamitan kepada bi ira, Kanaya pun langsung berjalan keluar untuk menemui orang yang pak Asep maksud.

"Lo lama banget!" Zavier menyerahkan helm kepada Kanaya.

"Tadi gue sarapan dulu kak" Jawab Kanaya sambil memakai helm yang Zavier berikan.

"Naik!" Perintah Zavier.

"Gak sabaran banget sih jadi orang!" Kanaya kesal.

Setelah Kanaya naik, Zavier pun langsung menjalankan motornya menuju SMA Taruna Nusantara.

"Gue turun di halte aja deh kak!" Ucap Kanaya agak kencang karena saat ini mereka sedang berada dalam perjalanan.

"Gak, lo turun bareng gue!" Jawab Zavier tak kalah kencang.

"Nanti kalo orang-orang mikir yang enggak-enggak gimana?" Bujuk Kanaya agar Zavier menurunkan dirinya di halte saja.

"Ya bagus jadi gak usah repot-repot ngasih tau mereka tentang hubungan kita" Jawab Zavier sambil tersenyum dibalik helm full face nya itu.

"Ih ngeselin banget sih lo!" Geram Kanaya seraya memukul pelan punggung Zavier.

*****

Kedatangan Zavier dan Kanaya secara bersamaan di pagi ini membuat heboh SMA Taruna Nusantara. pasalnya, selama tiga tahun Zavier sekolah disana tidak pernah ada kabar bahwa Zavier dekat dengan wanita.

Ada yang menatap mereka dengan tatapan tidak suka, ada yang tidak peduli, dan aja juga yang mendukung kedekatan mereka.

"Eh mau kemana kak? kan kelas gue disana" Kanaya mengikuti langkah Zavier karena sedari tadi tangannya di genggam Zavier.

"Kantin" Jawab Zavier singkat.

"Mau ngapain? gue udah sarapan" Kanaya masih berusaha melepaskan genggaman tangannya.

"Temenin gue makan" Pinta Zavier.

"Kaya bocil aja ditemenin!" Gerutu Kanaya yang samar-samar masih terdengar oleh Zavier.

"Lo ngomong apa?" Tanya Zavier.

"Gue gak ngomong apa-apa" Alibi Kanaya.

Sesampainya di kantin, mereka langsung mendudukkan dirinya dikursi yang kosong dan Zavier pun memesan makanan.

"Lo semalem dapet no gue darimana?" Tanya Kanaya. Pasalnya yang tau nomornya sebagian besar teman-teman sekelasnya saja. jika Kanaya mengetahui orang yang sudah memberikan nomornya kepada Zavier, ia akan memarahi orang tersebut karena dengan seenaknya memberikan nomornya tanpa izin.

"Orang" Jawab Zavier singkat.

"Ih gue serius kak!" Geram Kanaya.

"Gak penting dan lo gak perlu tau" Jawab Zavier dengan santai sembari menyuapkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya.

Karena tak puas dengan jawaban Zavier, Kanaya pun ingin menanyakan satu hal lagi. "Kak, lo-" .

"Apalagi sayang?" Belum sempat Kanaya melanjutkan ucapannya, tapi dipotong oleh Zavier.

Kini wajah cantik Kanaya berubah menjadi merah setelah mendapat panggilan"sayang" dari Zavier.

"Gak jadi!" Jawab Kanaya cepat.

Zavier hanya terkekeh gemas melihat tingkah laku Kanaya.

Setelah selesai makan, Zavier pun langsung mengantarkan Kanaya sampai depan pintu kelasnya.

*****

"Woi Zav! Kita cari kemana-mana ternyata lo disini" Bagas menghampiri Zavier yang saat ini berada di rooftoop.

Kemudian disusul Bara, Rian dan Raga.

Rian ikut duduk di samping Zavier. "Jadi lo udah jadian sama Kanaya?" Tanya Rian penasaran.

Zavier hanya berdeham sebagai jawaban ya.

"Keren juga lo dalam waktu sehari udah bisa jadiin dia pacar" Puji Bagas dengan kagum.

"Jelas lah Zavier kan ganteng gak kaya lo" Timpal Rian.

"Gue lagi yang kena dasar babi lo Rian!" Geram Bagas.

"Terserah lo ya Zav, gue cuma mau ingetin dengan lo ngikuti dare ini nantinya bakal ada yang sakit hati entah itu lo ataupun Kanaya dan atau bahkan kalian berdua" Raga masih tidak percaya bahwa Zavier benar-benar mengikuti dare nya.

"Gak akan ada yang sakit hati, gue maupun dia gak akan jatuh hati dengan waktu sebulan" Jawab Zavier dengan yakin.

"Ini ngobrolnya serius amat sih? bel udah bunyi ayo buruan ke kelas" Ujar Bagas setelah mendengar bel masuk berbunyi.

"Kalian duluan aja, gue lagi males masuk kelas!" Zavier masih duduk sambil mengeluarkan sebatang rokok dari wadahnya.

Raga meninggalkan rooftoop dan kembali ke kelasnya. ia sangat tak ingin ketinggalan mata pelajaran karena tuntutan nilai dari orangtuanya.

Sesampainya dikelas, Raga langsung di cecar pertanyaan oleh Pak Baim.

"Raga dimana keempat teman kamu? kenapa mereka tidak ada? tas nya aja ada tuh?" Cecar pak Baim selaku guru matematika yang killer di SMA Taruna Nusantara ini.

"Saya gak tau pak" Jawab Raga berbohong. toh kemanapun teman-temannya bolos mereka akan ketauan jadi ia tidak perlu repot-repot untuk memberi tahu.

"Kebiasaan mereka bolos terus padahal mereka ini udah kelas 12, oh ya Raga kamu silakan duduk" Ujar pak Baim seraya memijat pelipisnya karena pusing dengan kelakuan empat muridnya itu.

*****

Kini dikelas XI IPA 2 sedang tidak ada guru. jadilah. mereka hanya diberikan tugas saja karena guru mata pelajaran tersebut berhalangan hadir.

Selesai mengerjakan tugas, ada yang memainkan game, ada yang konser dadakan, ada yang asik chatting dengan kekasihnya dan ada juga menggosip seperti yang dilakukan oleh Kanaya, Riana dan Erika.

"Cepet lo ceritain gimana lo bisa pacaran sama kak Zavier?" Ucap Erika menggebu-gebu.

Kanaya pun langsung menceritakan dari awal sampai ia dipaksa menjadi kekasihnya.

"Gilaaaa cuiii, kak Zavier kaya cowok-cowok di film udah ganteng, tinggi, baik, gentleman lagi" Erika mau seperti Kanaya. jangankan dipaksa menjadi pacar, Menjadi istri pun Erika mau tanpa pikir panjang.

"Pikiran lo tuh yaa cogan semua" Ucap Riana jengah.

"Lo enak udah punya kak Bara, sedangkan gue masih jomblo gini" Jawab Erika sambil tertunduk lemas.

"Dan yang bikin gue heran, dia dapet nomor gue darimana ya?" Ucap Kanaya dengan pelan namun raut wajahnya terlihat bingung.

Riana cengengesan. "Hehehe kalo itu gue yang kasih" Ujar Riana jujur.

"Hah jadi lo? ih lo ngeselin banget sih!" Geram Kanaya yang tak percaya bahwa sahabatnya nya lah yang seenaknya memberikan nomornya kepada Zavier.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!