Sang Putri Darah Murni Moonlight
SPDMM•EP1
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Menyebalkan
Kania bersandar di sebuah kursi yang telah di sediakan oleh pelayannya di bawah pohon untuk menikmati angin sejuk di pagi hari sembari menutup mata.
Berjejer beberapa pelayan yang berada di belakang Kania, bahkan ada pelayan yang berlalu lalang disana untuk mengerjakan tugas mereka
Dahlia krisnamurti
Kania~~
Dahlia menghampiri Kania yang sedang memejamkan matanya dan memperhatikan Kania dengan teliti. Oh sepertinya Dahlia menyadari sesuatu dari Kania yang sedang bersantai itu.
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Ada apa?
Dahlia krisnamurti
Kau membunuh orang lagi?
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Haish~
Kania menghela nafas panjang lalu membuka matanya, menatap Dahlia sahabatnya yang baru saja datang menganggu dirinya yang sedang menenangkan hatinya.
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Kau datang kemari untuk mengomeliku? Lebih baik kembali saja sana, aku sedang tidak memiliki mood baik.
Kania kembali memejamkan matanya berharap dirinya segera mendapat suasana hati yang bagus.
Dahlia krisnamurti
Kania! kau tidak boleh begini terus dong, bagaimana jika kau ketahuan dan dirimu dipenjara?
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Dahlia, apa dirimu lupa? Negara kita ini kan pemerintahnya sangat lucu, hukum tidak berlaku dimata para pejabat.
Dahlia krisnamurti
Sttt~~ tidak boleh begitu
Kania tiba tiba tersenyum tipis saat mendengar teguran dari sahabatnya itu.
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Dahlia, kau polos sekali.
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Tenang saja, aku hanya membunuh satu pejabat yang korupsi dan sombong. Selalu ingkar janji pada rakyat
Dahlia krisnamurti
Siapa dia?
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Yang mengganggu kita kemarin
Ucap Kania dengan santai namun tidak dengan respon Dahlia, tampaknya orang yang di sebut Kania sangat berpengaruh di pemerintahan.
Dahlia krisnamurti
Kania, bagaimana jika pemerintah menangkapmu? kau sudah membunuhnya? apa kau sudah membersihkan bukti bukti mu pada tubuhnya?
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Tenang saja Dahlia, mereka tidak akan bisa menangkap ku karena mereka tidak punya hak itu.
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Aku sudah meletakkan mayatnya tepat di depan kantor polisi dan juga memberikan semua bukti kejahatan yang di lakukan oleh pejabat itu, tepat di samping mayatnya.
Mendengar perkataan dari Kania membuat Dahlia lega dan bagaimana bisa ia lupa bahwa sahabatnya Kania, memang pintar dalam mengungkap kejahatan pejabat.
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
So, ada apa datang kemari?
Dahlia krisnamurti
Hanya ingin bertemu saja padamu
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Kemarin kita sudah bertemu
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Katakan saja, kau ingin apa?
Dahlia krisnamurti
Hehe kau tau saja aku sedang membutuhkan bantuanmu
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Bantuanku? Apa itu?
Dahlia krisnamurti
Eum, bisa cari tau tidak tentang apa yang dilakukan oleh Galen? Akhir-akhir ini dirinya selalu sibuk dan tidak mempunyai waktu untukku.
Dahlia krisnamurti
Padahal sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini, sekalipun dia pergi dinas luar negeri pasti bisa menyempatkan diri memberikan kabar padaku dan menelfonku.
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Siap sakit hati jika kenyataan tidak seperti pikiran positif mu?
Dahlia krisnamurti
Aku siap bila kenyataan nanti membuat ku sakit
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Baiklah, kau pulanglah dulu
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Biar aku yang mencari tau
Dahlia krisnamurti
Aaaaa makasih cinta
Dahlia memeluk Kania membuat dirinya terkajut bukan main, niat hati ingin menikmati sejuknya udara pagi malah terganggu.
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Iya iya, lepas cepet pelukannya
Dahlia krisnamurti
Hehe, yasudah lanjutkan bersantaimu wahai Nona muda
Dahlia melepaskan pelukannya dan langsung pergi dari sana
Datang tak di undang pulang tak di antar, Dahlia ini mirip Hantu saja
Kim Kardashian
Kau sungguh akan melakukannya Chan?
Chandra Xladria Algrena
Ya
Xovielio William
Hey Chandra Xladria Algrena, tuan muda Algrena
Xovielio William
Jika ingin melakukan sesuatu, tolong dong pikirkan bawahanmu ini
Chandra menatap tajam Lio
Xovielio William
ya baik lah terserah dirimu bos
Lio yang ditatap seperti itu sudah pasti ciut mentalnya, jika saja tatapan bisa membunuh. Mungkin saja Lio sudah mati beberapa kali.
Kembali ke Kania yang sudah bersiap untuk pergi, sebagai putri dari keluarga Debata Raja. Kania memiliki jadwal yang cukup banyak dan hari ini merupakan jadwalnya untuk mengunjungi sang kakak di sebuah hutan.
Setibanya di pinggir hutan, Kania turun dari mobil diikuti beberapa pelayannya dan pengawalnya.
Jayden Panettiere
Nona, apa sungguh tidak apa apa bila Nona berjalan?
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Tidak perlu khawatir Jay, aku tidak apa apa
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Biasanya juga begini
Jayden Panettiere
Kalau begitu semuanya lindungi Nona muda dengan baik
Pengawal
Paham Tuan Jayden
Kania sang junjungan hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, asistennya ini sangat berlebihan bukan? yeah namanya juga melindungi majikannya.
Jalan masuk hutan memang tidak bisa di akses dengan mobil, Jadi Kania memutuskan untuk berjalan kaki, itung-itung olahraga bukan.
Setelah berjalan hampir 2 jam, mereka akhirnya tiba di sebuah rumah yang tampak kecil namun menyimpan misteri.
Rumah kecil itu bahkan 20 kali lebih kecil dibanding kediaman milik Kania, Hey! jangan meremehkan rumah kecil yang ada di hutan ini. Jika kalian orang asing dan masuk ke dalam rumah itu, mungkin sudah pindah alam.
Kania serta pelayan dan pengawalnya berhenti diluar rumah untuk menghubungi pemilik rumah, yaitu sang kakak.
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
"Kak, aku sudah datang. Dimana dirimu?"
Kania menghubungi sang kakak dengan transmisi suara, transmisi yang hanya keluarga besar yang memilikinya.
Leysa Amithena Debata Raja
"Masuklah dik, Kakak sedang membuat ramuan dibelakang"
Kania pun masuk namun tidak ditemani pelayan dan pengawalnya, hanya ditemani Jayden
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Kakak
Panggilan dari Kania membuat Leysa menoleh ke arah suara lalu disambut oleh senyuman manis Leysa. Leysa menghampiri Kania dan mengusap pelan pipi sang adek. Sungguh manis sekali pertemuan ini.
Leysa Amithena Debata Raja
Adek kakak ini kenapa makin kurus? Apa koki tidak memasakkan makanan kesukaanmu?
Kania cemberut saat kakaknya mengucapkan hal yang mengejek dirinya
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Kakak, masakan koki tidak seenak masakanmu
Leysa terkekeh mendengar aduan sang adek
Leysa Amithena Debata Raja
Baiklah baiklah hanya bercanda, kemari.
Leysa kembali ke tempat dirinya berdiri tadi lalu Kania mengikuti nya
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Ramuan apa lagi ini kak?
Leysa Amithena Debata Raja
*tersenyum*
Ramuan itu di minta oleh kakek, aku tidak tau untuk apa. Namun ramuan itu dapat melacak keberadaan pemilik Dark Side.
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Wahhh keren sekali
Leysa Amithena Debata Raja
Kemari lah, kamu harus minum yang ini
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Lagi??
Leysa mengiyakan pertanyaan dari sang adek
Ramuan yang memang wajib di minum oleh Kania untuk menyembunyikan aura Dark Side nya
Kania mengambil botol itu dan membuka tutupnya lalu meminumnya
Rasanya? Tidak tau, hanya Kania lah yang tau
SPDMM•E2
Kania membantu sang kakak membuat ramuan
Ntah sudah berapa lama ia disana
yang pasti hari sudah mulai gelap
Leysa Amithena Debata Raja
Apa kamu tidak menginap saja dek?
Leysa Amithena Debata Raja
Langit sudah gelap
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Tidak apa apa kak
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Lagi pula ada pengawal ku dan pelayan ku
Leysa Amithena Debata Raja
Kalau begitu bawa ini bersamamu
Leysa mengeluarkan sebuah benda lalu meletakkannya ditangan Kania
Harpa Bulan Perak, benda kecil itu bisa membesar jika digunakan apalagi dalam situasi terdesak. Harpa berwarna perak yang mengeluarkan cahaya ungu ini mampu mengeluarkan kekuatan mistis yang dapat melumpuhkan siapapun yang menyerang sang pengguna.
Harpa yang menjadi salah satu dari 10 senjata legendaris
Mengapa bisa ada di tangan Leysa?
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Kak? Harpa ini kenapa bisa ada di tangan kakak?
Leysa Amithena Debata Raja
Ssttt... Suatu saat kakak akan cerita, namun bukan sekarang
Leysa menatap Jayden dan berkata
Leysa Amithena Debata Raja
Jaga adekku baik baik, jika dia kenapa kenapa
Leysa Amithena Debata Raja
Kau tau bukan konsekuensinya?
Jayden Panettiere
Saya mengerti Nona
Jayden membungkukkan tubuhnya sebentar
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Kalau begitu, aku pergi dulu kak
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Jaga dirimu baik baik, aku akan berkunjung lain waktu
Kania menyimpan harpa tersebut lalu berjalan pergi di kawal oleh pengawal dan pelayannya
Leysa hanya tersenyum menatap kepergian sang adek
Setelah bayangan dari rombongan itu tidak terlihat barulah Leysa masuk kedalam lalu menutup pintu
Leysa tinggal seorang diri di dalam hutan itu
Sebuah benda dengan cepat mengarah ke Kania, namun dengan sigap Kania menghindar. Menyebabkan benda itu menancap di pohon besar
Kania menoleh menatap Jayden
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Tidak apa apa
Ia mendekat ke benda itu lalu menariknya
Anak panah dengan sebuah kertas
Seluruh pengawal Kania langsung mode waspada
Mereka lega karena junjungan mereka dapat menghindari anak panah itu
Namun mereka juga langsung memperhatikan sekitar
Mereka tidak ingin majikan mereka terluka
Kania mengambil surat yang ada di anak panah
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
hm???
Tidak tau apa isi dari surat yang dibaca Kania, hanya dirinyalah yang tau
Kania langsung menyimpan surat itu dan meminta Jayden untuk memerintah yang lain tetap waspada sembari berjalan kembali
Tidak tahu sudah berapa lama mereka berjalan
Mereka sedari tadi tak sampai di pinggir hutan, tempat dimana mobil Kania dan pengawalnya berada
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Jayden perketat penjagaan
Jayden Panettiere
Baik Nona
Jayden segera memerintahkan pengawal dan pelayan untuk lebih ketat
mereka sudah berhenti di dekat sebuah pohon yang sangat besar
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
[•Pohon ini...•]
Kania memejamkan matanya dan menajamkan pendengarannya
Suara angin berhembus di telinganya
Dan satu suara yang membuat Kania terkejut
Aliran air yang mengalir terdengar di telinga Kania
Kania secara reflek membuka matanya lalu memperhatikan sekitar setelah mendengar aliran air
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
[•Air? Sial! Terjebak•]
Kania memberikan kode pada Jayden bahwa mereka terjebak dalam ilusi
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
[•Kertas itu!•]
Sejak Kania membuka kertas itu, mereka menjadi terjebak dalam ilusi tak berujung
Pohon besar tempat dimana mereka berhenti, disitulah panah tertancap tadi
Seolah mereka tidak pernah berjalan pergi
Kania menatap ke atas langit, tidak ada bulan diatas. Menandakan mereka benar benar masuk dalam ilusi.
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
[•Aku terlalu ceroboh•]
Kania langsung duduk lalu melipat kakinya
Itulah yang dilakukan Kania
Jayden juga langsung mengeluarkan senjatanya
Ketegangan membuat suasana disana mencekam
Tidak ada yang berani mengeluarkan suara sedikitpun
Pelayan
Pelayan 1:
[•Bagaimana ini, aku takut•]
Pelayan
Pelayan 2:
[•Kuharap Nona bisa membawa kami keluar dari ilusi•]
30 menit berlalu, mereka berhasil keluar dari ilusi saat bulan muncul
Saat Kania membuka matanya, dirinya langsung muntah darah
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Uhuk uhuk!!
Jayden dan beberapa pelayan menghampiri Kania
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Tidak apa apa
Kania mengeluarkan kain seperti sapu tangan dan menutup mulutnya
Kania berdiri dibantu pelayannya
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Maaf telah merepotkan kalian
Pelayan
Nona... Ini sudah menjadi kewajiban kami
Pelayan
Malahan kami sangat berterimakasih kepada Nona karena telah mengeluarkan kami dari ilusi
Kania hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan dari anak buahnya
Jayden mengawal dirinya di samping
Tak berselang lama mereka telah sampai di pinggir hutan
Kania berjalan di papah oleh pelayannya
Ntah mengapa kali ini Kania merasa sangat Lemas
Pelayan dan pengawal yang memang bertugas menjaga mobil langsung membukakan pintu mobil agar Kania bisa langsung beristirahat.
Jayden Panettiere
Nona, anda baik baik saja?
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
Aku tidak apa apa Jayden, tidak perlu khawatir
Kania tersenyum lalu segera menutup matanya untuk tidur
Pelayan
Pelayan 2:
Tuan Jayden, Nona muda baik baik saja kan?
Jayden Panettiere
Kau lihat sendiri bukan
Jayden Panettiere
Hubungi pengurus rumah untuk menyiapkan obat herbal
Seluruh pelayan masuk ke mobil dibelakang mobil Kania
Jayden duduk di depan bersama supir
Sedangkan pengawalnya berada di mobil terdepan dan terbelakang
Bertujuan untuk melindungi sang majikan
Butuh 1 jam perjalanan untuk kembali ke kediaman Kania
Sesampainya di area kediaman, Kania keluar dari mobil dan di papah oleh pelayannya
Kania duduk di sofa lalu menyuruh pelayannya untuk keluar
Pelayan
Nona tidak apa apa?
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
*mengangguk
Tidak apa apa, keluar lah
Pelayan
Baiklah Nona, kalau butuh sesuatu panggil saja kami
Kania pun hanya tersenyum saat melihat beberapa pelayannya keluar
Kania menyandarkan tubuhnya ke sofa
Kania Sandriana Vexia Debata Raja
[•Lelah sekali...•]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!