NovelToon NovelToon

MEnanTU

SATU

Cerita ini hanya imajinasi Penulis bukan dari kisah nyata, jika ada kesamaan pada cerita mungkin hanya kebetulan saja.

Di cerita ini juga banyak kisah 21+, mohon lebih bijak dalam membaca terutama untuk yang belum cukup umur.

Salam hangat untuk semua pembaca, pencinta NOVEL di seluruh Dunia.

.

.

.

Sonya Gadis remaja beranjak dewasa berusia 18 tahun yang masih berstatus mahasiswa semester 4 di sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Bandung.

Sonya Wurrykhia Handiko dengan embel-embel nama Papi di belakangnya.

Sampai detik ini pun Sonya masih berpikir betapa aneh namanya, terdengar tidak nyambung di baca pun kurang sedap mendengarnya.

Tapi sudahlah tak perlu berdebat lagi tah itulah namanya.

Sonya merupakan Anak Sulung dari pasangan Suami Istri yang sangat bahagia hidupnya berkecukupan bahkan lebih.

Papi seorang general manager di perusahaan migas, sedangkan Mami seorang karyawan di salah satu bank milik negara.

Sonya terlahir dari keturunan ningrat, Eyang Kakung dan Eyang Putri dari Papi Sonya adalah keturunan darah biru.

Kalau Mami Sonya hanya dari golongan rakyat biasa, tanpa gelar tanpa embel-embel di depan atau di belakang namanya.

Papi Sonya bernama RM. Handiko Utomo J.A, J.A merupakan singkatan dari nama Eyang Kakung yaitu Jaya Asmo.

Sedangkan Mami Sonya bernama Grecia Amanda, nama Mami Sonya terdengar kebaratan, karena dulu Oma dan Opa, kedua Orang Tua Mami, dahulu nya pernah lama bekerja dengan bule Belanda, bekerja di perusahaan textile yang pemilik nya adalah keturunan Belanda.

Ini visualnya Sonya, semoga cocok dengan karakter dalam cerita ini ya.

Bahkan Oma dan Opa sangat fasih dalam berbahasa Belanda.

.

.

.

Kedua Orang Tua Sonya sama-sama kuliah di Bandung, di perguruan tinggi negeri yang sangat terkenal bahkan sangat populer di Bandung dan di seluruh propinsi Indonesia.

Beliau kost di Bandung, bekerja di Bandung, menikah pun di Bandung, hingga sampai detik ini pun menetap di Bandung.

Tapi Sonya sendiri terlahir di negara kangguru Australia, saat itu Mami sedang study banding selama 1,5 tahun di Australia.

Oh iya, Sonya mempunyai Adik Laki-laki yang tampan, berusia 8 tahun, bernama Raffael Putra Handiko, usia Sonya dan Adiknya terpaut 10 tahun.

Mami juga tak menyangka kalau beliau akan hamil lagi, ' rejeki banget kata Mami ', kini Raffael sudah duduk di kelas 3 SDIT, Adiknya sangat cerdas dan berprestasi di sekolah.

Berbeda dengan Sonya yang biasa-biasa saja, Sonya memilih fakultas ekonomi akutansi karena cita-citanya ingin menjadi karyawan bank seperti Mami, selalu tampil dengan pakaian kerja yang keren, rapi dan cantik.

Sejak kecil Sonya sudah mengidolakan Mami karena itu Sonya terobsesi ingin seperti Mami.

.

.

.

Bandung merupakan kota yang sangat ramai dengan hiruk pikuk dan segala aktivitas penduduk nya, belum lagi jalanan nya yang sering macet parah.

Sejak kuliah kemana pun Sonya pergi selalu menyetir mobil sendiri si hitam mungil unyu-unyu miliknya, hadiah ulang tahun ke 17 tahun dari Mami dan Papi, mobil sport berkapasitas dua penumpang saja.

Dulu saat Sonya masih SD, SMP dan SMU Pak Maman lah yang mengantar dan menjemput Sonya, kini Pak Maman yang mengantar dan menjemput Raffael ke sekolah.

Sonya termasuk Orang yang suka berorganisasi, Sonya tergabung dalam anggota dewan mahasiswa di kampusnya, event-event baksos, seminar dan parenting selalu Sonya ikuti, bagi Sonya dengan berorganisasi Ia akan bertemu dan mengenal banyak Orang, hingga Ia di pertemukan dengan sosok Laki-laki tampan bernama Rino,

Kak Rino sangat ngehits di kalangan kampus, bahkan Ia jadi incaran bagi Cewek-cewek cantik dan seksi di kampus, tapi entah kenapa Kak Rino memilih Sonya sebagai kekasihnya.

Ini Visualnya Rino, semoga sesuai dengan yang di bayangkan para Readers ya.

DUA

Dua Tahun Kemudian.

Sonya sedang menjalani sidang skripsi tahap akhir, sebentar lagi Sonya akan lulus kuliah dan mendapat gelar SE yaitu sarjana ekonomi.

Alhamdulillah Sonya lulus sidang skripsi dengan nilai A. Tiga bulan ke depan Sonya akan di wisuda.

.

.

.

Sonya keluar dari ruang sidang skripsi, wajahnya sangat sumringah, senyum manis merekah, Rino yang sejak tadi menunggu di luar ruangan, langsung menghampiri, Sonya langsung memeluk kekasihnya itu, Sonya jingkrak-jingkrak karena sangking senangnya.

Rino pun mencium kening Sonya mengucapkan selamat pada kekasihnya, Mereka tidak sadar banyak pasang mata memandang kearah Mereka.

Mereka lalu meninggalkan area ruang sidang skripsi, menuju tempat parkir, hari ini Rino meminta ijin kerja demi menemani kekasihnya.

Rino sudah satu tahun yang lalu di wisuda, setelah lulus kuliah, Ia melamar kerja, mengikuti test kerja dan langsung di terima bekerja di perusahaan milik negara yang bergerak di bidang kontruksi dan bangunan.

Hubungan Sonya dan Rino sudah direstui oleh kedua Orang Tua Sonya dan kedua Orang Tua Rino.

Mereka rencananya akan bertunangan setelah Sonya di wisuda.

.

.

.

" Sayang, Kita mau kemana sekarang? " tanya Rino.

" Kemana ya! gimana kalo Kita ke resto yang di pinggir danau " jawab Sonya.

" Boleh, hayuuuk berangkat " ucap Rino dengan penuh semangat.

" Tapi Aku telpon Mami Papi dulu, kasih tau kalo Aku dah lulus sidang skripsi " ucap Sonya lalu mengambil ponsel di dalam tas nya.

" Oke sayang " ucap Rino sambil mencium kening Sonya namun tiba-tiba Sonya memejamkan matanya, hembusan napas hangat keluar dari hidung kedua nya, Rino mulai mencium bibir Sonya, kini keduanya sudah hanyut dalam suasana romantisme, napas saling menderu, cukup lama Mereka berciuman hingga terhenti ketika keduanya sama-sama sesak karena kekurangan oksigen.

Sonya tertunduk tampak malu-malu, kemudian Ia menelpon Mami dan Papi nya video call, Mami dan Papi sangat senang saat mendengar kalau Sonya sudah lulus sidang skripsi.

Sonya dan Rino juga meminta ijin untuk pergi makan, mungkin pulang nya agak malam karena lumayan jauh tempat yang akan Mereka kunjungi.

Sebelum melajukan mobil sekali lagi Rino mencium bibir Sonya, Rino pun membisikkan kata-kata " Sayang, Aku ingin Kita segera menikah, rasanya sudah tidak tahan lagi harus menunggu lebih lama "

Sonya terdiam belum tahu harus menjawab apa, lagi-lagi Rino mencium bibir Sonya napas Rino terdengar menderu penuh *****, tangannya pun mulai menjamah bagian dada Sonya.

" Kak cukup, nanti Kita kesorean sampai sana "

Rino menghembuskan nafasnya dengan kasar, seperti nya Ia masih ingin melanjutkan romantisme ***** ini.

" Oke sayang " tangan Rino sambil mengacak-acak rambut Sonya.

Mereka pun lalu meninggalkan area parkir kampus. Sepanjang perjalanan Mereka bernyanyi bersama di iringi alunan musik dari DVD player yang terpasang di mobil Rino.

Tangan Rino sesekali menjamah bagian paha Sonya, karena hari ini Sonya memakai rok sehingga pemandangan putih mulus terpampang nyata.

" Kak tangannya jangan jahil, kan lagi nyetir! "

" Berarti kalo gak nyetir boleh dong? "

" Dasar otak mesum "

" Tapi suka kan! " ucap Rino sambil tertawa terkekeh

" Kak "

" Iya sayang "

" Aku mau Kita nikah kalo Kita memang udah benar-benar siap "

" Aku benar-benar udah siap sayang "

" Bukan karena dorongan *****! " tangan Sonya menutup mulut nya.

" Gak dong sayang, Aku kan udah persiapkan semuanya "

" Iya Kak "

" Rumah untuk Kita tempati sudah ada, tinggal mengisi perlengkapannya saja "

" Kenapa Kita tidak bertunangan dulu saja Kak? "

" Sebaik nya Kita menikah langsung saja sayang, bulan Februari sepertinya waktu yang tepat "

" Ya sudah kalo memang itu yang terbaik untuk hubungan Kita "

" Iya sayang, nanti Aku akan bicara sama Mama dan Papa, kemudian ke Mami dan Papi "

Sudah tiga puluh lima menit perjalanan, sebentar lagi Mereka akan tiba di tempat makan yang suasana sejuk, indah dan tentunya sangat privacy.

TIGA

Akhirnya sampai juga di resto pinggir danau, perjalanan kurang lebih 1 jam 45 menit.

Rino dan Sonya turun dari mobil, berjalan menuju resto memilih tempat duduk Mereka lalu memesan menu.

Mereka pun mengabadikan kebersamaan Mereka berfoto dan membuat video.

Rino memilih saung apung paling ujung sehingga tidak dilalui tamu dan pengunjung lainnya.

Pesanan akan Datang sekitar 10 - 15 menit lagi, Mereka lalu membeli minuman dan camilan ringan terlebih dahulu.

Baru saja tiba di saung Rino langsung duduk dan memangku Sonya, tubuh Sonya memang tidak gemuk, dengan tinggi 173 cm dengan berat badan 57 kg, berat badan yang ideal, memiliki kaki jenjang, dada padat berisi dan bokong yang sangat seksi.

Rino mulai menyusuri leher Sonya mengecup lembut perlahan, tangannya mulai menyusuri bagian dada Sonya melalui celah kancing kemeja yang di pakainya, Sonya mulai hanyut dengan sentuhan nakal Rino.

Napas keduanya tersengal, ***** birahi keduanya bahkan mungkin memucak, sang junior mulai terasa mengeras menyentuh bagian belakang Sonya.

Mereka menghentikan permainan nakal, karena terdengar langkah kaki menuju saung, beberapa Pelayan mengantar kan pesanan, Rino bertanya " apakah pesanan Kita sudah lengkap? "

" Sudah Kak " jawab Pelayan

Lalu Rino memberikan tips untuk Pelayan tersebut. Setelah Pelayan pergi Rino melanjutkan aksinya.

" Aku hanya ingin memegangnya sayang, tapi Aku tidak akan melihatnya bahkan merenggutnya sebelum Kita sah menikah"

Lagi-lagi Sonya hanya bisa diam menikmati sentuhan-sentuhan lembut tangan dan jari Rino.

Under Wear Sonya terasa basah saat Rino memegangnya, Rino tersenyum, Ia pandangi kekasihnya itu.

Sungguh jauh di dalam hati Rino rasanya sudah tidak tahan lagi, Ia ingin menghujamkan juniornya yang sudah dari tadi memberontak.

Banyak tanda kiss mark bertebaran di dada Sonya, dua bukit indah terasa mengeras, menikmati sentuhan lembut bibir Rino.

" Kak cukup, Aku bahkan sudah pasrah "

" Iya sayang, bersabarlah nanti ada waktunya "

" Henti kan Kak " Rino tahu bahwa Sonya sedang berada di puncak kenikmatan, Ia meneruskan permainan ini. Hingga cairan bening hangat keluar dari bagian intim Sonya.

Sonya memeluk erat kekasihnya itu, ini kali pertama Ia merasakan semuanya. Termasuk berciuman bibir secara intens baru kali ini Ia merasakannya.

Berbeda dengan Rino, Ia sudah beberapa kali memiliki kekasih putus nyambung, untuk sekedar berciuman bibir itu sudah biasa.

Tetapi ketika menjalin hubungan dengan Sonya, Ia tidak pernah melakukannya, kecuali untuk hari ini, entah setan mana yang sudah merasuki keduanya.

Sonya tampak malu, Rino mencium kening Sonya, mencubit dagu Sonya yang tirus.

" Ayo sayang, Kita makan? "

" Itu kamu Kak! " Sonya menunjuk ke arah bagian junior yang tampak menonjol

" Udah biarin aja, Dia tau kok kapan waktunya bersenang-senang "

Reflex Sonya mencubit pinggang Rino. Mereka lalu makan dengan lahapnya, perutnya yang sedari tadi menahan lapar ternyata sudah tidak bisa di ajak kompromi.

Hari mulai sore, Mereka menikmati hidangan penutup, sambil menikmati hidangan penutup, Mereka menunggu matahari tenggelam dan berganti dengan sinar cahaya rembulan.

Sonya dan Rino sudah meninggalkan resto, mobil melaju dengan kecepatan sedang, baru ngobrol sebentar Sonya sudah tertidur pulas.

Rino tersenyum tipis melihat kekasihnya tampak begitu lelah, " sebentar lagi Kita menikah sayang Kita akan buat hari-hari Kita bahagia, memiliki Anak-anak yang lucu, merawat dan membesarkan Anak-anak Kita lalu menua bersama ".

Itu lah yang ada di benak Rino saat ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!