The Lonely Love
Bryan
Jason
"Liana patuhi ucapannya saja kalau tidak...."
Eliana
"enggak Jason aku nggak bisa aku nggak bakalan pernah bisa dan nggak akan pernah mau untuk membunuh kamu"
Jason
"enggak Liana aku percaya kamu pasti bisa , lagipula sebentar lagi aku bakalan mati buat apa kamu susah payah buat tidak nembak aku , yang ada kamu dibunuh"
Jason
" Li aku mohon Li demi aku demi kita , demi kamu "
Bryan
"hmmm sebaiknya kamu mendengarkan ucapannya jika tidak ..."
Eliana
"enggak, enggak akan pernah dasar kamu breng**k Bryan"
teriak Bryan sambil mencekik leher Liana keras-keras
Eliana
"ini , ini adalah ...."
Early
"Ahahah...hahaha kamu Liana makan aja masih berantakan , gimana mau mandiri "
Ellen
"iyaa hahaha adikku tersayang makan aja masih berantakan gimana mau pergi merantau seperti ayah , ahahahaha"
Eliana kecil
"cih kakakk!!!! nanti aku bakal mandiri lihat aja nanti aku buktiin "
Edward
"iya deh , iya anakku tersayang papah percaya kok"
Eliana kecil
" ih kok kalian gitu sih "
A...Apa... Apakah aku sudah mati sepertinya ini hari terakhirnya
katanya jika seseorang sudah akan mati ia akan mengenang masa-masa terindah dalam hidupnya
Bryan
"bagus akhirnya kau bangun juga , awas saja kau sampai berani menyinggungku lagi bukan hanya kau akan mati tapi kau akan kubuat menderita sampai rasanya ingin mati , hidup merana , mati pun tidak sudi"
Eliana
"hah coba saja kalau berani , aku mau lihat, bagaimana kau menantangku "
Bryan
"Oh berani ya kau Liana ...'
Album Foto
Bryan
" Oh berani ya kau Liana !!! "
tangan Bryan meremas pipi Liana keras-keras
Liana pun segera menendang perut Bryan
Eliana
" Menjaulah dariku "
" ow pipiku sakit sekali " kata Liana dalam hatinya
Bryan
"Haha beraninya gadis kecil seperti dirimu menendangku"
Bryan memuntahkan makanan yang dia makan
Liana tertawa kecil , " rasain Lo Bryan , hahahah " kata Liana dalam hatinya
Bryan
"Huh untuk kali ini saja aku beri kau kesempatan menertawaiku , lain kali kamu tidak akan bisa tertawa lagi setelah melihatku"
" d..di....dia tau dari mana ya kalau aku tertawa" tanya Liana dalam hatinya
Bryan
"huh kau kira aku tuli tidak bisa mendengar bahwa kau tertawa tadi , bahkan dengan hanya melihat mukamu saja sudah bisa terlihat bahwa kamu tertawa gadis kecil "
Eliana
" Oh , lalu memangnya kenapa ini sudah menjadi hakku untuk mau tertawa atau tidak ya kan ?"
Bryan
" tidak salah , kalau begitu aku juga berhak dong terhadap budakku ini,hmmm"
setelah mengatakan hal itu Bryan pun pergi ke luar dari kamarnya Liana
Eliana
"Ah akhirnya keluar juga dia"
Pada akhirnya Liana tidak punya kegiatan lainnya , akhirnya
Liana memilih untuk membersihkan kamarnya
saat membersihkan kamarnya ia melihat.....
Eliana
"Ah , ini ternyata masih ada disini ya ,tidak kusangka "
ia melihat sebuah barang-barang pemberian Bryan dan foto-foto masa mudanya Bryan yang berada di dalam 10 album
Yap Liana dulu pernah menyukai Bryan selama 12 tahun
ia karena sangat suka kepada Bryan bahkan meminta kakaknya Ellen untuk memfoto Bryan diam-diam atau mempertemukan dirinya dengan Bryan seperti kebetulan , sebenarnya sih sudah direncanakan
Eliana kecil
"kakak , ihhh kakak kesini , aku mau minta dong fotonya Bryan"
Ellen
"boleh deh , tapi bohong "
Eliana kecil
" kakakku yang kucinta ,yang kuhormati , aku minta dong"
Ellen
"boleh , tapi berlutut dulu ya sama bayar 5rb per foto"
Eliana kecil
"hah mahal banget kak "
Ellen
"murah lah segini , kan foto itu perlu tenaga , waktu , dan pik...."
Eliana kecil
"iya kak , iya yang penting fotonya bagus ya , ok , deal 5 RB per foto"
Begitulah bagaimana Eliana bisa memiliki fotonya Bryan sampai mencapai 10.000 pcs
Eliana
"Hah sudahlah ini juga sudah lewat , sudah berakhir"
Yap begitulah Liana menaruh albumnya kembali pada tempatnya , kemudian dia melihat 10 album lagi yang ketutupan oleh barang lainnya
Eliana
" betapa bodohnya aku dulu banyak berfoto dengan Bryan yang jelas-jelas tidak...."
" triiiinggg....triiing "
suara telepon mengalihkan pandangannya
ia segera menaruh album itu kembali dan segera berlari untuk mengambil ponselnya di kasur
Early
"halo nak, apa kabar disana di tempat kerja kamu yang baru "
Liana terdiam ia tidak ingin membuat ibunya sedih dan juga ia tidak ingin ibunya khawatir karena sebenarnya ia tidak bekerja dibayar tetapi menjadi budak di rumah orang lain
Liana diam sejenak dan memikirkan jawaban yang harus segera ia berikan kepada ibunya
Ellen
"iya gimana dek pekerjaan disana ? , lingkungannya ramah kan ? kalau ada apa-apa , cepat ya kasih tau kakak !!! "
Eliana
"Eh , iya kak menyenangkan kok , kakak nggak perlu khawatir aku baik-baik saja kok disini, ibu juga nggak perlu khawatir"
Liana pun berbohong pada keluarganya
" Brakk , seseorang membuka pintunya "
Eliana
"mah , kak udah dulu ya video call nya "
Early
"eh bentar nak mama belum selesai bi...... "
Liana buru-buru mematikan handphonenya
Bryan
"kenapa dimatikan ? , aku mau lihat keluargamu yang sangat kau cintai itu "
iya seseorang yang datang adalah Bryan , tuan besar yang tadi pagi sedang marah kepadanya
Eliana
" sepertinya kamu tidak perlu , aku ...."
Bryan
"jika tidak aku sendiri yang akan mendatangi keluargamu , kau pilih yang mana? "
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!