" Pergilah, " ucap pria tampan rupawan yang memiliki iris mata abu-abu, dia terbaring lemah di pinggiran hutan tangannya gemetar, tapi masih berusaha meraih rambut indah milik wanita cantik di depannya yang kecantikanya.
Dapat mengulingkan sebuah kerajaan tapi kini kecantikan itu nampak menyedihkan.
" Tidak! hiks ... hiks, " jawab wanita itu, dia adalah Ratu Anne Azelia Bright, air matanya mengalir deras, Isak tangisnya terdengar memilukan.
" Bagaimana mungkin aku meninggalkanmu disini, dengan kondisi mu seperti ini, " jawab Ratu Azelia lagi, hatinya benar-benar sakit, memikirkan apa yang telah terjadi.
Penyesalan memang datang terlambat, itulah kata yang tepat untuk Ratu Azelia saat ini, kebodohan nya membuat semua yang dia miliki lenyap sudah.
Satu - satunya yang tersisa hanya, pria tampan yang terbaring lemah dalam kondisi sekarat, nyawa pria itu berada diujung tanduk.
Pria itu adalah Raja Alexander Maximilian Bright.
Yang telah menjadi kan, seorang lady Anne Azelia Clinton menjadi seorang Ratu dari kerajaan Bright, istri satu-satunya yang di miliki Raja Alexander Maximilian karena Sang Raja tidak ingin menduakan Sang Ratu.
Raja Alexander Maximilian selalu setia mendampingi Ratu Azelia selama delapan tahun pernikahan, menghujani Ratu Azelia dengan cinta dan kasih sayang yang tulus, namun tidak pernah dianggap oleh sang Ratu, bahkan dibenci dengan segenap jiwa dan raga.
Padahal Sang Ratu mendapatka harta, tahta dan cinta dari sang Raja. Tapi itu semua tidak berharga di mata Sang Ratu.
" Pergilah Ratuku, jangan memikirkan aku, anggap lah seperti biasa, saat kamu tidak menganggap kehadiran ku, juga maaf kan aku sepertinya aku sudah akan mencapai batas, aku tidak lagi bisa mendampingimu, " ucap Raja Alexander lagi menyuruh Ratu Azelia meninggalkan dirinya.
Mata abu-abu milik Raja Alexander berembun, tangannya yang gemetar perlahan mengusap lembut puncak kepala ratu Azelia.
Bagai dihujam ribuan jarum hati Ratu Azelia pilu, mendengar kata-kata Raja Alexander, memang benar selama hidup bertahun-tahun dengan Raja Alexander Maximilian, Sang Ratu tidak pernah menganggap kehadiran Sang Raja.
Ratu Azelia membenci Raja Alexander karena menganggap bahwa Sang Raja lah yang telah memusnahkan seluruh keluarganya
Padahal kebalikan dari apa yang diketahui oleh Sang Ratu justru Sang Raja lah yang telah menyelamatkan seluruh keluarga Duke Clinton keluarga Ratu Azelia.
Tetapi saat kebenaran telah terungkap semua sudah terlambat.
Kerajaan Bright telah hancur.
Dimalam yang panjang saat Raja Alexander Maximilian diberi racun oleh Ratu Azelia, racun yang sangat mematikan.
Sekuat apapun kekuatan sihir dan kekebalan Raja Alexander Maximilian terhadap racun. namun karena keganasan racun itu, Sang Raja memuntahkan banyak darah dan kehilangan lebih dari separuh kekuatan sihir nya.
Mengetahui kondisi Raja Alexander Maximilian yang terkena racun.
Pasukan para pemberontak yang dipimpin langsung Duke Felix Baumgartner, dan kekasihnya lady Helena mereka bergegas menyerang.
Ke dalam istana kerajaan Bright karena, kekuatan yang tidak seimbang antara pasukan para jenderal terkuat, dan para bangsawan yang setia kepada Raja Alexander Maximilian
Dengan pasukan para jenderal dan para bangsawan yang berkhianat, ditambah kondisi ini di perparah dengan kondisi Raja Alexander yang telah diracun membuat para pemberontak dengan mudah menghancurkan kerajaan Bright.
" Hahaha, " tawa yang menggelegar terdengar menyeramkan di pinggiran hutan yg dingin malam itu.
Sontak membuat Ratu dan Raja menoleh kearah suara tawa itu berasal.
Kekhwatiran Raja Alexander Maximilian, sehingga meminta Ratu Azelia meninggalkan dirinya terjadi.
Duke Felix Baumgartner telah menemukan, Raja Alexander Maximilian dan Ratu Azelia, yang lari meninggalkan istana kerajaan Bright disaat para pemberontak hampir menghancurkan istana kediaman Ratu Azelia.
Dengan mengunakan sihir teleportasi Raja Alexander membawa Ratu Azelia keluar dari istana, tetapi karena keadaan Raja yang sedang sekarat.
Sihir teleportasi itu tidak bisa membawa Raja dan Ratu pergi jauh dari istana hanya bisa sampai di pinggiran hutan, yang tidak terlalu jauh dari istana kerajaan Bright yang kini telah hancur.
Ratu Azelia menatap Duke Felix Baumgartner dengan nyalang, penuh kebencian yang mendalam, bagaimana tidak! pria itu lah yang menghasut Ratu Azelia untuk membenci suaminya sendiri Raja Alexander Maximilian Bright.
Dengan senyum menyeringai, Duke Felix Baumgartner menatap jijik kearah Ratu Azelia, dan menatap penuh kemenangan kearah Raja Alexander Maximilian.
" Bagaimana! kejutan ku sayang, Ratu Anne Azelia Bright upss! sepertinya aku salah seharusnya aku bilang mantan ratu Bright, hahaha, " tawa Duke Felix Baumgartner kembali menggema.
" Dasar bajingan, kau sungguh sampah yang paling menjijikkan yang pernah kutemukan, " Ratu Azelia berteriak marah dengan sorot mata setajam elang dan aura membunuh yang menguar dari tubuhnya.
kedua tangannya mengepal dengan kuat, hingga kuku jari menancap kedalam telapak tangan.
Bukan nya marah menanggapi ucapan Ratu Azelia, Duke Felix Baumgartner malah semakin bahagia sorot kemenangan tergambar jelas di wajahnya.
" Azel! azel ck ... ck, haruskah aku memberi selamat atas kebodohan mu selama ini, sayang ku! karena telah membenci Alexander yang saat ini sudah menjadi pria yang tidak berguna, " ucap Duke Felix...
Bersambung...
Halo para pembaca 😀
Novel ini
adalah hasil karya pemikiran Author sendiri
No plagiat.
mohon dukungan nya dengan like, subscribe vote dan bintang nya jangan lupa komentar yang positif ya supaya Author tambah semangat.
mohon jangan boom like dan skip atau lompat episode.
Terima kasih untuk para pembaca yang telah mampir sayang kalian semua ❤️
" Heh! pria tidak berguna katamu! jika singa tidak mengaung bukan berarti dia menjadi kucing, " ucap Raja Alexander tersenyum menyeringai.
Dia berusaha berdiri dengan sisa kekuatannya, dan memberikan sebuah kalung liontin Ruby (batu merah delima) yang di keluarkan melalui kekuatan sihir, lalu di kalungkan di leher jenjang milik Ratu Azelia.
Raja Alexander berbisik ditelinga Ratu Azelia. " Kalung ini adalah hadiah terakhirku untukmu Azelia, maaf mungkin sudah terlambat tapi aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tersisa, Azelia aku sangat mencintai mu, " lirih Raja Alexander tersenyum manis dengan wajah yang pucat pasi.
Deg
Tetesan demi tetesan air mata mengalir deras tanpa mau berhenti di pipi mulus Ratu Azelia, akhirnya dia kembali terisak, Raja Alexander menghapus air mata Ratu Azelia lalu memeluk dengan erat.
Raja Alexander menyatukan dahinya dengan dahi milik Ratu Azelia sambil memejamkan mata.
Ratu Azelia juga memejamkan mata, badannya bergetar menahan tangis, Ratu Azelia bisa merasakan mungkin ini adalah pelukan terakhir dari suaminya.
" Hah," Raja Alexander Maximilian menarik nafas panjang dengan berat.
" Tenanglah Azelia, ini akan segera berakhir tidak akan lama hem, " Raja Alexander Maximilian tersenyum getir.
Seakan tau apa yang akan terjadi Ratu Azelia menggeleng kan kepala dengan cepat.
" Tidak! jangan lakukan ini Rajaku! jangan tinggalkan aku, Alex aku mohon!" Ratu Azelia memohon dia sangat ketakutan hingga tubuhnya bergetar hebat dia tahu apa yang akan dilakukan Raja Alexander Maximilian.
Tapi keputusan Raja Alexander Maximilian sudah bulat, untuk mengorbankan nyawanya demi melindungi Ratu Azelia.
Lagipula nyawanya sudah diujung tanduk setidaknya, disisa akhir hidup Raja Alexander Maximilian, bisa berguna untuk melindungi ratu Azelia dalam pikiran sang Raja.
Raja Alexander Maximilian berjalan mendekati Duke Felix Baumgartner dan meninggalkan Ratu Azelia dibelakangnya yang masih terisak.
Duke Felix Baumgartner yang dari tadi diam, memperhatikan adegan perpisahan Raja Alexander Maximilian kepada Ratu Azelia.
Pemandangan itu tentu saja sangat menyenangkan bagi Duke Felix Baumgartner, karena kerajaan Bright telah hancur, Raja Alexander Maximilian kehilangan segalanya, dan akan mati sebentar lagi dendam yang selama ini dia rasakan akhirnya terbalaskan.
" Apa kamu masih menganggap dirimu singa Alexander, " Duke Felix Baumgartner mengejek.
Dengan senyum smrik Raja Alexander Maximilian membalas tatapan mengejek Duke Felix Baumgartner.
" Tentu saja! apa kamu memperhatikan sekeliling mu tidakkah kamu bertanya dalam hati dimana pasukan mu, dimana kekasihmu Helena, kenapa hanya kamu yang ada disini, kemana mereka? kenapa! tidak kunjung menyusulmu kemari?"
Deg
" Apa maksudmu Alexander, " Duke Felix Baumgartner mulai merasa sedikit takut.
"Hahaha, " tawa raja Alexander Maximilian kini menggelegar, aura membunuh menguar dari tubuhnya.
" Felix! jangan pikir kamu sudah menang, karena jika aku hancur maka semua harus hancur bersamaku, dan jika aku harus mati maka, kalian semua harus ikut ke nereka bersamaku kecuali Azeliaku," Raja Alexander Maximilian menatap tajam Duke Felix Baumgartner, bagai singa yang hendak menerkam mangsanya.
Mendengar perkataan raja Alexander Maximilian, Duke Felix Baumgartner membelalakkan matanya dan mundur berapa langkah namun dia sangat terkejut.
Karena sebuah rantai sihir berwarna emas merantai seluruh tubuhnya, rantai sihir itu juga merantai tubuh raja Alexander Maximilian mereka berdua terikat bersama.
" Ka - pan ka - pan," Duke Felix Baumgartner tergagap. " kamu meletakkan rantai sihir terlarang ini?" tanya Duke Felix Baumgartner yang ketakutan.
Raja Alexander Maximilian menatap dingin Duke Felix Baumgartner.
" Kamu gila Alexander! kamu ingin kita berdua mati bersama, batalkan sihir terlarang ini cepat!" bentak Duke Felix Baumgartner yang tampak mulai putus asa.
Dia tau rantai sihir terlarang ini akan membunuh siapa saja yang terikat dengannya, tidak perduli sekuat apapun kekuatan sihir seseorang.
" Hahaha ... bagaimana! kejutan dariku Felix, menyenangkan bukan, dan oh iya karena kebaikan hati yang aku miliki, aku beritahu kepada dirimu yang tamak dan serakah.
Bahwa seluruh pasukan pemberontak dan juga kekasih tercintamu Helena, mereka semua sudah terperangkap dalam formasi sihir terlarang yang telah aku buat di istana kerajaan Bright, lalu ... booom! aku musnahkan dengan satu gerakan tanganku."
Tatapan dingin dan menyeramkan tergambar jelas di wajah tampan raja Alexander, mata abu-abu miliknya sudah berubah menjadi merah terang dan rambut hitamnya sudah berubah menjadi berwarna perak.
Perubahan itu akibat dari menggunakan sihir terlarang. Untuk mengaktifkan sihir terlarang itu dengan cara mengorbankan nyawa dari pemilik sihir itu sendiri.
" Alexander! berani sekali kamu memusnahkan pasukanku dan Helena," teriak Duke Felix Baumgartner putus asa dia tidak menyangka bahwa Raja Alexander mengunakan sihir terlarang, terlebih lagi semua yang dimiliknya telah musnah.
Itu tidak mungkin terjadi, dimana kesalahan dalam perhitungan nya, semua rencana busuk pemberontakan berjalan dengan lancar tidak mungkin dia gagal.
kemenangan sudah diraihnya, Duke Felix Baumgartner sudah merasa menang, tapi pria didepan matanya ini tidak kalah licik darinya.
Duke Felix meronta-ronta sekuat tenaga, dalam ikatan rantai sihir terlarang yang Raja Alexander miliki, bukannya terlepas malah rantai sihir itu, semakin mengikat kuat tubuh Duke Felix Baumgartner seakan meremukkan tulangnya.
Raja Alexander Maximilian tersenyum menyeringai.
Dia tidak akan membiarkan kemenangan mutlak bagi Duke Felix Baumgartner, kalau kerajaan Bright hancur.
Maka para pemberontak dan musuh musuhnya juga harus hancur bersamanya.
Karena sebelum kejadian malam pemberontakan, raja Alexander Maximilian telah membuat formasi penghancuran di seluruh istana kerajaan Bright miliknya.
Dengan mengorbankan separuh esensi jiwa dan sihirnya, sebuah pengorbanan besar dari seorang Raja Alexander demi sebuah cinta yang bernama Azelia.
Raja Alexander Maximilian sudah punya firasat buruk tentang pemberontakan yang akan terjadi, sehingga dia diam-diam memasang formasi terlarang penghancuran, seluruh istana kerajaan Bright tanpa diketahui siapa pun.
Wajah raja Alexander Maximilian berubah sendu, hatinya benar-benar pilu, tapi sedetik kemudian wajahnya berubah, terlihat menyeramkan.
" Ayo ... Felix! nikmati saja saat-saat aku seret, kamu ke neraka bersamaku, " Raja Alexander Maximilian menatap tajam dan dingin kearah Duke Felix Baumgartner, lalu berpaling menatap Ratu Azelia dengan sendu bulir bening mengalir di pipinya.
Detik berikutnya Raja Alexander Maximilian mengucapkan beberapa mantra sihir, untuk mengaktifkan sihir, didalam liontin bermata rubi yang berada dileher Ratu Azelia.
Kini Ratu Azelia terduduk lemah tanpa daya di tanah yang lembab, dipinggiran hutan yang menjadi saksi ketidak berdayaan Ratu Azelia.
Yang telah menghancurkan hidupnya sendiri dengan kebodohannya, manik mata biru laut milik Sang Ratu menatap nanar kearah Raja Alexander Maximilian.
Dia menyesali kesalahan demi kesalahan yang telah dia perbuat.
Sekelebat cahaya berwarna merah delima mulai mengelilingi ratu Azelia, seakan melindungi sang Ratu dari ledakan yang sebentar lagi akan terjadi.
Detik berikutnya cahaya keemasan dari rantai sihir terlarang milik raja Alexander Maximilian, semakin terang menusuk mata yang melihatnya, namun manik biru laut milik Ratu Azelia tetap menatap tajam kearah cahaya emas yang semakin lama semakin terang.
Dibalik cahaya terang Duke Felix Baumgartner berteriak meronta-ronta minta dilepaskan.
Sedangkan Raja Alexander Maximilian mengucapkan satu kata.
" Azeliaku. "
Itulah kata terakhir yang Raja Alexander Maximilian ucapkan, sebelum cahaya terang itu mulai meninggi.
Boooommm
" Tidak ... Alex! tidak, jangan tinggalkan aku! hiks ... hiks," teriak Ratu Azelia putus asa, seakan separuh jiwanya pergi bersama cahaya keemasan yang semakin memudar.
" Alex! maafkan aku, yang begitu bodoh sehingga menghancurkan semua yang aku miliki, " tangis Ratu Azelia tidak lagi bersuara, air matanya seolah mengering, jiwanya seakan terbang entah kemana.
" Kau memang bodoh dan sampah Azelia," teriak Duke Felix Baumgartner menggelegar sangat menyeramkan.
Sontak saja membuat Ratu Azelia menatap nyalang, kearah suara menggelegar itu berasal.
Mata Ratu Azelia membulat sempurna, melihat Duke Felix Baumgartner yang compang camping dan menghitam seperti di sambar petir.
" Bagaimana kamu ti- "
" Tidak mati maksudmu, hahaha ... aku tidak semudah itu untuk mati sayang, karena sihir rantai terlarang milik suamimu yang tidak berguna itu, tidak akan bisa membunuhku, karena kondisi Alexander yang sekarat, membuat sihir terlarang melemah, " jelas Duke Felix Baumgartner jumawa.
Deg
Rasa takut mulai dirasakan Ratu Azelia, dia perlahan-lahan mundur dengan tubuh yang mulai sedikit gemetaran.
Cahaya sihir berwarna merah delima, yang tadi melingkari tubuh sang Ratu juga sudah menghilang, bersamaan dengan cahaya terang berwarna emas.
" Mari ... Azel sayang, kita nikmati malam yang indah ini dengan bersenang-senang atau langsung saja membunuhmu karena suami tidak bergunamu itu sudah membunuh Helenaku !" Duke Felix Baumgartner menatap Ratu Azelia dengan tajam.
" MENJIJIKKAN, lebih baik langsung bunuh saja aku, " bentak Ratu Azelia.
" Oh baiklah, mengingat bahwa kamu sangat bodoh selama ini, dengan mendengarkan hasutan - hasutanku jadi aku berbaik hati, mengabulkan permintaan terakhirmu " wajah Duke Felix Baumgartner tampak menjijikkan di mata Ratu Azelia.
Duke Felix mengeluarkan sihir cahaya seperti petir yang menyambar Ratu Azelia dengan cepat.
Duaaaarrrr
" Sakit! kenapa ini sakit sekali," ingin rasanya Ratu Azelia berteriak namun dia urungkan, karena itu akan membuat Duke Felix Baumgartner menikmati kesenangan dalam membunuh dirinya.
Bersamaan dengan petir yang menyambar Ratu Azelia, cahaya sihir berwarna merah delima dari kalung liontin yang menggantung dileher Ratu Azelia kembali mengelilingi tubuh Ratu Azelia, tapi petir yang menyambar semakin banyak menyebabkan Sang Ratu yang tidak bisa sihir itu sekarat.
'Rajaku Alexander mungkin ini adalah akhir hidupku, aku sangat merindukanmu, aku ingin kita bersama kembali tunggu aku, andai saja aku masih punya kesempatan kedua, akan aku ubah nasibku.
Aku juga akan membalas dendam kepada para penghianat yang menghancurkan kerajaan Bright dan tidak akan membiarkanmu mati Rajaku,' ucap Ratu Azelia dalam hati.
Mata biru laut Ratu Azelia hampir terpejam, kesadarannya mulai menghilang, rasa sakit yang di deritanya seakan mulai menghilang.
Bersambung...
Jangan lupa like, komen, subscribe dan vote nya ❤️😘
Cahaya sihir berwarna merah delima yang melindungi Ratu Azelia, juga menyerang balik Duke Felix Baumgartner itu akhirnya perlahan menghilang bersamaan dengan hilangnya Ratu Azelia.
Kini tinggal Duke Felix Baumgartner sendiri dipinggiran hutan, dia terbatuk-batuk.
" Uhuk ... uhuk ... uhuk, " Duke Felix Baumgartner memuntahkan seteguk darah.
" Sialan ! Alexander ... dia menaruh kekuatan esensi jiwa sihirnya pada kalung liontin itu, tidak! ini tidak mungkin,aku tidak mungkin kalah, aku tidak mau mati disini..tidak! aku tidak terima!" Duke Felix Baumgartner mengerang keras dia menangis darah.
Tapi terlambat sudah serangan sihir cahaya berwarna merah delima dari kalung liontin Ruby itu telah menghancurkan organ dalam dari tubuh Duke Felix Baumgartner.
Perlahan kedua mata Duke Felix Baumgartner mulai terpejam, kesadarannya mulai hilang detik berikutnya Duke Felix Baumgartner menghembuskan nafas terakhirnya.
***
Di istana kerajaan Ratu Bright.
Seorang wanita yang sangat cantik sedang terbaring lemah di ranjang king size.
perlahan dia mulai membuka kedua matanya.
" Ssttt, "
" Sakit ... sakit sekali kepala ku, dimana ini? seperti tidak asing, " manik mata biru laut itu berkeliling.
Dia melihat sekeliling, tampak ruang tidur yang mewah dan megah dengan nuansa merah delima dan gold.
Warna kesukaan wanita cantik berambut pirang dan bermata biru laut itu.
" Ini kan, kamar tidurku! kenapa aku ada disini? bukannya tadi aku dipinggiran hutan dan mati diserang oleh sihir felix, kenapa aku ada di ranjang tidurku sekarang? apa yang terjadi sebenarnya! "
Ratu Azelia bingung Dengan apa yang terjadi pada dirinya.
Di tengah kebingungan itu.
Brakk
Pintu kamar dibuka paksa oleh seorang gadis muda. Gadis itu langsung berlari menuju wanita cantik berambut pirang yang tampak kebingungan.
" Yang mulia Ratu, akhirnya Yang mulia telah sadar hiks ... hiks, " tangisan gadis muda itu pecah.
Sontak saja wanita cantik berambut pirang ke emasan itu menoleh kearah gadis muda yang sedang menangis tersedu-sedu.
"Diamlah! Mona, hentikan tangisanmu," hardik wanita cantik berambut pirang ke emasan yang tidak lain adalah Ratu Anne Azelia Bright.
Mendapat teguran dari Ratu Azelia, sontak Mona merasa takut, dia langsung menghapus air matanya dengan kasar.
Sebenarnya Ratu Azelia tidak ingin menghardik Mona yang nampak mengkhawatirkan dirinya, namun dia masih bingung memikirkan apa yang terjadi.
Saat Ratu Azelia menunduk, matanya melihat kalung liontin rubi yang diberikan Raja Alexander Maximilian masih menggantung indah dilehernya.
' kalung ini masih aku pakai, sihir berwarna merah delima yang melindungi aku berasal dari kalung liontin ini, apa berkat kalung ini juga, aku bisa kembali ke kamar tidurku? tapi bagaimana bisa bukankah kerajaan Bright telah hancur dan suamiku telah.'
Rasa sakit dan pilu kembali Ratu Azelia rasakan, mengingat kematian Raja Alexander Maximilian yang terjadi didepan kedua matanya.
Bulir - bulir bening menetes dengan deras dipipi Ratu Azelia.
Melihat Ratu Azelia menangis, Mona maid yang melayani Ratu Azelia dari kecil menjadi khawatir.
" Yang mulia Ratu, apa yang terjadi, kenapa? Yang mulia menangis," tanya Mona khawatir.
Ratu Azelia tidak menjawab Mona, bagaimana mau menjawab, mendengar pertanyaan Mona saja tidak, dia larut dalam pikirannya sendiri.
" Tunggu ... sepertinya aku mengerti!" tebak Ratu Azelia yang mulai menerka apa yang terjadi.
" Mona, tahun berapa sekarang?"
" Hah " Mona tercengang mendengar pertanyaan Ratu Azelia.
" Ck ... cepat jawab pertanyaanku Mona, " Ratu Azelia kesal.
" Ta - ta - tahun keenam pernikahan yang Mulia Ratu dengan Yang mulia Raja Alexander Maximilian," jawab Mona sekenanya.
" Apa! " Ratu Azelia berteriak.
" Ia ... be - nar Yang mulia Ratu," jawab Mona gugup.
" Oh Tuhan, " Ratu Azelia menutup mulutnya dengan kedua tangan.
'Aku hidup kembali! di tahun keenam pernikahanku, dua tahun sebelum kehancuran kerajaan Bright, itu berarti! sekarang suamiku masih hidup.
Aku diberikan kesempatan kedua untuk mengubah nasibku, iya ... aku harus merubah nasibku, melindungi suamiku dan membalas dendam kepada para penghianat yang menghancurkan kerajaan Bright.
Aku tidak akan melakukan kebodohan yang sama,' ucap Ratu Azelia didalam hati.
" Tadi kamu bilang aku baru sadar, apa yang terjadi padaku Mona?"
" Yang mulia Ratu, sudah dua hari tidak sadarkan diri, setelah jatuh dari tangga, " jelas Mona berusaha tenang, dia takut Ratu Azelia marah.
Bahkan mungkin akan memberi hukuman, karena selama ini Mona selalu menasehati Ratu Azelia agar tidak membenci Raja Alexander Maximilian, yang menyebabkan hubungan keduanya renggang.
Mona tau jelas bahwa Raja Alexander sangat mencintai Ratu Azelia, namun hanya hinaan dan caci maki yang didapat Raja Alexander meskipun begitu, tidak sedikit pun cinta sang Raja berkurang terhadap Sang Ratu.
'jatuh dari tangga, tidak! waktu itu aku bukan jatuh sendiri, tapi didorong oleh Helena, dia tidak ingin aku menghadiri pesta ulang tahun pernikahanku yang ke enam.
Meski pada akhirnya aku bisa menghadiri pesta, tapi aku dijebak dipesta itu oleh Helena dan membuat malu suamiku, yah ... bahkan para bangsawan satu persatu menghinaku, tapi demi melindungi aku, suamiku menghukum semua bangsawan yang telah menghinaku.
Tindakan itu tentu saja membuat benih-benih kebencian terhadap suamiku tubuh subur, secara tidak langsung cinta,yang begitu besar yang suamiku berikan kepadaku, menjadi asal muasal semua pemberontakan.
Tidak! aku tidak boleh, membiarkan Helena berhasil kali ini.
Para bangsawan itu sudah dari awal tidak setuju,aku diangkat menjadi Ratu Bright, yah ... aku memang tidak berguna,aku terkenal bodoh, tidak berbakat dan ceroboh, bahkan aku tidak memiliki kekuatan sihir, ditambah lagi suamiku tidak ingin memiliki selir.
lengkap sudah hinaan dan kebencian untukku,
satu - satunya kelebihan yang aku miliki hanya kecantikan, yah ... aku bisa berbangga diri karena dikerajaan Bright ini aku lah yang tercantik.
Hah, berbanding terbalik dengan suamiku Yang mulia Raja Alexander Maximilian tidak hanya parasnya yang tampan rupawan, tubuh yang sempurna, dia juga sangat pintar, berbakat, teliti, bijaksana, tegas, dan juga kekuatan sihirnya yang luar biasa, tentu saja dia sangat dicintai oleh para bangsawan maupun rakyat kerajaan Bright.
Deg
Deg
Kenapa jantungku berdetak lebih kencang saat aku memikirkan suamiku,wajahku juga menjadi jadi panas.
Oh ya tuhan kenapa aku? apa aku sakit ? '
Bersambung...
Jangan lupa like, komen, subscribe dan votenya 😘😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!