Hai semuanya, terimakasih karena telah mampir ke karya baru author, mohon dukungan kalian ya 😊 Bisa juga membaca LPBS terlebih dahulu agar ceritanya lebih nyambung, terimakasih ~
...----------------...
Sebuah Klan yang sangat indah dan megah tampak diluluh lantakkan oleh seorang pria dengan jubah hitam. Wajahnya tidak terlihat dengan jelas sehingga tidak ada yang mengetahui seperti apa rupanya yang sebenarnya.
“Sialan kamu dasar antek Klan Naga! Klan Phoenix kami tidak pernah mengganggu Klan lainnya, kenapa kalian harus membunuh kami semua?! “ Tanya seorang pria tua dengan janggut putih yang cukup panjang.
Pria tua ini memiliki sepasang sayap yang berwarna merah menyala dan tampak sangat indah sekali.
Dilihat dari interaksi mereka maka pria tua ini pasti adalah Klan Phoenix yang Agung dan berkuasa di antara Klan burung lainnya.
Di belakang pria tua itu, ada ratusan orang baik tua, muda, pria maupun wanita dan ada satu kesamaan pada diri mereka.
Mereka sama sama memiliki sepasang sayap dan mata berwarna merah yang begitu cerah layaknya batu permata.
“Klan Phoenix memang tidak pernah mengganggu Klan lain, tetapi kalian akan menghalangi rencanaku. Karena kalian tidak ingin menyingkir maka aku harus menyingkirkan kalian sendiri. “ Ucap pria misterius itu mengayunkan tangannya.
Sebuah ledakan energi yang sangat besar terjadi, pria tua dari Klan Phoenix itu menahan dengan seluruh kekuatannya.
“Perisai Jiwa Phoenix! “ Seru Pria Tua itu dan sebuah lapisan pelindung berwarna merah tua menahan serangan ganas dari pria misterius itu.
“Aku akan membantumu, kakek! “ Teriak seorang pria muda dengan paras yang tampan dan wajah yang mungil.
Pemuda ini mengalirkan tenaga dalamnya ke punggung kakeknya dan semua orang dari Klan Phoenix mengikuti langkahnya untuk saling bahu membahu membantu Pria Tua itu yang tidak lain tidak bukan adalah Ketua Klan mereka.
“Feng Jun, bawa orang orang muda dan wanita pergi dari sini! “Teriak kakeknya kepada pemuda berparas tampan itu.
“Aku tidak akan meninggalkan kakek sendirian! “Teriak pemuda yang dipanggil Feng Jun itu.
“Pergi! Kalian adalah masa depan Klan, kalian harus selamat! “Teriak kakeknya.
“Feng Jun, pergilah dan turuti kakekmu. Ibu mohon padamu. “ Ucap seorang wanita cantik yang tampak masih sangat muda tapi sebenarnya usianya sudah ratusan tahun.
Pemuda yang dipanggil Feng Jun itu melirik keluarganya yang sedang di ambang kematian itu dengan tatapan berkaca kaca sebelum akhirnya memutus aliran energinya dan pergi ke belakang.
“Anak anak dan wanita bisa ikut denganku! “ Perintah Feng Jun.
Beberapa orang tidak rela tapi dipaksa untuk ikut, pada akhirnya hanya tersisa beberapa orang.
“Sungguh mengharukan, tapi sayang sekali bahwa kalian tidak ada satupun dari kalian yang bisa pergi dari sini tanpa persetujuan ku.” Ucap pria misterius itu.
“Kalau begitu maka tergantung apakah kamu memiliki kemampuan atau tidak! Jika kamu ingin melukai anggota klanku maka, kamu harus melangkahi mayat ku terlebih dahulu! “Teriak pria tua itu.
Feng Jun menatap keluarganya sekali lagi dan menarik nafas dalam dalam sebelum akhirnya berbalik dan tidak pernah melihat ke belakang lagi.
“Ayo pergi! “ Perintah Feng Jun.
Di dalam hatinya, dia tahu jelas bahwa tindakan kakeknya, Ayahnya dan Ibunya serta para Tetua Klan lainnya hanyalah menunda kematian mereka semua dan mengulur waktu agar mereka bisa kabur.
Maka Feng Jun tidak bisa mengecewakan harapan yang dimiliki oleh keluarganya, masa depan Klan Phoenix akan berada di tangannya.
Feng Jun memimpin sisa sisa Klan Phoenix untuk masuk ke dalam jalan rahasia yang telah dibangun oleh leluhur Klan Phoenix untuk meninggalkan jalan keluar ketika terpojok seperti ini.
“Kakak Jun, aku merasa sangat takut. “ Gumam seorang anak kecil yang menggenggam tangan Feng Jun.
“Yue'er jangan takut, kakak pasti akan melindungimu dengan baik. Tidak hanya kamu melainkan semua orang. “Balas Feng Jun dengan senyumnya yang lembut dan khas.
Tiba tiba, ketika mereka baru saja keluar dari jalan rahasia, mereka bisa melihat sekelompok prajurit elit dari Klan Naga yang dipimpin oleh Raja Naga.
“Kami , Klan Phoenix, tidak pernah menyinggung Klan Naga sebelumnya! Atas dasar apa kalian ingin memusnahkan kami? Apakah kalian tidak takut akan pembalasan dari Langit?!” Tanya Feng Jun dengan marah.
“Langit tidak akan menegakkan keadilan bagi kalian karena siapapun yang memegang kekuatan, itulah pemimpinnya! Raja Iblis menawarkan kalian untuk bekerja sama tetapi kalian menolak, maka kalian semua harus dimusnahkan! “Seru Raja Naga.
“Selama ada aku , Feng Jun yang menjaga disini maka tak akan ada satupun yang berhasil untuk menyentuh anggota Klan ku! “ Teriak Feng Jun dan sepasang sayap dengan api yang membara muncul dari kedua sayapnya.
Tapi ada yang berbeda karena warna sepasang sayapnya tampak lebih cerah dan membara dibandingkan sebelumnya.
“Berusaha untuk membakar jiwamu sendiri, hm? Takutnya kamu tidak akan bisa terlahir kembali lagi dan Klan Phoenix akan berakhir dengan menyedihkan. “Ejek Raja Naga.
“ Aku tidak takut dengan hal itu, tapi hari ini jangan harap bisa menyentuh anggota Klan ku! “Balas Feng Jun dan sebuah bola api yang sangat besar terbentuk di tangannya.
“Formasi Lingkaran Phoenix! “ Seru Feng Jun.
Sebuah cahaya berwarna merah terang terpancar dengan sangat jelas dan membentuk sebuah lingkaran besar sebagai pelindung Klan Phoenix.
“Ratapan Tangisan Phoenix!” Siluet Phoenix miliknya terbang tinggi ke atas langit sebelum akhirnya turun dengan gerakan menukik yang ekstrem.
Ketika hal ini terjadi maka banyak sekali kekacauan dan ketika siluet Phoenix itu menghantam tanah lalu memukul mundur Raja Naga, Feng Jun juga memuntahkan banyak darah.
itu adalah kekuatan yang dia panggil menggunakan kekuatan jiwanya. Dengan kekuatannya saat ini maka tidak akan mampu untuk memanggil siluet Phoenix jika tidak menggunakan cara ekstrem ini.
Feng Jun mengibaskan lengannya dan membuka retakan antar dimensi yang terbentuk dari serangan siluet Phoenix itu.
“Kalian harus pergi! “ Teriak Feng Jun.
“Jangan biarkan mereka kabur! “ Seru Raja Naga.
“Tuan Muda! “ Seru orang orang Klan Phoenix dengan sedih.
“Pergi! “ Teriak Feng Jun berusaha menghadang serangan dari pasukan Raja Naga.
Anggota Klan Phoenix perlahan lahan masuk ke dalam retakan antar dimensi dan Feng Jun perlahan lahan mundur sebelum akhirnya meraung.
“Jika aku mati hari ini maka aku akan menjadi hantu ganas untuk membunuh kalian semua! “ Teriak Feng Jun.
Feng Jun masuk ke dalam retakan antar dimensi sebelum akhirnya Raja Naga melayangkan sebuah serangan terakhir yang menembus tubuh Feng Jun.
Feng Jun menatap dengan tidak percaya pada serangan itu sebelum akhirnya dengan paksa menutup retakan antar dimensi itu agar musuh tidak bisa menyusul mereka.
...----------------...
Terimakasih banyak yang telah bersedia untuk membaca PDPA, mohon dukungannya teman teman !!!
Disisi lain, di Benua Shui yang dipenuhi oleh siluman siluman yang ganas dan penuh dengan niat membunuh serta sifat yang haus darah.
Seorang pemuda yang tampak ringkih sedang dirantai di kedua tangan dan kakinya serta lehernya, dia tampak begitu lemah dengan pakaian putih polos yang menyedihkan.
Tiba tiba masuklah seorang wanita yang mungkin berusia 30an tahun, membawa sebuah botol giok yang mempesona.
“Sebentar lagi, kamu akan menjadi sumber daya yang berharga. Jika adikmu yang berbakat memakan dagingmu dan meminum darahmu maka dia pasti akan menjadi jenius yang tak tertandingi. “ Ucap wanita itu.
“Gila! Kalian semua telah gila! “ Teriak pemuda yang dirantai itu.
Semua orang bisa melihat bahwa seluruh wajahnya pucat dan dia tampak sangat kurus, tapi ada satu hal yang masih tampak jelas adalah alisnya yang tebal dan mata Phoenix miliknya yang menunjukkan perlawanan terakhir.
(Mata phoenix itu adalah salah satu istilah untuk jenis mata yang dimana sudut matanya itu naik ke atas)
“Gila atau tidak bukanlah urusanmu. Jika kamu berhasil memiliki Darah Seribu Racun, maka adikmu pasti akan membawa Klan kita ke dalam kejayaan. Lagipula, ini adalah hari terakhirmu maka aku tidak akan terlalu kejam. “Ucap wanita itu dan memaksa pemuda yang dirantai itu untuk meminum isi botol giok yang dibawa oleh wanita itu.
Iris mata pemuda itu berubah menjadi biru laut dan tampan meronta ronta kesakitan kala racun itu menyebar di seluruh tubuhnya dan mengoyak seluruh tulangnya.
“Arghhh! “ Raung pemuda itu dengan marah sementara wanita paruh baya itu hanya tertawa tawa sebelum akhirnya pergi dari sana.
Darah Seribu Racun adalah legenda di antara masyarakat Kerajaan Siluman, dikatakan bahwa seseorang yang bisa tahan setelah satu tahun penuh meminum racun yang berbeda setiap harinya maka dia akan memiliki tubuh yang kenal racun.
Pemuda ini bernama Chen Fei, Tuan muda pertama dari Klan Chen sayang sekali bahwa dia lemah dan Klan Chen hanya menghargai seorang pemuda yang berbakat.
Adiknya, Chen Yuan sangat berbakat walaupun lebih muda tiga tahun darinya. Sehingga orang tua mereka ingin agar Chen Yuan memiliki tubuh yang kebal racun tetapi tidak ingin Chen Yuan menderita.
Sehingga Chen Fei yang menjadi tumbal untuk kemajuan Chen Yuan, bagi kedua orang tuanya dan seluruh Klan Chen, dia tidak lebih dari sebuah sumber daya kultivasi bagi adiknya.
Setelah dia berhasil mendapatkan Darah Seribu Racun maka dia pasti akan dibunuh, darahnya akan diminum dan dagingnya akan dimakan oleh Chen Yuan dan tidak akan ada satupun yang mengingat dirinya.
Chen Fei tidak ingin berakhir seperti itu, dia merasa bahwa dunia ini tidak adil karena membiarkan dia lahir tanpa bakat di lingkungan yang keras seperti ini.
“Aku ingin pergi! Aku tidak ingin menjadi sebuah sumber daya! “ Raung Chen Fei dengan murka.
trangg!!
Rantai yang mengikat tangan dan kakinya putus menjadi beberapa keping dan dia jatuh berlutut di tanah, Chen Fei memandang dirinya sendiri dengan tidak percaya.
Lalu merasa sangat senang dan diam diam keluar dari ruangannya, mungkin keluarganya terlalu percaya diri karena mereka bahkan tidak mengunci pintunya.
Chen Fei menyelinap keluar dengan diam diam ,berjalan dengan hati hati untuk menghindari pelayan ataupun penjaga Klan mereka sebelum akhirnya merangkak keluar dari lubang anjing, barulah dia sepenuhnya keluar dari Klan Chen.
Chen Fei memandang sekitar dengan bingung karena dia telah dikurung bertahun tahun dan dia tidak tahu kemana dia harus pergi.
Pada akhirnya dia berlari ke arah pegunungan belakang Klan Chen miliknya dan berlari terus menerus tanpa berani untuk melirik ke belakang karena takut bahwa ketika dia menoleh sekali saja dan ada anggota Klan Chen yang akan menyeretnya kembali ke neraka manusia itu.
Berulang kali ia terjatuh sehingga menciptakan banyak sekali luka di tubuhnya, belum lagi efek dari racun yang diminum nya sehingga menyebabkan kaki dan tangannya melemah.
Wajahnya tidak tampak seperti manusia lagi dan dipenuhi dengan kotoran dan lumpur, bahkan orang tuanya juga tidak akan mengenali dirinya lagi.
Sampai akhirnya Chen Fei bertemu dengan sebuah jurang yang tidak diketahui kedalamannya, tepat ketika Chen Fei akan menghindar dan mundur, dia melihat bahwa ada cahaya obor yang mengejar dari belakang.
Chen Fei dengan panik ingin berlari tapi siapa yang menyangka bahwa dia akan begitu sial, dia tersandung batu dan tergelincir masuk ke dalam jurang tersebut.
Tidak ada lagi yang bisa dirasakan oleh Chen Fei, bahkan ketika masuk jurang dan terjatuh, dia tidak merasakan ketakutan seperti saat melihat dia sedang dikejar oleh Klan Chen.
Ketika Chen Fei tersadar yang bisa dia rasakan adalah sakit di seluruh tubuhnya dan tangan dengan kakinya tidak bisa digerakkan, tampaknya keduanya telah patah.
Tiba tiba, Chen Fei yang sedang setengah sadar dan berada di ambang kematian melihat sebuah cahaya yang sangat terang turun dari atas jurang.
Ketika lebih jelas melihat, itu adalah seorang pria yang memiliki sayap berwarna merah tapi sayangnya itu perlahan lahan meredup.
Pria itu mendarat tepat di depannya dan menatap Chen Fei dengan tatapan menilai yang tidak disukai oleh Chen Fei karena sama seperti yang dilakukan oleh kedua orang tuanya padanya.
“Siapa namamu? “ Tanya pria bersayap itu.
“Chen Fei. “ Jawabnya dengan ragu ragu.
“Aku bisa membantumu untuk keluar dari sini, aku juga bisa memberikanmu kekuatan dan pengetahuan yang tak terbatas asalkan kamu bersedia untuk berjanji padaku tentang dua hal. “Ucap pria bersayap itu.
“Baik… . “Jawab Chen Fei dengan ragu ragu tapi dia adalah orang yang diambang kematian, untuk apa takut dengan sesuatu seperti ini?
“Bersumpahlah bahwa kamu akan menggunakan kekuatan yang aku berikan ini untuk hal yang baik dan tidak pernah mengikuti kejahatan, kamu akan menggunakan kekuatan ini untuk melindungi sisa sisa Klan Phoenix. Kedua, kamu tidak boleh sekalipun membunuh anggota Klan Phoenix jika tidak maka jiwamu akan dimusnahkan dan menjadi abu! Apakah kamu setuju? “Tanya pemuda itu.
Chen Fei menganggukkan kepalanya lalu menggigit jarinya sendiri sehingga darahnya mengalir ke tanah.
“Aku, Chen Fei bersumpah untuk melindungi sisa sisa Klan Phoenix dengan seluruh kekuatanku jika tidak maka aku akan membiarkan petir menyambar tubuhku seratus kali! “Balas Chen Fei dengan penuh keyakinan.
Petir terdengar bergemuruh dilangit seolah olah setuju dengan sumpah yang dibacakan oleh Chen Fei.
“Aku percaya padamu. “Ucap pemuda itu sebelum perlahan lahan tubuhnya mengabur dan menjadi cahaya lalu masuk ke tubuh Chen Fei.
Semula Chen Fei merasa tidak ada yang berbeda tapi perlahan lahan, muncul cahaya di tubuhnya dan menjadi semakin terang seiring berjalannya waktu.
...----------------...
Jangan lupa like, komen, dan vote ya 😊
Chen Fei menatap ke tubuhnya sendiri dengan tatapan kebingungan karena tidak mengerti sementara pemuda bersayap itu telah menghilang menjadi cahaya.
Tiba tiba Chen Fei merasa bahwa seluruh tubuhnya sangat sakit dan kepalanya sangat berat seolah olah memikul banyak sekali beban sehingga Chen Fei berguling guling di tanah dengan kesakitan.
Satu hal yang tidak disadari oleh Chen Fei adalah luka luka di tubuhnya berangsur angsur menjadi sembuh dan tulang tulangnya yang patah mulai tersambung kembali bahkan menjadi lebih kuat.
Chen Fei hanya merasakan bahwa ada ribuan kenangan yang tidak terhingga jumlahnya masuk ke dalam kepalanya tetapi dia sendiri tidak mengetahui milik siapa kenangan tersebut.
Kenangan yang muncul di kepalanya sangat acak yang bisa dia lihat hanyalah api dan kehancuran dimana mana, jeritan ketakutan dan juga ratapan putus asa. Chen Fei bertanya tanya, apakah tempat ini yang disebut dengan Neraka?
Tapi sepertinya dia salah, setelah beberapa waktu akhirnya ingatan yang muncul di dalam kepalanya perlahan lahan menjadi jauh lebih jelas dibandingkan dengan sebelumnya.
Chen Fei melihat ke sekeliling dan menyadari bahwa seluruh lukanya telah sembuh, dia bahkan sudah tidak merasakan rasa sakit lagi hanya saja di sekitar tubuhnya masih penuh dengan cahaya kemerahan dan emas.
Chen Fei duduk dan mengambil posisi bersila dengan kedua telapak tangan yang menghadap ke atas, dia letakkan di atas kedua lututnya.
Lalu, perlahan lahan alam bawah sadarnya menunjukkan sebuah kenangan yang belum pernah dia rasakan dan alami sebelumnya. Tampaknya ini adalah ingatan dari pemuda yang bertemu dengannya tadi.
Chen Fei melihat bagaimana Klan Phoenix yang dihancurkan dan juga nama pemuda itu, ternyata adalah Tuan Muda Klan Phoenix Yang Agung, Feng Jun.
Feng Jun terluka parah dan terjebak di dalam jurang ini selama ratusan tahun sehingga kekuatannya menjadi semakin melemah dari waktu ke waktu.
"Sudah 250 tahun sejak pemusnahan itu..... menunggu dan terjebak disini selamanya 250 tahun lamanya, itu mengerikan. " Gumam Chen Fei dengan terkejut.
250 tahun tanpa makan dan minum, mungkin yang bisa melakukan itu hanyalah seorang Dewa. Tapi, Phoenix biasanya hanyalah karakter cerita dalam dongeng tapi melihatnya secara pribadi di depan mata membuat Chen Fei merasa sangat kagum.
Mungkin..... ada kemungkinan bagi seorang Dewa Phoenix seperti Feng Jun untuk bertahan selama 250 tahun tanpa makan dan minum di dalam jurang ini, tersegel dalam keadaan setengah hidup dan mati.
Membayangkannya saja sudah membuat Chen Fei merasa sangat buruk, tampaknya ada orang yang bernasib buruk sepertinya.
Ternyata, di dunia ini bukan hanya dirinya yang bernasib buruk untuk terlahir dari keluarga yang buruk melainkan ada juga Feng Jun yang lahir di keluarga yang baik tapi ada orang yang menghancurkan semua itu dan membuatnya terpuruk selama ratusan tahun.
250 tahun, bukan waktu yang singkat. Bagi siluman kecil seperti Chen Fei, bisa bertahan selama beberapa puluh tahun saja sudah hebat.
Tidak seperti kakeknya yang saat ini sudah mencapai usia 100 tahun lebih, tapi itu saja masih belum cukup lama dibandingkan dengan waktu terjebak nya Feng Jun di dalam jurang ini.
"Sekarang aku sudah sembuh dan juga mendapatkan pengetahuan yang begitu banyak, tapi bagaimana aku bisa keluar dari sini ?" Tanya Chen Fei dengan bingung.
Chen Fei bangkit dari posisinya duduknya dan berjalan ke sekitar jurang yang gelap sebelum akhirnya menyadari bahwa ada celah kecil yang ada di antara bebatuan dinding jurang.
Celah itu sangat kecil bahkan untuk tubuh Chen Fei yang sangat kecil saja sangat sulit untuk melewati celah itu, jangan lihat dari tubuhnya yang kecil saja karena Chen Fei tahun ini sudah menginjak 18 tahun meskipun tubuhnya masih terlihat seperti anak 12 tahun.
Itu disebabkan oleh malnutrisi yang parah yang dialaminya, pinggangnya tampak seramping kertas, kaki yang tampak seperti satu ranting kayu dan kulit putih salju yang pucat.
Dia tampak sakit sakitan tapi pada saat yang sama menunjukkan pesona yang unik dengan sepasang alisnya yang tebal dan digaris dengan kuat beserta dengan mata Phoenix nya yang indah.
Chen Fei berusaha untuk memasuki celah itu dengan segala upaya sebelum akhirnya berhasil untuk melewati setengah tubuh bagian atasnya dan sisanya akan menjadi lebih mudah.
Ketika Chen Fei sudah sepenuhnya berhasil melewati celah itu, dia memandang ke sekitar dengan tatapan penuh tanda tanya karena kebingungan akan situasi sekitarnya.
Disini tampak gelap tapi dia bisa mendengar secara samar samar tentang suara air, itu berarti bahwa ada aliran air di dekat sini. Selama dia bisa mengikuti aliran air ini maka seharusnya dia akan bisa keluar dari jurang ini.
Chen Fei mengikuti suara air itu sampai akhirnya melihat sebuah Mata Air dibawah tanah yang memiliki air yang sangat jernih dan bercahaya. Bahkan disepanjang mata air ini dipenuhi dengan kunang kunang.
Melihat air yang begitu jernih membuat Chen Fei terkesima dan tanpa ragu ragu, air itu langsung dia minum sebanyak banyaknya.
Semula, tidak ada yang aneh dengan tubuhnya sampai sebuah ingatan muncul di dalam pikirannya bahwa Mata Air ini tampak tidak asing dan mirip dengan Mata Air Jiwa Ilahi yang ada di dalam legenda.
Begitu indah dan murni tapi sayangnya semua adalah tipuan karena Mata Air Jiwa Ilahi ini dikatakan di dalam buku kuno bahwa airnya mengandung racun yang sangat kuat tapi jika racunnya telah ditawarkan maka itu akan menjadi sumber daya yang luar biasa.
Chen Fei perlahan lahan merasa bahwa ada sesuatu yang menusuk jantungnya sehingga ia duduk di tepi Mata Air Jiwa Ilahi itu dan bersandar di batu.
Rasa sakit itu perlahan lahan menjadi lebih nyata yang disertai dengan rasa panas yang membakar jiwanya, tapi tak sekalipun ada suara yang keluar dari mulutnya.
Keringat mengalir deras dari dahinya, membasahi seluruh fitur wajahnya yang tajam. Chen Fei mengepalkan tangannya dan seluruh tubuhnya diselimuti oleh cahaya putih.
Chen Fei merasakan ada banyak sekali kekuatan yang mengalir ke dalam tubuhnya, tapi untuk menjadi seorang kultivator diperlukan untuk memiliki Dantian yang menjadi dasar sekaligus wadah untuk menampung kekuatan atau Qi dari kultivator tersebut.
Bagi kultivator, Dantian sama saja seperti nyawa mereka. Tanpa Dantian, maka lebih baik mati daripada hidup dengan memalukan.
Dantian milik Chen Fei terlihat agak unik karena berwarna agak kehijauan tapi, perlahan lahan aliran darah Chen Fei juga berubah warna yang semula merah cerah berubah menjadi merah gelap sebelum akhirnya berubah menjadi hitam sepenuhnya yang mengalir ke seluruh bagian tubuhnya.
...----------------...
Terimakasih sudah membaca PDPA ya 😊 Visual Chen Fei sudah author upload di ig author @kc.novel_writer
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!