NovelToon NovelToon

Kamu Milikku

bab 1

"Aku pulang dulu!soal wanita ini,terserah mau bagaimana."

Masih di kantor polisi.laki-laki itu pergi begitu saja setelah akad selesai.meninggalkan kedua orang tuanya yang masih kebingungan disini,bersama ku serta di temani ibu ku,orang tua satu satunya yang aku miliki.

"Kalo begitu,saya juga permisi!ayo bu,kita pulang!"ujarku sembari menggandeng tangan ibu.

Ibu menahan tanganku untuk pergi.ibu meminta kejelasan mengenai hubungan ku pada orang tua laki laki-laki yang baru saja menikahi ku.

"Saya masih tidak mengerti,sebenarnya apa yang terjadi!saya butuh penjelasan dari kedua pilah pihak!"ungkap ibu dari laki laki yang baru saja menikahi ku.

Orang tua dari pihak laki-laki itu berjanji akan segera meluruskan semuanya.mereka juga meminta nomor telepon serta alamat rumah kami agar bisa komunikasi kembali.

Di hari berikutnya,saat sore hari pukul lima sore.ibu menghubungi aku yang masih bekerja.memintaku agar segera pulang dengan mengatakan bahwa orang tua dari laki-laki itu datang ke rumah.

Demi rasa hormat ku pada ibu,aku segera izin pulang dan tidak mengambil lembur untuk malam ini.

Sesampainya di rumah.aku segera memarkirkan motor matic yang tadi aku gunakan.sebelum masuk ke dalam rumah,aku menatap mobil mewah yang aku yakini itu adalah mobil dari keluarga laki laki itu.

Aku segera masuk ke dalam.memberi salam dengan sangat ramah dengan sedikit senyuman meski aku tidak ingin tersenyum.

"Duduk dulu nak!"ibu mempersilahkan aku untuk duduk.

"Saya dan istri saya sudah sepakat untuk mengajak kamu tinggal bersama kami!mau bagaimana pun juga,sekarang kamu adalah tanggung jawab anak kami.kita berdua sudah mendengar penjelasan dari Sean,mengenai apa yang sebenarnya terjadi.sampai kalian ahirnya harus menikah,"jelas ayah dari laki laki bernama Sean.

"Tidak,om,tante!kalian tidak perlu merasa bahwa saya adalah tanggung jawab anak kalian.saya tidak bisa pergi meninggalkan ibu dan adik saya.saya ini tulang punggung keluarga!saya tidak mungkin meninggalkan mereka,"kataku dengan serius.

"Anggun,pergilah!ikut dengan suamimu.jangan pikirkan ibu dan adikmu.ibu masih sehat,ibu juga ada penghasilan dari buka warung.jadi,jangan terlalu kuatir.ayo,kemasi barangmu,sekarang!"ucap ibu seolah mengusirku.

Apa ibu tidak sayang padaku!dia dengan mudah memberikan aku pada orang baru yang aku saja tidak tau mereka berasal dari mana dan seperti apa.

Aku terpaksa mengemasi barang ku dengan hati yang sangat berat.aku tidak menyangka akan berpisah dengan ibu dan zova,adik laki-laki ku yang masih SD.

Kejadian kemarin malam benar benar mimpi buruk.andai aku tidak bertemu dengannya.semua pasti tidak akan terjadi.

Padahal,malam itu,aku hanya berniat untuk membantunya.aku melihat dia yang tidak sadarkan diri di pinggir jalan saat pulang kerja lembur.aku mencium aroma alkohol yang sangat kuat dari tubuhnya.ya,dia mabuk berat.mau ku tinggal kan,namun aku tidak tega.ahirnya,aku membantu dia untuk masuk ke dalam mobil yang di dekatnya.aku yakin bahwa mobil itu milik laki-laki ini.aku mengecek dompetnya untuk melihat alamat rumah di KTP miliknya,dengan niat untuk mengantarkan dia pulang.namum,tiba-tiba dia mulai sadarkan diri.dia muntah hingga mengenai bajuku juga bajunya.dia berbicara tidak jelas,kurasa dia masih belum sadar sepenuhnya.dia mulai membuka matanya dengan perlahan.kemudian dia mendekati aku.dia memeluk ku,aku refleks menamparnya karna sikapnya yang tidak sopan.namun dia kembali memelukku.lebih erat dari sebelumnya.aku mencoba menghindarinya.mencoba untuk keluar dari mobil.namun tenagaku tidak cukup kuat untuk melepas pelukan darinya.aku teriak minta tolong sekeras mungkin.hingga orang-orang mulai berdatangan menghampiri mobil yang aku tumpangi.aku berhasil lolos dari laki-laki itu.namun,orang-orang tadi justru mengira bahwa kami berbuat mesum di dalam mobil.hingga ahirnya kami di bawa ke kantor polisi,dan di nikahkan disana dengan bukti muntahan yang mereka kira itu adalah cairan hasil dari perbuatan kami di dalam mobil tadi.

"loh,mba anggun kenapa bawa barang banyak.mau liburan ya?"tanya zova yang baru saja pulang dari mengaji.

Aku tidak sanggup mengatakan apapun kalo aku akan pergi meninggalkan dia ke rumah lain.mau di jelaskan juga dia tidak akan mengerti.

"Mba anggun mau pindah rumah, dek.mbakmu akan pergi dengan keluarga barunya,"jawab ibu atas pertanyaan zova.

"Kenapa pindah rumah?ikut keluarga baru siapa?rumah barunya di mana?"banyak pertanyaan dari anak berusia tujuh tahun itu.dia pasti kebingungan.

"Jangan sedih ya!kapan-kapan,kamu bisa main ke rumah baru mbak kamu.oh iya,kamu mau ini?"ucap tante yang tidak aku ketahui namanya,dia memberi zova coklat agar tidak terlalu sedih saat aku tinggalkan.

Rasanya sangat berat untuk melangkahkan kaki meninggalkan mereka.aku tidak berniat menikah meski usiaku sudah dua puluh lima tahun,karna aku tidak mau berpisah dari ibu dan zova.jikapun aku menikah.suamiku yang harus ikut tinggal bersamaku.bukan aku yang ikut dengannya.

Aku ingat betul saat melihat alamat rumah di KTP laki-laki itu.graha candi golf Semarang,itu adalah alamat rumahnya.aku masih bersyukur karna rumahnya tidak terlalu jauh dari rumahku,Tlogosari.hanya berjarak kurang lebih tiga puluh menit.aku masih bisa bertemu ibu dan zova.aku akan sering datang kesana mengunjungi Mereka.

Tidak banyak pembicaraan saat di dalam mobil.aku pun juga tidak berniat untuk akrab pada mereka.aku berusaha bersikap netral saja.di tanya,ya jawab.tidak di tanya,ya aku tidak akan bertanya.meski begitu.didikan Sopan santun dan etika yang ibu ajarkan,akan tetap melekat pada diriku.

Tidak lama kemudian.mobil ini sudah memasuki sebuah perumahan mewah,dan berhenti di depan gerbang yang dijaga oleh dua orang satpam.

Kemudian,datang lagi seorang wanita yang masih muda.dia menyambut kedatangan majikannya dengan sangat baik.

Tante itu turun terlebih dahulu dan memasuki pintu utama yang kini sudah tidak terlihat bayangannya.

"Bi,antarkan dia ke kamar Sean ya!bawakan barangnya dan tata di lemari nya Sean juga,"ucap om yang namanya juga tidak aku ketahui.

"Baik pak!"

Mba_mba muda itu mengarahkan aku dengan sangat sopan.sepertinya,usianya lebih muda dariku.

"Tadi,tak pikir mba e itu pekerja baru.jadi mba e ini siapa?"ucap mba_mba muda.

"Saya..."

Belum aku jawab pertanyaannya.dia memotong perkataan ku dengan menunjukan kamar yang sangat luas.dingin sekali,baru masuk sudah membuatku menggigil.

"Ini kamar nya mas Sean!kalo begitu,saya tinggal dulu ya mba e!"

Mba mba itu berlalu meninggalkan aku di dalam kamar yang katanya milik sean.itu pasti nama laki laki itu.

Karna dingin,aku mencari letak remote AC dan segera mematikannya.tidak fikir panjang.aku segera mandi karna tadi baru pulang kerja.

"Ma,papa tahu kalo mama kecewa dengan menantu kita,yang ternyata bukan wanita berkelas seperti yang mama inginkan.tapi kita harus bisa jaga sikap ma!"

"Mama malu pa!masa menantu kita berasal dari keluarga yang tidak terpandang!apa kata keluarga kita yang lainya,kalo tahu kita punya menantu begitu."

"Sudah lah ma.nanti kan kita bisa modif supaya dia bisa lebih terawat."

"Yasudah,mama panggil anggun untuk makan malam dulu ya!"

Andreas dan Jihan,meskipun mereka tidak menyukai anggun sebagai menantunya,mereka tetap berusaha bersikap baik.mereka ingin menjadi mertua yang di idamkan oleh para wanita agar merasa beruntung.

Pukul 21:15.

"Sean!"

Sean yang baru tiba sepulang kerja,tiba tiba di kejutkan oleh papanya yang berdiri di tangga.

"Nanti kalo masuk kamar jangan kaget.ada istrimu di dalam! kamu harus bersikap baik padanya.perlakukan dia dengan lembut."

"Istri!wanita itu?"

"Memangnya kamu punya berapa istri.kamu sudah nikah sama berapa wanita.satu kan?jadi siapa lagi kalo bukan dia!"

"Dia ngapain disini pa.pa,aku ga cinta sama dia.pernikahan ini hanya salah faham!"

"Tidak ada pernikahan yang salah faham,sean.dia disini karna dia istrimu.dia tanggung jawabmu.ayo,hampiri dia.bersikap baiklah padanya!"ucap Jihan yang tiba tiba juga datang untuk memberitahu putranya.

Jihan mengantarkan putranya ke kamar untuk menemui anggun,istrinya.berharap putranya bisa menjadi laki-laki yang meratukan wanitanya.

"Mohon untuk selalu tinggalkan jejak like dan komen pada setiap bab ya.like dan komen yang kalian berikan sangat berarti untuk author.terimakasih."

bab 2

Sean anggara namanya.lelaki berusia dua puluh tujuh tahun itu ahirnya masuk ke dalam kamarnya.disana,dia melihat wanita yang kemarin dia nikahi, telah tertidur di kasur miliknya.

Anggun Nirmala,dia sempat membuka mata lantaran mendengar suara pintu yang terbuka.namun,anggun kembali menutup matanya kembali setelah tahu bahwa yang datang adalah laki laki yang sudah memisahkan dia dengan ibu juga adiknya.

"Jangan pura-pura,aku tahu kamu belum tidur,"ujar Sean sembari menyalakan AC yang mati.

Anggun tidak peduli,dia tetap memejamkan mata.namun,karna suhu ruangan yang kembali membuatnya kedinginan.anggun bangun dan mematikan AC yang baru Sean nyalakan.

"Aku tidak suka ruangan panas.AC di kamar ini tidak pernah mati meskipun aku di luar,"ucap Sean kembali menghidupkan AC.

"Kalo kamu merasa panas,ya mandi!nanti juga panasnya hilang!"anggun kembali mematikan AC-nya.

"Ini kamarku,kalo kamu tidak mau dingin,ya silahkan keluar!"

Tidak lagi mendebatkan AC .anggun memilih keluar dari kamar daripada tidak bisa tidur karna dingin.anggun tidur di sofa ruang tengah,tempat untuk menonton televisi.disana,anggun justru tertidur pulas sampai pagi.

"Mba,e bangun mba!"

Anggun terbangun karna mba-mba muda itu membangunkan dirinya.anggun terperanjat dari tidurnya karna melihat pantulan cahaya matahari dari jendela.

"loh,anggun,jadi semalam kamu tidur disini! kenapa?"ucap Jihan ,yang baru saja turun dari kamarnya.

"Dia sendiri yang mau tidur di luar ma!katanya ga kuat dingin kalo di kamar,"saut sean yang sedang menuruni anak tangga.

"Itu benar!saya tidak bisa tidur jika kedinginan,itu sebabnya anak Tante menyuruh saya keluar dari kamarnya,"jawab anggun menimpali ucapan Sean.

Anggun dan Sean sempat berdebat sebentar mengenai perkara tempat tidur.hingga ahirnya andreas turun dan menyudahi permasalahan tersebut.

"Kalo besok,papa tahu anggun tidur di luar.papa akan suruh kamu tidur di luar juga!"

"Kalian kenapa membela wanita ini terus sih.kalian kan baru kenal dengannya.kita tetap harus waspada.karna bagaimanapun, kita tidak tahu seperti apa wanita yang kalian masukan ke rumah ini!

Sean pergi ke kantor tanpa sarapan.sementara anggun,dia bersiap siap untuk berangkat kerja pukul sepuluh siang nanti.

"Anggun,kamu mau kemana?kok bawa tas!"

"Mau berangkat kerja,tante.anggun pergi dulu ya,udah di tunggu ojek di depan."

Anggun buru buru pamit dengan mencium punggung tangan Jihan,dia terburu buru karna ojek online yang dia pesan sudah menunggunya.

"Anak itu,padahal dia bisa saja berhenti kerja, dengan alasan sudah menjadi menantu orang kaya.padahal ada supir yang bisa mengantarkan dia pergi,tapi dia malah memesan ojek.padahal niatku tadi mau mengajaknya shoping supaya dia punya baju dan barang-barang bagus.tapi yasudah lah,mungkin lain waktu saja!"gumam Jihan.

Anggun,dia bekerja sebagai pelayan di salah satu bar yang lumayan besar.dia sering bekerja lembur sampai jam sepuluh malam.gajinya dia gunakan untuk membantu ibunya membiayai sekolah adiknya.sebagian juga dia tabung.ibunya hanya pedagang sembako kecil kecilan.dan ayahnya,ayahnya memilih menikah lagi dengan wanita kaya.meninggalkan ibunya yang saat itu tengah mengandung adiknya yang kini sudah masuk SD.

"Anggun,kok kamu pulang kesini.ada apa,kamu baik baik saja kan?disana juga kamu baik baik saja kan?apa orang-orang itu jahat padamu?"

"Tidak bu.mertuaku sangat baik.mas Sean juga baik padaku.aku datang untuk mengambil motorku.biar besok anggun ga pesan ojek online seperti hari ini!"

Mengingat waktu sudah pukul setengah sebelas malam,aku harus segera kembali ke rumah mewah itu.aku menyempatkan untuk melihat adikku ,zova sudah tertidur sangat pulas.aku menyelipkan uang lima puluh ribu di meja kamarnya.dia pasti senang karna mendapat uang jajan lebih untuk besok.

Aku segera pamit pada ibu.menyalakan motor matic yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi.

"Kemana wanita itu?aku tidak melihatnya sejak tadi.semoga saja dia kembali ke rumahnya sendiri,karna tidak betah tinggal disini!"gumam Sean yang tengah memainkan ponselnya di atas ranjang.

Dua puluh lima menit kemudian.waktu sudah pukul sebelas malam.anggun memarkirkan motor nya diantara mobil mewah yang berjejer di garasi.

Anggun segera masuk ke rumah.namun,tepat saat di depan pintu kamar Sean,anggun ragu untuk masuk.anggun hendak memutar handle pintu kamar,namun dia urungkan niatnya.dia kembali mencoba meyakinkan diri untuk masuk.namun lagi-lagi ada keraguan untuk masuk ke dalam sana.

"Aku tidak masalah jika harus tidur di luar lagi.tapi aku perlu mandi,sementara bajuku ada di dalam sana.bagaimana ini?"

Anggun menarik nafas panjang hingga ahirnya dia memberanikan diri untuk membuka pintu kamar.dia masuk perlahan tanpa melihat ke arah laki-laki yang sedang asik dengan ponselnya.anggun bergegas mengambil pakaian dari dalam lemari lalu kembali keluar kamar.anggun memilih mandi di kamar mandi tamu.daripada harus mandi di dalam kamar yang di dalamnya ada laki laki asing yang mendengar suara gemericik air yang mengguyur tubuhnya.

"Segarnya!tubuhnya yang tadi terasa kaku dan lelah rasanya hilang dengan seketika,"ucap anggun yang baru saja keluar dari kamar mandi tamu sembari mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.

"Anggun!kamu mandi dan keramas malam malam begini!"ujar Jihan sembari memberikan senyum penuh arti.

Anggun seketika kaget melihat ibu mertua di hadapannya.lebih kaget lagi saat anggun melihat ibu mertuanya keluar kamar hanya mengunakan pakaian dinas malam.memang tidak terlalu terbuka dan tidak tipis juga.tapi cukup terlihat menggemaskan jika ada orang lain yang melihatnya.apalagi ada banyak penjaga di rumah ini.

"Pasti capek banget ya,apalagi ini kali pertama untuk kamu!sudah,tidak apa apa,jangan malu.mama juga pernah muda kok.sekarang kamu istirahat saja.biar besok pagi tubuh kamu terasa segar."

"Tante,ini tidak seperti..."

Jihan berlalu pergi dengan membawa semangkok mie yang dibawa ke arah kamar tanpa mendengar penjelasan anggun.sementara anggun,dia justru salah fokus dengan mertuanya.

Anggun menepis pikirannya itu.dia bergegas ke tempat dimana semalam dia tidur.malam ini,dia akan tidur disana lagi.

Baru juga merebahkan tubuh di atas sofa.sean tiba tiba datang menemui anggun di ruang tengah.

"Tidurlah di kamar!jangan membuat papa menyuruhku untuk tidur di luar juga karena kamu!"ujar Sean dengan tatapan dingin.

"Aku sudah terlanjur merebahkan diri disini.aku lelah,aku sudah malas untuk berpindah tempat,"jawab anggun setengah mengantuk.

"Saya hitung sampai tiga.kalo kamu ga ke kamar,sekarang.saya akan seret kamu!"

Sean mulai menghitung.namun,anggun tidak juga menggerakkan tubuhnya untuk ke kamar.bahkan anggun tidak peduli jika akan di seret olehnya.

Sampai ahirnya tiba di hitungan ke tiga.sean ahirnya mengangkat tubuh anggun.anggun merasa kaget karna laki laki menyentuh tubuhnya.

"lepaskan saya!"anggun berontak agar dirinya di turunkan dari bopongannya.

"Mau jalan sendiri!"

"iya,saya akan jalan sendiri!tidak perlu seperti ini,"

Sean ahirnya menurunkan anggun.anggun bergegas ke kamar dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Siapa yang menyuruhmu tidur di situ.turun!tidurlah di sofa seperti saat kamu tidur di luar tadi,"

"Kenapa tidak kamu saja yang di sofa.kamu tidak lupa kan,kamu yang sudah membuat hidupku jadi kacau seperti ini.aku harus meninggalkan keluargaku.lalu sekarang kamu mempersulit hidupku.aku sudah lelah bekerja dan berharap rumah bisa menjadi tempat untuk aku beristirahat.jadi tolong.biarkan aku tidur dengan nyaman.kalo bukan karna kamu,seharusnya hidupku masih baik-baik saja sekarang.saya menyesal,karna malam itu sudah menolongmu.seharusnya kubiarkan saja kamu terkapar di pinggir jalan!"anggun menjawab dengan komplit.

"Sudah cukup.baiklah,aku yang tidur di sofa."

Suhu ruangan kamar yang sudah di hangatkan membuat anggun tidak terlalu menggigil.meski begitu,anggun tetap merasa dingin.

Anggun melipat selimutnya sehingga menjadi lebih tebal.cara itu cukup membuat tubuhnya menjadi lebih hangat.

Malam sudah berganti.waktu sudah menunjukan pukul delapan pagi.jihan dan Andreas sudah bersiap untuk sarapan bersama.namun,Sean dan anggun belum juga keluar dari kamar.

"Biar papa panggil dulu ya,ma.soalnya nanti di kantor ada meeting.sean yang akan memimpin meeting nya.papa takut dia terlambat!"

"Jangan pa!sudah biarkan saja mereka.soal kantor,kan bisa papa handel dulu.lagian nih pa,semalam mama lihat anggun lagi mandi dan keramas malam malam.ngapain coba mandi tengah malam kalo ga habis gituan.sudah biarkan saja.mereka pasti cape olahraga semalaman."

Andreas menuruti ucapan istrinya untuk tidak mengganggu anak dan menantunya.

Andreas pun memutuskan berangkat ke kantor terlebih dahulu untuk menggantikan meeting yang seharusnya di pimpin oleh Sean.

"mohon untuk selalu tinggalkan jejak like dan komen ya.like dan komen yang kalian berikan sangat berarti bagi author.terimakasih."

bab 3

"Oh tidak,bagaimana bisa aku kesiangan!padahal hari ini ada jadwal penting,aku harus segera ke kantor!" Sean beranjak dari tidur nyenyak nya dan segera bersiap siap.

Sementara anggun,dia masih bersantai santai karna jam kerjanya masih pukul sepuluh pagi.anggun turun untuk menyiapkan bekal sarapan agar bisa di bawa suaminya ke kantor.anggun tahu bahwa sean tidak akan sempat untuk sarapan karna sudah buru buru.

"Ini untukmu!setidaknya bisa mengganjal perutmu di pagi hari,p"anggun menyodorkan bekal tersebut pada Sean.

"Tidak perlu,aku sedang buru buru!jangan ajak aku bicara."

"Ini ada apa sih.kok pada gugup begini.sean,kamu tenang saja.soal kantor, sudah di handle sama papamu.jangan pikirkan soal pekerjaan.lebih baik kamu Istirahat saja.kamu pasti capek,kan."

"Mama apaan sih.biasanya juga ga pernah tuh nyuruh Sean buat istirahat karna capek kerja.mama malah yang sering bangunin Sean biar gak telat ke kantor.ini tumben banget.ada apa sih?"Sean merasa aneh dengan sikap mamanya.

Sean tetap datang ke kantor meski mamanya sudah memberitahu untuk tidak perlu gugup soal pekerjaan.

"Tante,aku juga mau siap siap dulu ya buat kerja,"anggun pergi ke kamar dan meninggalkan Jihan seorang diri.

"Mereka ini masih aja mikirin kerja.dasar anak muda sekarang."

Tidak ada hari yang spesial.hari yang selalu sama setiap harinya.sean yang kerja di perusahaan papanya.sementara anggun yang bekerja di bar sebagai pelayan.

Hingga suatu hari,tepatnya setelah tiga hari berturut-turut melihat anggun pulang selalu malam hari.hal itu membuat sean berfikir pekerjaan apa yang wanita itu lakukan.

"Apakah kamu wanita malam?"ucap Sean tepat saat anggun baru saja tiba di rumah.

Plak.

Sebuah tamparan melayang di pipi sean.

"Saya memang berasal dari keluarga yang kurang mampu.sehina itukah kamu menilai saya sampai mengira saya wanita malam hanya karena saya bekerja sampai malam!apa di tempat kamu kerja tidak ada sistem yang namanya lembur?uang lemburan sangatlah berharga bagi saya.dengan uang itu,saya bisa membantu ibu saya menyekolahkan adik saya supaya pendidikannya tetap berlanjut.orang seperti kamu tidak akan mengerti susahnya mencari uang.kamu ga akan tahu betapa kerasnya orang seperti saya bekerja.dan kamu seenaknya mengatai saya wanita malam?"lagi lagi,anggun memberikan jawaban yang komplit pada Suaminya.

"Kamu ini selalu memberi jawaban panjang.padahal saya hanya bertanya beberapa kata.kamu juga tidak perlu menampar ku!"

"Tamparan itu perlu dilakukan untuk orang yang suka bicara sembarangan."

Anggun berlalu dan segera membersihkan diri dari debu jalanan.dia masih tidak habis pikir dengan ucapan laki laki itu.

"Apa ucapanku begitu menyakitkan untuknya?aku jadi semakin penasaran dengan pekerjaannya,"gumam sean

Setelah membersihkan diri,anggun langsung bersiap untuk tidur.dia meminta Sean untuk pindah ke sofa,karna dirinya ingin meluruskan otot ototnya yang kaku karena lelah.

"Kita perlu bicara!saya ga bisa seperti ini terus.kita harus mengakhiri pernikahan ini.kita sama sama tidak menginginkannya kan.jadi,ayo.kita urus surat perceraian!"ujar Sean menatap anggun dengan serius.

"Aku tidak mau!"jawaban singkat yang keluar dari mulut anggun.

"Apa kamu sudah terlanjur nyaman berada disini!hidup dengan mewah sehingga membuatmu tidak ingin pergi!aku tidak mencintaimu.aku tidak akan memberikan nafkah apapun padamu.lahir maupun batin!akan aku pastikan kamu tidak akan betah disini,dan kembali ke tempat asalmu!"

"Bukan kemewahan ini yang membuatku menetap!aku hanya menjaga perasaan ibuku.aku tidak mau membuatnya memikirkan nasib anaknya yang bergelar janda.ibuku punya serangan jantung.aku tidak mau membuatnya kuatir!kamu tidak perlu memberiku nafkah berupa apapun.aku tidak pernah diajarkan untuk mengemis.punya uang ya aku beli.ga punya uang,aku bisa menjadi kuli!aku bisa bekerja untuk mendapatkan uang!kamu tidak perlu merasa bahwa aku menjadi bebanmu.anggaplah bahwa aku bukan tanggung jawabmu."

Sean terpaku dengan seketika.tersadar bahwa anggun masih memikirkan ibunya meski harus mempertaruhkan kebahagiannya sendiri.

Keduanya kemudian terlelap setelah sedikit perdebatan tadi.sean tidur di sofa,dan anggun tidur di ranjang milik Sean.

Keesokan harinya.anggun bangun lebih pagi untuk memasak di hari minggu.meski hari libur.anggun tetap masuk kerja.tidak ada libur untuknya.

Anggun memasak dengan di bantu oleh mba tari,bagian memasak di rumah mertuanya.anggun terlihat akrab dengan para asisten di rumah itu.semua asisten rumah masih terbilang muda-muda semua.bahkan lebih muda dari usia anggun.

"berapa usiamu?kamu terlihat masih muda.kenapa kamu mau melakukan pekerjaan ini?"ucap anggun sembari memotong bawang.

"Saya ga bisa milih mau kerja jadi apa.adanya kerjaan ini, ya saya terima,mba"jawab mba tari.

Ternyata,dia sama seperti aku.bedanya,dia pelayan di rumah.sedangkan aku.pelayan di bar.

Setelah selesai memasak,anggun menyajikan semua makanan di meja makan.anggun juga menyisihkan masakannya untuk para asisten rumah.

"Mba,itu makanan yang di belakang,nanti bisa buat kamu sama yang lainya.jangan lupa di makan ya!"

"Gausah mba.biasanya setelah masak buat ibu dan bapak.nanti saya masak lagi di dapur bawah, untuk saya dan teman teman.bahan bahanya juga sudah di sediakan sama ibu."

"Gapapa.pagi ini saya masak spesial untuk kalian."

Mba tari ahirnya membawa makanan itu turun,sarapan bersama dengan yang lainnya.

Tidak lama kemudian,Jihan dan Andreas turun untuk sarapan.

"Sepertinya,ada yang berbeda dengan menu hidangannya!"kata Jihan,sembari menggeser kursi untuk duduk.

"Iya ya,ma.rasanya juga sedikit berbeda.ini sungguh enak.rasanya sangat pas,"tambah Andreas setelah mencicipi tumis jamur yang tersedia di meja.

Jihan memanggil mba tari karna ada yang aneh dengan masakannya,pagi ini.mba tari pun menjelaskan bahwa semua masakan yang tersedia di meja itu adalah masakan anggun.

Mba tari pun kembali setelah menjawab pertanyaan dari majikannya.jihan dan Andreas langsung melakukan sarapan berdua.kemudian anggun turun untuk ikut sarapan bersama dengan mertuanya.

Anggun merasa sangat di hargai karna mertuanya memuji masakannya yang nikmat.

"Anggun,kok kamu turun sendiri!Sean mana?"

"Masih tidur ,Tante.karna ini hari hari libur,jadi anggun biarkan saja mas Sean bangun siang,"jawab anggun dengan ramah.

"Kamu ini masih saja memanggil kami om dan tante.kami ini sama dengan orang tua kamu.panggillah seperti Sean memanggil kami!"

Anggun sedikit canggung ketika Jihan menegurnya untuk tidak memanggil om dan Tante.

Tiba-tiba,Sean turun dan menyusul sarapan di meja makan.masih menggunakan baju tidur dan rambut yang terlihat tidak tertata membuatnya semakin terlihat cool.

Andreas menegur putranya yang turun dengan penampilan seperti itu.meski di tegur,Sean tetap tidak peduli.sean justru segera mengambil piring yang di isi nasi serta lauk yang sudah tertata di meja makan.

"Emmm,kenapa rasanya enak sekali!biasanya tidak seperti ini.sepertinya mama perlu menaikan gaji tukang masak kalo setiap hari rasanya seperti ini,"ucap Sean dengan mulut penuh.

Jihan dan andreas tersenyum tipis mendengar ucapan Sean yang tanpa dia tahu bahwa makanan yang dia puji itu adalah masakan istrinya.

"Kalo kamu ingin makanan seperti ini setiap hari.kamu hanya cukup memberikan kasih sayang lebih untuk istrimu.itu saja,Sean!"

"Jadi, yang masak makanan ini ,anggun!pantas saja perutku jadi mual!"ucap Sean ,namun terus menyendok makanan ke mulutnya.

"Jika mual, setidaknya berhentilah memakan masakan ku,"ucap anggun menimpali.

Waktu menandakan pukul setengah sepuluh pagi.anggun izin pamit untuk berangkat kerja.

Padahal, rencana hari ini,Jihan berniat untuk mengajak anggun shopping jika libur.niat baik jihan itupun dia undur kembali.

"Kamu ga libur?inikan hari Minggu?"ujar Jihan penuh tanya.

"Rumah makan tidak libur di hari Minggu,Tante!e...ma...maksud saya,mama."anggun bicara dengan sedikit gugup.

Sean menoleh ke arah anggun sesaat setelah anggun memanggil mama.kemudian Jihan berkata bahwa dia yang meminta anggun memanggilnya seperti itu.

"Oh iya,anggun!kamu boleh loh kalo mau bawa mobil untuk kerja.atau ga,ada supir yang bisa mengantarkan kamu!"ujar Andreas"

"Tidak perlu pa.enak pake motor,lebih cepat soalnya,"jawab anggun dengan enteng.

Anggun kemudian berpamitan dengan mencium tangan kedua mertuanya.tidak lupa,anggun juga menyodorkan tangannya pada suaminya.sean terdiam sesaat.berfikir sejenak,untuk apa anggun melakukan itu,biasanya juga tidak pernah.apa karna ada mama dan papa di hadapannya?.

Sean tidak juga kunjung mengulurkan tangannya pada anggun.hingga ahirnya, anggun mendekatkan tangannya pada Sean,lalu mencium punggung tangan suaminya.

Anggun berlalu meninggalkan ruang makan.dia berjalan menuju garasi untuk mengendarai motor matic nya.

"Ma,pa!kalian tau ga anggun itu kerja apaan?soalnya dia selalu pulang jam setengah sebelas malam.kerja apaan coba jam segitu?"tanya Sean pada orang tuanya

"Waktu itu,mama pernah nanya sama anggun pas dia pulang malam.dia kerja di rumah makan kok,"jawab Jihan.

"Yang seharusnya di tanya itu kamu,Sean.sudahkah kamu memberikan uang yang cukup pada istrimu?sampai sampai dia bekerja segiat itu!"Andreas menambahi.

"Bagaimana bisa aku menafkahi wanita yang tidak aku inginkan.apalagi Sean tidak mengenal dia sebelumnya!bagaimana kalo wanita itu hanya menginginkan uang kita.dia hanya ingin hidup mewah di rumah ini?"

"Sean,dari cara bicaranya saja ,papa sudah bisa menilai bahwa anggun itu wanita yang baik.kalo dia hanya ingin harta kamu,sudah pasti dia tidak akan menolak mobil serta supir yang papa tawarkan.dia justru memilih memakai motornya."

"Papamu benar.mama memang baru mengenalnya satu Minggu ini setelah dia tinggal bersama kita.dia sangat sopan dan beretika.sudahlah Sean,kamu harus belajar mencintai anggun.mama tahu,kalian tidak saling mencintai.tapi, contohlah anggun,dia menghormati kamu sebagai suaminya!"

Sean tidak lagi mendengarkan ceramah dari orang tuanya.dia ke kamar dan bersiap untuk pergi dengan teman temanya yang mengajaknya nongkrong.

Sean anggara,terlahir sebagai laki laki yang dingin.susah untuk tertarik dengan wanita manapun.berbagai wanita yang mendekatinya selalu dia tolak dengan berbagai alasan. bahkan di usianya yang sudah menginjak dua puluh tujuh tahun itu masih belum memiliki niatan untuk menikah.namun,kejadian malam itu membuatnya terpaksa menikahi anggun.

"mohon untuk selalu tinggalkan jejak like. dan komen ya.like dan komen yang kalian berikan sangat berarti bagi author.terimakasih."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!