NovelToon NovelToon

Hot Mother And The Bos Mafia 3

Las Vegas

#Diharapkan bijak dalam membaca,banyak mengandung 21+ dalam segala hal 😂😂#

Disebuah hotel yang ada dikota Las Vegas tampak seorang wanita cantik sedang berdiri didepan jendela sambil memegangi sebuah teropong, dia memakai teropong itu untuk melihat pemandangan dibawah sana.

Wanita cantik itu adalah Kate Willson.

Dia berada disana untuk menjalankan sebuah misi yang ditugaskan oleh ayahnya, Kate Willson hanya seorang anak haram dari hasil perselingkuhan ayahnya Bart Willson.

Dia dibawa kerumah Willson pada usia lima tahun oleh ayahnya Bart Willson dan sejak saat itu Bart melatih Kate untuk menjadi seorang pencuri handal karena profesi mereka memang pencuri profesional yang telah banyak mencuri benda-benda berharga dan setelah itu mereka akan menjual hasil curiannya kepasar gelap yang ada di Amerika.

Selama Kate masuk kedalam keluarga Willson, dia tidak pernah dicintai oleh siapapun! Ibu tirinya membencinya begitu juga dengan kakak tirinya, mereka berdua begitu membenci dirinya dan selalu menindasnya.

Kebencian kakak tirinya terhadap Kate semakin besar karena sebuah tragedi yang membuat tunangan kakaknya terbunuh.

Harapannya hanya ayahnya seorang tapi sayangnya, Bart Willson tidak pernah mencintai Kate.

Bart hanya mencintai anak dan istrinya sedangkan Kate? dia hanya gadis malang yang dilatih oleh Bart untuk menjadi pencuri handal dan dijadikan pion oleh Bart setiap kali mereka harus beraksi.

Walaupun begitu Kate berjuang selama bertahun-tahun untuk menjadi seorang pencuri profesional supaya dia bisa mendapatkan cinta dan pujian dari ayahnya.

Dia tidak ingin melawan ayahnya karena hanya ayahnya yang dia punya, walaupun ibu dan kakak tirinya begitu jahat terhadapnya tapi dia berusaha berjuang dan bertahan dirumah itu, semua itu dia lakukan hanya demi mendapatkan cinta ayahnya.

Kate meniup permen karet yang ada dimulutnya hingga menjadi sebuah gelembung, dia baru berusia 20 tahun tapi berkat kerja kerasnya dan selalu dijadikan pion oleh ayahnya kini dia sudah menjadi seorang pencuri handal dan profesional.

Dia berada di Las Vegas untuk mencuri sebuah cincin yang bernama The Cullinan Dream (USD25,4 Juta atau Rp358 miliar).

Cincin dengan berlian biru yang sangat langka membuat kolektor dan pecinta berlian menciptakan berlian jenis ini. Didapatkan dari tambang Cullinan di Afrika Selatan, berlian ini dikategorikan sebagai salah satu berlian paling indah di Bumi.

 

Dan misinya malam ini adalah mencuri cincin berlian biru dengan harga fantastis itu disebuah toko perhiasan yang ada di Las Vegas.

Dia akan menjalankan misi ini dengan baik dan dia yakin, dia pasti berhasil mendapatkan apa yang ayahnya inginkan.

Waktu sudah menunjukkan jam satu pagi saat itu, setelah dirasa tempat incarannya sudah aman, Kate segera bersiap-siap.

Tentu banyak alat yang dia butuhkan tapi semua alat itu sudah dia siapkan.

"Oke, it's show time!" gumamnya.

Kate mulai melangkah mendekati ranjang dan mengambil alat-alat yang ada diatas ranjang, dia mulai memasukkannya kedalam sebuah tas. Dia juga mengikat rambutnya yang panjang dan tentu saja, sebuah topeng telah dia siapkan untuk menutupi wajahnya nanti.

Setelah semua siap, dia segera keluar dari kamar hotel dimana tempatnya menginap, itu bukan hotel biasa, itu salah satu hotel terbaik yang ada di Laz Vegas dimana kebanyakan orang kaya menginap disana.

Ayahnya memang menyiapkan sebuah kamar untuknya disana karena lokasi hotel itu berdekatan dengan toko perhiasan dimana dia akan mencuri.

Suasana hotel yang sepi membuatnya tidak perlu khawatir akan dicurigai, lagi pula penampilannya tidak mencolok dan dia terlihat seperti tamu biasa lainnya.

Setelah keluar dari hotel Kate berjalan kesebuah gang yang gelap, dia membuka tas yang dibawanya dan mulai bersiap-siap. Kate membuka pakaiannya dan dibalik pakaian yang dipakainya, dia sudah memakai kostum ketat berwarna hitam supaya dia mudah bergerak saat mencuri barang incarannya nanti dan tentu saja dengan sebuah kaca mata untuk melihat sinar inframerah yang ada didalam toko perhiasan itu nanti.

Setelah selesai bersiap-siap, Kate keluar dengan mengendap-endap untuk melihat sekelilingnya.

Dirasa sudah aman Kate langsung menuju ketempat tujuannya, toko perhiasan dimana didalam toko itulah cincin incarannya berada.

Saat sudah berada disudut toko yang tidak mudah dilihat orang, Kate membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah pemotong kaca dari sana.

Dengan keahlian yang ada, Kate memotong kaca yang menjadi dinding toko. Jangan kira toko itu tidak memiliki pengaman, tentu toko itu punya Cctv dan juga sinar infrared untuk mendeteksi jika ada pencuri yang masuk.

Setelah kaca tebal itu terbuka, dengan tubuh lenturnya bak seorang pesenam Kate masuk kedalam toko perhiasan itu.

Dia mulai mengambil kaca mata dari dalam tasnya, kaca mata itu bisa melihat dalam gelap,itu dia gunakan untuk melihat sinar merah yang ada disetiap ruangan.

Kate tampak santai dan menekan sebuah tombol disisi gagang kaca mata yang dia gunakan dan pada saat itu, wow!

Dia langsung bersiul saat melihat sinar merah yang tampak menyinari didalam toko yang gelap, dia sudah biasa menghadapi situasi seperti ini tapi yang pertama kali harus dia lakukan adalah, dia harus mematikan cctv yang ada ditoko itu.

Sebelum melancarkan aksinya, dia sudah memantau toko itu tadi siang dengan berpura-pura menjadi pengunjung, dia juga sudah tahu dimana letak cincin berlian biru yang diincarnya.

Kate sedang berdiri dibawah kamera Cctv saat ini, dia sudah hapal letak kamera yang yang ada disana dan dia harus mematikan kamera yang ada ditoko itu terlebih dahulu.

Dengan keahliannya selama bertahun-tahun menjadi seorang pencuri, Kate menembaki kamera cctv yang ada disetiap toko dengan sebuah senjata kedap suara tapi pada saat itu alarm yang ada ditoko tiba- tiba berbunyi.

"Sialan!" Kate mengumpat karena dia salah perhitungan dan dengan cepet, dia segera mencari alarm itu berada dan mematikannya.

Dia tidak punya banyak waktu lagi jika tidak polisi akan segera datang dan menangkapnya , 10 menit, tidak! Mungkin dia hanya punya waktu lima menit saja jadi setelah cctv yang ada disana rusak dia mulai melompati setiap sinar merah yang menyinari toko itu.

Dia harus cepat dan berpacu dengan waktu jika ingin misinya berhasil dan dengan tubuh lenturnya terkadang dia bersalto kebelakang berkali-kali bahkan terkadang dia juga bersalto kesamping untuk menghindari sinar infrared yang harus dia lewati.

Tentu tujuannya adalah sebuah brankas dimana cincin berlian biru menjadi incarannya berada, setelah melewati begitu banyak sinar infrared akhirnya Kate tiba dibrankas tempat cincin itu berada.

Tentu brankas itu memiliki kunci yang sulit untuk dibuka, tapi tidak ada yang sulit bagi Kate Willson! Dengan keahliannya dan kepintarannya Kate dapat membuka kunci brankas itu dengan mudah.

Saat melihat sebuah cincin berlian biru didalam sana Kate tampak tersenyum, dia segera mengambil cincin berlian itu dan langsung memakai dijari manisnya.

Cantik, cincin itu sangat cantik, pantas saja cincin berlian biru itu sangat mahal. Karena tidak ingin berlama-lama lagi, kate menutup pintu brankas itu kembali.

Karena waktunya hampir habis, dia kembali melewati sinar inframerah dengan hati-hati karena dia harus segera pergi dari tempat itu. Setelah dia melewati sinar itu, Kate tampak begitu puas dan segera pergi dari toko perhiasan itu sedangkan polisi mulai menuju tempat itu.

Misinya malam ini sukses, setelah ini ayahnya pasti akan mencintainya lagi karena dia berhasil menjalani misi, tapi pada saat dia sedang sibuk menjalankan misinya, seseorang sedang menyiapkan perangkap untuknya.

Sebuah rencana

Setelah selesai menjalankan misinya,kate kembali kedalam gang gelap untuk memakai pakaiannya kembali seperti semula.

Saat itu waktu sudah menunjukkan jam tiga pagi, dia harus segera pergi dari sana dan kembali kehotel dimana dia menginap.

Dengan santai Kate berjalan menghampiri hotel, dia seperti seorang wanita yang baru saja kembali dari bermain judi dikasino yang ada di Las Vegas.

Dengan santainya Kate melewati para penjaga yang ada dihotel dan berjalan kearah lift, dia sudah terbiasa seperti itu karena selama beberapa tahun dia telah menjalani profesinya.

Dia masih ingat bagaimana perasaanya sewaktu menjalankan misi pertamanya beberapa tahun lalu, dia diperintahkan oleh ayahnya untuk mencuri sebuah lukisan disebuah museum yang ada di Amerika, lukisan dengan harga jutaan dolar.

Tapi karena itu misi pertamanya,Kate sangat gugup dan ketakutan, hal itu membuat misi untuk mencuri lukisanpun gagal total.

Dia kembali pada ayahnya dan melaporkan hal itu pada ayahnya,dia kira ayahnya akan memaklumi kegagalannya tapi ternyata dia mendapat pukulan dari ayahnya bahkan dia mulai menjalani latihan yang hampir merenggut nyawanya sampai berkali-kali.

Di usianya yang ke 16 tahun, Kate kembali mendapat tugas untuk mencuri sebuah perhiasan, pada saat itu dia berhasil menjalankan misinya dan mendapatkan apa yang dia mau.

Pada saat itu Bart Willson sangat bangga padanya dan menyayanginya, Kate sangat senang karena dicintai oleh ayahnya, sebab itulah dia berusaha sebaik mungkin agar disetiap misi yang dia jalankan dia harus berhasil.

Setiap misi yang dia jalankan saat itu tidak pernah gagal walaupun banyak rintangan yang dia lalui, sudah beberapa kali dia mendapat tembakan dari petugas yang mengejarnya, terkadang dia harus digigit oleh anjing pelacak.

Tidak ayal tubuhnya juga akan mendapat beberapa luka saat melarikan diri dan terkena goresan kawat berduri yang harus dia lalui, bahkan dia harus menyembunyikan diri dikubangan air kotor agar tidak tertangkap oleh polisi.

Semua itu sudah dia lalui dan dia tidak keberatan sama sekali asal ayahnya mencintainya dan menyayanginya.

Selama bertahun-tahun menjalankan profesi seperti itu tentu terkadang membuat Kate merasa jenuh, dia juga ingin seperti gadis lainnya,punya banyak teman, pergi jalan-jalan, menghabiskan waktu dengan teman-teman di Cafe dan tentu saja dia ingin punya pacar seperti para gadis lainnya.

Tapi sayang, hal itu tidak dia dapatkan karena setiap hari dia harus mengasah kemampuannya agar dia tidak tertangkap dikemudian hari saat menjalankan misinya.

Dia tidak boleh membuat kesalahan jika tidak dia akan mati ditembak polisi atau dia akan mendekam didalam penjara untuk seumur hidupnya.

Berkat usaha dan kerja kerasnya,membuat Kate sekarang sudah mahir menjalankan misinya dan lihatlah sekarang, misinya sukses besar dan pada saat dia pulang nanti ayahnya pasti akan sangat bangga padanya.

Kate keluar dari lift dan menghampiri kamarnya dengan wajah ceria, setelah ini dia akan tidur dengan sangat nyenyak dan pastinya dia akan merayakan keberhasilannya untuk dirinya sendiri.

Saat dia melangkah mendekati pintu kamar hotelnya, disana tampak seseorang menunggunya,Casey?

Casey adalah kakak tirinya,walaupun lain ibu tapi didalam tubuh mereka sama-sama mengalir darah Bart Willson. Tapi untuk apa Casey berada disana?

Dia tahu betul Casey dan ibunya tidak pernah menyukainya dan mereka berdua adalah orang-orang yang sangat dikasihi dan dicintai oleh Bart Willson, bahkan Casey tidak perlu mencuri seperti yang dia lakukan.

Saat melihat kedatangannya, Casey langsung tersenyum dengan manis. Kate melihat kakaknya dengan curiga, mau apa Casey berada didepan kamarnya?

"Kate bagaimana dengan misimu?" tanya Casey basa basi.

"Kenapa kau bisa ada disini Casey?"

"Oh kebetulan, aku sedang main di casino dan aku menang banyak. Karena kita sama-sama ada disini jadi mari kita merayakan keberhasilan kita dengan sebotol wisky."

"Tidak Casey, terima kasih! Aku lelah dan ingin beristirahat."

"Oh ayolah, kita kakak adik bukan? Jika daddy tahu kau tidak mau menemaniku maka dia akan sangat marah padamu."

Kate menatap Casey dengan tajam, kelemahannya hanya satu yaitu ayahnya, sebotol wisky? Sepertinya dia tidak bisa menolak ajakan Casey karena dia tidak mau dimarahi oleh ayahnya.

"Baiklah, tapi aku ingin menyimpan barang-barangku terlebih dahulu dan mengganti pakaianku."

"Tidak masalah, aku akan menunggumu."

Kate mengambil kunci kamarnya dan membukanya, dia segera masuk kedalam sedangkan Casey mengikutinya dari belakang.

"Bagaimana misimu Kate?" tanya Casey lagi.

"Seperti biasa."

"Itu bagus, daddy pasti bangga padamu."

Kate mengambil pakaiannya dan masuk kedalam kamar mandi tanpa curiga sedikitpun.

Setelah memakai bajunya, Kate keluar dari kamar mandi dan menghampiri Casey yang sedang menunggunya.

"Aku sudah siap, ayo pergi." ajaknya.

"Ayo."

Casey langsung menarik tangan Kate keluar dari sana,dia bahkan tidak membiarkan Kate mengambil tasnya terlebih dahulu, hal itu dia lakukan supaya kate tidak tahu jika dia sudah mengambil kunci kamarnya secara diam-diam.

Bahkan Casey menutup pintu kamar itu dengan cepat hingga pintu tertutup dengan rapat.

"Casey,kenapa kau menutup pintunya? Aku belum mengambil tas dan kunci kamarku."

"Oh maaf Kate, aku lupa. Tapi kau tidak perlu khawatir, kau bisa meminta resepsionis hotel untuk membuka pintu itu nanti." ujar Casey pura-pura.

Kate menghembuskan nafasnya dengan berat, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena pintu itu sudah tertutup, saat dia kembali maka dia akan meminta seorang resepsionis untuk membukakan pintu itu.

Kate mengikuti Casey turun kebawah, mereka menuju mini bar yang ada dihotel itu. Casey memesan minuman untuk mereka berdua bahkan menuangkan segelas wisky untuk Kate.

"Ini untukmu." Casey memberikan segelas wisky untuk Kate.

"Terima kasih." Kate mengambil gelas dari tangan Casey tanpa curiga.

"Mari kita bersulang atas keberhasilan kita." Casey mengangkat gelas didepan mereka dan Kate melakukan hal yang sama.

Mereka mengadukan gelas itu hingga mengeluarkan suara dentingan kecil, Kate langsung meneguk wisky yang berada didalam gelas sampai habis sedangkan Casey terseyum dengan licik melihat Kate menghabiskan minuman itu sedangkan dia tidak menyentuh minuman itu sama sekali.

"Lagi?" dia kembali menawarkan minuman itu untuk adiknya.

Kate mengangguk dan pada saat itu Casey kembali menuangkan wisky kedalam gelas Kate dan lagi-lagi Kate meneguk minuman itu tanpa curiga sedikitpun.

"Baiklah Casey, aku sangat lelah dan ingin segera tidur."

"Baiklah Kate, aku juga sudah lelah. Kembalilah kekamarmu dan aku juga akan kembali kehotel tempatku menginap."

"Jadi kau tidak menginap disini?"

"Tidak, aku menginap ditempat lain."

"Baiklah Casey, bye."

Kate bangkit berdiri dan pada saat itu dia merasa sedikit pusing, dia tidak curiga sama sekali dan pergi meninggalkan Casey.

Setelah kepergiannya seorang pria tampak menghampiri Casey dan berdiri dibelakangnya.

"Jalankan rencana selanjutnya, kau tahu bukan apa yang harus kau lakukan?" Casey memberikan kunci pintu kamar itu pada pria yang berdiri disampingnya.

"Baik!" pria itu mengambil kunci kamar yang diberikan oleh Casey dan melangkah pergi untuk menjalankan rencana selanjutnya untuk menjebak Kate.

"Kate, tunggulah kejutan yang telah aku siapkan untukmu!"

Malam gelap

Kate berjalan keluar dari bar dengan perasaan tidak menentu, entah kenapa kepalanya terasa sakit luar biasa bahkan sekarang keringat mulai membanjiri dahinya.

Tubuhnya terasa panas dan rasanya dia ingin berendam air dingin untuk menghilangkan rasa panas ditubuhnya.

Kate berjalan dengan terhuyung-huyung sedangkan penglihatannya mulai agak kacau dan nafasnyapun mulai memburu.

Apa yang telah diberikan oleh Casey untuknya?

Dia semakin curiga jika Casey memberinya obat dan dengan bodohnya dia masuk kedalam jebakan Casey, sebaiknya dia kembali kedalam kamarnya untuk mandi air dingin dan setelah itu dia akan pergi dari kota itu.

Kate berjalan menuju meja resepsionis dengan susah payah, pengaruh obat semakin terasa dan dia merasa tubuhnya semakin memanas.

Dia bahkan meminta kunci kamarnya dengan suara yang parau, hal itu membuat resepsionis hotel yang ada disana saling pandang dan sangat heran.

Tapi mereka mengiyakan permintaan Kate dan memberi kunci cadangan yang ada pada Kate, setelah mendapatkannya dan sudah tidak tahan lagi Kate langsung berjalan kearah Lift sambil menarik kerah bajunya kebawah, rasanya dia ingin membuka bajunya dan melemparnya.

Oh ini benar-benar sangat menyiksa,dia sudah ingin cepat masuk kedalam kamarnya dan berendam, semoga dengan berendam rasa panas ditubuhnya bisa hilang.

Kate masuk kedalam lift yang terbuka dan segera menutup pintu lift serta menekan tombol yang ada didekat pintu lift, setelah itu tubuhnya merosot kebawah dan dia berjongkok dipojokkan sambil memeluki dirinya.

Beruntungnya pengunjung hotel tidak terlihat karena sudah terlelap, ini sudah hampir pagi jadi hotel itu terlihat sepi.

Kate menyembunyikan wajahnya dibalik lengannya, dia berusaha menahan dirinya dari pengaruh obat yang diberikan oleh Casey.

Supaya dia bisa melawan pengaruh obat itu Kate menggigit bibirnya bahkan dia juga menancapkan kukunya diatas telapak tangannya hingga mengeluarkan darah.

Ini sungguh menyiksa dan dia berharap dia bisa cepat tiba dikamarnya, seharusnya dia tidak mengikuti Casey untuk minum! Seharusnya dia curiga dan menolak ajakan Casey, tapi semua sudah terlambat jadi dia hanya bisa berharap dia bisa segera kembali kekamarnya.

Dengan susah payah Kate menahan diri dan akhirnya lift yang ditumpanginya berhenti, dia segera bangkit berdiri karena dia ingin keluar dari sana.

Saat pintu lift terbuka tampak dua orang pria sedang berdiri didepan pintu dan melihat kearah Kate dengan pandangan penuh selidik.

Kate tidak perduli, dia harus segera keluar dari kotak sempit itu dan segera kembali kedalam kamarnya, dia harus bergegas karena dia rasa dia sudah tidak bisa mengontrol dirinya lagi dari pengaruh obat yang membuat tubuhnya semakin terasa panas.

Dia hendak melewati kedua lelaki itu tapi kedua lelaki itu berdiri didepan pintu tidak membiarkan Kate lewat, mereka juga berbicara satu sama lain.

"Apa kau yakin wanita ini?" tanya salah

satu pria itu.

"Aku sangat yakin dan aku tidak mungkin salah,pasti dia orangnya!". ujar salah satu pria lainnya.

"Tapi dari mana kau tahu? Kita tidak boleh salah menangkap orang!"

"Percaya padaku dialah orangnya!"

Kate tidak mengerti dengan perkataan kedua pria itu, dia berusaha untuk keluar tapi kedua pria itu menghadangnya supaya dia tidak bisa lewat.

"Tuan tolong biarkan aku lewat." pinta Kate dengan suara parau dan berat karena pengaruh obat.

Kedua pria itu saling pandang, wanita itu terlihat aneh.

"Tidak karena kami akan menangkapmu!"

"Apa?"

Sebelum Kate mengerti dengan maksud kedua pria itu, salah sorang menghampirinya dan menangkap tangannya.

"Lepaskan!" Kate berusaha memberontak tapi salah seorang dari pria itu menutup mulutnya dan mereka menarik Kate dengan paksa.

Kate berusaha memberontak tapi dia tidak bisa melawan tenaga dua orang pria apalagi dia sedang dibawah pengaruh obat.

Kedua pria itu membawa Kate kedalam sebuah kamar, dengan kasar Kate didorong kedalam sebuah kamar yang gelap dan ditinggalkan disana, Kate berusaha membuka pintu tapi sayang terkunci.

Seorang pria berdiri didepan jendela sambil menikmati pemandangan kota Las Vegas yang indah dengan segelas minuman yang memabukkan ditangannya.

Cahaya remang-remang yang ada didalam kamar membuat orang yang ada didalam kamar itu tidak akan bisa melihat wajah satu sama lain dan tidak akan saling mengenal.

Pria itu masih berdiri disana menikmati minuman yang ada ditangannya tapi tidak lama kemudian, pria itu meletakkan gelasnya diatas meja dan menghampiri Kate yang tampak kebingungan.

Kate memundurkan langkahnya dan mulai tampak panik, siapa orang itu? Kamar itu hanya remang-remang sehingga dia tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas.

"Si...siapa kau?" Kate berusaha mencari saklar lampu dengan tangannya yang bergetar, dia harus melihat siapa orang itu.

Pria itu tidak menjawab pertanyaan Kate dan tanpa basa basi langsung menangkap tubuh Kate bahkan menciumi bibir Kate dengan kasarnya.

Kate berusaha memberontak dan berteriak tapi pria itu mengangkat tubuhnya, membawanya kearah ranjang,tubuh Kate dilemparkan begitu saja keatas ranjang dengan kasar dan setelah itu, pria yang entah siapa mulai membuka bajunya.

"Kau siapa?" Kate berusaha memundurkan tubuhnya yang bergetar hebat karena pengaruh obat tapi pria itu hanya diam saja tidak menjawab pertanyaannya bahkan pria itu segera naik keatas ranjang, menerkam Kate dan menciumi bibirnya dengan kasar bahkan tangannya mulai masuk kedalam baju Kate dan begerilya didalam sana.

Kate mulai mengeliat merasakan sentuhan tangan dan bibir yang menyentuh kulitnya,dia ingin menolak tapi reaksi tubuh dan otaknya tidak sejalan,karena pengaruh obat, tubuhnya mulai menikmati sentuhan pria itu tapi didalam otaknya berkata jangan!

"Ugh!si..siapa..kau?" tanyanya dengan suara parau.

Dia sungguh tidak berdaya, dilain sisi dia ingin menolak tapi reaksi tubuhnya berkata lain, dia sudah tidak bisa melawan karena pengaruh obat telah menguasainya.

Dikamar yang gelap, Kate hanya bisa menangis, Casey sungguh jahat!memberinya obat perangsang dan menjebaknya.

Kenapa begitu jahat melakukan hal ini padanya? Padahal dia tidak memiliki dendam pada Casey, tapi kenapa melemparkannya pada seorang pria yang tidak dikenalnya?

Kate hanya bisa menangis, dia sungguh tidak berdaya dan pastinya saat dia kembali dari Las Vegas dia akan memberikan pelajaran kepada Casey.

Dia hanya bisa pasrah, menerima ciuman kasar dari pria yang entah siapa, dia yakin pria itu adalah orang bayaran Casey.

Air matanya terus mengalir dan dia mengutuki Casey dalam hati. Malam yang gelap menghancurkan segalanya, harga diri dan merenggut kehormatannya.

Kate tergolek lemas diatas ranjang saat pria itu meninggalkannya diatas ranjang, kate menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya, yang pasti dia tidak akan pernah melupakan malam yang gelap yang telah merenggut harta berharga miliknya.

#Kate#

#Albert#

#Mudah-mudahan cocok 😅#

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!