NovelToon NovelToon

Cinta Anak Sekolah

Lebih baik kita putus

Dodit
Dodit
"Lu bisa kan nemenin gua nonton kangen band besok"
Nita
Nita
(Menghirup udara dalam dalam) "Sori Dit, gua besok ada prakerin di RS Siloam
Dodit
Dodit
(Dengan wajah cemberut, dan bibir manyun) "Gue cuman minta lu nemenin gua sehari doang gak lebih, setelah itu lu bebas mau ngapain aja terserah"
Nita
Nita
"Tapi Dit,gue gak mau dapet nilai E, lagian besok tuh hari pertama gua magang, gue gak mau dapet kesan buruk dari dosen"
Dodit
Dodit
"Ya udah deh, kalau itu mau lo, gue gak bakal maksa"
Usai berkata seperti itu lelaki itu pergi begitu saja, tapi belum sampai lima langkah tangannya lamgsung dipegang Nita
Nita
Nita
" Oke gue bakal temani kamu nonton tapi janji ya cuman sekali "
Dodit
Dodit
( tersenyum dan memeluk tubuh Nita)
Selang sehari di sebuah...
NovelToon
Seorang lelaki berpakaian PGRI berwarna biru berteriak dihadapan mahasiswa yang tengah apel pagi
Pak Broto
Pak Broto
"Bagi Mahasiswa yang kemarin tidak ikut prakerin silahkan menghadap saya di kantor rektorat, kalau sampai ketahuan alpha lebih dari tiga jangan salahkan saya jika dapat nilai E
Ternyata banyak mahasiswa yang mengantri untuk mendapat pembinaan. Salah satunya seorang gadis manis berkulit kuning langsat. tubuhnya makin cantik dengan balutan kemeja kuning dan rok hitam
Tiga jam kemudian saat ia berada di kantin seseorang menepuk bahunya, sepontan ia menoleh
Adit
Adit
"Tumben lu dihukum, gara gara nonton kangen band?
Nita
Nita
( tak menjawab dan hanya menundukkan kepala)
Adit
Adit
"Kan daridulu sudah kubilang,lelaki seperti itu mah otaknya cuma main melulu
Tak lama kemudian pria itu pergi. Tinggal Nita sendiri yang mengotak atik hp. Dicobanya menelpon Dodit. Jawaban yang keluar sama. Maaf nomor yang anda hubungi tidak sambung. Silahkan hubungi lagi atau tinggalkan pesan
Fatimah
Fatimah
"Assalamu'alaikum antum tidak ikut kuliah pak Broto kah"
Nita
Nita
(Terkejut dan balik menatap gadis berjilbab itu dan tak lama kemudian menepuk jidat) "Oh iya hampir lupa, makasih banget ya"
Ia pun buru buru ke Gedung kuliah, sesampainya disana sudah ada seorang lelaki tua memakai kemeja kotak kotak sedang berdiri di depan kelas
Pak Broto
Pak Broto
"Selamat pagi, hari ini bapak ingin tahu apa yang sudah kalian pelajari selama prakerin kemarin. Silahkan kalian bedah mayat itu dan laporkan penyebab kematiannya"
Nita
Nita
Duduk termenung, pikirannya benar benar blank. Andai saja ia ikut prakerin kemarin. pasti tidak seperti ini. pikirnya
Adit
Adit
"(berbisik)Bedah kulit dada hingga uterus Nit, lalu ambil organ dalamnya"
Nita
Nita
Gadis itu mulai menyayat kulit pasien. ia mengambil pisau cutter lalu disayat nya kulit mayat lelaki itu mulai dari rongga dada hingga uterus. lalu tangannya yang sudah dilapisi sarung tangan putih itu membedah organ dalam mayat. dibedahnya, paru paru, limpa, usus
Adit
Adit
"Lu timbang organ dalam itu, lalu lu catat"
Nita
Nita
Ia pun bisa buru buru memasukkan organ dalam itu ke dalam plastik putih, berjalan ke bangku depan. Didepan, sudah ada beberapa mahasiswa yang berbaris untuk menimbang organ dalam ke meja pak dosen
Pak Broto
Pak Broto
"Menurutmu apa penyebab kematian pria itu"
Nita
Nita
"Menurut saya kematian pria itu karena keracunan nikotin pak"
Pak Broto
Pak Broto
"Darimana kau tahu"
Nita
Nita
(Menunjukkan limpa yang berwarna kehitam hitaman) " Bapak pasti tahu, paru paru orang perokok berat berwarna hitam seperti ini"
Pak Broto
Pak Broto
"Bagus sekali"
Nita
Nita
(Menghirup nafas lega)
Tak lama bel berbunyi, para mahasiswa langsung berkemas, Nita langsung berkata pada pria yang memakai jaket hitam dan memasukkan buku ke tas
Nita
Nita
"Thanks ya"
Adit
Adit
(Senyum doang)
Nita
Nita
( Berkata sambil menutup kedua telapak tangan)"Gimana kalau lo, gue traktir di kantin, mau ya, please"
Mereka berdua duduk di meja panjang. disamping mereka berdua, mahasiswa lelaki perempuan duduk memakai lengan panjang berwarna putih dipadukan dengan celana dan rok berwarna hitam
Nita
Nita
( Membuka buku anatomi kedokteran yang lebar banget) Dit lo tahu soal penyakit dalam, aku enggak mudeng soal penyakit jantung?"
Adit
Adit
"Bagian mana yang nggak paham"
Nita
Nita
"Perbedaan antara penyakit jantung koroner dan gagal jantung, ciri cirinya semua sama"
Adit
Adit
"Kalau jantung koroner itu gejalanya nyeri dada hingga sesak nafas, tapi kalau gagal jantung itu gejalanya sesak nafas yang semakin berat"
Nita
Nita
"Ngomong doang sih mudah, tapi pas praktek di lapangan susah banget membedakannya, apalagi pas ada pasien kritis"
Adit
Adit
( tersenyum) "Iya juga sih"
Dodit
Dodit
"Itu karena penyebabnya yang beda. Jantung koroner disebabkan penyempitan pembuluh darah sedangkan gagal jantung penyakit bawaan"
Nita
Nita
( Bete) orang ini siapa sih, nyelonong aja. pikirnya
Adit
Adit
"Kalau gitu gue permisi dulu ya"
Nita
Nita
"Elu jadi orang kok gak punya sopan santun sama sekali sih Dit, nyela pembicaraan orang gitu saja
Dodit
Dodit
( Berbicara sambil mengoles sambal ke tahu goreng)"Lah emang dia siapa, ortu bukan, cuman teman biasa. Kok minta dihormati"
Nita
Nita
"Meski dia itu cuma teman, tapi tetep saja gak boleh nyela pembicaraan orang"
Dodit
Dodit
( Memandang Nita dengan tajam) " Oh jadi gua mesti diem saja melihat kamu bermesraan dengan Adit"
Nita
Nita
(Menatap langit langit kantin sambil tertawa) "Jadi ceritanya lu sekarang lagi cemburu bang"
Dodit
Dodit
(dengan bibir manyun dia berkata) "Lah siapa yang gak cemburu kalau liat ceweknya berduaan dengan lelaki lain"
Nita
Nita
"Bang Dodit, apa sih yang enggak buat lu, mulai dari nemenin nonton ampe bikin tugas makalah selalu kita buat berdua"
Dodit
Dodit
"Tapi kan,kalau lu gak mudeng bisa tanya ke gue. Bukan ke orang lain"
Nita
Nita
(Tersenyum dan setengah meledek) "Tanya ke elu, lha wong semester kemarin aja makul dasar dasar ilmu alam elu dapat D"
Dodit
Dodit
(Menggebrak meja) "Oh jadi menurut lu kasih sayang gue ini gak tulus, karena ada maunya gitu"
Nita
Nita
"Bukan begitu Dit tapi... "
Nita
Nita
Ia hendak berkata lagi tapi urung karena percuma saja, Dodit mah kalau sudah marah gak bakal mau menerima penjelasan orang lain
Fatimah
Fatimah
"Ada apa dek, kok mbak perhatikan dari sore tadi kamu bengong terus"
Nita
Nita
( menghela nafas panjang) " Gue lagi ada masalah sama cowok gue Fat"
Fatimah
Fatimah
"Masalah apa, lu mergokin cowokmu selingkuh"
Nita
Nita
"Gue ngerasa udah gak sayang lagi sama dia. Apa apa sekarang gue musti turuti, mulai dari nonton konser sampai ngerjain tugas kuliah. Gue rindu masa masa jomblo dulu, bisa bebas kemana aja bareng temen temen"
Fatimah
Fatimah
"Gua kata juga apa, pacaran itu cuman ngerugiin kaum hawa. sekarang lu ngerasa terkekang kan"
Nita
Nita
"Iya"
Fatimah
Fatimah
"Sementara si cowok bebas berkeliaran dan bergaul sama cewek lain, kita disuruh jadi cewek setia atas nama cinta. Mending nikah aja, kalo udah nikah, bebas dari rasa cemburu cowokmu itu"
Nita
Nita
Cuman bisa bengong dan berpikir, apa bener yang cewek ini katakan?
Fatimah
Fatimah
"Lu pasti nggak percaya dengan apa yang gue katakan, kalo lu gak percaya silahkan lo cek sendiri"
Nita
Nita
Didorong rasa penasaran ia pun menuju rumah kos Dodit, tapi ternyata....
pak kos
pak kos
"Cari siapa"
Nita
Nita
"Dodit ada pak"
pak kos
pak kos
"Belum pulang dari kampus mbak"
Nita
Nita
Batinnya bertanya tanya kemana anak itu pergi, HP dihubungi gak akif lagi. Selang berapa lama hpnya bergetar
Adit
Adit
"Nit, lu bisa ke askum, gue butuh bantuan buat bikin proker HMJ Bahtera"
Nita
Nita
sesampainya di restaurant, ada seorang anak lelaki memakai jaket HMJ berwarna kuning melambaikan tangan. Ia mendekat
Adit
Adit
"Jadi gini, gue mau minta tolong, bisa ya lu wawancarai pak walikota Dedi Mulyanto. Soalnya temen gue yang ngerjain tugas ini sakit"
Nita
Nita
( mau menjawab tapi pandangan matanya bersitubruk dengan wajah seorang cowok berkulit kuning langsat.) Pastilah dia Dodit. Anak itu tengah berduaan dengan seorang cewek berkulit putih dan berambut pirang. Tanpa banyak cakap, ia mengambil kursi dan duduk dibelakangnya
Dodit
Dodit
"Untuk kegiatan mapala minggu depan, saya mau kegiatan dilakukan di gunung Rinjani"
Dewi
Dewi
" Janganlah kak, masak ke gunung Rinjani, mbok ya sekali kali arung jeram ke sungai gitu"
Dodit
Dodit
"Okelah kalau begitu, untuk cewek secakep kamu, apa sih yang tidak"
Nita
Nita
( Matanya berkaca kaca, dengan suara keras ia berkata) " Oh gitu ya Dit, jadi begini kelakuanmu selama ini, gue kira lo cowok setia tapi gak tahunya... "
Dodit
Dodit
( Berlari mengejar Nita, dan menggenggam tangannya) " Nit, tunggu, gue bisa jelasin semua. Ini cuman salah paham"
Nita
Nita
(Menangis terisak isak) " Njelasin apa lagi sih bang, jelas jelas abang suka dengan wanita itu"
Dodit
Dodit
" Nit, hubungan gue ama Dewi tuh cuman sebatas temen"
Nita
Nita
"Udah deh bang, aku udah capek sama abang. Mending kita gak usah berhubungan selama tiga puluh hari"
Dodit
Dodit
Shock dan terdiam diri beberapa saat lamanya, hingga hp bergetar
Ibu Dodit
Ibu Dodit
"Dit, ayahmu masuk rumah sakit dit, kamu bisa pulang kampung nak, ibu butuh bantuanmu"

Musibah

Dodit
Dodit
"Bagaimana keadaan bapak"
Ibu Dodit
Ibu Dodit
"Kata dokter bapakmu stroke dan sekarang koma"
Dodit
Dodit
menghela nafas panjang, kepalanya melihat ranjang pasien. Ada seorang lelaki berambut putih diinfus. alat pengukur detak jantung memonitor denyut nadi pasien itu
Ibu Dodit
Ibu Dodit
"Kata perawat,biaya pengobatan sebesar lima juta rupiah. Dit ibu bisa utang sama kamu"
Dodit
Dodit
"Duitnya gak ada bu, tapi tenang saja nanti Dodit carikan Hutangan buat biaya pengobatan bapak"
Dewi
Dewi
(menepuk pundak Dodit) "Tumben ngelamun pagi pagi begini. Ada apa"
Dodit
Dodit
" Ayah gue koma di rumah sakit, biaya pengobatannya sekitar lima juta rupiah "
Dewi
Dewi
( beranjak pergi dan tak lama datang kembali) "Nih duit buat pengobatan babe lu"
Dodit
Dodit
"Sori Nit, gua bukan pengemis yang harus lu kasihani"
Dewi
Dewi
"Gue nolong lo tanpa mengharap imbalan,semua ikhlas karena Allah"
Dodit
Dodit
"Gue mau terima duit lu dengan satu syarat, gue harus bekerja dan lu jadi bosnya, deal? "
Dewi
Dewi
"Deal, dan mulai hari ini lu jadi sopir gue"
Dodit
Dodit
"Siap bos, jadi mau ke mana nih"
Dewi
Dewi
"Rumah"
di ruang tamu"
pak Hasan
pak Hasan
"Darimana saja kamu"
Dewi
Dewi
(menundukkan kepala) "Kuliah yah"
pak Hasan
pak Hasan
"Berapa nilai ujianmu Toefelmu kemarin"
Dewi
Dewi
(menyerahkan selembar kertas pada pak Hasan)
pak Hasan
pak Hasan
"Kamu cuman dapet B plus"
Dewi
Dewi
"Kan test toefel itu bukan prasyarat utama ketrima kerja yah"
pak Hasan
pak Hasan
"Alasan saja,pokoknya mulai sekarang kamu musti les bahasa Inggris tiap sore,ngerti"
Dodit
Dodit
( membatin, orang ini galak amat, cuman karena toefel dapet Nilai B plus saja udah kebakaran jenggot)
Dewi
Dewi
"Baik, syaratnya Dewi terima, tapi Dewi boleh dapet sopir pribadi kan yah, janjinya kalau Dewi berhasil masuk UI,papi bakal ngebolehin Dewi punya sopir pribadi"
pak Hasan
pak Hasan
(balik badan) "Terserah"
keesokan paginya, saat keluarga pak Hasan sedang sarapan, Dodit datang untuk menyapa mereka
Dodit
Dodit
( menyapa ayah Dewi) "Pagi pak, perkenalkan saya Dodit, orang yang dipercaya jadi sopir pribadi mbk Dewi"
pak Hasan
pak Hasan
(makan pagi bersama Dewi) "Semester berapa kamu"
Dodit
Dodit
"Tiga pak"
Dewi
Dewi
(menyalami pak Hasan) "Yah, Dewi berangkat dulu ya"
pak Hasan
pak Hasan
"Jangan lupa nanti sore les bahasa Inggris"
Dewi
Dewi
(cuman tersenyum kemudian pergi bersama Dodit)
Seusai les komputer, mereka berdua mampir ke angkringan. Gadis itu datang sambil membawa roti bakar ditemani Dodit yang duduk di lincak.
Dewi
Dewi
"Dit, pernah gak sih lo bertanya tanya gimana rasanya jadi burung yang terbang bebas dari sangkarnya"
Dodit
Dodit
"Maksud lo"
Dewi
Dewi
"Dari kecil hidup gue udah diatur oleh bokap ama nyokap. Harus dapet nilai gede pas sekolah, nanti jam segini harus les. Dan masalah jodohpun gue harus manut sama mereka. Gue pengen banget sekali kali pergi ke tempat yang nggak diketahui bokap ama nyokap"
Dodit
Dodit
"Tapi jadi bebas itu resikonya gede lo, diluar sana banyak orang jahat, kalau ketahuan bloon bakal dimanfaatkan"
Dewi
Dewi
"Iya sih, tapi gue gak bisa melenyapkan rasa penasaran itu, dilain sisi gue juga gak mau dimanfaatin orang"
Dodit
Dodit
"Gini aja deh, gue janji bakalan membawa lo jalan jalan ke pantai."
Dewi
Dewi
( matanya berbinar binar menatap Dodit) "Sungguh"
Dodit
Dodit
"Insyaallah"
Tiga hari kemudian "
Dodit
Dodit
"Pak permisi, saya mau mengajak non Dewi kegiatan umkm mapala di kampus"
pak Hasan
pak Hasan
( melipat koran yang ia baca) "Nanti pulangnya jangan kemalaman ya"
Dewi
Dewi
"Beres pap"
Mereka berdua pergi ke sekret mapala di kampus, tapi itu cuman lima menit doang selebihnya mereka ada di...
NovelToon
Dewi sangat bahagia, gadis itu berlari lari di pasir putih sesekali tangannya memukul ombak yang berjalan
Dewi
Dewi
(Berteriak) "Aku bebaaaas"
Dodit
Dodit
"Kalau sudah puas, nanti kita berdua ke sana yuk" (menuding tebir pantai, disana ada beberapa wisatawan sedang membakar ikan di atas arang seperti sedang membakar sate)
Dewi
Dewi
(Sambil tersenyum) " Dit makasih ya, kamu udah bikin aku bahagia hari ini"
Dodit
Dodit
(sambil mengoleskan kecap ke ikan bakar) "Kamu pernah dengerin lagu surti tejo"
Dewi
Dewi
"Pernah,itu lagu yang dibawakan Slank kan "
Dodit
Dodit
"Itu namanya lagu rock, ciri utamanya tempo bisa lambat atau cepat, untuk itu sang penyanyi harus menguasai kunci nada di gitar"
Mereka berdua duduk di atas batu, pandangan matanya menatap ombak pantai yang berdebur sesekali diiringi jari jemari Dodit memainkan senar gitar
Dewi
Dewi
"Kok aku jadi sedih ya, aku ngerasa kayak katak dalam tempurung"
Dodit
Dodit
"Ya sudah kalau begitu ayo pulang, aku ngajak kamu kesini agar happy"
Dewi
Dewi
(memegang lengan Dodit) "Dit, aku minta maaf ya sudah ngerusak hubunganmu sama Nita"
Dodit
Dodit
"Itu bukan salah kamu kok"
Dewi
Dewi
"Kamu masih sayang kan sama dia"
Dodit
Dodit
Lelaki itu hanya terdiam. Kalau boleh jujur dia udah gak ada rasa sama sekali ke Nita. Semuanya terasa hambar, nggak ada feel sama sekali pas nge date atau watsap an. Tapi apa ya pantas seorang cowok pindah ke lain hati cuman gara gara bosen
pak Hasan
pak Hasan
(mata melotot ke arah Dewi dan Dodit) "Apa saja kegiatanmu seharian ini"
Dewi
Dewi
"Diskusi sama temen temen mapala yah"
pak Hasan
pak Hasan
"Diskusi kok sampai baju basah basahan seperti itu"
Dodit
Dodit
( menyerahkan foto ke arah ayah Dewi)"Gini om, sehabis diskusi kelompok kami langsung bersih bersih pantai, kalau om gak percaya om bisa lihat foto itu"
pak Hasan
pak Hasan
"Mandi sana"
Selesai mandi Dewi segera menuju ruang makan, disana sudah ada seorang lelaki tampan diapit oleh kedua orang tuanya
Ibu Dewi
Ibu Dewi
"Perkenalkan nak, ini Dewi anak ibu, yah Beginilah kalau punya usaha UMKM, anak jadi gak keurus"
Adit
Adit
"Oh tidak apa apa kok bu, temen cewek saya yang tomboi ada banyak"
Ibu Dewi
Ibu Dewi
"Kalau begitu saya tinggal dulu ya nak"
Dewi
Dewi
"Mau apa lo kemari"
Adit
Adit
"Gue kemari cuman buat ngasih sebuket bunga ini plus saham senilai satu milyar ini kok, sebagai hadiah ultah lo yang ke dua puluh empat"
Ibu Dewi
Ibu Dewi
(tergopoh gopoh menemui Adit) " Aduh nak Adit, tidak usah repot repot"
Adit
Adit
"Ini sudah seharusnya yang saya lakukan kok Tante, lagipula Dewi sudah saya anggap anak sendiri"
Dewi
Dewi
"Sori yah gue bukan cewek matre"
Ibu Dewi
Ibu Dewi
(menatap tajam Dewi) "Dewi apa apaan kamu nak, mama apa pernah ngajari kamu gak sopan seperti itu"
Adit
Adit
"Kalau begitu saya permisi dulu tante"
Ibu Dewi
Ibu Dewi
( mengelus elus pundak Dewi) " Nak ibu tahu perjodohan ini berat buatmu, tapi ibu mohon sekali ini saja kamu membantu ibu"
pak Hasan
pak Hasan
"Benar apa yang dikatakan oleh ibumu, gak ada salahnya kamu menerima pinangan keluarga Adit, toh keluarga mereka terpandang dan anaknya cakep pula. Pasti kalau kau jadi istrinya kau akan hidup sejahtera"
Dewi
Dewi
( membanting pintu kamar dan menangis terisak isak)
Keesokan hari saat sarapan
pak Hasan
pak Hasan
"Mulai hari ini kamu akan diantar nak Adit, papa juga sudah mengutus bodyguard untuk mengawasi gerak gerik kamu, kamu harus menepati jadwal yang sudah papa buat"
Dewi
Dewi
(berlari menuju ruang sekretariat mapala hingga ngos ngosan) "Dit lu harus tolongin gue"
Dodit
Dodit
(mengulurkan segelas air) "Lo tenang dulu, ada perlu apa"
Dewi
Dewi
(minum air di gelas setelah itu barulah dia berbicara) "Ayah n jodohin gue sama Adit, dan sekarang dia jadi mandor gue. Kemana mana harus sama dia,bahkan ke wc pun harus diikuti ama dia. Tolongin gue Dit, bilangin ke bokap kalau selama ini gue tertekan"
Dodit
Dodit
"Gini yah, gue itu bukan siapa siapa, jadi gue gak berhak ikut campur masalah keluarga lo"
Dewi
Dewi
"Tapi Dit"
Dodit
Dodit
"Gak ada tapi tapian, lo udah gede harus bisa selesaiin masalah lo sendiri"
keesokan hari....
Dodit
Dodit
( melihat sekeliling ruangan, tampak para mahasiswa duduk di kursi lipat) "Dewi dimana, tumben hari ini gak kelihatan"
Fatimah
Fatimah
"Lu gak tahu, Dewi masuk rumah sakit gara gara menyayatkan pergelangan tangan dengan cutter"
Dodit
Dodit
"Inalilahi, lalu sekarang dia dirawat dimana
Fatimah
Fatimah
"RSUD dokter Sutomo Malang"
Lelaki itu segera bergegas ke sana. Sampai di paviliun pasien, ia melihat seorang anak gadis sedang diinfus dan disampingnya kedua orang tuanya. Nampak sang ibu sedang tertidur di atas kursi
Dodit
Dodit
"Permisi pak, bu, saya ingin berbicara sebentar"
pak Hasan
pak Hasan
"Ya nak silahkan"
Dodit
Dodit
"Gini pak, mbak Dewi sering curhat sama saya, katanya merasa tertekan dengan perlakuan orang tuanya yang otoriter. Cobalah bapak sedikit melunak padanya"
pak Hasan
pak Hasan
"Lho saya kan melakukan semua ini demi kebaikan dia sendiri"
Dodit
Dodit
"Tapi pak, apa tidak keterlaluan namanya kalau sampai anak itu disuruh les hingga hari Minggu. mbok ya anak diberi sedikit kebebasan"
Ibu Dewi
Ibu Dewi
"Ya ibu setuju, anak itu memang seharusnya diberi keleluasaan"
pak Hasan
pak Hasan
"Bu"
Ibu Dewi
Ibu Dewi
(mengerling ke arah suaminya) "Apa pak, apa bapak mau kita kehilangan anak semata wayang gara gara stress"
pak Hasan
pak Hasan
(menundukkan kepala)
Ibu Dewi
Ibu Dewi
"Nak Dodit, ibu pasrahkan putri ibu, tolong kamu jaga dia ya"

Ngaca dong

di ruang kelas
Adit
Adit
"Dit,gue mau ngomong ama elu di kantin sehabis istirahat nanti"
Dodit
Dodit
"Ok"
Adit
Adit
"Seberapa jauh sih hubungan lo sama Dewi"
Dodit
Dodit
(menyesap teh kotak) "Cuma temen"
Adit
Adit
"Bener"
Dodit
Dodit
"Lo takut calon bini lo gue embat, asal lo tahu ya, gue bukan tipikal cowok yang suka tebar pesona kayak elo"
Adit
Adit
(mencengkeram kerah baju Dodit) "Elo tuh jangan sok alim ya, apa sih yang elo banggain, IPK dua koma. duit sekolah juga masih minta ortu"
Dodit
Dodit
( hpnya bergetar) "Ya halo"
Dewi
Dewi
"Dit lo bisa temani gue ke kedai askum, sekalian gue mau ngucapin terimakasih"
Dodit
Dodit
saat dia dia tiba di kedai. Ia melihat Dewi tengah bersama dengan seorang cowok cakep.
Dewi
Dewi
"Kenalin Dit, ini Mr Adam"
Adam
Adam
( bersalaman dengan Dodit) " Adam"
Dodit
Dodit
"Dodit"
Dodit
Dodit
(melirik ke arah Dewi) "Kapan kenalan"
Dewi
Dewi
"Satu minggu yang lalu via Facebook"
Dodit
Dodit
(berbisik ke arah Dewi) "Wi, gue pengen ngomong empat mata ama elu"
Dewi
Dewi
( memberikan senyuman termanis sama Adam) "Bentar ya mas"
keduanya lalu berjalan ke atas pojok resto, sampai di sana Dodit mencengkram tangan Dewi
Dodit
Dodit
"Wi, gue nasehatin lo, gak semua orang itu baik. Agar lo aman, gue minta no HP kontak cowok itu"
Dewi
Dewi
(mengibaskan tangan Dodit) "Lo tuh nggak usah ngatur ngatur gue. Gue bukan anak kecil lagi"
Dodit
Dodit
Dia hanya memandang dari kejauhan saat keduanya berjalan menjauh. Ia ingin berteriak melarang tetapi hatinya terlalu pilu saat menyaksikan perempuan yang menyiram hatinya yang gersang dengan tingkahnya yang imut dan lucu ternyata telah memiliki kekasih
Satu jam kemudian di kamar kost
Dodit
Dodit
(HPnya bergetar) "Ya halo"
Ibu Dewi
Ibu Dewi
"Nak Dodit tahu dimana Dewi, sampai jam satu pagi tidak pulang ke rumah"
Dodit
Dodit
(menghembuskan nafas panjang. Beginilah kalau anak terlalu dikekang, begitu diberi sedikit kebebasan langsung lupa daratan. Batin lelaki itu)
Dodit
Dodit
"Iya bu, saya akan cari keberadaan Dewi"
Dodit
Dodit
menghubungi Dewi via handphone tapi tak diangkat angkat. Akhirnya ia minta tolong salah satu teman yang tertidur pulas disampingnya "
Dodit
Dodit
"Bro gue minta tolong dong"
Teman Dodit
Teman Dodit
(menggeser badan ke kanan)
Dodit
Dodit
( mengguncang tubuh lelaki yang tidur disamping) "Bro bangun dong, gue ada perlu nih"
Teman Dodit
Teman Dodit
( mengucek mata) " Ada apa sih bro elo kok ngganggu gue"
Dodit
Dodit
"Tolongin gua Ton, nemuin si Dewi, ampe pagi begini belum juga pulang ke rumah, elu kan anak IT pasti bisa ngelacak no HP pake GPS"
Teman Dodit
Teman Dodit
(membuka laptop dan memasang modem)"Berapa no HP si Dewi"
Dodit
Dodit
0896876562224
Teman Dodit
Teman Dodit
(mengetikkan sesuatu di keyboard) "Dia ada di hotel Widowati jalan Anumerta no 11. no kamarnya nomor sebelas A"
Dodit
Dodit
( menyambar jaket) "Thanks bro"
Dodit
Dodit
sesampainya di sana, anak itu melihat Si Dewi tengah disiksa oleh si Adam. Kedua tangannya diikat, dan lelaki itu berulangkali melucuti tubuh sintalnya itu dengan pecut, sambil sesekali ia menyetrumnya. sepertinya ia seorang sadomasokisme ( lelaki yang suka berhubungan **** dengan kekerasan)
Dodit
Dodit
Anehnya Dodit hanya diam saja, nyalinya sebagai seorang lelaki lumpuh melihat kejadian sadis itu. Ia hanya diam sambil kencing dicelana, hingga akhirnya lelaki itu pergi dari sana
Dodit
Dodit
Selama satu minggu kemudian Dodit hanya bisa terpekur di kost kost an. Ia meratapi keadaan, mengapa ia tak menolong Dewi saat itu. Sementara seluruh berita menayangkan sosok Mr Adam yang menjadi buronan karena menjadi predator seksual
Teman Dodit
Teman Dodit
(menepuk bahu Dodit dan mengulurkan segelas nutrisari) "Bro lu nggak ngelayat di rumah Dewi"
Dodit
Dodit
"Nggak"
Teman Dodit
Teman Dodit
"Kenapa"
Dodit
Dodit
Diam saja karena malu menceritakan pengalaman itu padanya
Teman Dodit
Teman Dodit
"Ngelayat lah bro, itu kewajiban kita sebagai orang muslim"
Saat Dodit tiba, di halaman rumah Dewi sudah dipenuhi oleh mobil Mercedes. Di ruang tamu, lelaki perempuan memakai baju hitam. Mereka berbaris memanjang menyalami kedua orang tua Dodit untuk mengucap belasungkawa
Dodit
Dodit
(mengulurkan tangan) "Pak, saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya mbk Dewi, semoga amal ibadahnya diterima Allah
pak Hasan
pak Hasan
plak... plak... duk ( menampar dan menendang Dodit hingga jatuh terjengkang. Bibirnya sobek dan berdarah) "Gara gara nasehatmu anak saya mati, mana janjimu hendak melindunginya
Adit
Adit
( mencengkram kaos putih Adit) "Mana omonganmu yang kayak ustadz itu, jawab
Dodit
Dodit
"Sa... saya"
Adit
Adit
( menempeling wajah Dodit) "Kamu itu orang gak punya kelebihan, tapi gayanya sudah kayak presiden"
Dodit
Dodit
Kata kata itu menusuk kalbu Dodit. membuatnya bertanya tanya, apakah dia tidak punya kelebihan sama sekali. Pikirannya melayang kembali ke masa lalu. Ia teringat, bagaimana dulu ibu suka komplain dengan hasil bersih bersih rumah, lalu dibidang akademik, mulai dari SD hingga SMU tidak pernah juara kelas, Ia pun masuk PTS dan disinipun, dirinya sudah dua kali mengulang mata kuliah yang sama. Apa dia benar benar tidak punya kelebihan?
Fatimah
Fatimah
(menelpon Dodit) "Dit, kamu tidak ikut kuliah, hari ini bakal diajarkan praktek anestesi anak anak
Diapun pergi kuliah, di ruang praktek sudah ada seorang anak lelaki yang diinfus
Pak Broto
Pak Broto
"Hari ini saya akan mengajarkan apa itu pembedahan pada Anak, tapi sebelum itu saya ingin semua mahasiswa melakukan pembiusan pada mayat terlebih dahulu"
semua berjalan lancar. Hingga Dodit melakukan kesalahan. Stapler yang digunakan untuk membalut luka pasien diikat kurang kencang. Akibatnya darah pasien memuncrat dan mengenai matanya, pak Broto yang melihat hal itu langsung menuju bangku Dodit dan berkata
Pak Broto
Pak Broto
"Mulai sekarang kamu harus belajar empat mata dengan saya. Paham
Dodit
Dodit
Hati Dodit hancur mendengar perkataan itu. Air matanya menetes dipipi. Apakah aku ini tidak punya kelebihan. Jawab aku Tuhan apa aku tidak punya kelebihan,jerit hatinya
Dodit
Dodit
sepulang kuliah pintu kost Dodit diketuk seorang gadis cilik
Icha
Icha
"Om Dodit, ayo bermain bersama Icha om"
Dodit bermain bongkar pasang bersama gadis cilik itu. Gambar perempuan diberi pakaian tak ketinggalan ada perumahan perumahan yang terbuat dari kertas karton. Disela sela bermain, Icha bertanya pada lelaki itu...
Icha
Icha
"Om kenapa sih orang dewasa itu pikirannya aneh aneh"
Dodit
Dodit
"Aneh gimana"
Icha
Icha
"Temanku yang namanya Mail gak mauain boneka bonekaan, katanya sih, itu sih mainan anak perempuan, emang mainan itu ada jenis kelaminnya ya om, kenapa sih orang dewasa itu gak jujur aja, kalau suka main boneka bonekaan ya bilang aja suka main boneka gak usah main robot robot robotan
Dodit
Dodit
Pertanyaan itu menembus sanubari Dodit. Membuat lelaki itu bertanya tanya, apakah selama ini dia sebenarnya adalah seorang perempuan yang terlahir sebagai lelaki. Harus ia akui sampai segede ini ia lebih nyaman bergaul dengan anak perempuan. Ia ingat, dulu waktu masih SD temennya kebanyakan perempuan. Tapi jika ia menjadi waria apa kata ibu nanti?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!