Tidak terasa kini 7 tahun telah berlalu begitu
cepatnya.Seorang gadis cantik terburu-buru menuruni tangga rumah nya menuju lantai satu ruang tamu, gadis itu tengah mencari-cari sang ibu tercinta nya. Tapi ibunya tidak mendengar pangilan putri kesayangan tersebut.
"Ibu...bu," Panggil gadis itu dari ruang tengah.Padahal ibu berada di samping rumah menyirami tanamanya kesukaan miliknya.
Gadis itu teringat akan suatu hal, ia tahu kebiasaan sang ibu kalau di pagi hari pasti akan menyirami tanaman cantiknya. Alesha gadis itu menghampir sang ibu yang ternyata memang benar ada di samping rumahnya tengah melihat-lihat bunga segar dan harum nya yang semakin hari tumbuh dengan subur dan baik.
Alesha kini sudah menjadi gadis yang sangat cantik,memiliki hidung mancung, kulit putih bersih, rambut yang panjang, body seperti gitar spanyol,bibir pink seksi.Memeluk sang ibu dari belakang, ibu sudah menyadari kehadiran sang anak terlebih dahulu.
"Kenapa sayang..." Ujar sang ibu dengan tangan yang masih menyirami tanaman bunga mawar putihnya.
Alesha gadis itu kini melepaskan pelukan tersebut dan ia berkata dengan tak kalah lembut juga kepada wanita yang kini sudah sedikit menua itu.
"Apakah masih lama bu.." Tanya alesha kepada maya patmasari ibunya.
Maya menghentikan aksi menyiram tanaman nya kini wanita itu melihat sang putri dengan tersenyum.
"Kenapa sayangg?" Maya bertanya kepada alesha gadis cantik itu.
"Tidak ada bu." Ujar gadis itu tersenyum lembut.
"Apa kamu sudah makan sayang..." maya bertanya kembali, karna dari penglihatan dirinya putrinya ini baru saja bangun tidur kesiangan, mungkin karna faktor hati libur kali ya jadi wajar saja gadis itu malas-malasan.
Alesha mengeleng, pertanda dirinya belum memakan apa pun sejak ia bangun tidur tadi. Gadis itu langsung turun dan tidak mencuci wajah sama sekali, tapi tetap saja terlihat masih cantik. Kecantikan alesha alami tanpa riasan make up sama sekali.
"Kamu ini yah,kebiasaan banget. Ibu udah menyuruh bik minah untuk buat sarapan kesukaan kamu tuh." Ujar sang ibu memberitahu dan wanita itu pun berjalan terlebih dahulu meninggalkan sang putri yang masih loading tersebut.
Kesadaran alesha telah kembali dengan cepat.Gadis itu melihat ibu nya telah memasuki rumah mereka dan meninggalkan dirinya sendiri, alesha berlari kecil berusaha menyusul sang ibu.
Setelah kini memasuki rumah,ia langsung di suguhkan dengan harumnya makanan buatan bik minah,yang sudah ia anggap seperti nenek nya sendiri. Alesha menghampiri bik minah yang menyusun makanan di atas meja, ia menatap wanita tua tersebut dan makanan yang wanita itu pegang dengan mata berbinar.
"Wow. Masakan bibik tidak pernah gagal sama sekali." Ujar gadis itu memuji bik minah yang ada di samping dirinya.
Bi minah adalah pembantu rumah tangga orang tua alesha. Bik minah telah lama berkerja bersama kedua orang tua gadis itu, sebelum alesha lahir kedunia bik minah telah menemani perjalanan kedua orang tua alesha, hingga gadis manis nan cantik muncul ke dunia membawa kebahagian untuk orang-orang terdekatnya.Sampai ayah alesha meninggal bik minah masih setia membantu ibunya membantu mengurus rumah dan mengawasi alesha yang mau beranjak remaja di waktu itu. Bik minah juga telah dianggap sama maya sebagai penganti orang tua wanita itu yang telah meninggal terlebih dahulu sebelum mendiang suami nya menyusul kedua orang tuanya.
"Non, bisa saja muji bibik." Ucap bik minah dengan tersipu malu dipuji oleh gadis cantik itu.
"Hahahaha... ibu lihat wajah bibik merah seperti kepiting rebus." Ujar gadis itu memberitahu ibu nya yang kini tengah menyusul alesha dengan pakaian yang telah rapi.
"Kamu ini yah, suka banget jahilin si bibik." Ujar maya yang kini telah duduk dengan santai dan berwibawa seperti mendiang suaminya dahulu memiliki aura pemimpin yang sangat kuat.
"Alesha cuman becanda bik. Maaf yah." Ujar gadis itu dengan meminta maaf kepada sang bik minah yang tengah tersenyum ramah kepada dirinya.
"Nggak, papa non. Bibik juga paham." Ucap bik minah mengerti bahwa gadis itu tengah bercanda dan wanita tua tersebut juga tak gampang memasuki hati setiap perkataan orang lain dan candaan dengan mudah.
Kini ibu dan alesha sudah duduk bersama, bik minah pun undur diri untuk pergi menuju dapur dan memakan sarapan paginya disana, namun suara gadis muda menghentikan langkah wanita tua itu.
"Bibik mau kemana?" Tanya alesha dengan mengangkat satu alisnya.
Wanita tua itu memutar badannya dan kini telah berhadapan dengan ibu dan anak tersebut yang sama-sama menatap diri nya tanda bertanya.
"Bibik ingin ke dapur non, ada yang ingin non pesan untuk di bawa kemari lagi?" Tanya bik minah dengan sopan dan suara yang lembut.
"Bibik disini saja. Makan bareng alesha dan ibu." Ujar alesha yang kini tengah menatap sang ibu, maya paham dengan apa yang princess cantik minta wanita itu tersenyum dan menganguk kecil, alesha tersenyum gembira dan gadis itu bangkit untuk memaksa bik minah untuk duduk di samping nya. Bik minah menolak ajakan tersebut dengan halus ia tak ingin membuat anak majikannya tersebut sakit hati atau perlakuan tidak sopan dirinya.
"Tapi non bibik---" ucapan wanita tua itu terpotong oleh suara maya yang lembut dan tegas, maya memang seperti itu dirinya tak ingin dibantah.
"Bibik...duduk saja bersama kami, makan disini."ujar maya kepada bik minah ,yang mau tidak mau ya harus menuruti perintah majikannya.
Bik minah akhirnya makan bersama kedua wanita cantik itu dengan nikmat. Alesha gadis itu tanpak sangat bahagia sekali karna kini dirinya makan tidak sendirian seperti kemarin-kemarin, di waktu sang ibu sangat sibuk mengurusi beberapa berkas-berkas dan laporan keuangan di kedua toko miliki nya yang sedang bercabang itu, toko kedua ada di kota sebelah yang selalu ibu kunjungi untuk di handle karna toko tersebut masih terbilang baru jadi harus lebih sering di awasi oleh ibu.
Ibu akan pulang kerumah ketika hari minggu saja, setelah hari lain ia akan pergi ke kota sebelah pulangnya seminggu sekali saja. Alesha akan selalu di temani oleh bik minah dirumah jadi tidak terlalu sunyi, gadis itu juga paham dengan kondisi pekerjaan sang ibu jadi ia tidak mempermasalahkan waktu atau kasih sayang ibunya, karna ia tahu semua yang di lakukan ibunya dari dulu hingga sekarang adalah untuk kebahagian alesha. Jadi gadis itu tidak seperti anak-anak lain yang tidak paham dan selalu menuntut waktu bersama orang tuanya. Gadis itu menikmati hidupnya dengan baik dan berjalan dengan baik juga.
Makan pagi telah selesai, semua sudah dibersihkan oleh bik minah dengan cepat. Meski sudah tua wanita tersebut memiliki tenaga seperti wanita-wanita yang berusia tiga puluh tahun jadi jangan di ragukan lagi yah girls.
"Hari ini mau jalan-jalan tidak?" Ujar sang ibi kepada anak gadis nya.Alesha mengangguk lalu gadis itu dengan cepat berlari menaiki tangga menuju kamar milikinya.
Dengan kecepatan yang gadis itu punya, kini ia sudah selesai membersihkan dirinya dan kini sedang bingung melihat isi lemari, terlalu banyak pakian yang ada membuat gadis itu pusing. Tapi mata nya tak sengaja tertuju oleh dress putih cerah pemberian sang ibu di waktu ulang tahunnya satu tahun lalu. Alesha memakai mencoba gaun itu dan ternyata masih pas bisa ia gunakan lagi. Berkaca sebentar melihat penampilan dirinya, sangat memukau mata. Tak lupa ia juga menambah beberap aksesoris kecil untuk digunakan nya, dan sedikit make up tipis untuk menambah kesempurnaan dirinya.
Gadis itu menuruni tangga perlahan, mata sang ubu tak berkedip sama sekali melihat penampilan sang putri yang terlihat seperti peri yang turun dari langit membawa pencahayaan terhadap siapa pun yang melihatnya.
Gadis itu melambai tepat di hadapan wajah sang ibu, yang membuat wanita itu kaget melihat putrinya telah ada di hadapan dirinya lalu maya tersenyum dengan lembut.
"Sudah siap sayangg.." ujar maya kepada alesha yang tengah menganguk mengiyakan dirinya.
"Sudah bu." Ujar gadis itu dengan semangat, dan mengandeng tangan ibu nya menuju garansi mobil.
"Yaudah ayo kita berangkat sekarang sayang. Kamu udah tau kan mau kemana kita perginya." Ucap maya memastikan tujuan putrinya. Alesha mengangguk, kini mobil telah melaju meningalkan rumah mewah tersebut tak lupa satpam yang ada dirumah menutup kembali pagar yang terbuka tadi menjadi terkunci.
Alesha gadis itu sesekali bernyanyi mengikuti alunan musik yang ada di dalam mobil sang ibu. Maya bahagia sekali melihat anaknya bahagia ia juga bangga pada dirinya yang tujuh tahun lalu mampu berdiri kembali di atas guncangan badai yang terus menerpa nya, hingga sampai di titik ini ia berhasil melewati badai tersebut dengan kaki dan tanggan nya yang hebat.
Hampir dua jam mereka berjalan di menuju ketengah kota yang alesha maksud, memang sedikit membutuh kan waktu dua jam kalau menempuh taman tersebut dari rumah gadis itu. Maya selalu sperti ini menuruti keinginan sang putrinya, karna ia juga tau dirinya hanya mampu meluangkan waktu di hari ini saja, jadi ia akan menuruti keinginan putri nya kemana pun gadis itu hendak pergi bersamanya.
Terlalu banyak kendaraan ditengah perjalanan mereka, banyak orang menikmati hari libur dengan keluarga dan pasangannya. Jadi sudah sewajar nya saja ya, di jalanan dipadati dengan pengendara lainnya. Tidak seperti hari-hari lainnya yang tak terlalu begitu ramai.
Gadis itu terus saja mengikuti alunan musik kesukaan nya hingga tanpa sadar mobil sang ibu telah berhenti. Maya memarkirkan barisan mobilnya dengan para pengunjung taman yang lain tersusun dengan rapi.
"Sayang... kita sudah sampai." Ujar sang ibu kepada anak gadisnya.
Mata alesha sempat termelotot kaget mendengar kata sang ibu yang telah sampai, gadis itu melihat sekeliling parkiran dan ternyata iya memang benar mereka telah tiba di taman kota yang sangat indah tersebut, nyak kejutan ditaman itu dan tempat pusat poto yang paling indah ya di tempat ini, gadis utu mengetahui tempat ini juga dari media sosialnya, banyak anak-anak seusianya mengunjungi tempat ini bersama pasangan mereka, tapi karna alesha tidak memiliki kekasih ia akan mengajak sang ibu saja yang sangat ia cinta tersebut.
Gadis itu dengan terburu-buru turun dari dalam mobil untuk segera keluar. Maya yang melihat putrinya begitu antusias ia juga tersenyum. Alesha tidak menyangka bahawa ia juga bisa datang ketempat indah seperti ini bersama ibunya, nanti kalau punya waktu lagi gadis itu juga berniat ingin membawa bik minah ke taman tersebut berasama dirinya dan ibu.
"Bu...ayo buruan sini." Ujar alesha kepada sang ibu yang kini baru saja turun dari mobil putihnya.
"Iya, sayang." Ucap sang ibu yang telah sampai disamping tubuh alesha.
"Alesha bener-bener, nggak menyangka bakalan seindah ini tempatnya bu." Ujar alesha dengan girang dan berputar-putar menikmati angin yang berhembus dengan tenang di taman tersebut. Ibu tak tahan melihat tingkah putrinya.
"Kamu suka sayangg." Ucap sang ibu dengan hangat, seperti ibu yang sangat penyayang terhadap anaknya.
Alesha gadis itu mengganguk antusias menjawab apa yang dikatakan oleh maya." Makasih bu. Udah mau nemenin alesha ke tempat ini." Ujar alesha dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajah cantiknya.Maya tersenyum menangapi perkataan sang putri.
Singkat cerita, kedua ibu dan anak tersebut sudah berada di dalam taman kota itu. Banyak para pengunjung yang mendatangi taman tersebut untuk sekedar berpoto dan nongkrong di cafe viral di media sosial akhir-akhir ini. Cafe itu bernuansa pedesaan di korea selatan. Kuliner yang ada didalam juga tak kalah menarik, pertama kali kita memasuki cafe tersebut akan di suguhkan dengan ornamen-ornamen seni pahatan dari pelukis ahlinya, membuat suasana semakin indah. Kalau terus berjalan ke tengah kita akan di perlihatkan dengan susunan meja dan bangku yang terlihat seperti di pedesaan yang sedikit di tambah disudut dindingnya berbagai bunga yang ukurannya terlihat besar. Hampir sebesar tubuh remaja pria. Makanan nya juga tidak di ragukan, rasa dan kenikmatan dari makanan tersebut mampu membuat lidah para pengunjung ketagihan untuk mencicipi berbagai jenis makanan yang ada di cafe itu.
Cafe ini terkenal gara-gara pernah dipromosikan oleh selebgram terkenal didunia. Selebgram itu mengakui cafe tersebut adalah tempat dan makanan yang sangat paling bagus buat para kalangan muda dan tua. Cita rasanya sangat menarik hati dan minat, jadi sebab itu lah banyak para masyarakat yang penasaran dengan tempat tersebut.
Alesha gadis itu membawa ibunya untuk memasuki cafe yang dipadati oleh banyaknya orang. Ibu dan anak itu kedapatan bangku yang paling ujung dan urutan nomor seratus.
"Mbak..." teriak alesha kepasa pelayan di cafe tersebut dan tak lupa ia juga melambaikan sebelah tangannya agar sang pelayang dapat melihatnya dengan jelas.
Pelayan cafe menghampirinya." Ada yang bisa saya bantu mbak?" Ucap pelayan itu dengan sopan.
"Saya ingin pesan es krim disini ada kan mbak?"Tanya alesha memastikan terlebih dahulu.
"Ada mbak, disini ada berbagai varian rasa yang begitu banyak mbak mau pesan yang mana?" Ujar pelayan tersebut yang kini tengah mengeluarkan notes dan pulpen miliknya.
"Hmm, saya mau es krim rasa vanila di campur dengan cokelat ya mbak satu." Ujar alesha dengan lembut.
Pelayan itu telah mencatat pesanan alesha." Ada lagi mbak yang mau di pesan, atau ibu disamping nya?" Ujar pelayan tersebut bertanya agar dirinya tak bulak-balik ketampat mereka.
"Ibu mau pesan apa?" Tanya alesha kepada sang ibu yang kini menatap ponsel miliknya.
Maya mengalihkan pandangan nya menghadap pelayan itu dan berkata dengan suara yang tegas." Samain saja seperti punya anak saya tadi." Ucap maya kepada sang pelayan.
Lalu kini pelayan undur diri menyiapkan pesanan kedua wanita tersebut.Alesha dan ibu sedikit berbincang dan bercanda gurau selagi menunggu pesanan mereka. Tak selang lama pelayan tadi datang menghampiri mereka dengan kedua es krim di tangannya.
"Makasih mbak." Ujar alesha dengan ramah, pelayan itu menganguk dan tersenyum ramah juga, lalu ia undur diri menuju meja lainnya yang telah melambai tangan kepada dirinya.
Maya awalnya kaget melihat ukuran es krim itu yang sedikit berukuran jumbo, membuat mata wanita sedikit tua itu melotot kaget tapi ia lihat alesha biasa saja dengan es krim nya tanpa terkejut sama sekali. Mau tidak mau wanita tersebut juga mengikuti sang putri memakan dengan pelan dan betapa kagetnya ia kembali dengan dikejutkan oleh rasa es krim yang begitu sangat enak dan tak terbilang tiada tandingannya dari es krim yang pernah wanita tersebut rasa kan sebelumnya.
"Enak tidak bu." Ujar alesha bertanya pada ibunya.
"Enak sayang, rasa es krim ini tidakk pernah ibu temui dimana pun, rasa yang beda dan nikmat sekali." Ucap maya kepada anaknya mengatakan kejujuran atas rasa es krim tersebut, tak salah memang cafe ini viral rasa makanannya sangat nikmat sekali. Alesha gadis itu menganguk lalu melanjutkan memakan es krim nya yang kini sudah setengah mangkuk tersebut.
Setelah selesai semua, ibu membayar makanan mereka di kasir. Makan tersebut juga tak terlalu mahal, siapa pun bisa membeli makanan super enak di cafe ini dengan harga yang terjangkau murah tak sampai membuat kantong kita kering.
Alesha gadis itu berjalan-jalan sebentar menikmati taman tersebut sendirian, ibu nya tengah berada di toilet, dari kejauhan seorang pria tampan tak sengaja melihat alesha. Pria itu dengan tanpa izin memotret wajah alesha dengan camera yang ia bawa, pria itu melihat hasil tangkapan nya sebentar dan kini kembali melihat gadis tersebut yang sudah menghilang entah kemana, alesha gadis itu sudah diajak sang ibu untuk segera pulang karna langit sudah mulai gelap menandakan akan turun hujan sebentar lagi.
Pria yang tadi mencari-cari keberadaan gadis yang sempat mencuri pandangannya,tapi tak kunjung ia temui. Melihat langit telah berubah mendung membuat putri tersebut memutuskan untuk pulang saja kerumahnya, dan kembali lagi esok hari setelah pulang sekolah. Pria dengan tubuh atletis tersebut mengendari motor miliknya dengan kecepatan penuh, karna ia tak ingin hujan turun ketika dirinya masih di tengah perjalanan pulang. Tidak butuh waktu lama buat pria bertubuh atletis itu sampai disebuah rumah yang hampir mirip seperti istana kerajaan inggris tersebut. Pria itu di sambut dengan begitu banyak pengawal yang berjaga dari pagar rumah hingga depan pintu rumahnya.
Semua pengawal menunduk hormat ketika pria itu berjalan dengan gagahnya menuju pintu masuk, ia juga di sambut oleh banyak nya pelayan rumah tangga yang tak lupa menunduk memberi hormat juga kepadanya.
Waktu berlibur telah usai, kini waktu kembali buat para murid memulai kembali pelajaran mereka disekolah.Senin pagi yang sangat cerah di awali dengan manis-manis seperti gula dan wajah gadis remaja yang manis.
SMA Wijaya Bangsa kini telah ramai para pelajar memasuki gerbang sekolahan tersebut, sekolah para kalangan elit biaya spp sekolah itu saja sebulannya bisa mencapai dua juta, hanya anak-anak kaya yang mampu bersekolah di tersebut. Meski elit sekolah SMA Wijaya Bangsa juga banyak memberikan beasiswa untuk para pelajar SMP untuk melanjutkan ke jenjang SMA. Mereka juga mengeluarkan beasiswa untuk murid-muridnya yang berpretasi tinggi disekolah SMA wijaya bangsa sendiri untuk mendapatkan beasiswa berkuliah selama dua tahun. Lumayan juga kan sangat membantu yang kesulitan atas ekonomi—nya.
Alesha dua tahun lalu ia mendapatkan beasiswa dari sekolah elit tersebut. Ia terpilih menjadi murid di sekolah SMA wijaya bangsa meski pun ekonomi alesha tidak kekurang sedikit pun tapi ia gadis yang cerdas ia mampu berdiri dengan kakinya sendiri meski pun ibunya memiliki uang yang cukup untuk gadis itu bersekolah di SMA wijaya, tapi alesha menolak menerima uang sang ibu, gadis itu membuktikan dengan kemampuan dirinya sendiri untuk dapat memasuki sekolahan elit itu dengan jalur beasiswa yang dikeluarkan dari sekolah itu sendiri.
Alesha gadis dengan body seperti gitar spanyol itu memasuk pagar sekolah, ia tadi di antar oleh sang ibu yang juga akan berangkat menuju kota sebelah jadi sekalian saja maya menggantar—kan putri semata mayang itu terlebih dahulu. Banyak para mata kakak laki-laki tingkat dan adik tingkat disekolahannya menatap dirinya memuja, bahkan ada yang tak segan-segan mengeluarkan sedikit air liur disudut bibir mereka, gadis seksi itu menatap para pria tersebut dengan acuh dan berjalan dengan anggun menuju kelasnya dan ingin segera cepat-cepat bertemu sabahatnya arum.
Arumi Laskari sering dipanggil dengan sebutan arum itu ialah gadis manis, dengan bibir yang sedikit tebal, berkulit kuning langsat memilik bentuk tubuh korea tersebut. Adalah sahabatnya alesha, mereka telah bersahabat cukup lama semenjak pertama kali memasuki SMP Arumi Laskari sering dipanggil dengan sebutan arum itu ialah gadis manis, dengan bibir yang sedikit tebal, berkulit kuning langsat tersebut adalah sahabatnya alesha. Gadis itu telah lama bersahabat semenjak awal mereka memasuki SMP lima tahun yang lalu, sekarang mereka bertemu kembali di SMA yang sama dan satu kelas juga membuat persahabatan mereka semakin erat.Alesha sangat susah berteman dengan yang lain, hanya dengan arum saja ia nyaman bercerita dan berteman dengan gadis itu, arum gadis yang baik dan cocok untuk dijadikan sahabat.
Arum yang terlebih dahulu datang kesekolah dikejutkan dengan kehadiran wanita seksi yang selalu di berbicarakan oleh para laki-laki disekolahan mereka.Arum tersebut dikala alesha telah duduk disamping diri nya.
"Tumben banget datengnya cepet?" Alesha bertanya pada sahabatnya arum.
"Lagi males aja gue di rumah lama-lama." Ujar arum kepada alesha yang gadis itu sudah paham akan maksud dari perkataan sahabatnya tersebut.
"PR lo udah selesai Sha." Tanya arum kepada alesha yang gadis itu sepontan kaget dong, dia lupa dengan satu pr yang harus ia kerjakan dirumah, ini nih akibat semangat buat libur jalan-jalan jadi kelupaan deh kan.
"Lo pasti lupa lagi kan? Dipikiran lo itu isi nya apaan sih kagak ngerti gue." Ujar arum merepet seperti buk gendut yang tugas nya selalu saja tak dikerjakan oleh murid-murid lain.
"Heheheh...bagi gue contek dong rum, plisss!" Ujar alesha dengan wajah yang memelas agar temannya memberi ia jawaban pr terebut.
Arum menghela napas nya pelan lalu mengeleng-geleng kan kepalanya pertanda tidak mau.
"Plisss rum... masa lo tega sih liat sahabat lo yang cantik ini dihukum sama buk gendut lagi sih." Alesha terus saja merayu arum dengan setia memasang wajah sedih nya tersebut.
Pada akhirnya arum juga tak tega melihat sabahatnya akan dihukum seperti waktu minggu lalu, gara-gara arum tak memberi alesha contekan gadis itu di hukum untuk membersihkan toilet wanita di sekolah mereka, hingga sampai jam istirahat alesha tak kunjung juga selesai akhirnya arum datang sebagai penyelamat untuk alesha membantu dengan ikhlas.
"Iya-iya deh nih gue kasih. Awas aja ya besok-Besok nggak inget lagi, gak bakalan gue tolong lo ya sha." Ujar arum cerocos dengan cerewetnya tapi tetap memberikan contekan buku tugas dirinya kepada alesha.
Alesha tersenyum dengan lebar memperlihat kan barisan gigi putih bersihnya berbaris dengan sempurna dan indah." Makasih arum ku sayangg..." ujar alesha yang kini dengan kecepatan kilat mencatat semua jawaban tersebut sebelum mereka akan melakukan upacara lagi tiga menit lagi semua murid harus sudah kumpul ditengah-tengah lapangan untuk melakukan upacara pagi, yang dilakukan setiap hari senin saja.
Alesha gadis itu segera mencatat semua jawaban yang ada dalam buku tugas arum dengan kecepatan yang ia punyai. Karna gadis itu hanya memiliki sedikit waktu, lima menit lagi upacara akan segera di mulai.
Suara mickrofon menggelegar disetiap penjuru ruang SMA wijaya bangsa."Mohon untuk para siswa segera berkumpul di tengah lapangan sekarang." Ujar guru piket yang berbicara.
"Sekali lagi, mohon untuk seluruh siswa segera berbaris di tengah lapangan upacara sekarang."
"Sekali lagi, mohon untuk seluruh siswa seera berbaris di tengah lapangan upacara sekarang."
Kini suara pemberitahuan telah selasai, arum melihat alesha yang masih menulis contekan gadis itu berdiri terlebih dahulu." Lo belum selesai lagi sha?" Tanya arum pada alesha.
"Sebentar lagi ini, satu kalimat lagi tinggal." Ujar alesha
Arum menghembuskan napasnya pelan." Kalau gitu gue duluan ya." Ujar arum yang tak ingin terlambat berbaris di tengah lapangan.
"Bentar-bentar, nih udah selesai." Kini alesha sudah berdiri mensejajarkan tubuhnya dengan arum, tinggi mereka emang sama yang beda hanya body saja.
Kini kedua gadis cantik tersebut berjalan sambil berbincang-bincang kecil memasuki barisan, alesha dan arum menjadi pusat perhatian para lelaki yang telah berbaris terlebih dahulu dilapangan, mereka terpesona melihat wajah kedua siswa perempuan yang berbincang-bincang sepangan jalan itu hingga memasuki barisan kelasnya. Arum juga termasuk gadis pujaan laki-laki disekolah nya wajah yang manis,kulit kuning langsatnya sangat memancarkan kecantikan yang berbeda. Meski pun ia kalah jauh dengan kecantikan alesha tapi arum tak pernah iri kepada alesha sahabatnya tersebut, karna menurut pribadi arum sendiri wanita itu semua cantik di mata pria yang tepat.
****
Ditempat lain mahesa bersama keempat teman dekatnya tidak mengikuti upacara, menurut mereka itu sangat membuang-buang waktu. Lebih baik duduk dan nongkrong di warjok nya buk anis lebih mantap lagi.
"Lo. Pada denger nggak disekolah kita ternyata ada cewek cantik banget katanya." Ujar Zaki yang selalu membawa berita gosip terpanas buat para sahabat-sahabatnya.
Daffa dan Leon yang mendengar cewek cantik langsung tak bisa menahan kekepoan nya, beda halnya. Dengan mahesa pria itu ingin mengetahui apapun tentang gadis yang banyak dibicarakan laki-laki disekolah ini. Mahesa hanya memikirkan bagaimana menemukan wanita yang potonya telah ia bingkai dan diletakkan disamping tempat tidur besarnya, hanya gadis itu saja yang mengisi seluruh pikiran mahesa sekarang ini.
"Yang bener aja lo kalau ngomong zak. Yang gue tahu ya disini cewek yang cantik itu Emily doang sih." Ujar Leon berkata dengan santainya, karna setahu dirinya hanya Emily Abigail saja wanita tercantik di sekolah ini, tapi sayangnya kalau Emily tidak menyukai Leon, gadis itu malah mengejar sahabatnya mahesa.
"Bener tuh.. kata leon, gue sih sepakatan sama dia." Ujar daffa yang tak percaya juga dengan perkataan zaki.
"Kalau Emily dibandingkan sama tuh cewek. Jelas kalah emily bro, gue sempat lihat tuh cewek cuman sekilas doang aja sih. Tapi beneran cantik woy." Ucap zaki dengan heboh nya membuat leon dan daffa tak habis pikir dengan isi kepalanya zaki.
"Alah lo pada kayak gak tau si zaki aja." Kini jidan memotong dua pikiran pria tampan itu tang tak lain lon dan daffa.
Tapi mereka bertiga juga penasaran dengan omongan zaki, apa bener disekolahan mereka ada yang lebih cantik dari emily?
Mahesa kini bangkit dari duduknya, pria itu ingin menuju kelas ia sudha tahu kalau sudah jam segini pasti upacara telah selesai.
"Woyy. Boss lo mau kemana?" Teriak zaki kepada mahesa. Pria itu tidak menghiraukan teriakan zaki yang sedari tadi memangilnya.
"Gara-gara lo nih zak, si mahesa jadi males duduk disini." Ujar daffa menyalahkan zaki.
"Loh kok gue sih, lo kali nanti yang bikin si boss ngambek." Ujar zaki yang berani ngomong begitu karna mahesa telah berlalu pergi.
"Lo berisik zaki tuyul." Ujar daffa dan leon bersamaan. Membuat zaki tak dapat membela dirinya lagi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!