Chosen Person
Trailer Spoiler
Maaf ya udah lama gak buat karya.
Karya ini berjudul Chosen person yang menceritakan seseorang yang terpilih.
Chapter ini cuma buat promosi okey.
Setelah ini semuanya mengandung unsur spoiler lompati jika tidak menyukai spoiler.
Cerita ini terinspirasi dari author sendiri yang suka merasa memiliki teman Arwah.
Ada gak dari kalian yang sama?
Dan Author juga punya kalung tapi bukan semanggi ya.
Kalung itu sudah author pakai kurang lebih dua tahun.
Kalung itu author temuin di pantai juga lebih tepatnya bandulnya aja sih.
Kalau talinya Author beli.
Kisah cintanya juga author ambil dari kisah seseorang.
Yang menantikan sebuah cinta yang lama di pendam dan pada akhirnya akan berlangsung selamanya.
Dan pada di akhir cerita akan ada perpisahan, dan tahun ini author juga berpisah dengan orang yang author sayangi.
Di atas adalah beberapa unsur spoiler gak usah baca kalau tidak mau
Atau kalian baca kalau sudah tamat bacaannya okey.
Rilis pada Senin 24 Juni 2024 pukul 06.00
Chapter 1
Sebuah pantai. Nampak seorang anak kecil sedang bermain pasir di sana.
Sepertinya dia tidak sendiri.
Someone
Sayang, jangan terlalu ke tengah atau kau akan tengelam!!
Wanita yang berteriak itu adalah ibu sang anak kecil, ibu yang sangat dia sayangi.
Someone
Aku akan menjaganya. [ Berlari ke arah sang anak ]
Someone
[ Hanya mengelengkan kepala ]
？？?
Ayah coba lihat ini. [ menunjukan sesuatu yang dia temukan ]
？？?
Boleh aku menyimpannya?
Someone
Ayah tidak masalah, simpanlah.
？？?
[ Menyimpan benda itu di saku bajunya ]
Mereka terus bermain air hingga lupa dengan waktu, kini mereka sudah selesai berganti baju.
Someone
Na, apa kau lapar?
Someone
Ayo kembali ke kota, bukankah besok kamu sekolah.
Someone
Lain kali kita datang sini lagi bersama.
Someone
Masuk kamar mu, istirahat sampai pagi. Besok kau harus sekolah.
？？?
Iya bunda, Nana tahu. [ Sedikit kecewa ]
Someone
Sayang.. Ayah boleh masuk. [ Sedikit membuka pintu ]
Someone
Anak ayah yang cantik gak boleh sedih dong, harus semangat.
Someone
Sekolah itu menyenangkan.
Someone
Nana, ingat kata ayah, jika ada yang jahat, pura pura gak lihat aja.
Someone
Jika dia mengangumu lawan. Perempuan bukan berarti lemah.
Someone
Ya, benda yang kau temukan tadi. [ Memakaikan di leher Nana ]
？？?
[ Tertidur sambil mengenggam kalung tersebut ]
Someone
Selamat malam putri kecil ayah. [ Pergi ]
Pagi hari di kamar si Nana
Someone
BUMN.. [ Muncul di depan wajah Nana ]
Someone
Aku adalah orang yang akan menjagamu mulai sekarang.
Someone
Ingat nama ku baik baik.
Kita kembali ke masa sekarang, di mana seorang Nana yang tumbuh dengan sangat baik, menjadi seorang wanita yang pemberani. Dia berhasil melawan semua teman maupun kakak kelasnya yang membulinya dahulu.
Pagi yang cerah menyambut Nana yang sedang tertidur di atas kasur ke sayangannya, mungkin dia sudah terlambat jika sekolah, sayangnya tidak.
Nana sudah putus sekolah satu tahun yang lalu, karena suatu hal.
Someone
MEZA NORAMA MOTA!!
Someone
KAMU TERLAMBAT KE TEMPAT KERJA NANA!!
Meza Norama Mota
APA!! [ Langsung masuk kamar mandi ]
Meza Norama Mota
[ Mandi dengan terburu buru ]
Meza Norama Mota
[ Cepat keluar dari kamar mandi ]
Meza Norama Mota
Kenapa lu malah duduk santai. Lu kagak mau ikut?
Someone
Lihat tanggal wahai sahabat sejati ku...
Meza Norama Mota
[ Menoleh ]
Meza Norama Mota
MITHYA MONZA LAUREN!!
Mithya Monza Lauren
Aku hanya membangunkan mu.
Mithya Monza Lauren
Sejak tadi kau hanya tidur tidur dan tidur.
Meza Norama Mota
Ini hari minggu, Ra!
Mithya Monza Lauren
Hari minggu maka waktunya bersih bersih.
Someone
Nana, kamu kenapa triak triak sih.. [ Masuk ]
Chapter 2
Someone
Nana, kamu kenapa triak triak sih.. [ Masuk ]
Meza Norama Mota
Bunda. Gak kok, cuma ngomong sendiri.
Someone
Cepat turun, kamu belum sarapan.
Meza Norama Mota
Awas aja lu. [ Lirik sinis pada Rara ]
Mithya Monza Lauren
Cepat turun. [ Mendorong Nana keluar ]
Meza Norama Mota
Iya iya, sewot. [ Langsung keluar ]
Mithya Monza Lauren
[ Lanjut baring di kasur ]
Mithya Monza Lauren
( Dia sudah dewasa, aku harus lebih ketat menjaganya )
Mithya Monza Lauren
Hugh.. ( Kapan mereka berhenti mengejarnya )
Mithya Monza Lauren
Benar apa kata paman, dia benar benar cantik.
Mithya Monza Lauren
[ Turun menyusul Nana ]
Meza Norama Mota
[ Sedang makan ]
Meza Norama Mota
Bunda, mana ayah?
Norta Mota
Ayah sedang di kantor.
Meza Norama Mota
Bukankah ini minggu?
Norta Mota
Bosnya menyuruh ayah mu untuk ke sana sebentar.
Mithya Monza Lauren
Bunda sedang sakit?
Meza Norama Mota
Tidak. [ Pelan ]
Mithya Monza Lauren
Dia sedang menahan pusing di kepalanya.
Meza Norama Mota
Bunda, istirahatlah di kamar, biar Nana yang lanjutin bersih bersih.
Norta Mota
Tidak usah, bunda gak cepek.
Meza Norama Mota
Aku tidak mau bunda pingsan, lalu aku di salahkan Ayah karena aku yang terakhir di sini.
Norta Mota
Bunda duduk aja gak perlu ke kamar.
Meza Norama Mota
Yasudah duduk. [ Menarik satu kursi ]
Meza Norama Mota
[ Menyapu ]
Mithya Monza Lauren
[ Telinga mendengar sesuatu ]
Mithya Monza Lauren
( Ada orang datang, tapi... Bukan orang biasa )
Mithya Monza Lauren
Nana, akan ada tamu seorang laki laki berbadan besar, intinya lu jangan nunjukin wajah.
Meza Norama Mota
Gak papa bun.
Mithya Monza Lauren
Ikuti kata gue kalok lu gak mau di bawa mereka.
Norta Mota
Bunda buka pintu dulu ya.
Mithya Monza Lauren
Tempelkan kalung mu di telinga.
Meza Norama Mota
[ Melakukan ]
Norta Mota
Ya tuan, anda mencari suami saya?
Someone
Tidak nyonya, maaf, saya sedang mencari wanita yang mengunakan kalung berbentuk semanggi.
Norta Mota
Wanita memakai kalung semanggi?
Meza Norama Mota
( Kalung ku? )
Norta Mota
Saya tinggal dengan suami saya sendiri.
Norta Mota
Kami juga belum pernah melihatnya.
Norta Mota
Suami saya tidak ada di rumah, anda tidak boleh masuk.
Someone
Tolong nona kerja samanya, kami tidak akan mencuri.
Norta Mota
Tidak bisa tuan maaf.
Mithya Monza Lauren
[ Sedikit membaca masa depan ]
Mithya Monza Lauren
Sembunyi. [ Menarik Nana ke atas ]
Mithya Monza Lauren
[ Menarik masuk kamar ]
Meza Norama Mota
Kenapa ke sini?
Mithya Monza Lauren
Mereka akan masuk.
Mithya Monza Lauren
[ Melihat sekeliling ]
Mithya Monza Lauren
Naik ke atap lewat balkon.
Meza Norama Mota
Kamu gila!!
Mithya Monza Lauren
Shutt.. 🤫
Mithya Monza Lauren
Cepat, gak ada banyak waktu.
Meza Norama Mota
[ Langsung naik ke atap ]
Mithya Monza Lauren
Mereka sudah masuk.
Norta Mota
Tuan, apa yang anda cari tidak ada.
Norta Mota
( Nana di mana kamu sayang.. )
Norta Mota
Akhhh... [ Memegang kepalanya ]
Someone
Kamar atas milik siapa?
Norta Mota
Milik adik saya.
Someone
Terimakasih kerjasama nya nona. [ Pergi ]
Norta Mota
[ Melihat sudah jauh ]
Meza Norama Mota
[ Turun ]
Ramata Mota
Hallo,,, ayah pulang.
Norta Mota
Rama.. Ada seseorang mencari kalung milik Nana...
Norta Mota
Aku tidak mau Nana pergi sayang.. Hiks,, Hiks,, Hiks,, [ Menangis dalam pelukan Rama ]
Ramata Mota
Nana akan baik baik saja, aku janji.
Ramata Mota
Dia tidak akan di bawa oleh mereka.
Meza Norama Mota
Bunda, ayah.
Meza Norama Mota
Kalian tidak perlu hawatir, aku akan baik baik saja.
Meza Norama Mota
Kalian tahukan aku kuat, semua anak nakal di sekolah aku lawan.
Mithya Monza Lauren
[ Menganguk pada Nana ]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
