NovelToon NovelToon

Pendekar Putri Phoenix

Arc 1: bab 1: Jurang Tanpa Batas

Seorang pria dengan pakaian serba hitam, terbang menelusuri hutan lebat. Di genggamannya ada seorang anak berumur dua tahun menatapnya dengan mata penasaran. Pria itu mengabaikan tatapan berkilau dari anak itu dan, akhirnya dia menjatuhkan anak itu dari tebing ke jurang Tanpa Batas.

Jurang itu dinamakan Tanpa Batas karena jurang itu tidak memiliki akhir, tidak ada jalan lain selain dari tebing ini untuk menuju ke bawah jurang. Dan siapa pun tidak punya kekuatan untuk terbang di atas jurang, yang telah masuk jurang tidak pernah kembali lagi.

Anak kecil yang tidak tahu apa pun itu hanya menatap pria yang terus mengawasinya jatuh.

Sementara itu, di bawah tebing ada seorang pria tua dengan rambut putih dan badan bungkuk melihat ke atas tebing. Di belakangnya keranjang berisi banyak rumput liar, tiba-tiba pria tua itu terbang ke langit dengan kecepatan yang tak terlihat. Hanya ada angin yang berhembus dan kematian bayi yang jatuh itu di tangkap oleh sesuatu berwarna putih.

***

Lima tahun kemudian

"Kakek aku lelah!" seorang gadis kecil mengeluh pada pria tua yang masih asik minum teh di teras gubuk jerami tua.

"Lari lagi, terus lari! Jika kamu bahkan tidak bisa mendapatkan seratus putaran hari ini maka aku tidak akan memberimu makan sama sekali!" pria dengan rambut putih itu tidak meminta gadis yang dengan berlari di lapangan untuk berhenti.

Gadis itu mengertakkan giginya dan bersama keringat yang bercucuran di seluruh wajahnya, dia melanjutkan putaran ke delapan puluh sembilan di lapangan berukuran seratus meter ini. Sejak seratus hari yang lalu, pria tua berambut putih itu telah memintanya untuk mengelilingi lapangan ini setiap pagi. Setiap harinya dia akan menambahkan satu putaran lagi.

Siapa yang menyukai hadiah ulang tahun yang kedelapan ini! Jelas sekali orang-orang seharusnya mendapatkan kado yang indah ataupun mahal seperti yang tertulis di buku. Tapi pria tua itu justru memberinya latihan setiap hari. Bukan hanya dia harus latihan setiap pagi, di siang hari juga dia dipaksa ikut memetik herbal di hutan.

Siapa yang tahan setelah berlari setiap pagi dan harus mencari herbal lagi di hutan?

Kakinya setiap hari seperti akan copot kapan saja. Di awal-awal badannya akan sakit sana sini. Dia benar-benar tidak tahan. Tapi pria tua itu tidak memberinya hari yang baik. Selain dua kegiatan itu, di malam hari dia juga harus membaca sepuluh buku. Jika kurang dia tidak akan diperbolehkan untuk tidur.

Belum lagi sebagian buku adalah buku sejarah yang membuat dia sangat mengantuk.

Kenangan manis sebelum dia berulang tahun yang kedelapanlah yang menjadi penyemangat dia selama ini. Perlahan dia menyukai rutinitas membaca buku dan memetik herbal. Tapi, tetap saja dia tidak tahan setiap kali dia harus menambah latihan lari ini.

Meski tidak lagi sakit, tapi tetap saja melelahkan.

Dulu dia selalu dimanjakan dan dirawat dengan baik. Pria tua itu selalu menceritakan dia dongeng, membuatkan dia makanan yang enak, membuat boneka yang bergerak sendiri lalu mereka akan menonton bersama. Dia juga makan sangat banyak dan hal itu bisa dibuktikan dengan badannya yang sangat gemuk saat ini.

Meskipun selama seratus hari ini berat badannya sudah banyak turun. Tapi badannya masih sedikit gemuk, pipinya masih gembul.

"90"

"91"

"92"

Gadis itu sangat lelah, tapi mengingat kemarin dia bisa menggapai putaran sembilan puluh sembilan dengan susah payah. Dia akhirnya tetap bertahan dan akhirnya di putaran akhir ke seratus, dia langsung pingsan dengan nafas terengah-engah.

Dari kursinya, pria tua itu melayangkan sebuah botol minum dan juga pil hitam seukuran kelereng ke perut yang naik turun. "minumlah!"

Gadis itu tidak bisa menggerakkan tangannya lagi, tapi dia tetap dengan keras kepala duduk untuk meminum pil dan juga airnya. Jika ia tidak segera meminum keduanya, dia yakin pria tua ini akan langsung merebutnya. Sama halnya seperti saat itu. Akan baik-baik saja jika dia tidak tahu manfaat pil itu, tapi sekarang dia tahu apa rasanya setelah minum pil itu dan tidak mau melewatkannya lagi.

Pil itu adalah Pil Qi, bisa menambah energi dan membangkitkan semangat. Jika di dunia manusia, pil itu seperti kopi. Membuat tubuh bersemangat dan tidak mengantuk lagi. Rasanya juga sama seperti rasa kopi, sangat pahit.

Untunglah pria tua itu selalu memberinya teh gula, sehingga setelah meminum pil itu dia bisa segera mengusir rasa pahitnya.

"Kakek kenapa kamu terus menyiksaku, huhu" kedua kaki gadis itu menghentak tanah.

Pria tua itu mengaduk teh dengan pelan. "Kamu sudah terlalu gemuk! Sudah saatnya menurunkan berat badan."

"Tapi bukankah kakek bilang aku terlihat baik saat gemuk?" gadis itu membuang muka dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Saat kecil kamu memang terlihat baik saat gemuk, tapi saat besar kamu hanya akan bagus ketika itu menjadi kurus!"

Gadis itu akan membantah, tapi tiba-tiba dari langit datang seekor burung Garuda yang hinggap di depannya dan akhirnya berubah wujud menjadi seorang gadis cantik. Gadis itu melompat bersemangat dan menarik-narik tangan gadis itu. "Lou Yan... Cepatlah bangun! Aku akan mengajakmu ke sebuah tempat, tempat itu sangat indah... Ayo berdiri!" setelah mengatakan itu dia segera berubah menjadi burung Garuda lagi.

"Aku lelah Zizi!" Lou Yan adalah nama gadis berumur delapan tahun itu. Dia kembali jatuh ke tanah dan mengaduk-aduk tanah di sekitarnya. Sampai sebuah kekuatan mengangkatnya dan akhirnya mau tidak mau matanya membulat karena telah berada di leher burung Garuda. Burung itu terbang dengan hembusan angin bersama dengan teriakan kesal You Lan, "KAKEKKKKK...."

***

Zizi atau burung Garuda itu terbang sangat tinggi. Di bawah sana ada hutan yang sangat lebat dan pepohonan yang amat tinggi. Dari ketinggian ini, kamu juga bisa melihat sungai yang sangat panjang dan lebar karena membelah hutan. Ada rusa dan hewan lainnya yang makan rumput di pinggir sungai itu.

Ikan-ikan melompat dan ada bangau mencoba menangkap ikan itu. Dari semak-semak kamu bisa melihat ada harimau sedang mengintai rusa.

Tapi Lou Yan tidak bisa menikmati keindahan alam itu, pertama dia telah terbiasa dengan pemandangan indah ini dan kedua dia sangat lelah. Jadi saat ini dia sedang tidur sembari memeluk leher Zizi.

Zizi memutar matanya dengan malas. Lou Yan adalah gadis kecil yang ditemukan oleh tuannya enam tahun lalu di bawah jurang, sejak itu dia sangat senang karena dia akan memiliki teman perempuan yang usianya tidak berjauhan. Selama ribuan tahun tinggal di hutan ini, dia sangat bosan karena tidak ada hewan yang sama seperti dia. Hanya dia ibunya dan beberapa hewan kontrak tuannya yang lain.

Dan hewan lainnya juga sangat pendiam dan sebagian sudah tua. Dia mengurus Lou Yan bersama ibunya sejak kecil. Mereka sering bermain bersama. Jika Zizi menemukan tempat yang menarik, maka dia akan mengajak Lou Yan untuk melihatnya. Sama seperti sekarang ini.

bab 2 : Bunga Api Seribu Tahun

Zizi terbang sangat jauh, jika tempat menarik di dekat sini maka semua sudah selesai mereka jelajahi. Semakin jauh mereka terbang dan akhirnya dua tiga gunung telah terlampaui. Lou Yan terbangun karena lapar. Dia melihat tempat yang sangat asing yang segera menarik-narik bulu Zizi.

"Kita sedang pergi kemana? Kenapa tempatnya begitu jauh?"

Zizi tidak merasakan sakit dengan tarikan dari Lou Yan. Kepalanya sedikit menoleh ke atas. "Aku melihat sebuah gurun yang menarik..."

Semua gurun bukannya hanya berisi pasir, kaktus dan oasis saja? Bagaimana bisa menarik?

Lou Yan baru saja akan menanyakan hal itu, tapi dia segera melihat sebuah gurun yang...

"Apa-apaan! Bagaimana bisa ada gurun yang begitu merah menyala seperti ada api yang berkobar?" Lou Yan mengusap matanya dengan tidak percaya.

Dia pikir akan sangat panas ketika mereka mendarat di atas gurun itu, tapi ternyata udara disana sangat sejuk. Itu bahkan cenderung lebih dingin daripada gurun salju. Untunglah bulu-bulu burung Garuda itu hangat, bahkan tubuhnya telah mengeluarkan energi hangat. Dari samping badannya muncul sebuah cahaya yang setelah cahayanya menghilang digantikan oleh jubah hijau berbulu putih.

Bulu-bulu itu tampaknya adalah bulu beruang kutub tingkat tujuh yang dulu pria tua itu buru di luar tebing.

You Lan segera memakai jubah itu dan akhirnya mereka mendarat di sebuah batu berwarna merah cerah. Batu-batu itu lebih mirip dengan Cristal. Setelah menurunkan You Lan, Zizi segara berubah menjadi wujud manusia. "Lihat, ini menarik bukan?" Batu ini adalah batu spritual, tapi tidak ada energi hangat sama sekali di gurun berpasir ini. Aku sudah mengelilingi gurun ini, selain batu spritual tidak ada kaktus ataupun oasis sama sekali."

You Lan melihat sekelilingnya, lalu tangannya terulur ke arah Zizi. Zizi yang mengerti melambaikan tangannya dan akhirnya di tangan You Lan muncul tas Qiankun hijau. Dia memasukkan tangan ke dalam tas dan menarik sebuah teropong yang pria tua itu buatkan untuk saat ulang tahunnya yang ke enam. Saat itu di sudah mulai berpetualang jauh dengan Zizi dan untuk melengkapi petualangannya, pria tua itu membuat teropong, tongkat, tali dan banyak hal lainnya.

Ada juga tenda dan banyak obat-obatan. Sebenarnya tenda dan obat-obatan sangat jarang dia pakai. Semua tempat disini terbilang aman, pria tua itu sudah menjelajahi banyak tempat dan sangat yakin tidak ada tempat yang terlalu berbahaya dibawah tebing ini.

Namun, untuk situasi tidak terduga dia tetap menyiapkan banyak hal untuk You Lan.

Tidak tahu terbuat dari apa teropong itu, yang paling pasti jangkauannya lebih dari lima kilometer. Walaupun sangat megah, tapi tampilan luarnya sangat tidak menarik.

Benar saja, setelah mencari lama. Selain batu spiritual yang begitu banyak menumpuk diantara pasir, tidak ada kaktus atau pun tanaman yang memang wajar ada di gurun. Yang aneh adalah meskipun gurun ini di penuhi oleh batu spritual, tidak ada energi yang keluar dari batu spiritual itu.

Sepertinya batu-batu spritual yang ada di antara pasir itu telah disedot energinya hingga habis. Tapi lagi-lagi warnanya yang masih cerah membuat membuat keduanya saling melirik dan tersenyum semakin dalam.

Rasa lelah You Lan yang berlari seratus putaran menghilang dan dia melompat ke batu lainnya untuk melihat lebih teliti lagi. Zizi juga melihat-lihat batu lain. Keduanya melompat dari satu batu ke batu yang lainnya. Melihat batu dari besar hingga kecil, dari kiri kanan, atas batu dan bawah batu bahkan kini You Lan telah melihat pasir dengan kaca pembesar. Namun keduanya tetap saja tidak dapat menemukan apapun.

Keduanya dengan lelah saling bersandar dan mengeluh lelah.

"Apakah Zizi menemukan sesuatu?" You Lan meminum air yang nyaris membeku dengan susah payah.

Zizi menggeleng, "aku tidak menemukan apa pun, bagaimana denganmu?" dia merebut botol minum, memanaskannya dan meminumnya.

"Jangan habiskan!" You Lan menarik botol air minum itu dan meminum sisanya. Lalu dia melompat botol itu ke sebuah batu besar dengan kesal. "Hem, misterinya begitu sulit dipecahkan! Aku juga tidak dapat menemukan apa pun."

Namun yang tidak keduanya duga, akibat dari lemparan tadi. Sebuah guncangan yang hebat datang dari bawah mereka. Sebelum mereka sempat beraksi, mereka telah jatuh dengan mata terbelalak kaget.

***

Pria tua yang menutup tertidur di teras seketika membuka matanya dengan terkejut. Dia tidak dapat merasakan keberadaan You Lan. Dari dalam rumah, sekarang wanita cantik keluar dengan panik. Dia melihat pria tua itu. "Tuan, Zizi dia..." dia melihat pria tua itu yang juga tampaknya terkejut dan dia ingat bahwa anaknya telah keluar bersama dengan gadis itu.

"Gadis itu dan Zizi sudah terikat, sewaktu-waktu mereka memang akan mengalami hal-hal seperti itu," pria tua itu melambai dan kembali menutup matanya. Semua wilayah di bawah tebing ini adalah wilayahnya, jika dia tidak bisa merasakannya maka itu berarti kedua gadis itu telah berada di dimensi yang lain.

Mencari keduanya hanya akan menyia-nyiakan energinya saja. Lagipula dia percaya dengan keberuntungan gadis itu. Tidak ada hal-hal mengancam nyawa yang akan mengikat mereka. Jika terluka itu adalah hal wajar yang akan selalu dialami oleh pengejar keabadian seperti mereka.

Meskipun You Lan belum mengumpulkan Qi, tapi dia percaya Yoh Lan akan baik-baik saja.

Wanita cantik yang melihat ketenangan tuannya tidak bisa menghilangkan kecemasannya, tapi dia dengan patuh kembali ke dalam untuk memasak makan siang untuk tuannya.

Meskipun tuannya sudah abadi, tapi sejak menetapkan untuk tinggal di bawah jurang ini. Tuannya mulai menjalani kehidupan sebagai manusia fana lagi. Dia sempat berpikir jika ingin menjadi manusia kenapa tidak turun ke alam manusia saja? Mengapa harus berada di hutan yang sepi ini? Tapi dia tidak pernah berani menanyakan hal itu.

Meski dia tidak bertanya, tapi akhirnya dia tetap tahu jawabannya. Itu karena You Lan! Ya karena tuannya menunggu kehadiran You Lan.

***

You Lan dan Zizi pikir mereka akan terjatuh di tempat yang gelap dan lebih dingin lagi. Namun mereka meremehkan misteri di tempat itu.

Saat ini keduanya jatuh di sebuah ruangan yang megah. Itu seperti Ruangan Singgasana kaisar, sangat luas dan mewah. Ada banyak tiang berlapis emas, dan tangga menuju kursi berlian di atas sana.

"Ini sangat indah!"

Keduanya menatap kagum pada semua tataan ruangan itu.

"Rumah kakek adalah tempat sampah jika dibandingkan dengan ruangan ini!" You Lan berujar tanpa sadar yang diangguki setuju oleh Zizi. Mereka tidak menyadari adanya seorang pria tua yang bersin ditengah tidurnya oleh ucapan sederhana mereka.

"Berani-beraninya kalian datang ketempatku!" Suara itu membuat keduanya terkejut dan saling melirik. Secara bersamaan mereka melihat ke satu arah.

bab 3 : Bunga Api Seribu Tahun ²

Di atas kursi kaisar yang tinggi, seorang bocah yang seumuran dengan You Lan duduk di kursi yang tadinya kosong.

You Lan dan Zizi menatap bocah nakal itu dengan waspada. Aura yang bocah nakal itu keluarkan sangat menakutkan dan jahat. "Siapa kamu?" You Lan bertanya dengan tajam.

Bocah itu melirik You Lan dari atas ke bawah lalu tertawa keras. "Datang semaunya ke tempat orang lain dan bertanya pada pemiliknya siapa dia dengan lancang? Haha!" Dia tertawa hingga seluruh ruangan bergetar oleh tawanya. "Kalian manusia semakin tidak tahu diri saja! Enyah!" Dia mengirimkan kekuatan yang sangat dahsyat dari jentikan jarinya saja.

"Menyingkir You Lan!" Zizi segera berubah bentuk dan menarik You Lan terbang ke atas untuk menghindari serangan api yang begitu dashyat itu.

"Kau pikir hanya kau yang punya api?" Zizi yang marah menatap bocah nakal itu, "Rasakan ini Arhhhh...." dari mulut Zizi nyala api yang lebih besar dan ganas terbang menuju bocah yang duduk dengan tenang tanpa rasa takut sama sekali.

"Hanya ini?" dia dengan remeh akan menepis serangan api itu. Tapi You Lan dan Zizi justru tersenyum licik.

"Saatnya, Bola Mustika Naga...Meledak!!" Sebuah bola berwarna putih kebiru-biruan yang tersembunyi di dalam serangan api Zizi mulai meledak dan bocah yang tidak siap itu berada dalam ledakan.

Tentu saja You Lan dan Zizi tidak segegabah itu, pemikiran keduanya sangat cepat dan serasi. Saat api akan menyerang You Lan, mereka sudah bisa merasakan kengerian kekuatan itu. Mana mungkin api kecil dari hewan spritual seperti Garuda yang bahkan masih muda bisa melukai bocah jahat itu.

Semua ini adalah keberuntungan You Lan karena tuannya telah menyiapkan banyak senjata kuat meskipun mereka tidak bepergian jauh. Dan lebih beruntung lagi karena otak You Lan yang pintar dan pengingat itu masih berfungsi dengan baik dan cepat.

Keberuntungan itu tidak akan diperoleh jika mereka tidak memiliki kerja sama yang baik pula.

"Kalian!!!" bocah yang tadinya masih bergelut dalam ledakan ternyata masih baik-baik saja yang membuat keduanya terkejut. Itu adalah senjata paling kuat yang telah kakek You Lan berikan pada mereka.

Keduanya saling memandang dan, "lari!!!" Mereka tidak tahu jalan keluar karena mereka masuk begitu saja.

"Kalian pikir bisa lari begitu saja?" bocah itu menyala menjadi api. Lalu terbang dan mengejar You Lan dan Zizi. Sesekali dia akan menembakkan bola api pada keduanya, dan keduanya juga bekerjasama dengan baik untuk menghindari bola api itu.

"Dia semakin dekat, ayo lebih cepat lagi Zizi!" You Lan melihat-lihat tas Qiankun miliknya mencari sesuatu yang bisa mereka gunakan. Semua senjata meledak lainnya sudah ia lempar dan berhasil dihindari oleh api itu. Dia melihat kantong bubuk hitam yang tidak pernah dia gubris sebelumnya.

Dari semua obat, kakeknya tidak pernah menjelaskan obat apa itu. Karena Zizi mencari jalan keluar dan You Lan terlalu fokus mencari sesuatu, mereka tidak menyadari ada bola api yang akan menyerang mereka. Untungnya bola api itu panas, jadi setelah Zizi bisa merasakannya dia langsung menghindari bola itu.

Tetap saja dia tidak bisa seutuhnya menghindari bola itu dan akhirnya terjadi guncangan di sisi You Lan. Dengan panik dan tidak berpikir apa pun, You Lan menarik kain dari bubuk hitam itu dan melemparkannya ke belakang.

Saat bubuk hitam itu menyebar, bola api yang mengejar mereka kehilangan arah dan bau yang sangat menyengat memenuhi udara.

"Apa yang kau lembar You Lan? Baunya sangat tidak sedap!"

"Aku juga tidak tahu, sebaiknya kita segara keluar dari sini!"

"Aku tidak bisa menemukan jalan keluarnya, coba kamu lihat dengan teropongmu apakah ada celah untuk keluar dari sini!"

"Baiklah!"

Dengan segera You Lan mengeluarkan teropongnya dan melihat ke sekitar. "Itu dia, tiga kilometer di barat daya ada sebuah cahaya yang sangat terang. Itu mungkin jalan keluarnya!" Zizi segera mengangguk dan dengan menukik dia mengubah haluan ke arah barat daya.

Sedangkan bocah yang tadi menjadi api kini telah padam dan jatuh tersungkur ke lantai. Dia mengalami batuk-batuk yang sangat parah. "manusia dan hewan rendah sialan! Uhuk..uhuk!" dia tidak tahu bubuk apa itu, tapi setiap kali dia mengalami batuk dia akan menjadi semakin transparan. Dari kehilangan kekuatan apinya secara berkala, hingga tubuhnya juga mulai menghilang.

"Apa-apaan ini? Bagaimana mungkin? tidak!!!"

***

You Lan dan Zizi tidak tahu apa yang terjadi pada bocah itu, Tapi saat ini kecepatan Zizi melemah dan You Lan juga merasa mengantuk. Di saat mereka mencapai cahaya, mereka akhirnya pingsan di sebuah batu di tengah tebing yang curam.

Pria tua di terus akhirnya bangun karena bau makan malam dan mengerutkan kening dengan heran. Dia melihat ke suatu arah dan menghela nafas. "Ada apa tuan?" wanita cantik yang tadi melihat keanehan tuannya dan berinisiatif untuk bertanya.

"Tidak ada!" jawabnya pelan dan mulai duduk untuk makan.

"Zisa, apakah Nion dan Lego sudah kembali?" pria tua itu menanyakan dua peliharaan lainnya yang saat ini sedang bepergian ke luar dari Jurang Tanpa Batas. Zisa atau wanita cantik yang merupakan peliharaan pria tua itu juga ibu dari Zizi menggeleng. "Keduanya bepergian sangat jauh kali ini tuan, mungkin tidak akan kembali dalam sembilan atau sepuluh tahun."

"Itu cukup!" mendengar jawaban dari Zisa, dia puas dan mengangguk santai lalu kembali melanjutkan makan.

"Maksud tuan...?" Zisa punya tebakan samar di dalam hatinya yang langsung diangguki oleh pria tua itu. Zisa yang menebak dengan benar menatap tuannya dengan gembira. Sudah lebih dari lima ratus tahun mereka berada disini, dari Zizi yang masih berupa kandungan, lalu telur dan akhirnya menetas dua puluh tahun yang lalu.

Dia sangat merindukan dunia luar, berpetualang dengan tuannya dan tentunya menemui suaminya.

Melihat Zisa yang berbinar, pria tua itu juga teringat akan seseorang. Dia adalah seorang peramal, dia meramalkan hidupnya sendiri dan juga hidup dunia ini. Menurut ramalan akan ada bencana besar tak terduga yang akan menimpah dunia ini, tapi tidak ada perlawanan apa pun dari dunia untuk menentang kehancuran dunia.

Dia bingung saat itu, dimanapun di dunia apa pun di galaksi manapun dan di benua manapun pasti akan ada sosok pendekar hebat yang bisa menjadi penangkal dari kehancuran dunia. Mengeluarkan sebagian kekuatannya sebagai tebusan, akhirnya dia tahu mengapa dunia ini mati tanpa perlawanan. Karena kunci dari semua konstelasi itu telah hilang.

Semua kekuatan yang ada di konstelasi tentu saja tidak bisa keluar untuk mendukung dunia. Dia mencari selama ratusan tahun hidupnya tentang keberadaan kunci itu. Ternyata semuanya sia-sia karena hanya orang tertentu yang bisa menemukan kunci konstelasi itu. Dan orang itu, orang itu akan mati di usia dua tahun karena perselisihan keluarga sedarah.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!