NovelToon NovelToon

Pergaulan Bebasku

awal

Namanya Likha charina dia berasal dari kota P daerah jawa tengah.

Saat ini dia berada di terminal bus daerahnya.

Dia dan temannya namanya enik menuju kota daerah jakarta barat.

Dan mereka pun naik bis bersama.

"nomer 22 23" katanya kepada enik.

Dan mereka pun menduduki bangku tersebut.

Selama kurang lebih 9jam mereka pun sampe di daerah jakarta barat.

Kini Likha dan Enik menunggu kakak sepupu dari Likha.

"menunggu sangat menyebalkan" batin Likha.

Yang menunggu sepupunya datang.

Sekitar tiga puluh menit dia menunggu.

Likha melambaikan tangan ketika Likha melihat sepupunya

"Disini" katanya pada Mas Bagas dengan tangan yang melambai padanya.

Dan dia pun menghampiri Likha

" dari tadi " katanya.

Likha menjawab dengan anggukan.

Dia mengambil alih tasnya dan enik sambil mengucapkan " ayo ".

mereka pun mengikutinya, menuju rumah Mas Bagas menggunakan metro mini.

***

Perjalan kurang lebih 40menit mereka pun sampai di rumah Bagas.

" selama belum dapat pekerjaan tinggalah disini terlebih dulu, sambil mencari " ucapnya.

" iya " Likha menjawab bersamaan dengan anggukan kepala.

Likha mengambil tasnya untuk memasukan baju-baju kedalam lemari bersamaan dengan enik.

Enik yang hanya memang pendiam. Tapi diamnya kali ini tak seperti biasanya.

Likha pun bertanya padanya

" apa kau baik-baik saja " sembari tersenyum pada Enik

" katakan apa yang membuatmu diam saja, bukankah ini juga keinginanmu untuk merantau. kenapa kau seperti tak senang" lanjutnya.

Dia pun menjawab

"Aku sebenernya tak enak padamu dan sodaramu mas Bagas, aku baru datang sudah merepotkan kalian "

dengan wajah sendunya.

Likha menjawab pertanyaanya

" hei, apa yang kau katakan ! " jawab Likha dengan nada terkejut.

" bukankah kita sudah seperti sodara, apa yang kita ucapkan ketika kita masih di kampung ! " lanjutnya.

" maaf " satu kata yang lolos dari mulutnya dengan muka yang sedikit menyesal dengan ucapanya tadi.

Tak terasa acara membereskan baju pun kelar juga.

Di saat bersamaan Mas Bagas pun datang dengan membawa kantong plastik hitam.

"aku rasa itu sebuah makanan" batin Likha

Dengan wajah penuh dengan senyuman

" makanan ya mas, tau ajah kalo kita laper ya nik " dengan mata Likha melirik ke enik.

Enik pun tersenyum kikuk padaku dan mas Bagas.

Mas Bagas pun mendekat ke mereka sambil menaruh kantong plastik berisi makanan.

" makanlah, aku sodara yang pengertian. hahaha " ucapnya pada Likha dan Enik dengan wajah yang menggoda mereka.

Kruuuuyyyuuukkkk

Mata Enik dan Mas Bagas pun melihat kepada Likha.

" hahaha " mereka pun tertawa bersama.

Dan sebenernya likha terlihat sangat malu tapi Likha berpura-pura seolah dia baik-baik saja.

Likha pun mengambil kantong plastik itu dan mengambilkan satu bungkus buat Enik dan satu lagi buat mas Bagas.

Mereka pun memakan makanan yang Bagas bawa dengan keheningan.

Usai makan pun mereka kembali bercengkrama.

Dan menghabiskan malam itu dengan sanda gurau.

Berakhir ketika jam menunjukan jam sebelas malam, dan kembali ke kamar masing-masing.

Mereka pun bergelut dengan mimpi mereka masing-masing, tak terasa adzan subuh pun membangunkan mereka.

Untuk melalkukan aktvitas yang mereka sebagai umat muslim.

Likha dan enik pun mempersiapkan diri untuk melamar pekerjaan.

Jam pun menunjukan pukul tujuh pagi mereka pun pergi menggunakan angkutan umum menuju tempat mereka melamar pekerjaan.

satu jam kemudian mereka pun sampai di tempat tujuan.

Ternyata tempat tujuan mereka restoran cepat saji. Dan banyak sekali pelamar kerja yang datang.

Dan untungnya restoran tersebut langsung melakukan interview pada pelamar hari itu juga.

"ternyata banyak juga ya saingannya nanti hihihi" ucap likha pada enik.

"hihihi" enik pun tertawa kecil untuk menanggapi ucapan likha.

" Likha Charina "Dan tibalah nama Likha di panggil .

dan ~~``

Di Terima

dan~~~

"aku di panggil" katanya pada enik.

Dia pun berlari menuju ruang HRD untuk melakukan interview.

"siapa namamu" tanyya HRD

"likha Charina pak bu" jawabnya.

" ok apa tujuanmu melamar pekerjaan di lestoran ini "

dan likha bersikap tenang dia mampu menghadapi HRD-HRD tersebut.

" karena saya suka berkreasi dengan makanan, dengan saya bekerja di restoran ini, mungkin saya bisa lebih bisa lebih terinsipirasi untuk berkreasi" dengan seulas senyum tipis di bibirnya.

Sekitar 20 menitan likha melakukan wawancara kerja .

Kini dia pun keluar dengan wajah lesu dan menundukan wajahnya kebawah sambil menunju ketempat enik berada.

Enik pun menatapnya dengan penuh tanya

"gimana?" tanyanya dengan penuh kecemasan.

kini Likha pun duduk di samping Enik sambil menyandarkan punggungnya

" Akh " si likha dengan mendengus kecil.

Si enik bertambah curiga dengan likha mendengus

" gimana ? jawab donk ? gue penasaran !!!. Cepetan ja-" enik belum menyelesaikan pertanyaanya dia mendengar namanya di panggil

" enik anggraini ".

"Tunggu sebentar ya " dengan menepuk bahu Likha.

Dan enik pun bangun menuju ruang HRD karena namanya telah di panggil.

Setelah hampir 20 menitan dia pun keluar dengan senyum lebar di wajahnya.

Menghampiri likha dengan senyum tipis di wajah likha

"gimana ?" tanya likha pada enik.

" aku di trima kha ! " sembari loncat kegirangan di iringi memeluk likha dengan erat.

Likha hanya terdiam tak membalas pelukan enik.

Enik pun merasa kikuk karena Likha tak merespon pelukanya

dengan tatapan teman seperjuangan yang melamar kerja di restoran tersebut.

Enik pun mengajak Likha untuk duduk

" kamu belum jawab pertanyaanku ! gimana kamu di trima ngga ? " tanya enik dengan selidik.

Likha pun mengangkat mukanya menghadap enik

" aku juga di trimaaaaaaa" jawab Likhs dengan suara terdengar keras sambil menautkan tangannya dengan tangan enik.

Tanpa mereka sadari beberapa pasang mata tertuju pada mereka, mereka menyadari akan tingkah mereka.

Dan mereka kembali diam dan tersenyum-senyum kan merasa ini adalah hal yang sangat di inginkan mereka berkerja di tempat yang sama.

Likha dan Enik menuju pintu keluar dari restoran tersebut dan kembali kerumahnya.

***

Sampailah mereka di dalam rumah mereka dan merebahkan diri di dalam kamar mereka.

"hari yang menyenangkan" ucap Likha sereya senyum mengembangkan di bibir Likha memperlihatkan gigi putihnya.

Di sambut senyuma tipis di bibir enik

" aku kira, kamu tadi ngga di trima loh kha, abis kamu keluar dari ruang HRD mukanya kusut banget" ungkap enik saat enik teringat waktu dia berada di restoran dimana dia dan Likha melamar kerja tadi.

Di sambut tawa Likha " hahaha" .

Sekita enik menutup kuping sebelah kirinya karena Likha berada di sebalahnya yang sedang tiduran, sehabis melamar kerja tadi.

"aku ituh sengaja, biar nanti aku kalau kamu nggak di trima.

Aku pun tak akan masuk ke restoran itu.

Aku nggak mau berbeda tempat kerja denganmu.

karena kita bersama-sama dari kampung masa tempat kerja kita berbeda. " jelas Likha terhadap enik.

" aku ngga nyangka kamu peduli banget sama aku. sampai memikirkan perasaanku ahh" seraya mereka berpelukan.

Di akhiri canda tawa dan obrolan ringan mereka.

Tak terasa jam menunujukan jam sebelas siang.

Cacing dalam perut mereka pun meronta untuk di beri makan .

Mereka pun mencari tempat untuk membeli makan siang mereka.

Ketemulah warteg yang di beri tau mas Bagas dengan jarak 2 gang dari rumah mereka.

sesampainya ~~~~

maafkan aku karena ini novel pertama ku jadi banyak yang typo.

Jangan lupa.

like vote dan komen ya guys.

biar tambah semangat.

ketemu

Sesampainya di warteg tersebut mereka pun memilih makanan yang akan mereka siang ini.

Setelah usai mereka pun kembali ke rumah mereka.

Membuka bungkus nasi dan memakanya isinya.

"Lumayan juga ya masakan enak. jadi kangen masakan ibu di rumah" Likha berucap sambil sesekali menyuapkan nasinya.

"iya, aku juga kangen masakan ibu" ujar enik sambil menatap dengan nanar nasi yang dia makan.

Seusai makan mereka menonton acara TV sampai sore.

Likha pun beranjak bangun dari karpet berbulu itu.

" aku mandi dulu ya, nanti gantian " dengan menyunggingkan senyum tipis dari bibirnya.

Acara mandi sore mereka pun usai.

"Assalamu'alaikum" ucap Mas Bagas yang berdiri di depan pintu dengan mencopot sepatunya.

"Walaikumsallam" jawab Likha dan Enik bebarengan dengan wajah menengok arah pintu tanpa mengubah posisi tubuh mereka.

Mas Bagas mendaratkan tubuhnya di karpet berbulu itu bebarengan menaruh tas dan kantong plastik berisi mie ayam.

" kalian makan dulu, aku mau mandi. Padahal ngga usah mandi masih wangi dan ganteng hehehe " kekeh Mas Bagas seraya bangun menuju kamarnya dan keluar membawa handuk untuk kekamar mandi.

Likha dan Enik pun geleng-geleng seraya senyum melihat tingkah kakak sepupu Likha itu.

Likha dan Enik pun memakan makanan yang telah Mas Bagas bawa sepulang kerja kantornya tadi.

***

Di depan TV mereka berbicara saat Likha dan Enik melamar kerja pagi tadi.

"gimana kalian di trima ngga kerjanya ? " ucap Mas Bagas mengindahkan tatapanya dari layar TV kepada Likha dan Enik secara bergantian.

"Alhamdulilah Mas kita di trima dua-duanya". Likha menjawab tanpa mengindahkan tatapan dari layar TV yang memang sedang berlangsung acara favoritnya itu.

"Kalo ngomong sambil liat orangnya". berdecak Mas Bagas menatap Likha dengan sebal.

Likha pun mengalihkan padangnya pada kakak sepupunya itu.

Sambil menyengir kuda memeperlihatkan gigi-gigi putihnya.

"hehehe maaf Mas. Ini acara favoritku mas" di akhiri senyum Likha.

"oh ya. Kalian kerja dimana, bekerja bagian apa ?" rentet pertanyaan Mas Bagas dengan antusias kepada Likha dan Enik.

"Kita di trima di restoran Mas, bagian pramusaji Kayanya ya Kha ?" enik seketika pandangan beralih dari Mas Bagas kepada Likha.

" Iya kayanya Mas. Soalnya kan besok kita training dulu sampai 3bln. Baru deh kita kerja aslinya di bagian apa" jelas Likha pada kaka sepupunya itu.

"oooohhh. Ya sudah kalian tidur jangan malam-malam, besok kan kalian hari pertama kerja, yang semangat, yang rajin biar lulus training ok " Mas Bagas seraya bangun dari duduknya menuju kamarnya.

" iyaaaaaaa" ucap Likha dan Enik secara bersamaan.

Jam menunujukan jam sembilan malam.

Mereka berangsur mundur dari depan layar TV menuju kamar.

Menutupi tubuh mereka dengan selimut untuk menuju ke alam bawah sadar mereka.

***

triiiinnggg

Suara jam Walker menujukan jam 05.00 WIB.

Likha bangun terlebih dahulu menuju kamar mandi yang ada di luar kamarnya, karena memang hanya ada satu kamar mandi di rumah kakak sepupunya itu.

"Nik bangun, dah jam lima lewat, nanti kita telat loh "

Enik pun menggeliatkan tubuhnya ketika Likha mengoyang-goyangkan tubuhnya dengan suara erangan kecil khas bangus tidur.

Enik pun bangun menuju kamar mandi yang sama dengan Likha.

Ketika usai mandi dia baru teringat ternyata dia tak membawa baju ganti.

"ya ampun aku lupa, semoga Mas Bagas belum bangun" ucapnya dengan cemas.

Ketika ~~~~

maafkan author ya reader. masih banyak typo maklum penulis baru.

jangan lupa like vote dan komenya yah.

biar tambah semangat nulisnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!