NovelToon NovelToon

Love Her

Kehidupan Badvuer

Matahari pagi bersinar begitu indah menyadarkan banyak orang telah datangnya siang, sinarnya indah membawa kehidupan bagi segalanya. Melalui sela-sela jendela ia masuk ke dalam rumah membangun tiap pasang mata yang masih asik di alam mimpi atau sekedar masih mengusir letih

Dalam sebuah rumah besar dan mewah terlihat seorang pemuda tengah telah bangun dari tidurnya, di temani secangkir kopi, ia duduk di teras kamarnya melihat pemandangan yang di jangkau matanya

terlalu asik menikmati pagi membuatnya lupa agenda harinya. sampai sebuah dering menyadarkan dirinya dari lamunan

"Halo! Bryan kamu nggak masuk kampus hari ini?" tanya seseorang di telepon

"Hy, sadar ini weekend." ucap Bryan dengan santainya

"Gila weekend apanya! ini senin bro!" ucap seseorang di telepon itu yang namanya Daniel. Daniela adalah sahabat Bryan sejak kecil, hubungan mereka sudah seperti saudara saling menjaga dan menasehati satu sama lain. meski memiliki sifat yang berbeda dengan Bryan, Daniel selalu berusaha mengerti sifat Bryan. Bahkan, ketika Bryan melakukan kejahatan Daniel selalu menutupi itu. bukan tanpa sebab semua Daniel lakukan karena rasa utang budinya pada Bryan. Dulu sewaktu sekolah Daniel di keroyok dan hampir di bunuh oleh segerombolan anak geng motor namun untung saja ada Bryan yang membantunya. Bryan menyelamatkan Daniel meski dirinya yang hancur babak belur bahkan hampir meninggal saat itu. semenjak kejadian itu Daniel berkomitmen pada dirinya bahwa dia juga akan melindungi Bryan.

"Wah iya bro ternyata hari senin." ucap Bryan usai melihat kalender di handphonenya

"gua bilang apa coba, buruan siap-siap hari ini ada ospek anak baru!" tutur Daniel

"Iya kasih tahu anak Badvuer tungguin gua ya!" ucap Bryan lalu memutuskan sambungan telp mereka. sembari tergesa-gesa Bryan memakai pakaiannya lalu dengan mengendarai mobil sendiri ia menuju kampus tempat ia menempuu pendidikan

suasana jalanan yang tidak begitu ramai membuat Bryan lebih cepat sampai ke kampus

"nah! ini dia yang kita tunggu." ucap Zero sambil berjalan ia berjalan menuju Bryan yang juga berjalan menuju arah mereka.

"Sorry gua kira hari ini weekend!" tutur Bryan

"Gila! terlalu nyaman di rumah sampai lupa hari."

"nggak woi!" elak Bryan

"Gua baru tadi ruang ospek, eh gila banyak banget cewek cantik." ucap Alvaero

"Iya lagi mana masih muda muda." Ucap Zero

"Pasti lebih muda mereka kan junior!" ucap Daniel

"Bisa nih cari cewek." Kata Zero

"sosoan cari cewek giliran Citra ada lu berubah jadi cowok paling kalem." Ejek Alvaero pada Zero

"Citra is my future wife, Yang lain itu just kidding." ucap Zero. Zero memang tampan namun bisa di bilang dia sangat playboy. Tapi, Zero udah punya cewek yang sangat cantik yaitu Citra. Citra sangat cantik kulitnya berwarna putih, hidungnya mancung bola matanya yang coklat, tubuhnya juga ideal seperti seorang model, bukan seperti tapi Citra memang seorang model.

"Lu cinta sama Citra?"

"walaupun gua badboy tapi soal hati gua juga lemah apalagi soal Citra." tutur Zero

"Terus ngapain cari cewek lain!" ketus Bryan

"Just fun, selama Citra nggak tahu yah gua aman." ucap Zero dengan santainya. Zero berani mengoda banyak wanita di kampusnya sebab tak ada Citra. Citra sangat sibuk sebagai seorang artis. Hanya sekali seminggu dia bisa bersama dengan Zero. kekuatan Zero yang juga besar membuat tak ada yang berani melaporkan tingkah yang di lakukan Zero pada Citra.

"Kak Daniel, ospek akan segera di lakukan." ucap seorang wanita ada Daniel

"yuk guys kalau mau ikutan." ajak Daniel pada teman temannya itu

Bersama anggota Badvuer Daniel berjalan menuju ruangan ospek yang jaraknya tidak begitu jauh.

"Hallo semuanya!" sapa Daniel pada semua calon mahasiswa baru. saat ini Daniel berada di atas tribun sembari memakai mic dia menyapa semuanya

"Hy kak!" ucap semua calon mahasiswa

"Hy kakak tampan!" teriak seorang wanita dengan genitnya.

"Perkenalkan nama saya Daniel, saya adalah presiden mahasiswa di kampus ini jadi tolong profesional saat berada disini!" tegas Daniel sembari menyinggung wanita yang centil itu. Sikap Daniel yang tegas membuatnya di angkat menjadi presiden kampus. Berbeda dengan anggota Badvuer yang lain, jika anggota Badvuer yang lain senang menggoda dan di goda. Daniel justru merasa tak nyaman saat di goda seperti itu.

"Baik kegiatan ospek ini akan kita lakukan selama 4 hari, hari ini khusus materi saja dan untuk kegiatan lapangan akan mulai kita laksanakan besok." Jelas Daniel

Daniel sibuk memberikan pengarahan materi, Zero di temani Alvaero justru sibuk melihat gadis gadis cantik untuk mereka goda. sedang Bryan sibuk menegur mereka yang tidak mengikuti atura

"Kenapa pakai sepatu berwarna?" tanya Daniel pada seorang pemuda

"Belum beli sepatu baru kak!" ucap pemuda itu

"HP kamu mana?" tanya Bryan dengan sorot mata tajam

"ini kakkk." jawab pemuda itu sambil gelagapan dia menyerahkan ponselnya pada Bryan

"Santai aja bro,"

"nggak usah tremor gitu, gua nggak makan orang kok!" ucap Bryan sembari tertawa

"Nanti datang ke rumah gua ya!"

"Nama gua Bryan Alfyr." ucap Bryan sambil memasukkan nomornya di ponsel pemuda itu

"Gua punya banyak sepatu yang nggak sesuai ukuran gua, nanti kamu bisa ambil kalau suka." ucap Bryan sambil mengembalikan handphonenya pada pemuda itu

"Terima kasih!" ucap pemuda itu saat Bryan kembali melanjutkan langkahnya memantau semua calon mahasiswa baru

"nggak pernah cukur rambut!" tegur Bryan pada seorang pemuda dengan penampilan yang sangat tidak rapi

"Iya kenapa nggak suka?" ketus pemuda itu membuat wajah Bryan memerah sebab marah

"MAKSUD LU APA NGOMONG GITU KE GUA?" teriak Bryan pada pemuda itu. sontak teriakan Bryan membuat semua orang di ruangan itu melihat ke arahnya

melihat temannya yang sedang emosi. Zero, Alvaro dan Daniel segera berlari menenangkan temannya itu

"GUA EMANG NGGAK SUKA SAMA ORANG YANG KAYAK LU!" Teriak Bryan masih marah

"LU ITU ANAK BARU JANGAN SOSOAN!"

"Mel tolong catat nama orang ini," titah Daniel

"Zero, Alvaero tolong tenangkan Bryan." Titah Daniel. Zero dan Alvaero pun membawa Bryan pergi dari tempat itu.

Pemuda yang menantang Bryan itu masih diam menatap dengan sorot mata penuh amarah

"udah kamu catat Mel?" tanya Daniel pada Amel kekasih nya

"Nama kamu siapa?" tanya Amel pada pemuda itu dengan lembut. Amel adalah sekretaris sekaligus kekasih Daniel, karakter Amel yang cantik, lemah lembut, serta cerdas berhasil membuat Daniel jatuh cinta padanya. Daniel tegas saat ada yang mengodanya sebab ia tahu Amel memang diam namun sangat pencemburu bisa di pastikan setelah kegiatan ospek ini. Dia akan mogok berbicara pada Daniel. usia Amel baru 20 tahun, lebih muda setahun dari Daniel membuatnya begitu manja pada Daniel. tapi sifat manjanya hanya ia tunjukkan saat mereka sedang berdua.

"Mas nama mu siapa?" tanya Amel lebih lembut lagi pada pemuda itu. karena pemuda itu belum menjawab pertanyaan Amel

"NGGAK USAH BANYAK TANYA!" Gertak pemuda itu membuat Amel kaget hingga pulpen yang di pegangnya jatuh.

Daniel yang sebelumnya sudah menjauh dari pemuda itu sontak berbalik mendengar gertakan pemuda itu pada Amel

"WOI! teriak Daniel sembari berjalan menuju pemuda itu

"BERANI BERANINYA LU NGOMONG GITU KE CEWEK GUA!"

"DI BIARIN LU MAKIN MENJADI JADI YA!" Gertak Daniel lalu menonjok wajah pemuda itu

"Udah kak, aku baik baik aja!" ucap Amel dengan tanggisnyam ia berusaha menenangkan amarah Daniel

"AWAS AJA LU!" Teriak Daniel seraya membawa pergi Amel.

Di taman kampus terlihat sepasang kekasih tenggah menyalurkan kasih, saling memberi ketenangan dengan pelukan

"kaget sayang?" tanya Daniel dengan lembut. bagaimana pun emosinya seorang Daniel selalu reda ketika melihat Amel tertawa atau tersenyum

"Aku akan memberinya pelajaran!" ucap Daniel seraya beranjak pergi namun tangannya di tahan oleh Amel

"nggak usah!"

"Sini aja duduk sama aku," manja Amel. akhirnya Daniel kembali duduk di samping Amel

"Kak, wanita tadi menyukai mu apa kamu nggak punya niat buat minta nomor teleponnya?" Goda Amel

"Iya juga kenapa aku nggak minta nomornya," Canda Daniel

"Nikah yuk kak!" canda Amel dengan mengenggam tangannya

"Beneran mau?"

"Mau tapi jangan sekarang." ucap Amel

"Tell me that you love me." ujar Amel pada Daniel

"I.. love you Amel." ucap Daniel seraya menc**m singkat bibir Amel

"Kak! disini banyak orang!" keluh Amel seraya menjauhkan wajahnya dari Daniel

"Kenapa? mereka semua harus tahu kamu milik aku." tutur Daniel

Beberapa menit Daniel terdiam menatap wajah cantik Amel sampai kemudian dia berdiri menarik Amel berlari pergi

Daniel berhenti berlari saat mereka berdua, sampai di sebuah ruang

"Aku mencintai mu.. " bisik Daniel di telinga Amel

"Aku juga mencintai mu kak!" ucap Amel membuat Daniel langsung menjauhinya

"Kenapa?" tanya Amel berpura-pura tak tahu alasan Daniel menjauhinya

"Kenapa sih!"

"Kita lagi berdua bisa jangan panggil aku kakak?" ucap Daniel menatap lembut mata Amel

"Kita lagi di kampus jadi harus profesional." ucap Amel

"Panggil aku sayang!" ucap Daniel mengikis jarak yang sebelumnya ia buat di antara mereka

"Iya kak!" ucap Amel menahan tawa

"Sayang!" ucap Daniel kembali mendekat

"Kakak!"

"Sayang!"

perdebatan mereka berhenti saat dering handphone Daniel terdengar

"Ada yang menelpon mu." ucap Amel masih menatap mata Daniel

"angkat telepon mu," titah Amel dengan tangan yang melingkar di leher Daniel.

"Halo!" suara seorang wanita saat Daniel mengangkat telepon itu. sorot mata Amel berubah sinis mendengar suara wanita yang menelpon

"Kakak dimana?" tanya wanita itu pada Daniel. menyadari kecemburuan yang tergambar di wajah Amel, niat jahil di kepala Daniel langsung datang

"Aku di kafe!" ucap Daniel berbohong sambil menatap wajah Amel

"kakak sendiri?"

"Iya sendiri nih," jawab Daniel sambil tersenyum

"Aku ke situ ya!" ucap wanita itu. tak tahan mendengar wanita itu Amel langsung menc**m b*b*r Daniel. mendapat perlakuan seperti itu dari kekasihnya Daniel tak tinggal diam. melupakan teleponnya yang masih terhubung ia sibuk membalas ci*m*n Amel

"I love you babe!" ucap Daniel pada Amel

"Aku menyayangi mu!" ucap Amel

Ke Bar

Usai menenangkan kekasihnya, Daniel pergi menemui Bryan mengecek apa emosi sahabatnya itu sudah reda

"Gimana?" tanya Daniel sambil berjalan ia memasuki ruangan tempat Zero, Bryan dan Alvaero berada sekarang

"Kasih dia pelajaran supaya nggak berani ke kita lagi!" ucap Bryan

"Oke! gua setuju." ucap Daniel, sontak saja jawaban Daniel membuat teman temannya keheranan sebab tak biasanya Daniel setuju dengan pikiran jahat mereka.

"Tumben, lu setuju bro biasanya selalu jadi penasehat buat kami," ucap Alvaero seraya menepuk pundak Daniel

"Gua juga nggak suka sama anak tadi." ucap Daniel

"Namanya siapa?" Tanya Bryan

"Namanya Azof," ucap Daniel karena tadi Daniel sudah berhasil mengetahui nama pemuda itu.

"Dia pangeran kerajaan." lanjut Daniel

"pantas aja sombong." ucap Bryan

"Dia belum kenal siapa kita!"

"Kapan ospek luar kampus akan di laksanakan?" tanya Alvaero

"Besok," Jawab Daniel

"Besok kita kasih pelajaran bermakna buat hidupnya!" ucap Bryan seraya membakar rokoknya

"mau rokok?" tawar Bryan pada teman temannya.

Zero dan Alvaero langsung mengambil rokok itu

"Bro lu nggak ngerokok?" tanya Zero pada Daniel sebab tak mengambil rokok yang di berikan Bryan

"nggak!"

"Kenapa takut Amel tahu?" Canda Zero

"Iya!"

"Dasar penakut!" ejek Zero

"Dia nggak suka bau rokok." tutur Daniel

"Gitu aja takut." ejek Zero

"Emang lu berani? gimana kalau gua ngelapor sama cewek lu?" ancam Daniel

"Jangan gitu dong, mending gabung ngerokok sama kita."

"Amel nggak bakal tahu!" ucap Alvaero

"Gimana nggak tahu kalau kita ci*man baunya pasti ketahuan!" tutur Daniel keceplosan membuat teman temannya tertawa

"Ci*man? pantas aja tadi lu nggak angkat telepon kita ternyata lagi pacaran." canda Bryan

"Nggak gitu guys." Daniel mencoba menjelaskan pada teman temannya yang sedang tertawa

"Eh guys, maaf banget tapi gua balik duluan ya." pamit Zero

"ke mana?" Tanya Alvaero

"Cewek gua mau ketemuan!" ucap Zero

"Yaudah have fun." ucap Bryan. usai itu Zero pun pergi.

"Bosan banget, ke Bar yuk." ajak Bryan

"Yuk!" ucap Bryan seraya menarik tangan Daniel. terlihat ada keraguan di wajah Daniel untuk pergi ke bar."

Dengan mengendarai mobil mereka masing-masing. Bryan, Alvaero dan Daniel menuju ke Bar. jarak antara bar dan kampus yang tidak cukup jauh membuat mereka cepat sampai ke bar.

Setelah sampai mereka segera memberikan kunci mobilnya pada security untuk di parkiran. bar ini salah satu aset milik keluarga Alvaero jadi ketika datang mereka akan di layani dengan sangat baik

Dari depan bar terlihat begitu banyak orang yang keluar masuk.

"Suasana malam memang pas untuk ke bar." ucap Alvaero seraya menyerahkan kunci mobilnya pada seorang security

"Buat orang-orang yang kesepian tempat ini sangat menyenangkan." lanjut Bryan

"Buat kalian aja soalnya gua nggak kesepian." ketus Daniel

Usai menyerahkan kunci mobil, mereka langsung masuk ke dalam bar

terlihat suasana bar sangat ramai di penuhi orang-orang dewasa dengan usia yang berbeda

sambil berbincang mereka berjalan menuju meja bar favorit mereka

Brukkkk (suara benda jatuh)

seorang pegawai bar yang tengah membawa beberapa botol minuman menabrak tubuh tinggi Bryan

"Woy!" teriak Bryan membuat semua orang berbalik. bagaimana Bryan tak emosi kemeja putih yang ia kenakan sekarang terkena noda minuman

"maaf tuan." ucap wanita itu.

"Gimana sekarang, baju saya jadi kotor seperti ini." ucap Bryan

"Panggil managernya sekarang!" titah Alvaero

beberapa menit setelah Alvaero memerintahkan hal tersebut. seorang pria berkemeja putih, berjas hitam datang menghampiri mereka

"Ada apa tuan?" tanya manager itu pada Bryan

"Pelayan mu menabrak tamu saya dan membuat kemeja tamu saya kotor seperti ini." Jelas Alvaero seraya memperlihatkan kemeja yang masih di pakai Bryan

"Maaf tuan, saya benar-benar minta maaf atas kelalaian pegawai saya ini mungkin karena dia pegawai baru jadi dia tidak mengenali anda tuan." jelas manager tersebut

"Untuk kemeja tamu anda, kami akan ganti rugi silahkan ikuti pelayan ini dia akan mengarahkan anda untuk ruang ganti." lanjut manager itu seraya memerintah pelayan yang mengotori kemeja Bryan, membawa Bryan ke ruang ganti.

"Mari tuan saya antar!" ucap pelayan wanita itu

Saat berjalan menuju ruang ganti, mereka melewati sebuah kamar mandi. langkah Bryan berhenti tepat di depan kamar mandi

"Ada apa tuan? mengapa Anda berhenti?" tanya pelayan itu. Bryan berdiri diam hanya sorot matanya yang bergerak

"Ada apa tuan?" tanya wanita itu seraya mendekat ke arah Bryan

seperti sekian detik Bryan diam sampai kemudian dia menarik tangan pelayan wanita itu membawanya masuk ke dalam kamar mandi

"A-ada apa tuan? ini kamar mandi wanita." ucap pegawai itu gelapan

"Bersihkan kemeja ku disini!" titah Bryan seraya berbisik di telinga pegawai wanita itu

"Kita ke ruang ganti saja tuan!" ucap pegawai itu gelagapan, sembari mencoba keluar dari kurungan kedua tangan Bryan

"Disini saja!" ucap Bryan sambil menghalang pegawai tersebut yang ingin keluar

"Tuan saya mohon tolong biarkan saya keluar pikirkan bagaimana tanggapan orang-orang melihat kita berada di dalam satu ruangan seperti ini

"Aku tidak peduli!" ucap Bryan membuat pegawai tersebut ketakutan

"Bagi tuan tidak masalah tapi bagi saya itu masalah," ucap pegawai itu menahan tanggisnya

melihat pegawai wanita yang hampir menangis itu Bryan tertawa membuat pegawai itu terdiam

"Kenapa tuan tertawa?" tanya pegawai itu dengan lirih

"Kau begitu polos!" ucap Bryan

"Keluarlah, aku akan ke ruang ganti sendiri." ucap Bryan sembari tersenyum

"Terima kasih tuan!" ucap pegawai wanita itu hendak beranjak pergi namun Bryan kembali menahan tangannya

"Nama mu siapa?" tanya Bryan

"Azura!" ucap wanita itu seraya tersenyum kikuk

"Kamu boleh keluar!" ucap Bryan seraya melepas tangan Azura yang sebelumnya ia pegang

"Terima kasih tuan!" ucap Azura seraya keluar dari kamar mandi

setelah Azura keluar, Bryan segera keluar menuju ruang ganti mengambil kemeja yang bisa ia gunakan. setelah berganti pakaian Bryan kembali ke meja tempat Alvaero dan Daniel duduk menikmati minuman mereka

"Lama banget, kayaknya bukan sekedar ganti baju nih!" ejek Alvaero

"Niatnya mau lebih dari ganti baju tapi gadis itu hampir menangis." ucap Bryan sembari tertawa kecil

"Dia nangis?" tanya Daniel

"Mungkin dia nggak kenal kamu jadi dia berani nolak." ucap Alvaero

"Dia masih lugu!" ucap Bryan

"Boleh tuh di mainin." ucap Alvaero

"Janganlah justru cewek yang kayak gitu cocok di jadikan istri!" ucap Bryan seraya meneguk minumannya

"Jadi lu mau sama dia? kalau mau gua bisa minta nomornya sama manager," Ejek Alvaero

"Jangan just kidding aja!" ucap Bryan

"Cewek itu cantik nggak?" tanya Alvaero sebab tadi Azura memakai masker

"Cantik!" lirih Bryan

Saat mereka tengah asik menikmati minumannya beberapa orang wanita datang merayu mereka

"Hadiah buat kalian!" ucap Alvaero

"Jangan ke gua nanti Amel lihat bisa mampus gua!" ucap Daniel menyuruh wanita yang mendekatinya menjauh. wanita-wanita itu pun menjauh dari Daniel. mereka semua merayu Alvaero dan Bryan.

Terlihat Bryan dan Alvaero menikmati rayuan wanita-wanita itu. Azura yang saat itu mengantar minuman di meja Bryan melihat kelakuan mereka itu

"Ini yang tadikan Bryan?" ucap Alvaero menunjuk Azura yang sedang menata minuman mereka.

Azura tidak menanggapi Alvaero, Ia hanya diam lalu pergi setelah tugasnya selesai

Saat berjalan pergi sesekali Azura berbalik melirik Bryan yang juga menatapnya,

"Dia putra kerajaan Alfyr." ucap seorang pegawai di telinga Azura.

"Dia seorang pangeran?" tanya Azura tak menyangka

"Iya mereka bertiga tamu istimewa!" ucap pegawai itu

"Salah satu dari mereka adalah pemilik tempat ini makanya pak manager sangat menghargai mereka." jelas pegawai itu membuat Azura paham

"Jangan macam-macam sama mera Zur!" titah pegawai itu dan Azura hanya menganggukkan kepala lalu berjalan masuk di dalam kitchen bar.

"Daniel kamu sangat mencintai Amel ya?" tanya Alvaero di tengah mabuknya mereka

"Sangat melebihi apapun!" jawab Daniel

"Udah jam berapa sekarang?" tanya Bryan

"Jam 2 pagi!" jawab seorang pegawai yang tengah membersihkan meja mereka

"Balik yuk!" ajak Bryan

"Lu bawa pil penghilang mabukkan?" tanya Daniel

"Iya ada nih!" ucap Bryan mengeluarkan beberapa pil obat dari dalam sakunya

"Gila kalian ini minuman mahal dan khusus jadi pil itu nggak bisa mengatasi mabok kita." ucap Alvaero

"Gila lu, gua harus pulang gimana kalau Amel tahu gua habis minum." kesal Daniel

"Lu kan pulang ke rumah lu bukan rumah Amel, jadi gimana Amel bakal tahu?" tanya Bryan

"Atau jangan-jangan kalian tinggal serumah?" curiga Alvaero

"nggaklah mana boleh tinggal serumah belum nikah!" ucap Daniel

"Yaudah sekarang gimana? kalau gua pulang dalam keadaan mabok kayak gini bokap gua pasti menghukum gua!" ucap Bryan

"Gua juga sama kalau pulang dalam keadaan mabok bisa hancur reputasi gua sebagai cowok baik-baik!" canda Daniel

"Yaudah kalian ke rumah gua aja!" saran Alvaero

"Oke kita nginep di rumah lu!" ucap Bryan. setelah menyepakati untuk tidur di rumah Alvaero mereka pun pulang di antar oleh seorang security. karena mabuk mereka tak boleh membawa mobil masing-masing. sebabnya, mereka menyimpan mobil mereka di bar dan mobil mereka akan di antar oleh pegawai bar.

"Zero jadi lupa temen kalau lagi sama Bella!" ucap Daniel sambil berjalan masuk ke dalam apartemen milik Alvaero.

"Lu jga gitu kalau sama Amel pasti lupa sama kita!" ketus Alvaero

"nggak gitu guys," elak Daniel

"Aku selalu sibuk jadi aku usahakan punya waktu berdua sama Amel!" jelas Daniel

"Kalau sama Amel ngapain aja bro?" tanya Alvaero memanfaatkan ketidaksabaran Daniel

"Pacaran, pelukan dan." belum sempat melanjutkan ucapannya Daniel langsung tertidur di atas sofa ruang tamu

"Belum selesai ngomong udah tidur aja!" ucap Daniel sembari membaringkan tubuhnya di atas sofa

"Tuan kamar buat teman teman tuan sudah siap!" ucap pelayan Alvaero

"Terima kasih!" ucap Alvaero singkat

"Woy! kamar buat kalian udah siap masuk gih!" ucap Alvaero menyuruh teman temanya

"Gua mau tidur disini aja!" ucap Daniel melantur

merasa lelah dan kantuk akhirnya Alvaero ikut tertidur di sofa.

Mahasiswa baru

Pagi telah datang semua orang kembali sibuk memulai hari dengan berbagai persiapan.

Di sofa ruang tamu apartemen Alvaero terlihat Daniel dan Bryan masih tertidur di atas sofa ruang tamu

"Woy bangun udah siang nih!" Ucap Alvaero dengan gelas kopi di tangannya. Alvaero punya kebiasaan selalu bangun pagi untuk berolahraga

"Udah jam berapa?" tanya Daniel dengan mata yang masih terpejam.

"jam 9." ucap Alvaero dengan santainya sedang Daniel yang mendengar ucapan Alvaero segera bangun dari tidurnya

"Gila! gua hampir telat woi!" ucap Daniel seraya berlari masuk ke dalam kamar Alvaero

"Kemeja lu ada di dalam lemari!" Teriak Alvaero

Ini bukanlah kali pertama Bryan dan Daniel menginap di rumah Alvaero. mereka sudah sering menginap jadi mereka juga punya beberapa pakaian di apartemen Alvaero

"Udah jam berapa?" tanya Bryan yang masih setengah sadar.

"Jam 9." ucap Alvaero. Berbeda dengan Daniel yang panik melihat jam. Bryan justru bersantai dan hendak melanjutkan tidurnya sebelum di cegah oleh Alvaero

"Woy gila lu ini udah jam 9 masih mau tidur, buruan siap-siap kita adalah panitia ospek hari ini." tutur Alvaero

Mendengar itu Bryan pun segera masuk ke kamar mandi lainnya. beberapa menit akhirnya mereka sudah siap dengan penampilan tampannya

"Jangan lupa hari ini kita musti ngasih pelajaran ke Azof." ucap Bryan di sela sela kesibukannya

Drettttt (Getar HP)

"Angkat telepon lu!" titah Bryan pada Daniel

"Halo! Iya babe, aku udah on the way." ucap Daniel pada seseorang di telepon

"Amel?" tanya Bryan memastikan ketika Daniel sudah mematikan ponselnya

"Iya pasti Amel." Ucap Alvaero. bukannya Daniel yang menjawab justru Alvaero yang memberikan jawaban

"Kenapa?" tanya Bryan

"Dosen nyariin gua buat mulai ospeknya." tutur Daniel

"Mobil gua udah di anter?" tanya Daniel sebab semalam mobilnya ia simpan di Bar

"Udah! ini kuncinya." jawab Alvaero seraya menaruh 2 buah kunci di meja

"Guys gua duluan ya!" pamit Daniel seraya mengambil roti

"Buru- buru amat."

"Sorry ya!" ucap Daniel berlalu pergi meninggalkan Alvaero dan Bryan yang masih sibuk menikmati sarapan mereka

Di kampus saat ini Amel sudah berada di depan semua calon mahasiswa baru.

"Halo semuanya selamat pagi!" sapa Amel kepada semuanya

"Sudah tahukan siapa saya atau musti saya perkenalkan diri kembali?" canda Amel

"TAHU! KAKAK PACAR PRESIDEN MAHASISWA!" Teriak beberapa mahasiswa. Amel menganggap itu hanya candaan saja

"Nama saya Amel saya sekretaris." ucap Amel.

Memperkenalkan dirinya

"Oke semuanya apa persiapan kalian sudah siap?" tanya Amel

"Hari ini kita akan melakukan ospek lapangan dan sebentar lagi kita akan berangkat."

"Kita lagi nunggu apa sih kak?" teriak seorang mahasiswa

"Kita tunggu penanggung jawab kegiatan ini!" ucap Amel sembari menatap gerbang sebab menunggu kedatangan Daniel, kekasihnya

"Lama banget sih kak, kita udah jadi ikan kering berdiri disini kelamaan." keluh seorang mahasiswa. Amel tak menjawab pertanyaannya itu, hanya ekspresi wajahnya yang berubah seperti tak enak membuat banyak orang menunggu

Wajah Amel tak henti hentinya menatap ke arah gerbang pintu masuk sampai sebuah mobil sport berwarna merah memasuki gerbang

"Penanggung jawab kegiatan ini udah masuk sebentar lagi kita berangkat." ucap Amel dengan sumringah

"Hy," bisik Daniel di telinga Amel seraya mengambil mic dari tangan kekasihnya itu

"Maaf sekali teman-teman. sekarang semua silahkan berangkat ke tempat yang kita sepakati." Titah Daniel. Mendengar pengarahan dari Daniel semua barisan mulai bubar. bersiap untuk berangkat dengan menumpangi bus yang telah Daniel siapkan

Para mahasiswa baru naik di bus sedang Daniel dan pengurus lainnya memilih untuk naik kendaraan masing-masing saja. sebab takut akan ada hal mendadak yang harus mereka urus sulit jika harus naik bus dan lebih cepat jika naik kendaraan sendiri.

Amel naik di mobil bersama dengan Daniel. Zero sudah lebih dulu berangkat. begitu juga dengan Alvaero dan Bryan mereka akan langsung berangkat setelah menyelesaikan semua urusannya

Perjalanan cukup jauh, hampir 3 jam menempuh perjalanan akhirnya mereka semua sampai di sebuah taman yang luas dengan pemandangan air terjun di hadapannya serta beberapa villa besar sangat indah. perjalanan tiga jam terbayarkan setelah melihat lokasinya yang sangat cantik

Dengan semangat semua orang turun dari bus dan mobil mereka. guna melihat pemandangan yang jarang mereka temukan di kota. beberapa di antara mereka mulai merekam dan berfoto foto.

"Oke semuanya! sekarang sudah jam 2 siang kita mulai kegiatan ini dengan berdoa terlebih dahulu agar semoga kita di lindungi oleh yang maha kuasa." ucap Daniel memimpin semuanya berdoa

"Doa di mulai."

Sejenak suasana berubah hening saat mereka berdoa lalu kembali ramai usai mereka selesai berdoa

"Oke kegiatan kita mulai dengan mulai membuat tenda." titah Daniel

semua mahasiswa dan pengurus ospek pun mulai menyiapkan tenda untuk mereka tempati malam nanti

"Setiap satu tenda di tempati oleh 5 orang, beda yah khusus cewek dan khusus cowok. nggak boleh ada campur baur." Titah Daniel

Ketika Daniel sibuk memberikan pengarahan pada semuanya, Zero, Alvaero dan Bryan akhirnya sampai.

usai memarkirkan kendaraannya, mereka segera berjalan menuju arah Daniel yang terlihat sangat sibuk

Brukkk ( Bryan menabrak seorang gadis yang tengah berjalan)

Hampir saja Bryan emosi sebelum kemudian dia melihat gadis itu

"Azura?" tanya Bryan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!