Pagi hari, seorang gadis bernama Myuna yang berbadan mungil, berkulit putih bersih seperti susu dengan tinggi 150 cm memakai jilbab segi empat terburu buru untuk berangkat kerja dan tidak lupa dia memakai sedikit bedak dan lipstik .
Kemudian dia keluar kamar untuk segera pergi tapi di cegah oleh ibu tirinya.
Mamanya Myuna meninggal saat sehari setelah melahirkan Myuna itulah sebabnya ayahnya menikah lagi dengan janda anak 2. Namun sayang sekali ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibu tirinya. Ia diperlakukan berbeda dari saudari tiri kembarnya.
Ibu tirinya Myuna bernama Bella Addiyana dan ia memiliki anak kembar bernama Akari dan Akira dengan kekasih sebelumnya. Ia terpaksa menikah dengan ayahnya Myuna yang bernama Aditya Herman hanya untuk melanjutkan hidup.
"Heh anak pungut mana sarapan kami. Kenapa kamu tidak masak hari ini?" Bella dengan marahnya.
"Maaf ma hari ini saya tidak masak. Bangunnya kesiangan tadi ma". Jelas Myuna
"Apa? Kesiangan?? Kamu pikir kamu tinggal disni hanya untuk bermalas malasan?".
"Saya sudah berbaik hati agar kamu bisa tinggal disni tapi kamu malah membantah perintah saya. Sini kamu kemari". Murka Bella dan Mengambil tali pinggang, memulai aksinya mencambuk punggung Myuna.
"Ampun ma, sakit ma. Maafkan Myuna, myuna ga akan mengulangi lagi besok. Ampun, Myuna janji". Mohon Myuna
Myuna yang merintih kesakitan hanya bisa diam tanpa melawan Bella, hingga mengeluarkan air mata tetes demi tetes menerima cambukan cambukan yang diberikan oleh Bella.
"Hari ini aku maafkan. Besok jangan sampai ga ada makanan di meja. Mengerti". Bella melangkah pergi menendang kaki Myuna hingga terjatuh.
"Baik ma". Myuna dengan nada pelan dan tangisan karena sakit dari cambukan.
"Bagus. Emang anak pungut seperti kamu ini harus diberi pelajaran. Oh iya satu lagi kalo ga ada papahmu itu panggil saya nyonya. Saya ga sudi dipanggil mama sama kamu. Mengerti???Bella memutar bola mata.
"Baik ma". Myuna mencoba bangkit.
"Mama kenapa mama pergi ninggalin Myuna, Myuna juga pingin pergi bareng mama, Myuna capek banget ma ngadepin hari hari Myuna". Batin Myuna
"Udah saya bilang panggil saya nyonya". Bella menendang kaki Myuna untuk ke dua kali.
Namun tendangan ini tidak membuat Myuna terjatuh.
"B-Baik nyonya. Kalau begitu saya mau berangkat kerja dulu nyonya. Saya pamit. Assalamu'alaikum". Myuna melangkah pergi dari ruangan tersebut.
"Hah assalamu'alaikum assalamu'alaikum sok sucii banget tu anak pungut". Ucap Bella kasar.
Pergi dengan sepeda motor matic yang dimilikinya. Akhirnya tiba di tempat kerjanya. Myuna bekerja sebagai pelayan di restoran. Ia harus menyembunyikan rasa sakit cambukan yang diberikan oleh Bella tadi. Dan mencoba untuk tersenyum.
"Semangat untuk diriku, kamu ga boleh terlihat menyedihkan didepan orang lain. Toh mereka juga ga akan ada yang peduli kesedihanmu". Gumam Myuna sambil membersihkan meja di restoran.
Myuna gadis yang pandai dalam menyembunyikan kesedihannya. Ia seakan akan dia orang yang sedang berbahagia hari ini. Orang orang tidak pernah melihat dia sedih karena dia begitu pandai menutupi penderitaannya selama ini.
"Myuna antarkan pesanan ini ke meja no 19, 02, dan 20". Perintah Ria atasan Myuna
"Baik ". Myuna mengambil pesanan dengan cepat dan membawanya ke meja yang di perintahkan.
Tak disangka nasib sial sedang menimpanya hari itu. Dua orang berbadan kekar tiba tiba menghadang Myuna. Mereka adalah anak buah dari bos yang diutus untuk menagih hutang hutang yang tidak sedikit jumlahnya. Myuna tidak pernah meminjam ke siapapun, itu adalah ulah dari Akari. Akari memakai nama Myuna kepada bos kaya tersebut dan sengaja. ingin mempersulit kehidupan Myuna. Myuna yg hendak lari segera ditangkap oleh anak buah tersebut hingga membuat pesanan yg dibawanya jatuh pecah berserakan dilantai.
"Hei gadis kecil, badan kamu sangat kecil kami jadi susah mencari dimana keberadaanmu selama ini, hari ini sudah 2 minggu dari jatuh tempo. Akhirnya kami menemukanmu disini. bayar hutang 100juta kamu itu segera. Jika kamu tidak sanggup membayar maka kamu akan menerima akibatnya, jangan mencoba menghilang lagi. Bikin repot kami saja". Ancam salah satu anak buah.
"Bukan kah saya sudah bilang saya tidak memakai uang itu sebelumnya, dan itu uang bukan saya yang minjem. Jadi kalian tidak bisa menagih saya untuk membayar hutang hutang yang tidak sedikit itu, suruh bos kalian mencari siapa yang memakai uang dia". Jawab Myuna
"Saya tidak mau tau urusan. Yang jelas disini saya diutus bos untuk menagih hutang tersebut. Bayar sekarang juga atau kami akan-". Sahut Anak buah yang sedang menjelaskan, belum selsai menjelaskan sudah terpotong.
"Akan apa?? Bilang ke bos kalian itu. Saya tidak memakai uang dia, orang yg minjem uang itu juga bukan saya, ada seseorang yang yang menggunakan nama saya ke bos kalian. Bagaimana bisa saya membayar uang 100juta itu, sedangkan saya saja tidak menikmati uang itu". Myuna yang mulai emosi sambil mengerutkan dahi.
"Kalau tidak segera dibayar hari ini juga, kami akan mengacaukan tempat ini. Agar kamu dipecat dari sini, ". Tegas kedua anak buah.
"Tolong jangan mengacau disni. Kalian jangan buat saya di pecat dari ssini. Oke oke nnti akan saya bayar. Bagaimana cara saya melunasinya jika saya dipecat. Baiklah saya akan melunasinya. Beri saya waktu 1 bulan. Saya ga bisa mengumpulkan duit 100juta dalam waktu singkat". Pasrah Myuna.
"Tepati janji kamu gadis cantik, akan kami sampaikan sama bos kami. Kami akan datang bulan depan. Ingat semua harus lunas kalau tidak nenekmu akan menderita disana". Ancam salah satu anak buah
"Jangan sentuh nenek saya, kumohon. smpaikan kepada bos kalian saya akan bayar bulan depan. insya allah". Ucap Myuna Dengan nada pelan dan menunduk dan khawatir mereka akan benar benar menyentuh nenek nya.
"Bagus, kami pergi sekarang. Ingat urusan kita belum selesai". Ancam salah satu anak buah dan sambil melangkah pergi dari restoran.
Ria yang memantau dari kejauhan begitu penasaran akan sosok 2 orang berbadan kekar tersebut hanya melihat dari kejauhan. Yang ketika suruhan itu pergi, Ria mendatangi sahabatnya itu".
"Myuna, siapa mereka? Ada urusan apa mereka ber dua sama kamu?". Tanya Ria penasaran
"Mereka mengaku orang suruhan bos nya mereka, mereka sudah datang 2x untuk menagih hutang ke saya. Padahal saya tidak pernah berhutang ke siapa pun Ria". Dengan nada kecil
"Ya sudah tingal bayar aja loh myuna. kalau kamu ga punya uangnya, pakai uang saya aja dulu. Atau ga sini saya bantu bayarin agar kamu tidak diganggu mereka lagi. Itung itung balas budi karena dulu kamu pernah menyelamatkan nyawa saya waktu di kolam renang hehehe". Ria memegang kedua tangan Myuna
"Ah tidak perlu Ria. Ini jumlahnya tidak sedikit, lagian saya ikhlas kok menolong kamu waktu itu. Saya tidak ingin meminta balasan. Cukup Allah saja yang membalasnya". Myuna tersenyum hingga matanya tidak terlihat.
"Sudah tidak apa apa myuna. Berapa jumlah hutangnya emangnya myuna?". Tanya Ria penasaran
"Maaf ria saya tidak ingin membebani kamu, kamu ga usah tau tentang ini dulu ya. Saya tau kamu sangat peduli dengan saya tapi saya belum siap untuk cerita. Karena saya juga udah terlalu pusing memikirkan bagaimana cara membayarnya". Jawab Myuna dengan dana pelan sambil menunduk
"Baiklah, kalau kamu belum siap bercerita sekarang. Tapi nanti kamu cerita ya. Entah itu besok kek atau lusa kek tahun depan kek. Oke?". Jawab ria yang kekeh ingin tau hutangnya.
"Oke.. Kapan kapan akan saya ceritakan". Jawab Myuna dengan tersenyum.
"Oh iya bagaimna jika bos kita melihat kejadian tadi, saya takut kamu di pecat karena orang suruhan tadi membuat kekacauan disni Myuna, ". Ria yang teringat kejadian tadi
"Maka saya akan mencari kerjaan lain". Jawab Myuna tersenyum namun ia khawatir jika ia dipecat maka tidak ada pemasukan.
"Kasihan sekali kamu myuna". Ria sedih dan memeluk myuna
☘️☘️☘️
Disuatu tempat,di dalam ruangan yang hening hanya ada suara tombol laptop. Sorang pria yang tampan bernama Kevin sedang melihat kiriman video dikirimkan suruhannya.
"Menarik jugaa". Gumam Kevin tersenyum kecil di bibirnya kesamping dan beralih menelepon seseorang.
"Tolong keruangan saya". Kevin Menutup telpon.
Pria tersebut adalah seorang CEO sekaligus pemilik perusahan no 1 di dunia. Dan orang paling berpengaruh, kevin bantara. Ia mendirikan perusahaan yang dikenal Bantara Group. Dan memiliki asisten bernama Arya. Arya adalah orang kepercayaan dari kevin karena sudah berkerja selama 30 tahun.
"Permisi. Ada perlu apa memanggil saya tuan?". Tanya Arya
"Tolong kamu cari wanita ini". Kevin memberikan kertas data informasi
"Bukankah ini perempuan yang punya hutang ke anda itu tuan. Apakah tuan tertarik dengan gadis ini?" Arya melihat poto di selembar kertas.
"Iya kamu benar, saya hanya penasaran orang seperti apa dia itu, bawa dia malam ini ke apartemen saya. Dan selidiki tentang dia diam diam". Titah Kevin
"Baik tuan, akan saya kerjakan". Arya menunduk dan melangkah pergi dari ruangan tersebut.
☘️☘️☘️
Pemilik restoran yang mengetahui kejadian tadi segera memanggil Myuna dan memecatnya karena takut akan mengacaukan masalah lagi akibat orang suruhan Kevin. Myuna mengambil gajinya bulan ini hanya 2 juta itupun sudah dipotong untuk mengganti karena tadi menjatuhkan piring piring.
Myuna duduk di depan restoran menatap langit berharap akan ada keajaiban bisa memiliki uang 100juta dalam waktu sebulan.
Myuna tidak menyadari ada orang yang sedang mengawasinya. Yang tidak lain adalah suruhan Kevin. Yang berpura pura sebagai bapak bapak yang meminta bantuan untuk menyelamatkan putrinya yang sakit karena belum makan 2 hari. Karena iba Myuna membantu orang tersebut. Dan memberikan uang 200 ribu ke orang tersebut. Dan tiba tiba Myuna di bekap dari belakang. Membuat Myuna lemas dan akhirnya pingsan.
Saat bangun, ia merasa pusing. Dan melihat ke sekeling ruangan. Betapa terkejutnya dia. Dia melihat ruangan yang sangat asing dan terdapat benda benda mahal yang ada didalam ruangan tersebut. Kasur yang mewah dengan ukuran king size. Lampu yang tergantung indah di atas seperti mimpi bisa melihat semua ini.
"Ya tuhan, apa saya sudah mati, apakah saya ada di syurga. Jika ini mimpi, saya tidak mau bangun ya allah, biarkan saya menikmati ini sya suka disni. Selama ini saya sudah hidup tersiksa. Biarkan saya bahagia". Gumam Myuna.
Myuna yang masih mengenakan jilbab ingin membukanya namun ia mendengar suara langkah kaki mengetuk pintu hendak masuk ke kamar.
"Permisi nona. Saya pelayan disni. Nama saya bi Tina, saya ingin menyampaikan kalau nona ditunggu di ruangan makan". Ucap bi Tina
"Bi, saya dimana ini? Kenapa saya ada disni". Tanya Myuna penasaran
"Maaf non, non ada di apartemen. Dan bos menunggu di ruang makan. Cepet non turun sebelum bos marah". Pinta bi Tina
"Baiklah bi, saya akan turun". Bergegas merapihkan jilbab yang hampir dibuka. Kemudian melangkah keluar kamar.
Saat keluar kamar, Myuna tidak berhenti hentinya terpukau melihat di setiap sudut ruangan, begitu takjub melihat semua ini seperti memenangkan lotre undian berhadiah jika ia tinggal diisni. Tanpa disadari Kevin yang memakai kacamata hitam, dan mengenakan masker hitam, sarung tangan hitam, pantofel hitam, dan memakai jas serba hitam duduk di meja makan melihat Myuna turun dari tangga tanpa sadar tersenyum melihat kelakuannya seperti anak kecil. Dan Myuna juga melihat sesosok pria yg dingin sedang duduk di meja makan.
"Apakah anda yang menculik saya kemari". Tanya Myuna
Kevin hanya diam dan dengan santai mengaduk aduk teh di mejanya.
"Saya tanya sekali lagi, apakah Anda yang menculik saya?, kenapa tuan menculik saya? Anda itu salah target jika menculik saya. Tidak berguna jika menculik saya karena saya bukan orang yang memliki harta, jadi antarkan saya ketempat dimana anda menculik saya". Myuna berjalan mendekati kevin
Lagi lagi kevin tidak menjawab, dan hanya memainkan gelas teh nya.
"Oh ataukah tuan suka menculik gadis gadis yang lemah seperti saya dan suka menjual organ organ mereka". Myuna mulai penasaran.
"Diamlah dan jangan salah paham dulu. saya sedang tidak ingin marah marah, duduklah dahulu dan akan saya jelaskan". Jawab kevin santai dan dingin.
"Baiklah, saya akan mendengarkan penjelasannya". Melangkah mengambil tempat duduk di depan Kevin dengan keingintahuan namun sangat takut melihat auranya yang dingin.
"Saya adalah orang yang meminjamkan uang kepadamu. Hutangmu sekarang berjumlah 200juta, perkenalkan nama saya-"
"Apa 200 juta? Bukannya tadi anak buah anda bilang 100 juta. Bagaimana bisa menjadi 200juta?". Myuna kaget dan memotong penjelasan yang membuat kevin bad mood.
"Liat sendiri". Melemparkan ipad ke tangan Myuna.
"Hah jadi bener hutang hutang ini. Demi tuhan, saya ga pernah memakai uang ini tuan. Saya bisa bersumpah kalo ini bukan saya". Myuna yang menatap layar ipad itu, Tanpa sadar air mata pun jatuh.
Kevin yang memperhatikan air mata yang jatuh tersebut merasa iba. Namun ia tidak suka jika ada orang yang meminjam uang darinya tidak kembalikan. Namun ia juga menjadi ragu dengan ucapan Myuna yang katanya dia tidak meminjam.
"Lalu siapakah orang yang memakai nama gadis ini". Batin Kevin iba
"Saya tidak mau tau. Saya beri waktu 1 bulan. Jika kamu tidak bisa membayarnya. Persiapkan dirimu, karena saya sudah sangat bersabar memberimu waktu selama ini". Jelas Kevin dengan suara khas dinginnya .
"Tapi ini ga adil. Saya pun ga pernah memakai sepeserpun. Siapa orang yang memakai nama saya disni, maa biarkan Myuna pergi bertemu mama saja ma, Myuna ga kuat bayar 200juta, uang dari mana". Myuna yang mulai menangis
Kevin yg melihat Myuna mulai meneteskan air mata terus menerus beranjak pergi meninggalkan ruang makan.
"Arya, antarkan dia pulang". Titah Kevin dengan suara dinginnya.
"Baik tuan". Patuh Arya.
Myuna menangis sejadi jadinya di ruangan itu. Hingga akhirnya satu jam kemudin Myuna mulai tenang kembali dan arya mencoba mengajak Myuna memasuki mobil yang terparkir di halaman rumah untuk mengantarkan Myuna pulang sesuai yang diperintahkan bosnya.
☘️☘️☘️
Di dalam rumah, Akari dan Akira tertawa bahagia. Bagaimana tidak? Mereka mengambil pinjaman ke renternir lagi 100juta. Mereka tidak tau kalau jasa pinjaman yang mereka pakai itu milik CEO Kevin Bantara .
"Kita manfaatin aja dulu si anak pungut itu dengan memakai namanya ke renternir. Kalo udah ga berguna baru kita tendang dari rumah ini". Akari tertawa puas.
"Hahaha kakak bener banget. Kita bisa sepuasnya minjem duit pake nama dia, tapi bagaimna kalau kita ketahuan kak". Tanya Akira yang sambil mengetik pesan di ponselnya.
"Ih tidak mungkin kita akan ketahuan. Selama kita diam maka kita tidak akan ketahuan siapa pun. Ingat kita tidak boleh cerita ke siapa pum termasuk mama dan papah". Akari Melihat kanan kiri memastikan tidak ada yang mendengar.
Tanpa mereka sadari datanglah Myuna dari belakang mereka dan mendengar percakapan mereka ber dua.
"Oh jadi kalian yang membuat saya banyak hutang 200juta itu?". Meraih rambut dan menjambak jambak rambut Akari dan Akira karena sudah sangat emosi
"Sakit tau, lepas ga!! Kita bilang mama ini. Maa anak pungut udah mulai berani ganggu kami ma". Teriak si Akari
"Mama, papah, tolongin kami. Kami dijambak sama myuna" . Teriak si Akira bersamaan dengan akari
"Kalian ga tau bagaimna bingungnya saya mendapati hutang sebanyak itu. Kalian ga ada otak lagi kah. Tega nya kalian berdua mengganggu kehidupan saya. Apakah kalian belum puas selama ini saya hidup tersiksa". Myuna berteriak histeris disertai marah dan tangisan myuna yang sudah tidak bisa terbendung lagi.
Bela yang baru masuk rumah, pulang dari shopping menjatuhkan paper bag nya saat melihat anaknya dijambak jambak oleh myuna. Ia tidak terima anak anaknya di perlakukan seperti itu. Ia berlari dan berteriak mencari tali pinggang andalannya
"Lepaskan anak saya, berani beraninya kamu menyakiti dan menjambak anak saya. Kamu tau perawatan rambut anak saya itu mahal. Sebulan gaji kamu itu ga akan cukup buat perawatan rambut mereka" . Bella berlali hendak mengambil tali pinggang.
Namun bella mengurungkan niatnya karena papa yang baru masuk rumah. Ia sudah kembali dan sudah menyelesaikan meeting di Singapur.
"Ada apa ini? Kenapa ribut sekali?". Tanya Aditya
"Ini pah anak kamu ini liar banget. Ajarin dulu tata krama yang baik. Sepertinya dia benci dan iri dengan Akari dan Akira pah" . Jawab Bela.
"Apa benar myuna? Kamu iri dengan mereka? Bukannya papah sudah bilang kamu harus bersikap baik ke mereka karena kalian kan sudah jadi keluarga. Kamu mau sampai kapan seperti ini terus hah? Kamu jangan buat masalah. Bikin papah pusing aja, sekarang lepaskan tangan kamu ini dari rambut mereka" . Bentak Aditya.
"Engak pa, enggak seperti itu pah. Sebenarnya Myuna -".
Myuna yang ingin menjelaskan apa yang sebenernya terjadi terpotong oleh suara klakson mobil dari luar yang tidak lain adalah anak dari rekan bisnisnya.
"Sudah sudah. Pokoknya papah mau kamu jaga sikap. Oh iya Myuna habis ini buatkan minuman untuk tamu dan bawa ke ruang tamu". Perintah Aditya yang hendak pergi menuju ruang tamu
"Baik pah Myuna dengar". Menahan kesedihan dan menunduk.
"Semoga saya bisa memberi tahu ke papah kalau mereka berdua meminjam uang ke renternir menggunakan nama saya". Batin Myuna.
Akari dan Akira mengelurkan lidah mereka mengejek myuna. Betapa senang sekali ayah sambungnya lebih membela mereka dari pada anak kandungnya sendiri.
"Rasain tuh". Ucap Bella dengan suara kecil yang ditekan.
☘️☘️☘️
Di ruang tamu
"Hallo om Aditya, apa kabar?". Arish mengulurkan tangan kanannya.
"Wah Arish sudah besar kamu ya? Om udah lama ga liat kamu. Mau om kenalin sama anak om ga, mereka gadis gadis cantik. Siapa tau ada yang nyantol di hati kamu rish". Ucap Aditya dengan tawa yang besar.
"Ah om, ga usah om. Saya belum berniat berkenalan dengan siapapun saat ini. Biasalah om masih ingin menikmati masa jomblo om. Lagian kalau punya pasangan pasti bakal repot om. Diatur terus. Saya malas hidup saya diatur om. Jelas arish malu malu.
Datanglah myuna yang sudah mandi, bersih dan wangi memakai baju gamis dan hijab maron yang warnanya senada. Berjalan memakai kaos kaki membawakan makanan ringan dan minum untuk tamu sambil menunduk dan menaruh hidangan di atas meja kemudian pergi.
Arish melihat si Myuna dan memperhatikan dari atas hingga ke bawah. Dan takjub akan gadis yang ada di depannya ini tidak berkedip.
"Cantik sekali, berbeda dari gadis gadis yang kulihat dikuar sana". Gumam Arish
"Arish berkedip geh? Apakah kamu suka sama gadis saya tadi?". Tanya Aditya memiringkan alisnya keheranan.
"ahahahaha,, om ini kenapa ya, kan saya udah bilang belum ingin berkenalan dengan siapapun". Jawab Arish sambil menahan malu.
"Om, siapa nama gadis tadi itu?". Tanya Arish sambil melihat punggung myuna yang mulai menghilang.
"Oh namanya Myuna, kalau kamu mau om bisa dekatkan, atau mau no hp nya saya kasih". Ucap Aditya
"Myuna, nama yang bagus om. Boleh om minta no hp nya?". Arish yang mengeluarkan hp nya langsung sambil malu malu
"Boleh,, sini saya kasih no hp nya". Aditya Mengambil hp Arish.
"Iya bagus bukan namanya. Itu nama pemberian dari mendiang mamahnya, andai mamahnya masih Aditya, mungkin myuna bisa lebih terawat". Jelas aditya sambil memegang hp arish dan mulai mengetik no hp myuna.
Selang beberapa jam Arish pamit untuk pulang karena sudah hampir tengah malam dan tak sengaja melihat myuna duduk di kursi halaman sambil melamun.
Aris masuk menuju mobil nya untuk mengambil sesuatu dan keluar dari mobil lagi. Ia pun mendatangi myuna dan membawa es krim yang sudah dari tadi ada di dalam mobil menempelkannya di pipi myuna
"nih ES krim biar lebih tenang. Katanya es krim coklat bisa menenangkan pikiran". Arish yang menempelkan sebungkus es krim di pipi Myuna yang hingga membangunkan lamunannya.
"Untuk saya? Tidak usah kak. terimaksih atas niat baiknya" . Tolak Myuna sambil menggelengkan kepalanya.
"Tidak apa apa ambilah. sebenarnya es krim ini buat keponakan saya. Tapi sepertinya es krimnya tidak bisa lama lama karena bentar lagi akan mencair. Dan saya butuh 1 jam perjalanan buat menemui keponakan saya". Arish yang memaksa Myuna untuk mengambil es krim tersebut
"Oh gitu. Baiklah. Akan mubazir jika es nya mencair dan terbuang. Terimaksih kak". Myuna mengambil es krim nya.
"Bisakah kita berkenalan?". Tanya Arish.
"Bisa kak, oh iya nama saya Myuna kak". Jawab Myuna yang tidak menatap Arish karena sibuk membuka bungkus es krim
"Saya Arish, bisakah saya panggil kamu miyu aja". Tanya Arish yang menaruh tangan dipipinya sambil menaikkan alisnya sebelah.
"Boleh kak, baru kali ini saya dipanggil miyu. Rasanya itu lucu sekali panggilannya". Jawab Myuna sambil tersenyum dan kemudian tertawa kecil.
"Astagaa udah jam 11, saya pamit dulu ya miyuu ini sudah jam 11 malam, bisa bisa saya kena amuk ponakan saya ini". Melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan dan berlari pergi menuju mobil.
"Kapan kapan kita pasti akan bertemu lagi miyuu. Kalau kita bertemu sampai tiga kali berarti kita jodoh". Teriak Arish yang sudah jauh dari myuna dan berbalik melihat kebelakang.
Dan myuna pun hanya tersenyum keheranan mendengar perkataan konyol dari orang yang baru saja berkenalan dengannya.
☘️☘️☘️
Tengah malam di apartemen yang sunyi. Sesosok pria yang baru pulang, ia melepaskan masker dan sarung tangannya menuju kamarnya memulai merebahkan tubuhnya dan memandang langit langit kamar yang masih memakai setelan jas dan pantofelnya.
"Ya Tuhan. Aku lelah sekali hidup seerti ini. Rasanya sunyi sekali dan tidak berwarna. Dengan kondisi ini aku tidak bisa mencari kekasih hidupku, semua wanita akan jijik dan takut kalau mengetahui aku punya penyakit seperti ini. Bagaimana aku bisa mencari obat dari penyakitku ini ya tuhan. Aku tidak bisa menyentuh sembarangan. Aku harus memakai baju tertutup. Aku harus memakai sarung tangan dan juga masker. Sampai kapan Tuhan, Engkau berikan cobaan ini kepadaku. Dan sampai kapan aku harus menyembunyikan penyakit ini dari orang orang agar mereka tidak jijik kepadaku". Gerutu kevin yang sambil memandang langit langit kamar dan kemudian mengambil hp dari dalam jas nya.
Notif pesan masuk dari asistennya yang tidak lain adalah Arya.
[Tuan kita ada masalah, tuan Jhon ingin memutus kerja sama sepihak di proyek kita yang ada di Singapur]
[undur semua jadwal besok, atur jadwal untuk bertemu dengannya]. Balas singkat Kevin.
[baik tuan, saya akan menjadwalkan di jam makan siang di hotel A, bagaimana tuan? ]. Tanya Arya.
[baiklah atur saja sama kamu]. Jawab Kevin
[baik tuan, akan saya laksanakan perintah tuan]. Jawab Arya.
Kevin Bantara adalah sosok pria berbadan tinggi dan ber isi, dengan dada dan lengannya nya yang ber otot, alis tebal, mata berwarna hijau, hidung mancung, memiliki rahang tegas. Dingin, cuek terhadap wanita, dan tidak ada yang mengetahui wajah dari Kevin. Karena ia selalu mengenakan masker diwajah dan sarung tangan untuk menghindari sentuhan kulit manusia. Dan ia juga sengaja menutup wajahnya dengan masker setiap hari agar tidak mudah dikenal orang, hanya asistennya yang mengetahui rupa Kevin.
Kevin memiliki reaksi kulit ruam ruam dan gatal dan mengeluarkan nanah bila berdekatan dan bersentuhan dengan kulit manusia. Yang menurut dokter itu adalah penyakit langka. Hanya beberapa orang saja didunia ini yang mengalaminya. Dan belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut.
Kevin mengidap penyakit tersebut dari kecil. Hal itu yang membuat kevin memakai sarung tangan hitam dan masker setiap saat untuk menutupi kulitnya dari reaksi alergi tersebut.
Suara azan berkumandang, memanggil umat yang beragama islam untuk memenuhi seruan tersebut. Myuna yang sudah bangun dari tadi berwudhu kemudian shalat dua rakaat. Dan tak lupa ia selalu menyelipkan doa untuk mamahnya.
"ya allah, aku kangen mamah, bagaimana mamah sekarang di tempat yang baru, berikanlah cahaya di dalam kubur mamah. Ampunilah dosa dosan mamah didunia ya allah. Engkau maha mendengar doa hamba-Mu ini.
Ya allah, kapadamu hamba-Mu berserah diri. Berikanlah hamba-Mu ini petunjuk untuk melunasi hutang hutang ini. Dan Engkau mengetahui mana yang hak mana yang batil". Ucapnya dalam hati.
"Aamiin". Dengan suara pelan
Setelah shalat, ia bergegas membersihkan kamar yang sempit yang cukup untuk kasur, lemari baju itupun lemari yang kecil dan meja yang sudah buruk. Yang mana ini adalah kamar pembantu yang dahulu pernah bekerja di rumah ini. Kemudian mereka tidak menggunakan jasa pembantu karena mereka bisa memakai myuna sebagai pembantu yang tidak dibayar.
Sebelumnya Myuna memakai kamar 5x lipat dari yang sekarang, didalamnya begitu banyak benda benda peninggalan dari almarhum mamahnya yang mahal harganya. Kamar yang sangat cantik dengan warna kesukaan mamahnya yaitu biru muda yang sudah disiapkan mamah nya ketika myuna lahir. Namun takdir berkata lain ia hanya menikmati kamar tersebut samai di umur 15 tahun. Karena ayahnya menikah lagi dengan janda anak dua ketika Myuna berumur15 tahun. Dan bella akhirnya menguasai rumah ini. Myuna hanya takut jika ia diusir dari rumah peninggalan ibunya ini karena ia tidak tau akan tinggal dimana lagi. Makanya ia mengalah tidur di kamar kecil.
Kamar tersebut direbut oleh Akari setelah papah nya menikah dengan Bella. Ia kemudian terusir dari kamar tersebut dengan bantuan bella. Ia begitu iri melihat myuna memakai kamar yang lebih bagus dari dirinya. Dan menendang Myuna keluar dari kamar tersebut.
Ayahnya sempat marah saat mengetahui myuna diusir dari kamar yang diberikan mendiang mamahnya. Tapi saat Myuna meyakinkan papahnya kalau ia tidak apa apa memakai kamar lain agar kita bisa tinggal dengan damai tanpa memperdebatkan kamar itu.
"Saya harus masak dan cepat membereskan rumah kemudian saya harus mencuci piring dan baju baju kotor, lalu saya harus apa lagi ya". Gumamnya sambil memakai jilbab segi empat.
Dia tidak ingin kejadian kemarin terulang karena ketiduran habis shalat subuh membuatnya bangun kesiangan dan terkena cambukan dari Bella. Bagaimana tidak ketiduran. Semalam ia mencuci pakaian pakaian kotor yang menumpuk di ranjang. Mau tidak mau ia harus mencuci semua itu.
Mana mungkin seorang Bella mencuci pakaian kotor, menyapu, membereskan rumah apalagi memasak. Dia selalu sibuk dengan perawatan, kecantikan, shopping, berfoya foya. Dan selalu berkumpul dengan kawan sosialitanya dan selalu memamerkan barang barang baru yang ia beli. Dan lebih parahnya lagi ia sering pergi ke bar dan ke club club bersama laki laki yang tidak lain adalah kekasih gelapnya tanpa sepengetahuan Aditya saat ia sedang sibuk bekerja, saat Aditya meeting di luar negeri bella memanfaatkan waktu tersebut untuk pergi bersama teman teman sosialitanya.
"Hari ini masak apa ya?". Gumam Myuna tengah melihat hp untuk melihat rekomendasi masakan hari ini.
"Sepertinya yang ini enak, semoga mereka semua suka". Gumam myuna yang langsung siap siap berbelanja di supermarket terdekat.
"Bagus, semua bahan sudah terbeli, sekarang saatnya pulang dan memasak". Myuna mengecek satu persatu di dalam kantong plastik.
Myuna yang hendak pulang dicegah oleh Ria yang tidak lain adalah sahabat dia. Sekaligus mantan atasan di tempat kerja sebelumnya.
"Myuna, saya mau kasih kamu info. Di hotel A sedang mencari seorang karyawan. Mereka siap membayar mahal. Siapapun yang bisa melayani tamu VVIP tersebut, tapi-". Ucap Ria terburu buru
"Hah kamu serius dulu?. Membayar mahal? Bukan kah itu hotel berbintang lima di sini Ria? Apakah bisa menerima saya yang hanya bermodalkan ijazah SMA? . Kamu tau sendiri kan kuliah saya macet karena tidak ingin menyusahkan papah saya". Jelas Myuna sambil memegang dagu.
"Ih dengarkan saya dahulu baru bertanya. Jadi dengar dengar rumornya tamu tersebut memiliki penyakit kulit jika berdekatan dengan manusia maka kulitnya akan terllihat menjijikkan. Coba ambil kesempatan ini. Siapa tau kamu bisa membayar hutang hutang itu yang entah siapa yang memakai nama kamu itu". Jelas Ria sambil memegang kedua bahu myuna.
"Ah baiklah, akan saya coba lamar disana. Semoga bisa keterima dan perlahan saya membayar hutang itu. Makasih infonya ya". Myuna memegang kedua tangan Ria
"Iya, sama sama. Semoga berhasil ya". Ria yang meluk Myuna. dan mereka pun berpisah mengurusi urusan masing masing.
Myuna masak dengan perasaan senang karena dapet info lowongan Pekerjaan yang sekarang sedang sulit dicari. Dan ia tidak memikirkan penyakit yang dimaksud Ria. Yang penting dia hanya berkerja sebagai karyawan dan mengurusi segalanya dari tamu VVIP tersebut. Asal tidak berbuat lebih dari itu.
Myuna yang sedang memasak dikagetkan dengan teriakan Bella dari meja makan.
"Mana makanannya, kenapa belum ada yang matang". Teriak Bella.
"Ngapain aja anak pungut itu sih jam segini belum ada yang matang, awas aja kalau dia lagi bersantai santai di kamar". Bella yang hendak menuju kamar Myuna yang ternyata kosong. Akhirnya bella mendapati Myuna di dapur sedang memasak.
"Kenapa lama sekali masaknya kamu ini?". Ketus Bella
"Ini sudah mau matang nyonya, akan segera saya siapkan di meja makan". Jawab Myuna dengan menunduk.
"Pokoknya saya mau makan masakan yang enak setiap hari, mengerti!!! Saya mau buat anak anak saya pintar bisa lulus dari kampus ternama ini ga seperti kamu yang kuliahnya macet dijalan". Tegas Bella sambil menyilangkan tangannya.
"Iya nyonya". Menunduk kemudian menghidangkan masakan yang di buatnya menuju ruang makan.
☘️☘️☘️
Didalam kamar Akari yang sibuk mencari dimana dress merah selutut dan mengacak acak lemari.
"Mama, mana dress merah selutut punya akari? Akari hari ini mau pake baju itu biar bisa couple sama cowok itu. Saya lihat di ig dia membuat postingan memakai baju merah hari ini. Saya mau dress merah". Rengek Akari.
"Iya sabar sayang. Nanti kita suruh anak pungut itu yang mecarinya". Jawab Bella yang sudah ada didalam kamar yang ingin memanggil anak anaknya makan bersama.
"Yang ini bukan kak?". Akira mengambil baju tersebut yang terselip di bawah kasur.
"Ah kamu benar baju ini yang saya maksud. Warna baju ini seperti yang dipakai dia. Pokoknya saya hari ini harus pakai baju ini". Akari tersenyum licik.
"Myunaaa. Myunaaaa!! Sini kamu!!!". Teriak Akari
"Kenapa kamu teriak teriak sii Akari? Berisik tau" . Myuna dateng ke sumber suara yang masih mengenakan apron.
"Kamu cuci dress ini, habis itu kamu setrika. Nanti jam 9 pagi saya ada matkul jadi sudah harus kering ". Perintah Akari sambil melempar dress merahnya.
"Sekalian baju saya juga ya. Saya nanti mau pakai ini jam 9". Sahut Akira sambil menaruh dengan sopan ditangan myuna.
"Ih kok kamu warna merah juga? Jangan jangan Kamu juga suka laki laki itu". Tanya Akari melihat dress merah yang ditaruh di tangan Myuna.
"Jangan salah paham dulu kak. Saya sudah ada, pacar. Kami janjian memakai baju warna merah". Jelas Akira sambil memegang lengan Akari.
"T-tapi jam 9 belum kering dressnya. Kalian mau pakai baju belum kering?". Tanya Myuna memastikan.
"Ya sudah, ayo kita makan. Mama sudah lapar ini. Ga usah di respon anak pungut itu". Ucap Bela yang berduri sejak tadi melihat perdebatan di kamar itu.
"Ayoo ma". Sahut ke dua anaknya bergegas menuju ke meja makan.
☘️☘️☘️
"Pah nanti transfer ke no rekening akari ya pah, akari mau buat bayar keperluan kuliah". Akari dengan nada manja khasnya yang tengah berbohong. Padahal ia meminta untuk mentraktir kawan kawannya di kampus.
"Papah cuma bisa tranfer sedikit. Karena perusahaan papa lagi krisis. Jadi kalian usahakan berhemat hemat. Berhentilah perawatan terus, membeli barang barang keluaran terbaru". Tegas Aditya.
"Baik pah". Yang membuat suasana dimeja makan jadi hening.
Selesai makan semuanya beranjak menuju urusannya masing-masing dan Myuna yang habis mencuci dress akhirnya menuju meja makan dan memulai sarapan dan bersiap siap pergi melamar kerja di hotel hari ini.
Dengan cerdas nya Myuna mengeringkan dress saudari tirinya dengan hair dryer. Masalah seperti itu sangat mudah untuk diatasi bagi Myuna. Jadi ia pergi tanpa sebuah kendala.
"Pah, Myuna pamit keluar hari ini?". Ucap Myuna sambil membenarkan jilbabnya
"Mau kemana kamu myuna?". Tanya Aditya melihat pakaian formal yang dikenakan myuna
"Myuna mau mencoba melamar kerja di hotel A pa". Jawab Myuna sambil menunduk.
"Oh baiklah, hati hati ya sayang". Kata Aditya.
"iya papa". Myuna salaman dengan papa Aditya
☘️☘️☘️
"Bagaimna dengan pertemuan nanti dengan Jhon?". Tanya Kevin dengan suara khas dinginnya.
"Mereka menyetujui tuan, dan kita akan bertemu di hotel A saat jam makan siang. ". Jawab asisten
"Bukankah kita juga ada proyek yang terkendala urusannya disekitar hotel A. Jadwalkan saja sekalian agar kita tidak bolak balik kesana, tidak penting bakal menghabiskan 5 hari disana asal proyek yang terbengkalai bisa jalan kembali." perintah kevin sambil melihat layar laptop.
"Baik tuan, akan saya atur". Jawab asistennya sambil membenarkan kaca matanya.
"Perintahkan ke pemilik hotel agar tidak ada orang yang lalu lalang disana. Kalau bisa buat hotel itu tutup saat kita berada disana. Kata Kevin ke asistennya.
"Untuk itu sudah saya atur tuan".Sahut Arya.
"Huh, orang kaya mah bebas ya bisa mengatur, tinggal ngasih duit aja". Batin Arya menggerutu.
"Bagus, kita akan berangkat sekarang". Kevin beranjak pergi memakai jas, masker dan sarung tangannya hitamnya.
"Baik tuan, mobil sudah disiapkan di depan tuan". Jawab arya yang buru buru membantu memasukkan pakaian pakaian Kevin kedalam koper.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!