Aku elena dwi santoso, hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah baruku, ayahku dipindahkan tugas kejakarta dan kamipun terpaksa pindah karena ayah tidak ingin jauh dari anak-anak dan istrinya. jadi ayah menyuruh kami ikut dengannya, aku merasa hidupku akan berjalan dengan menyebalkan, karena akan berbaur dengan teman baru, dan tetangga baru . itu membuatku cukup kesal, dengan pindahnya ayah yang secara tiba-tiba.
Disekolah. aku hanya duduk seperti lagi diperhatikan tapi akupun berpura-pura tidak peduli.
Ya berhentilah melihatku seperti itu, apa kalian tidak pernah melihat gadis secantik diriku. haa
Tiba-tiba ada bunyi langkah kaki yang aku dengar masuk, akupun menoleh melihatnya.
" Selamat pagi, anak-anak . kata Bu Siska, lalu menoleh kepadaku.
"Selamat pagi, bu. semuanya menjawabmya dengan nada tidak bersemangat.
Bu siska adalah guru yang paling tidak disuka oleh murid disini, aku ingat tadi, aku mendengar percakapan mereka .
" Hari ini yang ngajar bu siska yah, malas banget kalau guru kiler itu yang ngajar.
merekapun terlihat mendegus kesal.
Ya ampun. bu siska tuh bukan jahat tapi dia itu tegas. itu juga demi kebaikan kita semua juga kan. tanpa guru kita tidak akan bisa jadi apa-apa, walaupun kita selalu mengartikan bahwa guru itu jahat.
Tiba-tiba aku merasa ada yang meneriakiku. "Hei kamu, sedang apa disana aku sudah menyuruhmu maju, kenapa masih disana. kata bu siska.
"Iya bu, maaf tadi saya sedikit melamun. kataku kepada bu siska dengan nada malu. dan otomatis mereka meneriaki ku juga.
"Haha Hhuu. melamun kok dikelas, mau kesambet loe.
*ke**lihatannya mereka sangat senang, karena telah mengejekku*.
"Sudah, Sudah diam semuanya. kata bu siska dengan nada tidak senang.
Akupun berdiri disamping bu siska, lalu menghadap keteman-teman kelasku, bu siskapun mulai berbicara lagi.
"Kamu anak baru, silahkan kamu perkenalkan diri. kata bu siska lagi.
"Iya bu. kata elena
Dan elena mulai memperkenalkan diri.
"Halo. teman-teman namaku elena dwi santoso, kalian bisa memanggilku elena.
"Lalu mereka hanya menatap sinis dan tidak meresponku dengan kata kata.
Halo juga. aku fikir aku tidak akan diterima dikelas ini dengan baik.
Bu siskapun, melihatku lalu berkata.
"Jangan hiraukan teman-temanmu, mereka memang tidak bisa diajak kompromi. bersikaplah dengan baik nanti juga mereka akan berperlakukan mu dengan baik dan ingat jangan bertingkah aneh aneh seperti mereka, Silahkan kamu duduk ditempatmu kembali. kata bu siska kepada elena.
"iya bu. kata elena ke bu siska.
Lalu elena berjalan ketempat duduknya tadi. dengan tatapan teman-temannya yang tajam, elenapun tidak menganggapi, tatapan mereka kepadanya.
Bu siska, mulai melanjutkan pelajarannya. menjelaskan materi yang akan dipelajari hari ini. sedangkan tatapan sinis dari teman-temannya elena mulai membuatnya jadi biasa, elena hanya memperhatikan bu siska yang berdiri sambil memegang spidol ditangannya. sesering kali bu siska menulis dipapan lalu berbalik lagi melanjutkan penjelasannya. Elenapun menulis semua yang bu siska tulis dipapan. walaupun sedikit tidak paham karena elena sudah melewati banyak pelajaran semejak elena pindah kesekolah ini.
Belpun berbunyi, bu siska mengakhiri pelajaran hari ini. memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah. semua murid mendesus kesal. Bu siska tidak berhenti memberikan tugas untuk muridnya setiap kali bu siska masuk mengajar.
"Baiklah anak-anak kerjakan tugas kalian dirumah. ingat minggu depan ibu ingin tugas yang ibu berikan hari ini, maupun tugas yang kemarin harus dikumpul minggu depan. katanya dengan tegas.
"Iya, Buuu. kata muridnya dengan nada tidak semangat.
Bu siskapun mulai melangkahkan kakinya menuju pintu keluar, sedangkan elena mulai memasukkan bukunya lalu menganti buku baru untuk menunggu pelajaran kedua.
Tidak butuh waktu lama, bu siska keluar elenapun mendengarkan suara langkah kaki.
Dan elena mendengarkan teman-temannya dengan nada senang.
Yaa mereka kenapa kok kelihatannya sangat senang yah.
Guru yang membuatnya hati mereka senang. sudah masuk dikelas.
"Selamat siang. anak-anak. sambil tersenyum, sambil melirik kearah elena
"Selamat siang,Buu. kata muridnya .
Bu jeni, sudah duduk lalu membuka buku yang akan dia ajarkan untuk muridnya.
"Kamu anak baru yah. kata bu jeni sambil melihat kearah elena.
"Iya, Bu. kata elena dengan nada terbata-bata.
Bu jeni pun kembali tersenyum lagi.
lalu berkata kepada elena.
"Selamat datang yah, semogah hari-hari mu selalu menyenangkan, dan ibu berharap kamu betah bersekolah disini. Apa kamu sudah berkenalan dengan teman-temanmu. sambil melihat semua muridnya.
Elenapun, tidak tahu harus bicara apa. apa elena harus mengatahkan mereka sepertinya tidak menyukai keberadaannya.
Elena berdiri, lalu menatap bu jeni.
"Saya sudah berkenalan tadi, Didepan bu. kata elena.
"Oh begitu, syukurlah. sambil tersenyum
"Silahkan kamu duduk, kita akan melanjutkan pelajaran.
Elena duduk, dia tidak ingin melihat teman-temannya, elena tahu mereka pasti berkata.
Siapa juga yang ingin berkenalan denganmu.
Aku sangat kesal sekali, mana mungkin mereka membiarkanku berdiam diri saat jam pelajaran telah dimulai, apa mereka sungguh tidak menyukaiku, aku ingin mengajak mereka berkenalan tapi aku berfikir saat aku berkenal diri didepan, mereka juga tidak menjawab sapaanku jadi untuk apa juga.
Bel sekolahpun berbunyi, itu bertanda jam pulang.
"Baik anak-anak, kita akhiri pelajaran hari ini dan kerjakan tugas kalian dirumah dengan baik. kata bu jeni.
Terlihat dia sangat ramah kepada anak anak muridnya. tidak seperti bu siska yang mereka bilang guru kiler. elena pun tadi jadi bahan penindasannya, elena belum memahami pelajarannya dengan cepat .
Akukan anak baru jadi masih butuh bimbingan.
" Hai kamu, emang nggak pulang " kata Tio
" Aku mau pulang kok " kata elena ke Tio
lalu meninggalkan elena yang sedang memasukkan barang barangnya dengan cepat kedalam tas.
Tio saputra, ketua kelas disini.
Apa ! karena dia ingin mengunci pintu kelas ini. makanya dia mengajakku bicara supaya aku cepat cepat keluar dari kelas ini.
Ketika elena melangkah keluar dari kelasnya, tiba-tiba seseorang menabraknya dengan keras, dia terjatuh terus merintih kesakitan.
"Auuu. kakiku " kata elena sambil memengang kakinya yang kesakitan.
"Kau tidak apa-apa " sambil mengulurkan tangannya keelena.
Elena melihat keatas lalu menatap seseorang itu.
iya aku baik-baik saja sangat baik pula. kau tidak melihatku memegang kakiku, bodoh.
Elena tidak merespon ulur tangan seseorang itu tapi dia malah memandangnya lalu berkata.
" Hanya kakiku yang sedikit sakit. kata elena dengan tatapan kesal
"Ya sudah, sini aku bantu kamu untuk berdiri. kata yosa sanjaya.
Yosa sanjaya adalah anak pemilik sekolah ini. Para Wanita disekolah ini sangat tergila-gila dengan ketampanan yosa, dia juga siswi terbaik disekolah, semua nilai-nilainya sangat dibanggaka para guru-guru disekolah ini, ayahnya pun mengakui anaknya makanya dia tidak terlalu mencampuri urusan yosa, apapun yosa inginkan ayahnya tidak akan pernah menolak ataupun mengeluarkan sebuah kata tidak dari mulutnya. Yosa juga terlalu dingin untuk diajak bicara, walaupun wanita disekolah ini menyukainya, mendambakannya tapi mereka tidak akan berani untuk mendekati ataupun menyentuh yosa.
"Hei apa yang kau fikirkan, dari tadi aku menawarkanmu bantuan, kenapa mukamu sangat terlihat kesal melihatku" kata yosa ke elena.
Bantuan, kau fikir aku butuh bantuanmu kau yang sendiri ingin membantuku bukan aku yang meminta bantuanmu, gumamnya
"Terima kasih, aku bisa sendiri. kata elena
Lalu elena ingin meranjak untuk berdiri. tiba elena terjatuh lagi.
Sial, kakiku sakit sekali.
"Sudah aku bilangkan, sini aku bantu " kata yosa dengan muka kesal melihat elena yang keras kepala.
tiba-tiba yosa mengendong elena, dan itu berhasil menghentikan tatapan murid yang ada disana yang hanya tadi berjalan lalu hanya melihat elena dan yosa sekilas berbicara karena mereka takut jika mereka berhenti lalu melihat yosa itu akan membuat yosa sangat risih lalu berkata.
Apa yang sedang kalian lihat.
sedangkan wajah tidak suka melihat elena yang sedang digendong oleh yosa.
"Apa yosa menggendong murid baru itu, pasti wanita itu licik berpura-pura sakit untuk menarik simpati yosa. " kata wanita itu
dan diikuti dengan wanita lainnya.
" iya, dia sangat licik.
Sedangkan elena yang dari tadi berontak ingin diturunkan.
"Hei turunkan aku, aku bisa jalan sendiri kau tidak perlu menggendongku" kata elena keyosa dengan nada sinis.
Yosa tidak memperdulikan apa yang elena katakan padanya, dia malah mengeratkan tangannya, sontak saja elena kaget. dia hanya memilih menutupi wajahnya karena tahu dia sedang jadi pusat perhatian murid-murid disini.
Sampai diparkiran, elena merontak lagi berkata kepada yosa .
"Turunkan aku disini, lihat supirku melihatku aku tidak ingin dia berfikir tidak tidak tentangku lalu melaporkanku dengan ayahku.
"Benarkah, yah sudah dia sudah melihatmu jadi untuk apa kau turun, aku akan mengantarmu sampai kau masuk kedalam mobilmu. kata yosa dengan senyuman jailnya.
Belum saja yosa melangkahkan kakinya, supir elena sudah menghampirinya .
" Non elena kenapa, kok digendong" kata supir elena lalu melihat yosa dengan muka bertanya.
Baru saja elena ingin bicara, dia malah dikalah cepat oleh yosa.
"Tadi dia jatuh, waktu keluar dari kelas kurasa kakinya keseleo. kata yosa ke supir elena.
Apa jatuh, hei kau yang menabrakku kenapa kau tidak merasa bersalah dan mengakuinya. jangankan minta maaf kepadaku, kau juga tidak ingin disalahkan ternyata .
Supir elena membukakan pintu, lalu yosa dengan cepat memasukkan elena kedalam mobil. elena hanya terdiam dia juga tidak ingin berkata terima kasih kepada yosa karena sudah membantunya.
"Terima kasih, tuan sudah membantu non elena. kata supir elena keyosa.
Yosa hanya menganggukkan kepalanya lalu tersenyum tipis.
Akhirnya aku sampai dirumah, bibi keluar tiba-tiba pak kemal mengampirinya, entalah mereka sedang bicara apa, lalu aku melihat bibi mina menghampiri dan membuka pintu mobil. dia membantuku keluar, dan berkata
"Hati-hati non muda" kata bibi mina
Di memegangku untuk membimbingku berjalan dengan benar masuk kedalam rumah, pak kemal hanya mengikuti kami dari belakang, setahuku pak kemal tidak berani memegangku dia selalu saja memangil istrinya untuk membantuku seperti waktu aku masih dimakassar saat itu aku juga terjatuh karena ditabrak oleh temanku . Aku sangat mengidolkan laki-laki seperti pak kemal. dia sangat tahu batas, dan tahu harus melakukan apa. Dia tidak akan berani menyetuh perempuan lain jika itu bukan istrinya ataupun anaknya.
Aku masuk kedalam kamar, bibi mina masih membantuku bahkan membuka sepatuku, seragamku lalu mengambilkan baju ganti dilemariku untuk aku pakai nanti dan dia memberikan handuk untukku mandi setelah dia mengantarku masuk kedalam kamar mandi, menyediahkan air hangat yang akan aku pakai mandi.
"Hati-hati non elena, dia memegang tanganku dengan sangat hati hati.
"Iya bibi. kata elena dengan senyuman manis.
Akupun selesai mandi, merebahkan badanku dikasur dan bibi mina masih membantuku, dia menunggu tukang pijit yang tadi dia panggil untukku.
Ada yang mengetok pintu, lalu bibi mina meranjak untuk membuka pintu, ternyata tukang pijit itu, pak kemal terlihat mengatarnya untuk memperlihatkan kamarku.
"Aaaak. sakit. aaak sakit. akupun merintih sakitan,
Hei apa tukang pijit ini ingin membunuhku. aku sudah berteriak sakit dia malah mempercepat pijitannya .
Sotak aku kaget ketika dia menarik kakiku dengan keras.
Aaaahh. tiba-tiba kakiku terasa ringan lalu sakitnya pun tidak sesakit tadi wah hebat sekali tukang pijit ini
"Bagaimana kaki non elena, apa sudah baikan" kata wanita tukang pijit itu
"Wah kakiku terasa ringan, tidak sesakit tadi. terima kasih yah, kata elena ketukang pijit itu
"Sama-sama non. kata tukang pijit itu lalu tersenyum.
Selesai elena dipijit, bibi mina mengantarkan tukang pijit itu keluar memberikan amplod yang elena berikan tadi kepadanya untuk diberikan tukang pijitnya, lalu membiarkan elena untuk beristirahat.
Tiba-tiba saja elena terbangun dari tidurnya.
"Matilah aku besok, kenapa aku baru mengingatnya. mereka memandangku dengan sinis seakan mereka tidak menerima laki-laki itu menggendongku. kata gumamnya
Dia mendengar suara ibunya diluar.
"Elena, kata mama elena yang sambil mengetok pintu.
"Iya,Ma. silahkan masuk. kata elena sambil memandang pintu itu.
"Kau baik-baik saja anakku, kata mama elena sambil mengelus kepala putrinya itu.
"Iya, Ma. aku baik baik saja, aku hanya terjatuh lalu keseleo tapi sudah dipijit kok.
Tadi bibi mina memanggil tukang pijit kerumah untuk memijitku dan itu membuat kakiku sedikit baik.
"Syukurlah. kau harus lebih hati-hati lagi. ibu sangat khwatir ketika bibi mina bilang kamu jatuh disekolah. kata mama elena yang dari tadi mengelus rambut putrinya.
"Iya, Ma. elena akan berhati-hati" kata elena dengan nada mengantuk, kenapa tidak kepalanya dielus oleh mamaya, yang membuatnya tiba-tiba mengantuk.
"Tidurlah" kata mama elena sambil mengelus kepala putrinya itu.
Dan elenapun tertidur. lalu mama elena beranjak keluar membiarkan putrinya beristirahat.
Hari ini Elena sangat kecewa dengan ayahnya. Baginya ayahnya sangatlah egois tidak memikirkan apa yang dia inginkan. Memutuskan hal tanpa meminta pendapat Elena dulu.
Seorang Ibu, Mama Elena hanya mengikuti walaupun dia tahu suaminya memang keras namun dia juga mengerti keputusan suaminya itu. Bahwa semua ini untuk kebaikan anak gadis satu-satunya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!