Cisya Ainara Charlotte, gadis yang baru memasuki sekolah menengah atas,biasa teman-teman memanggilnya Cici, Cici adalah gadis yang imut dan menggemaskan karna Cici berdarah campuran Jerman dan Jawa.
"Mom,aku pergi keluar sebentar, mau cari bahan untuk MOS besok!" teriak Cici terburu-buru keluar rumah.
"Ci, jangan lupa bawa payung!" Mommy Cici berniat memberikan payung pada Cici.
" ya Tuhan, anak itu cepat sekali larinya"ujar Mommy Cici yang celingukan mencari anaknya.
"Mommy, selalu saja khawatir!,langitnya saja cerah begini,kenapa harus membawa payung,merepotkan saja!" gumam Cici
Dengan langkah tergesa-gesa Cici menuju halte bus terdekat,Cici sebenarnya termasuk keluarga berada,namun dia terdidik hidup sederhana oleh keluarganya.
" wah kenapa busnya jam segini belum datang?, 2jam lagi tokonya pasti tutup!" Cici gelisah menengok ke arah kiri berulang kali, berharap bus yang di nantinya segera datang.
"sepertinya, aku harus mengandalkan kakiku untuk ke pangkalan angkot sekarang!" Gumam Cici yang kemudian berjongkok dan menali kedua sepatunya erat agar tidak terlepas,belum sempat berlari Cici terkejut dengan teriakan ibu-ibu.
"Copet-copet!,tolong copet!!!"
Cici menengok ke belakang, terlihat sang copet berlari ke arah gang kecil dengan membabi buta, mungkin karna panik.
"Copet ini sungguh tidak beruntung!" ujar Cici, putar balik menuju gang sebelah mencari jalan tembus agar berpapasan dengan si copet.
"ahhh itu dia...!"
dengan santai Cici berjalan menabrak si copet, dengan cepat pula Cici merebut tas yang ada di tangan Copet.
"Hey, anak kecil jangan ikut campur!!" bentak si copet ke Cici,sambil tanganya mencoba meraih-raih tas hasil copetanya dari tangan Cici.
Cici dengan santainya mengalih-alihkan tas yang akan di raih si copet,kanan, kiri, atas bawah.
sungguh sang copet merasa jengkel dipermainkan gadis ingusan ini,
terlihat ibu pemilik tas sudah berlari semakin dekat dengan beberapa orang yang ikut mengejar si copet.
sungguh situasi terdesak.
sang copet mengambil pisau kecil dari dalam saku jaketnya.
" berikan tasnya!,aku akan melepaskanmu anak kecil!" ancam si copet sambil menodongkan pisau ke arah Cici.
ibu pemilik tas dan para pengejar menghentikan langkahnya secepat kilat saat melihat situasi Cici dalam bahaya Karna di todong pisau oleh si copet
"sudah nak berikan saja tas ibu,nanti kamu akan terluka!"kata ibu pemilik tas.
"Kau dengar itu?,berikan tasnya!!!" bentak si copet.
"aih aih aih aih wah kalau aku tidak mau gimana?" ujar Cici santai.
"Dasar,...!" si copet mengarahkan pisaunya ke perut Cici.
"Aaaaahhhhhh" teriak ibu pemilik tas
dengan lincahnya Cici menggeser tubuhnya kesamping menghindari pisau.
"wah, om terburu-buru sekali... lihatlah di gang ini ada cctv memantau!!" ujar Cici bermaksud mengelabui si copet.
"Sejak kapan di gang ini ada cctv, kau mau membohongiku?? dasar anak kempong!!!" ujar si copet yang tak percaya, karna ini adalah wilayahnya.
"Coba tuh tengok sekeliling,makanya kalau mau copet itu mantau dulu aman nggak buat sembunyi!!" ujar Cici membohongi pencopet.
sicopet mendongak ke atas dan melihat sekeliling mencari cctv yang di maksud Cici ,ibu pemilik tas dan beberapa orang pengejar pun juga ikut terkecoh.
Dengan sigap Cici menendang tangan pencopet yang memegang pisau, hingga pisau yang dipegang si copet terpental jauh.
batin si copet "sial kena tipu bocah ingusan"
sekarang posisi copet semakin terdesak.
si copet berusaha melarikan diri...
dengan cepat Cici mengalungkan tali tas selempangnya keleher si copet dan menarik hingga jatuh.
beberapa pengejar dengan sigap membantu menangkap si copet hingga tak berkutik, mereka memukuli si copet habis-habisan.
" kakak-kakak, bawa aja ke kantor polisi, dia juga manusia!" ujar Cici sambil menyerahkan tas pada pemiliknya.
"Inih buk, tas ibu...!" Cici menyerahkan tasnya.
"aduh,nak ibu terimakasih sekali!" ujar ibu itu sambil mengambil beberapa lembar uang dan memberikan pada cici.
"ibu cuma bisa berterima kasih dengan ini nak, jika tadi kamu terluka, ibu sungguh akan merasa bersalah!" ujar ibu itu memberikan uang ketangan Cici.
"ibu, maaf saya tidak bisa menerima ini bu,saya ikhlas...!" Cici mengembalikan uang ke tangan ibu itu.
"wah, jarang sekali ada anak tulus dan pemberani sepertimu di jaman sekarang nak!"
"ah, ibu bisa aja, ibu mau kemana buk, kenapa sendirian?" tanya Cici.
"Ibu mau belanja nak,anak ibu pulang dari luar negeri semalam, dia ingin dibuatkan nasi kuning kesukaannya hehehe, makanan di sana katanya tidak cocok dilidah hehehe!"
" anak ibu kuliah di luar negeri?" tanya Cici
" anak ibu menjadi instruktur BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing) di Amerika nak! entah apa itu ibu juga tidak begitu mengerti,hehehe!" ujar ibu itu merenges.
"oh, anak ibu mengajar bahasa Indonesia disana?"
"ya seperti itu mungkin nak,tapi dilihat-lihat sepertinya kamu blasteran ya nak?" tanya ibu itu sambil melihat-lihat wajah Cici lebih jelas.
"ayah saya berdarah Jerman, daa ibu saya berdarah Jawa heheheh!" jawab Cici merenges.
"wah, pantas saja agak kebule-bulean,oh iya nama kamu siapa nak?,nama saya Lastri!, panggil aja ibu Lastri!" ibu Lastri memperkenalkan diri.
"saya Cisya bu!" jawab Cici.
"iya nak Cisya.ibu telpon anak ibu dulu ya, nanti biar kita antar sekalian nak Cisya mau kemana.!" ujar ibu Lastri segera menghubungi anaknya.
"aduh buk tidak usah,biar saya naik bus saja!" Cici menolak secara halus.
"tidak-tidak,tolong tunggu sebentar nak Cisya!"ujar bu Lastri menelpon anaknya.
"Hallo nak, jemput ibu di jalan Cempaka 1 segera ya!"ujar ibu Lastri pada anaknya.
"yuk nak kita duduk situ!" ajak Bu Lastri ke bangku pinggir jalan yang tersedia di city walk.
merekapun duduk dan bercerita panjang lebar dengan akrab,
Cici berkali-kali menengok jam tangannya
dalam hati Cici...
"astaga mati aku sudah jam 4 ,ini tidak akan terburu waktunya!aku memang pandai menyusahkan diri sendiri!".
tiba-tiba ada suara klakson mobil yang berhenti di depan mereka.
"oh itu anak saya, ayuk nak masuk!" ujar bu Lastri membukakan pintu depan untuk Cici.
"Lif, kita antar nak Cisya dulu ya!" ujar ibu Lastri pada anaknya.
Alif dan Cici saling memandang dan memberikan senyum.
Mama, ini anak siapa lagi?, tapi kali ini pilihan mamah sangat cantik
Dalam hati Alif salah sangka.
Alif mengira jika Cici adalah wanita ke 20 yang mamahnya carikan untuk dijodohkan
ibu Lastri kemudian membuka pintu belakang dan masuk.
"nak Cisya,ini anak saya namanya Alif Naufal!"ibu Lastri mengenalkan anaknya.
Cici hanya tersenyum...
"Alif, ini nak Cisya tadi yang menyelamatkan tas ibu dari Copet!, sungguh nak Cisya ini sangat pemberani melawan Copet itu blablablabla!" cerita panjang lebar ibu Lastri pada Alif.
Haduh, mamah ini pakai Trik apa lagi?, baiklah aku akan mengikutanya dulu
Dalam hati Alif yang masih salah paham.
"ah, benarkah?,terimakasih sekali ya non.kami berhutang budi padamu !" ujar Alif sambil memandangi Cici.
"tidak om, itu hanya kebetulan saja saya ada di situ tadi!"ujar Cici tersenyum ramah.
"om?, apa mukaku terlihat sangat tua?" tanya Alif pada Cici.ibu Lastri tertawa menahan tawanya dibelakang.
"ah sepertinya anda terlihat seumuran om saya!"
jawab Cici.
"Tapi sepertinya umur kita tidak terpaut jauh,!" ujar Alif menebak,
"benarkah?,umur saya sekarang 15th, kalau anda berapa?"tanya Cici pada Alif.
"apa?, jangan bercanda nona!" Alif tak percaya karena jika dilihat postur tubuh Cici ini seperti anak kuliahan.
"kenapa tidak percaya, aku baru masuk SMA tahun ini om. ini aku ingin pergi mencari bahan MOS untuk besok, tapi sepertinya tokonya sudah mau tutup!" ujar Cici.
Oh benarkah, yang dia ucapkan?, aku kira dia orang suruhan mamah untuk mendekatiku,
Tapi sepertinya dia tidak sedang berbohong.
Dalam hati Alif.
"mau ke toko mana?" tanya Alif.
"ke Toserba!" jawab Cici
Alif menambahkan laju kecepatan menuju toko yang dimaksud Cici, sesuai ingatan Alif, karna dia baru pulang dari luar negeri mana tahu sudah pindah tempat.
"pakai sabuk pengamanya non!" ujar Alif.
Cici memakai sabuk pengaman.
Alif, slalu mencuri-curi pandang pada Cici
sungguh manisnya gadis kecil ini.
sayang sekali masih sangat kecil...
dalam hati Alif.
"Apa di sini, tokonya?" tanya Alif.
"Benae om,Ibu, Cisya sangat berterima kasih atas tumpangannya, makasih juga ya om!"ujar Cici melepaskan sabuk pengaman, dan segera turun dari mobil.
"bagaimana jika menunggu nak Cisya?, nanti kita antar pulang sekalian!"
"tidak usah buk, terimakasih nanti biar Cisya pulang naik taksi!"
"oh baiklah!, kalau begitu , ibu ucapkan terimakasih sekali lagi, ya nak!" ujar bu Lastri.
"iya buk!, kalau begitu Cisya masuk dulu, keburu tutup!" ujar Cici, mengangguk
dan berlari masuk ke toko tergesa-gesa.
Alif memperhatikan Cici masuk toko sampai tak terlihat.
"Ayo lif jalan!" ujar ibu Lastri mengagetkan anaknya,karna mamahnya sudah pindah di kursi depan.
"mamah!,bikin kaget saja!" ujar Alif terkejut.
"apa kau menyukainya?" tanya ibu Lastri.
Alif hanya tersenyum simpul.
"Jika suka ,kita tunggu saja nanti ibu yang akan meminta nomernya atau kita antar kerumahnya!" ujar ibu Lastri memberi ide penuh dengan semangat.
"Mamah, tenanglah!,jika kita berjodoh Tuhan akan mempertemukan kami kembali!" Ujar Alif segera memacu mobilnya.
ibu Lastri hanya tersenyum.
dalam hati
akhirnya,anaku menunjukan sifat normalnya...
aku kira karna dia terlalu lama di luar negeri jadi tidak normal...sungguh melegakan hati,karna sudah banyak wanita yg aku jodohkan di tolak mentah olehnya.
"mah, kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Alif.
"mamah seneng nak, ternyata kamu masih normal!" ujar bu Lastri keceplosan.
"Apa, mah?" tanya Alif jelas.
"Ah, enggak!, heheeh"
"mah, jadi selama ini,mamah mengira aku tidak normal?"tanya Alif.
"hehehehehhe, iya...!" jawab ibu Lastri merenges.
"Astaga mah..bukanya tidak normal, tapi Alif belum menemukan yang pas di hati!, Alif nggak mau buru-buru mah, Alif pingin cari wanita yang mau di ajak hidup sederhana saja,kalau ada mau langsung Alif nikahin! hehehehe." Ujar Alif menjelaskan pada mamahnya.
"Oh, begitu!, ya kan kamu bisa PDKT dulu Lif,biar tahu gitu...!" ujar bu Lastri.
"Buang-buang waktu mah, ntar endingnya jagain jodoh orang lagi!" ujar Alif.
"ya udah terserah kamu lah!, tapi mamah sudah ingin nimang cucu...!" ujar ibu Lastri.
" hahahhaha nimang cucu tetangga dulu aja mah!" jawab Alif santai.
" huhhhhh, kamu ini anak mamah satu-satunya, kalau kamu pergi-pergi pasti sepi, carikan mamah menantu dong lif!" pinta ibu Lastri.
"Sabar mah.belum ada yang nyantol dihati!" jawab Alif singkat.
"ya udah mamah doakan semoga cepat ada yang nyantol!"ibu Lastri mendoakan anaknya.
"Aamiin!" Alif mengamini doa mamahnya.
*****
"syukur deh dapat bahan-bahannya!" gumam Cici lega dan berjalan keluar toko,baru sampai di depan pintu,tiba-tiba hujan deras.
"Mom, ternyata kekhawatiranmu benar terjadi, astaga, lain kali aku akan menurut mom..!" gumam Cici berteduh di emper toko.
Cici mengambil ponselnya, berniat untuk menghubungi ojeck online, namun apalah daya handphone pun lowbat.
"Ah, sungguh sial!" gumam Cici kesal,dan berjongkok, menadahkan tanganya menerima tetesan hujan deras yang datang.
tiba-tiba seseorang datang ,dan juga berteduh berdiri di samping Cici.
Cici mendongakkan kepalanya memandang, siapa yang berteduh di sampingnya
"Kakak senior!" panggil Cici .
seseorang yang dipanggil kakak senior oleh Cici menunduk ke arah suara yang memanggilnya.
"Cici!, kau juga berteduh?" tanya kakak senior,
kakak senior ini adalah, senior Cici di Club' bela diri.
namanya Haska dia anak kuliahan,yang juga mengajar bela diri untuk sekedar hobby.
"iya kak lupa tidak membawa payung..." jawab Cici.
"Ya udah kakak antar ya, mobil kakak parkir jauh di sana!, kamu tunggu di sini ya, kakak ambil mobil dulu...!" Haska bergegas berlari ke parkiran mengambil mobilnya.
sungguh Cici tidak enak hati melihat seniornya hujan-hujanan begitu,tapi mau bagaimana lagi Cici memang tidak bisa kena air hujan.
tak lama kemudian mobil Haska berhenti di depan emper toko dimana Cici berteduh,Haska segera turun mengambil jaket di mobilnya dan segera menghampiri Cici .
"Ayo berteduh di bawah jaket kakak!" ajak Haska melebarkan jaketnya di atas kepala Cici.
Cici segera mengikuti ajakan seniornya.
dan melangkah menuju mobil Haska.
Haska segera membukakan pintu dengan tangan kirinya dan tangan kanan,masih bertahan di jaketnya.
Cici segera masuk dan Haska segera berlari masuk ke kursi kemudi .
"Kakak, terimakasih dan maaf membuat Kakak basah kuyup, Cici khawatir kakak sakit!" ujar Cici.
" Hey, aku ini pendekar sejati, mana mungkin jatuh sakit karena hujan!" ujar Haska menghibur Cici .
"ah kakak, kau ini, buktinya aku ini pendekar yakg tak bisa terkena hujan!" ujar Cici.
"Itu karna kamu pendekar imitasim hahahhaha!" ujar Haska meledek.
mereka bercanda gurau sepanjang jalan menuju rumah....
Author:
Hallo, ini novel keduaku
yang pertama Duda istimewa ku...
yang juga masih Up...
😇❤️
yuk....berikan like dan semangatnya!
"Pak!, tunggu!" teeiak Cici sambil berlari.
"hmmm,cepat non...!" ujar pak satpam yang hampir menutup gerbang.
"heh heh heh heh." Cici terengah-engah, karna mengejar waktu, untuk pertama kalinya hampirmsaja terlambat.
" makasih ya pak!" ujar Cici
" lain kali datang lebih awal ya non!"
"Siap pak!!"jawab Cici.
Cici segera berlari menuju aula sekolah...
"hey!,kamu cepat masuk barisan!!" teeiak Ketua Osis pada Cici.
Cici langsung masuk ke barisan.
"Hai semua, hari pertama kali kalian mosuk sekolah, kalian akan berkeliling untuk mengenal lingkungan sekolah baru kalian, yang akan di pandu oleh kakak Osis, ingat berbaris yang rapi!"ujar ketua osis.
Para peserta didik baru pun mengikuti arahan osis,berkeliling lingkungan sekolah.
Setelah, berkeliling sekolah selesai saatnya istirahat,
"kalian bisa pergi ke papan pengumuman untuk melihat dimana ruang kelas kalian, setelah itu boleh istirahat lalu absen dan boleh pulang!" perintah ketua osis.
"wah, enaknya..."
" iya aku kira kita akan di jemur selama Mos disiang hari"
"wah, apa besok kita sudah bisa masuk kelas?"
Bincang para peserta anak didik baru.
"karna masuk ke sekolah ini kalian sudah melalui tes tertulis yang tidak mudah,pihak sekolah, tidak akan mempersulit kalian lagi,untuk menimba ilmu di sini,
Selamat bergabung di SMANSA., semoga kalian dapat menjadi generasi penerus yang lebih baik lagi!" ujar ketua osis.
"sekarang boleh bubar!"
Semuanya pun membubarkan diri,ada yang ke arah,papan pengumuman, ada yang ke kantin dll.
Dan cici berjalan menuju kantin,jika ke papan pengumuman sekarang pasti akan berdesakan.
Cici duduk di bangku paling pojok di kantin,karna semua yang dikantin kebanyakan kakak kelas.
"bu, bakso sama lemontea satu ya?!"pinta Ciici pada ibu kantin.
Tek lama pesanan pun datang, setelah pesanan datang Cici segera menikmati pesananya.
"Hallo,sendirian aja!, boleh saya duduk di sini?"ujar seseorang menyapa.
Cici mendongak,memandang orangbyang menyapanya.
Cici hanya mengangguk dan melajutkan makan.
"kenalkan aku Gren anak kelas 12 (A)! "Ujar Gren memperkenalkan diri mengulurkan tangan.
Saat Cici akan menerima uluran tangannya,tiba-tiba ada tangan lain yang menjabat tangan Gren.
"Alif Naufal,guru bahasa ingris baru, dan juga wali kelas 12 (A) yang baru!" sahut Alif tersenyum ramah,
"astaga, om?, ngajar di SMANSA? Kebetulan sekali!"Ujar Cici sedikit terkejut, karna sangat kebetulan.
"om?"Gren kebingungan.
"apa kau tidak mendengar bell masuk, muridku?" tanya Alif pada Gren, yang mengingatkan.
"ah, baik guru saya masuk!!" Gren segera berlari menuju kelasnya.
"kau sekolah di sini?" tanya Alif.
"iya om...eh Guru... Hehehe!" jawab Cici serba salah.
"hmmm, bisa masuk kesini sangat tidak mudah, karna bukan hanya nilai dan hasil tes saja,tapi juga perilaku kalian di sekolah sebelumnya juga menjadi pertimbangan,karna sekolah di sini tidak menerima murid nakal,di sini tak masalah mendapat murid sedikit yang terpenting bibitnya berkualitas!" ujar Alif.
"wah, bukankah om guru baru di sini?, Kenapa bisa tahu banyak tentang sekolah ini?" tanya Cici heran.
"karna aku alumni di sini!"jawab Alif.
"wah, pantas saja kakak bisa menjadi BIPA di Amerika,kakak lulusan dari sini?"ujar Cici meyakinkan,
"yups...!" jawab Alif singkat.
"tapi kenapa om malah, mengajar di sini?, bukankah di sana gajinya lebih besar?" tanya Cici heran.
"siapa bilang?,di sini juga gajinya besar!, guru di sekolah ini gajinya perjam 500ribu itu belum tunjangan ,dan lain-lain makanya guru di sini mengajar sekuat tenaga dan sepenuh hati,guru di sini akan mengamati bakat anak terlebih dulu dan mengarahkanya,setelah lulus dari sini mereka bisa kuliah keluar negeri bahkan bisa mendapatkan pekerjaan sesuai hobby atau keahlian mereka!,berati kau termasuk hebat bisa di terima di sini!"ujar Alif menjelaskan.
"hmmmm, beruntung sekali aku bisa masuk ke sini ya!"ujar Cici, merasa sangat beruntung.
"Hmmmm maaf boleh tanya?, kamu masuk sini melalui jalur reguler apa beasiswa?!"tanya Alif penasaran.
"aku jalur reguler om, memang di sini ada beasiswa?"
"ada, aku dulu masuk jalur beasiswa, jika tidak lewat beasiswa mana mungkin aku bisa masuk ke sini dan seperti sekarang...!"
" tapi, sepertinya semua murid terlihat sama di sini!" Ciici mengamati semua siswa-siswi yang berlalulalang.
"hmmmmm karna sekolah tidak memperbolehkan murid membawa motor atau mobiil, justru sepeda di haruskan untuk zona terdekat, itu juga berlaku untuk guru di sini, jadi semua terlihat sama."
"iya, aku ingat aku juga menandatangani peraturan yang harus di taati murid, untuk yang zona jauh sekolah menyediakan asrama dekat sini"Ujar Cici.
"yups sekolah ini menjadikan yang tidak setara menjadi setara!"
"pantas saja daddy memaksaku masuk ke sini, aku pikir ini sekolahan kusus orang-orang elite, ternyata memang sekolah yang berkualitas...!"
"hemmm,apa kau tidak melihat dikelas mana kau akan belajar?"tanya Alif.
"oh, iya!, aku bayar dulu deh, lalu ke papan pengumuman...!" jawab Cici,bergegas berdiri hendak membayar makananya.
"berapa bu?, bakso sama es lemontea?" tanya Cici pada ibu kantin.
"20ribu saja neng..." jawab ibu kantin.
Alif langsung mengulurkan uang,dengan sigap.
"tidak perlu om, saya ada!" ujar Cici bermaksud menolak.
"bukan masalah ada tidak, ini salam pertemuan kita yang kedua,yuk kita lihat dimana kelas mu...!"ajak Alif mengalihkan topik.
Merekanpun berjalan menuju papan pengumuman bersama dan melihat daftar nama dengan teliti.
"siapa nama lengkapmu?,biar aku bantu cari!" ujar Alif
" Cisya Ainara Charlotte..."jawab Cici
Mereka mencari satu persatu dari atas ke bawah.
"ah, ini kau di kelas sepuluh A...!"ujar Alif yang lebih dulu menemukan.
"wah, iya nih...apa om bisa antar aku ke sana?, sekolahan ini sayang besar!"
"oh, aku juga tidak tahu letak bangunan yang sekarang, karna aku hanya mengajar kelas 12 itu juga baru hari ini,hehehe tapi kita bisa cari sama-sama!"ujar Alif.
Mereka berjalan menurut feeling saja dan bertemu dengan segerembol murid kelas 11, karna setiap kelas memiliki warna seragam yang berbeda, jadi mudah untuk memedakan.
"permisi, kamu anak kelas 11kan?, apa kamu tahu dimana bangunan kelas 10?" tanya Alif ssopan.
"wah, ganteng banget!"
"Iya ganteng ih, bukankah ini guru kelas 12?"
"jadi pingin cepat naik kelas!"
Bisik-bisik segerombol murid perempuan kelas 11.
"hallo, kakak..bisa kasih tahu saya?, dimana kelas 10?" tanya Cici yang menghentikan bisik-bisik mereka.
"oh, di sebelah sana, dekat gerbang utara, samping lapangan basket!" ujar salah satu murid.
"oh, di sana...terimakasih kakak...!" Cici menundukan kepala.
"sama-sama...!" jawab segerombol murid kelas 11.
Meraka berjalan menuju bangunan yang dituju...
"om aku bisa ke sana sendiri, apa om tidak ada jam mengajar...?"tanya Cici.
" sudah tadi jam pertama,sekarang free!, aku akan mengantarmu!" Ujar alif.
"Ah, baik terimakasih om!"
"awasssss!" teriak Alif menarik Cici ke pelukanya dengan tangan kirinya,dan tangan kanan menangkap bola basket yang hampir mengenai kepalanya.
Astaga, jantungku berdetak kencang sekali...
Dalam hati Alif.
" maaf pak guru!,kami tidak sengaja..!" murid yang tak sengaja melempar bola basket meminta maaf .
"loeh, kamu Gren!" ujar Alif terkejut.
"Ya guru, kami sedang latihan!" jawab Gren sopan.
"Ya,sudah! tidak papa, lanjutkan bermainmu!" ujar Alif santai.
"Baik, pak guru terima kasih!" ujar Gren, sambil mencuri-curi pandang pada Cici,
dalam hatinya, cantiknya adek kelas baru ini, tadi belum sempat tahu namanya
Green kembali melanjutkan permainanya.
"apa kau baik-baik saja?" tanya Alif.
Cici mengangguk...
"tapi om, pergelangan tanganmu merah, sepertinya itu terkilir?" tanya Cici.
"tak masalah ini tidak sakit!,ayok ke sana!" ajak Alif mengalihkan pembicaraan.
Cici mengikuti langkah kaki Alif,mereka pun sampai di bangunan kelas 10.
"ini kelasku? 10 A? Wah nyaman sekali...!" ujar cici senang melihat kelasnya.
"wah, sekarang lebih canggih dari zamanku...kau harus rajin belajar ya!" Alif menyemangati.
"hmmm...wah, di sini rupanya tempat absenya, kayak bekerja kantoran ya, pakek Fingerprint...!" ujar "Cici mengantri untuk absen.
"setalah ini apa kau mau langsung pulang?" tanya Alif.
"tidak om.,aku mau ke tempat latihan dulu!"jawab Cici.
"panggil aku guru kalau di sekolah, tapi kalau di luar kau panggil saja aku kakak, rasanya aneh aja semuda ini kau panggil om...hahahah!" uja Alif tertawa.
"ah iya guru..." jawab Cici.
"bagus anak pintar,lain kali aku akan mengantarmu pulang,jika kau mau, mainlah ke rumah, karna mamah selalu mencarimu di dekat halte bus,dia sungguh ingin punya anak perempuan...mainlah sesekali untuk menyenangkan hatinya...!"ujar Alif.
"ah, iya, bu Lastri sangat baik guru,lain waktu aku akan mengunjungi ibu Lastri!" jawab Cici girang.
"Guru aku duluan...!"pamit Cici.
"hati-hati dijalan" ujar Alif tersenyum.
Cici berjalan pergi meninggalkan Alif.
"astaga, jantungku masih berdebar...." gumam Alif memegang dadanya dan masih melihat cici dari belakang.
***Author:
Maaf ya karna kelamaan untuk update,,,,
Yuh pengen update sekalian banyak...
Yuh...judulnya saja sudah ketahuan...
Mereka adalah guru dan murid...
Apakah Alif sudah tumbuh benih-benih cinta?
Next...
Like dan komen jangan lupa ya...
Yang belum baca novel pertamaku coba baca deh...
Hehehhe***
Sampai ditempat latihan,
"Kak haska, dengan siapa tuh..." gumam Cici yang melihat seniornya sedang berbincang dengan seorang wanita.
"selamat siang...!" sapa Cici pada seniornya.
"siang Ci, kenalkan ini teman kakak,Siska!" Haska memperkenalkan teman wanitanya.
"salam kenal kak Siska, saya Cisya atau biasa di panggil Cici!" Cici mengulurkan tangan memperkenalkan diri.
Siska menjabat tangan Cici dan tersenyum tipis.
"Dia, muridku..." ujar Haska.
"oh...muridmu,aku kira dia pacar barumu,ternyata kamu belum bisa move on ya dari aku?" ujar Siska percaya diri.
"ah, itu sudah berlalu, kenapa kau mengungkit kembali?" ujar Haska menahan rasa kesalnya, karna memang itu benar.
"kakak, aku ganti dulu !" ujar Cici yang tidak mau mengganggu obrolan mereka.
Cici berjalan menuju ruang ganti.
"Astaga, ternyata itu mantan kak Haska..." Gumam Cici...
Sambil mengganti pakaian.
Setelah selesai berganti pakaian Cici kembali menghampiri Haska.
"Siska, jika sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku pamit dulu,saatnya melatih!"ujar Haska berlalu menarik tangan Cici.
"kakak, jika masih ada perlu aku bisa menunggu sambil pemanasan!" ujar Cici merasa tak enak hati.
"aku tidak ada keperluan, semua sudah selesai, yuk pemanasan bersama!"ajak Haska.
Cici tersenyum girang,mereka lari memutari ruangan latihan 10 kali setelah itu melakukan pemanasan dan berlatih.
Ternyata Siska masih setia berdiri, dipinggir area latihan.
Batin Siska,
Apa itu terlihat seperti pelatih dan murid? Kenapa mereka sedekat itu?
Aku tidak percaya kau bisa melupakanku...
Aku akan membuatmu kembali bertekuk lutut padaku...
Dalam hati siska yg cemburu .
Siska pun berbalik pergi .
"Akhirnya dia pergi!" ujar Haska merasa Lega.
"apa kakak masih mencintainya?" tanya Cici.
Haska hanya terdiam.
"maaf kakak karna Cici ikut campur!"
"tak apa, dulu dia gadis yang lugu,sangat sederhana,kita saling mencintai, namun ibuku tak menyukainya!, ibuku selalu bersikap tidak baik padanya dan membuat hatinya terluka, dia pergi tanpa sepatah kata dan sekarang dia kembali, namun sudah bukan seperti dia yang ku kenal dulu!" Haska menceritakan masalalunya.
"Apa kakak tahu, apa yang membuatnya berubah?" tanya Cici penasaran.
Haska hanya menaikan bahu..
"sampai sekarang dia masih berhutang penjelaskan padaku,namun dia tak mau menjelaskanya padaku,jadi aku juga tidak tahu apa yang membuatnya berubah" ujar Haska menghela nafas panjang.
"hmmm,kakak tidak ingin mencari tahu?"
"Tidak, aku akan menunggunya untuk mengatakanya sendiri!"
"semoga hubungan kalian cepat membaik!" ujar Cici mendoakan.
"mungkin juga tidak, karna dia sudah bertunangan dengan orang lain..."
Ujar Haska yang kehilangan harapan.
"kenapa kakak tidak mengikhlaskanya saja, kakak cari orang yang bisa menerima kakak apa adanya saja!"
"jika itu mudah akan aku lakukan, karna permasalahanya bukan hanya pada move on, tapi juga pada ibuku yangg sangat kolot!"Haska mencurahkan kegundahanya.
"maka carilah wanita yang sama-sama mau berjuang bersamamu!"
"apa, Cici mau berjuang bersamaku?" tanya Haska tiba-tiba.
"ah, itu..aaa aaku...!" Cici benar-benar terbelalak, dengan pertanyaan Haska,hingga tak bisa berkata-kata.
"ahahhahaha,kau tidak bisa menjawabnya?,lupakan saja!" ujar Haska santai.
"dasar, kakak!, suka bercanda saja!" ujar Cici yang sebenarnya dalam hati ingin menjawab iya, tapi ragu karna, dia belum pernah jatuh cinta, entah apa yang di rasa pada Haska, rasa nyaman yang dia rasakan didekatnya,entah itu hanya sebatas senior dan junior saja atau lebih, Cici sendiri juga tidak bisa memahami perasaanya sendiri.
"apa kau tidak punya orang yang kau sukai?" tanya Haska pada Cici.
"kakak bertanya padaku?"
"bukan ,sama tembok!, astaga memang di sini ada orang lain?"ujar Haska gemas.
"kakak suka curhat sama tembok ya?, ahahhahah,gila dong...!" Cici meledek Haska.
"iya, kau juga gila dong!"Balas Haska.
"enak aja...!"
"ya iyalah,jika tidak gila, masak iya bisa ngobrol sama orang gila,kan berarti kita satu saluran hahahhaha.." ujar Haska tertawa.
Cici memukuli pundak Haska kesal,
Haska mengusap kepala Cici gemas.
"jadi apa ada laki-laki yang kau suka?bukankah seumuranmu masa-masa jatuh cinta?" tanya Haska.
"Hmmm,aku bahkan tak mengerti bagaimana rasanya jatuh cinta!" ujar Cici polos.
"ya memang sulit, mendeteksi rasa cinta, terkadang kita menyalah artikan rasa nyaman itu cinta,rasa suka itu cinta, padahal semacam itu belum tentu rasa cinta!" ujar Haska.
"hmmm,...aku ingin seperti mommy dan daddy, mereka sama-sama sekali jatuh cinta lalu menikah...!" ujar Cici.
"jika perjalanan hidup kita bisa di setting seperti itu, maka aku tidak akan jatuh cinta pada Siska...!" Ujar Haska.
"ahhahahhaha iya ya..ya biarkan saja berjalan apa adanya,aku ganti baju dulu kak.!" Cici bergegas ke ruang ganti.
"okey..."jawab haska.
*****
" mau langsung pulang ??" tanya Haska.
"tidak, mau ke toko buku dulu..!" jawab Cici.
"Ayo!, sekalian,aku juga mau ke toko buku juga!" ujar Haska.
"oh,,,baiklah...!"
Sampai di toko buku...
"apa yang ingin kau beli?,biar aku bantu cari!" Haska menawarkan bantuan.
"itu aku sudah melihatnya,bagaimana denganmu kak, apa sudah dapat apa yang ingin di beli?"tanya Cici
"Hmmmm,ini...!" Haska menunjukan buku yang akan dibelinya.
"ayok ke kasir...!" ajak Haska.
Mereka pun ke kasir dan membayar.
"Cisya...!" seseorang memanggil. Cici pun menoleh ke arah suara itu.
"ibu Lastri...!"Cici menghampiri bu Lastri.
"Cisya senang sekali bertemu denganmu lagi"bu Lastri terlihat sangat girang.
"Cisya juga senang buk,bagaimana kabar ibu?" tanya Cisya.
"baik, sayang!,oh iya ini siapa?" tanya ibu Lastri melihat ke arah Haska.
"ini pelatih saya ibu,namanya kak Haska!" Cici memperkenalkan Haska,
Haska menganggukan kepala.
"oh, salam kenal nak Haska!" ujar bu Lastri.
"nak Cisya, ibu minta nomornya dong,boleh?"
"boleh, bu!"
Bu Lastri memberikan ponselnya,Cici segera mengetik dan menyimpan nomernya.
"ini bu...!" Cici mengembalikan ponsel pada bu Lastri.
"terimakasih nak...!" ujar bu Lastri Girang.
"oh iya bu, om Alif ternyata mengajar di sekolah yang sama dengan Cisya,tapi om Alif hanya mengajar kelas 12 !" ujar Cici memberitahu.
"wah, memang pertemuan kita ini,bukan hanya kebetulan saja ya...!"
"iya bu, ibu dengan siapa kemari?"tanya Cici.
"Sendiri nak!,hehhe ibu cari majalah terbaru,tapi belum datang ternyata...!" ujar bu Lastri.
"kita pulang bersama yuk buk...!" Cici mengajaka bu Lastri pulang bersama.
"bolehkah nak Haska?" tanya ibu Lastri.
"tentu boleh buk, ayok,..!"
Merekapun masuk ke mobil
"Kita antar siapa dulu ini?" tanya Haska.
"nak, Cisya ibu boleh mampir ke rumahmu? Ibu sungguh kesepian di rumah!"
"boleh sekali buk,mommy akan sangat senang!"
Mereka pun melaju menuju rumah Cici
Sesampai dirumah Cici,mereka segera masuk, Haska ikut masuk,namun segera berpamitan.
"sore tante!"Haska menyapa mommy Cici.
"nak Haska, ayo ayo masuk...!"
" terimakasih tente,tapi Haska masih ada urusan, lain kali Haska akan mampir!" ujar Haska langsung pamit.
"oh, baiklah..." jawab mommy Cici.
Haska bergegas pergi,...
" wah, ini siapa Cici?"
"kita ajak masuk dulu momm,nanti aku perkenalakan!"
"oh, mari masuk, nyonya!" Ujar mommy Cici ramah.
Bu Lastri segera masuk,
Mereka mengobrol sana-sini ini itu dan lain-lain, mereka menjadi akrab satu sama lain.
"aduh, jeng nggak kerasa udah hampir petang,saya harus pulang...!" bu Lastri sampai lupa waktu, sangking nyamanya di tempat Cici.
"menginap saja jeng!" ujar mommy Cici menawarkan.
" wah, lain kali saja ya, hari ini janji buatkan nasi kuning kesukaan anak saya!" ujar ibu Lastri.
"waduh, kebetulan sekali, Cici juga suka nasi kuning.,Cici anak saya ini jeng, pandai membuat nasi kuning."ujar mommy Cici bangga.
"wah, benarkah?"tanya ibu Lastri tak percaya.
"iya jeng, telpone anaknya suruh jemput ke sini,biar saya suruh Cici buat nasi kuning, kita makan bersama nanti!"
"ide bagus jeng, sebentar aku telpone anak saya dulu!" ibu Lastri segera menelpone anaknya.
"aduh tidak di angkat, mungkin sedang sibuk,aku kirim pesan saja!"bu Lastri segera mengirim pesan pada putranya.
"sayang,telpone mama balik penting...!"
Pesan ibu lastri.
"sudah jeng?" tanya mommy Cici
"sudah, jeng apa yang perlu aku bantu untuk Cici, jadi panggilan rumah Cisya Cici ya Jeng?" tanya bu Lastri,
"iya Jeng,heheheh, Cici lebih suka memasak sendiri!,dia tidak terlalu suka dibantu,kita ngobrol lagi aja yuk!" ajak mommy Cici semangat.
....merekapun mengobrol penuh dengan tawa hahahah hihihihi...
"Author"
Sebenernya Haska itu suka gak sih sama cici?
Next...
" jangan lupa like dan komenya"😇😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!