Haii👋
Ayo gabung di cerita ku!!
Mohon maaf kalau ada tokoh atau tempat
Dan peristiwa yang sama dengan cerita lain
Ya pren
Jangan lupa follow sebelum baca y
~••~
Anaya malika seroang siswi yang mendapatkan beasiswa dari sekolah dasarnya. Gadis itu terkenal cupu di SMA megantara. Banyak siswi perempuan yang tidak ingin berteman dengan diri nya.
Mereka tidak ingin berteman dengan seorang gadis miskin seperi naya, yang berhasil masuk ke sekolah elit dengan bermodal kan beasiswa saja.
Hidup memang selalu tidak adil buat naya. Ibu dan ayah nya bercerai di usia nya yang begitu muda, di saat itu naya berusia 9 tahun sudah harus memilih antara ibu atau ayah.
Tapi naya tidak memilih kedua dari orang tua nya. Naya lebih ingin tinggal dengan nenek nya saja hidup dengan nenek memang sederhana tapi naya merasa kasih sayang yang tulus dari seorang nenek nya.
"Nek, naya pamit ke sekolah." Ucap gadis itu kepada sang nenek yang sedang menyapu halaman depan rumah nya.
"Yasudah, hati-hati bawa sepeda nya sayang." Ujar sang nenek memperingati cucu kesayangan nya.
"Siap nenek ku tersayang." Ujar gadis itu dengan gembira, sang nenek hanya bisa tersenyum melihat tingkah cucu semata mayangnya itu.
Naya menggayuh sepeda nya dengan perlahan sambil menikmati angin sejuknya pagi ini. Sangkin bersemangat nya ia bernyanyi kecil di tengah-tengah perjalanan nya menuju SMA Megantara.
Kini,naya sudah memasuki kawasan SMA megantara sekolah elit yang ada di jakarta. Semua siswi di sekolah ini orang tua nya pembisnis dan inti nya dari kalangan orang-orang berduit, sangat bertolak belakang dengan diri nya yang dapat masuk ke sekolah ini hanya bermodal kan beasiswa saja.
Naya memakirkan sepeda pink miliknya,di jejeran parkiran sepeda motor milik siswa-siswi yang lain.
"Huhh, akhirnya sampai juga di sekolah." Ujar gadis itu dengan dihiasi peluh akibat menggayuh sepeda nya.
Kini ia berjalan menuju kelas nya. Di sepanjang lorong kelas banyak mata yang menatap diri nya jijik dan tidak suka terhadap nya. Naya acuh terhadap pandangan mereka asalkan tidak membully dirinya saja itu sudah cukup buat nya.
Sesampai nya dikelas, naya mendudukkan diri nya di bangku paling ujung tempat yang jarang di duduki oleh siswa lainnya. Duduk sendirian tidak ada yg ingin duduk dengan nya takut tertular miskin seperti naya.
"Selamat pagi semua nya." Ucap pak dandang selaku guru MTK yang sering memberikan banyak tugas terhadap siswa di sekolah ini.
"Pagi pak." Seluruh siswa berucap dengan males menjawab pak dandang.
"Sekarang buka LKS kalian halaman 35,kita akan melanjutkan materi yang sempat tertunda sabtu kemarin."titah pak dandang pak semua siswa yang hadir.
"Sumpah males banget gue,kalau udah jam pelajaran pak dandang." Ujar tiwi pada teman sebangku nya.
"Gue juga. Otak gue ga sampai kalau udah berurusan sama MTK gini pusing yang ada." Ucap melisa pada tiwi teman dekat nya.
"Lo ngerti ga sep. Apa yang ada di halaman 35 ini?" Ujar aldo teman 1 kelasnya naya kepada sahabat nya si asep.
"Lah kalau gue sih ngerti-ngerti aja ya do, beda sama lo yang otak nya ketinggalan mulu di warjok buk dendang." Ujar asep yang selalu membangga kan diri nya karna dia lumayan pintar lah di kelas IPA 5 ini.
"Otak gue kali ini emang ketinggalan sep, tapi boleh lah ya kan gue nyontek sama lo. Lo kan sahabat gue yang paling baik hati sedunia." Mulai lah rayuan maut aldo untuk asep agar pria itu memberikan nya contekan.
"Ogah, gue ngasih nyontek sama lo pada." Ujar asep pada teman- temannya.
"Si asep ga seru, pintar nya ga bagi-bagi sama temen." Ujar nyong
"Iyah tuh emang asep udah mulai pelit dia, awas aja nanti kalau ke wc minta di kawanin." Ujar aldo yang mulai ngaco ntah kemana mana.
"Bukan lo yang selalu minta kawanin gue ke wc do, lupa lo waktu jam kosong lusa kemarin." Bales asep ga mau kalah dari aldo. Emng nih si aldo harus sekali kali di kasi tinju biar ada otak nya
"Hahahaha asep ngambek dia do awas nanti nerkam tuh asep ke leher lo do." Kekeh nyong pada aldo.
"Udah-udah kok pada debat sih lo pada, nanti kita di hukum sama pak dandang." Ujar daffa menasehati teman temannya. Agar untuk berhenti berdepat nanti ujung nya bakal merugikan diri nya nanti yang harus terikut di hukum akibat kelakuan teman laknat nya ini pada.
Naya dengan cermat mendengarkan penjelasan pak dandang tentang materi MTK yang akan di kerja hari ini, Naya murid yang pintar selalu jadi kesayangan guru-guru lain, gadis itu dengan cepat memahami pelajaran apa saja yang di berikan oleh guru yang hadir.
Pak dandang melihat jam di pergelangan tangan nya, sekarang waktu pukul 09.35 wib jam pelajaran nya sudah selasai.
"Sekarang jam mata pelajaran bapak sudah abis, kita lanjut di minggu depan. Yang belum LKS nya selesai cepat selesai kan kalau tidak bapak akan menghukum kalian di tengah lapangan basket." Pak dandang memperingati siswa nya dengan tegas kalau diri nya tidak suka ada yang tidak menggerjakan tugas tugas darinya.
"Sekian membelajaran hari ini, bapak izin keluar." Ucap pak dandang pada akhir nya keluar kelas XI IPA 5.
"Sesak napas gue kalau liat MTK mulu." Ujar tiwi pada teman teman nya.
"Iya nih untung aja pak dandang udah keluar, kan jadi adem nih kelas ga panas liat nya." Ujar melisa pada tiwi dengan mengipas wajah nya yang sudah berkeringat sejak pelajaran pak dandang.
"Kenapa lo ga minta ajarin naya aja mel?" Tiwi yang sengaja mengolok melisa untuk di ajarin naya saja itu menunjukkan wajah jijik.
"Ogah ,banget gue lo aja gih yang belajar bareng naya noh, biar ketularan miskin, punya Keluarga ga jelas." Melisa membalas ucapan tiwi dengan nyolot gadis itu tidak suka di sanding kan dengan seorang gadis bernama Anaya malika menjijik kan sekali.
"Yaelah. Baperan banget sih lo ,yaudah maaf deh ga lagi nanti kek gitu." Ujar tiwi meminta maaf pada sahabat nya.
Naya yang mendengar ocehan kedua gadis itu hanya bisa menunduk kan kepala nya, gadis itu berusaha mati matian untuk tidak menangis.
Yang dikata kan mereka semua benar, naya miskin mempunyai keluarga yang berantakan, wajar saja tidak ada yang ingin berteman dengan dirinya,gadis membawa sial sperti dirinya.
Hai girls👋
Sebelum baca follow dulu ya akun aku!!🤓
Mohon maaf apabila ada kesamaan tokoh, tempat dengan cerita lain ya girls🙏
Jangan lupa comment terus ya buat ceritaku✨️
***Hargai karya orang lain ya teman-teman.***
***Selamat datang dalam cerita ku🦋***
~••~
Bel istirahat mulai berbunyi, banyak para siswa yang keluar dari kelas menuju kantin, mengisi kekosongan yang ada di dalam perut mereka semua.
Tapi, lain hal nya dengan naya dia masih memilih untuk tetap di kelas membaca buku pelajaran nya,mengingat bahwa ulangan akan di mulai beberapa minggu lagi jadi gadis itu mempersiapkan diri nya sebaik mungkin.
Gadis itu sendirian di dalam kelas yang perlahan mulai sepi, teman-teman sekelas nya sudah pada banyak yang pergi keluar menikmati jam istirahat.
Pikir gadis itu," lebih baik seperti ini sepi, tenang,dan tidak di caci oleh anak-anak orang kaya itu. Dan aku bisa mem—pokuskan diri untuk memahami pelajaran yang akan keluar nanti di ulangan depan."
Tiwi dan teman-temannya kelas lain nya sudah berada di kantin, mereka berbondong- bondong memesan makanan untuk mereka makan.
Tiada. Hari untuk para gadis itu tidak bergosip ria tentang kakak- kakak kelas mereka yang super keren,kece dan yang paling ganteng ia kak dimas prayoga tidak ada yang bisa menggalahkan pesona ketos itu apa lagi pria itu juga ketua tim basket udah paket komplit pokok nya dimas prayoga itu lah.
Selang beberap menit,anggota dimas prayoga memasuki kantin bersama para sahabatnya. Banyak suara heboh ria nya para siswa perempuan di kantin itu yang bisa melihat ketos galak dan anggota geng nya memasuki area kantin.
Jarang-jarang loh mereka bisa seberuntung ini, melihat dari dekat cowok- cowok yang terpopuler di SMA megantara, pria yang menjadi incaran banyak wanita di sekolah ini. Sekarang menunjukkan pesona nya di dalam kantin.
Bikin heboh para siswi perempuan saja ya mereka ini xixixi. Wajar sebelas dua belas sama wajah- wajah pangeran dubai.
"Mimpi apa gue bisa liat, kak dimas ganteng baget y woy." Ujar siswi di kantin itu pada heboh liat geng cowok terpopuler memasuki kantin.
"Mau banget punya anak nya kak dimas."
"Idih mimpi lo ketinggian itu."
"Kak vino juga ga kalah ganteng liat tuh, senyuman nya bikin jantung gue mau copot aja ah."
Vino Bramatsa- cowok tinggi ,berkulit putih berwajah tampan, selalu mudah tersenyum pada siapa pun yang memuji diri nya, sahabat dimas yang satu ini emang murahan sedikit senyumnya.
Vino dengan senyum nya yang menggoda mengedipkan sebelah mata nya pada adik-adik kelas nya, yang bikin mereka semua pada teriak kegirangan.
"Ah kak vino jantung gue copot ini." Teriak adik kelas yang suka berdandan menor di sekolah.
"Ih, kak vino senyumin gue itu suka kali ya kak vino sama gue." Ujar siswi yang kepedean
"Pede banget lo kak vino senyumin ke semua siswa ga ke lo aja kali."
"Ah hancur harapan gue girls, gue kira kak vino suka tadi sama gue."
"Makanya halu jangan ketinggian kan jatuh nya kejedot aspal deh."
"Meski kak bagas jarang senyum kayak kak vino tapi dia juga ganteng."
"Kak bagas sama kak dimas 11-12 gitu lah wajah nya galak,mata nya tajam banget kalau liatin orang langsung merinding kalau bertatapan sama mereka berdua."
Bagas alexsander,Cowok- dingin tinggi dan putih,tatapan mata nya sama seperti dimas tajam, memiliki wajah yang tidak kalah ganteng nya dengan dimas dan vino, cowok yang tidak mudah dengan dengan perempuan pelit bicara. Tapi malahan jadi incaran para gadis di sekolah nya juga.
Dimas dan kedua sahabat nya duduk di bangku kantin paling ujung yang agak jauhan dari siswa yang suka bergosip tentang mereka bertiga.
"Sini biar gue yang pesan makanan buat lo pada, gue sebagai sahabat yang pengertian tentang lo pada menggalah untuk jadi pembantu ambil makanan." Ujar vino yang sejak dari tadi berdiri menunggu pesan kedua teman nya.
"Alah,lo ngomong gini karna mau minta traktiran sama si dimas nya." Ujar bagas dengan sewot pada vino.
"Ih kok abg bagas ku yang tersayang bisa tau pikiran gue yang sempit ini." Ucap vino dengan nada manja pada bagas, yang vino tau bagas bakalan muak dengan semua tingkah yang vino lakukan untuk bercanda.
"Najis, banget gue jadi kesayangan lo." Bagas hampir muntah mendengar perkataan vino yang kelewatan lebay itu.
"Huhh,abis nya sih lo berdua ga asik,udah lah sekarang lo pada mau makan apa." Ujar vino yang tak ingin lama-lama berdri.
"Gue nasi goreng tambah telor mata sapi." Bagas memesan makanan yang simpel saja lagian dia tidak terlalu lapar.
"Oke,kalau lo apa dim?" Tanya vino pada dimas yang sedari tadi hanya diam.
"Samain kayak bagas." Titah dimas dengan acuh pada teman nya yang receh itu.
"Siap boss, tunggu ya para panggeran makanan akan di antar 5 menit lagi." Vino dengan tingkah receh nya bikin kepala bagas geleng-geleng minta ampun.
Tidak berapa lama. Makanan sudah tersajikan di hadapan mereka bertiga, mereka makan dengan tenang dan tidak menghiraukan para siswi yang menatap mereka dengan kagum dari jarak jauh.
Setelah usai,mereka bertiga meninggalkan kantin untuk menuju lapangan basket,kebetulan hari ini jadwal nya mereka latihan di lapagan itu.
Akhirnya, naya merasa lapar. Perutnya sudah keroncongan minta diisi kan makanan yang enak-enak, gadis itu berlari menelurusi lorong sekolah untuk menuju kantin. Gadis itu tidak melihat jalan dan malah menabrak tubuh seseorang.
"Aduhhh. Sakit!!" Ujar gadis itu memegangi lutut nya yang sedikit sakit itu,tanpa melihat siapa yang barusan ia langgar.
"Lo kalau jalan pakai mata!!!" Bentak seorang pria dengan suara berat nan dingin miliknya.
Naya kaget dengan suara itu, suara itu milik ketos galak kakak kelasnya yang terkenal kejam, perlahan naya mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang ia tabrak barusan.
Naya membatin,"Astaga yatuhan."
"Ma-maaf kak,ta-tadi aku buru-buru." Gadis itu sampai terbata-bata sangkin takutnya.
Pria itu dengan tatapan mematikannya malah mendekat mulai berbisik di kuping gadis tersebut." Maaf lo ga cukup buat gue!!! Setelah ini hidup lo ga akan pernah damai gadis cupu." Pria itu tersenyum dengan jahat, lalu ia bersama ketiga temannya meninggalkan gadis itu sendiri yang terduduk lemas menatap nasibnya.
Hidup damainya telah berakhir sejak hari ini, gadis itu meratapi nasibnya yang begitu miris, selalu saja mendapatkan kesialan kapan harus bahagia nya tuhan,selalu saja sperti ini.
Haii, Besti👋
Sebelum baca follow dulu ya!!
Mohon maaf apa bila ada kesamaan cerita, tempat ,tokoh dengan cerita lain ya 🙏
Ayo gabung terus di cerita ku!!
Comment juga ya girls biar makin semangat
Thankyouuuu!!!
Selamat datang dalam cerita ku sobat!!
~••~
Tidak terasa hari cepat sekali sudah berganti dengan Senin pagi, hari yang paling dibenci setiap anak sekolah, mengapa begitu? Karna setiap hari senin sekolah di seluruh indonesia akan menggadakan upacara bendara yang sangat males di laksanakan sebagian siswa.
Waktu terus berjalan,sekarang sudah pukul 06.35 wib. Gadis itu tidur dengan nyenyak tanpa sadar waktu berjalan terus. Gadis itu bagun dengan keterkejutan nya ia melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul 06.40 wib.
"Astagfirullah, aku telat."ujar gadis itu dengan terburu-buru bersiap untuk berangkat sekolah.
Gadis itu terus berdoa agar upacara nya belum dimulai maka dirinya akan selamat dari Anak osis.
Kini, naya sudah hampir di depan gerbang SMA megantara sekolah impian semua anak di jakarta. Gerbang itu hampir saja ditutup oleh Kang acep selaku satpam di sekolahnya.
"Kang tunggu jangan ditutup dulu." Teriak naya dari depan gerbang memberhentikan aksi kang acep.
"Aduh, neng naya kenapa bisa telat?" Ujar kang acep yang heran karena biasanya gadis ini tidak pernah telat sama sekali.
"Maaf kang acep, naya kecapean abis pulang kerja langsung belajar. Boleh kan naya buat masuk ya kang naya mohon." Gadis itu memohon pada kang acep dengan sungguh'.
Kang acep merasa kasihan dengan gadis itu, dari raut wajahnya gadis itu bersungguh-sungguh atas omongannya." Iya sudah neng buruan masuk,upacara sudah di mulai itu." Ujar kang acep memperingati.
"Terima kasih ya kang, naya masuk dulu ya." Gadis itu tersenyum pada kang acep yang berperilaku baik kepadanya beda dengan teman-teman sekelas nya.
Baru, saja beberapa langkah naya memasuki gerbang sekolah dia sudah di kagetkan dengan suara berat nan dingin seorang pria. Yang tiba-tiba sudah ada di depan dirinya.
Gadis itu langsung keringat dingin, tangan nya menggetar dia hapal dengan suara itu. Suara pria kejam dan super dingin itu menghentikan dirinya.
Naya memberanikan diri untuk melihatnya, gadis itu langsung terpaku dengan tatapan mata tajam seorang ketua osis yang setiap pagi berpatroli untuk menghukum para murid yang tidak disiplin.
"Maaf kak aku telat." Ucap gadis itu langsung menunduk ketakutan. Pria itu sedikit tersenyum tapi menggerikan.
"Lo tau aturan sekolah ini apa?" Tanya pria itu dengan suara berat nan dinginnya.
Gadis itu mengaguk paham apa yang di katakan oleh ketua osis.
"Sekarang lo harus di hukum!!" Ujar pria itu," bersihin semua wc di seluruh sekolah ini."perintah pria itu dengan tegas.
Pria itu mulai mendekat kan diri nya pada gadis yang menunduk ketakutan, tanpa sadar gadis itu mundur beberapa langkah menghidari ketua osis yang sekarang menatap nya semakin tajam.
"Kalau gue liat masih ada yang kotor,gue ga akan segan-segan ngasih hukuman lebih dari ini, ngerti lo!!" Ujar pria itu dengan tegas.
"Nge- ngerti kak." Gadis itu menjawab dengan terbata-bata akibat takut nya ia pada pria yang sekarang ada di hadapan dirinya ini.
"Bagus, sekarang apa lagi lo ga pergi?" Tanya pria itu dengan sewot nya.
"I-ini mau pergi kok kak." Gadis itu langsung berlari meninggalkan pria tersebut sendirian.
Dimas menatap gadis itu pergi dengan ketakutan, melihat ia begitu takut pada dirinya membuat dimas semakin ingin kejam pada gadis cupu itu.
Banyak pasang mata menatap dimas menghukum gadis miskin itu dengan kejam, dan banyak juga yang berkomentar membela ketua osis itu. Lagian mana mungkin meraka mau membela gadis pembawa sial itu,miskin,keluarga nya saja tidak ada yang jelas sangat menyebalkan.
Ditengah lapangan. Lebih tepatnya di barisan belakang banyak siswa yang bergosip tentang kejadian yang baru saja mereka lihat.
"Mampus, gue seneng banget liat tuh cewek sok lugu di hukum sama kak dimas." Ujar para siswi tukang gosip.
"Gue sih dukung apa yang dilakukan kak dimas barusan aja tadi."
"Lagian tuh cewek salah masuk sekolah kayak nya, disini gada yang miskin terkecuali gadis itu sih." Ujar anak-anak yang memiliki ekonomi yang bagus.
"Jijik banget sih gue liat tuh cewek kenapa ga keluar aja ya kan dari sekolah ini!"
Mereka sibuk bergosip dan menghakimi kehidupan orang lain, yang kalau di tukar posisi nya yang menjadi naya ga bakalan ada yang sanggup untuk berdiri sendiri dengan medua kakinya.
Meraka hanya anak manja, yang terlahir beruntung memiliki kedua orang tua yang bisa memenuhi kebutuhan mereka, selalu menggandalkan uang orang tua nya, berpikiran sempit atas kehidupan orang lain yang jauh di bawah mereka. Selalu menginjak- injak orang miskin dengan keuangan mereka yang bagus. Kaya doang akhlak nya ga ada sih, mungkin pas pembagian otak mereka pada ke kantin semua kali ya.
Naya dengan cekatan membersihkan setiap sudut kamar mandi sekolah nya, meski lelah ia tetap dengan semangat mengerjakan hukuman dari dimas.
Ada beberapa siswi yang ingin ke kamar mandi, mereka melewati naya yang tengah mem- bersihkan lantai. Dengan sengaja mereka menggambil tong sampah di dekat pintu masuk.
Lalu, mereka menuangkan kotoran itu di lantai tepat di depan mata naya. Gadis itu hanya bisa diam menatap perlakuan siswa itu.
"Ups, Maaf ga sengaja. Gue nay!!" Ujar perempuan itu dengan wajah pura-pura sedih. Tapi dengan jahatnya mereka justru menginjak-injak kotoran itu hingga ter- tumpah kemana-mana.
Naya ingin sekali marah terhadap kedua siswi perempuan itu, namun percuma saja dirinya lemah. Pasti yang akan kalah diri nya toh.
Kedua siswi itu tertawa sambil meninggalkan naya sendiri. Mereka sangat senang melihat gadis itu tersiksa kalau perlu keluar aja langsung dari sekolah mereka ini. Gadis miskin tidak pantes bersekolah di sekolah elit seperti ini.
Naya dengan sabar membersihkan kembali sampah-sampah itu." Ayo naya semangat semua akan cepat selesai kalau diri mu tidak mengeluh." Ucap naya menyemangati diri sendiri.
Akhirnya, usaha keras gadis itu berhasil. Ia mampu membersih kan setiap wc di sekolah sebesar ini sendirian tanpa dibantu seorang pun.
Ia membersih kan tanggannya, gadis itu langsung mengambil tas nya yang terletak tidak jauh dari jangkauannya. Kini gadis itu menuju kelas milik nya yang sudah dipenuhi oleh teman-teman sekelasnya.
Untung saja guru belum memulai pelajaran, jadi naya masih di perbolehkan untuk mengikuti mata pelajaran bahasa kali ini.
Seperti biasa, naya seoarang diri duduk dikursi paling belakang ditemanin dengan kesepian.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!