Attack Journey
Misi pertama
[Seseorang berlari membelah rerumputan liar setinggi lutut di hutan. Dia gusar, sebab dua orang bersenjata mengejarnya]
Avendra Natahale
Mark! Banditnya! Kejaaar!
[Avendra berlari mengejar target yang ia tunggu sejak pagi. Di susul Mark yang juga berlari bersisian dengannya]
Mark Genta Enrion
Kita bepencar! Aku ambil kanan.
[Perintah dikeluarkan. Av berlari ke kiri, Mark ke kanan. Akan bertemu di titik tempat bandit ini berada]
Avendra Natahale
Bandit! Pencuri! Tukang onar! berhenti!
[Mendadak berkabut. Salah satu jurus ampuh si Bandit saat terdesak]
[Av berhenti. Dia tersenyum]
Avendra Natahale
Aku tidak akan tertipu dua kali, Bandit. Kemarin boleh saja. Kali ini tidak. Aku tau kamu di dekat sini, hehehehe!
[Av melemparkan dua butir kapsul ke tanah. Yang membuat kabut seketika menghilang. Pandangan langsung luas, namun ...]
Avendra Natahale
A–aku dimana?
[Dia berjalan mengikuti jalur ini. Sepi, dingin dan sunyi. Ia tekan tombol di telinganya]
Avendra Natahale
Mark, aku tersesat.
[Dari sebrang telpon Mark menjawab]
Mark Genta Enrion
Aku sudah menemukannya. Kamu teruskan tersesatnya.
Avendra Natahale
*Terperangah*
What the hell?
Mark Genta Enrion
Banditnya sudah kutangani. Kamu merepotkan, teruslah cari jalan pulangnya sendiri. Kabari aku kalau kamu sudah pingsan kelelahan ya?
Avendra Natahale
MAAAAAARK!
Avendra Natahale
Kapten abal-abal!
Avendra Natahale
Orang gila!
Avendra Natahale
Tidak waras!
[Avendra terpaksa mengikuti jalur yang ada. Kanan-kiri hanya pepohonan tinggi menjulang. Tanpa teman]
[Mark diam‐diam mengikuti si Bandit yang memikul karung goni berisi uang dan makanan, menuju sebuah pelosok hutan, barang-barang yang dicuri dari kota tak jauh dari sini. Dia sudah lama jadi incaran]
Mark Genta Enrion
(Kalau kubilang dia egois dan rakus, apa salah?)
Mark Genta Enrion
(Makanan dan uang sebanyak itu untuk sendiri.)
[Semakin diikuti, dijalan yang mulannya sepi, mulai muncul tanda‐tanda kehidupan]
Mark Genta Enrion
(Sepertinya aku salah..)
[Mulai terlihat rumah, pagar, jemuran, suara air terjun, dan keramaian sebuah desa]
Mark Genta Enrion
(Aku tak mengira ada desa disini?)
[Mark masih mengikuti dari jarak 3 meter]
[Dan Bandit itu berhenti. Menjatuhkan karung goni hasil curiannya di tengah-tengah tanah lapang. Sehingga keluarlah satu-persatu orang-orang desa. Membuat Mark membulatkan mata]
Mark Genta Enrion
(Jangan-jangan..)
Bandit Kabut
Aku bawakan makanan enak dari kota! Uangnya juga! Dengan begitu, kita akan hidup makmur, tak akan ada lagi yang mati kekurangan makan!
[Si Bandit berteriak senang saat membagi‐bagikan isi karung pada warga desa. Pemandangan itu disaksikan langsung oleh Mark dari semak‐semak]
Anak Kampung
Kakak Rey luar biasa! Semenjak Kakak kesini, aku hampir tak pernah kelaparan saat malam!
???
Aku juga selalu dapat selimut saat musim dingin, Ibu selalu punya uang untuk membelikan kami baju. Lihat ini, Kak. Baju hangat, tidak sobek.
[Si Bandit tersenyum, bergantian setiap anak ia belai kepalanya, sementara orang-orang dewasa disana tersenyum hangat dan ramah]
???
Reyon ... kebaikanmu begitu berarti buat kami, buat desa kami, dan anak cucu kami. Panjang umurlah, nak.
Bandit Kabut
*Mengangguk*
Uh..Hum. Terimakasih Nenek Wolly.
???
Ibu membuatkan ikat rambut untukku, bagus tidak?
???
Tukang pamer, Kak Rey tidak suka anak perempuan. Soalnya mereka berisik!
Bandit Kabut
Huuus! Hades, jangan berkata jahat.
???
*Murung*
Ella itu cerewet!
[Bandit membelai rambut gadis kecil, dan mencubit pipi bocah lelaki berambut kuning]
Bandit Kabut
Ikat rambutnya bagus, tapi yang memakainya lebih cantik!
Bandit Kabut
Hades? minta maaflah..
???
*Bersidekap dada, sambil cemberut*
Bandit Kabut
Ayolah, besok aku bawaan sesuatu yang ajaib untukmu!
Anak Kampung
Ajaib seperti apa? apa sesuatu yang bisa terus membuat kenyang walau musim dingin?
Bandit Kabut
*Menggeleng sambil tersenyum*
Bukan, Clowy.
???
Yang membuatmu tetap cantik meski bajunya sobek-sobek?
Bandit Kabut
*Menggeleng lemah*
Bukan..
???
Lalu yang seperti apa?
Bandit Kabut
Pokoknya yang ajaib. Sekarang, berbaikan. Asal semua orang menjaga ikatannya dengan sesama mahluk dengan baik. Aku akan selalu mengusahakan yang terbaik.
[Bocah berambut kuning menatap Ella ragu-ragu, namun tangannya dengan pasti terulur, mengajak berbaikan. Sehingga gadis kecil dengan gigi geripis itu tersenyum dan semangat menjabat tangan si bocah lelaki. Saling tertawa dan bahagia bersama]
Bandit Kabut
Anak‐anak pintar!
[Saat isi karung hampir habis, seorang wanita dengan bayinya mendekat. Membuat Bandit tersenyum, sambil memberi isi karung yang terakhir]
???
*Menerima isi karung dengan tersenyum*
Kalau bukan selama hamil aku terus mendapat gizi yang bagus darimu. Mungkin bayi ini...
Bandit Kabut
Kakak terlalu berlebihan, aku cuma membantu sedikit. Kamu yang memperjuangkannya untuk ada di dunia.
[Bandit meminta bayi dalam gendongan si wanita. Dan dia memberikannya dengan hati-hati]
Bandit Kabut
Siapa namanya?
???
Kamu mau memberikannya nama?
Bandit Kabut
*Terdiam. Menatap dalam wanita ini*
???
*Menunduk setelah menatap bandit*
Maaf kalau aku lancang.
Bandit Kabut
*Tertawa renyah*
Aku juga belum ada ide. Tunggu beberapa waktu lagi, sampai aku punya nama yang bagus. Itupun kalau kamu bersedia.
???
*Tersenyum sambil menggeliat*
Bandit Kabut
*Tertawa lagi*
Hey! dia senang menunggu nama dariku, rupanya!
[Si bayi diberikan lagi pada ibunya. Bandit tersenyum hambar. Berjalan gontai menuju semak, saat satu-persatu orang desa mulai kembali ke rumahnya masing-masing]
Bandit Kabut
Aku tau kamu sudah menunggu. Tugasku sudah selesai. Kamu bisa membunuhku, tapi harus jauh dari sini.
[Mark muncul dari semak. Senpi panjangnya ia tarik, sehingga pelurunya telah siap melesat]
Mark Genta Enrion
Aaa..hang? Nyawa sudah di ujung tanduk, masih bisa bertingkah kurang ajar begitu?
Bandit Kabut
*Menatap kening Mark*
Aku tak takut pada kematian. Aku selangkah lebih unggul darimu.
Mark Genta Enrion
*Menatap kening bandit*
Bagaimana jika kubawakan kematianmu kesini? Masihkah kamu bertingkah pongah seperti itu?
[Saling bertatapan sengit]
Mark Genta Enrion
Tapi aku salut padamu.
Avendra Natahale
*Terengah*
MAAAAARK! ADA SERIGALA! SERIGALA ALFAAAAA!
Avendra Natahale
*Mengendus*
Aku sudah menangis Mark~
Avendra Natahale
Aku mau matii rasanya
Avendra Natahale
AKUUU TERSESAAAAAT!
[telepon Mark matikan dengan geram]
Mark Genta Enrion
*Menatap sinis bandit*
Jadi ... mau membantuku menyelesaikan masalah ini?
Bandit Kabut
*Tersenyum miring*
Jangan mudah percaya padaku, Tuan.
Bandit Kabut
Aku seorang pencuri
[Mark melemparkan sebuah Senpi kecil, sejenis revolver dari pinggangnya ke arah bandit]
Mark Genta Enrion
Setidaknya aku tahu, kamu bukan orang jahat.
[Keduanya saling tersenyum. Cara bicara yang aneh. Kemudian berjalan menuju arah yang sama]
Protec
Avendra Natahale
*Terengah* Mark ... kamu.. tidak mungkin berkhianat kan?
[Av mematung saat melihat Mark, dengan bandit buruan mereka tadi. Cukup akrab]
[Bukan. Bukan bagian itu yang disorot]
[Melainkan. Si bandit. memegang revolver milik Mark. Sebuah logo sayap perak terukir di pegangan pistolnya]
Mark Genta Enrion
Jangan salah paham dulu—
Avendra Natahale
Kamu memberikan kepercayaan padanya untuk revolver itu—
Mark Genta Enrion
Itu cuma senjata kecil.
Avendra Natahale
*Menggertakkan gigi. Menahan emosi* Cuma katamu? Kamu membiarkan aku tersesat selama dua jam.
Avendra Natahale
Dan apa ini? Kamu berikan sebuah senjata pada tahanan kita? Oh astaga.
Avendra Natahale
Misi bunuh dirinya sukses, Kapten. *Tertawa remeh*
Mark Genta Enrion
*Mendecakkan lidah, dia muak* Dengar, Av—
[Av malah menodongkan senjata pada Mark, dan Bandit menodongkan senjatanya pada Av]
Avendra Natahale
Jadi kalian bersekongkol?
Avendra Natahale
Bagus! Aku tak sampai berpikir kesana!
Bandit Kabut
Hey dengar. Apapun itu yang dipikir kepalamu. Semuanya salah.
Bandit Kabut
Kamu salah paham padanya.
[Av berbalik dan kini saling todong senjata dengan Bandit]
Avendra Natahale
Apa yang kamu tau? Jangan ikut campur!
Bandit Kabut
*Terkekeh* Aku bukan orang yang mudah diajak bicara. Aku tak segan-segan melepas biji peluru ini ke kepalamu.
Avendra Natahale
*Tertawa sinis* Kalau begitu cobalah, aku mati, kamu juga.
[Av siap menarik pelatuk]
[Bandit terkekeh dengan jarinya sedia di tombol tembak]
Mark Genta Enrion
(Sama-sama keras kepala. Kalau begini kalian berdua akan sama-sama mati)
[Mark dengan berani memegang masing-masing mocong senpi mereka]
Mark Genta Enrion
Tembak aku. Setelahnya baru kalian saling menembak.
[Bandit jadi orang pertama yang menurunkan senjata]
[Tapi Av, ia masih angkuh menegakkan senjata pada Mark]
Mark Genta Enrion
*Menatap kening Av sambil berkedip lambat, dengan maksud mengintimidasi*
[Av bukan orang yang mudah diatur. Dia balik memicingkan mata menebar aura tak suka pada Mark]
Bandit Kabut
*Mengedikkan bahu* (Masalah internal, harusnya aku tak ikut campur)
Bandit Kabut
(Tapi masalah ini berawal dariku..)
Mark Genta Enrion
Patuhlah.
Mark Genta Enrion
Turunkan senjata sebelum ada yang terluka..
Avendra Natahale
Kalau begitu pilihlah, aku atau dia.
Mark Genta Enrion
Tak ada yang harus dipilih! Jangan bertingkah kekanakan, payah!
Avendra Natahale
Oke. Kamu memilih dia.
Avendra Natahale
Aku yang pergi.
[Av menurunkan senjata, selangkah pergi dari hadapan Mark]
[Dia tak lagi menaruh hormat pada Mark seperti yang sepantasnya. Selangkah yang Av ambil, seketika membuat matanya kosong]
[Matanya kosong. Tubuhnya menghangat]
[Lelaki tujuh belasan itu ambruk]
[Sehingga Mark menangkap dan merebahkan tubuhnya dengan hati-hati di atas rumput berembun]
Bandit Kabut
*Terkejut* Kamu melukainya!
[Mark menusukkan sesuatu ke punggung Av sebelum ia jatuh terkapar begini]
Mark Genta Enrion
*Ia tetap berlutut di sisi kepala Av. Sesekali ia mengecek alur nafas dan nadi di lehernya*
Bukan apa-apa.
Mark Genta Enrion
Ini juga demi kebaikan kita.
Mark Genta Enrion
Kalau kubiarkan dia pergi. Pastinya dia akan melaporkan kesalahpahaman ini pada atasan.
Mark Genta Enrion
Masalah akan semakin rumit nantinya.
Bandit Kabut
*Ikut berlutut memperhatikan Av* Kamu rela melakukan ini untuk orang yang baru dikenal.
Mark Genta Enrion
*Menghela nafasnya* Sejujurnya anak ini yang terlalu berlebihan.
Mark Genta Enrion
Kalau ia mau mendengarkan. Aku akan menjelaskan.
Bandit Kabut
(Dia.. kelihatan jengkel saat melihat revolver ini)
Bandit Kabut
Sekarang apa?
[Mark menghubungi seseorang]
[Baru setelahnya ia mulai menarik Av ke punggungnya]
Mark Genta Enrion
*Mulai berdiri* Kamu ikut aku ke markas, untuk menjelaskan ini semua.
Bandit Kabut
*Ikut berdiri* Baik.
[Keramah tamahan Mark, perlindungan yang ia berikan. Dan senjata kecil ini. Membuat Bandit sedikit keheranan]
[Sebagai yang bersalah, mestinya. Ia diperlakukan kurang ajar dan kasar. Tapi bertemu Mark, lelaki berbadan besar ini. Ia diperlakukan layaknya teman]
[Satu hal yang membuat, Bandit yakin Mark orang berpendidikan]
Revolver
[Di ruangan tertutup itu. Mark berdiri sambil menunggu jawaban. Bandit senantiasa berdiri di sisi]
[Dihadapan duduk seseorang. Tanpa ekspresi, mungkin. Dibalik topeng besinya yang tebal]
[Jemarinya membentuk segitiga di depan mulut. Nampak menimang-nimang keputusan]
Mark Genta Enrion
*Mark gugup, jemarinya dingin, jantungnya berdegup cepat*
Maaf atas kesalahan saya, Jenderal.
Allby Dickson
Ini sebuah kesalahan fatal, Kapten Mark. Melukai anggota demi melindungi seorang bandit.
Bandit Kabut
Tapi dia punya maksud—
Allby Dickson
Jangan suka menyela ucapan orang dewasa, Rey!
Bandit Kabut
*Tanpa sadar membulatkan mata. Sesaat ia menatap lelaki bertopeng ini. Mengernyit, tak mengerti bagaimana bisa dia tahu sesuatu tentang dirinya*
Maaf.
Allby Dickson
Itu kesalahan pertama. Yang kedua adalah ... memberikan senjata pada orang tak dikenal.
Allby Dickson
Oh ... bagaimana bisa seorang yang sudah kulantik sebagai Kapten, sampai jadi seceroboh ini?!
[Jenderal Allby menggebrak meja sambil berdiri. Menatap geram pada Mark, membuatnya ciut nyali dan mental]
Allby Dickson
Ketahui tempatmu, Mark. Iblis tetaplah iblis.
Mark Genta Enrion
Sekali lagi. Saya minta maaf Jenderal!
Mark Genta Enrion
Saat itu, saya cuma berpikir untuk memperkecil masalah yang akan terjadi.
Allby Dickson
Dengan membungkam Avendra?
Mark Genta Enrion
Yaaa. Sebab dia tanpa pikir panjang mencap saya sebagai pengkhianat.
Mark Genta Enrion
Menciptakan kesalahpahaman dan masalah baru
Mark Genta Enrion
tanpa memberi saya waktu menjelaskan dahulu.
Allby Dickson
Siapa yang tak geram? Melihat kawan berjalan bersama musuh, dengan musuhnya membawa satu senjata api dengan logo ATTACK?!
Bandit Kabut
Itu cuma senjata kecil, kenapa perlu diributkan?
Bandit Kabut
Disini aku yang bersalah, kenapa malah senjata yang dijadikan bahan rebutan?
[Allby menatap Bandit kini]
Allby Dickson
Reyon Dracorex, benar kan?
Allby Dickson
diamlah dulu.
Bandit Kabut
*Terjengit kecil. Lagi-lagi ia rasakan merinding di sekujur badan*
[Allby Kembali menatap Mark]
Allby Dickson
Dengar, Mark. Senjata kecil itu, memang tak begitu berharga. Malah tak berguna di tangan yang salah.
Allby Dickson
Ahh ... Revolver itu hadiah dariku kan?
Allby Dickson
Itu adalah hadiah pertama saat kamu dilantik.
Allby Dickson
logo sayap silver itu. Dibuat khusus untukmu.
Allby Dickson
itu sperti lambang kepercayaan.
Allby Dickson
Dia yang beberapa kali menjalankan misi bersamamu dan berhasil saja tak pernah dapat kesempatan untuk menggunakan senjata sakral itu.
Mark Genta Enrion
*Terhenyak. Ia melotot seketika* Av..
Allby Dickson
Dibandingkan dengan pencuri ini. Artinya dia lebih susah mendapatkan kepercayaanmu. Yang dia bilang benar kan? Kamu memang mengkhianati pertemanan yang sudah lama terjalin.
[Mark dan Bandit saling menatap. Kemudian sama-sama menunduk]
Allby Dickson
Masalah Av dan revolver urus sendiri. Selanjutnya masalah bandit ini.
Allby Dickson
Jadi ... apa alasannya?
Allby Dickson
Sehingga membuat Kapten kita ini mudah percaya padanya? Aku rasa kamu bukan bocah naif.
Mark Genta Enrion
Saya ... ingin dia di bebaskan.
Allby Dickson
*Tertawa remeh*
Sepertinya telingaku salah dengar.
Mark Genta Enrion
Dibalik kejahatannya, mencuri. Ada maksud lain di baliknya.
Allby Dickson
Aah ... apa itu?
Mark Genta Enrion
Jauh dari sini. Ada sebuah desa yang terisolasi dari peradaban.
Mark Genta Enrion
kehidupan yang memprihatinkan.
Mark Genta Enrion
menuntut mereka melakukan segala cara untuk bertahan hidup.
Mark Genta Enrion
termasuk dia. Yang memperjuangkan hal tersebut tanpa pamrih.
Allby Dickson
Dimana desa itu?
Mark Genta Enrion
Lokasinya tak masuk ke dalam peta. Aku sudah mencari, tapi data tentang desa itu. Tak ada.
Allby Dickson
Kota Venzor. Itu bukan desa kecil.
Allby Dickson
Kota itu sengaja dihilangkan dari peta.
Bandit Kabut
*Batuk, tersedak ludah sendiri*
Bandit Kabut
Yang benar saja?
Allby Dickson
Tingginya tingkat kriminalitas disana. Karna enggan dicap sebagai negara yang jelek. Kami sepakat menghilangkan tempat itu dari peta.
Bandit Kabut
(Kalau begitu, aku salah menginginkan setiap kepala keluarga di desa punya satu senjata)
Mark Genta Enrion
Tapi, itu tidak adil!
Mark Genta Enrion
anak-anak, wanita dan lansia disana—
Mark Genta Enrion
*Tak kalah terkejut*
Allby Dickson
Jika mereka mau mengubah nasib. Sudah kami sediakan tempat dan fasilitasnya. Dengan syarat, mereka berlaku baik.
Allby Dickson
menciptakan kedamaian dan ketenangan.
Allby Dickson
sebab semua kekacauan disini. kebanyakan dibuat oleh mereka.
Allby Dickson
tapi apa? mereka lebih memilih diam di kubangan lumpur itu, sampai menghitam. Enggan berubah ke yang lebih baik.
Allby Dickson
kalau begitu, apa yang bisa kita lakukan?
Allby Dickson
aku atau siapapun dari kami. Tak mau membantu orang yang enggan berubah.
Allby Dickson
sekalipun kamu merengek, atau mati bunuh diri di depanku. Aku tetap pada prinsip itu.
[Lama Mark tak menjawab. Kenyataan ini sulit di tebak. Ia benar-benar tak menduga. Orang-orang yang sempat ia kasihani]
[Setelah tau jawabannya, masihkah boleh ia mengkasihaninya?]
[Orang-orang itu. Bukannya menderita karna tertinggal peradaban. Melainkan mereka sendiri yang enggan berubah]
Bandit Kabut
Tapi ... aku...
Allby Dickson
Nah? kamu. Bukan sepenuhnya juga salahmu. Sama seperti Mark, kamu juga pasti tak tahu.
Allby Dickson
Bergerak dengan hati.
Allby Dickson
itu bagus. Tapi itu akan jadi kelemahan kalian satu saat nanti.
Allby Dickson
Kalian ... tetap di jatuhi hukuman.
Allby Dickson
Keduanya kubilang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!