Saat itu ditengah malam tepat pukul 24.00, Takeda Shiran (karakter utama) sedang tertidur lelap di kamarnya.
Saking lelapnya ia tertidur, ia tidak menyadari sedikitpun adanya fenomena yang sedang berlangsung.
Fenomena tersebut ialah, munculnya sebuah lingkaran sihir yang memancarkan berbagai macam warna tepat di sekeliling ranjangnya.
Kurang lebih 10 menit berlangsung, lingkaran sihir itupun menghilang bersama Shiran beserta ranjangnya.
Beberapa saat kemudian, Shiran dan ranjangnya muncul kembali di ruangan terbuka tepatnya ditengah sebuah altar pemanggilan.
Anehnya, saat ini telah menunjukkan waktu tepat siang hari dimana cahaya matahari yang sangat cerah menyinari altar hingga membuat Shiran yang tertidur lelap perlahan membuka matanya karena intensnya cahaya matahari yang terpancar ke wajahnya.
Awalnya ia mengira masih berada di kamarnya, namun saat visinya mulai stabil secara perlahan ia dikejutkan oleh berbagai hal yang ia saksikan.
Diantaranya, sebuah pemandangan yang belum pernah ia lihat, serta struktur bangunan altar yang menurutnya sangat aneh.
Mengamati sekelilingnya lebih serius lagi, ia mendapati sekumpulan orang yang berjubah hitam tengah mengelilingi altar sambil berbicara dengan bahasa yang baru pertama kali ia dengar.
Dengan itu, iapun mulai memeras otak untuk menganalisis apa yang telah terjadi sehingga ia bisa berada ditempat dan situasi tersebut.
Namun sekeras apapun ia memeras otak, informasi yang ia temukan hanya satu yaitu, bahwa sekarang ia tidak sedang berada di dunia asalnya melainkan dunia lain yang ia tidak kenali sedikitpun.
Menyerah untuk melanjutkan analisisnya, iapun segera bangkit dengan tujuan mencoba berkomunikasi dengan orang-orang yang mengelilingi altar tersebut.
Berjalan menuju orang terdekat, iapun melambaikan tangan sebagai sapaan lalu berkata (bahasa Jepang)
"Ehem,, permisi !
Bisakah kau mengerti ucapanku ?"
Katanya sembari memastikan kemungkinan untuk berkomunikasi.
Menanggapi pertanyaan tersebut, orang yang ditanya malah melihat sekeliling ke rekan-rekannya yang diikuti mendekatnya mereka satu persatu hingga mengelilingi Shiran.
Mendapati situasi tersebut, Shiran tidak panik atau takut sedikitpun dan hanya mulai meningkatkan kewaspadaannya.
Beberapa saat kemudian, Shiran telah betul-betul dikelilingi oleh mereka dengan jari-jari sekitar 5 meter dimana ia menjadi pusat lingkaran.
Namun tidak ada sedikitpun tanda-tanda pergerakan dari mereka yang mengindikasikan penyerangan terhadap Shiran, melainkan mereka mulai mengamatinya dengan seksama dari bawah hingga atas tubuh.
Tentu saja Shiran tidak senang akan hal itu, namun karena mereka tidak memiliki niat buruk, ia terpaksa memendam kekesalannya dan hanya menunggu tindakan mereka selanjutnya.
Hingga Shiran mulai menunjukkan ekspresi ketidak sabaran diwajahnya, akhirnya salah seorang pria tua yang mungkin pemimpin mereka perlahan mendekatinya sambil mengucapkan beberapa patah kata yang tidak satupun ia mengerti.
Saat mereka berhadapan dalam jarak kurang lebih 1 meter, sang penatua berkata lagi (bahasa dunia lain)
"Ehem,, maaf atas tindakan kami beberapa saat yang lalu yang membuatmu tidak nyaman.
Baiklah, perkenalkan nama saya Meishu pemimpin summoner dari kerajaan Kyuoko.
Bisakah anda memperkenalkan diri juga ?"
katanya, yang anehnya tidak ada satupun kata yang dikenali Shiran dalam kalimatnya namun ia dapat mengetahui maknanya.
Menanggapi hal tersebut, setelah ragu sesaat Shiran pun menjawab (bahasa Jepang)
"Hmmm,, nama saya Takeda Shiran warga negara jepang ?"
katanya perlahan dengan beberapa keraguan apakah ucapannya dapat dimengerti.
Mendengar jawabannya, sang penatua sadar akan keraguan Shiran yang segera ia klarifikasi (bahasa dunia lain)
"Oh, nak Shiran rupanya.
Jika ada sesuatu yang ingin kamu tanyakan, tidak perlu sungkan untuk bertanya.
Mungkin, kamu telah menebak bahwa saat ini kamu tidak lagi berada di dunia asalmu.
Dan penyebab kita dapat saling mengerti ucapan walaupun berbeda bahasa, tidak lain berkat salah satu jenis sihir komunikasi.
Adapun sihir itu sendiri, adalah sistem yang dapat di katakan sebagai akar dunia ini."
katanya mengklarifikasi sebagian besar keraguan dan keingintahuan Shiran.
Dengan itu, Shiran mendapat pencerahan dan mulai memahami sebagian besar mengenai keberadaannya disini saat ini yakni, sihir pemanggilan yang mereka lakukan terhadapnya.
Walaupun ia tidak mengetahui maksud mereka memanggilnya, ia tetap tenang dan mulai menganalisis kembali.
Setelah merenung beberapa saat, iapun berkata
"Ehemm,, terima kasih atas penjelasannya penatua.
Baiklah kalau begitu, maka saya tidak akan sungkan untuk bertanya.
Pertama, atas dasar apa dipanggilnya saya kesini ?
Kedua, mengapa saya ?
Ketiga, wajibkah saya memenuhi tujuan kalian ?"
katanya sembari melontarkan 3 pertanyaan secara beruntun.
Melihat ketenangan serta menilai bobot pertanyaan dari Shiran, sang penatua diam-diam kagum terhadap ketenangan dan kecerdasannya.
Iapun segera menjawab
"Hmmm,, baiklah saya akan menjawabnya.
Pertama, tujuan kami memanggil kamu kesini adalah untuk dilatih tekhnik beladiri dan sihir yang kemudian diangkat sebagai panglima atau pemimpin pasukan militer utama kerajaan.
Kedua, terpanggilnya kamu kesini yakni, suatu kebetulan yang sesuai dengan kriteria sihir pemanggilan yang kami gunakan yaitu, targetnya adalah orang yang mempunyai kepercayaan terhadap hal supranatural atau bahkan memiliki kemampuan tersebut.
Ketiga, sesuai dengan jawaban pertama, tentu saja resiko bagi mereka yang dipanggil adalah mempertaruhkan nyawa.
Namun, karena adanya peraturan yang melarang memaksakan kehendak kepada makhluk summon, maka makhluk summon berhak tidak melaksanakan tujuan summoner.
Untuk itu, agar tidak terjadinya pemanggilan yang sia-sia, kami akan mengajukan kontrak kepada makhluk summon yang berisi : Makhluk summon akan tetap melaksanakan pelatihan selama satu tahun.
Jika, dalam tenggang waktu tersebut makhluk summon tidak menunjukkan prestasi yang baik serta masih memiliki keraguan atas kemampuan yang ia peroleh, maka ia berhak menolak memenuhi tujuan dari pihak summoner.
Dan dengan itu, semua ingatannya tentang dunia ini serta kemampuan yang ia peroleh akan dihapus dan dikirim kembali kedunia asalnya yang tentu saja akan diberikan kompensasi berupa barang yang dapat dijadikan uang di dunia tersebut.
Apakah nak Shiran masih mempunyai pertanyaan ?"
Jelasnya sedetail mungkin.
Tentu saja Shiranpun mendengarkan dengan baik, sehingga ia bertanya lagi
"Hmmm,, baiklah pertanyaan terkahir.
Setelah mendengar penjelasan dari penatua maka saya menyimpulkan bahwa kasus pemanggilan seperti ini telah terjadi beberapa kali.
Pertanyaannya, Apakah tidak ada satupun makhluk summon yang menerima dan memenuhi tujuan kalian ?
Dan jika ada, sekarang mereka kemana ?"
Tanyanya sembari menyatakan sebagai pertanyaan terakhir.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Meishu merenung sejenak sebelum menjawab
"Huffh,, mungkin sebaiknya kau tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan ini yang dapat menambah keraguanmu.
Namun karena sudah ditanyakan, maka saya harus menjawab.
Memang benar bahwa telah ada entah berapa orang yang telah menerima dan memenuhi tujuan tersebut.
Sebagai hasilnya, seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa sekarang kita berada di kerajaan Kyuoko yang seperti awalan namanya yang menunjukkan bahwa kita berada di kerajaan ke 9 dari 9 kerajaan.
Dimana setiap kerajaan pasti akan melakukan pemanggilan yang serupa sehingga jelas bahwa setiap panglima kerajaan memiliki kekuatan dan berkah yang luar biasa sehingga tidak mengherankan jika mereka dapat terbunuh saat dalam pertarungan.
Selain itu, mungkin ini pertama kali kamu mendengarnya atau mungkin kamu sudah menebak tentang keberadaan bangsa iblis yang merupakan musuh bebuyutan manusia.
Sehingga, setiap terjadinya perang antara kedua bangsa maka sang panglima wajib untuk menghadiri perang tersebut melawan panglima dari bangsa iblis pula yang kekuatannya tidak kalah dengan panglima summon sekalipun.
Ada pula kabar yang menyatakan bahwa beberapa panglima sebelumnya telah membelot dan bergabung dengan bangsa iblis.
Yah itulah jawaban yang dapat aku berikan atas pertanyaanmu.
Apakah masih ada kejanggalan yang kamu rasakan ?"
Jelasnya lagi dengan sedetail mungkin.
Setelah mendengar jawaban tersebut, Shiran tetap tenang seperti sebelumnya saat ia menjawab
"Hmmm,, terima kasih atas penjelasannya.
Seperti yang kukatakan sebelumnya, itu tadi pertanyaan terakhir.
Maka tidak perlu buang waktu, ayo segera menandatangani kontrak dan memulai prosedur."
katanya santai seakan-akan tidak pernah mengetahui penjelasan yang sangat tragis sebelumnya.
Bahkan Meishu terkejut dan heran, karena dari semua makhluk summon yang telah mendengar hal itu, segera meronta dan meminta untuk segera dipulangkan tanpa melaksanakan kontrak terlebih dahulu.
Berbeda dengan Shiran yang kelihatan sama sekali tidak menghiraukan hal tersebut.
Terbangun dari lamunannya, ia segera menuntun Shiran menuju istana untuk bertemu raja serta melakukan prosedur kontrak.
Begitulah awal Shiran memulai petualangan barunya di dunia lain ini.
Diruang tahta istana kerajaan Kyuoko, terlihat beberapa orang membungkuk di depan sang raja yang sedang duduk kursi tahta.
Mereka tidak lain adalah Shiran, Meishu, dan summoner lainnya yang baru saja tiba dari altar pemanggilan.
Nama sang raja ialah Kyukingu yang sesuai dengan nama kerajaannya ia menggunakan awalan kata "Kyu".
Melambaikan tangannya, Kyukingu menyiratkan agar mereka bangkit lalu berkata
"Baik,, silahkan bangkit dan laporkan !"
pintahnya dengan nada suara yang bermartabat.
Setelah bangkit, Meishu sebagai pemimpin summoner segera angkat bicara
"Terima kasih atas kerendahan hati yang mulia !
Seperti yang anda telah ketahui, beberapa saat yang lalu kami dari pasukan summoner baru saja melakukan pemanggilan calon panglima.
Sebagai hasilnya, yang terpanggil adalah Takeda Shiran yang berasal dari negara yang bernama Jepang di dunia asalnya.
Selanjutnya, jika yang mulia ingin mengajukan pertanyaan mengenai nak Shiran maka saya sarankan agar yang mulia berbicara langsung dengannya."
katanya dengan nada misterius ia tekankan pada kalimat terakhir.
Menanggapi hal itu, Kyukingu jelas merasa heran terhadap tingkah Meishu yang sebelum-sebelumnya ia sendiri yang akan menjawab semua pertanyaan mengenai makhluk summon.
Namun menilai dari kepribadian Meishu, tidak mungkin ia akan mempermainkan atau bercanda dengannya.
Sehingga, setelah ragu sejenak Kyukingu pun mengikuti saran Meishu dan hendak melafalkan mantra komunikasi untuk berbicara dengan Shiran.
Sekali lagi ia dibuat terkejut, kali ini malah Shiran yang menghentikannya melafalkan mantra dengan berkata
"Ehem,, yang mulia tidak perlu melakukan itu !
Sebab, hamba telah mengaktifkan mantra tersebut."
katanya yang tentu dengan bahasa jepang namun dapat dengan jelas dipahami oleh mereka semua yang mendengarnya.
Kali ini, bukan hanya Kyukingu yang dikagetkan bahkan para menteri kerajaan yang dari awal memperhatikannya dari tempat duduk mereka, segera bangkit dan menajamkan pengamatan mereka.
Bagaimana mungkin mereka tidak terkejut ?Dari pengalaman mereka sebelumnya dengan makhluk summon, hanya Shiran seorang yang mereka jumpai dapat menggunakan sihir saat baru saja disummon.
Bahkan untuk karakter jenius langka sekalipun tidak pernah mereka temui yang seperti Shiran.
Ditambah lagi, mantra komunikasi merupakan salah satu mantra tingkat tinggi menilai dari kerumitan mantra tersebut yakni pada aspek perwujudannya.
Adapun asal usul Shiran dapat menggunakan mantra ini sangatlah simpel yakni, saat dalam perjalanan menuju istana Meishu hanya mengajarkannya mengenai cara kerja mantra tersebut.
All hasil, setelah memahaminya dengan sekali coba Shiran dapat mengaktifkannya.
Tentu saja sebagai orang yang menyaksikan prosesnya secara langsung, Meishu lebih terkejut lagi dibandingkan Kyukingyu dan para menteri.
Tidak ingin memendam kejutan itu seorang diri, iapun merencanakan situasi yang tengah berlangsung saat ini dan membuatnya cukup puas dengan hasilnya saat melihat ekspresi mereka.
Alasan Shiran mempelajari mantra tersebut, tidak lain adalah karena ia mengganggap itu sangat penting untuknya agar dapat berkomunikasi dengan orang lain mengingat mantra tersebut hanya berfungsi dengan orang yang telah mengaktifkannya.
Dengan mempertimbangkan kemungkinan adanya orang yang tidak dapat meggunakan mantra tersebut, ia memutuskan untuk mempelajarinya sendiri.
Tentu saja keberhasilannya tersebut, berkat kemampuan bawaan serta kejeniusannya.
Awalnya ia sendiripun terkejut dengan keberhasilannya, sebab ia berpikir perwujudan sihir di dunia ini akan sangat rumit.
Namun setelah semua, ia mendapati bahwa lebih rumit perwujudan sihir di dunia asalnya yang tanpa bantuan mantra dan mana melainkan hanya mengandalkan teori dan definisi dari jenis sihir tersebut yang itupun hanya dapat dilakukan oleh orang yang mempunyai kekuatan supranatural seperti Shiran.
Meskipun begitu, berkat kejeniusan dan kemampuan bawaannya Shiran mampu menciptakan berbagai jenis sihir yang mungkin langka atau bahkan tidak ada di dunia ini.
Seperti tekhnik sihir berpindah tempat secara instan yang ia beri nama "Instan Move".
Dari aspek kegunaan, teknik tersebut sama dengan "teleportasi" yang mana bedanya jarak jangkauan "Instan Move" lebih pendek yakni hanya sebatas jangkauan visi.
Sedangkan untuk tekhnik "teleportasi" sendiri, ia masih dalam tahap mempelajarinya yang mana ia dikandaskan oleh komponen utamanya yaitu perpindahan ruang yang tidak satupun teori apalagi definisi yang ia ketahui.
Masih diruang tahta, saat ini terjadi keheningan yang telah berlangsung entah berapa lama.
Tentu saja Shiran telah menyadari bahwa situasi tersebut tidak lain kejenakaan Meishu yang membuatnya tidak tahu mau menangis atau tertawa.
Tidak ingin membuang waktu, iapun mencoba menghidupkan suasana dengan berkata
"Ehem,, maaf mengganggu lamunan anda yang mulia.
Apakah ada yang ingin anda tanyakan kepadaku ?"
katanya secara blak-blakan tanpa melupakan kesopanan.
Dengan itu, Kyukingu dan para menteri kembali ke kesadaran mereka yang hanya saling memandang dan tersenyum malu diantara mereka.
Namun tentu saja kejutan yang mereka rasakan masih ada, sehingga setelah meredahkan keterkejutannya sesaat Kyukingu pun menjawab
"Ehem,, sangat baik !
Sepertinya kali ini kita menemukan calon panglima yang menjanjikan.
Baiklah, mungkin kamu telah mendengar dari Meishu tujuan dipanggilnya kamu kesini serta resiko yang akan kamu dapatkan.
Oleh karena itu, mengingat bakatmu yang luar biasa maka akan sangat disayangkan jika kamu mengalami kegagalan seperti mantan panglima summon sebelumnya yang tidak satupun dari mereka dapat bertahan hingga saat ini.
Dan beradanya kamu disini, mangindikasikan bahwa kamu telah menyetujui untuk melaksanakan kontrak.
Untuk itu, saya akan menanyakannya sekali lagi, apakah kamu masih bersediadia melanjutkannya ?
Sebab setelah kontrak ini, maka apapun yang akan terjadi kedepannya kamu tidak dapat membatalkan kontrak tersebut.
Tentu saja kami sebagai pihak yang memanggilmu kesini, akan sebisa mungkin menjaga keamanan dan kenyamananmu.
Jadi bagaimana ?"
Katanya mencoba menanyakan kembali tentang keputusan Shiran.
Menanggapi pertanyaan itu, Shiran merenung sejenak lalu menjawab
"Hmmm, sebenarnya keputusanku telah bulat untuk melaksanakan kontrak tersebut.
Namun, sebelum itu saya ingin mengajukan satu permintaan kepada yang mulia."
katanya dengan nada serius.
Melihat ekspresi serius Shiran, Kyukingu pun segera masuk ke mode serius pula saat membalas
"Oh, apa itu ?
Katakanlah, dan jika hal itu bisa saya penuhi maka dengan senang hati akan saya berikan."
katanya dengan nada tegas.
Tanpa membuang waktu, Shiran segera menjawab
"Sebelumnya, saya telah mendengar dari penatua Meishu bahwa orang yang dipanggil ke dunia ini keberadaannya di dunia asalnya secara otomatis akan terlupakan sampai ia kembali.
Yang mulia mungkin telah menebaknya bahwa saya memiliki keluarga di dunia asalku.
Meskipun hubungan kami saat ini tidak baik, mereka masih kuanggap sebagai keluarga terutama kedua orang tuaku.
Oleh karena itu, saya ingin meminta kepada yang mulia untuk melakukan atau mengajarkan mantra yang dapat berpindah dunia sesuka hati dari duniaku ke dunia ini.
Alasannya, karena saya secara pribadi tidak ingin menjadi orang yang terlupakan.
Itu saja yang mulia."
Jelasnya secara rinci.
Menanggapi permintaan tersebut, Kyukingu secara naluri saling memandang dengan para menteri dan pasukan Summoner termasuk Meishu yang kemudian hanya saling tersenyum malu diantara mereka sendiri.
Dengan muka masam, Kyukingu pun menatap Shiran kembali saat berkata
"Ehem,, maaf Shiran !
Bukannya aku tidak ingin melakukan atau mengajarkan mantra tersebut.
Hanya saja diantara ahli sihir di kerajaan ini atau mungkin kerajaan lain tidak ada yang bisa atau mengetahui mantra tersebut.
Mantra sejenisnya yang kami tahu hanyalah mantra untuk mengirimmu kembali dan untuk memanggilmu kembali kesini tidak ada.
Adapun mantra pemanggilan yang digunakan Meishu sebelumnya, seperti yamg kamu ketahui kemungkinan kamu menjadi targetnya sangat kecil.
Sekali lagi, maaf atas ketidak sanggupan kami."
katanya dengan nada masam namun serius.
Menilai dari nada dan ekspresinya, Shiran tahu bahwa Kyukingu tidak berbohong yang sebenarnya ia juga telah memperkirakan jawaban itu.
Selain itu, pertanyaan itu sebenarnya adalah cara Shiran untuk menguji ketulusan Kyukingu apakah ia pantas diakui sebagai seorang raja.
All hasil, Shiran cukup puas dengan karakter Kyukingu yang tulus dan juga cukup bijak sana setelah menyaksikan sikapnya sejak awal mereka bertemu.
Menepuk pundak Kyukingu, Shiran pun berkata
"Ehem,, yang mulia tidak perlu berkecil hati.
Sebagai gantinya, saya akan membuat klon diriku sendiri yang kemudian dengan bantuan yang mulia untuk dikirim ke dunia asalku."
katanya yang kemudian segera melakukan tekhnik sihir yang ia beri nama "Copy Paste"
untuk membentuk klonnya.
Sekali lagi, tidak terkecuali semua orang yang berada di ruangan tersebut dikejutkan hingga membuat mata dan mulut mereka terbuka lebar tanpa mereka sadari.
Belum cukup dengan mantra komunikasi, kali ini Shiran menggunakan sihir yang tingkatnya lebih tinggi lagi.
Untungnya, sepengetahuan mereka sihir yang baru saja digunakan Shiran sama dengan tekhnik klon dari para pakar sihir dunia mereka yang mana klon tersebut hanya bentuknya dengan sang pengguna.
Jika mereka tahu bahwa klon yang baru saja diciptakan Shiran, tidak hanya bentuk namun seluruh informasi mengenai dirinya kecuali jiwanya, entah ekspresi seperti apa lagi yang akan mereka tunjukkan.
Seperti sebelumnya, karena tidak ingin membuang waktu dan menambah masalah dengan menjelaskan kebenaran, Shiran segera membangunkan mereka dari kejutan.
Yang kemudian permintaan Shiran segera dikabulkan Kyukingu.
Masih di istana kerajaan Kyuoko setelah menandatangani kontrak, Shiran bersama Kyukingu dan yang lain segera menuju ketempat pengujian bakat.
Tentu saja yang akan diuji adalah Shiran, dengan tujuan memeriksa letak potensi terbaiknya.
Seperti yang tertera pada kontrak dimana ia akan dilatih selama 1 tahun sebelum menjadi panglima, maka dari itu perlulah terlebih dahulu untuk mengetahui potensinya demi tercapainya pelatihan yang cocok dan efektif dalam peningkatan potensi tersebut.
Adapun media pengujian yang digunakan yaitu, sebuah bola sihir yang mana jika seseorang mengalirkan mananya ke bola sihir tersebut secara otomatis dan pasti segala informasi tentangnya akan terbaca dan ditampilkan.
Akurasi informasinya sendiri, setelah media tersebut digunakan selama beberapa abad hasilnya tidak lagi dipertanyakan.
Setibanya di ruang pengujian, dengan sangat antusias Kyukingu segera mempersilahkan Shiran untuk segera memulai proses pengujian.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, kali ini mereka semua telah mempersiapkan diri untuk menerima kejutan apapun dari hasil pengujian.
Shiran sendiri, dengan santai berjalan secara perlahan menuju bola sihir yang telah disiapkan dalam ruangan tersebut.
Setibanya di bola sihir tersebut, Shiran segera mengalirkan mana kesalah satu tangannya yang kemudian ia letakkan keatas bola sihir.
Seketika bola sihir bereaksi dengan mengeluarkan berbagai macam warna cahaya.
Saat cahaya-cahaya tersebut menghilang, seluruh informasi tentang Shiran segera ditampilkan dalam bola sihir yang isinya sebagai berikut :
Name : Takeda Shiran
Age : 19 years
Race : Human
Title : UM (Unknown Man)
Job : Unknown
Strength : Unknown
Mana : Unknown
Menyaksikan hasil pengujian tersebut, Kyukingu dan yang lain yang telah menyiapkan diri untuk menerima kejutan, masih saja terkejut diluar perkiraan mereka.
Bedanya, kali ini dibanding terkejut mereka malah kebingungan melihat hasil pengujian tersebut.
Sehingga dengan cepat Kyukingu bereaksi dengan berkata
"Apakah bola sihirnya bermasalah ?
Segera siapkan bola sihir yang baru dengan kualitas kualitas terbaik !"
perintahnya kepada penjaga ruang pengujian.
Dengan itu, sang penjaga dengan cepat melaksanakan perintahnya yang tidak sampai 1 menit bola sihir baru telah tersedia.
Setelah Kyukingu mengkonfirmasi kualitas bola sihir tersebut, ia segera meminta Shiran untuk melakukan pengujian sekali lagi.
Hasilnya, sama seperti sebelumnya yang membuat mereka merasa semakin bingung.
Kali ini, perhatian mereka tidak lagi pada hasil pengujian melainkan kepada Shiran yang mereka amati dengan seksama.
Saat ini dalam pikiran mereka terdapat 2 hipotesis yakni, sangat besarnya potensi Shiran atau ia memiliki potensi yang sangat langka.
Tentu saja kedua hipotesis tersebut berasal dari penilaian mereka terhadap mampunya Shiran menggunakan sihir saat baru saja tiba di dunia ini.
Disisi lain, Shiran tidak mengetahui satupun kata yang ditampilkan pada bola sihir.
Sebab sihir komunikasi yang ia gunakan hanya dapat membuatnya mengerti ucapan mereka tapi tidak pada tulisan mereka.
Namun dengan menilai dari reaksi dan ekspresi mereka, ia dapat mengetahui bahwa terdapat kejanggalan dengan hasil testnya.
Sebenarnya ia sendiri cukup menantikan hasil pengujian tersebut sebab, hal ini merupakan salah satu kejanggalan yang selalu terukir dibenak Shiran yakni tidak mengetahui asal dan jenis kekuatannya tersebut.
Sehingga dengan antusias ia segera bertanya
"Maaf yang mulia, apakah ada yang salah dengan hasilnya ?
Bisakah anda menyebutkan hasilnya kepadaku ?"
Tanyanya kepada Kyukingu dengan nada antusias yang jelas dari suaranya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Kyukingu baru tersadar akan realisasi tentang ketidak mampunya Shiran memahami tulisan dunia ini dan iapun segera menjawab
"Ehem,, maaf kami tidak bermaksud mengabaikanmu !
Seperti yang kamu katakan barusan bahwa terdapat kejanggalan pada hasil pengujiannya.
Untuk lebih jelasnya saya akan membacakannya untukmu,
Name :..."
Katanya sembari menjelaskan serta memberitahukan hasil pengujian.
Seketika ekspresi Shiran menunjukkan sedikit kekecewaan yang terpampang jelas diwajahnya.
Menyaksikan hal tersebut, Kyukingu mengira Shiran berpikir bahwa hasil tersebut merupakan kegagalan sehingga ia dengan cepat menegur
"Hehe,, mengapa kamu menunjukkan ekspresi seperti itu ?
Tenang saja, mengingat beberapa kemampuan yang telah kamu tampilkan beberapa saat yang lalu aku yakin bahwa hasil ini yakni, ketidak efisienan bola sihir mengukur potensimu.
jadi, tidak perlu berkecil hati."
katanya dengan penuh keyakinan sembari mencoba menghibur Shiran.
Menanggapi kesalah pahaman tersebut, Shiran tidak tahu mau tertawa atau menangis sehingga ia segera mengklarifikasi
"Haha,, terima kasih atas penilaian tinggi yang mulia kepadaku.
Namun, yang membuatku kecewa bukan itu ."
katanya dengan nada masam.
Kali ini giliran Kyukingu yang tersenyum malu saat menjawab
"Oh, apa itu ?
Sampai-sampai kamu menampilkan ekspresi seperti tadi ?"
tanyanya sembari menepis rasa malu.
Beralih kemode serius, Shiran pun menjawab
"Ehem,, seperti yang mulia pikirkan tentang besarnya kemampuanku, aku pun berpikir demikian.
Sehingga membuatku selalu bertanya-tanya asal dan jenis kemampuan ini.
Jadi, sebenarnya tadi aku cukup menantikan hasil pengujian ini berharap dapat mendapatkan petunjuk.
Namun hasilnya seperti ini."
Katanya sekaligus memberi isyarat kepada Kyukingu yang mungkin dapat memecahkan kebuntuannya.
Sebagai pengamat dan pendengar yang baik, tentu saja Kyukingu segera menerima isyarat tersebut.
Namun sekali lagi ia malah menampilkan ekspresi masam saat membalas
"Ehem,, sekali lagi maaf Shiran.
Untuk saat ini, hanya ini media terbaik yang aku ketahui dapat membantu masalahmu.
Namun tenang saja, mulai saat ini aku akan membantumu dengan segala cara untuk mencari solusi mengenai kebuntuanmu ini."
Katanya dengan tekad dan keyakinan yang kuat.
Walaupun itu masih sebuah janji kosong, Shiran merasa cukup tersentuh oleh ketulusan Kyukingu yang membuatnya sesaat merasakan kehangatan mempunyai orang yang peduli kepadanya setelah sekian lama menyendiri dan diasingkan.
Iapun segera membalas
"Sekali lagi terima kasih yang mulia !
Maka, akupun bersumpah akan selalu mengikuti anda jika tujuan anda tidak melanggar pantanganku."
katanya tulus sambil melakukan pose sumpah kesatria.
Menerima sumpah setia tersebut, Kyukingu sangat puas namun masih bertanya
"Sangat baik !
Kalau boleh tahu apa saja pantanganmu itu ?"
Tanyanya dengan rasa ingin tahu.
Shiran pun menjawab
"Pantanganku untuk anda hanya satu !
Yaitu, dalam setiap rencana anda dalam membawa kerajaan Kyuoko dalam kejayaan, haruslah disertai dengan alasan yang menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran.
Tentu saja alasan tersebut didukung oleh bukti yang kuat dan kongkrit."
Jawabnya dengan nada serius.
Mendengar hal tersebut, seketika hati Kyukingu berdebar entah apa yang ia pikirkan saat membalas
"Baiklah !
Maka aku akan selalu mengingat hal itu !"
Balasnya juga dengan nada serius.
Kemudian ia melanjutkan
"Baiklah, kembali ketopik utama !
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hasil pengujian tidak dapat menunjukkan potensimu.
Oleh karena itu, testnya akan diganti menjadi praktek langsung.
Untuk itu, bisakah kau menyebutkan potensi terbaik apa yang kau miliki saat ini ?"
Tanya kepada Shiran.
Merenung sejenak, Shiran pun menjawab
"Jika yang anda tanyakan potensi dalam pertarungan, maka aku cukup percaya diri dengan sihir dan seni beladiriku."
Jawabnya santai.
Menanggapi itu, sekali lagi Kyukingu menajamkan pengamatannya terhadap Shiran kemudian berkata
"Oh, kau juga bisa seni bela diri ?
Mana yang lebih kuat antara teknik sihir dan seni beladirimu ?"
tanyanya penasaran.
Dengan singkat Shiran menjawab
"Keduanya setara"
Katanya santai.
Masih belum puas dengan jawabannya, Kyukingu lanjut bertannya
"Hmmm,, kalau boleh tahu seberapa kuat kau sekarang ?"
Tanyanya lagi.
Menanggapi pertanyaan tersebut, kali ini malah Shiran sendiri yang jadi penasaran saat berkata
"Yah, seperti yang kita ketahui bahwa aku baru saja tiba ke dunia ini.
Sehingga tidak mengetahui tingkat kekuatan di dunia ini.
Adapun tingkat kekuatan di dunia asalku, aku yakin yang mulia telah mengetahui bahwa tidak adanya sistem yang namanya sihir di dunia tersebut.
Adapun tekhnologi perang terbaik di dunia asalku, aku yakin dapat melampaui kekuatan penghancurnya dengan kekuatanku saat ini.
Jadi menurut anda sekuat apa aku ?"
katanya sembari memberi isyarat kepada Kyukingu untuk menyediakan ia media untuk mengetes kekuatannya.
Seperti sebelumnya, Kyukingu segera menerima isyaratnya dengan menjawab
"Oh, kelihatannya kamu sangat percaya diri dengan kemampuanmu.
Baiklah, berhubung saat ini saya adalah ahli seni beladiri terbaik di kerajaan ini, maka saya tidak keberatan untuk memeriksa kemampuan seni beladirimu.
Sedangkan untuk tekhnik sihirmu, akan di uji langsung oleh panglima kerajaan saat ini yang tentu saja ahli sihir terbaik pula di kerajaan ini.
Bagaimana ?"
Katanya dengan nada sedikit antusias.
Tidak kalah antusias, Shiran segera menjawab
"Maka, ayo lakukan itu !
Namun sebelum itu, saya sarankan tempat pertarungannya di tempat yang terbuka untuk menghindari kerusakan area dan fasilitas yang tidak perlu.
Yah, paling kurang 10× lebih besar dari ukuran ruangan ini."
Jawabnya santai sambil memperkirakan luas pengujian yang kurang lebih 100 meter persegi.
Dengan semangat yang membara, Kyukingu membalas
"Apa kau yakin hanya seluas itu ?
sejujurnya aku cukup yakin daya seranganku masih bisa 10x lipat dari itu loh !"
katanya entah kebenaran atau sekedar bualan.
Namun Shiran malah bertambah semangat pula setelah mendengar itu dan segera menjawab
"wow !
Anda pasti bercanda, bukannya tadi aku mengatakan itu ukuran paling kurang.
Maka, sesuai saran anda."
katanya tidak mau kalah entah jujur atau membual pula.
Dengan itu, Kyukingu segera memerintahkan beberapa prajurit kerajaan untuk menyiapkan arena pertempuran sekaligus memanggil panglima kerajaan saat ini yang sedang mengajar di sekolah militer kerajaan.
Sang panglima bernama Daitai yang juga berstatus sebagai kepala sekolah di sekolah sihir kerajaan Kyuoko.
Mendapat kabar dari prajurit yang dikirim Kyukingu, ia hanya tersenyum penuh makna sambil bergumam
"Hmmm,, menarik !"
Gumamnya entah apa yang sedang ia pikirkan mengenai Shiran.
Dengan cepat, kabar tersebut tersebar keseluruh penjuru kerajaan yang dengan sangat antusias disambut oleh masyarakat yang ingin secara langsung menyaksikan pertarungan raja dan panglima yang sangat mereka kagumi.
Disisi lain, ada seorang gadis yang sebenarnya lebih tertarik untuk melihat Shiran.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!