di minggu pagi yang cerah Nindy sedang asyik duduk di balkon rumah nya sambil menatap mentari yang beranjak naik dari tempat peristirahatan nya
handphone Nindy berdering,dengan cepat dia mengambil handphone nya dan membaca isi pesan yang diterima nya
Nindy pun berteriak dengan histeris nya
sontak saja ke dua orang tua Nindy terkejut dan langsung berlari menghampiri nya
"ada apa Nindy?? "tanya ke dua orang tua Nindy serempak
Nindy pun tersenyum dan memeluk ke dua orang tua nya tanpa menjawab pertanyaan dari mereka.
"aku di terima bekerja di perusahaan ArgayaJaksa dan besok aku sudah mulai bisa bekerja"
ucap Nindy
"kamu sedang tidak bercanda kan sayang "ucap ayah meyakinkan dirinya
"benar ayah, aku di terima di perusahaan ArgayaJaksa"sambil menunjukkan handphone nya
"ayah tidak pernah menyangka kalau akhir nya kamu bisa mewujud kan mimpimu nak"
"aku pun masih belum percaya kalau aku benar benar diterima menjadi salah satu karyawan di sana"gumam Nindy
"rasanya memang masih seperti berada di dalam mimpi"gumam Nindy dalam hati.
bagaimana tidak selama 3 bulan lama nya dia melakukan seleksi test yang begitu amat sangat ketat dan interview yang berulang ulang yang sangat mem buat nya begitu lelah sekali.
dengan banyak nya peserta yang begitu berminat untuk bekerja di sana
dan tak di sangka dia menjadi salah satu peserta yang beruntung yang terpilih.
"apa kita perlu merayakan ini ??tanya ibu ke ayah
"tentu tapi sederhana saja"
jawab Ayah
"baiklah bagai mana kalau kita adakan malam ini"
tanya ibu
"ayah setuju dengan ide ibu"
sahut Ayah
"baiklah ayah akan menghubungi kakek dan nenek" ucap ayah sambil berjalan menuruni tangga.
Nindy dan ibu nya pun mengikuti ayah nya untuk turun dari balkon.
"ibu akan pergi ke pasar untuk membeli semua yang dibutuhkan untuk nanti malam,kamu mau ikut atau dirumah saja"
tanya ibu
"aku dirumah saja Bu"sahut Nindy dengan wajah tersenyum
"nenek dan kakek akan datang nanti malam dan kita akan berikan surprise ini untuk mereka nanti" ujar ayah selepas menelpon kedua orang tuanya
"surprise apa dan untuk siapa yah?"tanya hafiz
hafiz adalah adik bungsu Nindy
"coba aja kamu tebak" sahut Nindy sambil meledek.
"mana aku tau kalau aku tau aku tidak akan ber tanya"ketus hafiz
"ada yang ngambek ni"
ledek Nindy
"ya.. ya teruslah men tertawakan ku" gumam hafiz kesal
"lagian apa penting nya untuk ku"ujar hafiz
"sudahlah hentikan perdebatan kalian,
ibu akan ke pasar sekarang,ayo yah keburu siang"
"kalian baik baik di rumah ya"
ucap ibu
"ya Bu"jawab Nindy dan hafiz dengan kompak
"hei apa benar kau tak mau tau ?? "tanya Nindy sambil me mencet hidung hafiz
"tidak"sahut Hafiz sambil menepis tangan Nindy.
"hmmm baiklah"timpal Nindy
Nindy pun pergi ke kamar nya dan langsung meng hubungi Yana..
Yana adalah sahabat Nindy sedari kecil selain kedua orang tua Nindy Yana lah yang paling mengerti bagaimana harus meng hadapi Nindy.
ya karena Nindy adalah tipycal orang yang jutek dan agak keras kepala dengan apa yang dia mau
"ya halo Nindy ada apa kau meng hubungi ku se pagi ini di hari libur begini"
sahut Yana dari seberang telponnya.
"apa katamu !! pagi !! sudah siang begini kau bilang pagi?? apa kau belum beranjak dari tempat tidur mu"
tanya Nindy dengan nada agak sewot
"ya ya aku salah,sudah siang nona Nindy Rajasa"
ucap Yana sambil me mukul jidatnya.
"ada apa kau menelpon ku?"
"nanti malam kami akan mengadakan acara makan malam keluarga dan kau sudah men jadi bagian dari keluarga kami jadi aku mau kau datang ke acara nanti malam..apa kau bisa?"
jelas Nindy
"ya pasti aku bisa..tapi dalam rangka apa?"tanya Yana
"nanti malam kau juga akan tahu "
jawab Nindy sambil tertawa kecil
"aku jadi penasaran , tidak biasanya keluarga mereka mengadakan makan malam tanpa alasan tertentu"
gumam Yana dalam hati
"kenapa kau diam ? apa kau sedang memikir kan satu alasan untuk tidak hadir nanti malam"
selidik Nindy
Ter dengar tawa Yana yang begitu lepas dari seberang telpon mendengar per tanyaan konyol dari sahabat nya itu.
"sudah lah henti kan tawa mu,kami menunggu mu nanti malam"
Nindy menutup handphone nya dengan kesal
"emang apa yang lucu dari kata kata ku sampai dia harus tertawa ter bahak seperti itu"
gumam Nindy
"dia pasti sedang kesal saat ini karena aku tertawa"
ucap Yana sambil melihat layar ponsel nya
di dalam kamar Nindy berbaring sambil tersenyum
"tak sabar rasa nya untuk hari esok"
tak sadar akhir nya Nindy ter lelap tidur dalam kebahagiaan nya.
dia tak sadar bahwa besok adalah hari yang akan merubah hidupnya.
bekerja di perusahaan ArgayaJaksa bukan lah hal yang mudah
mengingat aturan yang mereka buat begitu teramat ketat, terlebih lagi setiap karyawan nya di tuntut untuk bisa bekerja se maximal mungkin.
tapi tidak hal nya untuk Nindy.
-------
Nindy ter jaga dari tidur nya dan dia mencium aroma yang sangat menusuk hidungnya.
Dengan segera dia keluar dari kamar dan men cari asal aroma itu.
"ternyata ibu sudah hampir
menyelesaikan nya"
ucap Nindy yang melihat makanan sudah tersusun rapi di atas meja.
"kenapa ibu tak bangun kan aku Bu,aku kan bisa mem bantu ibu"
"tak perlu sayang , ini kan hari bahagia mu jadi kamu santai saja"
"ibu terlalu berlebihan"
ujar Nindy
"memang ibu selalu memanjakan mu kan walau kau ini anak sulung"
sahut hafiz ketus sambil tak berhenti memain kan play station nya.
"kenapa dengan mu, kau iri??"
tanya Nindy
"untuk apa aku iri dengan anak manja seperti mu"ketus hafiz
"apa kau bilang"
"hei sudah sudah jangan ber debat,
lebih baik kalian mem bersih kan diri,pasti sebentar lagi kakek dan nenek sudah akan sampai"
"apa kalian akan me nyambut mereka seperti ini?"
tanya ibu
"aku pergi mandi lebih dulu"
ucap Nindy sambil berjalan menuju kamar nya
"menyebal kan sekali sih dia,kenapa selalu mengatai ku dengan anak manja"
gerutu Nindy dalam hati
memang Nindy dan adik bungsu nya kerap sekali berdebat hal sepele.
walau begitu mereka sungguh sangat menyayangi satu sama lain.
berbeda dengan adik nya Cindy mereka bahkan jarang berbicara , karena Cindy terlalu sibuk dengan pekerjaan nya.
Cindy memang sudah lebih dulu bekerja di banding Nindy , Cindy bekerja di salah satu ekspedisi pengiriman barang ternama di negeri nya
#################
**mohon dukungannya ya ...
karena ini adalah karya pertama ku
dan mohon kritikan yang membangun untuk author agar bisa lebih mengembangkan lagi karya karya yang lebih inovatif kedepannya
JANGAN LUPA LIKE NYA🙏🙏🙏
tinggalin juga jejaknya ya kakak...biar di feedback dan kita saling dukung
😍😍😍😍😍😍😍😍😍**
"nenek....kakek.."
hafiz berteriak sembari berlari memeluk mereka.
"nenek dan kakek apa kabar?"
"nenek dan kakek baik baik saja , ga terasa cucu bontot nenek sudah se dewasa ini"
tersenyum manis
wajah hafiz memerah sambil ter senyum malu.
"di mana Nindy dan Cindy"
tanya nenek menatap ke ibu
"aku disini nek"
sahut Nindy sembari mendekat.
Nindy memeluk erat kakek dan nenek nya.
"dimana Cindy kenapa dia tidak ada"
tanya sang kakek
"rupanya kakek begitu merindukan ku ya"
sahut Cindy dari seberang pintu
seketika semua orang menoleh ke arah Cindy sambil tersenyum.
"kemarilah peluk kakek mu ini"
Cindy pun memeluk kakek dan nenek nya bergantian.
"ada apa tumben nenek dan kakek datang kemari"
"tadi pagi ayah mu menelpon kami dan bilang mereka akan mengadakan makan malam bersama,
kakek dan nenek pun belum tau dalam rangka apa"
jelas nenek
"Tante...paman.."
teriak Yana yang baru saja tiba
"eh ternyata udah pada kumpul,apa aku sudah ketinggalan acara nya ??
tanya Yana menatap lekat ke ibu Nindy
"belum kok sayang"
sahut ibu sembari memanggil Yana dengan tangan nya
Yana pun mendekat ke ibu sembari memeluk nya
Yana sudah mereka anggap bagian dari keluarga Rajasa.
terlebih Yana sudah tidak memiliki orang tua,dia menjadi yatim piatu sedari dia duduk di bangku SD.
Yana hanya hidup sendiri tanpa sanak saudara , karena dia sama sekali tidak pernah tau siapa dan di mana saja keluarga dari ayah dan ibu nya.
tapi karena kegigihan nya , dia bisa berdiri sendiri dan menjadi wanita yang sukses seperti sekarang ini.
"ya sudah ayo sekarang kita makan perut ku sudah mulai ke roncongan" ajak hafiz
semua tertawa melihat tingkah hafiz sambil berjalan menuju meja makan.
mereka pun menyantap setiap makanan yang di hidang kan oleh ibu Nindy.
selesai makan mereka pun duduk di ruang keluarga sambil ber bincang ringan.
"bik tolong beres kan semua nya ya"
perintah ibu
"baik Bu"ucap bik asih sambil mem bungkuk kan badan nya
"o iya,ibu mau tanya dalam rangka apa kau mengundang kami kemari wan?"
tanya kakek kepada ayah Nindy.
"mungkin Nindy yang lebih berhak me ngatakan nya"
sahut ayah sambil menatap Nindy
Nindy paham arti dari tatapan ayah nya.dan menjawab pertanyaan kakeknya.
"aku diterima bekerja di perusahaan ArgayaJaksa"
ucap Nindy
"apa?" semua orang ber tanya secara kompak.
sementara ayah dan ibu hanya tersenyum melihat tingkah mereka.
Nindy hanya mengangguk sambil me natap mereka dengan heran.
"kenapa ada yang salah ?"tanya Nindy
"kau tidang sedang ber canda kan kak ?"
tanya Cindy sambil me genggam jari Nindy.
Nindy hanya me ngangguk tanpa ber kata apapun.
"wah kakek sama sekali tidak me nyangka cucu kakek benar benar hebat bisa be kerja di sana"
"iya kak benar ,Ter nyata ini surprise yang di bilang ayah tadi pagi"
sahut Hafiz meyakinkan
sedang ayah dan ibu hanya mengangguk sambil ter senyum
"wah sahabat aku berhasil mewujudkan mimpi nya"
timpal Yana
"selamat ya"
Yana pun mendekat dan memeluk Nindy
"tapi kamu harus ingat, tidak mudah bekerja di sana jadi kamu harus bisa memberikan kontribusi yang baik"
ujar Yana
"iya aku tau,aku juga akan bekerja se maximal yang aku bisa,terima kasih untuk semua dukungan kalian"
ucap Nindy
----malam pun semakin larut.kakek dan nenek pun pamit untuk pulang.
"apa kakek dan nenek tidak mau menginap di sini,barang semalam"
pinta hafiz sambil merengek
"lain kali kakek pasti akan menginap , tapi malam ini tidak bisa"
sahut kakek
"karena besok kakek dan nenek harus menghadiri acara pernikahan cucu dari teman nenek di Bandung"
jelas nenek
"baik lah kek"
sahut Hafiz kecewa
mereka pun saling berpelukan melepas kepulangan kakek dan nenek.
Yana pun memutuskan untuk menginap setelah mendapat desakan dari Nindy.
"Nindy kamu beruntung sekali bisa di bekerja di perusahaan ArgayaJaksa,semoga kamu bisa menemukan pujaan hati di sana"
ujar Yana
"sudah lah jangan mulai menggodaku,
aku di sana mau bekerja bukan mau cari jodoh"
sahut Nindy kesal
"kan ga apa apa Nindy,hitung hitung berenang sambil minum air"
timpal Yana
"di sana ga ada kolam renang yang ada cuma komputer"
sahut Nindy ketus
Yana pun cekikikan mendengar apa yang di katakan sahabat nya itu.
"kalau kau menginap hanya untuk meledek ku mendingan kamu pulang saja sana"
protes Nindy
"kok kamu tega banget sih nyuruh aku pulang selarut ini"
Yana sambil melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjuk kan jam sebelas malam.
"habis nya kamu dari tadi ngeledekin aku Mulu"
sahut Yana
"iya iya aku ga bakal ngeledekin kamu lagi deh,janji"
ucap Yana sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya keatas.
"baiklah,o iya kamu kemari tadi bawa motor kan yan?
tanya Nindy serius
"iya aku bawa, memang nya kenapa?"
"besok kamu bisa dong antarin aku ke perusahaan ArgayaJaksa,aku ga mau di hari pertama bekerja,aku terlambat"
"iya nona muda besok aku akan mengantar mu ke tujuan"
jawab Yana memberi hormat ke Nindy.
Nindy tersenyum dan langsung memeluk Yana.
"terima kasih,kamu memang sahabat ku yang paling mengerti aku"
ucap Nindy dengan masih memeluk Yana.
"sudah lepas kan aku dan sebaiknya kita tidur agar besok tidak terlambat bangun,bukan nya besok hari pertama kamu bekerja"
ujar Nindy
tak selang lama mereka pun terlelap.
***di sisi lain
"apa dia Nindy yang ku kenal"
gumam Niko dalam hati
"kalau benar,besok aku akan menyuruh Andan untuk menjadikannya sekretaris ku"
gumam Niko
Niko mengambil ponsel nya dan me nelpon Andan.
"kenapa sih selarut ini dia harus menelpon ku"
gumam Andan kesal
"aku mau kau kemari sebentar"
perintah Niko melalui ponselnya.
"ya tuan saya akan segera datang"
sahut Andan dari seberang telpon.
Andan meletak kan ponsel nya dan bergegas menuju ke kamar Niko.
Andan mengetuk pintu dan masuk ke kamar Niko.
"ada apa tuan memanggil saya tuan"
tanya Andan
"aku mau besok kamu periksa berkas karyawan baru atas nama Nindy Rajasa,
dan jika benar dia orang nya,buat dia mengganti kan posisi sisil"
ucap Niko sambil memperlihatkan layar ponsel nya.
"baik tuan"jawab Andan membungkuk kan badannya.
"dan satu lagi,jika benar dia orang nya panggil Sisil untuk mengajari nya beberapa hal yang mungkin belum dia mengerti"
lanjut Niko
"baik tuan"jawab Andan sambil masih menatapi foto Nindy
"kenapa kau terus memandangi foto nya? apa kau kenal? apa kau menyukai nya?"
tanya Niko dengan nada kesal
"maaf tuan"
sambil menunduk
"sudah pergi sana"
niko menggerakkan jari nya
Andan pun membungkuk hormat dan berjalan keluar dari kamar Niko.
"siapa gadis itu sampai tuan langsung mengangkat nya menjadi sekretaris nya"
gumam Andan sambil menyerngitkan kening nya
**like like like kakak.....
jangan lupa jejaknya biar di feedback ulang.
jangan lupa tinggalin vote jug y Kakak terimakasih.
😍😍😍😍😍😍😍**
pagi pagi sekali Nindy bangun untuk mempersiap kan semua nya.
dia sudah tidak sabar ingin memulai hari nya pagi ini.
"Yana ayo bangun cepat,nanti aku bisa terlambat"
ucap Nindy sambil menggoyang goyang tubuh Yana dengan sangat kuatnya.
"iya iya Nindy,kamu bukan hanya bisa membangun kanku,tapi kamu juga bisa mematah kan tulang belulang ku"
ucap Yana sambil memegang pinggang nya yang digoyang sangat kencang oleh Nindy tadi.
"hari ini mood ku sangat bagus jadi tolong jangan merusak mood ku di hari pertama aku bekerja"
pinta Nindy
"baik lah nona muda"
jawab Yana sambil berjalan menuju kamar mandi.
tak selang lama mereka sudah ada di meja makan untuk sarapan bersama.
"aku sudah selesai,aku pergi duluan ya"
ucap Cindy sambil mencium pipi keduaorang tuanya.
"o iya kak,semangat ya bekerjanya"
ucap nya pada Nindy sambil tersenyum
"ingat kak disana jangan bermanja manja seperti di rumah"
ucap hafiz dengan nada mengejek
Nindy hanya tersenyum mendengar celotehan adik nya itu,sembari pergi setelah sebelumnya berpamitan dengan kedua orang tuanya.
Nindy dan Yana pun pergi menuju gedung ArgayaJaksa dengan mengendarai sepeda motor Yana.
"thanks ya yan,udah mau repot ngantarin aku"
ucap Nindy memegang lengan Yana.
"iya nona muda,yang semangat kerja nya"
timpal Yana
pagi itu masih menunjukkan pukul 07.30
Nindy pun berjalan menuju meja resepsionis dan bertanya.
"permisi mba"
sapa Nindy sambil tersenyum
"iya mba ada yang bisa saya bantu"jawab resepsionis dengan ramah nya
"saya mau bertanya dimana ruangan briefing untuk karyawan baru"
"ohh..mba lurus saja ke depan lalu belok kanan"
jawab resepsionis sambil menunjuk ke arah yang di katakannya tadi.
"terima kasih mba"
jawab Nindy dengan senyuman manisnya sambil berlalu.
"iya sama sama mba"
timpal resepsionis
saat Nindy berjalan banyak sekali dia berpapasan dengan karyawan lain.
semua mata memperhatikan Nindy.
bagaimana tidak,Nindy adalah wanita dengan paras cantik dan menawan ditambah lagi bentuk tubuhnya yang sempurna dengan rambutnya yang panjang terurai sebahu.
"kenapa mereka semua menatap ku,
apa ada yang salah dengan penampilan ku"
gumam Nindy dalam hati
setelah sampai di ruangan yang dikatakan resepsionis tadi,Nindy pun mengetuk pintunya.
"permisi"
ucap Nindy sambil tersenyum
"silahkan masuk dan duduk lah"
perintah wanita paruh baya dengan tatapan sinis.
Nindy pun duduk di salah satu bangku yang masih kosong.
tak lama briefing itu pun di mulai.
belum lama breafing itu berlangsung, terdengar suara ketukan pintu.
wanita paruh baya itu pun beranjak dari duduknya dan membuka pintu.setelah wanita paruh baya itu melihat Andan yang mengetuk pintu maka ia sedikit membungkukkan badan nya memberi hormat.
"apa dia sudah datang ??"
tanya Andan sambil melihat seluruh karyawan yang ada di ruangan itu.
"sudah tuan"
"baik lah,panggil dia agar ikuti dengan ku"
dengan cepat wanita paruh baya itu me ninggalkan Andan dan berjalan ke arah bangkunya seraya berkata.
"siapa diantara kalian yang bernama Nindy Rajasa disini"
"itu kan aku"gumam Nindy sambil mengangkat tangannya.
"cepat berdiri dan silahkan ikuti dengan tuan Andan"
ucap wanita paruh baya itu sambil menunjuk ke arah Andan.
Nindy hanya mengangguk dan berjalan mengikuti langkah Andan.
Andan membuka pintu ruangan sekretaris dan menyuruh Nindy untuk masuk.
"aku mau diapakan oleh nya"
batin Nindy sambil menatap sekeliling ruangan.
sementara itu Niko sudah memasuki kantor dan berjalan menuju ruangan nya.
saat melewati ruang sekretaris dia ber henti dan menatap ruangan itu sembari tersenyum.
"kenapa ruangan itu terasa sepi,apa Nindy itu bukan Nindy yang ku maksud"
gumam nya dalam hati sambil berjalan menuju ruangan nya.
saat niko sudah berada di ruangannya dia pun duduk dikursi kejayaannya dan hendak menelpon Andan,tapi seketika dia sudah melihat sesosok wanita berada di ruangan sekretaris.
"Nindy"
ucap Niko sambil menatap Nindy dari dekat kaca satu arah yang memisahkan ruangan mereka.
ruangannya, ruangan sekretaris maupun karyawan memang hanya terpisah oleh sekat kaca satu arah,dimana hanya Niko yang bisa melihat bebas ke arah ruangan sekretaris maupun karyawannya,namun tidak sebaliknya.
Niko hanya tersenyum manis melihat Nindy.
sementara itu di ruangan sekretaris Nindy terlihat sedang bingung dan mencoba bertanya.
"maaf pak a..apa bo..leh saya ber tanya"
tanya nya dengan terbata.
"ya silahkan"
jawab Andan dengan tatapan dingin
"kenapa saya berada disini,dan kenapa saya harus terpisah dengan karyawan baru lainnya pak?"
tanya nya tanpa menatap kearah Andan.
"karena posisi kamu berbeda dengan mereka"
jawab Andan masih dengan tatapan dingin
"ma..maksud nya pak"
tanya Nindy tak mengerti.
"kamu diterima bekerja disini bukan untuk menempati posisi karyawan,tapi menempati posisi sekretaris"
"apa pak"
tanya Nindy tak percaya,tanpa ia sadari nada bicaranya agak sedikit meninggi karena kaget dan tak percaya dengan apa yang didengarnya.
"kau berani membentak ku"
ucap Andan sambil menatap Nindy dengan tajam
seketika Nindy menundukkan kepalanya saat dia melihat tatapan Andan seperti elang yang ingin mencakar mangsanya.
"ma..ma..maaf pak saya tidak sengaja
itu tadi saya refleks karena kaget pak"
jelas Nindy
"apa kau tidak suka dengan posisi yang kau dapatkan sekarang?"
tanya Andan
"saya suka pak suka,tapi saya masih belum percaya bisa mendapatkan posisi itu pak"
jelas Nindy lagi
"ya sudah,dalam beberapa hari lagi kamu akan ada meeting dengan klien penting jadi kamu harus mempersiapkan berkas berkas yang dibutuhkan saat meeting nanti"
timpal Andan
"apa?? meeting penting,bagaimana aku bisa,sedang aku belum tau menau tentang apapun"
gumam Nindy gelisah
Andan pun yang melihat gelagat gelisah Nindy mencoba menenangkan nya.
"kamu jangan khawatir,Sisil akan mem bantumu dalam segala hal yang belum kamu mengerti"
ujar Andan
"Sisil"batin Nindy
"Sisil adalah mantan sekretaris dikantor ini tapi karena beberapa bulan lagi dia akan menikah dan pindah keluar kota jadi dia resain sebelum hari pernikahannya"
"selama dia belum melangsungkan pernikahnnya dia akan membantu mu dalam menyelesaikan tugas tugas yang belum kamu mengerti"
jelas Andan
Nindy hanya mengangguk tanpa menatap Andan.
"baiklah kamu tunggu saja sisil di ruangan ini,sebentar lagi mungkin dia akan datang"
ucap Andan sambil berjalan keluar meninggalkan Nindy sendiri di ruangan itu.
Niko yang sedari tadi sudah berada di ruangannya pun mengamati Andan dan Nindy.
"bagaimana??"
tanya Niko saat Andan mencoba masuk kedalam ruangannya.
sontak saja Andan terkejut melihat Niko.
dia tak menyadari kalau Niko sudah berada di ruangannya sedari tadi.
"apa tuan sudah sedari tadi berada disini"
tanya Andan mencari tahu.
"memang nya kenapa dan kenapa tadi kau dengan nya"
ucap Niko sambil melihat ke arah Nindy.
"saya hanya menjelaskan posisinya tuan,dia tampak kaget dengan posisi yang di terimanya"
jelas Andan
"hmm"
sahut Niko
"apa kamu sudah menghubungi sisil untuk segera membantu nya"
tanya Niko lagi
"sudah tuan mungkin sebentar lagi sisil akan sampai"
jawab Andan
"hmm baiklah"
"ada lagi tuan?"
"tidak ,terima kasih untuk kerja mu hari ini"
ucap Niko
"baik tuan"
"berterima kasih,ada apa dengan tuan"
gumam Andan dalam hati
selama dia bekerja belum pernah men dengar kata terima kasih dari mulut tuannya yang begitu tulus untuk para karyawannya.
"ada apa ini?"
gumam Andan dalam hati.
"apa karena gadis itu??"
sambil melihat Nindy dari kaca
Niko yang menyadari kalau Andan sedang menatap lekat Nindy pun bertanya.
"untuk apa kau melihatnya ??
ucap Niko sambil melempar kan pulpen ke arah Andan
"maaf tuan"
Andan terlihat terkejut sambil refleks menangkap pulpen yang di lemparkan Niko padanya.
"jangan melihatnya saja,lihat saja layar laptop mu dan mulai kerjakan tugas mu"
perintah Niko kesal
"baik tuan"
#######################
**akak akak jangan lupa like nya
tinggalin jejak nya juga ya akak
akak akak yang punya poin dan koin boleh saling vote yuk kak....
terimakasih kakak udah mampir...
😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!