NovelToon NovelToon

Gadis Tomboy Ku

Ubah Penampilan.

"Hahaha,, kok kalian mau sih main sama anak perempuan". Seorang anak kecil tertawa dan mengejek anak anak lain yang sedang bermain.

" Maksud kamu apa?!". Teriak anak perempuan itu.

"Kalian bukan bencong kan, kalo aku malu deh main sama anak perempuan. Apalagi kalo sama dia". Ucap nya masih mengejek.

" Jahat banget sih kamu!!". Anak perempuan itu berteriak kesal.

"Bye–bye, aku mau pergi aja". Anak laki laki itu pergi tanpa meminta maaf pada Kyara.

" Kya aku mau pulang aja". Ucap Faris.

"Iya aku juga, lebih baik kita gak usah main bareng–bareng lagi". Ucap Ayas.

" Dah Kya". Ucap mereka bersamaan sambil pergi.

"Kalian kok gitu". Ucap Kyara sambil menahan tangis nya.

" Ayah!, hiks hiks!". Ucap Kyara sambil berlari pulang ke rumah nya.

"Kya, kamu kenapa nak?". Tanya Bunda.

" Bunda Kya mau ketemu Ayah". Ucap Kya sambil menangis.

"Ayah lagi di ruang kerja sayang, Kya kenapa?". Tanya Bunda bingung.

" Ayah!!". teriak Kya sambil berlari ke ruang kerja sang ayah.

"Haduhh anak ini. Pasti dia mau minta yang aneh aneh lagi". Ucap Bunda sambil geleng geleng kepala.

" Ayah!!!". Teriak Kya sambil menangis. Ia mendatagi ayah nya dengan keadaan kesal, walau sudah tidak menangis lagi.

"Kya nya Ayah jangan teriak teriak bisa gak?". Tanya Ayah lembut.

" Ayah Kya mau ubah penampilan Kya". Ucap Kya sambil berusaha duduk di pangkuan sang Ayah.

"Tumben?, emang mau ubah kayak gimana?". tanya ayah sambil menggendong Kyara ke pangkuan nya.

"Kya mau tomboy aja". Ucap Kya sambil memanyunkan bibir nya.

Ini anak kan emang udah tomboy. Batin Ayah.

" Maksud Kya gimana? ". Tanya Ayah bingung.

" Kya mau kayak abang, pake baju laki–laki sama potong rambut juga". Ucap Kya kesal.

"Maksud Kya, Kya mau nyamar?". Tanya Ayah.

" Ehh enggak–enggak. Kya ini aneh–aneh aja". Ucap Bunda tiba tiba.

"Bunda disini?, sejak Kapan?". Tanya Ayah bingung.

" Dari tadi Yah, Bunda yakin Kya pasti minta yg aneh aneh kayak biasa nya, makanya Bunda kesini. Ini anak juga kelakuan nya udah kayak anak cowok aja". Ucap Bunda kesal.

"Bunda Kya minta sama Ayah!". Ucap Kya kesal.

" Kya kamu ini masih kelas 3 SD. Minta yg lain lain aja yah, misalnya mainan. Boleh boneka barbie, beneka beruang, masak masakan. Apa aja deh ". Ucap Ayah menawarkan.

" Kya ga mau!, mobil mobilan Kya udah banyak. Bola Kya juga masih banyak Ayah ". Ucap Kya.

" Oke Ayah turutin tapi ada syarat nya, Kya mau? ". Tanya Ayah sambil tersenyum smirk.

" Ayah!!, kok Kya nya di izinin sih". Ucap Bunda kesal.

"Bunda kan ada syarat nya". Ucap Ayah sambil melihat ke arah Bunda.

" Syarat nya apa Ayah". Tanya Bunda bingung.

"Ntar Ayah kasih tau". Ucap Ayah sambil tersenyum.

" Oke Kya turutin Ayah". Ucap Kya yakin.

"Anak pintar". Ucap Ayah sambil mengelus kepala Kyara.

"Tapi Kya mau kapan ubah gaya nya?". Tanya Ayah.

" Besok! ". Ucap Kya semangat.

" Enggak boleh besok!, pokok nya kalo Kya mau ubah penampilan gak boleh besok. Titik". Ucap Bunda.

"Enggak mau!, Kyara mau nya besok!, Titik!". Ucap Kya menegaskan.

" Kya, nurut sama Bunda!". Ucap Bunda kesal.

"Bunda kali ini aja Kya mau besok Kya ubah penampilan nya". Ucap Kya sambil memohon.

" Kya sayang. Kata nya mau ubah penampilan, nanti aja yah pas Kya kelas 4 SD. Biar langsung pas masuk sekolah. Kan kita harus ke mall beli baju, trus ke salon potong rambut ". Ucap Bunda menjelaskan.

" Apa seribet itu?". Ucap Kya bingung.

"Iya sayang". Ucap Ayah sambil mencubit pipi Kya gemas.

" Ayah sakit". Ucap Kya sambil mengelus pipi nya.

"Iya udah Kyara, sekarang Kya makan. Ayo belum makan siang kan". Ucap Bunda sambil tersenyum.

" Iya Bunda ". Ucap Kya sambil melompat turun dari pangkuan sang Ayah.

Ibu dan anak ini sama saja. Keras kepala, tapi tetap akur. Awal nya bertengkar tapi lama lama baikan lagi. Kenapa mereka sangat menggemaskan sih. Jadi makin sayang. Batin Ayah sambil senyum–senyum.

·Malam hari·

" Ohh iya. Ayah mau nanya, kok Kya mau ngubah penampilan Kya? ". Tanya Ayah bingung.

" Temen Kya pergi, ga mau main sama Kya lagi kata nya". Ucap Kya dengan mulut penuh nasi dan lauk pauk nya.

"Loh kenapa emang nya?, Kya gak nakal kan?". Tanya Bunda khawatir.

" Enggak lah Bunda, Kya kita kan anak baik". Ucap Ayah.

"Ini semua itu gara gara anak laki laki itu!, masa dia bilang ke temen Kya "Haihh apa kalian ini banci. Bisa bisa nya kalian bermain dengan anak perempuan". Ucap Kya sambil mengikuti suara anak laki laki itu.

" Lagi pula Kya, kenapa kamu gak main sama anak perempuan aja si". Ucap Bunda bingung.

"Mereka bikin kesel Bunda. Banyak banget drama nya". Ucap Kya sambil memasukkan satu sendong nasi ke mulut nya.

" Kamu juga banyak drama nya kok Kya ". Ucap Bunda.

" Tapi kan Kya beda". Ucap Kya protes.

"Kya juga anak cewek kan". Ucap Bunda.

" Iya lah Bunda tapi Kya beda". Ucap Kya membela diri.

"Terserah Kya aja deh". Ucap Bunda sambil tersenyum pasrah

" Ohh iya Ayah emang syarat nya apa?". Tanya Kya bingung.

"Nanti Setelah makan malem, Kya langsung ke ruang kerja ayah yah, tunggu ayah disana. Soal nya ayah mau ngomong dulu sama Bunda. Oke?". Ucap Ayah sambil mengangkat tangan nya (👌)

" Oke Ayah ". Ucap Kya sambil tersenyum.

Perkalian 5

·Selesai Makan·

"Ayah emang syarat nya apa yah". Tanya Bunda saat di dalam kamar.

" Ini masalah perjodohan Kya". Ucap Ayah sambil tersenyum ke arah Bunda.

"Emang Kya nya mau di jodohin Yah?". Tanya Bunda bingung.

" Ya Ayah juga ga tau sih, tapi kan Kya itu pengen ubah penampilan nya. Kita ambil kesempatan ini dong Bun". Ucap Ayah.

"Betul juga sih. Ayah pinter deh, jadi makin cinta". Ucap Bunda sambil senyum senyum.

" Iya udah Ayah temuin Kyara dulu yah". Ucap Ayah sambil berdiri dari duduk nya.

·Keesokan Hari Nya·

"Bunda Kya berangkat sekolah dulu!!". Teriak Kya sambil menaiki sepeda nya.

" Hati–hati Sayang". Ucap Bunda sambil keluar. Saat Kya sudah tidak terlihat, Bunda segera masuk kedalam rumah.

Kya adalah anak dari seorang pengusaha yg mempunyai perusahaan yang cukup terkenal, Perusahaan itu juga punya banyak cabang yg beredar di kota kota terbaik. Sikap nya yang tomboy membuat nya mandiri, ia juga tidak banyak mengeluh. Bahkan Kya sangat jarang meminta sesuatu, ia lebih suka bermain bersama anak anak yang lain nya. Terkadang anak anak yang lain juga suka mengejek Kyara. Tapi karna Kyara bukan lah anak yang gampang masuk hati Setelah mendengar perkataan orang.

"Hei Kyara. Tumben nih senyum senyum". Ucap Venesha sambil merangkul pundak Kyara.

" Emang biasa nya gue gimana". Ucap Kya bingung.

"Ya kayak gitu". Ucap Vanesha sambil terkekeh.

" Serah dah". Ucap Kya bodo amat.

"Ohh iya Kya, kakak kelas lima yang waktu kata nya pindah sekolah".

" Yang mana Nes".

"Yang suka ngejek lu lah, yg mana lagi".

" Wah, cius lu?!".

"Iya dong zheyenk".

" Wah asik nih, gua juga punya kabar baek neh". Ucap Kya senang.

"Paan". Ucap Vanesh kepo.

" Gua di boleh jadi anak cowok".

"Maksud nya apa Ky". Vanesh kaget dan bingung.

" Kyara yang imut ini di bolehin nyamar dung". Ucap Kya dengan muka imut nya.

"Trus entar Vanesh yg cantik ini gimana". Ucap Vanesh ikut ikutan muka imut.

" Ya ga gimana gimana lah". (😑)

"Yakk, Maksud gua nih yah jubaedah, gak gitu. maksud gua yg jadi sahabat lu ini yg cantik ini yg seperti milea ini gimana, masa ntar gua dikira temenan ama anak cowok gitu. Ntar malah di kira pacaran lagi". Ucap Vanesh kesal.

" Kata nya Lu kelas 4 pindah midun, lagi pula nih yah gue juga ogah jadi pacar elu". Ucap Kya ikutan kesal.

"Ya tapi kan kelas 4 cintaku, zheyenk-ku, bebebku".

" Iya gua juga kelas 4 nyamar nya, nyet".

"Wee kalem dong".

" Lu yang kalem nying". Ucap Kyara kesal.

Skip masuk kelas.

"Anak anak buka buku paket nya, kita lanjut kan pelajaran yg belum beres kemarin. Buka halaman 33 ya jangan lupa di catat yg penting penting nya saja alias di RANGKUM. Paham tidak?". Ucap ibu guru panjang kali lebar.

" Paham bu". Ucap murid murid serentak.

"kalo udah beres nyatet nya maju kedepan ya, ibu mau tes perkalian 5 yg Kemarin ibu bilang, kalian udah ngapalin kan?". Tanya bu guru.

" Udah bu". Ucap murid serentak kecuali Kyara.

"Aduh Nes, gua belum ngapalin nih". Ucap Kya bingung.

" Hayolohh, mamam tuh guru killer. Emang Kemarin lu ngapain sih sampe sampe ga ngapalin". Ucap Vanesh kepo.

"Gua main sama Faris sama Ayas ditaman". Ucap Kya.

" Lu kena karma kali, gak ajak ajak gua main kan jadi nya gitu". Ucap Vanesh mengada ngada.

" Nesha bantu gua dong". Ucap Kya memelas.

" Perkalian 5 Ky, lima". Ucap Vanesh bingung, aneh kan Kya yg pinter selangit ini tiba tiba bodoh.

"Iya gimana sok cepetan atuh yah bantuin". Ucap Kya panik.

" Ky ini tinggal di tambah tambahin 5 doang masa lu gatau". Vanesh kaget plus bingung.

"Enggak". Ucap Kya sedih.

" Yah trus gimana dong nasib gua". Ucap Vanesh ikutan sedih.

"Kok nasib lu sih". Ucap Kya bingung.

" Nasib gua Ky, Sekarang lu udah ga pinter trus ujian kenaikan kelas gue ntar gimana?!". Ucap Vanesh sedih.

"Njirr, gua kira napa ehh malah bac*t kek gini".

" Ky gua juga cuma ngapalin sekali itu perkalian, tadi nya gua mau minta tolong ke elu buat gajarin bentar".

"Gak guna bat gua punya temen kek gini". Ucap Kya kesal.

" Itu yang di bangku enak banget yah bukan nya nyatet malah ngerumpi, kayak tetangga yg ngumpul di gerobak mang sayur". Ucap ibu guru kesal.

"Yg duduk di bangku mana bu?". Tanya ketua kelas sambil celingak celinguk.

" Itu tuh Vanesh sama Kyara ". Ucap ibu guru kesal.

" Enggak kok bu kita gak ngerumpi". Ucap Kya bingung.

"Udah gak usah banyak alasan, kalian berdua di tes duluan baru nyatet. Cepet maju ke depan". Ucap ibu guru.

" Siapa duluan nih nes, gua apa elu". Tanya Kyara berbisik.

"Lu aja Ky. Gua mau ngapalin dulu bentaran". Ucap Vanesh menolak.

" Ohh ok". Ucap Kya santay sampir berdiri dan berjalan maju kedepan.

"Kya perkalian 5!". Ucap bu guru tegas.

" Satu kali lima sama dengan lima.

Dua kali lima sama dengan sepuluh.

Tiga kali lima sama dengan lima belas.

Empat kali lima sama dengan dua puluh.

Lima kali lima sama dengan dua puluh lima.

Enam kali lima sama dengan tiga puluh.

Tujuh kali lima sama dengan tiga puluh lima.

Delapan kali lima sama dengan empat puluh.

Sembilan kali lima sama dengan empat puluh lima.

Sepuluh kali lima sama dengan lima puluh". Nyanyian Kyara.

Kok bisa, kata nya gak ngapalin, wah jangan Jangan gua di prank ****. Dalam hati Vanesh.

Maap ga niat prank, tapi tadi ada kesempatan. Dalam hati Kya.

Tercyduk

Kok bisa, kata nya gak ngapalin, wah jangan Jangan gua di prank njir. Dalam hati Vanesh.

Maap ga niat prank, tapi tadi ada kesempatan. Dalam hati Kya.

"Anjirr kok lu bisa, lu boongin gua kan?". Ucap Vanesh kesal.

"Lu kasih kesempatan ke gua". Ucap Kya watados.

"Bener bener ya lu Ky". Kesal Vanesh.

"Ya maap". Ucap Kyara.

"Trus gimana dung?". Tanya Vanesh bingung.

"Semangat beb". Ucap Kyara.

"Vanesha!, ayo maju nak. Sekarang giliran kamu". Ucap Bu Guru mengingatkan.

"Eh, iya Bu".

"Satu kali lima sama dengan lima.

Dua kali lima sama dengan sepuluh.

Tiga kali lima sama dengan lima belas.

Empat kali lima sama dengan dua puluh.

Lima kali lima sama dengan dua puluh lima.

Enam.... kali lima sama dengan..... tiga puluh.

Tujuh kali lima..... sama dengan tiga puluh lima.

Delapan kali lima sama dengan..... empat puluh.

Sembilan.... kali lima sama dengan empat puluh lima.

Sepuluh kali lima sama dengan lima puluh.... . Nyanyian Vanesha yang nada nya macet macet.

"Belajar lagi Nes!". Tegas Ibu Guru.

"Iya Bu!". Ucap Vanesh lalu beranjak dari meja guru.

"Wahh Tuhan masih sayang Lo ternyata Nes". Ucap Kyara.

"Yee dah, serah lu". Ucap Vanesh kesal.

Skip. Pulsek.

"Nes duluan Yee gua". Ucap Kyara.

"Iya Nyai Roro kidul kw". Ucap Vanesh mengejek.

"Ehh itu mulut pengen di cabein yah sama Bunda". Ucap Kyara kesal.

"Adu domba tross, tross adu domba". Ucap Vanesh mengejek.

"Dah lah. Gua duluan ya nyett". Ucap Kyara.

"Dah". Ucap Vanesh sambil melambaikan tangan.

"Dah". Ucap Kyara.

"Bundahhhh". Ucap Kyara.

"Hmm, kenapa?". Tanya Bunda yang sedang sibuk.

"Bun, ini udah semester genap kan, Kya bentar lagi kelas 4 yah?". Tanya Kya.

"Iya kenapa?". Tanya Bunda bingung dengan keadaan anak nya yang semakin bodoh saja.

"Ihh Bunda masa gak ngerti si..., Harus nya Bunda tuh nyariin sekolah baru buat Kya. Trus barang barang Kya nanti. Kya kan gak tau Bun". Ucap Kyara.

"Udah Ayah urus sekolah Kya nanti, tinggal barang barang Kya aja yang belum". Ucap Bunda.

"Woahh, serius Bunda?, trus barang Kya apa aja yang bakal di beli?, Kya jadi gak sabar deh kelas 4 nya". Ucap Kyara.

"Bun, Abang gak bakal pulang tahun ini?". Tanya Kya.

"Enggak". Ucap Bunda.

"Ohh".

Skip. Kelas 4 nya Kyara. Ehh pas masih Libur jadi belum masuk sekolah.

"Gimana Ky?". Tanya Bunda yang sedang memilih tas sekolah.

"Gamau yang itu Bun, pengen yang ini". Ucap Kya.

"Okelah". Ucap Bunda.

Di salon. Yuuhuuu tempat nongkrong sapa tuuu.

"Aduh ini pelanggan baru, ayo jeng duduk, aduh ini anak nya yah, aduhhayy manis banget jeng anak nya". Sapa si tukang salon yang agak rempong yah bund.

"Haha iya, ini anak saya pengen di potong rambut nya". Ucap Bunda yang agak canggung.

"Segimana jeng?". Tanya si tukang salon.

"Segini". Ucap Bunda sambil memperkirakan rambut nya laki laki.

"Aduhhhh!!, jeng ini gimasoyy, masa anak semanis ini di potong seperti itchu. Kan kasian jeng". Ucap si tukang salon kagwett.

"Iya gapapa segitu aja" Ucap Bunda biar cepat.

"Gini nih jeng, saya ada barang bagus dari pada di potong kan ini rambut yang aduhayyy Hay Hay ini mending beli itu aja". Ucap si tukang salon.

"Apa ini?". Tanya Kya.

"Ini rambut palsu dek, barang baru datang, impor lagi. Bagus kyannn, aduhayyy banget dehh cocok sama adek nya". Ucap si tukang salon.

"Gimana Ky?". Tanya Bunda.

"Terserah Bunda deh, Kya ikut aja". Ucap Kya.

"Gimana jeng?". Tanya si tukang salon.

"Berapa harga nya?". Tanya Bunda.

"Ahayy bungkyuss". Ucap si tukang salon.

"Cuma 2 Jeti doang kok sayy, di diskon deh mumpung barang baruuu jadi 1,5 Jeti doang".

"Yaudah bungkus mbak, yang cepet yahh". Ucap Bunda.

"Iya Say tenang aja". Ucap sang penjual.

"Bun, abis ini pulang yah?". Tanya Kya yang mulai lelah.

"Emang kamu gak mau belanja lagi, Bunda aja masih pengen". Ucap Bunda.

"Enggak!". Ucap Kya.

"Sebentar lagi yah?". Tawar Bunda.

"Terserah Bunda lah". Ucap Kya malas.

Skip. Ini bakal jauh di skip nya jadi simak dengan benar!.

Kelas 4 nya Kyara.

"Bun Kya berangkat yah!". Teriak Kyara.

"Iya Sayang, Hati-hati yah. Bekel nya harus habis yah udah besar juga". Ucap Bunda yang datang dan berdiri di depan rumah.

"Doain Kya kuat ngabisin". Ucap Kyara sambil mengayuh sepeda ke-sayang-an nya.

"Kyara udah gede sekarang, tapi makin gede malah makin bobrok. Malah pengen jadi cowok, awas aja kalo udah melebihi batas normal, Bunda bejek bejek pala nya pake ulekan". Gumam Bunda yang ngomel ngomel.

Nyampe sekolah.

"Ruang kepala sekolah dimana ye?". Gumam Kyara bingung.

"Eumm, h-haii". Sapa anak cewek di sana.

"Yah?". Tanya Kyara bingung.

"Nama kamu siapa?". Tanya cewek yang baru di ketahui Kya nama nya dari baju seragam. Intan.

"Ky-......, Kelvin, hah... iya Kelvin". Ucap Kyara sedikit canggung.

"Kamu ganteng banget sih, manis gitu mukanya, mulus lagi kayak muka anak perempuan". Ucap anak itu memuji Kyara.

Gua ketauan ini atau gimana sehhhh?!. Ucap Kyara dalam hati yang panik takut ketahuan.

"Ehh Ruang Kepala Sekolah dimana ye?". Tanya Kyara yang mengalihkan pembicaraan.

"Kamu anak baru?". Tanya Intan yang ingin bicara sama cogan terus. Heheww😅

"Iya". Ucap Kyara cepat.

"Kepsek disana Vin". Ucap Intan sambil menunjuk arah jalan otw ruang Kepsek.

"Ouhh iya, makasih ye". Ucap Kya sambil berlalu pergi.

"Dah Ganteng". Ucap Intan yang sedang menggoda Kya.

"Ewwhh, Lu kira gua lesby apa yak?". Gumam Kya yang tak terima, untung ga di dengar siapa siapa.

"Anak baru?". Tanya Kepsek, yang bernama Rudi, dah jelas ye guys nama nya dari tanda pengenal yang ada di seragam.

"Iya Pak". Ucap Kyara mengiyakan pernyataan. PERNYATAAN BUKAN PERTANYAAN!!, OGHEH?. MON MAAP NGEGAS. Heheww😅

"Kelvin?". Tanya sang Kepsek.

"I-iya Pak". Ucap Kya yang masih canggung dengan nama samaran nya.

"Selamat bergabung di sekolah ini yah?, bapak berharap kamu dapat akrab dengan orang orang yang ada di sekolah ini". Ucap sang Bapak sambil mengangkat tangan nya. (Berusaha untuk menjabat gitu, tapi author bingung kata nya apa. TwT)

"Iya pak, terima kasih". Sambil membalas jabatan tangan sang Kepsek baru nya.

Skip, pas istirahat.

"Duh gerah amat yak". Gumam Kya yang sudah pasti hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.

"Apa lepas rambut nya bentar, entar pasang lagi?". Tanya Kya pada dirinya.

"Iya dah". Ucap nya setelah berperang dengan dirinya sendiri.

"Kamar mandi sepi kagak yak?". Tanya Kya yang udah jelas di tujukan pada dirinya yang imut dan syantik seperti author. Heheww😅

"Sepi lah". Ucap Kya yang tak ingin pikir panjang. Walaupun memang keadaan sedang sepi.

"Eh, Yon liat ada cowok masuk kamar mandi cewek". Ucap Kevin.

"Yg serius lu Pin". Ucap Albert sambil noyor pala Si-Pin.

"Gua juga liat Kok". Ucap Riyan.

"Yodah ikutin yok". Ajak Dion.

Beberapa menit sebelum kejadian.

"Gua masuk kamar cewek apa cowok yak?" Tanya Kyara bingung.

"Idih, ntar ada cowok kencing males gua liat nya. Gua kamar cewek ae lah". Ucap Kya tak ambil pusing.

Setelah itu Kakel Kelas 5 datang.

"Ehh lu ngapain di kamar cewek?". Dobrak Dion yang langsung nyerocos ngomong, Dah itu diam tak sanggup berkata kata.

"Elu ye tinggal buka pelan pelan, ngapa harus dobrak sih". Ucap Riyan yang habis ngomong langsung diam juga.

"Aelah ngapa pada diem, udah sih awas gua juga mau masuk, malah bengong. Ngalangin jalan pulak, etdahh". Kesal Kevin yang langsung diam.

"Jangan tinggalin gue, gue juga mau masuk". Ucap Albert yang langsung diam.

"A..ahhh, Masa dah ketahuan!!". Teriak Kyara kesal.

Lalu setelah itu yang terjadi adalah pintu yang dikunci rapat rapat.

"Jangan kasih tau sapa sapa ye?". Tanya Kyara yang berharap janji keempat sahabat baru nya.

"Iye ahh, dari tadi di ulang Mulu kata kata Nye". Ucap Kevin.

Ciee yang kepok apa yang barusan terjadi. Heheww😅

~Yang barusan terjadi.

"Jelasin apa ini?, dan lo cewek?!". Tanya Kevin yang masih tidak percaya.

"Keliatan nya sih iya, mana cantik bener buset". Ucap Dion.

"Gua jelasin tapi tutup pintu nya, trus di kunci rapat". Ucap Kyara memohon.

"Kunci Bert". Ucap Kevin pada Albert.

"Sayapp". Ucap Albert menurut.

"Jelasin". Ucap Riyan.

"Iya gua cewek". Ucap Kyara pasrah.

"Parah si itu". Ucap Dion yang mengikuti kata viral di Meme. (Dibaca mim!)

"Kok bisa lu nyamar gini?". Tanya Kevin yang emang ahklak nya masih agak bener.

"Karena gua suka, terutama gua seneng. Dan ini pilihan gua ya bukan paksaan". Ucap Kyara.

"Lu ga mikir ketauan apa?". Tanya Kevin.

"Gak akan ketauan kalo kalian jaga mulut mah". Ucap Kyara.

"Tergantung". Ucap mereka ber-4 kompak.

"Lu mau jadi sahabat kita empat kagak?". Tanya Dion tiba tiba-tiba.

"Mau!!, tapi boleh?". Tanya Kya semangat.

"Eh lu main tawar tawar ae". Ucap Albert sambil noyor pala Dion.

"Boleh". Ucap Kevin.

"Mau dong!!". Ucap Kya antusias.

"Selamat gabung di kita, Boleh tau nama lu?". Tanya Dion.

"Kelvin,". Ucap Kyara.

"Ehh btw, jangan kasih tau siapa siapa yah". Ucap Kya.

"Samaran juga?". Tanya Kevin.

"Iya hehe". Ucap Kya sambil ketawa garing.

"Asli!". Ucap Kevin menegaskan.

"Kyara Anastasya Chandra!". Ucap Kyara dengan suara tegas.

"Ehh, tapi gak akan bilang siapa siapa kan ini?". Tanya Kyara yang tidak di jawab jawab

"Selamat bergabung". Ucap Kevin.

"Disini kita ganggep semua udah kayak sodara". Ucap Albert.

"Gua dianggap juga kan?". Tanya Kya.

"Itu?...". Bingung Albert.

"Dianggap kalo manggil nya sopan!". Ucap Riyan yang sedari tadi diam.

"Abang?". Tanya Kya.

"Selamat sekali lagi, lu udah jadi adek adek kita". Ucap Riyan.

Lalu mereka pelukan ala kadarnya sahabat.

"Jangan kasih tau sapa sapa ye?". Tanya Kyara yang berharap janji keempat sahabat baru nya.

"Iye ahh, dari tadi di ulang Mulu kata kata Nye". Ucap Kevin.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!