BAGIAN DARI THE FATE OF MY MARRIAGE
Pengenalan karakter dan cerita
JOEVANKA MARK
Joevanka putri tunggal dari Lionel Mark dan Isabel Mark. Gadis yang cantik dan periang ini mirip dengan mommynya.
Ia wanita mandiri dan tangguh, Joevanka mampu melakukan berbagai hal tanpa bantuan orang lain, semua bisa ia kerjakan sendiri, mudah beradaptasi dan disukai teman-temannya. Joevanka juga cerdas dan selalu berpikir positif.
Namun tiba tiba kebahagiannya direnggut. Sebuah gempa bumi yang berkekuatan cukup besar merenggut nyawa kedua orang tuanya, Sementara Joevanka sendiri mengalami koma selama 11 bulan.
Semenjak itu Joevanka menjadi anak yang pendiam. Ia kerap sekali menyendiri dan menangis. Ia menjadi sulit beradaptasi ditengah keramaian dan terkesan tertutup.
Joevanka saat ini tinggal bersama keluarga Donisius. Pertemuan yang sering terjadi, dirumah yang sama, di kampus yang sama membuat Joevanka mulai mencintainya dalam diam.
Semenjak itu hatinya terbuka, menjadi gadis ceria dan mudah tersenyum. Walau kesannya Ivander selalu dingin dan cuek tetapi Joevanka menyukainya.
Setiap hari Joevanka selalu mengungkapkan perasaannya melalui coretan coretan dibuku Diary nya. Ia mencurahkan segala yang ada didalam hatinya
*** Dikala senja berlalu pergi
Engkau datang menyentuh jiwaku
senyummu mampu membangunkanku Membawaku sadar dari alam mimpiku
Kau seperti embun pagi
penyejuk hatiku yang bersedih
Kau memberiku semangat untuk hariku.
Membuat hidupku jauh lebih berwarna.
Wahai engkau yang di sana
Apakah hanya aku yang mendamba?
Apakah engkau tahu cinta ini hanya untukmu
Aku mencintaimu, cinta yang berusaha kusembunyikan dalam setiap sikap dinginmu
Aku akan menyisihkan hari hariku untuk mencintaimu..
Melihatmu dalam diamku
Selalu membawamu dalam doaku
Cinta...cinta...
Tiada yang lebih indah jika kau tahu aku mencintaimu ***
Coretan coretan Joevanka disaat ia berdiam diri di kamar yang sunyi.
Kasih sayang yang ia dapatkan dalam keluarga Donisius membuat Joevanka mencintai keluarga ini, mereka membuat Joevanka satu universitas yang sama dengan Ivander, agar Ivander bisa selalu menjaga dan melindungi Joevanka. Sungguh membuat dirinya tersentuh.
Namun Cinta ini tidak terbalas.
Hingga suatu saat, Ivander begitu marah dan sampai menghusirnya. Seperti suara petir menyambar seakan berbunyi kencang ditelinganya ketika Ivander mengatakan jika Joevanka selalu menyusahkan keluarga Donisius saja. Joevanka berlari sekencang mungkin agar rasa sesak didadanya hilang ditelan angin. Namun kenyataannya rasa sakit itu menguasai jiwanya. Hingga akhirnya Joevanka memilih keluar dari kediaman Donisius.
IVANDER DONISIUS
Ivander adalah Anak dari Aaron Donisius dan Anastasia Donisius.
Ivander seorang lelaki yang santai dan tidak perduli dengan pendapat negatif orang. Ivander lelaki supel dan punya pergaulan luas, secara Ivander sendiri memiliki Band membuat ia memiliki banyak teman tentunya, dan para wanita menggilainya. Wajah tampannya mampu menghipnotis para wanita. Ivander Memiliki suara yang bagus seperti daddynya. Ia juga bisa sangat tegas dan bisa marah. Namun jika itu menyangkut wanita ia terkesan bersikap cuek dan dingin. Sangat sulit menebak hati Ivander. Dia cukup mencintai satu wanita saja. Benar benar sifat ini Ia ambil dari Daddynya.
Ivander kembali diundang bernyanyi dalam acara Festival Fakultasnya sendiri. Persiapan Ivander untuk tampil lumayan singkat waktunya, tapi Ivander sangat puas oleh penampilan yang Ia bawakan bersama teman band nya.
Acara ini biasa dilakukan Fakultas, tatanan acaranya sangatlah bagus dan meriah. Acara Milad yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi bisnis Ke-55 biasa dilakukan setiap tahun. Lagu kedua ia nyanyikan dengan sempurna membuat para penonton berdecak kagum akan penampilan Ivander. Tepuk tangan yang meriah membuat mereka bahagia.
Tiba tiba tatapannya bertemu dengan Joevanka. Ivander nampak gugup, debaran debaran yang tercipta dari detak jantungnya berdetak begitu indah didalam hatinya. Ia mengalihkan pandangannya. Mengakhiri penampilannya dengan mengucapkan terima kasih. Ivander turun dari panggung dan berkumpul dengan teman temannya yang lain.
SAMUEL ELVANO
Sahabat terbaik Ivander dan lelaki yang menyukai Joevanka. Lelaki jahil dan humoris.
Namun cintanya bertepuk sebelah tangan kepada Joevanka. Ia ditolak ketika menyatakan cintanya.
DELIA SMITH
Kekasih Ivander, Delia wanita yang keras kepala Jika dia mengatakan tidak suka maka yang harus dilakukan Ivander adalah menjauh. Karena Delia tidak suka jika Ivander mendekati wanita lain. Dia akan marah dan mengunci diri dikamar berhari hari.
Dia memang berhati dingin dan Ivander harus terbiasa dengan itu karena sifatnya yang mudah marah.
ALEA REINAL
Anak dari Betran Reinal dan Felin Donisius, Gadis periang dan cantik . Wanita paling dekat dengan Ivander, Ia selalu berkeluh kesah jika Mommy Felin mulai marah marah. Alea akan mengaduh pada Ivander dan menangis. Bahkan ia tidak mau pulang dan memilih menginap dan tidur dirumah Mommy Anastasia.
IVANNIA DONISIUS
Adik dari Ivander Donisius, anak manja yang selalu tergantung pada siap saja. Ivannia tidak mau melakukannya sendiri. Dalam kegiatan apapun ia selalu mengandalkan Daddy dan Ivander bahkan Uncle Betran. Ivannia terus meminta ditemani bahkan dilayani untuk melakukan berbagai hal apapun.
☘️ Bagaimana kelanjutan kisah mereka ikuti yuk....🤗
Hai readers yang saya sayangi, sebelum baca ini, baca The Fate of my marriage dulu ya. Kisah ini tentang anak anaknya, semoga para readers suka ya.
Salam sehat buat kita semua 🤗
💌 Whisper of love 💌
🍀 HAPPY READING 🍀
Pesawat Boeing xx melakukan pendaratan di Bandar Udara Heathrow London.
Tak beberapa lama pesawat yang ditumpangi Aaron dan Anastasia akhirnya mendarat dengan mulus.
Sepanjang mengudara Anastasia hanya bisa menangis dipelukan suaminya.
Aaron mendekap tubuh istrinya dengan sayang memberikan ketenangan agar istrinya tidak menangis lagi. Aaron berusaha membujuk istrinya dan mengatakan semuanya akan baik baik saja. Aaron tak bisa melihat Anastasia menangis, ia seperti lelaki paling buruk di dunia ini. Aaron sudah berjanji pada dirinya, tidak akan ada air mata yang membuat istrinya menangis. Hanya ada kebahagiaan, tidak boleh ada kesedihan. Itu sumpah Aaron pada dirinya sendiri.
" Jangan menangis lagi sayangku." ucap Aaron semakin mengeratkan pelukannya ketika pesawat sudah berhenti ditempat parkir pesawat.
Anastasia dengan berat hati menganggukkan kepalanya. Malam ini Anastasia akan melalui perasaan berat, dengan harapan dan doa semoga Tuhan mengabulkan doanya. Ia masih berharap semoga Lionel masih ada mukjizat untuk kesembuhan.Ia berusaha menahan isak tangisnya. Anastasia menutup mulutnya agar tangisannya tidak terdengar oleh suaminya. Sudah tidak terbilang berapa banyak air mata sudah terjatuh.
Mereka berjalan langsung keluar dari pintu kedatangan.Seseorang sudah menyambut mereka.
" Selamat malam Mr, saya Bondan diperintahkan untuk menjemput anda." Sapa seorang lelaki dengan ramah. Bondan adalah kepercayaan perusahan xx yang ada di London. Aaron masih menjalin kerjasama dengan perusahaan yang ada London.
" Selamat malam Mr Bondan,Terima kasih sudah bersedia menjemput kami." Jawab Aaron tersenyum.
" Sama sama Mr." jawabnya.
" Bisa antar kami St. Thomas Hospital." Ucap Anastasia tanpa basa basi.
" Apa tidak seharusnya besok saja sayang?" tanya Aaron dengan suara terendahnya, Anastasia menggeleng.
" Tidak, aku mau sekarang! " sahut Anastasia dengan nada lemah , dia tidak ingin menunggu besok. Aaron menghela nafasnya.
" Oke, bisa antar kami ke St.Thomas Hospital sekarang Mr Bondan ?" Tanya Aaron penuh harap agar Bondan bisa mengantar mereka kerumah sakit.
" Dengan senang hati Tuan." Jawab supir itu tersenyum dan berjalan menuju tempat parkiran mobil, Bondan membawa koper.
Mereka meninggalkan bandara dan langsung menuju rumah sakit St Thomas. Semakin mendekati rumah sakit Anastasia semakin tak bisa membendung air matanya.
Hari ini dia mendapatkan telepon dari kerabatnya yang tinggal di Inggris, Anastasia dulu bekerja di Inggris selama dua tahun. Lionel mendapat kecelakaan. Ia langsung mengajak Aaron terbang ke Inggris setelah mendengar kabar kecelakaan. Ivander dan Ivannia ia tinggalkan bersama Felin.
Anastasia memang pada saat itu melihat berita bahwa gempa berskala 7,5 SR mengguncang wilayah Inggris hingga Wales Menurut Badan Survei Geologi gempa tersebut dirasakan di seluruh wilayah Wales serta Inggris di wilayah London hingga Lake.
Pusat gempa berada sekitar 20 km bagian utara Swansea dan pada kedalaman 7,4 km. Membuat kerusakan parah dan banyaknya korban jiwa termaksud Lionel dan Isabel sahabatnya.
Setelah menikah mereka menetap diLondon. Mereka akan datang ke negara xx jika Anastasia mengundang mereka pada acara penting saja.
Tapi ini, kabar yang mengejutkan datang dari sahabatnya. Setelah dicari tahu ternyata Lionel sedang menghadiri acara kelulusan disekolah putri mereka yang bernama Joevanka. Mereka hanya memiliki satu Puteri saja, Isabel pernah mengalami keguguran. Semenjak itu ia tidak bisa memberikan joevanka adik lagi.
" Oh sayang bagaimana ini, Aku sungguh tidak kuat." Isak Anastasia kembali menangis dipelukan suaminya.
" Sabar sayang semoga tidak ada hal buruk yang terjadi." ucap Aaron masih menenangkan istrinya.
" Aku takut sekali sayang." ucapnya Anastasia mencengkeram baju suaminya.
Aaron menarik napasnya dalam dalam, Ia hanya mengecup puncak kepala istrinya dan mengelus lembut rambut istrinya. Aaron kembali membiarkan istrinya menangis di pelukannya.
Mobil berwarna hitam memasuki rumah sakit St Thomas yang terletak diseberang sungai Thames yang berlawanan dari gedung parlemen di Inggris.
Anastasia langsung turun dan berjalan cepat menuju receptionis.
" Pasien Lionel dimana suter? " Tanya Anastasia. Perawat langsung melihat daftar pasien.
" Pasien ada diruang ICU sebelah kanan, lurus terus sampai dapat ujung Mrs." Jelas satu perawat yang berjaga.
" Terimakasih suster." Sahut Anastasia beranjak meninggalkan lobby rumah sakit.
Ia langsung berjalan lurus seperti yang dijelaskan perawat. Aaron mengikuti langkah istrinya.
Anastasia sudah menggunakan pakaian khusus yang disediakan dirumah sakit dan mencuci tangan untuk mencegah penularan infeksi, peraturan itu tertulis jelas dirumah sakit St Thomas.
Anastasia membuka kenop pintu, hingga membuat daun pintu terdorong kedalam. Anastasia masuk, Ia melihat Lionel berbaring lemah dengan perban yang melilit di kepala dan selang infus tertancap ditangannya.
Suara dari monitor terdengar jelas ditelinga Anastasia,menampilkan grafis detak jantung dan tekanan darah Lionel.
Ventilator yang dihubungkan dengan selang melalui hidung, mulut dan tenggorokan untuk membantunya bernapas. kejadian ini mengingatkan Anastasia kepada suaminya. Tubuhnya tiba tiba tidak bertulang, lemas dan tak berdaya melihat Lionel yang terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit.
" Astaga Lioneeeeel....!!! " tangis Anastasia dengan jeritan yang tercekat dileher. Air matanya terjatuh kembali. Sudah tak terhitung, berapa banyak air matanya yang habis untuk menangisi kedua sahabatnya. Isabel tidak bisa diselamatkan, ia sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan. Hatinya sangat pilu ia kembali menangis lagi, mengingat putrinya sampai sekarang belum sadarkan diri.
" Sayang sudah jangan menangis ?" kata Aaron dengan sangat lembut. Aaron sendiri sangat terkejut dengan kabar ini. Ia mencengkram lembut pundak Anastasia agar istrinya tidak terjatuh. Anastasia menggeleng,
" Aku tidak bisa sayang, Lionel sudah aku anggap sebagai kakak sendiri." ucap Anastasia dengan suara terendahnya, ia semakin terisak. Tubuhnya tergoncang karena menahan isak tangis yang cukup keras.
" Tidak akan terjadi apa apa, percaya padaku? " ucap Aaron meyakinkan istrinya.
" Terima kasih sayang, kau selalu ada untukku dan memberiku kekuatan. " ucapnya Anastasia memeluk suaminya. Aaron mendekap tubuh istrinya dengan erat.
" Lionel akan baik baik saja." Bisik Aaron dengan nada lembut.
Anastasia hanya menganggukkan kepalanya, Ia percaya Lionel akan sembuh.
**********
Aaron dan Anastasia menunggu diluar, ketika jam besuk sudah habis. Anastasia tidak mau meninggalkan rumah sakit. Ia baru saja melihat keadaan Joevanka sama saja tidak ada perubahan. Hatinya kembali sakit, mengingat nasib buruk yang terjadi kepada sahabatnya.
" Maafkan aku Isabel, aku tidak bisa melihatmu untuk terakhir kalinya, Sungguh aku minta maaf ." sesal Anastasia dengan suara tangisan yang tercekat dilehernya.
Anastasia kembali mengingat Isabel, sahabat yang selalu ada disaat ia membutuhkannya. Bagaimana ia bisa membalas semua kebaikan Isabel? dia sudah lebih dulu menghadap pencipta. Anastasia semakin menangis perasaannya benar benar sedih. Aaron kembali mendekap tubuh istrinya.
Kali ini Aaron hanya diam terhanyut dalam pikirannya sendiri. Terkadang takdir tidak bisa kita tebak, baik itu buruk manusia tidak bisa menghindarinya. Karena manusia tidak pernah tau apa yang sesungguhnya sedang direncanakan Tuhan. Terkadang membuat kita menyalahkan takdir. Mengatakan takdir ini kejam, bahkan kita juga menyalahkan langit dan menyalahkan dunia. Sesungguhnya takdir hidup kita hanya Tuhan yang tahu dan takdir ini adalah kehendak-Nya.
BERSAMBUNG
.
.
.
💌BERIKAN LIKE DAN KOMENTARMU💌
💌 BERIKAN VOTEMU 💌
💌 BERIKAN BINTANGMU 💌
💌 Whisper of love 💌
🍀 HAPPY READING 🍀
Tiba tiba terdengar nada dering 'Beautiful in white' berbunyi dari ponsel Aaron.
Ia melihat dilayar ponselnya tertulis nama 'My Son' Aaron langsung menggeser tanda terima pada layar handphone-nya.
" Halo my son ! Maaf daddy lupa ngabarin, kami sudah sampai di London nak..." kata Aaron memulai pembicaraan. Ia bangkit menjauh dari istrinya.
" Daddy dimana ? " tanya Ivander.
" Kami dirumah sakit nak, apa kabar adikmu? " tanya Aaron sesekali ia melirik istrinya . Aaron tahu Ivannia tidak bisa jauh darinya.
" Seperti biasa dad, Ivannia selalu banyak drama kalau mau berangkat sekolah. " Ivander mendengus kasar " Beruntung auntie sabar menghadapi Ivannia dad. " lanjut Ivander.
" Apa karena daddy tidak ada, dia menjadi uring-uringan? " Tanya Aaron kembali.
" Sepertinya begitu dad, Ivannia terlalu manja dad. Astaga ! Uncle Betran selalu datang untuk membujuknya, bahkan sampai mengantarnya kesekolah dad. " ucap Ivander berkeluh kesah.
" Astaga uncle Betran melakukannya, dia kan sibuk? Dimana Ivannia daddy mau bicara ?! " Seru Aaron.
" Dia sudah tidur dad. " jawab Ivander.
" Daddy lupa , waktu disini berbeda dengan dinegara kita. Kenapa kamu belum tidur? "
Mereka memang dekat seperti sahabat, Aaron berusaha membangun kedekatan dengan anak anaknya, tidak pernah memberi jarak.
" Aku masih mempersiapkan untuk pertunjukan festival lusa dad." sahut Ivander.
" Jangan merepotkan uncle Betran my son." ucap Aaron memberi nasehat.
" Oke dad, bagaimana kabar mommy dad?"tanya Ivander kemudian.
" Kabar mommy baik..." kata kata Aaron menggantung. Tiba tiba matanya tertuju pada dokter yang nampak terburu buru memasuki ruang ICU dimana Lionel dirawat. Begitu juga para perawat ikut berhambur masuk. Anastasia nampak cemas mondar mandir didepan ruangan ICU.
" My son nanti Daddy hubungi lagi ya." ucap Aaron langsung mematikan ponselnya sepihak. Aaron melangkah panjang menemui istrinya.
" Apa yang terjadi sayang? " tanya Aaron langsung memeluk istrinya yang berhambur memeluknya.
" Kata dokter Lionel sempat kejang sayang, apakah keadaannya bertambah buruk ? " ucap Anastasia nampak gelisah.
Tiba tiba salah satu perawat muncul mendatangi mereka.
" Pasien ingin bertemu keluarga." kata perawat.
" Apa pasien sudah sadar? " Tanya Anastasia melangkah masuk.
" Pasien sudah sadar nyonya. " jawab perawat.
Anastasia bersyukur, Ia dan suaminya langsung melangkah memasuki ruang ICU. Anastasia nampak bingung, ia mengernyitkan keningnya. Nampak jelas dokter sedang melepaskan selang ventilator yang khusus dipasang melalui mulut dan hidung untuk membantu Lionel bernapas.
" Kenapa Alat pernapasannya dilepas dokter? " Kata Anastasia mendekat dan menyentuh tangan Lionel dengan lembut.
" Pasien ingin bicara nyonya. " Jawab Dokter tersenyum, Anastasia nampak bingung karena dokter dan perawat langsung pergi.
Aaron ikut mendekat karena melihat Lionel ingin bicara. Tiba tiba air mata Anastasia tergelincir begitu saja. Ia tak kuasa menahan air matanya, melihat keadaan bertambah buruk.
" Kamu datang Tasia? " ucap Lionel dengan suara terendahnya, terputus putus namun masih bisa didengar Anastasia dan Aaron.
" Setelah aku tahu kejadian itu, aku langsung kesini bersama Aaron. " kata Anastasia menjatuhkan air matanya.
" Terima kasih Tasia, aku bersyukur memiliki sahabat sepertimu." ucapnya Lionel mulai merasakan napasnya seperti tercekat dileher.
Lionel menangis, ia sendiri tidak menyangka jika Anastasia datang. Ini lebih mudah baginya. Lionel sendiri sudah tahu jika istrinya sudah menghadap sang pencipta. Dengan keadaan lemah Lionel menjentikkan tangannya, agar Anastasia semakin mendekat. Anastasia duduk dan memegang tangan Lionel dengan erat. Ia itu tersenyum, Lionel akan tenang jika menitipkan Joevanka kepada Aaron dan Anastasia.
" Sepertinya hidupku tidak lama lagi Tasia...." ucap Lionel dengan suara terputus putus. Anastasia menggeleng pelan, Air matanya sudah menganak sungai membasahi pipinya. Ini benar-benar menyakitkan, mendengar perkataan Lionel hatinya sakit. Tidak mungkin Lionel ikut juga pergi meninggalkannya, bagaimana nasib Joevanka.
" Jangan katakan itu Lionel, kami semua menyanyangimu, lihat Joevanka masih membutuhkanmu. " Isak Anastasia, Aaron hanya terdiam menatap Lionel dengan perasaan sedih.
Lionel menggeleng pelan, suaranya semakin melemah.
" Tolong jaga putriku Tasia, aku akan menitipkan Joevanka kepadamu. Aku hanya percaya kepadamu dan aku bisa pergi dengan tenang." ucap Lionel mulai mengalami sesak, napasnya tersengal dan tidak beraturan.
" Apa yang terjadi Lionel? apa yang kau rasakan ? " tanya Anastasia ketakutan. Air matanya kembali mengkristal penuh dikelopak matanya, jatuh begitu saja. Anastasia semakin tidak kuasa menahan kesedihannya, ia melihat jelas bagaimana Lionel berusaha mengatur napasnya yang begitu berat.
" Jangan Lionel aku mohon! " Jerit Anastasia Semakin histeris.
" Sayang panggil dokter ! " Titah Anastasia kepada suaminya. " Aaron langsung menekan nurse call yang ada diruangan.
" Lionel bertahanlah, aku mohon... " Isak Anastasia memegang tangan Lionel. Namun Lionel semakin tidak berdaya.
Tanpa menunggu lama dokter langsung datang dan melakukan tindakan untuk menangani Lionel. Dengan cepat dokter langsung membuka paksa pakaian Lionel untuk melakukan pacu jantung.
" Sabar sayang! " ucap Aaron menangkap tubuh istrinya yang hampir terjatuh. Anastasia mencengkram baju milik suaminya, ia menumpahkan tangisannya didada Aaron.
Dokter dengan cepat mempersiapkan Alat pacu jantung defibrilator, menempelkan lead kedada Lionel, kabel pacu serta sensor yang akan merekam irama jantung Lionel sudah terpasang. Dokter memberikan aliran listrik ke jantung Lionel. Mereka menempel kedada dan melakukannya berulang kali sampai tubuh Lionel tersentak keatas. Untuk memberikan impuls listrik yang dikirim ke otot jantung Lionel untuk mengembalikan irama jantung agar kembali normal, namun yang mereka lihat detak jantung Lionel tidak ada perubahan. Mereka dapat melihat Patient monitor menunjukkan grafis lurus. Tubuh Anastasia membeku, melihat fakta bahwa Lionel sudah tiada. Anastasia melihat sendiri Lionel menghembuskan napas terakhirnya.
Tubuh Anastasia lemas dan tidak berdaya. Ketika Dokter menyatakan bahwa pasien sudah meninggal.
Anastasia menjerit histeris dan mendekati tubuh Lionel.
" Aaaah... kamu jahat Lionel kamu meninggalkan anakmu yang masih koma, kamu jahat.....bangun Lionel ! " Jerit Anastasia meraung dan menggoncang tubuh Lionel yang terdiam tidak bernyawa lagi. Ia terus mengulang kata katanya, agar Lionel bisa mendengarkan jeritannya. Aaron ikut menjatuhkan air matanya, ia memeluk istrinya dari samping agar tidak terjatuh. Anastasia terisak menahan segala kesedihannya. Tubuh Anastasia tiba tiba lemas seperti tidak bertulang, ia sudah jatuh dan tidak sadarkan diri. Aaron dengan panik menangkap tubuh istrinya.
" Sayang...! " Panggil Aaron menepuk pipi istrinya, ia minta tolong kepada perawat agar membawa istrinya keruang IGD.
Para perawat yang masih menangani Lionel, sudah melepaskan segala alat yang menempel ditubuh Lionel. Mereka masih menghubungi pihak keluarga.
Sementara diruang IGD. Anastasia mengerjapkan matanya, melihat tubuhnya sudah berada diatas blankar.
" Sayang..! kamu sudah bangun? " Tanya Aaron langsung bangkit mendapati istrinya duduk diatas blankar rumah sakit.
" Lionel dimana sayang? apa yang terjadi pada Lionel ?" Ucap Anastasia belum bisa menerima kenyataan bahwa Lionel sudah meninggal.
" Sadar sayang, Lionel sudah pergi dengan tenang." Mendengar fakta itu , Anastasia kembali menangis.
" Kita harus menghubungi keluarganya sayang, agar pihak keluarga langsung melakukan pemakaman. " kata Aaron kepada istrinya yang masih menangis.
Anastasia hanya mengangguk lemah, dia tidak menjawab. Anastasia kembali menangis menjatuhkan kepalanya dalam dekapan suaminya. Mereka tahu bahwa pihak keluarga Lionel mengalami dampak gempa juga. Sebagian mengalami luka parah dan mengalami luka ringan.
Pihak keluarga sudah datang membawa jenazah Lionel, semua keluarga merasa kehilangan .Joevanka masih dinyatakan koma. Mereka menghantarkan Lionel ketempat peristirahatannya untuk terakhir kali. Lionel dimakamkan dekat pemakaman Isabel. Rintik rintik hujan seakan mewakili perasaan mereka yang bersedih.
Hidup dan mati ada di genggaman Tuhan, tidak ada seorang pun yang bisa menghindar dari kematian yang sudah ditakdirkan.Tidak ada seorang pun yang bisa memprediksi kapan kematian akan menghampiri termaksud Aron dan Anastasia sendiri.
Kematian datang secara tiba-tiba. Tugas kita di dunia hanya menunggu waktu kapan akan dipanggil untuk menghadap sang pencipta, sang pemilik bumi dan langit.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
💌BERIKAN LIKE DAN KOMENTARMU💌
💌 BERIKAN VOTEMU 💌
💌 BERIKAN BINTANGMU 💌
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!