NovelToon NovelToon

DETEKTIF PESANTREN

BAB 1 DIKAKI GUNUNG MERAPI

Pagi yang cukup membeku di desa candi gatak salah satu desa di lereng gunung merapi. Bahkan mataharipun seperti enggan menampakkan dirinya hari itu!sehingga semakin membuat hawa dingin yang menusuk tulang.

Entah kenapa di pagi buka ini yng bahkan belum ada penduduk desa yang membuka mata.seseorang menggedor pintu rumah besar berpuasa joglo khas pedesaan. Gedoran pintu dari seseorang yang tidak diketahui siapa itupun akhirnya membuat bara yang masih terletak tidur untuk bangkit membuka pintu meski mata masih enggan bersedia

Selagi bara menjalan menuju pintu depan gedoran itu semakin kencang dan intens terasa sampai gendong telinga mau pecah...

Ya...ya...aku jalan! Ujar bara.kemudisn orang di depan pintu itu pun menghentikan gedorannya."siapa kau pak ada perlu apa sab mau ketemu siapa?" Ha...ha...ga..." tawa orang yang berumur sekitar 30 tahun itu terdengar nyariin." Hai anak muda ikutilah denganku sebagai sebagai penambang pasir di lereng gunung namaku iuran aku sopir truk yang biasa mengantar pasir ke kota bayarannya seratus ribu sehari kalau kamu mau ikut denganku.

" ahh...yang benar kalo begitu tunggulah barang sebentar aku akan memberi tau orangtuaku dulu" ujar bara anak remaja umur 15 tahun dengan perawatan gagah dan tampan dengan rambut model belah tengah itu menjawab. " oke ...baiklah jika orangtua setuju datanglah ke sungai opak pukul 07.00 temui aku amran". Kemudian lelaki itu pamit dan meninggalkan rumah bara.

Setelah kepergian orang itu bara menemui orangtuanya yang berumur 45 tahun yang sedang siap siap berangkat ke ladang setelah shalat subuh di surau desa setempat. " bapak mbok tadi ada om aman yang biasanya membawa pasir dari sungai otak mengajakku untuk membantunya menimbang pasir dengan upah seratus ribu per hari bara ingin membantu kerepotan bapak simbol, izinkan bara bekerja untuk orang itu ya mbok pak!"

Simbok rini biasa ibunda bara biasa di panggil tertegun. Bara adalah anak yang telah di tunggu lama sekali setelah menikah. 5 tahun bukan waktu yang sebentar bagi pasangan suami istri untuk memiliki momongan. Berbagai usaha dan ikhtiar dilakukan waktu itu dari kd bidan desa sampai orang pintar dilakukan karena waktu itu dengan perekonomian keluarga yang terbatas yang hsnya petani dan peternak kampung sungguh ke dokter kandungan adalah sesuatu yang mahal waktu itu apalagi harus ke kota solo yng jaraknya 40 km.

Sebagai seorang ibu Simbol rini merasa tidak tega dan ikhlas bila anak yang susah lama di tunggu tunggu kehadirannya ini bekerja keras cukup dia dan suaminya saja yang banting tulang anaknya tidak. Melihat ekspresi simboknya yang terlihat berat melepas nya bekerja bara berusaha meyakinkan sombolnya bahwa dia juga belum tau apa yang akan dikerjakan om imrab hanya mengatakan di suruh datang pukul 07.00 di sungai otak lereng merapi yang jaraknya 5 km dari rumahnya.

Sungai otak biasa digunakan penduduk desa candi gatak untuk alat mata pencaharian sehari hari selain berladang dan berteriak. Apalagi di tahun 1990 an dimana belum ada banyak orang memiliki motor apalagi mobil dimana banyak penduduk desa rumahnya hanya berdinding gedeg yaitu bambu yang di susun sedemikian rupa sehingga menyerupai dinding dimana masih beralasan tanah hanya bisa dihitung dengan cari rumah di desa candi gatak yang sudah berdinding bata itu hanya orang- orang kaya desa dengan ternak sapi yang banyak yng jumlahnya tidak ada 10 rumah saat itu.

"Bu...sudahlah biarlah anak kita mencoba bekerja toh belum.tau biarlah anak kita mendatangi si aman dulu dan meminta agar kalo bisa bekerja setelah anak kita pulang sekolah dan ke pesantren kalo di saran mau bolehkah kita melepas anak kita biar juga bisa belajar mandiri ...bu ...kita dengan hasil yang tidak seberapa ini kita tidak yakin bisa mensekolahkan anak kita tinggi tinggi biarlah dia bekerja dan hasilnya untuk di tabung agar dia bisa kuliah di kota dan merubah nasib keluarga kita".

Setelah merenung dan mempertimbangkan matang-matang akhirnya mbok rini membolehkan bara bekerja: : ya sudah le Simbol dan bapakmu tidak bisa mencukupi semuanya bekerjalah Simbok ridho asal hasilnya kamu tabung untuk kamu nanti kuliah di kota untuk kamu makan dan sehari- hati simbok dan bapak masih sanggup mencukupi berangkatlah simbok ridho".

" alhamdulillah bapak senang mendengarnya!".bara langsung sungkem dan mengucapkan terima kasih kepada simbok dan bapaknya...ia bertekad untuk bisa bekerja sore hari dimana pagi dia belajar di sekolah dan sore mengaji di pondok yang di asuh oleh KH muhadi kyai kharismatik kampung yang sangat dihormati warga desa. Selain mengaji dan kitab kuning pondok itu juga menyiapkan bibit- bibit anak cerdas untuk di jadikan mata- mata negara karena pondok al hijrah sudah lebih dari 20 tahun menjalin keragaman dengan lembaga intelijen negara di ibukota.

Pagi itu setelah sarapan sederhana dengan lauk sayur adas ( sayur khas lereng merapi berbentuk seperti duri yang bisa dijadikan obat batuk bila dikeringkan) nama lainnya adalah foeniculum Vulgare. Tanaman ini dapat hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut, tetapi akan lebih baik jika tumbuh di dataran tinggi. Adas berasal dari daerah Laut Tengah timur (Italia ke timur hingga Suriah). Karena manfaatnya, adas banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, dan Jepang.

Tumbuhan herba ini memiliki bau yang harum dengan tinggi tanaman 50 cm - 2 m, berwarna hijau terang, dan tegak. Daun-daunnya tumbuh hingga 40 sentimeter panjang, berbentuk pita, dengan segmen terakhir dalam bentuk rambut, kira-kira selebar 0,5mm. Bunga yang dihasilkan di ujung tangkai adalah bunga majemuk yang berdiameter 5 hingga 15 cm. Setiap bagian umbel mempunyai 20-50 kuntum bunga kuning yang amat kecil pada pedikel-pedikel yang pendek. Buahnya adalah biji kering dengan panjang dari 4 hingga 9 milimeter, dan lebar separuh panjangnya, dan mempunyai alur. Bijinya yang dikeringkan disebut biji adas.

Adas menghasilkan minyak adas yang merupakan hasil sulingan serbuk buah adas yang sudah masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya digunakan dalam industri obat-obatan, Adas juga dipaka untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya, ada digunakan bersama dengan kulit batang pulosari, Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.

Bara kemudian dengan sepeda angin bututnys setelah berkaitan dengan simbok dan bapaknya berangkat ke sungai opak. Jalan menuju ke sungai tidak mudah karena menanjak sambil terengah- entah akhirnya bara sampai di sungai opak dan mencari amran. Dan setelah bertanya kesana kemari akhirnya ketemu amran yang sedang duduk- duduk menunggu temen nya yang mengangkut pasir " om amrannn" teriak bara.

BAB 2 SUNGAI OPAK DI KAKI GUNUNG MERAPI

Air sungai mengalir tipis menyusuri jalurnya yang ditimpa tanah, pasir, dan batu. Di sisi sungai, beberapa kuli tambang pasir berkumpul menikmati kopi dan rokok. Suasana hari itu berkabut di lereng gunung merapi setelah malam hari di terpaksa hujan disertai angin kencang serta petir menyambar-nyambar.

Sepanjang garis sungai tumpukan pasir seperti benteng hancur oleh serbuan brutal. Perut bukit hitam berlobang oleh mulut pengeruk pasir. Di atasnya pohon-pohon berdiri di antara kecemasan mati dan hidup. Suara serangga berdengung. Air sungai mengalir tipis menyusuri jalurnya yang ditimpa tanah, pasir, dan batu. Di sisi sungai, di bawah tebing - beberapa kuli tambang pasir berkumpul di depan tenda menikmati kopi dan rokok

Biasanya penambang bekerja sehari 4 jam dengan upah seratus sampai dengan dua ratus sementara sopir truk yang membawa pasir ke kota akan diberi upah dua ratus sampai tiga ratus tergantung jauh dekatnya tujuan yang dituju.sekaun itu ada juga buruh pemecahan batu dengan upah seratus ribu dimana mereka akan memecahkan batu batu besar menjadi kerikil yang juga akan dijual di kota.

Gunung Merapi  tidak hanya menawarkan pemandangan yang eksotik, klasik, dan memiliki tambang pasir yang kualitasnya dikenal sangat baik, tetapi juga menyuguhkan drama kehidupan yang mengejutkan, damai sejuk meskipun bila gunung itu meletus akan membuat penduduk di sekitar letengnya yang berjarak 5 km sampai dengan20 km harus mengungsi karena awan panas yang biasa penduduk sekitar merapi menyebutnya wedhus gembel serta lahar fingin hujan kerikil dan abu yang sangat membahayakan. Tapi di balik itu ada hikmah besar dari Yang Maha Kuasa tabah d sekitar gunung merapi subur serta pasir yang melimpah.

" om amran aku ingin ikut bekerja jadi penambang pasir orang takut sudah setuju bagaimana cara aku melakukannnya". "Lihatlah orang itu " ujar amran.bara menengok ke dasar sungai dimana ada kepala orang Tampak kepala orang timbul tenggelam di aliran Sungai Opak, masuk Desa/Kecamatan Cepogo. Ini karena warga Desa tersebut tengah berusaha menyelami dasar sungai hanya untuk mengeruk pasir. Meski arus sungai saat itu cukup deras, tidak menyiutkan nyali pria berusia 36 tahun itu untuk menyelam. Bahkan, kulitnya seolah mati rasa terhadap dinginnya air sungai.

Bara tertegun sejenak antara takut dan keinginan untuk mendapatkan uang yang mempunyai. Tapi setelah dipikirkan matang- matang bara akhirnya mau tidak mau harus bekerja dan ini adalah cara terbaik yang dia bisa lakukan oleh anak remaja usia 15 tahun yang belum berpengalaman bekerja dimanapun.

Ya, begitulah hari-hari alim, salah satu dari sedikit para pencari pasir tradisional yang masih tersisa di Kota Susu ini. Mereka bertahan di tengah tambang mekanik yang semakin merajalela.

Al, sapaan akrab alim ini menjalani aktivitasnya bersama dua rekannya, Yanto,  dan Munawir, . Dibantu galah panjang yang ditancapkan pada dasar Sungai Brantas, mereka mulai menambang. Galah tersebut multifungsi. Yaitu untuk menakar kedalaman air, penunjuk keberadaan pasir, serta alat bantu menyelam. Karena kedalaman yang ditambang cukup dalam yakni 6-8 meter. "Ketika menyelam, galah ini untuk pegangan. Kalau nggak, bisa terseret arus," katanya.

" kau ikutilah dengan alim itu mereka anak buahku belajarlah dari mereka" kata amran." Baik om aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah om berikan". Kemudian bara mendekati alim. " pakde aku ikut membantu di suruh om amran ajarkan aku ". Kemudian alim mengatakan.

Profesi ini sangat berbahaya. Bahkan, harus punya fisik yang kuat. Karena ketika berada di dasar, kamu harus menahan nafas dan arus sungai sembari mengeruk pasir ke ember besi atau disebut tomblok. Apabila ember tersebut penuh, kamu lebih dulu naik ke permukaan. Itu untuk mengatur napas, sebelum mengangkat pasir yang sudah dikumpulkan. Karena beban pasir yang ada di tomblok itu juga lumayan berat, sekitar 50 kilogram. Sehingga dibutuhkan fisik kuat tapi pakde percaya kamu mampu melakukannya.. ohh ya siapa namamu le....dan kenapa sampai kamu bekerja di sini ". tanya pskde alim.

Saya bara pakde nama lengkapnya bara izzanudin biasa di panggil bara aku bekerja di sini untuk membantu bapak dan simbok pakde". Kata bara. Ohhh baiklah kamu anak yng baik ayo kita lakukan sama- sama" ujar pakde.

Kemudian mereka mengerjakan pekerjaan itu sampai tengah hari maklum hari ini minggu bara juga sudah berpesan pada om amran hanya bekerja sore dari pukul tiga sampe menjelang magrib saja karena pagi sekolah dan dilanjutkan mengaji serta belajar dasar-dasar detektik kepada kyai muhadi serta ilmu nelayan diri.

Sebenarnya tambang pasir ini sangat berpengaruh terhadap lingkungan adalah penurunan produktivitas lahan, kepadatan tanah bertambah, terjadinya erosi dan sedimentasi, terjadinya gerakan tanah atau longsoran, terganggunya flora dan fauna, terganggunya kesehatan masyarakat serta berdampak terhadap perubahan iklim mikro. Tapi masyarakat desa candi gatak tidak mau tau karena tambang pasir inilah mata pencaharian mereka apalagi bagi mereka yang tidak punya ternak dan lahan pertanian.

Bara menambang pasir dengan gigih dari pagi hingga siang rela membandingkan tulang hingga wajahnya yang tampan menghitam karena pasir dan sinar matahari. Mencari pasir dan menaikkan ke truk tentu menguras tenaga

Setelah hari menjelang zuhur akhirnya pekerjaan ini selesai juga dengan upah seratus dua puluh ribu bara pulang ke rumah dengan mengayuh sepeda angin bututnya. Perlu waktu tiga puluh menit lebih untuk sampai di rumahnya dengan matahari yang bersinar terik tentu membuat keringat menjatuhkan tapi dengan semangat untuk mencari tambahan sepeda itu di kayaknya dengan kecepatan tercepat sehingga lekas sampe di rumah.

Sesampainya di rumah bara sudah di sambut mbok rini di depan pintu " bagaimana le...sudahlah kalau cape tidak usah lagi di lanjutkan bapak sama simbok masih bisa mencukupi kebutuhan mu". " tidak mbok insaAllah bara sanggup menjalaninya doakan saja mbok agar bara bisa mengalaminya sehingga bisa menabung oh ya mbok tadi dapat seratus dua puluh ribu ini lima puluh buat simbok sisanya yang tujuh puluh ribu bara tabung ya".  ". Ndak usah le semua kamu tabung saja lah :.

Kemudian keluarga kecil yxng terdiri dari tiga orang itu maknanya siang bersama. Sebenarnya bara sempat punya adik perempuan tapi ketika umur empat tahun meninggal dunia karena sakit dan hal ini lah yang membuat keluarga ini sempat terpuruk. Ketika ingat adik bara ini yang masih lucu-lucunya pasti kesedihan yang sangat terjadi kejadian itu tepat tiga tahun yang lalu saat bara lulus sekolah dasar dimana adiknya panas sampe beberapa hari dan terlambat mendapat pertolongan karena rumah sakit adanya di kota boyolali dengan transportasi yang terbatas waktu itu angkot tidak setiap hari ada....

BAB 3. TUJUH TAHUN YANG LALU

Jalan Slamet Riyadi Surakarta dua puluh empat Juni

Pukul 15.45 sore

Hari minggu lima belas menit sebelum pukul empat sore hujan deras menggugurkan sebagian besar kota Surakarta disertai awan gelap dan petir yang menyambar- nyambar.angin dingin sedingin es meniup dan menerangkan daun daun pepohonan di kanan kiri jalan utama itu sehingga mengharuskan para pejalan kaki untuk berlindung atau berpendapat jalannya agar segera sampai di rumah.

Diantara pejalan kaki yang lalu lalang itu ada seorang pria kekar dengan paras tampan berumur 22 tahunan berjalan tergesa gesa.tidak seperti pejalan kaki laen ya ng bergabung pria itu seperti menantang hujan terus berjalan meskipun petir seperti geledek terdengar saat menyaut. Wajahnya menatap kedepan sangat percaya diri ...ya dia bara.

Setelah delapan tahun belajar ilmu detektif di pesantren Al hijrah dan sudah menghalalkan beberapa juz alquran serta dengan kerja kerasnya menabung akhirnya dapat menyelesaikan kuliahnya di fakultas hukum universitas ternama di Surakarta...ya dari hasil menambang pasir dan usaha kecil lainnya di kampung.

Pria berusia awal dua puluhan ini sama sekali tidak memperdulikan sesekali orang menegurnya untuk jalan lebih cepat bahkn beberapa kali orang menabraknya dengan sengaja. Yang ada di pikirannya adalah kini dia sudah bebas dari kawah candradimuka pendidikan serta latihan bela diri di pondok pesantren Al hijrah di kampungnya di candi gatak boyolali.  Terbayang sudah masa depan yang hebat petualangan yang indah dan berlaku sebagai seorang detektif yang terafiliasi dengan lembaga intelijen negara.

Namun senyum san lamunan nya seketika lenyap ketika tiba tiba ada orang yang menambraknya dari belakang dan memberikan sesuatu dan memberi kertas catatan. Datang lah ke kantor ada kasus pertama untukmu....

Iya...saat- saat ini Surakarta memang sedang mencekam sebulan lalu kerusuhan disertai pembakaran toko terjadi dimana mana.

Mei 1998

Surakarta menjadi salah satu lokasi terjadinya kerusuhan besar yang berlangsung selama tragedi Mei 1998. Terjadinya kerusuhan di Surakarta menjadi salah satu rentetan aksi massa dalam menuntut mundurnya presiden Soeharto dari jabatannya sebagai presiden Indonesia. Selain itu, besarnya gelombang demonstrasi di Surakarta juga dipengaruhi oleh kegeraman mahasiswa terhadap aksi represif aparat dalam tragedi Moses Gatotkaca (Gejayan) dan Trisakti.

Kronologi demonstrasi di Surakarts 14 Mei 1998  Gelombang demonstrasi di Surakarta berlangsung pada 14 Mei 1998 yang dimotori oleh mahasiswa gabungan dari berbagai kampus. Awalnya ribuan mahasiswa dari kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta melakukan aksi solidaritas atas korban dalam peristiwa Trisakti dan Gejayan. Pada pukul 09.30 WIB, mahasiswa yang terdiri dari berbagai perguruan tinggi berkumpul di Kampus Pabelan. Memasuki sekitar pukul 10.00 WIB, massa demonstrasi bergerak keluar kampus menuju ke Jalan Surakarts-Kartosuro.

Dalam perjalanan, massa aksi diadang aparat keamanan yang mengajak bernegosiasi dan meminta mereka ke kampus mading-mading. Namun, para pengunjuk rasa tidak mau kembali dan merangsek nekat menerobos aparat keamanan.

Di pinggiran Jalan Surakarts-Kartasura, aparat keamanan telah lebih dulu memblokade jalan menggunakan kawat berduri di ujung jalur menuju kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta. Setelah mengadakan salat ghaib bagi korban Trisakti dan Gejayan pada pukul 11.00 WIB, mahasiswa kemudian mengadakan orasi di depan blokade aparat. Sempat terjadi dialog antara perwakilan massa aksi dengan aparat keamanan dengan tuntutan mahasiswa yang menginginkan blokade disingkirkan. Namun, tuntutan itu ditolak aparat. Mulailah muncul teriakan-teriakan provokator, akibatnya mahasiswa menerobos barikade pasukan dan situasi menjadi tak terkendali. Terjadilah bentrokan saling lempar dan tembakan gas air mata. Mahasiswa yang tidak membawa alat pelindung diri berhamburan. Sampai siang hari, situasi chaos tidak kunjung surut, malah makin meluas ke berbagai wilayah lainnya di Surakarta.

Sebagian mahasiswa bersama dengan kelompok tambahan kaum muda, bergerak ke berbagai penjuru Kota Surakarts dan mulai melakukan aksi perusakan fasilitas-fasilitas publik. Penjarahan, kekerasan, pelecehan seksual, juga dilakukan massa yang tak dapat dikenali dari latar belakang organisasinya. Masyarakat keturunan etnis Tionghoa juga tidak luput dari amukan massa. Bahkan, aksi perusakan banyak ditujukan kepada pengusaha Tionghoa. Perempuan-perempuan keturunan Tionghoa pun menjadi korban pelecehan seksual. Showroom  mobil, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan bangunan apa pun yang menjadi simbol kesenjangan sosial-ekonomi, menjadi sasaran massa. Di Surakarta bagian utara, sekitar pukul 17.00 WIB, massa aksi melakukan pembakaran Terminal Tirtonadi serta beberapa bus. Di bagian barat, kantor Samsat, puluhan rumah, dan sejumlah fasilitas umum dirusak hingga dibakar oleh massa. Di wilayah selatan Kota Surakarts, Bank Putera dibakar habis. Kerusuhan parah juga melanda Surakarta bagian timur.

. Di wilayah selatan Kota Solo, Bank Putera dibakar habis. Kerusuhan parah juga melanda Surakarta bagian utara.

Hingga pukul 21.00 WIB, Surakarta masih dalam keadaan mencekam meskipun gejolak sudah tak seperti yang terjadi siang harinya.

Api yang berkobar membakar sejumlah bangunan di pusat kota, membuat warga pontang-panting. Pintu-pintu masuk kampung dijaga warga. Mereka membawa senjata apa adanya untuk sekadar membela diri.Asap hitam membumbung tinggi, terlihat dari kejauhan, seiring masalah yang sedang berkecamuk. Suasana pada malam hari semakin mencekam, sejalan dengan aksi penjarahan oleh sekelompok orang.

Dalam dua hari masyarakat kota ini hidup dalam rasa ketakutan. Mereka yang ingin selamat memilih tinggal di rumah saja. Sebab mau keluar rumah untuk bekerja pun situasinya sudah tidak memungkinkan.

kerusuhan saat itu tidak hanya terjadi di pusat Kota Surakarta. Daerah-daerah sekitar Surakarta terimbas. Salah satunya di kawasan Solo Baru, Sukoharjo. Suasana mencekam.

“Kerusuhan yang terjadi menyeramkan dan bersifat lokal. Juga massal, kolektif, muncul secara spontan dan sporadis, endemis, tempo kerusuhan yang singkat, juga mobilitas yang begitu tinggi,”

Yang membuat warga merasa ketakutan,  adalah kerusuhan yang terjadi ketika itu cenderung menggunakan aksi kekerasan atau violence, brutal, beringas, vandalistik, dan destruktif atau merusak.

15 Mei 1998 Di hari berikutnya, kerusuhan berakhir, tetapi masih terjadi penjarahan dan perusakan di berbagai tempat di Kota Solo. Pada 15 Mei 1998, pusat pertokoan menjadi sasaran massa yang melancarkan aksi kriminalitasnya. Pembakaran alat transportasi juga masih berlangsung. Kerusuhan pada fase kedua berlangsung hingga malam hari dan baru mulai mereda pada keesokan harinya, tanggal 16 Mei 1998.

Dampak kerusuhan Mei 1998 di Kota Solo adalah rusak dan dibakarnya puluhan pusat perbelanjaan, ratusan toko, ratusan mobil dan truk, ratusan sepeda motor, pulihan showroom, pulihan rumah makan, beberapa perkantoran dan bank, dan lain-lainnya. Korban tewas dalam tragedi ini setidaknya berjumlah puluhan orang. Sebanyak pulihan korban tewas terpanggang di Toserba Ratu Luwes, sisanya terbakar di Toko Sepatu Bata, Coyudan. Bukan hanya itu, pascakerusuhan Mei, masih terjadi kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap perempuan keturunan Tionghoa. Setidaknya 50-70 ribu masyarakat kehilangan pekerjaan akibat perusakan dan pembakaran dalam kerusuhan Mei 1998 di Kota Solo.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!