NovelToon NovelToon

Wanita Pembaca Pikiran Kesayangan CEO

Awal Mula

Orang tua Gracella tinggal di kota S di mana mereka hidup bahagia namun ketika Gracella berumur 6 tahun Ayahnya mengalami kecelakaan dan meninggal di lokasi kejadian.

Ibunya Gracella terpaksa menitipkan Gracella kecil ke Ibunya yang tinggal di desa dengan alasan ingin mencari pekerjaan di kota S. Agar kehidupan mereka lebih baik termasuk biaya kehidupan Kakek dan Neneknya Gracella.

Selama tiga tahun Ibunya Gracella hanya mengirimnya uang namun tidak pernah menemui putri kandungnya. Alasannya pekerjaannya sangat padat dan tidak bisa ditinggalkan. Tanpa mengetahui kalau Gracella tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan baik hati.

Satu tahun telah berlalu bersamaan Kakek dan Neneknya Gracella meninggal dunia bertepatan dengan ulang tahun Gracella yang ke sepuluh tahun. Ibunya Gracella baru datang di pemakaman orang tuanya hingga dua hari kemudian membawa Gracella ke kota.

Gracella di bawa ke rumah Ibu kandungnya dan Gracella sama sekali tidak menyangka kalau Ibunya ternyata sudah menikah lagi dan mempunyai anak dari suami keduanya yang hanya selisih tiga tahun.

Gracella sangat kecewa dengan Ibunya karena memperlakukan dirinya sebagai pelayan dan selalu membela Adik tirinya bahkan memberikan kasih sayang yang berlimpah. Namun Gracella hanya bisa menahan itu semua hingga usia Gracella genap dua puluh tahun.

Adik tirinya yang melihat Gracella sangat cantik dan selalu di puji oleh teman-temannya di tambah Gracella sangat pintar membuat dirinya iri hati.

Adik tirinya yang melihat Gracella sudah mempunyai tunangan yang kaya membuat dirinya bertambah iri hati. Hal itu membuat Adik Tirinya meminta temannya untuk membunuh Gracella agar tunangan Gracella bisa di rebut.

Gracella yang saat itu sedang menyebrang jalan tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya menabrak tubuh Gracella.

Seseorang yang melihat kejadian tersebut langsung menghubungi mobil ambulance untuk membawa Gracella ke rumah sakit. Hingga akhirnya mobil ambulance datang dan langsung membawa Gracella ke rumah sakit.

Sampai di rumah sakit Gracella langsung di bawa ugd hingga empat jam kemudian Gracella keluar dari ruangan ugd dan langsung dipindahkan ke ruang perawatan.

Hingga lima menit kemudian Gracella perlahan membuka matanya dan melihat tunangannya, orang tuanya dan Adik Tirinya sedang menatap dirinya.

"Gracella, kamu baik-baik saja?" Tanya Ibu Yuni yang merupakan Ibu kandungnya Gracella.

"Seperti yang Ibu lihat." Jawab Gracella dengan suara lirih.

"Kenapa kamu nyebrang jalan tidak hati-hati?" Tanya Ibu Yuni.

"Aku sudah hati-hati tapi tiba-tiba datang mobil dengan kecepatan tinggi dan menabrak Gracella." Jawab Gracella.

'Huh, kenapa sih kamu tidak mati?' tanya Adik Tirinya yang bernama Yunita dalam hati.

"Yunita, kamu menginginkan Kakak mati?" Tanya Gracella dengan wajah terkejut.

"Kakak, kenapa Kakak berbicara seperti itu?" Tanya Yunita sambil menampilkan ekspresi sedih.

'Kenapa Dia bisa tahu kalau Aku ngomong dalam hati?' Tanya Yunita dalam hati.

"Gracella, Adikmu sejak tadi menangis ketika kamu berada di ruang UGD. Tapi kenapa kamu selalu menjelek-jelekkan Adikmu?" Tanya Ibu Yuni dengan wajah jutek seperti biasanya.

"Sayang, Adikmu itu sangat baik padamu tapi kenapa kamu selalu berprasangka buruk?" Tanya tunangannya yang bernama Kevin.

'Huh ... Kalau kamu tidak pintar dan orang tuaku tidak memaksaku menikah denganmu, Aku tidak bakalan mendekatimu karena orang yang Aku sukai adalah Adikmu. Selain Adikmu cantik juga mewarisi kekayaan orang tuanya.' Sambung Kevin dalam hati.

'Kenapa mulut mereka diam tapi Aku bisa mendengar mereka berbicara? Apa jangan-jangan Aku bisa mendengar suara hati mereka?' Tanya Gracella dalam hati.

'Atau hanya perasaanku? Mmmm .... Mungkin saja hanya perasaanku.' Sambung Gracella dalam hati.

"Gracella." Panggil Kevin sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah wajah Gracella.

"Ah ... Ya ... Ada apa?" Tanya Gracella sambil menatap ke arah Kevin.

"Apa kamu tidak dengar apa yang Aku katakan?" Tanya Kevin balik bertanya.

"Katakan apa ya?" Tanya Gracella sambil berpikir apa yang tadi dikatakan oleh Kevin.

Kevin menghembuskan nafasnya dengan perlahan sedangkan Yunita hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Sudahlah Kak Kevin, Kak Gracella dari dulu memang tidak menyukaiku padahal Aku sering mengalah tapi ..." Ucap Yunita menggantungkan kalimatnya sambil mengeluarkan air mata buayanya.

'Aku ingin kamu di marahi Ibu dan Kak Kevin.' Sambung Yunita dalam hati.

"Gracella, minta maaf sama Adikmu!" Perintah Ibu Yuni.

"Maaf." Ucap Gracella yang malas berdebat.

"Bagus, kamu sudah minta maaf sama Adikmu. Kakak akan marah jika kamu menindas Adikmu." Ucap Kevin.

'Lihat, Aku menangkan.' Ucap Yunita dalam hati sambil tersenyum penuh kemenangan.

'Ternyata Aku bisa mendengarkan suara hati. Ternyata kecelakaan yang menimpaku merupakan anugrah karena bisa mendengar suara hati mereka yang sangat jahat padaku.' Ucap Gracella dalam hati.

'Sebentar lagi kami akan menikah dan Aku baru mengetahui kalau Adikku dan Kak Kevin ada hubungan lewat perkataan mereka dalam hati. Aku akan mencari bukti agar pernikahan kami gagal karena Aku tidak mau menikah dengan pria yang tidak tulus mencintaiku.' Sambung Gracella dalam hati.

"Gracella." Panggil Ibu Yuni dan Kevin dengan serempak.

"Ya." Jawab Gracella.

"Sepertinya kamu gegar otak dari tadi di ajak ngobrol malah ngelamun." Ucap Ibu Yunita dengan wajah kesal.

"Maaf Bu, kepalaku masih pusing dan ingin istirahat." Ucap Gracella berbohong.

Gracella terpaksa berbohong karena malas mendengarkan umpatan hati Yunita dan Kevin. Karena itulah Gracella sengaja mengusir secara halus agar mereka pergi dan membiarkan Gracella tenang.

"Kalau begitu Aku pulang saja agar Kakak bisa istirahat." Ucap Yunita sambil membalikkan badannya.

'Kebetulan Kakak mengatakan hal itu karena Aku juga malas lama-lama tinggal di sini.' Sambung Yunita dalam hati.

"Kakak akan menemanimu pulang." Ucap Kevin sambil menahan tangan Yunita.

"Kak Kevin, Aku tidak ingin Kak Gracella marah jika Aku pulang di antar sama Kak Kevin." Ucap Yunita sambil menatap wajah tampan Kevin dengan tatapan sendu.

"Gracella tidak mungkin marah, benarkan Gracella?" Tanya Kevin sambil menatap ke arah Gracella.

"Kenapa mesti marah? Kamu kan sudah kami anggap sebagai keluarga jadi sudah seharusnya sebagai seorang Kakak menjaga, mengantar dan melindungi Adik." Ucap Ibu Yunita.

'Aku harap Kakak menolaknya agar Kakak dimarahi sama Ibu dan Kak Kevin.' Ucap Yunita dalam hati penuh harap.

"Apa yang dikatakan Ibu dan Kak Kevin memang benar lebih baik Kak Kevin antar adik kesayanganku pulang." Ucap Gracella sambil tersenyum namun dalam hatinya ingin rasanya muntah di depan mereka.

"Kakak tidak marah?" Tanya Yunita dengan wajah terkejut terlebih mengatakan kalau dirinya adalah Adik kesayangannya.

"Kenapa mesti marah? Lebih baik Adik pulang karena tubuh Adik lemah dan Kakak takut kamu nanti sakit." Jawab Gracella.

"Apa yang dikatakan Gracella memang benar. Lebih baik kamu pulang di antar sama Kevin." Ucap Ibu Yuni.

"Kalau itu keinginan Kakak, kami pulang." Pamit Yunita.

"Ibu juga ingin pulang karena tidak tahan dengan bau obat." Ucap Ibu Yuni yang tidak suka berlama-lama di rumah sakit.

"Ayah juga." Sambung Ayah Tirinya Gracella.

Gracella hanya menganggukkan kepalanya kemudian orang tua Gracella, Kevin dan Yunita pergi meninggalkan Gracella seorang diri.

'Hanya Kakek dan Nenek yang tulus mencintaiku. Kakek dan Nenek, Gracella sangat merindukanmu. Kenapa tidak membawaku pergi?' Tanya Gracella dalam hati.

Gracella memejamkan matanya bersamaan air mata yang sejak tadi di tahan akhirnya keluar. Rasa kecewa yang teramat sangat terhadap Ibu kandungnya yang tidak peduli dirinya berbaring di ranjang rumah sakit. Di tambah tunangannya yang ternyata mencintai Adik Tirinya.

Tidak Akan Pernah Terjadi

Malam menjelang pagi Gracella membuka matanya dan melihat dirinya seorang diri sedangkan dua pasien yang berada di samping kanan dan kiri ditemani salah satu anggota keluarganya.

Karena Saat itu Gracella ditempatkan di ruang perawatan kelas tiga dan kebetulan baru masuk tiga pasien karena total ranjang ada 6 ranjang.

'Kasihan gadis itu dari semalam tidak ada yang menemaninya.' ucap salah satu anggota keluarga yang menemani saudaranya yang sakit dalam hati.

'Aku sangat bersyukur di saat sakit begini keluargaku menemaniku.' ucap pasien pertama dalam hati.

'Padahal kemarin kekasihnya dan keluarga gadis itu datang tapi kenapa mereka sama sekali tidak menjaga gadis itu?' Tanya pasien ke dua dalam hati.

'Kasihan gadis itu, keluarganya sangat tega.' ucap anggota keluarga pasien ke dua dalam hati.

"Kebetulan di meja ada roti, silahkan di ambil." Ucap Gracella sambil tersenyum.

"Benarkah, Nona?" Tanya salah satu anggota keluarga yang menjaga keluarganya yang sedang sakit.

"Tentu saja benar. Silahkan ambil." Jawab Gracella sambil tersenyum.

Mereka pun mengambil seperlunya kemudian mereka mengucapkan terima kasih. Setelah itu mereka memakan roti tersebut yang di bawa oleh Kevin kemarin karena kebetulan mereka lapar.

Gracella hanya tersenyum hingga satu jam kemudian perawat datang untuk men lap tubuh Gracella setelah selesai perawat tersebut keluar dari ruangan tersebut.

Hingga tidak terasa waktu makan siang, Gracella makan sendiri karena keluarganya tidak ada satupun yang datang menengok dirinya.

Jam dua siang barulah Ibu Yuni datang tanpa membawa apa-apa. Ibu Yuni sangat terkejut karena roti yang di bawa Kevin hanya menyisakan dua potong roti saja membuat Ibu Yuni menatap tajam ke arah Gracella.

"Kenapa rotinya tinggal dua?" Tanya Ibu Yuni.

"Aku sangat lapar karena itu Aku makan." Jawab Gracella berbohong.

"Kamu rakus banget. Ingat ya roti yang di bawa Kevin sampai besok jadi mulai hari ini hingga besok Ibu tidak akan membawa roti." Ucap Ibu Yuni dengan nada ketus.

"Iya, Bu." Jawab Gracella yang tidak ingin berdebat.

"Oh ya Bu, waktu Yunita di rawat di rumah sakit kenapa di ruang perawatan vvip sedangkan Aku di ruang kelas 3?" Tanya Gracella.

"Karena yang bayar pengobatan adalah Ayah Tirimu jadi tidak mungkin memasukkanmu ke ruang perawatan vvip." Jawab Ibu Yuni dengan nada ketus.

"Masih untung kamu di rawat di rumah sakit kalau tidak Ibu memintamu untuk pulang karena menghabiskan uang Ayahmu." Sambung Ibu Yuni.

"Kalau begitu Aku pulang sekarang saja dari pada menghabiskan uang Ayah." Ucap Gracella.

"Baguslah. Ibu akan meminta bagian administrasi untuk membayar biaya perawatan dan kamu siap-siap pulang." Ucap Ibu Yuni sambil berdiri.

Ibu Yuni tanpa punya rasa malu langsung mengambil dua roti tersebut lalu memasukkan ke dalam tasnya membuat Gracella mengeryitkan keningnya.

"Lebih baik di bawa pulang dari pada di tinggal di sini dan di makan orang lain." Ucap Ibu Yuni yang mengerti arti tatapan Gracella.

Ibu Yuni kemudian berjalan ke arah pintu ruang perawatan sedangkan Gracella berusaha untuk bangun. Hingga salah satu dari mereka yang menunggu pasien membantu Gracella bangun.

"Terima kasih." Ucap Gracella sambil tersenyum.

"Sama-sama. Maaf, wanita tadi Ibu kandung atau Ibu Tiri?" Tanya wanita tersebut penasaran.

"Ibu kandungku." Jawab Gracella sambil bersiap mencabut selang infus namun di tahan oleh wanita tersebut.

"Kok jahat banget." Ucap wanita tersebut dengan wajah terkejut.

Gracella hanya tersenyum tanpa menjawab ucapan wanita tersebut dan tidak berapa lama datang dokter dan perawat. Dokter tersebut mulai memeriksa keadaan Gracella kemudian menuliskan resep.

"Kondisi Nona Gracella masih lemah tapi Ibu Nona meminta Nona Gracella untuk istirahat di rumah." Ucap dokter tersebut.

"Tidak apa-apa, dok. Lebih baik Aku istirahat di rumah." Jawab Gracella sambil tersenyum.

'Ibunya sangat jahat, sudah tahu putrinya belum sembuh total tapi sudah di suruh pulang.' Ucap dokter tersebut dalam hati.

"Kalau begitu silahkan di tebus resepnya." Ucap dokter tersebut sambil memberikan resep ke Gracella.

Gracella yang ingin mengambil resep tersebut tiba-tiba di rebut oleh Ibu Yuni membuat mereka yang ada di ruangan tersebut sangat terkejut begitu pula dengan Gracella.

"Biar Aku yang menebus obatnya." Ucap Ibu Yuni beralasan.

"Oh ya, kenapa selang infusnya belum di cabut?" Tanya Ibu Yuni mengalihkan pembicaraan.

"Nunggu obat infusnya habis baru di cabut." Jawab dokter tersebut.

"Aduh, dok. Terlalu lama sedangkan kami buru-buru ingin pulang karena di rumah kami lagi ada acara pesta." Ucap Ibu Yuni beralasan.

"Tapi ..." Ucapan dokter tersebut terpotong oleh Ibu Yuni.

"Gracella, kamu baik-baik sajakan?" Tanya Ibu Yuni dengan nada ketus.

"Ya. Dokter, tolong cabut selang infusnya." Pinta Gracella.

Dokter tersebut menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menatap ke arah perawat lalu menganggukkan kepalanya. Perawat itupun dengan patuh mencabut selang infus membuat Gracella meringis.

Setelah selesai dokter dan perawat itu pergi meninggalkan ruang perawatan bersamaan Ibu Yuni meremas resep dokter lalu membuangnya ke tong sampah.

"Kok di buang, Bu?" Tanya Gracella dengan wajah terkejut begitu pula dengan orang-orang yang ada di ruangan tersebut.

"Ngabisin duit." Jawab Ibu Yuni tanpa punya rasa empati sedikitpun.

Selesai mengatakan hal itu Ibu Yuni membalikkan badannya dan berjalan ke arah pintu ruang perawatan. Sedangkan Gracella turun dari ranjang dan menyusul Ibu Yuni untuk keluar dari ruang perawatan tersebut.

"Kasihan gadis itu." Ucap salah satu pengunjung pasien yang sejak tadi menonton.

"Iya." Jawab mereka dengan serempak.

"Semoga saja gadis itu memperoleh kebahagiaan." Ucap salah satu dari mereka.

"Amin." Jawab mereka dengan serempak.

Tiga Hari Kemudian

Tidak terasa hari berlalu dengan cepatnya di mana Gracella kembali beraktifitas seperti biasanya yaitu menjadi pelayan di rumah orang tuanya.

Gracella bersyukur para pelayannya memperlakukan Gracella dengan baik karena itulah Gracella bekerja tidak terlalu berat.

"Gracella." Panggil Yunita.

"Ya." Jawab Gracella dengan singkat sambil berlari ke arah Yunita.

Di depan Kevin, Yunita memanggil Gracella dengan sebutan Kak Gracella sedangkan jika tidak ada Kevin maka Yunita memanggil Gracella saja.

"Nanti malam Aku dan teman-temanku mengadakan pesta di hotel bintang lima untuk merayakan ulang tahunku jadi Aku minta agar kamu menemaniku untuk merayakan ulang tahunku." Ucap Yunita.

'Sekaligus menjualmu ke pria liar yang sudah bau tanah.' Sambung Yunita dalam hati.

"Oke." Jawab Gracella dengan singkat.

'Sayangnya rencana jahatmu Aku sudah tahu karena Aku dapat mendengar apa yang kamu katakan dalam hati.' Sambung Gracella dalam hati.

"Bagus. Persiapkan dirimu dan dandan yang cantik." Ucap Yunita sambil berjalan meninggalkan Gracella.

"Tapi Aku tidak punya dress yang cantik." Ucap Gracella.

"Pakai punyaku saja. Kebetulan Aku sudah mulai bosan dengan dressku jadi Aku akan minta sama Ibu." Jawab Yunita tanpa membalikkan badannya.

"Oke." Jawab Gracella dengan singkat sambil menatap Yunita menaiki anak tangga satu demi satu.

'Apa yang ingin kamu lakukan padaku tidak akan pernah terjadi karena yang ada kamulah yang akan tidur dengan pria liar yang sudah bau tanah.' sambung Gracella dalam hati sambil tersenyum menyeringai.

Awal Pertemuan

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya dan sesuai perkataan Yunita di mana Yunita mengajak Gracella ke pesta ulang tahunnya di hotel bintang lima. Di mana banyak teman Yunita dan beberapa teman Gracella.

'Gracella kapan pergi ke toilet? Aku kan ingin memberikan obat perang x sang di minumannya.' Ucap Yunita dalam hati.

"Kakak ingin ke toilet dulu." Ucap Gracella yang mengetahui apa yang dikatakan oleh Yunita dalam hati.

"Oke." Jawab Yunita dengan singkat.

'Akhirnya.' Sambung Yunita dalam hati.

Gracella hanya tersenyum tanpa sepengetahuan Yunita kemudian Gracella berjalan meninggalkan ruangan tersebut menuju ke arah toilet.

Sepeninggal Gracella, Yunita mengeluarkan bungkusan dari dalam tasnya lalu memasukkan ke dalam minuman Gracella.

"Yunita, apa yang kamu lakukan?" Tanya salah satu temannya.

"Menjual Kakakku ke pria liar." Jawab Yunita dengan nada santai tanpa ada perasaan bersalah sedikitpun.

"Apa?" teman-temannya dengan serempak.

"Sssttttt ... Kalian tenang saja. Jika ini berhasil maka hasil penjualan Kakakku untuk kalian semua di mana kalian akan Aku traktir sepuas kalian." Ucap Yunita.

"Benar nih?" Tanya teman-temannya dengan serempak.

"Tentu saja benar." Jawab Yunita sambil tersenyum jahat.

Teman-temannya langsung tertawa jahat dan berharap agar rencana jahat Yunita dapat berjalan dengan lancar. Ada beberapa yang tidak setuju dengan perbuatan tercela Yunita namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa mengingat Yunita sering mentraktir mereka.

Tidak berapa lama Gracella datang dan berjalan ke arah Yunita lalu duduk di sampingnya. Yunita langsung mengambil gelas yang sudah di campur obat perang sang dosis tinggi kemudian diberikan Ke Gracella.

"Kakak, ayo minum anggur ini." Pinta Yunita.

"Kakak tidak terbiasa minum anggur." Ucap Gracella.

"Sedikit saja, Kak." Pinta Yunita.

"Ayolah Kak Gracella minum anggurnya untuk merayakan ulang tahun Adikmu." Ucap temannya Yunita.

"Minum .... Minum ... Minum ...!" Teriak mereka dengan serempak.

Gracella terpaksa mengambil minuman tersebut membuat mereka tersenyum jahat terlebih Yunita. Tanpa sepengetahuan mereka kalau Gracella melihat hal itu namun Gracella pura-pura tidak tahu sambil berpikir.

'Sebentar lagi rencanaku berhasil. Gracella tidur dengan pria liar yang sudah bau tanah lalu Aku tidur dengan Kak Kevin agar Aku bisa menikah dengan Kak Kevin.' Ucap Yunita dalam hati.

"Kak Kevin." Panggil Gracella sambil melambaikan tangan kirinya karena tangan kanannya memegang gelas yang berisi anggur.

Serentak mereka menatap ke arah tatapan Gracella bersamaan Gracella dengan cepat menukar gelasnya dengan gelas milik Yunita.

"Mana Kak Kevin?" Tanya Yunita sambil mencari keberadaan Kevin.

"Ternyata Aku salah lihat." Jawab Gracella yang sudah memegang gelas anggur milik Yunita.

Yunita hanya mendengus sambil mengambil anggur tanpa mengetahui kalau gelas tersebut milik Gracella yang sudah di tukar oleh Gracella.

"Ayo kita tos." Ajak Gracella sambil mengangkat gelasnya dengan tinggi.

"Ayo." Jawab mereka dengan serempak.

Merekapun mengangkat gelasnya lalu melakukan tos setelah itu mereka masing-masing minum anggur. Setelah itu mereka kembali mengobrol sambil menunggu efek obat perang sang yang di minum oleh Gracella tanpa mengetahui kalau yang meminumnya adalah Yunita.

'Obat perang sang yang Aku campurkan ke dalam minuman Gracella membutuhkan waktu sekitar lima belas menit sampai dua puluh menit. Setelah itu Gracella akan merasa pusing lalu Aku akan membawanya ke kamar yang sudah di sewa oleh pria yang sudah bau tanah.' Ucap Yunita dalam hati.

'Sebelum itu terjadi Aku akan pura-pura pusing.' Ucap Gracella dalam hati.

Gracella melirik sekilas ke arah jam tangannya hingga Gracella memegangi kepalanya dan mengatakan ke Yunita kalau kepalanya pusing.

"Kebetulan Aku menyewa kamar hotel jadi Kakak bisa istirahat." Ucap Yunita sambil membantu Gracella berdiri.

"Terima kasih." Ucap Gracella sambil berusaha untuk berdiri.

'Cih ... Giliran ingin menjebakku memanggilku dengan sebutan Kakak.' sambung Gracella dalam hati.

"Teman-teman, Aku tinggal sebentar." Pamit Yunita.

"Oke." Jawab mereka dengan serempak tanpa banyak bertanya karena mereka sudah tahu apa yang akan dilakukan Yunita.

'Semoga rencana jahat Yunita berjalan lancar supaya Aku bisa makan gratis.' Ucap teman-temannya dalam hati.

'Maafkan Aku Gracella, Aku tidak bisa menolongmu.' Ucap beberapa teman Gracella dalam hati.

'Semoga rencana jahatnya gagal.' ucap salah satu dari mereka dalam hati.

Gracella hanya terdiam sambil mendengarkan ucapan dalam hati mereka. Hingga ke dua gadis tersebut keluar dari ruangan tersebut.

Ke dua gadis tersebut berjalan ke arah lift di mana Yunita membantu Gracella berjalan. Yunita menekan tombol lift setelah pintu lift terbuka barulah mereka berdua masuk ke dalam kotak persegi empat tersebut.

'Kalau bukan demi Kak Kevin, malas banget membopongmu.' Ucap Yunita dalam hati sambil menekan tombol paling atas.

'Aku juga malas dekat denganmu.' ucap Gracella dalam hati.

Ting

Pintu lift terbuka mereka berdua keluar dari kotak persegi empat tersebut lalu berjalan menuju ke arah lorong. Yunita menghentikan langkahnya kemudian mengambil kartu yang di simpan di dalam tasnya lalu menempelkannya di pintu.

Setelah terdengar suara klik Yunita membuka pintu hotel tersebut namun ketika Yunita melepaskan pelukannya dan ingin mendorong tubuh Gracella bersamaan Gracella menghindar.

Yunita yang tidak ada persiapan masuk ke dalam kamar tersebut bersamaan Gracella menutup pintu kamar hotel tersebut dengan rapat. Gracella tidak memperdulikan Yunita menggedor-gedor pintu sambil berteriak memanggil nama Gracella.

Gracella mengambil kartu yang tadi sempat dijatuhkan oleh Yunita lalu diletakkan di bawah pintu hotel. Kemudian Gracella berjalan dengan santai di lorong hotel hingga Gracella melihat salah satu pintu hotel terbuka sedikit.

Gracella yang penasaran membuka perlahan pintu tersebut dan melihat seorang pria yang sangat tampan berbaring di ranjang. Di mana pria tampan tersebut ke dua tangannya di ikat dan matanya di tutup dengan dasi.

'Wowww ... Pria itu sangat tampan dibandingkan dengan Kak Kevin kalah jauh.' Ucap Gracella sambil masuk ke dalam ruangan tersebut.

Gracella melihat pria tampan tersebut empat kancing kemejanya bagian atas terbuka hingga terlihat sangat jelas dadanya yang atletis dan ingin di sentuh. Gracella yang baru pertama kali melihatnya ingin sekali menyentuhnya tapi berusaha di tahan.

"Aku ingin sekali menyentuhnya." Ucap Gracella sambil duduk di sisi ranjang.

"Keluar!" Perintah pria tampan tersebut ketika dadanya di sentuh oleh Gracella.

"Sebentar doang dan jangan pelit." Ucap Gracella.

Gracella memasukkan tangannya ke dalam kemeja pria tersebut dan meraba-raba dada bidang pria tersebut tanpa menyadari kalau sesuatu di bawah sana sudah mulai bangun.

"Berhenti dan keluar dari sini!" Perintah pria tampan tersebut sambil berusaha menahan ha x sratnya yang sudah mulai naik.

"Hanya lima menit setelah itu Aku baru keluar." Jawab Gracella sambil memainkan dada pria tampan tersebut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!