Gadis desa yang memiliki cacat pada suaranya, sikap nya yang ramah pada semua orang. Tetapi melihat fisik fia sangat orang lain perduli kepadanya. Fia yang menginjak umur 19 tahun, ia telah lulus ingin melanjutkan pendidikan kuliah. Walaupun keterbatasan yang dimiliki fia ia bisa membuat kerajinan tangan dari apa saja. Fia memiliki sebuah kelebihan pada dirinya, membuat kedua orangtuanya sangat senang dan bahagia.
Tak hanya itu, jika Fia begitu bangga pada seorang adik yang memiliki suara emas. Walaupun mereka mempunyai cacat pada fisik. Adik fia bernama Atika Sari. keduanya memiliki nama berawalan "A". Walaupun demikian, mereka berdua tetap semangat dan tidak putus asa.
Banyak diantara kita, yang sempurna tak mensyukuri nikmat pemberian sang pencipta. Begitu banyak nilai kebesaran pada sang maha pencipta, tidak digunakan hal yang sebaik mungkin.
Sari masih bersekolah di tingkat SMA NEGERI . Walaupun buta, tapi adik dari fia sering menyuarakan suaranya. Semua orang banyak menjadi panutannya. Dan lebih anehnya seorang kepala sekolah lebih fans kepada Sari.
kedua orangtuanya tidak bisa memberikan apapun terhadap kedua anaknya tapi mereka bisa mendoakan yang terbaik untuk Fia juga Sari.
Sari seharian selalu dianter oleh bapaknya pergi sekolah. Bapak Sari, Pak Iqbal yang bekerja sebagai tukang bangunan rumah. Setiap ada borongan kerja, pak Iqbal selalu memenuhi kebutuhan nya.
Pak Iqbal begitu senang, Sari bisa bersekolah walaupun dengan kondisi cacat fisik. Pak Iqbal jika berpenghasilan besar akan mendonorkan kedua bola matanya untuk anaknya.
Sari menolak ajakan bapaknya, ia sudah diberi Allah agar selalu bersyukur dan berterimakasih selama ini. Terkadang, Fia juga begitu ia tidak ingin bapaknya selalu ingin mendonorkan matanya untuk adiknya. Bukan karena tak punya uang, tapi Sari sudah ikhlas, baginya ia bisa bersekolah, juga bisa menjadi anak yang selalu menjadi kebanggaan kedua orangtuanya.
Sari berpamitan dengan ibunya, juga kakanya. Ia berpesan agar selalu ikhlas dalam keadaan apapun. Baik itu fia,ataupun Sari.
Sari sudah diantar oleh bapaknya, sedangkan fia ingin bekerja diluar agar kebutuhan mereka terpenuhi.
"Bu, bolehkah fia bekerja diluar sana! agar kebutuhan ekonomi terpenuhi Bu, karena suatu hari nanti, fia ingin bapak juga ibu selalu bahagia"
"Tidak usah nak, ibu juga bapak sudah bahagia memiliki kalian berdua. kenapa ibu bahagia?"karena Sari walaupun ia cacat, tapi kemarin ibu ga sengaja mendapatkan penghargaan dari gurunya di sekolah. Alhamdulillah ibu senang mendengarnya, terlebih suara Sari sangat bagus ." papar ibunya yang tengah memperjelas kepada fia.
"Maa syaa Allah Sari, kak fia turut senang mendengarnya?"Tapi mengapa fia tak mendengarkan langsung dari Sari, ya Bu" ucapnya lembut kepada ibunya .
Fia mendengar tangisan ibunya. Ia meraba wajah ibunya, ia tak ingin melihat kesedihan pada wajah ibunya. Bahkan, fia lalu memeluk ibunya. Rasa sayangnya fia kepada ibunya bernilai besar, seorang ibu harus kita banggakan, dan kita sayangi.
Mengapa? Ibu adalah orangtua yang melahirkan kita selama 9 bulan, bahkan ia mempertaruhkan nyawanya demi kelahiran anaknya. Ia kadang kelelahan, untuk meniduri kita dan besoknya kita bangun lagi dan membuat tangis ibu.
Apakah kita sampai sekarang harus seperti itu?ibu adalah teman, sekaligus teman curhat, teman yang bisa mengendalikan nafsu sesaat.
Indahnya kebersamaan dalam menjaga hati kedua orangtua. Fia yang tak harus berbuat apa. Tapi intinya suatu hari nanti, fia akan membahagiakan kedua orangtuanya dari jerih payahnya.
Fia berangkat untuk mencari pekerjaan walaupun kondisi ia tidak memungkinkan. Fia gadis cantik yang rela mengorbankan dirinya hanya untuk membuat keluarganya senang juga bahagia. Fia yang gadis ceria tak sengaja menemukan sebuah tas yang tidak diketahui jika tas itu adalah tas orang yang kaya raya. Namun, fia tak berani membuka tas itu walaupun ada isinya.
Fia mengangkut tasnya, lalu ia ingin membawa kepada pemiliknya? Namun kepada siapa ia mengembalikan tas tersebut, sementara ia tidak bisa melihat dengan jelas.
Ia mencari akal, untuk bisa mendapatkan nya walaupun ia bukan mencuri hak orang lain.
Tak lama, fia diteriakin oleh orang yang tidak fia kenal. Ia menuduh fia sebagai pencuri hak oranglain baginya itu bukan dia. Fia sampai meneteskan airmata karena sudah dianggap sebagai pencuri padahal hatinya baik ingin menolongnya.
"HEI, ITU TAS SAYA! SERAHKAN TAS SAYA, ATAU TIDAK KAMU SAYA ANGGAP PENCURI TAS SAYA. KAMU TAU KALAU TAS ITU ISINYA UANG SEMUA, TERNYATA MASIH ADA ORANG YANG MENCURI SEPERTI KAMU DASAR WANITA TAK TAU MALU, PERGI DARI SINI"UCAP PEMUDA TERSEBUT, IA MEMPERHATIKAN JIKA GADIS TERSEBUT TAK GERAK BAHKAN IA MENANGIS Di Pelupuk MATANYA.
"Maafkan saya tuan, saya tak pernah mengambil hak milik orang lain. Kedatangan saya, ingin mengembalikan uang tersebut mengapa tuan mengangap saya pencuri, jika tidak percaya silahkan cek isi didalamnya, sepersen pun saya tidak berani mengambilnya. Karena tuan mengusir saya, maaf saya harus pergi permisi"
Benar ucapkan gadis tersebut, didalam tas pribadinya tidak ada satupun yang diambil oleh gadis itu. Ia sudah salah paham kepada gadis tersebut, namun ia segera mengejar gadis itu dan meminta maaf yang sebesar-besarnya karena sudah menuduh sembarang membuat hatinya menangis.
"kemana ia larinya, cepat sekali gadis itu. Ya Allah pertemukanlah Pandhu dengan gadis itu. Maafkan mulut ini yang suka sekali ngomong sembarang" ucap Pandhu berlari sekuatnya namun ia juga tak berhasil menemukan gadis tersebut.
Pandhu berputus asa, gadis yang dicari sudah berada dibelakangnya dan ia sempat tertawa kecil.
"kamu cariin aku ya! kenapa sampai keringatan begitu, tuh kan tadi menyuruh saya untuk pergi. sekarang udah datang malah dibuat diam saja. Emang, kalau anak zaman sekarang taunya ga menghargai oranglain" pekik fia merasa geram dengan tingkah pemuda tersebut.
"Maafkan saya sudah buat kamu terluka karena saya, oh ya kamu ingin kemana sih kenapa jalanya cepat amat. kok kamu dari tadi ga merasa kecapean sih" ucap Pandhu baru mengetahui jika gadis yang dianggap pencuri ternyata buta .
"Itu tau tanya lagi. yaudah saya ga bisa lama lama ngobrol bareng kamu. Oh ya saya permisi tuan, saya ingin mencari pekerjaan karena ingin membantu meringankan pekerjaan orangtua saya,"
Fia melanjutkan perjalanannya, ia sudah ingin melanjutkan dan mencari perusahaan yang menerima dirinya.
"Tunggu, saya akan menerima kamu sebagai karyawan saya bagaimana?"Apakah kamu bersedia, dan mau bekerjasama dengan perusahaan saya." ucap ramah Pandhu yang sudah ditolong dengan baik dengan gadis tersebut.
"Mau mau, tapi apakah dengan Suara saya bisa membantu pekerjaan tuan. Saya takut banyak merepotkan pekerjaan tuan, dan banyak mengecewakan tuan" jawab fia sedih saat dirinya yang tidak optimis memulai pekerjaan.
"Siapa bilang kamu mengecewakan saya, justru kamu adalah gadis yang amanah buktinya kamu mampu mengembalikan uang saya. Terimakasih banyak " ujar Pandhu yang menawarkan kerja untuk fia.
Fia merasa senang ia bisa diterima oleh orang baik, kini ia bisa memulai pekerjaan untuk besok. Fia akan memberitahu kepada kedua orangtuanya, juga adiknya Sari.
Fia merasa senang yang tiada ia mensyukuri nikmat apa yang Allah berikan kepadanya. walaupun ia bisa diterima dengan baik tapi ia lebih mengutamakan dan ia langsung sujud syukur di hadapan Pandhu tersebut.
Pemuda yang identitas sebagai seorang pengusaha begitu takjub dengan tingkah gadis bisu tersebut, tak menyangka jika kehadiran nya membuat ia bisa memiliki gadis tersebut. Ia juga tak segan akan memperkenalkan gadis tersebut pada orangtuanya suatu hari nanti.
pemuda tersebut memperhatikan fia dengan seksama, ia melihat gerak gerik gadis itu memakai tongkat yang ia bisa mengetahui jika gadis itu benar buta. Sungguh luar biasa, jika kehadiran gadis itu mampu membuatnya jatuh hati kepadanya.
Gadis yang ia temui begitu cantik, dengan penampilan sederhana membuat semua orang akan terpikat, tapi tidak dengan fisiknya ia memiliki cacat pada penglihatannya.
Fia menunduk dan langsung balik arah, ia begitu bersyukur dan ingin melaporkan berita baik kepada kedua orangtuanya.
walaupun fia tidak menemukan taksi, ataupun angkot di perjalanan namun ia hanya beralaskan dengan berjalan dari trotoar. Fia yang tidak sabar, tak sengaja dengan seorang yang sempat menggoda dirinya. Ia yang tak punya nyali, hanya bisa menggertak bahkan teriak dengan sekuatnya. Namun, tak satupun orang dari kebanyakan orang untuk membantunya.
Hiks,,
Hiks,,
Fia hanya pasrah, ia diganggu oleh dua preman yang mengusili warga agar bisa mendapatkan uang jika melewati trotoar.
Dua preman itu sangat ingin uang yang berada di tas milik fia, tapi fia menyerahkan tas kepada kedua preman tersebut. Fia ingin pergi, namun di cegah dengan mereka, baginya mereka akan bodoh di tipu oleh fia.
"kamu kasih tas ternyata isinya kosong. Dasar cewek cantik tapi bisu atau sama kita aja lumayan masih perawan, bisa mendapatkan yang plus" ucap preman yang ingin mendapatkan tubuh fia secara percuma.
Namun Pandhu merasakan gelisah, ia yang tak ingin jika gadis ia temui dalam keadaan bahaya. segera Pandhu mencari gadis tersebut. Ia tak ingin gadis tersebut mengalami bahaya sedikitpun.
"lepaskan saya, atau Kalian akan mendapatkan perlakuan tidak baik bagi saya"
"haha, elo bisu aja masih banyak bac** hah?" loh itu udah bisu malah keluyuran"
Mereka dengan tak terima lalu menarik tangan fia, hingga fia merasakan kesakitan yang luar biasa Pandhu tak ingin berputus asa ia segara ingin menyelamatkan fia, namun tak disangka ternyata dugaan pandhu benar jika fia di serang oleh dua preman.
"Woy, lepaskan gadis itu. jangan berani dong dengan perempuan kalau belum tahu siapa saya" ucap Pandhu tak ingin fia sakit mengingat hal tersebut.
"Sialan bac** loh habisin dia".
Pandhu yang mengenal bela diri tak main main, ia membuat mereka sampai tiada ampun. Dan baginya inilah Bogeman yang terakhir agar kapok selalu palakin ketika orang jalan.
"cabut, awas loh ini belum seberapa sampai loh mat* " ucap preman tersebut ia memegangi pipinya yang memar akibat pukulan dari tangan Pandhu.
Pandhu akhirnya bisa menyelesaikan perkara ini, dirinya yang tidak tahu jika gadis tersebut tengah menangis. Ia trauma dengan orang yang suka berkelahi, namun Pandhu tak percaya memeluk diri fia diperlukan nya .
"loh gpp kan! Ada yang sakit, lain kali jangan jalan dari sini ok. Ini bahaya, sebaiknya kamu ikut aku pulang. Namaku pandhu aku akan mengantarkan mu sampai kerumah mu, nona cantik" ucap Pandhu yang menawarkan untuk kepada fia.
"Tapi, seorang perempuan haram hukumnya berduaan walaupun di dalam mobil. Takut ketahuan dengan orang lain"
" ohh begitu, baiklah kamu bisa di belakang."
"terima kasih bantuannya tapi izinkan saya pulang sendiri".
Tak ada penolakan baginya Pandhu tak suka jika seorang di bantah perkataannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!