NovelToon NovelToon

Aku Gadaikan Harga Diriku Demi Ibuku

Part 1

Syafana Zahira Tanzania adalah seorang gadis cantik yang berusia 23 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan sebagai staf bawahan . Dia gadis yang ceria ,smart dengan lesung pipi yang membuatnya memiliki pesona yang luar biasa.

5 tahun yang lalu sebelum perusahaan keluarganya jatuh dan bangkrut, Syafa hidup berkecukupan dan bergelimang harta.

Karena serangan jantung papanya meninggal dunia yang membuat Syafa dan ibunya sangat terpukul, ditambah banyaknya hutang perusahaan yang semakin menumpuk dan gaji para pegawai yang harus segera dibayarkan.

Saat itu Syafa hanyalah seorang gadis berusia 18 tahun yang baru saja lulus SMA sangat mustahil bisa mendapatkan pekerjaan bagus dengan gaji yang tinggi ,dan tidaklah mungkin bisa menanggung beban perusahaan yang begitu besar .Karena itulah dengan terpaksa demi papa agar bisa tenang di sisiNya , Syafa dan ibunya merelakan rumah serta seluruh asetnya disita oleh bank untuk melunasi semua hutang hutang almarhum papanya.

Sekarang Syafa dan ibunya tinggal di sebuah kontrakan sederhana di pinggiran kota , namun Meira ( ibunya )tidak pernah bisa menerima kenyataan dan tetap menuntut kemewahan.

" ibu, memangnya buat apa lagi ibu minta uang sebanyak itu , gaji Syafa sudah tidak penuh lagi , karena harus dipotong kasbon bulan kemarin" _ ucap Syafa sambil merapikan rambutnya yang panjang berkilau dan berwarna coklat

Meira mengeryitkan keningnya _ " terus ibu harus bagaimana Syafa, semua teman ibu sudah memilikinya, ih mana uangku sudah habis lagi "

Syafa mendengus kemudian duduk di sofa sambil memijit pelipisnya _ " bu, tolonglah mengerti , kurangi jalan jalan ibu , hidup kita ini sudah tidak seperti dulu lagi Bu, Syafa hanya bekerja sebagai staf bawahan gajinya juga tidak seberapa "

Meira melotot tajam dan ikut duduk di sofa sambil memonyongkan bibirnya _ " memang ibu ini selalu salah , di mata kamu , di mata semua orang ibu yang salah , semua teman ibu sudah punya tas branded model terbaru, pasti ibu menjadi bahan gunjingan mereka, nasibku memang buruk "

Syafa mendekati Meira dan memeluknya dengan lembut _" bu, berikan Syafa waktu untuk menabung , insyaallah nanti kalau uangnya sudah terkumpul pasti Syafa belikan tas bagus yang sesuai dengan keinginan ibu"

Meira pun mengangguk dan tersenyum kemudian membalas pelukan putri tercintanya itu.

Syafa adalah gadis yang ulet bekerja , selain sebagai staf karyawan dia juga bekerja dimalam hari sepulang dari kantor di sebuah cafe untuk menambah pemasukan.

Malam itu Syafa berlarian dari halte bus menuju cafe tempatnya bekerja karena jadwal masuknya di cafe dimajukan dan itu membuat Syafa harus terburu buru pulang dari kantor.

Bruks

"au , ma-maafkan aku tuan , aku tidak sengaja" _ tanpa sengaja Syafa menabrak seorang pemuda (dengan jaket kulit

dan celana jeans sobek ala anak motor )di pintu masuk cafe.

Laki laki itupun hanya tersenyum dan menolong Syafa yang hampir saja terjatuh tapi Syafa sama sekali tidak merespon dan berlari begitu saja karena sudah terlambat masuk .

" hei nona tunggu ada yang jatuh " _ pemuda itupun berteriak memanggil Syafa namun Syafa sudah tidak mendengarnya dan tetap berlari menuju ruang ganti.

Laki laki itu pun menggeleng dan tersenyum kecil kemudian mengambil sebuah buku diary milik Syafa yang jatuh waktu bertabrakan tadi.

"Syafa , kamu terlambat " _ ucap Nadia salah satu teman kerjanya.

Syafa mengangguk sambil merapikan seragam cafe yang baru saja dia kenakan

_ " iya Nad, karena jadwal masukku dimajukan membuatku harus terburu buru pulang dari kantor "

Nadia tersenyum kemudian mengambil nampan berisi beberapa gelas minuman

_" ayo buruan Syafa , o iya di meja nomor 12 itu adalah bos batu bara dan di meja 17 itu bos minyak ,nah kalau yang itu CEO perusahaan besar , kalau kita bisa mendapatkan salah satu dari mereka wah kita bisa berubah bak putri di negeri dongeng ".

Syafa menjitak kepala Nadia _ " dan kamu terus saja berkhayal, ayo buruan kerja , Nadia Nadia kalau berkhayal itu jangan ketinggian, kita itu hanya orang biasa jangan berharap banyak , bagaikan pungguk merindukan bulan , manalah mungkin"

Nadia memanyunkan bibirnya sambil memegangi kepalanya yang baru saja kena jitak oleh Syafa _ " ye , yang namanya bercita cita itu bolehkan "

" itu mah bukan cita cita tapi halu "_ Syafa tersenyum sambil menggeleng perlahan sebelum mulai bekerja.

Syafa merupakan gadis yang ramah pada teman temannya namun tertutup dan enggan bercengkrama dengan lawan jenis.

Sedangkan Nadia malah sebaliknya dia sering tebar pesona pada lawan jenis apalagi kepada pelanggan cafe yang terlihat mapan dan rupawan namun sayangnya belum ada satupun yang merespon .

Malam itu waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam , Syafa dan beberapa temannya masih sibuk melayani pelanggan cafe .

" mbak , minta minuman satu botol berikan yang beralkohol " _ pinta seorang pemuda yang tidak asing bagi Syafa.

Syafa mengerutkan keningnya _ " maaf tuan , di cafe ini tidak menyediakan minuman beralkohol"

Pemuda itupun tersenyum miring _ " hah , apa , hhh cafe apa ini masa minuman beralkohol saja tidak menyediakan "

Syafa menjadi geram dan mendekatinya dengan bersungut-sungut _" heh tuan , hahh sepertinya aku pernah bertemu denganmu , kamu yang tadi menabrakku "

Pemuda itupun kembali tersenyum _" oh, baru ingat rupanya, hai nona cantik boleh dong kenalan "

Syafa menatapnya tajam _" tidak , kamu bukannya minta maaf , malah minta kenalan "

Pemuda itupun mendekat dan mencubit singkat hidung mancung Syifa yang menggemaskan _" Hai nona , bukannya kamu yang menabrakku , kenapa aku yang harus minta maaf ?"

" anda jangan kurang ajar dong "_ ketus Syafa yang mulai kesal.

Pemuda itu pun menyeringai0 kemudian menunjukkan sebuah diary berwarna dusty pink yang membuat Syafa melotot tajam _" hei tuan , itu milikku , kembalikan!"

Pemuda itupun tersenyum kemudian memasukkan kembali diary itu ke dalam jaketnya _" o iya ini milikmu , ok sebagai gantinya besok aku tunggu kamu di sini di jam yang sama kita makan malam sambil kenalan ok cantik ?".

Syafa mengeryitkan keningnya _" hahh, tidak bisa dijam itu aku harus bekerja "

" aku tidak perduli , pokoknya kamu harus temani aku atau "_ pemuda itupun kembali menatap Syafa yang sudah menunjukkan muka kesalnya.

" atau apa !" gertak Syafa sangat kesal .

Pemuda itupun mendekati Syafa yang bersungut-sungut dan nyaris saja mencium pipi mulusnya kemudian berbisik _" atau kamu mau menjadi pacarku "

" gila kamu ! Pergi ! Aku tidak perduli lagi dengan diary ku !" Syafa sangat kesal dan berteriak membuat manager cafe mendengar dan mendekatinya .

" Syafa , ada apa , kenapa kamu mengusir pelanggan, kamu tahu siapa dia " gertak manager cafe tersebut.

Syafa terdiam dan tertunduk sambil berkali kali meminta maaf .

Di depan semua pengunjung dan para karyawan, Syafa di marahi habis habisan oleh manager cafe tapi pemuda tersebut hanya tersenyum kemudian pergi begitu saja membuat Syafa sangat membencinya

Syafa sangat malu dan hanya bisa tertunduk dengan buliran airmata.

" maafkan saya pak " gumam Syafa di sela sela Isak tangisnya.

" buat apa meminta maaf ,kamu lihat sekarang dia sudah pergi , kamu seharusnya bersikap sopan dan tidak mengusirnya, kamu tahu dia itu tamu langganan di sini, bulan ini aku potong gaji kamu , mengerti !" _ gertak manager cafe .

Part 2

"Assalamualaikum bu " . Tidak terdengar jawaban dan itu membuat Syafa kebingungan dan mencari cari ibunya tapi tidak ditemukan di manapun .

Syafa melemparkan tas kerjanya di atas meja dan duduk dengan bersandar di sisi ranjang.Terlihat Syafa sangat lelah dengan peluh yang menetes hingga wajah kusam dan bercampur keringat.

Syafa melirik jam yang terpasang di dinding kamarnya menunjukkan pukul 1 dini hari . Dengan kekuatan yang tersisa Syafa beranjak ke kamar mandi dan membersihkan dirinya kemudian mengambil wudhu untuk melakukan sholat malam sebelum akhirnya tidur untuk mengistirahatkan otak dan tubuhnya.

Ceklekkk

Terdengar suara pintu dibuka dari luar , Syafa beranjak dan hanya mengintip saja dari kamarnya.

Ternyata Meira yang datang dengan mengenakan mantel hangat yang menandakan dia baru saja bepergian jauh. Seketika Syafa terbelalak dan berjalan menghampiri ibunya _ " ibu ! Darimana jam segini baru pulang !".

Meira pun tersentak dan berhenti seketika sedikit kebingungan untuk mencari alasan

" i i ibu ada pekerjaan dan itu bukan urusanmu , ibu juga butuh uang , butuh ke spa dan perawatan".

" kerja , kerja apa dengan pakaian seperti itu , ma jujur sama Syafa ibu ?" gertak Syafa.

Meira menggeleng perlahan _" tidak , ibu bekerja di toko kue teman ibu , tokonya tutupnya memang malam kok Syafa "

Namun Syafa tidak percaya begitu saja tapi melihat kondisi sudah dini hari , Syafa mencoba untuk diam dan tidak banyak pertanyaan _" ok, sekarang ibu tidurlah pbesok kita bicarakan lagi ".

###

Keesokan paginya.

Syafa sudah siap dengan pakaian kantornya dan meraih pasmina untuk menutupi kepalanya.

Syafa memang gadis berhijab dan satu satunya pegawai cafe yang mengenakan hijab saat bekerja.

Syafa menatap ke kamar ibunya yang masih tertutup rapat .

Ceklekkk

Syafa membuka pintu tersebut dan didapati Meira masih terlelap dengan pakaian semalam dan tas mahal yang sedikit terbuka resletingnya. Dengan penasaran Syafa mencoba memeriksa tas tersebut dan matanya terbelalak seketika melihat segebok uang berada di sana.

Dengan gemetar Syafa mengambil uang tersebut " ibu, dari mana llmendapatkan uang sebanyak ini ?".

Meira pun mulai menggeliat dan mengeryipkan matanya dan diapun kaget melihat Syafa sudah berada di kamarnya sambil memegang uang segebok yang berada di dalam tasnya.

" Syafa ! Apa yang kamu lakukan di kamar ibu ! " gertak Meira yang kelicutan .

Syafa menatap ibunya dengan berkaca kaca " ibu , plis tolong jawab pertanyaan Syafa dari mana ibu mendapatkan uang sebanyak ini?"

Meira menatap putrinya dengan tajam kemudian beranjak dan berdiri di depan Syafa

" Syafa , ibu mendapatkan uang itu dari teman ibu dia bersedia meminjamkan uang tersebut untuk ibu membeli tas branded impianku0p , kamu juga dari dulu cuma janji janji saja tidak ada bukti "

Syafa menarik nafas dalam-dalam dengan buliran air mata yang mulai menetes di sudut matanya " ma, dari mana mama mendapatkan uang untuk mengembalikannya?"

Dengan senyum yang menyakitkan dan tanpa merasa bersalah sedikitpun Meira mengatakan kalau Syafa sebagai anak yang harus membayarnya " temanku memberikan waktu 10 hari untuk mengembalikannya "

Jleg

Serasa ada hantaman benda keras mengenai tubuh ,jantung dan hati serta otak Syafa , kakinya lemas seketika dan ambruk di lantai sambil terus meneteskan air mata

" astaghfirullah bu, uang sebanyak itu dalam waktu 10 hari bagaimana mungkin Syafa bisa mendapatkannya"

" ya usaha lah !" jawab Meira ketus kemudian pergi ke kamar mandi.

Syafa semakin terpuruk dan tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya.

...🌺🌺🌺...

Setelah beberapa saat kemudian Syafa mulai melirik jam dinding kamar itu dan beranjak sambil menyeka airmatanya untuk bersiap siap berangkat ke kantornya.

Di dalam perjalanan Syafa tampak melamun dan tidak memperhatikan jalan raya yang sedang padat .

Cekikkk ( sebuah mobil sedan berwarna hitam tiba tiba berhenti tepat di samping kaki Syafa )

Seorang laki laki yang berada di dalam mobil tersebut menatap kepada Syafa yang aneh dan tidak menyadari kalau dirinya hampir tertabrak mobilnya.

Syafa tetap berjalan dan dari arah berlawanan terlihat sebuah truk muatan melaju kencang.

Laki laki itupun menyadari dan menatapnya dengan panik .

Sttt

" kalau aku biarkan gadis itu bisa menyebabkan kecelakaan beruntun dan akan banyak korban jiwa " gumam laki laki itu sambil berusaha melepaskan sabuk pengaman di mobilnya.

Bruk grubyaks ( laki laki itu menarik tangan Syafa hingga keduanya jatuh berguling guling di jalanan )

Dan benar saja selang 5 detik truk muatan itupun lewat dengan aman.

Syafa meringis kesakitan " au , kamu siapa ?"

laki laki itu juga meringis kesakitan karena lututnya baret terkena goresan jalan saat terjatuh bersama Syafa .

" sadar gak sih kecerobohanmu bisa membahayakan banyak orang!" gertak laki laki maskulin yang mengenakan jas mahal itu.

Syafa tersentak dan berusaha beralasan

" em maaf tadi itu aku aku tidak sengaja "

Laki laki itupun mendengus kesal " tidak sengaja katamu ? Dari tadi aku melihatmu sengaja menabrakkan diri di mobilku kemudian kamu berjalan untuk menabrakknan diri di truk muatan , hei nona kalau mau nekat jangan membahayakan nyawa orang lain "

Syafa mengeryitkan keningnya " hahh apa maksud anda , aku tidak nekat seperti katamu , aku memang benar benar tidak sengaja "

Laki laki tampan itu mendengus kesal dan mencoba beranjak tapi kakinya terasa perih

" ach "

Syafa pun menatapnya dan berusaha menolongnya " tuan ,anda terluka , biar aku bantu "

" tidak perlu , sudah sana pergi , cari tempat aman yang tidak banyak orang , di jembatan atau naik saja ke gedung itu , enak saja " gumam laki laki itu sambil berjalan tertatih tatih menuju mobilnya.

Syafa hanya terdiam menatapnya berlalu .

" aku memang salah " gumamnya kemudian kembali melanjutkan perjalanan menuju kantornya.

Setibanya di kantor , Syafa segera menyiapkan dirinya untuk kembali bergelut dengan semua pekerjaannya.

Syafa memang gadis yang rajin dan ulet serta pekerja keras .

"hai Syafa , sudah selesai apa belum pekerjaanmu ?" sapa Tania salah satu teman kantornya.

Syafa menatapnya sekilas dan kembali serius dengan laptopnya " hahhh"

" Syafa, tau gak nanti bakalan ada CEO baru di kantor kita , namanya Rayanza Narendra, orangnya ganteng ,maskulin ,cool sudah matang pokoknya impian banget deh " ucap Tania dengan kehaluannya.

" enggak !" jawab Syafa dengan ketus .

Tania melotot tajam " ihh, ada apa sih denganmu , jangan jangan kamu tidak suka cowok ya , atau "

Syafa menarik nafasnya panjang dan menatap tajam kepada Tania " huss amit amit , jangan sembarangan kalau ngomong , memangnya kalau dia itu tampan dan sesuai dengan impian kamu, dia mau sama kamu ?"

Tania mendengus perlahan " kamu kenapa sih sensi banget , aku cuma mengaguminya doang , ya aku tau dirilah Syafa tapi kalau dianya mau sama aku ya masa aku tolak sih "

"ihhh , apaan sih , murah banget " goda Syafa sambil merapikan laporan di atas mejanya.

" ye , apaan sih emang barang diskon , o iya Syafa tapi aku dengar dia sudah menikah lo, tapi kalau jadi simpanannya boleh juga " ucap Tania yang membuat Syafa melotot tajam kepadanya.

" gila kamu !" timpal Syafa yang dijawab senyuman oleh teman baiknya itu kemudian pergi dan berhenti menggoda Syafa .

Part 3

Pagi menjelang siang , keadaan di kantor tempat Syafa bekerja memang sangat nyaman dan tenang, tak ada suara yang terdengar kecuali suara keyboard dari komputer para pegawai tersebut.

Tiba tiba pak Alan ( manager sekaligus tangan kanan CEO yang baru ) datang dan memberikan senyuman manis kepada Syafa.

Syafa pun mendongak dan sangat heran dengan sikap pak manager " ada apa pak ? Kenapa senyum senyum sendiri?"

Alan mendengus perlahan " hhh, Syafana Zahira Tanzania saya datang membawa kabar baik untukmu , eh malah dikatakan senyum senyum sendiri pasti dalam hati kamu mengatakan saya sudah tidak waras ya ?"

Syafa menunduk dan ikut tersenyum kemudian menatap managernya itu " tidak begitu pak , o iya pak kabar apa yang akan pak Alan sampaikan ke saya ?"

" ehm begini Syafa , nanti sebentar lagi akan datang CEO baru di kantor kita karena CEO yang lama akan segera dipindah ke kantor pusat dan saya sebagai manager yang baik hati akan merekomendasikan kamu untuk menjadi sekertarisnya , apa kamu siap ?" ucap Alan sambil melipat kedua tangannya di dadanya.

Tentu saja Syafa terkejut dan berbinar " wah sekertaris pasti gajinya mahal , boleh juga ,tapi apa aku bisa dengan posisi itu aku kan cuma lulusan SMA" batin Syafa yang mulai bergejolak antara penolakan dan kebutuhan.

Alan menaik turunkan kedua alisnya

" bagaimana Syafa ?"

" Baiklah pak Alan tapi apa aku bisa dengan posisi itu ?" jawab Syafa dengan ragu ragu .

Alan menepuk pundak Syafa tapi ditepis olehnya " maaf pak Alan , bukan muhrim !"

" Maaf Syafa aku lupa , ehm menurutku kamu sangatlah cocok sebagai sekertaris Ray, dari semua karyawan di sini hanya kamu yang tidak ganjen , tenang saja nanti aku akan membantumu semampuku " ucap Alan kemudian pergi meninggalkan Syafa yang terdiam mematung .

Syafa mulai bingung dengan posisi penting itu kemudian kembali duduk untuk melanjutkan pekerjaannya.

Dan tak lama kemudian CEO baru yang Alan bicarakan benar benar datang . Mata Syafa terbelalak tidak percaya melihat laki laki yang tadi menolongnya ternyata CEO baru atau bos barunya.

" hahhh, apa aku tidak salah lihat " gumam Syafa sendiri sambil menatap ke arah Rayanza Narendra yang berjalan melewati di depannya.

Dan entah karena apa tiba tiba saja Rayanza berhenti dan menoleh kepada dirinya yang membuat Syafa bingung dan berbalik memunggunginya .

Ray tampak bingung dan menatap ke arah Alan.

"Syafa , kemarilah ?" ucap Alan yang membuat Syafa semakin berdebar dan diliputi rasa takut serta malu bertemu dengan laki laki itu.

Karena tidak ada respon dari Syafa , Alan pun meninggikan suaranya " Syafa ! Ayo cepat kemari !"

" i iya pak Alan " jawab Syafa kemudian berjalan ke arah Ray dan Alan.

" Ray , maksudku pak Ray kenalkan sekertaris baru bapak namanya Syafana Zahira Tanzania, biarpun dia lulusan SMA tapi kemampuannya tidak diragukan lagi dan dia juga sudah lama bekerja di sini " ucap Alan memperkenalkan Syafa kepada atasannya.

Rayanza menatap Syafa seakan tidak percaya dan terus menatapnya membuat Syafa kelicutan dan tidak berani mendongak .

" ok , kamu sudah tahu semua tugas-tugas mu ? kamu bereskan meja kerja kamu , tempati kursi sekertaris dan 15 menit lagi aku tunggu di ruanganku untuk tugas pertamamu " ucap Ray dengan datar tanpa ekspresi .

Syafa yang menunduk hanya mengangguk perlahan sedangkan Rayanza dan Alan pergi berlalu begitu saja.

" Wah pak Ray begitu dingin dan menakutkan, ih ganteng ganteng tapi serem " ucap Tania dari belakang Syafa yang mematung.

Syafa tersentak dan kembali ke meja kerjanya . Tania yang dari tadi diacuhkan oleh Syafa pun mulai kesal dan ikut duduk di bangkunya sambil terus menatap ke arah Syafa .

" Syafa! Kamu kenapa sih ? Apa kamu ada masalah?" tanya Tania yang membuat Syafa tersentak dan menatap balik Tania.

" ehm , tidak kok Tan, aku cuma bingung saja apa yang harus aku lakukan menjadi sekertaris pak Ray nantinya" jawab Syafa beralasan.

Tania mendengus perlahan kemudian beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Syafa sambil membantunya merapikan meja kerjanya " kamu jangan khawatir Syafa kan ada pak Alan yang akan membantumu , ayo sekarang kamu buruan pindah ke meja sekertaris dan kerjakan tugasmu, sebelum ada harimau jantan yang akan memakanmu"

"hah harimau jantan , maksudmu ?" ucap Syafa yang tidak mengerti .

" sttt Syafana Zahira Tanzania kamu mau tahu siapa harimau jantan yang akan memakanmu? Ya dia itu pak Rayanza Narendra bos kita yang tampan , dingin dan menyeramkan itu ,paham kamu ?" jawab Tania yang mulai kesal .

Syafa hanya tersenyum kecil dan meraih kardus yang berisi barang-barangnya untuk di pindahkan ke meja sekertaris" baiklah Tania , sudah sana kembali kerja , daripada nanti harimaunya juga ikut memakanmu "

Tania dan Syafa pun tertawa bersama sebelum kembali melakukan tugas tugasnya.

Dan tak lama kemudian, Alan keluar dari ruangan Ray dan meminta Syafa untuk masuk dan melaksanakan tugas pertamanya.

" tapi pak, aku takut dengan pak Ray" rengek Syafa kepada Alan.

" eh , tidak perlu takut , Ray memang orangnya seperti itu , ya dari luar memang terlihat dingin, angkuh dan menyeramkan tapi sebenarnya dia itu baik hatinya juga lembut , sudah sana masuk nanti akan aku bantu kamu mengerjakan tugas tugasmu" jawab Alan sambil memasukkan kedua tangannya di saku celananya.

Syafa pun dengan ragu ragu dan hati berdebar mencoba untuk tenang dan memberanikan diri untuk masuk menemui atasannya itu.

Tok tok tok

masuk ( terdengar sahutan dari dalam ruangan itu)

Syafa pun perlahan melangkahkan kakinya memasuki ruangan besar dan ber-AC itu.

Ditatapnya kedua mata yang benar benar tajam seperti harimau kelaparan itu .

" Apa yang akan terjadi dengan diriku aku pasrahkan kepada MU ya Alloh " gumam Syafa lirih.

Ray mendongak dan melemparkan tatapan buasnya yang menusuk jantung Syafa .

" kamu , kenapa berdiri di situ , kemarilah!" ucap Ray dengan jutek.

Syafa pun segera berjalan mendekati Ray yang duduk di kursi kebesarannya.

" duduklah " ucap Ray dengan tatapan tertuju pada kursi yang berada di depannya itu.

Syafa pun menurutinya dan duduk tepat di depan Ray.

" sudah berapa lama kamu kerja di sini !" pertanyaan Ray yang tanpa ekspresi membuat Syafa menjadi bodoh seketika dan bingung menjawabnya.

" ehm , sa-saya su sudah 5 tahun pak " .

Ray hanya mengangguk dengan pandangan masih tertuju pada laptopnya " aku kira kamu sudah melompat dari jembatan atau gedung pencakar langit tadi pagi ,kalau boleh tahu kenapa kamu ingin mengakhiri hidupmu? "

Syafa tersentak dengan pertanyaan itu dan melotot tajam " apa maksud bapak , saya tidak ingin mengakhiri hidupku , saya hanya tidak sengaja "

Ray menutup laptopnya dan menatap tajam ke arah Syafa " tidak sengaja katamu , apa kamu tahu bahaya apa yang akan terjadi karena kecerobohanmu , mikir gak sih kamu !"

Syafa hanya menunduk dan mulai berkaca-kaca.

Ray terdiam dan terus menatap Syafa yang mulai mengusap matanya " kenapa? Menangis ? Sekarang pergilah rapikan diri kamu setelah itu temani aku makan siang sekaligus pertemuan penting dengan klien "

Syafa pun mengangguk dan keluar dari ruangan Ray.

" oh Tuhan, ini baru tugas pertama ku tapi kenapa rasanya sangat sulit apalagi menghadapi pak Ray, sikapnya begitu dingin ,kejam dan menakutkan " batin Syafa sambil berjalan menuju toilet untuk merapikan dandanannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!