NovelToon NovelToon

Istri Kecil Sang Miliyader 1

Awal

Selamat membaca🌹🌹🌹

Diusia yang terbilang masih sangat muda Regha Tanjung telah berhasil meraih kesuksesan dalam karirnya, miliyader muda yang berasal dari keluarga Tanjung ini adalah seorang pria berdarah dingin dan sangatlah kejam. Regha merupakan pria yang senang mempermainkan seorang wanita, bahkan rumor yang menyebar hampir setiap harinya Regha mengganti gadisnya. Tentu saja gadis manakah yang tidak ingin mendapat kesempatan untuk dekat dengan seorang Regha. Dengan wajah tampan dan berwibawanya Regha dapat melumpuhkan hati setiap gadis yang ada didunia ini.

Lain halnya dengan Regha, Riana seorang gadis berusia delapan belas tahun harus menerima siksaan dari orang tuanya. Jika gadis lain diusia remaja akan sibuk bersenang-senang, mencari teman dan juga berpacaran lain halnya dengan Riana. Diusia remaja dia sudah harus berjuang sendiri untuk membiayai dirinya dan juga adiknya yang masih muda. Orang tua Riana adalah orang sibuk yang hanya mementingkan diri mereka sendiri, tidak perduli dengan anak mereka sama sekali.

Meskipun tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, namun Riana tak pernah sekalipun menunjukkan kesedihannya kepada siapapun juga.Gadis itu selalu terlihat riang, senyum diwajahnya tidak pernah sekalipun memudar.

Hingga suatu hari bagaikan sebuah petir yang menyambar Riana harus menerima takdirnya untuk dijual kepada lelaki kaya guna membalas semua jasa kedua orang tua yang telah membesarkan dirinya.

" Ibu tapi Riana masih sekolah bu, Riana tidak mau menikah," ucap gadis itu menolak.

" Tidak ada gunanya kau bersekolah, memangnya apa gunannya kau sekolah tinggi-tinggi, kau itu hanyalah seorang wanita jadi berhentilah bermimpi terlalu tinggi. Kau akan lebih bermanfaat jika menikah dengan pria kaya," ucap wanita yang ada dihadapan Riana.

Riana kini memeluk kaki ibunya itu berlutut memohon untuk tidak menikahkan dirinya secepat itu, bagaimanapun Riana memiliki sebuah mimpi yang ingin ia capai.

Namun seolah tidak ada gunanya gadis itu berlutut untuk memohon bahkan tatapan iba saja tidak nampak dari kedua orang yang bersetatus sebagai orang tua dari Riana.

"Tidak ada gunanya kau berlutut Riana, kau harus tetap menikah dan berhenti sekolah," ucap seorang pria yang duduk disofa.

" Apakah ini semua demi uang, apakah sekarang kalian juga akan menjual putri kalian sendiri, apa belum cukup dengan apa yang kalian lakukan kepada kak Rina," berdiri dan menatap kedua orang yang kini bungkam itu.

" Kau harus mau menikah Riana jika kau menolak maka akan ayah pastikan adikmu itu menderita," menunjuk seorang gadis yang kini duduk bersembunyi dibalik sebuah kursi sambil menangis ketakutan.

"Apa kalian tidak memiliki sedikit saja hati nurani, kenapa kalian tega menyakiti anak kalian sendiri," ucap Riana yang kini tak sanggup lagi menahan rasa sakitnya.

"apa kau ingin menjadi anak durhaka hah, dengar kau harus mau menerima nasibmu itu demi menyelamatkan keluarga kita dari ambang kebangkrutan," ucap pria itu lagi.

"Jadi benar bukan, ini semua karena uang," menatap kedua orang tuanya dengan tatapan menyepelekan.

" Dasar anak tidak tau diri berani sekali kau berteriak kepada orang tuamu, apa kau ingin melihat adikmu itu menderita hah liat dia baik-baik apa kau tidak bisa berkorban sedikit saja demi keluarga yang telah merawatmu sejak kecil hah," mena**ar wajah Riana kemudian menarik rambutnya hingga gadis itu melihat kearah seorang gadis kecil yang masih menangis ketakutan.

Aku tidak mungkin membiarkan Vivi merasakan penderitaan diusianya yang sangat mudah ini, tapi apakah aku harus melerakan diriku sendiri sekarang. Berbicara didalam hati sambil menatap nanar kearah gadis kecil itu.

" Baiklah aku akan melakukan apa yang kalian inginkan, tapi tolong jangan buat hidup Vivi menderita, dia adalah putri kandung kalian bukan" menyatukan kedua tangannya, memohon belas kasih kepada kedua orang yang telah dibutakan oleh uang dan juga harta.

***

Disisi lain seorang pria sedang menunjukkan senyum liciknya ketika mendapati sebuah kabar yang menarik.

" Aku bahkan belum melakukan apapun juga, tapi mereka datang kepadaku dengan sendirinya,"

" Tuan muda menurut informasi yang saya dapatkan mereka akan menjual putri mereka sendiri guna memperbaiki keuangan perusahaan mereka. Jadi apa perlu saya membatalkan rencana mereka itu," ucap seorang pria yang tidak kalah menyeramkannya.

" Tidak perlu Sam, biarkan mereka bermain. Aku akan ikuti permainan mereka menjadi seorang pria baik yang mau menolong mereka keluar dari lubang kebangkrutan lalu kemudian aku akan menghancurkan mereka secara perlahan," mengepalkan tangannya.

" Baik tuan sesuai perkataan anda,"

" Siapkan semuanya Sam, aku tidak ingin ada kesalahan sekecil apapun dalam rencanaku ini," sambil berjalan kearah sebuah jendela besar yang mengarah langsung kearah sebuah gedung yang tidak terlalu besar yang bertuliskan logo perusahaan keluarga Mahesa.

" Aku pasti akan menghancurkan keluarga kalian dan akan membalaskan dendam kakakku. Kalian memasukkan putri kalian sendiri kedalam sebuah lubang singa maka bersiaplah untuk menerima kehancuran kalian yang semakin mendekat," sambil menatap gedung itu dengan tatapan penuh kebencian dan juga amarah.

Sebuah kebencian dimasa lalu akan membawa Regha kepada sebuah cinta yang tulus. Api kebencian yang ada pada dirinya suatu hari nanti pasti akan padam dengan sendirinya ketika seorang wanita berhasil memadamkannya dengan cinta dan ketulusannya.

sebuah pernikahan yang tidak dilandaskan oleh sebuah cinta ini bagaimana akan berjalan dengan baik. Bagaimana seorang Riana meluluhkan hati Regha yang sekeras batu dan sedingin es itu dengan keluguan dan juga kepolosannya.

Tapi setelah berhasil mendapatkan hati dari seorang Regha, Riana harus kehilangan kebebasannya karena Regha yang ingin mengekang dirinya sepenuhnya. Dengan sebuah ikatan yang disebut dengan cinta. Bagaimanakah Riana akan menjalani hari-hari nya bersama dengan seorang pria yang dulunya selalu bergonta-ganti wanita setiap harinya.

Apakah kisah mereka akan berakhir bahagia atau justru malah sebaliknya.

***

Hai readers jadi ini novel pertama author yah, jadi author minta dukungan dari kalian semua yah dan semoga aja kalian suka sama cerita author ini yah.

Dimohon dukungan dari kalian semua yah, jangan lupa like komen dan juga favorit. Kalau bisa sih sekalian vote dan juga rate lima yah.

Terimakasih sudah mau membaca novel author ini, semoga kalian suka yah salam manis dari author.

Sebuah mimpi

Selamat membaca, jangan lupa like dan komen🌹🌹

Tibalah hari dimana Riana seorang gadis berusia delapan belas tahun harus membuang semua mimpinya demi membayar semua jasa dari orang yang telah membesarkannya.

Hari ini tanpa belas kasih sedikitpun kedua orang itu membawa gadis yang mereka besarkan selama ini kesebuah bangunan besar tempat pelelangan berlangsung.

Yah dengan teganya mereka akan melelang putri mereka dengan harga yang sangat tinggi guna mendapatkan uang untuk mengeluarkan perusahaan mereka dalam lubang kebangkrutan.

Hanya air mata sajalah yang dapat Riana keluarkan tidak ada satu katapun yang sanggup ia lontarkan ketika ia melihat orang-orang yang telah menawarkan harga untuk dirinya. Tawaran harga tertinggi lah yang akan mendapatkan Riana sebagai istrinya.

Tentu saja siapa yang tidak ingin mendapatkan seorang gadis cantik Dangan paras yang terbilang sempurna itu.

" Baiklah tawaran dua ratus juta adalah yang tertinggi, jadi apakah tidak ada lagi yang ingin menawarnya jika tidak maka gadis ini akan jatuh kepada tuan Victor," ucap pria yang yang mengatur pelelangan itu.

Ketika keputusan sudah akan diberikan tiba-tiba seseorang datang dan menyebutkan harga yang sangat fantastis.

" satu juta dolar," ucap seorang pria asing yang baru datang.

Semua mata langsung tertuju kepada pria itu, dan terjadilah keributan didalam ruangan itu. Semua orang saling berbisik satu sama lain membicarakan orang yang baru datang.

Dialah Regha Tanjung sang miliyader yang terkenal diseluruh penjuru.

Mendengar kata satu juta dolar sudah membuat senyum dikedua wajah orang tidak tahu malu itu mengembang. Mereka sudah bisa membayangkan hidup dengan nyamannya dengan uang sebanyak itu.

Akhirnya keputusan telah dibuat Regha lah yang berhasil mendapatkan seorang Riana Mahesa.

Riana menatap mata tajam yang menatap dirinya itu sebelum dia jatuh pingsan.

***

Karena rasa lelah dan juga beban fikirannya Riana jatuh pingsan. Setelah kehilangan kesadarannya Riana tidak tau apa lagi yang terjadi kepada dirinya.

Perlahan gadis itu membuka matanya, sambil mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke matanya.

" Kakak sudah bangun," ucap seorang gadis kecil.

" Vivi kau ada disini, dimana aku," bangun duduk sambil memegang kepalanya yang terasa berdenyut.

" Kakak ada dirumah, tadi kakak sepertinya sedang mimpi buruk makanya aku berusaha membangunkan kakak," ucap Vivi.

" Mimpi buruk," tanya Riana kebingungan.

" Iya kak, tadi kakak teriak-teriak dan juga menangis sendiri," ucap gadis itu lagi.

" Tapi bukankah tadi aku ada disebuah pelelangan," mengingat-ingat lagi.

" Tapi kakak dari tadi disini bersamaku, kakak seharian ini tidak pergi kemanapun,"

" Jadi semua itu hanya mimpi yah, tapi kenapa aku bisa bermimpi hal seperti itu," menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya perlahan.

" Vivi dimana ayah dan ibu," tanya Riana yang tiba-tiba teringat kepada kedua orang tuanya.

" Aku juga tidak tahu mereka sudah pergi sejak pagi tadi dan belum kembali hingga sekarang," mengangkat bahunya tidak tahu.

" Kemana mereka pergi, bukankah mereka sedang tidak bisa kekantor karena para media masih terus mengejar mereka," bergumam kecil.

" Kak aku lapar," ucap gadis kecil itu sambil memegang perutnya.

" Apa kau belum makan dari pagi, lalu kenapa.kau tidak membangunkan kakak sejak tadi. Ayo kakak akan memasakkan sesuatu untukmu sekarang," Ucap Riana yang khawatir kepada adiknya itu.

***

Disisi lain dua orang pasangan kini telah duduk disebuah ruangan besar disebuah gedung yang menjulang tinggi.

" Jadi bagaimana dengan tawaran kami tuan," tanya pria tua itu.

" Jadi kalian menawariku putri kalian itu, memangnya apa keuntungan yang bisa aku dapatkan jika aku menikah dengan putri kalian itu," jawab pria itu dingin.

" putri kami itu sangat cantik tuan, dia juga sangatlah pintar. Meskipun dia masih sangat muda tapi saya bisa menjamin jika dia tidak akan merepotkan tuan," jawab pria itu lagi.

" Apakah kalian tidak tahu, jika aku bisa mendapatkan seribu wanita yang seperti itu saja. Bahkan banyak sekali wanita yang mengantri diluar sana yang jauh lebih hebat dari putri kalian itu," ucap pria itu lagi.

" Tuan saya mohon tolonglah kami, kami bisa meyakinkan tuan jika putri kami akan melayani tuan dengan sangat baik," segera berlutut didekat kaki pria itu.

" Tapi kenapa kalian malah menawarkan aku putri kalian itu, aku sangatlah tidak tertarik dengan itu sama sekali," jawabnya sombong.

" Tuan dialah satu-satunya harta yang kami punya, hanya itulah yang dapat kami berikan untuk membalas bantuan besar dari tuan Regha," ucap pria itu sambil terus memohon.

" Sam katakan, apa aku harus mau menikah dengan putri mereka,"

" Semua keputusan ada ditangan anda tuan muda," ucap asisten pribadi dari Regha.

" Maka baiklah, aku akan menerima kesepakatan kalian ini. Aku akan menikahi putri kalian dan membantu keuangan keluarga kalian. Walau bagaimanapun keluarga kita dulunya pernah menjadi kerabat bukan," jawab pria itu lagi dingin.

" Terimakasih banyak tuan Regha, terimakasih," ucap kedua pasangan itu dalam kondisi yang masih berlutut.

Mereka adalah orang tua dari Riana, mereka kini berusaha mencari bantuan untuk menyelamatkan mereka dari kebangkrutan. Dan satu-satunya orang yang bisa melakukan itu adalah Regha Tanjung, salah satu putra dari keluarga Tanjung yang pernah menjadi kerabat dari keluarga Mahesa.

Tidak ada pilihan lain selain memohon sambil berlutut untuk mendapatkan sebuah bantuan dari Regha, bahkan mereka juga harus memberikan putri mereka untuk pria itu.

" Sam urus semuanya," perintah Regha kepada asisten pribadinya itu.

" Baik tuan muda," segera keluar ruangan.

Regha memperlihatkan senyum liciknya lagi.

Aku telah maju selangkah lagi untuk menghancurkan keluarga Mahesa. Dan kini tinggal satu langkah terakhir sabagai penyempurna dalam rencanaku ini.

Yah pernikahan yang akan ia jalani nantinya hanyalah sebuah taktik untuk membuat keluarga Mahesa hancur berantakan.

***

Riana menatap adiknya yang kini makan dengan sangat lahap, sesekali dia mengelus puncak kepala adiknya dan tersenyum.

Meskipun gadis itu bukanlah adik kandungnya tetapi bagi Riana dialah hidupunya, gadis itulah yang menjadi semangat bagi Riana dalam menjalani kehidupan yang pahit ini.

" Apa kakak tidak mau makan," tanya Vivi.

" Kau makan saja kakak masih kenyang," tersenyum hangat kepada adiknya.

" Tapi apa benar yang dikatakan oleh ayah dan ibu kemarin, apakah kakak akan menikah sebentar lagi," tanya gadis itu tiba-tiba.

Riana hanya tersenyum masam mendapati pernyataan itu.

" Iya Vivi," jawabnya singkat.

" Tapi bagaimana dengan sekolah kakak, dan bagaimana dengan semua mimpi kakak," tanyanya lagi.

" Vivi kakak akan terus berjuang untuk mimpi kakak apapun yang terjadi. Kakak tidak akan pernah menyerah apapun juga yang terjadi," meyakinkan adiknya meskipun dia sendiri juga ragu apakah dia akan menepati kata-katanya sendiri.

Sebuah mimpi yang mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang remeh. Riana hanya ingin menjadi orang yang berguna dimasyarakat dia ingin membantu setiap anak yang bernasib sama dengan dirinya. Dia juga selalu ingin menjadi seorang penyanyi yang dikenal oleh banyak orang.

Sejak kecil Riana sangat mencintai musik, dia selalu ingin menciptakan sebuah musik yang dapat menumbuhkan kasih sayang diantara para pendengar musiknya.

Dan baginya hanya musiklah yang selalu menemani dirinya ketika dia merasa sangat kesepian. Tapi kini dia merasa jika sekarang dia juga harus merelakan mimpi kecilnya itu.

Kontrak pernikahan

Happy reading all 🌺

Hari ini Riana akan pergi menemui seseorang yang telah bersedia untuk membantu keluarganya, meskipun balasannya adalah Riana harus merelakan hidupnya untuk untuk pria itu.

"Kenapa kau lama sekali, cepatlah bersiap. Dan apa-apaan itu wajahmu tersenyumlah jangan sampai kau memberikan kesan yang buruk dihadapan tuan Regha nantinya," ucap wanita yang selama ini dianggap oleh Riana sebagai ibunya.

Riana hanya bisa menganggukkan kepalanya tanda mengerti lalu kemudian segera menunjukkan senyumnya.

" Bagus sekarang pergilah, dibawah sudah ada yang menunggumu," sedikit mendorong Riana untuk turun kebawah.

Gadis itu hanya menurut dan segera turun kebawah, dimana seorang pria sudah menunggu dirinya.

Pria itu berdiri ketika melihat Riana yang kini menatap dirinya dengan tatapan penuh tanda tanya.

Jadi gadis ini benar-benar masih sangat muda yah. Ucap pria itu dalam hati.

" Halo nona, perkenalkan saya adalah Sam, Asisten pribadi dari tuan Regha, saya akan mengantarkan nona ketempat tuan Regha," mendekati Riana yang tampak masih bingung.

Riana hanya tersenyum kemudian mengikuti langkah pria itu menuju keluar rumahnya. Riana melirik sekilas kedua orang tuanya berharap mereka akan mencegahnya untuk pergi dan membatalkan semua ini, namun semua itu hanyalah angan bagi Riana dua orang berhati batu itu tidak memiliki simpati sedikitpun.

***

Riana kini sudah berada didalam sebuah mobil mewah yang dikendarai oleh pria yang menjemputnya tadi.

Pria itu tidak banyak bicara, dia bahkan tidak mengatakan kemana tujuan mereka sebenarnya. Sehingga terciptalah suasana yang sangat canggung didalam perjalanan itu.

" Permisi apa boleh saya bertanya," tanya Riana yang mulai angkat bicara, memecahkan keheningan yang sempat terjadi.

Tidak ada jawaban dari pria itu, namun Riana kembali mengumpulkan keberaniannya dan tetap bertanya.

" Apakah tuanmu itu adalah Regha Tanjung sang miliyader itu," tanya Riana ragu.

" Seharusnya anda sudah mengetahui tentang calon suami anda nona," jawabnya dingin tanpa menoleh sedikitpun.

" Jadi benar yah, dia berasal dari keluarga Tanjung," bergumam kecil kemudian meremas bagian bawah gaunnya.

Mengingat tentang keluarga Tanjung saja sudah membuat seluruh tubuh Riana bergetar hebat, gadis itu masih mengingat dengan sangat jelas apa yang mereka lakukan kepada kakaknya dulu.

" Nona kita telah sampai," pria itu memarkir mobilnya disebuah bangunan yang tidak asing lagi bagi Riana.

Itu adalah bangunan dari perusahaan Tanjung grup, perusahaan yang sedang mencapai puncak kejayaannya di bawah kendali penerus termudanya.

Hal itu memecahkan lamunan Riana kemudian gadis itu menatap gedung itu dengan seksama.

Dia menarik nafas panjang sebelum turun dari mobil dan mengikuti pria yang berjalan didepannya itu.

" Nona silahkan," membukakan sebuah pintu untuk Riana.

Perlahan Riana memasuki ruangan, dia melihat seorang pria yang tengah duduk bersama dua gadis disampingnya.

" ohh jadi ini yah putri dari keluarga Mahesa itu, gadis yang sangat dibanggakan oleh kedua orang itu ternyata sama sekali tidak ada apa-apanya," ucap Regha dengan memandang remeh kearah Riana.

Tangan Riana terkepal karena merasa sangat geram, ingin rasanya dia menampar wajah pria yang ada dihadapannya ini.

" Sayang siapa wanita itu," tanya salah satu wanita yang ada disisi Regha.

" Dia hanyalah wanita yang akan menjadi pelayanku, aku membelinya dengan harga yang sangat mahal," menjawab gadis itu tanpa mengalihkan pandangannya dari Riana.

" Ohh ternyata pelayan, tentu saja dia itu bukan seleranu sama sekali tidak mungkin bukan kau akan berkencan dengan wanita sepertinya," ucap wanita yang lainnya.

" Hemm kau benar, tapi kalian keluarlah lebih dulu aku harus berbicara dengan dia sekarang," ucap Regha dingin.

Kedua wanita itu hanya menurut dan segera pergi dari ruangan itu.

" Apa yang kau tunggu, apa perlu aku menyeretmu agar kau duduk," ucap Regha dengan nada dinginnya lagi.

Dengan sigap Riana segera duduk di salah satu sofa yang berhadapan dengan Regha.

Regha menatap Riana dengan tatapan yang sangat meremehkan.

" Ambil ini," melemparkan sebuah map berwarna hitam kehadapan Riana.

Perlahan gadis itu membuka map itu dan membaca isi dari berkas yang ada didalamnya.

" Itu adalah kontrak pernikahan, selama kau menjadi istriku itulah peraturan yang harus kau taati,"

" Tapi didalam kontrak ini hanya ada satu peraturan saja," bergumam kecil namun masih bisa didengar oleh Regha.

" Ternyata kau masih bisa bersuara disituasi seperti ini yah, lumayan juga," tersenyum kecil.

Riana menelan salivanya kasar dia sadar telah membuat sebuah kesalahan.

" Maaf tuan saya tidak bermaksud seperti itu," jawabnya takut.

" Cepat tandatangani saja kontrak itu kemudian segera pergi dari sini. Aku tidak tahan melihat wajah kampunganmu itu," melemparkan sebuah pena hingga mengenai tangan Riana kasar.

Dengan tangan gemetar gadis itu perlahan mengambil pena itu kemudian mulai membubuhkan tandatangan nya diatas kontrak.

Setelah Riana menandatangani kontrak, gadis itu memberanikan diri untuk bertanya kepada pria yang sejak tadi menatapnya tajam.

" Tuan, apakah saya masih boleh melanjutkan sekolah saya setelah menikah dengan anda. Dan apakah saya masih bisa untuk mengejar mimpi saya," berusaha sekuat tenaga agar suaranya tetap stabil dan tidak terkesan gemetar.

" Memangnya apa yang kau harapkan dari pernikahan ini hah, ini hanyalah kontrak saja jadi jangan berharap apapun juga. Dan aku tidak perduli dengan apa yang kau lakukan diluar sana, dan satu lagi pernikahan ini hanya diantara kita saja yang mengetahuinya jangan sampai ada seorangpun yang mengetahuinya kau mengerti,"

Riana menarik nafas lega, karena setidaknya dia masih bisa melanjutkan hidupnya lagi.

" Baik tuan terimakasih, saya pasti akan melakukan semua perintah anda. Saya jamin saya tidak akan membuat masalah sekecil apapun juga yang akan membuat tuan dalam masalah," mengangkat kepalanya kemudian menunjukkan senyum yang selalu ia tunjukkan itu.

Senyum itu membuat hati Regha sedikit bergetar. Namun dengan secepat kilat dia menghapus senyum itu dari ingatannya.

" Pergilah, semuanya akan diurus oleh asistenku," ucap Regha dengan nada dinginnya.

" Dan satu lagi, kau tidak boleh berharap apapun kepadaku, aku bebas berhubungan dengan wanita manapun tanpa terkecuali," ucapnya lagi sebelum Riana pergi meninggalkan ruangannya.

Riana kembali lagi mengumpulkan senyumnya kemudian menjawab " Tentu saja tuan saya mengerti hal itu dengan sangat baik," dengan senyum secerah mentari.

Regha menatap punggung gadis itu, untuk pertama kalinya dia melihat seorang gadis yang masih bisa tersenyum dalam kondisi seperti itu.

Semakin menarik saja, sepertinya akan sangat seru untuk bermain dengan wanita sepertinya. Ucap Regha dalam hati sambil tersenyum.

Sedangkan diluar ruangan Riana segera menarik nafas lega, kakinya terasa sangat lemah bahkan hanya untuk menopang tubuhnya sendiri.

" Huft menegangkan sekali, rasanya jantungku ingin melompat keluar dari tempatnya," Ucap Riana sambil memegang jantungnya yang masih berdetak sangat kencang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!