Secercah cahaya menyinari tubuh gadis tak bernyawa, hanya 5 detik lamanya namun keajaiban terjadi.
Tubuh yang tadinya tak bernyawa penuh luka, perlahan membaik dengan sendirinya seolah tak pernah terjadi apapun.
Jia Li seorang ahli beladiri dan ahli medis terbangun didunia antah berantah yang segalanya serba kuno.
Mata indahnya menatap intens disekitar, mengingat apa yang terjadi karena setaunya dia meninggal dibunuh kedua orangtuanya demi warisan peninggalan kakek neneknya.
Diam sejenak pikirannya berkelana, sebelum kilasan menyakitkan berputar diotaknya.
Rasa marah, kecewa, sedih, kesal dan benci terus menerus menghantui pikirannya, tanpa sadar Jia Li menangis meratapi pemilik tubuh yang sedang dia tempati.
Hidupnya tragis, namun jauh lebih tragis gadis pemilik tubuhnya sekarang.
Dipukuli, dihina, diludahi, tidak diberi makan kecuali berkerja seharian, dikucilkan dan yang terparah dibunuh sangat tragis.
Dalam hati Jia Li bersumpah,
"Musuhmu alami akan menjadi musuhku dan dendam mu akan menjadi bebanku mulai detik ini,
Li Meilan istirahatlah yang tenang terimakasih karena memberikan kesempatan kedua agar aku bisa hidup dan membalaskan mereka!!"
Bersamaan dengan sumpahnya, suara petir menggelegar seolah merestui isi benaknya.
Hewan Spirit, bahkan hewan Legendaris terlihat bertekuk lutut menyambut amarah 'tuan' mereka dengan tekad membara.
"Tubuhku terlalu lemah, untuk saat ini lebih memungkinkan jika tinggal dihutan saja" ucapnya berbicara sendiri dan berlalu masuk lebih dalam kehutan dengan kewaspadaan yang tidak menurun sedikitpun.
Tubuh lemahnya memasuki hutan gelap gulita tanpa gentar sedikitpun, matanya menelisik setiap sudutnya dengan posisi badan yang selalu siaga jika nanti ada hewan atau orang yang menyerang mendadak.
Berbekal cincin ruang pemberian nenek Li Meilan yang selama ini selalu disimpan, Li Meilan terus menelusuri hutan dan sesekali memakan buah yang dirasa tidak beracun.
Keadaan Hutan Larangan atau biasa disebut Hutan Iblis masih sama, sangat sepi, gelap seolah tak berpenghuni.
Namun tidak lama terdengar suara "grrrggh" disemak-semak yang membuat Li Meilan waspada.
Gadis cantik berkulit pucat tersebut dengan tekad dan keberaniannya menghampiri semak dan sedikit menyingkap.
Tapi apa yang dilihatnya sungguh diluar nalar manusia modern sepertinya.
Seekor Naga bukan lebih tepatnya bayi naga sedang terluka entah apa sebabnya, Li Meilan mencoba mendekati bayi naga yang sedang kesakitan tersebut.
Berbekal ilmu medisnya dan juga ruangan abadi miliknya yang ternyata ikut transmigrasi bersamanya, sungguh keberuntungan yang sangat berpihak kepadanya mendapatkan cincin ruang dan ruangan abadi yang masih ada membuatnya sangat senang.
"Hai Naga kecil, jangan menyerangku ya? aku bantu obati lukamu terlebih dahulu" ucapnya seolah naga tersebut memahami.
"Ck, Apa jaminannya jika bukan racun yang kau berikan?" jawab sang naga sombong.
Li Meilan sungguh terkejut.
Naga? Hewan seperti itu saja sudah mitos baginya tapi sekarang? BISA BERBICARA?!!! sungguh dunia yang sangat aneh.
Tatapan aneh Li Meilan membuat jengah sang naga.
"Ckck dasar manusia kampungan! Kau tidak mendengar ucapanku? melamun saja seperti orang bodoh!! huh,"
Li Meilan melotot dan hampir saja memukul tubuh naga kecil dihadapannya, namun dia ingat naga kecil sedang terluka dan segera membutuhkan pertolongannya.
Tanpa menjawab, Meilan berlalu dan mengumpulkan tanaman hutan yang berkhasiat untuk mengobati luka luar.
Ditumbuknya dengan halus tanaman yang sudah dikumpulkan dan tanpa izin Meilan langsung mengolesi ketubuh naga yang sedang terbaring tak beradaya.
"Ck, manusia BODOH! tidak menjawab pertanyaanku malah seenaknya mengolesi ramuan tidak jelas! awas jika terjadi apa-apa, ku makan kau hidup-hidup!" ucap naga kecil bersungut marah.
"Diam bodoh!! lukamu lumayan parah! jika tidak segera diobati bisa infeksi dan bernanah, huh"
"Apa? aku bodoh? hei manusia bertemu dengan naga sepertiku saja sudah suatu keberuntungan untukmu!! tapi kamu malah menghinaku! tak tau diri!"
"Tutup mulutmu! dasar naga tidak tau terimakasih! cihh!!!"
Meilan yang sudah selesai mengobati luka sang nagapun berlalu mengambil jarak karna terlalu sebal dengan naga sombong dihadapannya.
"Kemarilah, aku ingin berterimakasih! aku bukanlah hewan yang tidak tau balas budi!"
"Baiklah"
Meilan mendekati sang naga, saat jarak mereka tinggal sedikit sang naga berubah menjadi lebih besar dan menggoreskan kukunya dikening Meilan.
(Gambar hanya Ilustrasi)
Cahaya terang menyelimuti tubuh kurusnya kembali, sebuah tanda cantik namun terlihat berbahaya muncul dikening mulusnya.
Meilan tertegun melihat penampilannya yang tadi lusuh kini berubah layaknya jenderal kerajaan dengan hanfu merah yang sangat menawan.
(Ilustrasi Pakaiannya ya guys)
(Ini dizaman Modern)
Li Meilan, mulai sekarang kau sebagai 'TUAN' kami pemilik hutan iblis dan seluruh dunia! Aku sang NAGA ILAHI dan seluruh bumi mengakuimu sebagai tuan kami didunia maupun dialam lain!"
"KAMI MENGAKUIMU WAHAI TUANKU!!!!"
"KAMI MENGAKUIMU WAHAI TUANKU!!!!"
"KAMI MENGAKUIMU WAHAI TUANKU!!!!"
Seruan keras menggema dipenjuru hutan, hewan iblis, hewan spirit bahkan hewan ilahi bertekuk lutut dihadapan Li Meilan.
"I-ini? aku? Tuan kalian? Bagaimana mungkin?"
Li Meilan sangat terkejut begitu sadar banyak sekali hewan yang bentuk dan rupanya aneh berbaris rapi dihadapannya dan berteriak bahwa dirinya lah tuan mereka.
"Tuan aku akan menjelaskan sedikit cerita kepadamu! dengarkan baik-baik karna aku tidak akan mengulangi" ucap sang naga masih arogan.
Meilan hanya menggangguk setuju sambil memperhatikan naga arogan yang sekarang menjadi bawahannya.
"Tuan dahulu kala sekitar 100.000 tahun yang lalu, ada seorang pemuda dan istrinya mengorbankan diri demi menyelamatkan kami. Saat itu keberadaan kami sangat terancam dengan para kultivasi yang menginginkan kekuasaan dan hutan iblis ini.
Mereka terpaksa menyegel hutan ini dengan seluruh kekuatan mereka meski harus mengorbankan nyawa mereka berdua!! huhhhh," sang naga terlihat sedih menceritakan kisah tersebut namun ia tetap melanjutkan.
"Namun sebelum mereka meninggal, pemuda yang baru kami ketahui bernama Xiao Jing dan Istrinya Li Han ternyata sedang mengandung dan tepat waktunya melahirkan, dengan sisa tenaganya, Nona Li Han berjuang keras melahirkan anaknya dibantu sang suami yang sudah mulai kehilangan nafas.
Tepat bayi mereka lahir, Nona Li Han beserta suaminya menitipkan bayi tersebut kepada kami sebelum meninggal" sang naga berusaha keras menjelaskan sambil mengingat kenangan menyakitkan, tidak hanya sang naga hewan lain seisi hutan kematian merasakan hal yang sama.
"Dan, bayi tersebut adalah nenek moyangmu! kami merawatnya sampai kau yang menjadi cucunya terpaksa dilarikan kedunia modern agar tidak terbunuh para kultivasi yang serakah!"
"Tuan, tubuhmu sekarang adalah yang sebenarnya walaupun dulunya kau dari dunia modern. Li Meilan yang ada didunia ini hanyalah seorang yang diutus sementara menggantikan dirimu! dan Jia Li beserta keluargamu hanya akan menjadi ilusi didunia modern. Kamulah pemilik takdir ini, LI MEILAN asli yang dipilih pencipta untuk menyelaraskan dunia! Tuan berjuanglah, Hutan ini hanya dirimu yang bisa membuka segelnya dengan meneteskan dadarmu jika nanti kau sudah siap keluar dari sini! Tuan, kami selalu berada disampingmu kapanpun kau butuhkan dan sampai matipun kami dipihakmu!!"
"Ya Tuan, kami dipihakmu!!!!" seru mereka serempak.
Meski keadaan dihutan sangat ribut, tapi suara mereka tidak sampai keluar karena hutan sudah disegel dan hanya keturunan murni lah yang bisa menemukan letak hutan iblis karna hutan iblis ditutupi hutan kabut yang selama ini dikira orang hutan larangan/iblis.
Li Meilan merenung, matanya sendu setelah melihat kilasan masalalu. Dimana nenek dan kakeknya meregang nyawa ditangan manusia tamak.
Tatapan tegas dimata Li Meilan perlahan menajam dan aura mematikan milikknya keluar seraya bersumpah,
" Aku, Li Meilan bersumpah sekali lagi atas nama keluargaku yang telah kalian bunuh dengan keji dan atas nama pengorbanan Nenek Moyangku! Mulai saat ini, aku pemilim hutan iblis akan membasmi mereka yang tamak! mereka yang menyimpang dan mereka yang jahat! KEADILAN AKAN DITEGAKKAN!!!" serunya nyaring menggema diseisi hutan.
Inilah awal mula Perjalanan Li Meilan dan sahabatnya untuk menyelaraskan dunia.
Ini cerita pertama aku, semoga suka silahkan tinggalkan jejak terimakasih💙💙
Kejadian dimana Meilan bersumpah untuk yang kedua kalinya seolah seluruh bumi menyaksikan, langit menjadi gelap, suara petir bergemuruh, angin bertiup kencang dan suara binatang ilahi saling bersahutan menandakan seorang monster telah lahir didunia.
Li Meilan dengan senyum misteriusnya berdiri dipuncak hutan iblis.
"Wahai rakyatku, kalian adalah sahabatku, keluargaku, dan bagian diriku! Tidak ada batasan disini, tidak ada penindasan dan tidak ada ketidakadilan!! yang berkhianat langsung mati dan yang setia tempat kalian akan semakin tinggi, CAMKAN!"
"Baik tuan" ucap penghuni hutan bergetar
"Panggil aku Lan'er atau Meilan, tidak ada tuan ataupun nona, mengerti?"
"Ya, kami mengerti Meilan" tentunya nama Lan'er adalah nama panggilan bagi mereka yang memang benar sangat dekat. Tidak ada perbedaan namun dizaman kuno seperti ini peraturan memang begitu.
"Mengenai tempat tinggal, kita akan membangun sebuah hunian yang layak dan dapat menampung kita semua, malam ini aku sendiri yang akan membuat pilar bersama Naga dan beberapa lainnya. Untuk sekarang istirahatlah ditempat kalian dulu sampai nanti 'hunian' kita berdiri kokoh!"
"Ya, kami mengerti Meilan" satu persatu mulai membubarkan diri kecuali naga dan beberapa yang memang dibutuhkan.
"Naga, aku memberimu nama Zilong! Phoniex aku memberimu nama Niex, Pegasus namamu mulai sekarang Pegan, Macan namamu adalah Lyan, Rubah namamu Miho, Elang namamu Griffin, Kuda Api namamu Horse dan yang terakhir Serigala namamu adalah Wolf, kalian setuju?" ucap Meilan dengan senyum manisnya.
Wajah Meilan cantik, bahkan sangat cantik wajahnya bisa dikatakan sebagai penghancur duniawi karena terlalu sempurna bahkan dewi sekalipun akan iri melihat kecantikannya yang tanpa celah sedikitpun.
"Terimakasih Lan'er nama yang sangat bagus dan indah," jawab Wolf mewakili yang lain
"Lan'er kami bersumpah atas Bumi dan langit akan selalu setia kepadamu dan keturunanmu meski nyawa kami taruhannya!" ucap mereka serempak dan diangguki Meilan sambil berkata,
"Aku, Lan'er akan mengganggap kalian saudaraku sendiri dan menjaga kalian hingga akhir hayatku!!" mereka tersenyum haru mendengar ucapan Meilan.
"Lan'er kami para binatang ilahi dan iblis dapat berubah wujud menjadi seperti kalian manusia, sedangkan binatang spirit hanya dapat berbicara. Selain itu ada bagian hutan yang belum terjamah sedikitpun. Kami menyebutnya Hutan Bunga Persik, kami hanya bisa melihat sampai perbatasan karena disana dijaga dengan sangat kuat hanya kamu satu-satunya harapan kami," ucap Pegan.
"Wah, kalian hebat bisa berubah wujud yah. Lain kali kita harus jalan-jalan bersama. Oh ya mengenai hutan bungas persik mungkin kita pikirkan setelah membangun hunian untuk kita,"
"Tentu, kami hebat dan kuat. Diluar hutan sekalipun tidak ada binatang ilahi atau iblis seperti kami," sudah pasti Zilong sang naga ilahi pemimpin binatang disegala penjuru.
"Merak sekali dirimu, Baiklah, kami mengikuti keputusanmu Lan'er," ucap Niex sang Phoniex Legend musuh bebuyutan Zilong sang Naga ilahi.
"Hahaha kalian ini apa memang sering berkelahi?,"
"Emmm, Lan'er mereka setiap saat begitu, lebih baik ditinggalkan saja jika ditunggu akan membuang waktu berhargamu." ucap Miho sebal.
"Baiklah, kalian ikuti aku" perintahnya
"Baik Lan'er"
Mereka berjalan menjauh meninggalkan kedua binatang Ilahi yang sedang berdebat tersebut.
"Teman - teman hari ini aku akan membagi kalian menjadi beberapa bagian atau kalian bisa sebut sebagai pilar penjaga hutan ini"
"Zilong, si bocah sombong menjaga Pilar utama bersama dengan Niex! Tugas kalian yang terberat karena kalian harus menjaga seluruh Hutan dan Rakyatku!!" ucap Meilan tegas yang diangguki patuh keduanya.
(Zilong, Naga Ilahi Penjaga Pilar Utama)
(Niex, Phoniex Abadi Penjaga Pilar utama)
"Lyan dan Wolf Penjaga Pilar Ketiga, posisi kalian sangat penting juga karena kalian pertahanan terakhir sebelum menghadapi Niex dan Zilong, mengerti?"
"Tentu Lan'er kami sangat mengerti,"
(Lyan, Binatang Legenda Penjaga Pilar ketiga)
(Wolf, Binatang Siluman Penjaga Pilar ketiga)
"Lalu, Griffin dan Miho kalian juga sama berartinya kita semua sangat berarti dan memiliki tugas masing-masing!,"
"Baik Lan'er yang cantik hehe," tentu Miho yang menjawab. Rubah licik penggoda yang paling tengil diantara seluruh penghuni Hutan Iblis.
(Griffin, Binatang Legenda Penjaga Pilar kedua)
(Miho, Binatang Siluman Penjaga Pilar kedua)
"Kunci juga terdapat pada kalian berdua, Pegan dan Horse! Jangan biarkan Musuh atau siapapun yang berniat jahat masuk kedalam wilayah kita tanpa seizinku! Aku akan mulai berkultivasi ketika hunian kita selesai. Aku ingin menamai hunian kita dengan bahasa dizaman modernku dulu.
"Dark Kingdom"
Mulai saat ini hunian kita bernama Dark Kingdom sampaikan kepada seluruh rakyatku! Ah ya, kehutan bunga persik akan diundur sampai kultavasiku selesai, selama aku berkultivasi secara tertutup kalian lah yang akan memimpin, MENGERTI?!!"
"Kami mengerti Lan'er!!"
(Pegan, Binatang Surgawi Penjaga Pilar pertama)
(Horse, Binatang Iblis Penjaga Pilir pertama)
Hari berlalu, tanpa terasa pagi berganti malam. Seluruh penghuni tertidur lelah setelah membangun Dark Kingdom hanya dalam semalam.
Bagi kebanyakan orang normal atau mereka yang berkultivasi rendah akan menganggap semua hal itu mustahil, tapi dihutan Iblis tidak ada yang mustahil selama tidak menyalahi aturan sang Pencipta.
Hanya dalam sehari yang tadinya hutan belantara, sekarang telah berubah menjadi Istana megah begaya modern.
Li Meilan, tanpa membuang waktu langsung memulai kultavasi tertutup disumber air surgawi yang tersembunyi.
Hai, baca lanjutannya yuks.
Jangan lupa tinggalkan jejak, terimakasih💙
2 tahun berlalu semenjak Li Meilan berkultavisi tertutup, keadaan tidak berubah hanya semakin berkembang. Dunia semakin berantakan dan sudah saatnya sang pemilik kembali menampakkan diri.
Li Meilan, gadis yang sekarang genap ber-usia 18 tahun telah mencapai kultivasi tahap awal Emperor yang hanya satu orang didunia bawah yaitu dia sendiri.
Wajahnya tampak semakin mulus, semakin cantik, dan auranya semakin kuat.
Hanya dalam 2 tahun, Li Meilan berhasil menembus sebanyak 12 tingkatan yang sangat tidak masuk akal jika itu terjadi pada manusia biasa.
Qi-nya bahkan mencapai tahap akhir Emperor yang berarti kekuatan aslinya setara dengan Kaisar Langit tahap awal dunia atas.
"Huhh, 2 tahun semenjak aku meninggalkan hutan Iblis ternyata tak ada yang berubah malah semakin ramai saja, ckck" ucap Li Meilan tersenyum manis.
"Tentu Lan'er kami menjaganya dengan baik," jawab Zilong sang naga yang sangat narsis dan sombong.
"Terimakasih kalian karena menjaga hutan dengan sangat baik, besok setelah matahari terbit berkumpulah diruanganku!" perintah Li Meilan tegas.
"Ya Lan'er, kami mengerti!" ucap Horse.
"Ah jangan lupa siapkan jamuan makan malam hari ini, aku secara khusus akan membuatkan menu terbaik yang ada dizaman modern. Tugas kalian memgumpulkan rakyatku, mengumpulkan bahan yang ku serahkan nanti dan pastinya membantuku hihi"
"Tentu Lan'er jangan lupakan bagian kami yang berlipat haha!!" si rakus Griffin.
"Mungkin beberapa barang tidak ada dihutan ini, jadi aku menggantinya dengan yang ada disini saja,"
"Baik, Lan'er kultavasimu ada ditahap apa? aku merasa tidak bisa mendeteksi kultavasimu!" tanya Wolf
"Emmm baru ditahap Emperor Awal, maafkan aku teman - teman karena belum bisa ditahap Kaisar," ucap Meilan bersalah.
Mereka yang mendengar ucapan Lan'er langsung melotot terkejut, hanya Niex dan Zilong yang terlalu santai. Jelas saja mereka santai, karena tahap kultavasi binatang ilahi seperti mereka sudah mencapai Kaisar Langit.
"Kenapa kalian melotot? aku salah apa? huhuhu kalian jahat!!" tanya Lan'er berpura-pura terlihat sedih yang tentu saja membuat mereka kelimpungan.
"Ishhh, kami melotot karena terlalu takjub tau?!! di dunia ini hanya Lan'er yang paling kuat, iyakan teman-teman?" ucap Lyan.
"Iya, benara kata Lyan kami takjub kepadamu karena hanya dalam 2 tahun kau sudah ditahap Emperor dan yang terkuat di dunia bawah!" tambah Niex.
"Tapi aku tidak lebih darimu Niex!! ishhh sebel banget deh!!" ucap Meilan.
"Emm Lan'er sebel banget deh itu apa artinya?" tanya Pegan bingung diangguki yang lain.
"Artinya Kesal atau Marah sekali hmm kalian ini begitu saja tak tau dasar bodoh!!"
"Iya iya Lan'er yang terpintar," dengus Zilong sebal.
Tak terasa satu hari berlalu, pagi ini Meilan dan teman - temannya berkumpul disebuah ruangan untuk membahas keberangkatan Meilan ke hutan Bunga Persik
Mereka sepakat Lan'er akan pergi diantar Pegan sampai diperbatasan karna hanya Pegan yang tidak memiliki kesibukan.
Setelah melalui perjalanan selama 1 dupa atau sekitar 2 jam Meilan dan Pegan sampai di perbatasan.
"Lan'er jaga dirimu baik - baik, jika ada sesuatu segera panggil kami ya,"
"Tentu Pegan, terimakasih tumpangan. Sampaikan pesanku pada yang lain untuk saling menjaga hutan selama aku pergi, jangan ada yang berkelahi, mengerti?"
"Ya Lan'er aku akan menyampaikan perintahmu, selamat tinggal sekali lagi jaga dirimu baik-baik!! kami menunggumu!"
"Selamat jalan Pegan!!" seru Lan'er sambil melambaikan tangannya.
Perlahan Meilan memasuki Portal, terasa sekali kekuatan yang besar melindungi portal namun dengan mudah Lan'er memasukinya.
Pandangannya sekejap memburam, namun permandangan dihadapannya sunggu luar biasa.
Hamparan bunga persik yang begitu indah namun berduri memanjakan matanya.
Udara sejuk dan aroma wangi langsung tercium dihidung mancungnya.
Bahkan didalamnya bukan hanya bunga Persik tapi masih banyak jenis lainnya seperti bunga sakura.
Sejenak Li Meilan melupakan sekitarnya sebelum sebuah suara menghentikan lamunannya.
"Nona, sedang apa gerangan dirimu disini?" tanya seseorang yang lebih tepatnya seekor yang tidak diketahui Li Meilan.
"Aku? kau bertanya kepadaku?" tanya Li Meilan konyol.
"Tentu saja nona, siapa lagi memangnya selain dirimu manusia yang bisa menginjakkan kaki di hutan bunga persikku ini?" tanya seekor tadi.
"Aku hanya ingin berkunjung dan mengetahui ada kehidupan apa disini, maaf atas kelancanganku," ucap Li Meilan.
"Tentu, jangan sungkan mereka yang bisa kesini hanya yang terpilih karena jiwa murni mereka, ah perkenalkan namaki Chichi pemilik sekaligus penjaga hutan ini. Ingat hanya Chichi penghuni hutan bunga persik yang luas ini," ucap Chichi tersenyum ramah.
"Ah terimakasih Chichi, aku Li Meilan panggil Lan'er saja, senang berkenalan denganmu!"
"Baik Lan'er, ijinkan aku menghidangkan segelas teh bunga persik untukmu, mari" ajak Chichi setelah berubah menjadi manusia.
(Chichi versi manusia)
(Chichi versi Binatang Legenda)
Sebuah teh terhidang dengan cantik dihadapan Li Meilan, tanpa ragu dia meminum seteguk pertama hingga tandas.
"Emm nona Chichi tehnya sangat enak dan wangi, terimakasih hidangannya!" ucap Meilan tersenyum senang.
"Yah sama-sama padahal didalam teh itu ada racun namun memang seperti yang ditakdirkan, akan datang dimana keturunan murni yang berkunjung dan segera mengambil alih hutan bunga persik ini, ternyata Lan'er, selamat datang tuan hamba Chichi mengabdi kepadamu mulai detik ini!" ucap Chichi senang sambil menekuk sebelah kakinya.
"Hah?," lagi lagi respon Meilan memang sudah diduga, tatapan bodoh milik Meilan kentara sekali sehingga membuat Chichi tersenyum dan berdiri dari sembahnya.
"Tuan kau pemilik hutan ini dan hutan kegelapan. Jangan bertanya kepadaku alasannya mengapa, karena aku hanya ditinggalkan amanat untuk menjaga hutan ini untukmu. Mulai besok segel dihutan ini akan terbuka sama seperti halnya hutan Iblis namun tetap masih ada pelindung dihutan terluar sebelum menuju hutan bunga persik dan hutan iblis milikmu yaitu hutan kabut! Akan ada 2 lapis hutan kabut yang mengecoh manusia luar jadi tuan bisa tenang selama hutan kabut belum dimasuki manusia lain maka hutan milik anda akan selalu aman! Dan mulai besok hutan ini akan bercampur, jadi rakyatmu bisa memasuki hutan ini tanpa izin dariku!" ucap Chichi panjang lebar.
Barulah Meilan mengerti seberapa banyak harta miliknya yang ditinggalkan entah oleh siapa.
"Tuan ditengah hutan ini ada sebuah tempat berkultavasi yaitu air terjun pelangi yang saya sendiri belum pernah memasuki, Seseorang memberi amanat agar jika tiba saatnya nanti anda harus kesana dan ternyata takdir juga berpihak kepada anda, malam ini tepat bulan purnama waktu yang sangat bagus untuk memasuki air terjun pelangi! saya akan menjaga Tuan dari luar agar tidak terganggu!" ucap Chichi lagi.
"Ah iya iya, aku terlalu pusing untuk mencerna semua ini, terasa sangat tidak masuk akal. Hahaha kurasa aku mulai gila!" ucap Meilan melantur.
"Tuan kau tidak gila, semua ini nyata dan takdir yang memang Sang Pencipta berikan untukmu! Sebentar lagi waktunya tuan memasuki Air terjun pelangi,"
"Baiklah aku akan masuk bertepatan dengan Purnama bersinar, Chichi panggil saja aku seperti tadi Lan'er!"
"Tidak tuan, itu tidak sopan! Chichi yang rendah ini tidak berani menyebut tuan hanya dengan nama!"
"Huh, kalo begitu panggil aku jiejie saja, ini perintah karena mulai sekarang kau bagian dari keluargaku juga!"
"Ah i-iya j-jiejie, mulai saat ini meimei akan memanggilmu begitu, terimakasih karena menganggapku keluarga!" ucap Chichi tersenyum haru.
"Tentu meimei kita keluarga sekarang, nanti ku kenalkan pada yang lain ya?"
"Baik jiejie"
1 batang dupa berlalu, kini saatnya Li Meilan memasuki Air Terjun Pelangi bertepatan dengan purnama terang.
Setelah memasuki portal, lagi lagi Li Meilan dihadapkan dengan permandangan indah yang didunia modern sekalipun tidak ada.
Matanya menelusuri setiap sudut dan tatapannya terkunci pada sepasang pedang dan surat yang tertancap indah diatas bebatuan.
Tanpa menunggu waktu, Li Meilan segera menuju pedang dan surat tersebut.
Tidak ada perlawanan, seolah pedang itu memang untuknya.
Ditangannya kini memegang dua buah pusaka tingkat Kaisar yang seharusnya berada di dunia Atas namun sekarang sudah berada digenggamannya.
(Anggap Warna Air terjunnya pelangi yah)
(Pedang Hati Persik salah satu pusaka Kaisar Dunia Atas)
Ternyata disekitar pedang juga ada cincin yang sangat indah, yang pasti cincin ruang karna sedikit mirip dengan cincin peninggalan panutuanya.
Diambilnya cincin tersebut dan langsung dipakai, ukuran yang sangat pas dan motif yang indah, siapapun yang membuat ini sangat pintar pikir Meilan.
Lalu diambilnya surat yang dari tadi membuat penasaran dan isinya ternyata.......
(Cincin Ruang tanpa batas batu Giok)
(Gulungan surat kuno)
Hai, tinggalkan jejak yuks terimakasih semoga suka yahh💙
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!