NovelToon NovelToon

Kekasih Hasil Paksaan

Geng De Battalion

Geng De Battalion adalah kumpulan anak-anak cowok gaul Kampus Pelita yang beranggotakan mahasiswa dari berbagai jurusan dan tingkatan serta hanya beranggotakan 50 orang.

Setiap mahasiswa yang ingin bergabung dengan geng De Battalion akan mendapatkan seleksi khusus berupa test mental dan test fisik. Test mental di maksudkan agar setiap anggota geng De Battalion dapat mengendalikan emosinya karena mereka akan sering berinteraksi dengan orang luar. Tak jarang geng De Battalion pun terlibat aksi tawuran dan balap liar demi menjaga eksistensinya di kalangan anak remaja.

Kaisar Farzano Hariz yang sering di sapa Kaisar merupakan ketua geng De Battalion saat ini. Kaisar saat ini merupakan mahasiswa jurusan Management Bisnis semester 5. Selain menjadi ketua geng De Battalion , dia pun merupakan ketua eskul atau club music Kampus Pelita. Kemampuannya dalam hal bermain alat musik tak perlu diragukan seperti gitar, piano, biola dan drum.

Kaisar juga memiliki paras yang tampan sehingga banyak mahasiswi di kampus Pelita begitu menggilainya. Banyak mahasiswi yang mengungkapkan cinta kepada Kaisar namun di tolak mentah-mentah. Hanya 1 cewek yang berhasil menarik perhatiannya yaitu Elvina , mahasiswi jurusan Ilmu komunikasi yang merupakan ketua Redaksi Kampus sekaligus pimpinan geng Women All Star yang beranggotakan 5 orang.

Women All Star adalah geng khusus bagi mahasiswi yang memiliki kecantikan diatas rata-rata. Elvina yang memiliki paras blasteran indo- turki tentu saja memiliki daya tarik sendiri dengan perpaduan kecantikan campuran. Hidungnya yang mancung turun dari sang ayah yang merupakan kewarganegaraan Turki menambah kecantikan yang Elvina miliki.

Tubuhnya yang tinggi semampai dan kulit putih bersih membuat para mahasiswa begitu mendambakan menjadi pacar Elvina . Namun sifat Elvina yang sombong dan angkuh tentu saja tidak mudah untuk menjadi pacarnya. Banyak kriteria khusus yang harus dimiliki oleh cowok yang ingin menjadi pacar Elvina terutama harus memiliki dompet tebal dan memiliki wajah yang tampan.

Geng Women All Star pun merupakan geng yang cukup di segani dan di takuti oleh mahasiswi Kampus Pelita. Menjadi mimpi buruk bagi siapa saja siswa yang menjadi korban bully anggota geng Women All Star. Itu saja Elvina sebagai ketuanya selalu turut andil jika ada mahasiswi sasaran bullying yang baru. Siapa saja yang dianggap pengganggu bagi geng Women All Star akan menjadi korban bullying selanjutnya.

.

.

.

"Bun, Kaisar berangkat ngampus dulu ya, nanti keburu kesiangan." Kaisar menyambar segelas susu yang sudah disiapkan oleh Bunda Ayu namun tidak dengan nasi gorengnya.

"Eehhh.. sarapan dulu Kaisar . Nanti kamu jatuh sakit gimana. Anak bunda bukan kamu saja." Ucap bunda Ayu yang muncul dari dapur sambil membawa misting.

"Udah kesiangan bun, 15 menit lagi mata kuliah pertama dimulai. Nanti Kaisar ga bisa masuk kalo telat." Kaisar menalikan sepatunya kemudian memakai tas kampus kesayangannya.

Kaisar yang sudah rapi menghampiri bundanya dan mencium kening tak lupa mencium punggung tanggannya untuk pamit berangkat ke kampus. Kaisar pun menyambar kunci motor kesayangan yang tergeletak diatas meja makan kemudian berlari keluar rumah. Bundanya hanya geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah laku anaknya yang selalu saja berangkat ke kampus di waktu yang mepet.

Helm fullface telah terpasang, jaket De Battalion kesayangannya pun sudah dikenakan baru Kaisar menyalakan mesin motornya. Tak perlu waktu lama untuk memanasi, Kaisar langsung melaju menggunaan motornya menuju kampus.

Karena jarak dari rumahnya dan kampus tidak terlalu jauh hanya dalam waktu 10 menit Kaisar sudah sampai di parkiran kampus. Berapa orang mahasiswi terpesona kepada Kaisar saat dirinya melepas helm, wajah tampan dan memukai tentunya menjadi daya tarik bagi para mahasiswi Kampus Pelita dipagi hari. Kaisar pun menjadi salah satu golongan mostwanted selain karena wajah tampannya tentu saja karena dia merupakan ketua club musik.

Dengan langkah yang santai Kaisar berjalan di koridor kampus sambil menyapa para temannya dan tak lupa untuk tebar pesona kepada para mahasiswi. Kaisar bukan tipe cowok cuek atau dingin namun lebih pada easy going dan tegas.

"Hai Bro, dah dateng aja lo, biasanya juga 3 detik menjelang bel lo baru muncul," sapa Bisma sambil meledek

"Kebetulan aja gue bangunnya sedikit cepet tapi gue ga sempet sarapan, bagi makanan dong agak laper nih gue," Kaisar menyimpan tasnya di bangku miliknya.

"Coba aja lo periksa di kolong meja lo biasanya ada coklat atau kue dari para penggemar lo. Lo makan aja tuh lumayan buat ganjel perut," Aiden memberi ide, Kaisar langsung melihat ada apa di kolong mejanya.

Ternyata ada sepotong cheesecake dan red velvet beserta kartu ucapanya. Jangan ditanya apakah Kaisar membaca ucapan tersebut atau tidak yang pasti langsung dia buang. Kaisar langsung memakan cake tersebut dalam beberapa suap. Tak lupa Kaisar melemparkan beberapa coklat yang ada dikolong mejanya dan langsung ditangkap oleh teman-temannya.

Setelah memakan habis kedua cake tersebut, perut Kaisar terasa kenyang. Teman-temannya pun sedang berbagi coklat yang diberikan oleh Kaisar.

"Ehhh.... Lo kok diem mulu di mari? Balik sonoh, kelas lo bukan di sini. Balik... Balik... balik... Hus.." Galan mendorong tubuh Nizam yang sedari tadi asyik mengemil coklat pemberian Kaisar.

"Ighhhh diem bentar napa sih lo, ga bisa banget liat gue tenang menikmati hidup," ucap Nizam sambil mengunyah coklat.

"Eeehhhh.. tuman!!!!" Aiden menggeplak bahu Farel, "keburu ada pak Wahab masuk kena damprat Lo berdua, dah balik sonoh.." Aiden mengusir Galan dan Nizam agar mau kembali kekelasnya.

"Zam, salam buat Elvina ya dari Kaisar ganteng," Kaisar melemparkan salah satu bungkusan coklat yang paling besar ke arah Nizam, bermaksud memberikannya kepada Elvina

Nizam yang telah menerima coklat tersebut mengacungkan jempolnya. Mereka berdua kembali ke kelas nya.

"Waahhh gimana perkembangan hubungan lo sama Elvina ? Kapan nih rencananya lo akan nembak dia?" tanya Aiden

"Besok gue nembak dia pas jam istirahat, lo tolong bantu gue persiapin semua. Gue mau semuanya berjalan perfect ga ada kata gagal sedikit pun," Kaisar menepuk bahu Aiden.

Tak lama berselang Pak Wahab dosen paling killer se kampus Pelita masuk ke kelas, mahasiswa seluruhnya sudah duduk manis di tempatnya.

"Ehemm...selamat pagi anak-anak," sapa Pak Wahab sambil memegang kumisnya

"Pagi pak," jawab mahasiswa sekelas kompak.

"Okey, sebelum kita masuk ke materi perkuliahan, silahkan kumpulkan tugas minggu lalu di atas meja, dan seperti biasa Kaisar tolong setelah terkumpul semuanya bawa bukunya ke meja saya ya," ucap Pak Wahab.

Mahasiswa pun segera mengumpulkan tugas mereka di meja depan, tak ada 1 orang pun yang tidak mengerjakan karena bila tidak mengerjakan akan mendapatkan 10x lipat tugas yang diberikan sebelumnya. Hal itu yang membuat seluruh mahasiswa disiplin mengerjakan tugas dari pak Wahab.

Setelah seluruh mahasiswa mengumpulkan tugasnya, Kaisar pun maju untuk membawa buku tersebut meja milik pak Wahab yang ada di ruang dosen. Kaisar kerap kali menjadi asisten pak Wahab sehingga mendapatkan nilai tambahan.

Brakkkk

Kaisar tak sengaja menyenggol seseorang yang sedang berdiri di depan papan pengumuman yang menyebabkan buku yang dibawa oleh Kaisar berjatuhan.

Kaisar langsung jongkok untuk mengambil buku-buku yang jatuh dibantu oleh orang tersebut.

"Maaf ya, bukunya jadi pada jatoh. Nanti aku bantu bawa ya. Mau ke ruang dosen kan?" Ucap orang tersebut sambil mengambil buku dan menyusunnya kembali.

"Cantik," guman Kaisar saat melihat wajah mahasiswi tersebut, memang tak memakai make up tebal, tapi Kaisar mampu melihat aura kecantikan yang tersembunyi dari siswi tersebut

Kaisar menuju ruang dosen sambil dibantu oleh orang yang Kaisar senggol. Padahal Kaisar yang salah tetapi justru Kaisar yang dibantu oleh orang tersebut.

"Terima kasih," ucap Kaisar dengan singkat tanpa ekspresi.

Orang itu hanya tersenyum menanggapi ucapan Kaisar kemudian pergi meninggalkan Kaisar menuju kelasnya. Sedangkan Kaisar masih mematung di depan ruang dosen memandang punggung orang tersebut yang kian lama kian tak terlihat.

"Apa dia mahasiswa baru?" guman Kaisar dalam hati.

Kaisar pun bergegas kembali ke kelasnya sebelum pak Wahab memulai memberikan materi.

.

.

Diseberang koridor yang lain, tampak seorang mahasiswi nampak geram dengan apa yang baru saja dia liat. Dia tidak menyukai apa yang akan menjadi miliknya di ganggu oleh orang lain.

" Bebh.. Apa kita perlu buat perhitungan?" tanya Tamara

"Oh.. tentu saja harus say, ini ga bisa dibiarkan dong. Apalagi sudah mulai berani mendekati milik Elvina ," ucap Elvina sambil mengepalkan tangannya.

"Punya mainan baru nih kita. Asyik... Pasti menyenangkan." Yuli bersorak

"Ahh lo....itu emang ya jinak-jinak buaya..." Tamara tertawa

"Igh... Enak aja, masa Yuli dikatain buaya." Yuli memonyongkan bibirnya

"Lahh kan emang bener, lo itu sok polos..padahal lo kayak singa betina hahahahahaha." Tamara dan Elvina tertawa

"Yuk balik ke kelas, keburu ada dosen. Kita beraksi pulang kuliah ini. Kalian udah tau kan apa harus di lakukan." Elvina memberikan perintah.

Mereka semua mengangguk karena sudah paham dan hafal dengan apa yang dimaksud oleh Elvina karena bukannya sekali atau dua kali mereka melakukannya.

Aksi Geng Women All Star

4 orang cewek cantik telah menunggu di ujung koridor kampus, menunggu seseorang yang telah menjadi target barunya. Detik jam terus berputar namun yang di tunggu tak kunjung memunculkan batang hidungnya sama sekali.

"Woiiii.... Anak baru itu udah balik lum sih, kita nungguin dari tadi udah lumutan nih. Mana coba nggak muncul-muncul!!" Tamara mulai jenuh

"Biasanya sih dia jam segini belum pulang, maklum anak kesayangan dosen jadi suka di suruh -suruh sama dosen," jawab Yuli

"Sabarlah guys tunggu aja dulu bentar lagi, toh kita juga kan nggak punya planning apa-apa hari ini." Elvina memandang kuku jarinya yang sangat cantik.

Tak berselang lama cewek yang telah ditunggu kedatangannya akhirnya muncul juga.

"Guys... guys.. itu dia.. ayo buruan samperin." Ratu bersemangat.

Elvina, Maudi, Tamara, Ratu dan Yuli, personel geng Women All Star mereka menghampirinya Mahika yang hendak pulang. Mereka langsung mengepung keberadaan Mahika dan langsung memojokkannya ke tembok.

Mahika yang sedang tidak fokus karena kelelahan terkejut saat dirinya dikelilingi oleh beberapa cewek yang sudah tidak asing lagi. Kemarin memang mahasiswi baru di Kampus Pelita, tapi dia sudah mengetahui bagaimana sepak terjang personel dari geng Women All Star.

"Ma....maaf, ada apa ya?" tanya Mahika dengan gugup

Kelima personel Women All Star hanya tersenyum sinis sambil memandang remeh ke arah Mahika.

Salah satu dari personel Women All Star menghampiri Mahika.

"Lo tau siapa kita?" tanya Yuli, sambil melihat penampilan Mahika yang tidak menarik sama sekali.

Mahika menganggukkan kepalanya tapi dia belum mengetahui kenapa sampai personel geng Women All Star menghampiri dirinya.

"Bagus kalau lo udah tahu siapa. Pertanyaan selanjutnya apa lo tahu kenapa sampai kita datangin lo kayak gini?" Yuli mendekatkan kepalanya kearah Mahika

Mahika hanya bisa merespon menggelengkan kepalanya karena tidak sanggup untuk berkata-kata. Bukannya dia tidak berani menghadapi para personil geng Women All Star tetapi Mahika tidak ingin membuat masalah di kampus barunya.

"Lo dari tadi cuman diem, geleng-geleng kepala. Jangan-jangan lo bisu ya, gak bisa ngomong," Maudi mulai kesal dengan sikap Mahika.

Mahika hanya diam saja tanpa menjawab apapun. Mau dijawabkan percuma karena pasti akan ditimpali lagi oleh mereka.

Elvina yang sedari tadi diam melihat teman-temannya beraksi mulai menghampiri Mahika, tangan cantiknya mulai mencengkram pipi Mahika dengan cukup keras.

"Lo nggak tahu apa kesalahan lo?" tanya Elvina, Mahika masih diam.

"Kesalahan lo adalah sudah mengganggu milik Elvina," ucap Elvina sambil berbisik di telinga Mahika.

"Maksud kamu apa??" Mahika yang tidak melakukan kesalahan itu akhirnya angkat bicara.

"Dengarkan baik-baik ya pasang telinga lo jangan sampai ada pengulangan lagi, oh sudah berani mendekati apa yang menjadi milik Elvina. Gue paling nggak suka jika milik gue disentuh atau diganggu oleh orang lain." Elvina berbicara

" Tapi gue nggak pernah melakukan hal itu dan gue nggak tahu apa yang lo maksud." Mahika melakukan pembelaan

"Alah nggak usah banyak omong loe, udah tahu lo salah tapi masih berkilah," ucap Yuli

Ratu yang memegang sesuatu langsung menghampiri Mahika.

" Gue punya sesuatu nih guys sebagai salam perkenalan kita hahahahaha " Ratu mengangkat botol air mineral besar yang sudah diisi air kotor.

Elvina langsung mengambil botol tersebut kemudian menumpahkan isinya di atas kepala Mahika yang menyebabkan tubuh dan seragam Mahika kotor dan basah.

Mahika hanya diam tidak bereaksi apapun saat air tersebut mulai menyirami tubuhnya. Sebenarnya dalam hatinya sangat emosi melihat tingkah geng Women All Star yang arogan. Tapi dirinya juga menahan diri agar tidak berbuat masalah di kampus barunya. Hanya ingin belajar dengan tenang di kampus barunya.

Para personel geng Women All Star tertawa saat melihat tubuh Mahika yang basah dan kotor.

"Ini baru peringatan pertama buat lo, tiap hari lo akan mendapatkan hadiah dari kita-kita," jawab Tamara

.

.

Kaisar yang baru saja keluar dari kelas dan hendak menuju parkiran melihat sosok yang dia kenal dengan baik.

"Itu kayaknya Elvina, gue samperin ah sekalian ajak dia pulang bareng." Kaisar berjalan menuju tempat Elvina sambil memutar kunci motornya di jari tangan.

Kaisar juga melihat Elvina dan teman gengnya tengah membully seorang mahasiswi. Kaisar juga sudah mengetahui jika Elvina dan gengnya seringkali membully para mahasiswi yang membuat masalah dengan dirinya maupun teman-temannya.

Tapi bukannya Kaisar tidak mau mencegah namun dia lebih memilih untuk tidak ikut campur dengan urusan Elvina dan gengnya.

"Hay Vin, lagi asyik ya. Gue ganggu ga?" sapa Kaisar kepada Elvina

"Hai, Kaisar. Iya nih, kita udah punya mainan baru, lumayan buat hiburan dan pelepas penat setelah kepala pusing belajar seharian," jawab Elvina dengan jujur.

Mahika dapat melihat dengan jelas siapa cowok yang yang berbicara dengan Elvina. Akhirnya Mahika paham apa yang dimaksud oleh Elvina dengan mengganggu miliknya. Ternyata karena Mahika membantu Kaisar membawakan buku ke ruang dosen menyebabkan dia menjadi sasaran bully geng Women All Star.

"Mau pulang sekarang, gimana kalo Kaisar anterin?" Kaisar menawar diri untuk Elvina pulang.

"Emangnya Kaisar nggak ada kegiatan atau kesibukan lainnya? Nanti kalau nganterin Elvina pulang mengganggu aktivitas Kaisar yang lain. Tahu kok kalau Kaisar selalu sibuk." Elvina hanya basa basi

"Makanya Kaisar ngajak Elvina buat pulang bareng."Kaisar Tersenyum manis.

Hati Elvina meleleh melihat Kaisar yang tersenyum manis belum lagi wajah tampannya yang membuat matanya enggan untuk berkedip sekalipun.

"Ya udah kita pulang deh kalo beneran mau nganterin Elvina. " Elvina menerima ajakan Kaisar, "Guys aku pulang dulu ya, kalian teruskan sampai selesai," katanya sambil pamit dengan teman-temannya kemudian dia pulang bersama Kaisar.

Temen-temen nya pun melanjutkan aksi membully Mahika dengan menaburkan tepung diatas kepala sehingga rambutnya berwarna putih.

"Seperti yang tadi Tamara udah bilang jika ini merupakan peringatan pertama. Dan mulai besok lo bakal jadi mainan kesayangan kita- kita. Lu nikmati aja permainan kita sampai kita menemukan tikus putih yang baru," ucap Yuli

Mahika tak bisa berbuat banyak. Ingin rasanya dia membeli pelajaran satu persatu pada personel Women All Star membalas apa yang telah mereka perbuat kepadanya.

"Lucu banget sih penampilannya udah mirip kayak tikus putih hahahahaha seluruh rambut dan wajahnya udah warna putih mirip kan," ledek Ratu

"Guys udah mau sore nih kita cabut yuk, lagian kerjaan kita kayaknya udah beres nih. Besok kita pikirin aja nanti malam ya," ajak Maudi

"Iya nih bener udah mau sore ah kita cabut," jawab Yuli

Akhirnya personil geng Women All Star yang tersisa meninggalkan Mahika yang penampilannya sudah tidak karuan. Baju dan tubuhnya basah serta kepala dan wajahnya dipenuhi tepung.

Mahika hanya mendesah kasar melihat penampilannya nya yang acak-acakan. Bagaimana caranya dia pulang ke kosan jika penampilan nya seperti ini. Pastinya akan dilihat oleh orang banyak jika dia membiarkan penampilan seperti ini karena dia berjalan kaki untuk pulang ke kosannya. Ingin rasaya Mahika menangis namun dia bukan tipe cewek yang cengeng.

Bisma yang baru saja selesai mengerjakan ujian susulan melihat Mahika yang sedang terduduk dilantai dengan penampilan yang tidak karuan.

"Pasti ini kerjaannya geng Women All Star," tebak Bisma.

Geng Women All Star memang sudah terkenal sering membully siswi yang membuat masalah namun tidak ada di antara mahasiswa yang berani mencegahnya. Mereka hanya jadi penonton jika geng tersebut sedang melakukan aksinya.

Bisma pun menghampiri Mahika yang tengah kebingungan memikirkan Bagaimana cara dirinya untuk pulang.

"Hai, lo ga papa?" tanya Bisma

Mahika mengangkat kepalanya saat mendengar yang mengajaknya bicara. Dia melihat cowo tampan sedang mengulurkan tangannya seperti hendak membantunya berdiri. Sejenak Mahika mengagumi ketampanan Bisma

Mahika pun memegang tangan Bisma yang terulur untuk membantunya berdiri.

"Terima kasih ya, " ucap Mahika sambil membersihkan seragam dan roknya yang penuh tepung terigu.

"Sama-sama, kenalin gue Bisma," Bisma kembali mengulurkan tangannya kali ini untuk berkenalan.

Mahika dengan ramah menerima uluran tangan Bisma.

"Gue Mahika, salam kenal ya. Maaf perkenalan kita kurang mengenakkan," Mahika memandang tubuh nya yang basah dan kotor.

"Its okey gapapa kok. Gue kemari justru ingin nolong lo. Lo pasti kebingungan kan pulang nya gimana?" Tanya Bisma.

Mahika makin kagum dengan sosok Bisma yang mau menolongnya disaat yang lain hanya lewat bahkan menontonnya saja.

"Eh, kok lo bisa tau sih?" tanya Mahika

"Mmm... Itu sebenarnya nebak aja sih. Soalnya kalo habis kena bullyan geng Women All Star itu biasanya nangis. Kalau gue ngelihat lo justru kayak orang yang bingung, makanya gue asal nebak aja." Jawab Bisma

"Owh gitu. Iya nih, bingung gimana caranya pulang soalnya pasti bakal jadi perhatian orang."

"Lo pulang bawa kendaraan?" tanya Bisma

"Nggak, gue jalan kaki, gue ngekost ga jauh dari kampus. Tapi ya lumayan malu juga kalo pulang diliatin orang sepanjang jalan," cemas Mahika.

"Gimana kalo lo gue anterin pulang," tawar Bisma

"Memangnya ga ngerepotin nantinya," tanya Mahika malu -malu padahal aslinya mau

"Ga kok, malah seneng bisa nolongin cewe secantik lo." kali ini Bisma lagi menggombal

"Alahhh alesan klasik cowok kalo mau merayu cewek," balas Mahika

"Hahahaha ternyata lo beda ya dari cewe lainnya ga mempan digombalin. Tapi gue serius kok mau nganterin lo pulang." Bisma memang tidak berbohong

"Sekarang lo bersihin dulu deh rambut sama muka lo biar cantiknya keliatan. Terus nanti lo bisa pake jaket buat nutupin seragam lo yang basah dan kotor."

Mahika pun menganggukkan kepalanya.

"Ya udah sana lo ke toilet, gue tungguin di sini aja. Mana sini tas Lo biar gue pegang," Bisma pun melepas jaket yang dia pake, "nih lo bawa nanti lo pake sesudahnya."

Mahika pun menyerahkan tas nya dan mengambil jaket milik Bisma, diapun bergegas pergi ke toilet untuk membersihkan wajah dan rambutnya.

Sambil menunggu Mahika, Bisma mengambil handphone yang disimpan di saku celananya, kemudian mulai bermain game untuk mengusir rasa bosan. Setengah jam kemudian Mahika sudah selesai membersihkan diri dan tampak lebih baik. Wajahnya pun kembali terlihat cantik.

"Maaf menunggu lama ya, yuk gue udah selesai," ucap Mahika saat menghampiri Bisma yang sedang bermain game.

Bisma melihat ke arah Mahika dan langsung terpesona melihat kecantikan nya

"Lo... Lo... Lo beneran Mahika?" Bisma menjadi gagap

"Issshhhh ya iya lahh, emang lo kira siapa?" Mahika jadi kesal

"Gue kira bidadari yang turun dari surga, tapi gue ga boong lo cantik banget Mahika," jawab Bisma jujur

"Ahh.... Lo adalah cowok yang kelima ribu yang bilang begitu dan semua nya boong." Mahika melipat tangannya didepan dadanya.

"Hahahaha gue ga boong kok. Lo seriusan cantik. Ya udah yuk buruan balik, keburu sore." Bisma tak sengaja menarik tangan Mahika.

Mahika hanya pasrah mengikuti kemana Bisma pergi. Tatapannya terpaku pada genggaman tangannya dengan tangan Bisma.

Ratu yang masih asyik menonton video tiktok dimobilnya tak sengaja melihat Bisma jalan sambil menggandeng tangan Mahika. Hatinya tentu saja memanas apalagi Ratu mengincar Bisma tapi justru cewe lain yang bisa berdekatan dengan Bisma. Belum lagi Mahika yang mengenakan jaket milik Bisma membuatnya semakin emosi.

Ratu masih melihat hal yang dilakukan oleh Bisma dan Mahika. Hatinya bertambah cemburu saat Bisma membantu Mahika mengenakan helm. Bahkan dengan baik hatinya Bisma mengantarkan Mahika pulang.

"Aaarrggghhh.. dasar cewek sialan," Ratu memukul -mukul setir mobilnya, nafasnya memburu emosinya meluap-luap.

"Liat aja lo besok ya, dasar cewek sialan, beraninya dia mengambil yang seharusnya milik gue. Ternyata dia sudah berani menantang Ratu." Ratu penuh rasa benci kepada Mahika.

Ratu pun langsung menyalakan mesin mobilnya dan mengendarai nya dengan kecepatan tinggi. Ratu sudah terbiasa ngebut jalanan karena dia juga sering kalah mengikuti balap mobil liar.

.

.

Hati Kaisar senangnya bukan kepalang saat Elvina mau diantarkan pulang olehnya. Apalagi tangan Elvina yang memeluk mesra perut Kaisar saat diatas motor membuat jantungnya kian dag dig dug. Senyumnya terus terkembang sepanjang jalan, bahkan hampir kering karena terkena terpaan angin.

"Vin, kalau kita makan es krim dulu lo mau nggak?" tanya Kaisar ketika sedang berhenti di lampu merah.

"Mmmm es krim ya, boleh juga tuh mumpung cuaca hari ini panas banget, pengen yang seger -seger," jawab Elvina

Begitu lampu hijau menyala, Kaisar langsung melaju kan motornya ke arah Tamansari sambil mencari cafe yang menyediakan eskrim dan camilan. Tak butuh waktu lama Kaisar sudah menemukan tempat tersebut.

Dengan hati-hati Kaisar membantu Elvina turun dari motor, tak lupa Kaisar melepas helm yang terpasang dikepala Elvina. Melihat ada sedikit Elvina yang berantakan, Kaisar pun merapikannya dan menyelipkannya ke belakang telinga. Elvina menjadi tersipu malu dengan perlakuan Kaisar yang begitu manis.

Kaisar menggandeng tangan Elvina masuk ke dalam cafe, mereka memilih duduk di kawasan outdoor sambil menikmati suasana kota Bandung yang sedang cerah. Hari ini Kaisar sangat merasa bahagia bisa berduaan dengan pujaan hatinya.

Elvina dan Kaisar melihat lihat menu yang tersedia di cafe tersebut, Elvina memilih memesan banana split sedangkan Kaisar memesan ice capuccino. Tak lupa Kaisar memesan beberapa camilan untuk dinikmati sambil mengobrol.

"Vin... Lo cantik banget sih hari ini," ungkap Kaisar.

Sebenarnya Elvina sudah terbiasa dipuji cantik oleh para cowok, tapi entah mengapa pujian yang dikatakan oleh Kaisar sangat membuatnya senang. Bahkan Elvina sampai tersipu malu dan wajahnya memerah bak buah tomat.

"Apa sih Kai, bikin malu aja." jawab Elvina malu-malu

"Lo itu cantik banget Elvina Andara Latisya, serius gue ga bohong apalagi gombal," timpal Kaisar percaya diri

"Semua cewek itu terlahir cantik Kaisar. Jadi yang lo katakan itu sudah kodratnya," elak Elvina.

"No....no..no.. bukan cantik itu maksudnya Elvina. Tapi kecantikan lo itu yang paling cantik diantara semua cewek yang ada di muka bumi ini." Kaisar membual

"Hahahahaha gombal banget sih lo Kaisar. Keliatan banget bohongnya," Elvina tertawa karena gombalan Kaisar yang receh.

"Tuh... tuh..tuh... Semakin tambah cantik deh kalo senyum kayak gitu." Kaisar tak pernah merasa bosan memandangi wajah Elvina yang cantik.

Elvina hanya terdiam kali ini, tak pernah ada cowok yang bisa membuat Elvina salah tingkat selain Kaisar. Tak lama kemudian waiters mengantar kan pesanan mereka.

Elvina dan Kaisar pun melanjutkan obrolan nya sambil menikmati pesanan mereka.

Rencana Penembakan

"Semua cewek itu terlahir cantik Kaisar. Jadi yang lo katakan itu sudah kodratnya," elak Elvina.

"No....no..no.. bukan cantik itu maksudnya Elvina. Tapi kecantikan lo itu yang paling cantik diantara semua cewek yang ada di muka bumi ini." Kaisar membual

"Hahahahaha gombal banget sih lo Kaisar. Keliatan banget bohongnya," Elvina tertawa karena gombalan Kaisar yang receh.

"Tuh... tuh..tuh... Semakin tambah cantik deh kalo senyum kayak gitu." Kaisar tak pernah merasa bosan memandangi wajah Elvina yang cantik.

Elvina hanya terdiam kali ini, tak pernah ada cowok yang bisa membuat Elvina salah tingkat selain Kaisar. Tak lama kemudian waiters mengantar kan pesanan mereka.

Elvina dan Kaisar pun melanjutkan obrolan nya sambil menikmati pesanan mereka.

.

.

"Vin abis ini lo mau kemana lagi, mumpung gue lagi free nih," tanya Kaisar.

" Kayaknya pulang aja deh, cape juga badan. Pengen rebahan di kasur gue yang empuk," jawab Elvina jujur

"Ohhh ya udah kalo gitu. Mau langsung pulang sekarang atau masih mau santai -santai dulu?"

"Sekarang aja yuuk, keburu malem."

Mereka pun pergi meninggalkan cafe tersebut setelah Kaisar membayar semua pesanan mereka. Kaisar mengantarkan Elvina ke rumah dengan selamat.

"Makasih ya, udah repot-repot nganterin gue sampai rumah," ucap Elvina sambil melepas helm dan memberikan nya kepada Kaisar.

"Justu bisa nganterin lo, mudah-mudahan aja habis ini gue bisa nganterin lo tiap hari," Kaisar terkekeh.

"Aduh jadi keenakan di gue dong kalo kayak gitu. Mau mampir dulu nggak Kai, tapi kayaknya di rumah lagi nggak ada nyokap ma bokap deh karena jam segini belum pada pulang kerja," terang Elvina

" Next time aja deh, soalnya ga enak kalo mampir ga ada ortu lo. Kalo gitu gue langsung balik ya. Lo baek-baek di rumah," jawab Kaisar

"Lo juga hati-hati di jalan. Jangan ngebut -ngebut jam segini pasti jalanan macet banget," ucap Elvina, Kaisar tersenyum

"Siap atuh neng geulis. Ya udah gue pamit ya. Bye." Kaisar menutup kaca depan helm nya kemudian melajukan kuda besinya meninggalkan rumah Elvina. Sedangkan Elvina yang sudah tidak melihat keberadaan Kaisar pun memutuskan untuk masuk kedalam rumahnya.

Disepanjang perjalanan Kaisar tiada henti bersenandung ria, menyanyikan berbagai lagu yang menggambarkan suasana hatinya.

"Senangnya dalam hati kalo beristri dua. Seperti dunia ana yang punya." Kaisar menyanyikan lagu dari Dewa 19.

Beruntung suaranya yang merdu tidak mengganggu para pengguna jalan yang mendengarnya, justru mereka merasa terhibur. Kaisar tidak menyadari jika dirinya sudah sampai depan rumahnya.

"Alaahhhh... Udah sampa ternyata, ga sadar euy," ucap Kaisar sambil memasukkan motornya ke dalam garasi rumahnya.

"Assalamualaikum, Bunda Kaisar pulang," ucap Kaisar dari depan rumahnya sambil membuka sepatunya.

Bunda Kaisar yang mendengar suara anaknya menghampiri nya ke depan.

"Waalaikumsalam. Ari kamu dari mana aja jam segini baru pulang?" tanya Bunda Kaisar

"Abis nganterin kecengan Bun, hehehe." Kaisar terkekeh

"Alah meni gaya kecengan. Kuliah dulu yang bener baru bobogohan. Nilai aja sering remedial, malu nanti kalo pacarnya tau kamu sering remedial," sindir Bunda Kaisar

"Aih Bunda meni gitu, ga tau apa anaknya lagi seneng gini." Kaisar jadi cemberut.

"Dah ga usah sok pundungan. Sekarang buruan masuk, ganti baju, mandi terus makan. Bunda udah masak sayur asem sama ayam goreng." Bunda Kaisar menyuruh anaknya untuk masuk.

"Siap komandan," jawab Kaisar sambil masuk ke dalam rumah dan menuju kamarnya.

.

.

Kaisar melihat penampilannya di cermin, menyisir rambutnya yang masih basah. Baru saja Kaisar selesai mandi dan berganti pakaian. Sekarang penampilan Kaisar sudah terlihat lebih segar dan tampan.

"Mmm... Ganteng gini, pasti Elvina ga akan nolak kalo gue tembak hahahaha. Oh iya," ucap Kaisar sambil melihat bayangannya pada cermin, dia pun teringat sesuatu.

Kaisar mengambil handphonenya yang tersimpan di atas nakas lalu hubungi seseorang.

"Halo, lo lagi sibuk ga? Terus lo ada di mana sekarang?" tanya Kaisar begitu teleponnya diangkat

"…..................."

"Besok kan gue berencana mau nembak Elvina, lo udah tau kan rencana gue kayak gimana. Nah gue mau minta tolong buat lo siapin acara besok sebagus mungkin. Kebetulan kan dosen bakalan rapat sampai jam istirahat jadi kemungkinan ada jam kosong yang bisa gue pake. Lo atur-atur aja deh gimana bagusnya karena lo kan lebih pengalaman," pinta Kaisar

"........................."

"Lu kan lebih jago dalam hal tembak-menembak cewek, sedangkan gue kan belom pernah. Biasanya cewe yang nembak gue," ucap Kaisar dengan bangga.

Ya..selama ini memang Kaisar saling berpacaran namun bukan dirinya yang menyatakan cinta melainkan cewek-cewek yang tergila-gila kepada Kaisar yang menembak Kaisar untuk menjadi pacarnya. Jika Kaisar juga menyukai cewe tersebut maka Kaisar akan menerimanya namun jika tidak sudah bisa dipastikan akan ditolak. Tapi hubungan pacaran Kaisar dan pacar-pacarnya tidak berlangsung lama hanya sekitar beberapa bulan. Paling lama Kaisar berpacaran 6 bulan, itu pun karena sang pacar selalu perhatian sehingga Kaisar sedikit kesulitan untuk mencari alasan memutuskannya.

Lanjut ke pembicaraan Kaisar dengan temannya via telepon

".....…............................"

"Sekalian gue nitip beliin buket bunga mawar yang agak besar, boneka sama coklat ya," pesan Kaisar.

"...................................."

" Buat Elvina dong, emangnya buat siapa lagi."

"................................."

"Yakin 100% bakalan diterima, karena gue liat kayaknya Elvina suka juga sama gue. Apalagi tadi gue baru saja nganterin dia pulang dan sempat nongkrong dulu di cafe." ungkap Kaisar

"................................"

"Pokoknya lo tenang aja kalau semuanya berjalan lancar dan beres, gue bakalan traktir kalian semua. Kalian tinggal pilih aja mau ditraktir di mana sekaligus buat merayakan jadiannya gue sama Elvina," ucap Kaisar dengan sombong.

"................................"

"Thanks ya bro emang sahabat yang paling baik, pokoknya kalau ada apa-apa lo hubungi gue aja."

Kaisar pun menutup teleponnya dan bergegas keluar kamat sebelum kanjeng ratu atau bundanya mengeluarkan taringnya karena sedari tadi ketika Kaisar sedang bertelepon bundanya Kaisar tiada henti berteriak memanggil Kaisar untuk makan.

.

.

Bisma baru saja sampai di depan kosan Mahika yang tidak jauh dari kampusnya.

"Enak juga ya ngekost disini, lingkungannya nyaman dan kosannya juga bersih dan rapi." ucap Bisma

"Iya, lumayan deket juga sama kampus dan harga sewanya juga tidak terlalu mahal. Yuk duduk dulu, cape kan," ajak Mahika kepada Bisma untuk duduk di ruang tamu yang disediakan di depan kosannya

"Oke deh, mampir dulu bentar sekalian minta minum haus. " Bisma terkekeh.

"Gue masuk dulu ya mau ganti baju sekalian nyiapin minum,ga papa kan gue tinggal sendiri," tanya Mahika

"Gapapa kok. Tenang aja." jawab Bisma

Mahika pun segera masuk ke kosannya kemudian membersihkan diri sekaligus berganti pakaian karena tubuhnya sudah tidak merasa nyaman akibat disiram dengan air kotor. Setelah membersihkan diri, Mahika menyiapkan minuman untuk Bisma. Beruntung dia mempunyai kulkas yang terisi beberapa minuman kemasan. Mahika pun mengambil beberapa minuman kemasan yang ada karena tidak tahu minuman apa yang disukai oleh Bisma.

"Sorry lama ya nunggunya, abisnya gue sekalian mandi." Mahika menyimpan minumannya di atas meja.

Bisma yang bermain handphone langsung melihat ke arah Mahika yang baru datang.

"Ya Alloh, bidadari dari mana meni geulis pisan," ucap Bisma dalam hati.

Mahika terkekeh saat melihat reaksi Bisma yang tengah melamun sambil membuka mulutnya. Mahika sampai melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Bisma namun tidak memberikan efek apa-apa.

Akhirnya Mahika memiliki ide untuk menjahili Bisma.

"Tolong tolong...... ada tikus tolong....!" Mahika pura -pura berteriak ketakutan.

Bisma yang tengah melamun tentu saja kaget setelah mendengar teriakan Mahika. Langsung reflek berdiri dan mencari-cari tikus yang dimaksud oleh Mahika.

" Mana..mana tikusnya. Sini urang pukul. Mana... Mana ..." Bisma mencari-cari tikusnya hingga ke kolong kursi.

Mahika yang melihat tingkah konyol Bisma tertawa terbahak-bahak. Bisma yang sedang sibuk mencari kemana tikusnya tidak menyadari jika Mahika sedang menertawakannya.

"Ika..mana tikusnya ga ada kok." ucap Bisma yang masih belum sadar sedang dikerjain.

" Emang ga ada, hahahahahaha" Mahika tidak bisa menahan ketawanya.

Bisma menjadi semakin terpesona saat melihat Mahika tertawa.

" Duuhhh gusti, ketawa aja masih keliatan cantik euy. Meleleh aing.." gumam Bisma dalam hati.

Mahika masih melanjutkan ketawanya sehingga Bisma mulai menyadari jika dirinya tengah dikerjai oleh Mahika.

"Igh... Lo jail ya. Ya ampun Mahika." Bisma menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Habisnya gue datang elo malah melamun, gue lambai-lambaikan kayak gini lu malah masih sibuk melamun. Sekalian aja gue jahilin," ucap Mahika jujur.

"Hehehehe.. sorrry gue ga sengaja bisnya gue ngeliat bidadari sih jadi gue terpana." Bisma menggombal

"Alaah basi banget sih gombalan nya. Oh iya, jaket punya lo basah nanti gue kembaliin pas gue udah cuci ya."

"its okey, kapan aja lo bisa balikin kok, santai aja. Gue punya banyak jaket di rumah. Oh iya, gue ambil ini ya, haus." Bisma mengambil minuman teh manis.

"Oh iya, silahkan ambil aja, sekalian camilan nya juga di makan. Maaf ya seadanya. Maklum anak kosan." Mahika merendah.

"Ini juga udah lumayan kok. Oh iya, lo itu anak pindahan ya. Sebelumnya lo kuliah di mana?" tanya Bisma

"Gue dulu tinggal dan kuliah di Jakarta. Semenjak kedua orang tua gue meninggal, gue tinggal di panti asuhan. Gue ke Bandung pengen cari pengalaman aja," jawab Mahika jujur.

"Eh sorry ya gue ga maksud buat tau masa lalu lo. Tapi gue salut sama lo, di usia yang masih muda lo udah bisa hidup mandiri." Bisma menyesal

"Gapapa kok, lo ga udah menyesal gitu dong, gue nya juga happy-happy aja."

"Terus soal biaya hidup lo, lo dapet dari mana? Apa lo kerja?" tanya Bisma penasaran.

"Hemmmm... Iya gue kerja, tapi kerjanya via online gitu sebagai translator. Ya lumayan buat biaya hidup," jawab Mahika seadanya.

"Waahh keren banget sih, hebat banget." Bisma kagum dengan kemandirian Mahika.

"Hahaha..biasa aja kok. Lo terlalu berlebihan." Mahika menjadi malu

Karena waktu menunjukkan hampir magrib, Bisma memutuskan untuk pamit pulang. Selain itu juga Bisma merasa malu karena para penghuni kosan sudah mulai pulang.

"Ehhh Mahika gue pamit ya, udah mau magrib juga nih. Pasti emak gue mencak-mencak kalo anak bujangnya belom pulang," jawab Bisma bohong, padahal dia sudah sering pulang malam.

"Iya Bisma, makasih ya udah anterin gue pulang. Hati-hati di jalan ya." Mahika melambaikan tangannya saat Bisma mulai menyalakan mesin motornya

"Oh iya, besok berangkat ke kampus o bareng yuk sekalian gue lewat karena searah, " modus Bisma, tapi memang rumahnya dan kosan Mahika satu arah.

"Boleh deh kalo ga ngerepotin lo, lumayan dapet tumpangan gratis." Mahika tidak menolak.

"Dasar lo, jujur banget sih alasannya. Ya udah gue pamit ya, sampai ketemu besok." Bisma pergi meninggalkan kosan Mahika.

Setelah melihat Bisma yang mulai menjauh, Mahika masuk sambil membereskan meja di ruang tamu. Tak terasa perut mulai meronta meminta makanan, akhirnya Mahika memutuskan untuk memasak mie instan saja.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!