NovelToon NovelToon

Aku Bisa Tanpamu

bab 1.

"Ra beneran ya kita bareng?"

Nur sahabat dekat Nadira sejak kecil.rumah mereka juga bersebelahan, mereka selalu bersama kemana pun bahkan makanan dan minuman kesukaan mereka hampir sama.

Tapi masalah laki laki mereka beda,nur lebih suka cowok pendiam dengan senyum menawan.berbeda dengan Dira lebih suka cowok yang banyak bicara macho dan tentunya ganteng menurut nya.sehingga Dira sering disebut jomblo akut karena sejak mereka berteman Dira hanya sekali pacaran itu pun harus putus ditengah jalan karena sakti harus pindah keluar pulau bersama orang tuanya.

"ia nur,kamu panggil aku saja nanti."

mereka sudah janjian ke alun alun disana ada pertunjukan pasar malam.

"Bang ibu mana?"

Dira mencari keberadaan ibunya yang biasanya akan menunggunya pulang sekolah diteras rumah.

"Dimas dirawat dirumah sakit ra".dirga anak tertua di rumah ini, menjawab pertanyaan si adik sambil memainkan ponsel.

"Sakit apa bang?"tadi pagi masih baik baik saja.saat berangkat sekolah Dimas masih bermain bersama teman temannya.

"diserempet mobil pas mau menyebrang jalan.siapa suruh main kejalan raya ucap Dirga".

"Bagaimana keadaan dia bang,dirumah sakit mana?kok abang di sini sih tidak ada khawatir sama sekali ya".

"Ra aku juga capek,baru pulang dari sana.kamu masak gih nanti aku antar nasi buat ibu makan malam."

"Aku ikut ya bang."

"Hhhhhhhhm."

Makanan sudah Dira persiapkan didalam rantang sehingga nanti mereka tinggal berangkat saja.

"Bang ayo kita pergi,?mana tau ibu belum makan siang.kan kasian Dira Sangat dekat dengan ibu dan ayahnya."

"Nanti saja Ra,aku mau tidur sebentar aku harus kerja malam, gantikan ayah."

Dira terdiam,

"kenapa tidak dari tadi si bang tidurnya,aku kan pengen lihat Dimas."

"jam kunjung juga tidak ada ra,sore baru ada makanya Abang pulang bukan tidak mau menjaga dimas dek."

"ya udah, nanti panggil aku ya bang,aku dirumah bibi".dira sering kerumah bibinya membantu di toko roti.setiap hari gadis itu kesana,Dira akan diberi imbalan sehingga tidak lagi merepotkan ibunya yang hanya sebagai karyawan dikebun sawit.

"ra,bibi kira kamu tidak datang nak, gimana keadaan dimas".berita kecelakaan yang dialami dimas tentunya sudah menyebar disekitar tempat mereka tinggal,apa lagi bibi termasuk masih keluarga dekat mereka.

"Belum ada kabar bi,nanti sore kesana sama bang Dirga sekarang tidak ada jam besuk".meski sebenarnya Dira juga sangat khawatir dengan keadaan adiknya tapi dia tetap ceria saat melayani pelanggan yang datang ketoko ini.

"bibi juga malam baru kesana,tunggu paman kamu pulang kerja".toko ini setiap hari ramai,roti yang dijual disini semuanya baru, beragam dan tentunya pasti enak.

'Hai adik manis, pesanan masa sudah ada kan?" suara pelanggan yang tidak dira sukai terdengar.

"Belum mas sebentar ya.Mbak Aini, tolong pesanan mas Tono masukkan ke dus dong".dira sok sibuk karena tidak suka melihat lelaki itu terus menatapnya.

"Seperti biasa kan Ra?"

"Tanya sendiri mbak ada orang nya tuh",dira tetep cuek sehingga aini yang lewat menyenggol gadis kecil itu.

"kamu ini gak usah sok sibuk deh".Dira hanya mengacungkan jempol pada Aini.

"Sore bik,dira mana?"

"Lihat dibelakang, sepertinya lagi bantuin bungkus roti, kalian mau berangkat ya ga"

"ia bi" sambil mencari keberadaan adiknya.

"dek Aini dira mana".padahal Dirga sudah melihat sang adik dipojokkan,dia hanya mencari alasan untuk bicara pada aini si pujaan hati.

bab 2.dimas adik kesayanganku

  "Yuk bang kita pergi.mana tau ibu juga mau pulang nanti".aini tersipu malu saat dirga menatapnya.mereka memang sedang dekat tapi belum ada kepastian.dirga sempat mengutarakan isi hatinya tapi orang tua aini tidak setuju hanya karena kami hanya pekerja biasa dikebun sawit, sedangkan orang tua aini menginginkan mendapat menantu seorang PNS atau Mandor bukan tukang dodos dikebun juragan Tohir.

  Melaju dengan motor tua milik bapak itu pun dari warisan orang tua ayah.seharusnya itu buat bibi tapi bibi menyerahkan pada ayah untuk akomodasi pergi bekerja.

  Disana ada juragan Tohir yang terkenal tegas, jarang senyum bersama istrinya nyonya glamor itu panggilan yang disebut warga karena gayanya yang super glamor kemanapun.contohnya saat ini,hanya kerumah sakit berpakaian seperti ke undangan pernikahan saja, belum lagi emas yang melingkar di leher dan tangan serta jari tangannya.

"Dim, bagaimana keadaan kamu dek,mana yang sakit", airmata dira mengalir saat melihat adik kesayangannya terbaring di brankar rumah sakit dengan kepala dan kaki yang diperban.adiknya masih tidur,Dira hanya mencium pipi adik kecil dan mengelus pipinya.

"Buk kok bisa begini?"Dira juga ingin tau kejadian sebenarnya sehingga adik kesayangannya bisa terbaring dengan kondisi seperti itu.

"Adikmu, bermain sama teman temannya,tapi

pas menyebrang tidak melihat ada mobil pengangkut sawit dari arah yang lain, beruntung adikmu tidak terlindas".

"ibu sudah makan?aku ambil ya?"

"Ibu sudah makan nak,nanti saja,kamu bawa baju ganti ibu?"

"Tidak Bu,bang Dirga tidak bilang".

"Ya sudah ibu pulang saja sama bapak sebentar.nanti kamu jagain dimas sebentar ya".

Dira memang tidak pernah bertegur sapa dengan orang yang ada didepannya,hanya saja sering melihat saat ada pesta dikampung mereka.

"Ini anak kamu juga ya may"

"Ia pak,yang nomor dua,anak saya ada tiga orang".tohir mengangguk dan menatap istrinya yang sibuk bermain ponsel sesekali berfoto dengan banyak pose.

"Yasudah kalo begitu kami pamit, semoga anak kamu cepat sembuh,ini ada sedikit mana tau bisa bantu beli obat atu keperluan yang lain".tohir memberikan amplop kepada ibu.

"Terimakasih pak, Sudi mampir melihat anak kami".lelaki itu mengangguk dan pergi diikuti oleh istrinya.

"ra,ibu sama bapak pulang sebentar ya nak,mau mandi,nanti kesini lagi".dira mengangguk.

"Bu, istirahat saja dirumah sama bapak, Ira yang jaga Dimas malam saja ibu kesini atau besok juga gak papa".

Sepeninggalan ibunya,dira membaca novel.dira memang senang membaca kisah romantis sehingga dia tertarik dengan pria yang tampan romantis dan banyak bicara, seperti karakter yang dia kagumi disetiap novel yang dia baca.

bu, adiknya meringis sakit buk.

"Mana yang sakit dek bilang sama kak Ira".

"Kak ibu mana?"sambil menatap kesekeliling ruangan tapi tidak melihat keberadaan ibunya.

"Ibu pulang sebentar,siap mandi datang lagi.kamu mau apa biar kakak yang ambil".setelah Dimas menunjuk kearah air yang ada di meja ia mengambil dan memberikan kepada adiknya menggunakan sedotan.

mereka bercerita sampai ada perawat datang membawa obat buat Dimas,dan menyuapinya dengan kasih sayang.dimas sangat dekat dengan Ira walaupun kadang Ira sangat cerewet tapi bagi Dimas Ira tetap kakak terbaik yang dia punya.

"Kak besok aku sudah bisa pulang tidak ya?aku bosan di sini terus,aku tidak suka makan obat, pahit kak".

"Nanti kita tanyakan sama dokternya,kakak mana tau dek? makanya kamu harus makan yang banyak dan harus makan obat secara teratur.sebentar lagi kamu juga ujian kan".

Dimas mengangguk.

"kak besok kakak sekolah ya?" pertanyaan Dimas tidak biasa bagi Dira.gadis itu melihat adiknya tapi yang dilihat tertunduk.

"Kenapa?"

"Kak teman teman aku,mengejek aku karena tidak punya tembakan seperti mereka,aku marah dan mengejar mereka sampai jalan raya tapi aku malah ditabrak mobil".

"Katanya tadi mau beli es.kamu sudah mulai pintar bohong ya,kakak tidak suka".

"Aku takut ibu sedih kak."

"Kalo kamu sudah sembuh dan bisa jalan kita beli ok".dimas mengangguk cepat.selama ini Ira selalu memberikan apapun yang dia mau.

bab 3.biaya rumah sakit

 "Memang kakak punya duit? Mainan itu kan mahal kak".

 "Besok kakak tidak sekolah,jadi pasti dikasih duit tambahan dari bibi.makanya cepat sembuh ya".melihat senyum di bibir adiknya tentu membuat dira senang.dia sudah berjanji untuk membuat adiknya selalu senang.

"kenapa kakak tidak sekolah sih, sudah libur ya".

"Kamu bawel ya dek.kakak sudah selesai ujian tinggal nunggu hasil kelulusan saja, daripada hanya menghabiskan waktu lebih baik bantuin bibi jualan bisa dapat uang jajan ya kan.kamu mau ini"?,Dira menawarkan banyak macam kue dan buah, sepertinya ini juragan yang membawa.

   bibi datang dan beberapa orang teman ayah serta,sopir truk yang menabrak dimas.semua masalah berujung damai,dan biaya perobatan akan dibagi dua sesuai kesepakatan bersama.

   Dira pulang bersama Dirga,saat mereka sampai nur sudah menunggu, didepan teras rumahnya.

"maaf ya nur".

"Gak papa Ra,kalo capek kita tidak usah pergi".

"kalian mau kemana?"

"pasar malam bang".

"Ya sudah jangan lama-lama pulang ya,nur nanti temani ira tidur di sini ya".

 "Siap bang".nur dengan senang hati melakukan hal itu.

 Mereka berangkat dan bertemu dengan Haikal pujaan hati nur, berjalan dan mencari benda benda lucu, nur sering membelikan Ira apapun yang dia suka dan makan bersama.

 Saat makan bakso seorang remaja mendekati dira dan mengajak kenalan.surya remaja yang sedang berkuliah di kota ini.

perkenalan mereka sungguh mengesankan bagi dira,Surya banyak bicara seperti keinginan dia apalagi surya mengambil jurusan ekonomi berdagang adalah keahlian dia.sejak sakti pergi tidak ada yang membuat dira tertawa.tapi Surya bisa dan Dira sangat terkesan melihat remaja itu.

"Tamat sekolah kamu tidak melanjutkan kuliah?"

"tidak ada biaya,ayah cuma pekerja kebun.mungkin kuliah hanya mimpi bagiku".

"Kamu yang sabar ya, tapi jika kamu mau kerja sambil kuliah bisa Lo Ra".

"lihat nanti saja deh, soalnya surat lulus saja belum aku terima",dira tertawa.mereka berpisah malam itu tanpa menanyakan alamat atau nomor telepon bahkan nama sekolah atau tempat kuliah Surya saja tidak ditanya saking asiknya bercerita.sampai dirumah baru menyadari kebodohannya.

Tiga hari Dimas baru diperbolehkan pulang,Dira tidak bertanya darimana ayah mendapatkan uang untuk membayar tagihan rumah sakit Dimas.

Surat kelulusan sudah diterima, tinggal menunggu ijazah keluar dan Dira akan pergi merantau keluar kota.dira punya keinginan membuat warung buat ibunya didepan rumah agar tidak perlu ikut kekebun juragan untuk membantu biaya hidup keluarga kami.

Sedangkan kak Dirga, untuk dirinya saja terkadang harus minta pada ibu padahal sudah bekerja ditempat yang sama dengan ayah.

"ga,jika kamu kasbon terus kapan hutang kita akan lunas nak,biaya Dimas kemarin tidak sedikit, banyak ga".

"Terus mau gimana lagi buk, namanya juga gak cukup.oya buk, belikan aku motor dong,selagi juragan mau ngasih kita pinjam,aku juga pengen seperti pemuda yang lain kemana mana punya motor sendiri tidak nebeng terus".

"Aduh kamu ini, usaha sendiri dong kalo pengen sesuatu, jangan mengharapkan ibu terus".

"kalo ada motor buk, mana tau aku bisa kerja keluar cari gaji yang lebih besar buk".gaji diperkebunan memang tidak banyak tapi daripada tidak berkerja banyak warga kampung ini memilih ketempat itu.

"Nanti ibu pikirkan.kamu juga harus berpikir lebih maju jika sudah dapat yang kamu mau".ibu sosok wanita lemah lembut yang selalu ingin anaknya bahagia meskipun harus melalui cara berhutang.

saat kembali dari Polsek guna mengurus surat berkelakuan baik Dira melihat sebuah sepeda motor terparkir didepan rumah, awalnya dia menduga jika ada tamu,tapi rumah sepi saja.

''Bang didepan motor siapa?" tidak mungkin punya tetangga numpang disini batin Dira.

"Punya Abang lah, keren kan,kamu kerja tidak biar Abang antar sekalian ajak Aini jalan".

"Ohh ia aku makan sebentar ya",Dira gegas makan dan setelahnya baru diantar dirga kerumah sang bibi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!