Di sebuah rumah yg megah dan mewah terlihat papan nama di pagar yg bertuliskan ARGADANA mereka keluarga misterius yg banyak orang penasaran dengan keluarga ini
kelurga ARGADANA terdiri dari 4 saudara yg pertama kakak tertua bernama Rendra ARGADANA dia seorang di rektur perhotelan dan yg kedua bernama Letta ARGADANA dia seorang dokter terkenal dan yg ke tiga dia Pandra ARGADANA pemilik Club' terbesar dan yg paling akhir Sena ARGADANA dia masih menginjak kuliah
Letta duduk di meja makan ruangan itu terlihat samar samar karna tidak pernah cahaya masuk ke rumah itu paling yg menerangi cahaya lampu tapi mereka semuanya suka dengan kegelapan yg mampu menenangkan mereka.Yang lain ikut duduk untuk memulai sarapan mereka tidak pernah memulai sarapan tanpa ada semua berkumpul kecuali memang kehadiran nya tidak ada di rumah itu
"Bang Rendra belum pulang"tanya Letta pada adik adik nya yg meneguk minumannya
"Belum,bang Rendra akan pulang setelah menemukan kakak ipar untuk kita semua"ujar Pandra serius
"Sebenarnya tanpa kehadiran kakak ipar kita bisa tetap hidup buat apa bang Rendra cari kakak ipar kita"ujar Sena heran memulai serapan nya
"Bang Rendra perlu seorang istri untuk mengurus kita semua dan juga mengurus bang Rendra termasuk kamu Pandra harus menemukan seorang istri"ujar Letta
"Tapi apa kah ada yg akan mau masuk ke keluarga ARGADANA"tanya Pandra serius
"Cari yg pantas masuk ke keluarga ini jangan sampai ada yg tau mengenai keluarga kita"ujar Letta berdiri meraih tas dokter nya
"Aku berangkat sampai ketemu nanti"ujar Letta berlalu pergi
Letta masuk menuju ruang operasi karna ada pasean Letta bekerja di rumah sakit terbesar di kota ZZ tidak pernah ada yg tau jika Letta salah satu keluarga ARGADANA keluarga misterius karna Letta menyembunyikan identitasnya
"Dok pasean terus histeris ketakutan"ujar suster saat Letta bersiap memasuki ruang operasi
"Saya akan lihat"ujar Letta segera masuk ke ruang operasi
"Dokter tolong saya selamat saya"ujar nya menarik baju Letta dengan ketakutan
"kalian pergi lah saya akan bicara serius pada pasean"ujar Letta serius lalu para suster itu berlalu pergi menutup pintu
"Ada apa"ujar Letta serius
"Dok tolong saya dok selamatkan saya dari pria kejam itu saya tidak mau "Isak nya menahan perutnya yg terus berdarah Letta melirik perut wanita itu seperti terkena tusukan lalu tanpa di sangka ada seorang pria tinggi dan tekap masuk
"Dok dia orang nya selamat kan saya"ujar nya memeluk bahu Letta ketakutan
"Dia akan menjadi nyonya ARGADANA nyonya Rendra ARGADANA "ujar nya tajam perubahan wajah Letta berubah dingin
"Dia berusaha menolak menjadi nyonya ARGADANA "ujar nya mendekat wanita itu ketakutan Letta mengambil bius pria itu membekap mulut wanita itu berusaha memberontak seketika dia lemas saat Letta menyuntikkan obat bius itu lalu Letta membuka baju wanita itu terdapat tusukan
"Aku udah jelas kan pada nya menggenai keluarga kita aku sudah menyakini jika dia pantas menjadi nyonya Rendra ARGADANA suka atau tidak "ujar Rendra datar Letta fokus ke perut itu
"Kamu sudah menikahinya "tanya Letta dingin
"Ya dia berasal dari panti"ucapan Rendra terhenti saat melihat tatapan Letta
"Tunggu aku di rumah aku akan menyelesaikan tugas terakhir ini "ujar Letta serius di angguki Rendra dia segera pergi
###
Perempuan itu bernama Alin Safitri seorang yatim piatu yg tinggal di panti dia awal nya bekerja di AG Grub sebagai sekretaris tapi karna Rendra ARGADANA tidak mendapat kan kadidat buat istri nya jadi dia mengunakan sekertaris nya sebagai tumbal nya yg akan mengurus keluarga nya
Alin perlahan membuka mata samar samar dia melihat 4 orang yg duduk tengah menatap nya membuat Alin di paksa mengingat kejadian kenapa dia sampai seperti ini dia di paksa menikah dengan Rendra ARGADANA yg ternyata seorang mafia menyeramkan
"Berdiri "suara itu seperti perintah Alin memampa perut nya menurun kan kaki nya
"Lepas kan saya tuan saya mohon"mohon Alin berlutut
"Jika sudah mengetahui mengenai keluarga ini pilihan hanya 2 terima atau mati"ujar Rendra tajam
"Tuan saya mohon saya akan tutup mulut saya akan pergi dari sini saya akan melakukan apa saja tolong lepaskan saya"ujar Alin memelas
Plak
"Diam"bentak Rendra menampar Alin dengan keras membuat bibir Alin berdarah
"Jika sudah tau mengenai keluarga ini jika kamu tetap menolak maka pilihannya mati"ujar Rendra mengeluarkan pistol nya meletakkan di kepala Alin
Dor
"Terima atau mati ,jawab"bentak Rendra menembak ke atas meletakkan di kepala Alin lagi tapi karna syok atas apa yg terjadi membuat Alin pingsan lagi, Rendra mengendong nya lalu melempar ke kasur
"Bang dia hanya akan menyusahkan kita saja dia tidak pantas jadi nyonya ARGADANA "ucap Sena kurang menyukai kakak iparnya
"Bagaimana Pandra apa kita lenyap kan saja dia"tanya Rendra duduk di kasur memainkan senjatanya
"Bagaimana kak keputusan ada pada kan Letta mau bagaimana dengan gadis ini"ujar Pandra datar menatap Letta
"Paksa dia menjadi nyonya ARGADANA bang Rendra hanya perlu mendidik nya agar bisa jadi apa yg bang Rendra mau dan kamu Pandra cari tau identitas asli gadis ini dia benar yatim piatu atau masih mempunyai keluarga kandung anak yg berada di panti asuhan hanya anak yg di buang jadi kita harus tau mengenai wanita ini"ujar Letta serius
"Baiklah keputusan sudah di ambil aku akan melaksanakan tugas itu dengan baik"ujar Pandra berlalu Sena pun ikut pergi
"Didik dia bang jika tidak berhasil lenyap kan saja"ujar Letta datar lalu berlalu pergi,Rendra berlalu pergi mengunci kamar itu dia tidak akan membiarkan Alin pergi dari sana
###
Alin terbangun hanya dia di kamar itu Alin sejenak menatap diri nya di cermin yg pipi memerah karna tamparan itu bibirnya berdarah Alin beranjak memampa perut nya melihat jendela terkunci lalu menuju pintu kamar dan terkunci juga Alin menangis memeluk lutut nya menangis sesenggukan meratapi nasibnya
"Aku benci tuan Rendra"ujar Alin menangis sesenggukan membenamkan wajahnya di lutut
Seminggu kemudian
Rendra menyiram Alin dengan air memaksa Alin bangun dan terbatuk merasakan air masuk dari hidung nya lalu Letta duduk mengangkat baju Alin ke atas untuk melihat luka Alin
"Dokter seorang wanita kenapa tega melakukan ini "ujar Alin menatap Letta
"Aku pernah ada hati lalu menghilang hidup ini harus berani tapi kamu tidak mampu melawan kami karna hidup mu ada di genggaman kami"ujar Letta menepuk pipi Alin
"Menurut saja jika tidak bang Rendra akan menyiksa mu sebagai binatang karna apa binatang dan manusia sama saja hanya membedakan manusia memiliki akal dan binatang tidak tapi kelakuan mereka sama saja"ujar Letta berdiri
"bang luka nya mulai membaik aku berangkat kerja dulu dia sudah mulai sembuh "ucap Letta mengemas barang nya , setelah selesai Letta segera pergi.Rendra mendekati Alin yg menatap nya
"Tuan lepaskan saya tuan setidaknya atas apa yg saya lakukan pada AG grup lepaskan saya"ujar Alin memelas Rendra menatap tajam
"Kamu harus mengurus kediaman ARGADANA ini sebagai menantu tertua di sini kamu harus bisa mengurus nya"ucap Rendra serius
"Tuan saya bisa melakukan semuanya tapi lepaskan saya tuan saya janji akan mengurus rumah ini dengan baik tapi lepaskan saya"mohon Alin memelas Rendra menyentuh bibirnya membuat bibir nya berdarah lalu Rendra memegang tangan Alin dengan kuat
"Tuan lepaskan saya tuan saya tidak mau saya masih terhormat lepaskan saya"teriak Alin dengan keras tapi Rendra seakan tuli menahan kaki Alin dengan kaki nya lalu Rendra mencium bibir Alin berusaha memasukkan darah nya di mulut Alin karna sulit nya pernafasan membuat Alin harus meneguk ludah nya sehingga darah Rendra yg di bibir di telat Alin merasa itu Rendra mengigit bibir Alin membuat Alin kesakitan makin memberontak Rendra meneguk darah itu lalu melepaskan ciuman itu membuat Alin terengah-engah Rendra dengan santai menyeka bibirnya lalu Rendra mengeluarkan sesuatu Alin mundur saat Rendra mendekat dan Rendra memasang kalung itu di leher Alin yg liontin lambang harimau yg mengaum
"sekarang kamu adalah istri dari Rendra ARGADANA menantu tertua kalung ini adalah lambang jika kamu adalah menantu ARGADANA"ucap Rendra memegang dagu Alin
"kamu ingin menuruti ku atau ingin membangkang"tanya Rendra serius
"Aku ingin bebas"lirih Alin
plak
"ingin patuh apa membangkang*ucap Rendra lagi setelah menempar Alin cukup kuat
"Lepaskan saya tuan hiks hiks hiks "Alin menangis sesenggukan
Plak
"ingin patuh apa membangkang "tanya Rendra lagi menampar Alin lagi
"Aku tidak bisa seperti ini yg ada aku mati mengenaskan "batin Alin
"A...aku aku akan patuh"lirih Alin terbata
"Bagus itu"ujar Rendra merapikan rambut Alin lalu mengulurkan tangannya
"Mari ikut dengan ku"ujar Rendra datar Alin menurunkan kaki nya menggenggam tangan Rendra sedangkan wajahnya sudah bengkak karna tamparan Rendra
"kamu adalah istri sebagai istri dari Rendra ARGADANA kamu harus jaga penampilan dan sikap mu di depan banyak orang"ujar Rendra memeluk Alin dari belakang menatap diri mereka di cermin
"Jangan lagi gunakan tampilan kampungan ini"bisik Rendra membuat Alin meneguk ludah sepertinya dia menghadapi seorang yg berbahaya kebenaran yg di katakan Rendra saat itu bukan lah kebohongan untuk mengertak nya melainkan kebenaran
"paham"ucap Rendra di angguki Alin
paham"ulang Rendra
"iya paham"lirih Alin
"Paham tidak "bentak Rendra dengan kuat seakan telinga Alin akan pecah
"iya paham"teriak Alin gemetar ketakutan, Rendra mengelus wajah Alin
"Sebagai istri ku jangan pernah tunjukan ketakutan ini kamu hanya patuh dan tunduk serta takut pada ku"ucap Rendra mengusap bahu Alin lalu merangkul Alin untuk keluar dari kamar bisa Alin lihat betapa megah nya rumah itu tapi tidak ada cahaya yg masuk lalu Rendra mengajak Alin ke dapur
"Urusan memesan dan di dapur itu kamu yg urus kamu harus bisa membuat kan makanan untuk kami semua"ucap Rendra
"Lalu apa lagi tugas ku"ucap Alin membuat Rendra tersenyum puas
"Ini ponsel serat ATM keperluan rumah kamu yg jendela dari pengeluaran dan juga makanan di rumah ini"ucap Rendra
"Aku mengerti "ucap Alin serius
"Bagus itu"ucap Rendra lalu menoleh saat ada seorang bodyguard mendekat lalu menunduk hormat
"Tuan di luar ada polisi Inggin menemui anda"ucap nya
"Suruh masuk"ujar Rendra berlalu meninggalkan Alin
"Selamat pagi tuan Rendra"ucap nya menjabat tangan Rendra
"Ada keperluan apa pak"tanya Rendra serius
"Ada laporan tuan mengenai hilang nya Alin Safitri yg sebagai sekertaris anda"ucap nya,Alin yg mengintip dari jauh menemukan kesempatan dia lari mendekati polisi itu
"Pak tolong saya pak saya di siksa mereka tolong pak"ujar Alin menangis
"Tuan Rendra anda menyekap Alin"ujar nya
"Dia adalah istri saya buat apa saya menyekapnya"ujar Rendra lalu mengeluarkan ponselnya melihat kan saat pernikahan nya serta buku nikah mereka
"Tapi dia menyiksa saya pak tolong saya pak"mohon Alin
"Tuan Rendra anda melakukan tindakan kekerasan "ucap nya serius
"Silahkan tangkap saya"ucap Rendra santai polisi itu mendekat lalu
Sret
Rendra menatap Alin yg keheranan lalu Rendra mendorong polisi itu yg tergeletak menahan perut nya yg berdarah Alin kaget itu
"Seperti yg aku katakan Alin jika ada yg mengetahui siapa kelurga ini hanya ada kematian untuk nya"ujar Rendra mendekati Alin yg gemetar polisi itu menggapai pistol nya
"Ayo siap singkirkan dia"ucap Rendra memeluk Alin dari belakang memegang kan pistol itu ke arah Alin
"Bidik sayang "bisik Rendah membuat Alin merinding ketakutan
Dor
Seketika darah polisi itu muncrat kemana mana Alin melorot ketakutan melihat polisi itu tiada di depan matanya
"Jangan macam macam"Rendra mengelus kepala Alin lalu berlalu pergi Alin menangis merasa bersalah dengan tindakan nya
Rendra memerintah anak buah nya membuang jasad polisi itu ke tempat yg khusus di buat Rendra untuk membuang mayat korbannya
Alin merasa sangat ketakutan sekarang memikirkan nasibnya akan menjadi apa tapi Alin tidak bisa menyerah hidup dia berhak hidup Alin masih ingin hidup bahagia bersama orang yg dia cintai apa lagi Alin harus mencari tau siapa diri nya
"Aku harus tetap bertahan"ucap Alin mencuci wajah nya.Alin menuju ke lantai bawah tidak ada kehadiran keluarga ARGADANA tidak lama ada yg mendekati nya seperti dia kepala keamanan nya
"Ms keperluan barang dapur habis tadi tuan meninggalkan pesan jika Ms harus masak buat makan malam dan harus membeli keperluan"ucap nya
"Ini kesempatan ku untuk kabur"batin Alin
"Oke biar aku sendiri yg beli"ucap Alin berlalu pergi lalu menoleh
"Tempat parkir mobil di mana"tanya Alin dia ingin menyetir sendiri tentu meski tidak punya mobil Alin bisa mengendarai mobil karna sering menyetir kan Rendra saat Alin jadi sekertaris nya
"Sebelah sana Ms"ucap nya menunjuk lorong parkiran Alin segera menuju ke sana dan masuk ke ruangan itu terlihat banyak sekali jenis mobil di sana membuat Alin sejenak kagum
"Buat apa hidup mewah ini jika aku tersiksa"gumam Alin dia tidak munafik bahagia bisa menikahi orang paling kaya masalah nya rumah itu seperti neraka buat Alin dia harus pergi dari sini.Tanpa ragu Alin segera mengendarai mobil itu dengan kecepatan tinggi menuju apartemen nya
"Aku harus pergi dari kota ini"gumam Alin mengemas semua barang nya termasuk barang berharganya setelah selesai Alin meninggalkan mobil nya dia naik taksi untuk menuju pangkalan bis setelah aman Alin cemas masuk ke bis itu duduk dengan tenang dengan terus melihat sekitar
"Tuan Rendra tidak akan mengetahui jika aku pergi karna aku sudah meninggalkan barang pemberian nya di dalam mobil itu ya aku akan aman"batin Alin menyenderkan tubuhnya ke job kursi bisa bernafas lega saat bis itu melaju.Baru 30 menit perjalanan bis itu berhenti di jalan sepi lalu ada segerombolan orang masuk
"Serahkan barang kalian"ucap nya menodongkan senjatanya membuat semua penumpang ketakutan
"Ayo cepat "ucap yg lain merampas nya memasukan semua nya
"Pak jangan saya mohon harta saya hanya ini jangan pak"mohon Alin
"Diam mau saya lenyap kan"ucap nya merampas barang Alin
"Pak jangan"Alin tetap mempertahankan itu sampai membuat dia terjatuh seketika senjata perampok itu terjatuh wajahnya pucat pasi melihat kalung Alin tidak sengaja terlihat
"Bos lihat"teriak nya menunjuk Alin ketua mereka melihat apa yg di lihat anak buah nya seketika dia memucat
"M....m... maafkan kami maaf maaf"ucap nya bersujud ketakutan di depan Alian membuat Alin menyadari kalung ini tidak biasa
"Ambillah nyonya"ucap nya gemetaran Alin mengambil semua nya
"Cepat kalian pergi"ujar Alin membuat semua perampok itu lari terbirit-birit
"Maaf ya semua silahkan ambil semua barang nya"ucap Alin
"Terimakasih"ucap mereka semua membuat Alin tersenyum lalu duduk bis segera melaju lagi Alin segera membuang kalung itu karna perjalanan masih jauh Alin memutuskan untuk tidur
30 menit kemudian
Samar samar Alin merasa tepukan seseorang di bahu nya memaksa Alin membuka mata saat Alin terbangun semua penumpang sudah di todong senjata serta orang di sampingnya memakai topeng dan melihat kan kalung yg Alin buang tadi
"Sayang mau kemana"ucap nya membuat Alin meneguk ludah sudah mengenal itu suara Rendra
"Bagaimana jika kita mulai belajar menembak"ujar Rendra santai
"Jangan"ucap Alin berdiri
"Aku aku aku akan pulang "ujar Alin takut
"Mari"ucap Rendra dengan cepat Alin menggenggam tangan Rendra,Alin turun dari bis bersama anak buah nya bis segera melaju Rendra segera masuk mobil dengan menyeret Alin di ikuti mobil anak buahnya
###
"Kurang ajar berani kamu kabur "teriak Rendra mendorong Alin saat mereka sampai rumah
"Aku tidak mau tinggal di rumah neraka ini"ucap Alin
Plak
"Kamu membuat aku benar murka"ucap Rendra menyeramkan
Plak Plak Plak Plak
"Mati kamu"ucap Rendra menampar Alin bertubi-tubi setelah itu mencekiknya kuat Alin hanya mampu memukul tangan Rendra saat kaki nya ada di udara Rendra melempar Alin lagi tepat di kaki Letta yg hanya berdiri
"Habisi saja kak"ucap Sena memberikan pistol nya pada Letta yg hanya melirik sebentar lalu melangkah membelakangi Alin
"Sekali lagi kamu ulangi aku akan menyiksa mu lebih menyakitkan dari sini"Rendra menjambak rambut Alin lalu menyiram wajah Alin dengan alkohol itu
"Bang habisi saja sepertinya dia tidak pantas menjadi nyonya Rendra ARGADANA"ucap Letta datar
"Sena"ucap Rendra mengadahkan tangan meminta senjata Sena menyerahkan senjatanya lalu meletakkan di kepala Alin siap menarik pelatuk nya
"Aghh tidak tidak maaf kan aku aku aku akan patuh aku tidak akan mengulang nya lagi"ucap Alin ketakutan
"Sudah terlambat"ucap Rendra datar
"Bang hukum saja dia kasih kesempatan kedua jika kali ini dia mengulang habisi saja dia"ujar Letta berlalu pergi.Rendra menyeret Alin membuat Alin benar kesakitan lalu Alin di bawah ke ruang bawah tanah membuat bau amis dan busuk menyengat terdapat banyak sekali noda darah di sana yg mengering
"Kamu harus merenungi kesalahan mu di mana, sebelum kamu menyadari kesalahan mu dan tidak ingin patuh pada ku maka aku tidak akan melepaskan mu"ucap Rendra datar mulai memborgol Alin dengan rantai dari tangan kaki serta leher lalu Rendra memegang wajah Alin
"Kamu sangat lah sulit untuk patuh kamu anggap rumah ini neraka semakin kamu menentang maka rumah ini seperti neraka sesungguhnya"ujar Rendra serius
"Aku hanya ingin hidup bebas tuan tidak di kengkang seperti ini aku ingin hidup bersama orang yg benar aku cinta hidup bahagia "ujar Alin menatap Rendra dengan serius
"Bebas kan aku tuan aku mohon"lirih Alin berderai air mata Rendra mundur selangkah lalu melipat tangannya ke belakang
"Sekarang kamu adalah istri ku menantu di rumah ini kamu harus paham satu hal Alin bagaimana kamu bersikap jika memiliki suami seperti ku pekerjaan ku adalah seorang direktur perhotelan keluarga ini juga masuk ke dunia mafia kamu harus paham Alin bagaimana kehidupan itu terjadi aku ketua di sini semua orang tunduk pada ku takut pada ku"ucap Rendra
"Aku tidak mau tuan lepaskan aku"lirih Alin menggeleng
"Kamu tidak akan lepas dan bebas Alin sampai aku mati pun kamu akan tetap menjalankan peran sebagai menantu keluarga ini meski kamu kabur ke ujung dunia maka aku akan menemukan mu kamu tidak bisa lari dari ku dan kamu tidak akan bisa bersembunyi dari ku"ujar Rendra
"Lepaskan aku hiks hiks aku tidak mau hidup bersama kalian orang kejam aku tidak mau hidup kejam seperti ini"ujar Alin menangis
"Renungi kesalahan mu"ujar Rendra berlalu pergi, Alin menangis sesenggukan meratapi kehidupan nya
###
"Kak kenapa masih ingin mempertahankan wanita itu"tanya Sena saat mereka tengah sarapan
"Aku menjadikan nya istri ku bukan sembarang orang dia memiliki keberanian yg beda dari yg lain dia wanita tangguh itu salah satu modal untuk menjadi istriku "ujar Rendra datar
"Aku setuju dengan bang Rendra dia hanya butuh di didik tapi jika kali ini dia berbuat ulah maka lenyap kan saja dia "ucap Letta
"Biarkan dia mendapatkan hukuman ini salah satu hukuman terberat nya di kurung di ruang bawah tanah jika dia masih tidak patuh maka aku benar akan melenyapkannya "ucap Rendra datar lalu berlalu pergi untuk berangkat kerja di ikuti yg lain untuk memulai aktivitas pagi
####
Alin terkurung sudah 3 hari tanpa makanan tanpa minuman tanpa cahaya dia sangat lemas bahkan Rendra tidak mengunjunginya selama 3 hari Alin benar terasa akan segera mati dia tergeletak dengan di borgol,Tiba tiba ada semprotan air mengagetkan Alin dia membuka mata lalu membuka mulut nya meminum air dari selang air itu karna sangat kehausan Rendra menyemprotkan air ke tubuh Alin setelah rasa tubuh Alin bersih Rendra mendekati Alin duduk di depan Alin
"Sekalian tuan bunuh saja aku"lirih Alin tidak punya tenaga lemas bahkan wajahnya sangat pucat, Rendra hanya diam mengadahkan tangannya membuat seorang bodyguard mendekat menyerahkan nampan makanan Rendra mengambil semangkuk bubur lalu mengaduk nya dan menyuapi Alin yg lemah
"Apa kamu sudah patuh "tanya Rendra tangannya terus menyuapi Alin
"Maafkan aku lain kali aku tidak akan kabur lagi"lirih Alin membuat Rendra tersenyum sinis
"Apa kamu berfikir aku akan segera membebaskan mu"ucap Rendra mengambil air lalu membantu Alin minum
"Hukuman ini tidak semudah itu Alin ini hanya awal kamu ku hukum satu bulan di sini meski kamu menyadari kesalahan mu itu tidak mudah aku bebaskan aku akan datang saat kamu akan di hampiri malaikat maut"ucap Rendra mengambil piring berisi makanan
"Maafkan aku tuan"ucap Alin memelas
"Panggil aku Rendra"ucap Rendra pelan tapi Alin hanya diam karna memperhatikan makanan itu dia sangat kelaparan
Brak
"Panggil aku Rendra"bentak Rendra menghempaskan pirang itu mencengkram dagu Alin
"Aku sangat kelaparan Rendra beri aku makan"teriak Alin membara menatap Rendra membuat Rendra tertawa menakutkan bahkan para bodyguard nya meneguk ludah
"Bagus bagus aku sangat menyukai itu"Rendra bertepuk tangan merasa puas lalu Rendra memegang wajah Alin
"Sebagai istri nya Rendra ARGADANA kamu harus bisa membuat semua orang tunduk pada mu kamu hanya perlu tunduk pada ku jika kamu membuat kesalahan maka aku akan menghukum mu sayang"ucap Rendra tersenyum menyeramkan
"Lalu bisakah kamu memberi aku makan"ucap Alin menatap mata Rendra lalu Rendra mengadahkan tangannya membuat bodyguard maju menyerah kan pirang berisi makanan dan Rendra mulai menyuapi Alin lagi karna Alin sangat kelaparan saat ini
Setelah sebulan penuh Rendra kembali lagi ke ruang bawah tanah tapi setelah 3 hari penyekapan itu baru kali ini Rendra menemui Alin berarti 27 hari Alin di sana tanpa makan dan minum bahkan tubuh Alin mulai kurus bahkan untuk membuka mata Alin terasa tidak punya tenaga Alin hanya mendengar derap langkah mendekatinya lalu semburan air Alin masih tidak bergerak dia hanya terbatuk karna tersedak
"Alin"Rendra menepuk pipi Alin membuat Alin terpaksa membuka mata
"Aku masih kuat untuk hukuman ini selama sebulan lagi pergi saja aku belum menyerah"lirih Alin mendorong Rendra pelan
"Kamu membuktikan jika kamu layak menjadi istrinya Rendra ARGADANA kamu membuktikan layak menjadi menantu tertua"ujar Rendra tersenyum puas
"Tidak usah banyak bicara tetap menghukum ku atau kasih aku makan Rendra "lirih Alin menatap memelas Rendra, lalu Alin dengan Bernai menyentuh wajah Rendra
"Aku tidak akan mengulang lagi aku tidak akan ada niatan untuk meninggalkan kamu lagi aku tidak kuat"lirih Alin menangis Rendra beranjak
"Masih satu pembuktian lagi Alin"ujar Rendra melepaskan semua borgol nya
"Kamu harus membuktikan jika kamu benar istri ku"bisik Rendra menyeramkan lalu berjalan duduk di kursi tidak jauh dari Alin
"Kemari kamu harus berusaha untuk bertahan hidup "ujar Rendra dengan duduk merentangkan tangannya Alin yg tadi duduk berusaha bangkit melangkah dengan pelan tapi dia malah terjatuh karna kekuatan nya benar habis
"Cepat bangkit membunuh atau di bunuh di siksa atau menyiksa itu pilihan Alin bangkit cepat kemari"ujar Rendra menatap Alin yg berusaha bangkit berjalan tertatih sampai Alin benar sampai ke tempat Rendra memegang bahu Rendra lalu Rendra berdiri meletakkan pistol ke tangan Alin bisa Rendra lihat jika tangan Alin gemetaran
"Itu target mu"tunjuk Rendra pada 2 pria yg tergantung yg tubuh nya terikat berusaha lepas
"Jika kamu berhasil melenyapkan mereka aku akan bebaskan kamu"ujar Rendra menatap Alin serius, Alin terdiam dia tidak mungkin melenyapkan orang
"Kenapa ragu sayang"ucap Rendra memegang dagu Alin
"Kamu tidak takut aku malah menembak mu"ucap Alin serius membuat Rendra tertawa menyeramkan
"Peluru tidak akan mampu membunuh ku"ucap Rendra
"Ayo sayang semakin lama berfikir maka hidup mu semakin menipis "ucap Rendra santai lalu Alin membidik orang itu
"Aku tidak mungkin melenyapkan orang aku tidak mau menjadi pembunuh"ucap Alin menolak
"Mari aku ajarkan"ucap Rendra memeluk Alin dari belakang memegang tangan Alin mengarahkan pada kedua pria itu Alin berusaha lepas tapi erat nya pelukan Rendra membuat Alin benar tidak berdaya
Dor dor
"Seperti itu bidik dengan keyakinan dan rasa kebencian"bisik Rendra,Alin menatap pria itu yg berlumur darah Alin menyesali tangannya membunuh seseorang lalu Alin menatap Rendra mengarahkan senjata itu ke dada Rendra sejenak bodyguard di sana ingin menembak Alin tapi Rendra menahan
"Tarik pelatuknya"ucap Rendra santai tapi seketika tatapan Alin berbeda Rendra sangat benci itu
"Tembak aku Alin"teriak Rendra murka Alin meneguk ludahnya jangan sampai Rendra mengetahui rahasianya
"Kenapa kamu tidak bisa"ucap Rendra dingin
"Apa yg kamu pikirkan pria kejam seperti mu hanya berteman dengan rasa benci"ucap Alin datar Rendra tertawa memeluk Alin
"Selamat menjadi milik nya Rendra ARGADANA"ucap Rendra lalu datar
"Mari"ucap Rendra merangkul Alin mengajak nya ke meja makan sudah di penuhi oleh makanan Alin tidak menunggu perintah Rendra dia segera duduk makan seperti orang kesetanan tidak peduli rasa malu dan elegan Alin bahkan makan mengunakan dua tangan karna merasa sangat lapar
###
Setelah membersihkan tubuhnya dan sudah punya tenaga Alin duduk di samping Rendra yg berkumpul dengan adik adik yg lain tapi yg lain hanya memasang wajah dingin hanya Sena memasang wajah tidak suka nya Alin tau itu
"Apa kak Alin sudah paham dengan tugas"ucap Letta membuat Alin menatap Letta serius yg memanggil nya kakak
"Panggil mereka nama kedudukan mu sudah sama seperti mereka ingat kamu hanya tunduk dan patuh terhadap ku"ucap Rendra datar
"Oke aku paham semuanya"ucap Alin mengangguk
"Kak Alin harus bisa melindungi nama baik keluarga ini menjaga sikap kak Alin"ucap Pandra serius
"Pandra ikut serta dengan ku dia adalah pertahanan dan keamanan kebanyakan Pandra turun lapangan "ucap Rendra
"Rendra kalian kan sudah sangat sukses dari bisnis perhotelan lalu kenapa masih mau masuk ke dunia mafia"ujar Alin membuat Alin dapat tatapan tajam
"Kamu tidak usah ikut campur "ucap Rendra mencengkram dagu Alin
"Ternyata dia masih sangat galak"batin Alin
"Oke terserah kalian aku hanya menyarankan hidup damai tugas ku di sini hanya hidup anggap saja aku lagi bermain rumah rumahan meski aku udah puas bermain sejak kecil"jengkel Alin
"Alin Alin seperti nya nyali mu itu tidak pernah habis dengan ku"ujar Rendra sinis membelai wajah Alin
"Jika kamu melakukan kesalahan sedikit saja maka aku langsung melenyapkan mu"ucap Rendra dingin
"Oke aku akan hanya patuh hanya patuh"ucap Alin menahan kekesalannya selain kelurga ini kejam ternyata Alin merasa kelurga ini sangat aneh
"Ini kak makanan yg sering kami makan aku sudah membuat nya makanan kesukaan serta tidak di suka makanan yg alergi untuk kami makan serta tugas kak Alin"ucap Letta menyerahkan sebuah buku
"Oke"ujar Alin serius
"Bubar "ujar Rendra menyenderkan tubuhnya dan adik adik nya sudah pergi Alin masih fokus membaca tugas nya
☀️☀️☀️
Pagi pagi Alin sudah bangun untuk menjalankan tugasnya menata makanan sebaik mungkin dengan sesekali ngemil agar dia tidak merasa lapar
"Alin"ucap Rendra mengagetkan Alin lalu Alin menoleh
"Di ruang tamu ada orang dan beberapa polisi ingat Alin apa yg terjadi saat itu mereka datang ke sarang ku aku yg berkuasa"ujar Rendra datar tentu Alin paham maksud Rendra selain paham ucapan Rendra bahkan Alin paham kode dari gerakan mata dan bahasa tubuh dari Rendra,Alin paham betul dan tau semuanya mantan bos nya ini yg sekarang jadi suaminya hanya saja Alin tidak tau kekejaman Rendra serta keburukan nya
"Aku paham"ucap Alin lalu mereka berlalu ke ruang tamu
"Anwar"ucap Alin kaget melihat pria itu
"Alin aku mencari mu kemana-mana"ucap nya cemas
"Maaf tuan Rendra sebelum nya pria ini pernah melaporkan hilang nya Alin Safitri tetangga apartemen nya polisi mendatangi kediaman tuan tapi polisi itu malah menghilang untuk menyakinkan nya lagi kami menemani pria ini mencari Alin "jelas polisi bisa Rendra lihat polisi itu mengajak anak buah nya 5 orang
"Alin aku cemas mencari mu"ucap pria bernama Anwar itu
"Anwar maaf aku tidak memberi tau mu aku sudah menikah dengan Rendra"ucap Alin menyesal
"Menikah"ucap Anwar menatap Alin lalu Rendra menyerah kan ponselnya melihat kan saat mereka menikah
"Tapi kenapa sepertinya kalian menikah di KUA"ucap Anwar
"Anwar aku cinta sama Rendra aku akan melakukan apa saja untuk nya malam itu aku tidak sengaja mabuk bersama nya akhirnya kami tidur bersama ,Rendra ternyata sangat mencintai ku jadi kami memutuskan segera menikah"ujar Alin tersenyum lalu memeluk pinggang Rendra
"Kamu ini siapa"tanya Rendra
"Kami bertetangga "lirih Anwar
"Jangan Khawatir aku menjaga Alin dengan sangat baik"ujar Rendra mengecup kepala Alin
"Iya Anwar jangan cemas kami bahagia kok saling mencintai "ucap Alin memeluk Rendra dengan sayang begitu pun Rendra mengelus punggung Alin mereka terlihat sangat mesra dan terlihat saling mencintai
"Tuan Rendra kami ingin menggeledah rumah anda atas hilang nya rekan kami"ujar polisi itu
"Tidak ada pak polisi datang ke sini saya kaget jika ada polisi mencari Alin sampai ke rumah ini saya juga tidak tau jika polisi akan ke rumah ini"ucap Rendra santai
"Untuk menyakinkan diri kami ingin menggeledah tuan"ucap nya
"Iya silahkan "ucap Rendra polisi itu mulai menggeledah
"Alin kenapa kamu membohongi ku kamu bilang belum siap menikah kamu menolak lamaran ku tapi malah menikah dengan tuan Rendra ARGADANA"ucap Anwar kecewa
"Anwar maafkan aku sejujurnya aku tidak sama sekali mencintai mu aku hanya menganggap mu teman aku bingung mau menolak bagaimana aku tidak enak dan juga aku sangat mencintai Rendra "lirih Alin merasa bersalah
"Maafkan aku Anwar"ucap Alin menyesal
"Aku akan terima keputusan mu ini Alin semoga kamu bahagia dan maaf buat tuan Rendra menyatakan perasaan aku tidak bermaksud mengambil Alin dari tuan "lirih Anwar
"Tidak masalah "ucap Rendra tidak lama para polisi datang
"Apa menemukan sesuatu"tanya Rendra menatap para polisi
"Maaf tuan Rendra menganggu kenyamanan nya kami tidak menemukan yg mencurigakan "ucap nya
"Tidak masalah pak"ucap Rendra
"Kami permisi "ucap nya lalu berlalu bersama Anwar
"Dia pacar kamu"tanya Rendra menatap Alin
"Tidak dia hanya teman memang dia pernah ingin melamar ku tapi aku menolak nya"ucap Alin
"Aku tidak akan melenyapkan nya meski kamu juga mencintai nya"ucap Rendra serius
"Buat apa aku bohong"ucap Alin
"Kamu boleh menjalin hubungan dengan nya tapi jangan sampai ketahuan orang agar tidak merusak nama keluarga ini jika itu terjadi aku benar akan membunuhmu"ucap Rendra
"Kamu boleh menjalin hubungan dengan pria yg kamu cinta"ucap Rendra serius Alin meneguk ludahnya
"Jangan sampai dia tau rahasia ku"batin Alin
"Aku tidak akan menjalin hubungan dengan nya atau pun dengan pria lain"ucap Alin serius Rendra menatap serius Alin
"Aku tau rahasia mu Alin kamu tidak akan mendapatkan itu semua lakukan saja tugas mu dengan baik"ucap Rendra membuat Alin kaget
"Lalu buat apa ini semua mending kamu memperkejakan aku bayar dengan gaji sangat mahal maka aku akan senang aku tidak suka di kurung kayak gini aku ingin kebebasan "ucap Alin serius merasa marah dengan Rendra mempermainkan nya Rendra maju lebih dekat
"Aku tau jika kamu sangat mencintai ku"bisik Rendra
Deg
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!