NovelToon NovelToon

The Queen Of Drama

Aku kembali

Apakah karena aku koma dan sekarat sehingga suasana di rumah tidak lagi sama? ahh, maksudku dulu tidak separah ini. Semenjak kemunculan istri baru ayahnya dan anak perempuannya yang tak jauh darinya, membuat keluarganya berantakan.

Ibunya mati karena depresi sehingga memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara bunuh diri, itu semua karena sosok wanita yang dibawa ayahnya ke rumah beserta anak perempuannya juga.

Sedangkan dirinya, entah dari mana datangnya racun sehingga membuat dirinya sekarat dan terbaring di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama.

Itu semua salah dirinya, kenapa tidak sejak dulu dia membunuh sosok laki-laki yang menjadi ayahnya saat ini! jika dia berhasil membunuhnya dari dulu, kemungkinan ibu nya masih ada bersamanya.

Tapi, semuanya sudah berlalu. Kini, Vyora harus lebih berhati-hati dalam gerak-geriknya yang ternyata sudah di pantau oleh ibu dan saudara tirinya. Itu karena, ayahnya sudah tiada setelah dirinya koma dan sekarat, hanya dirinya yang tersisa.

•••

"Sialan!! bagaimana si jalang itu masih bisa hidup? bukankah dia sudah tidak harapan untuk hidup?" Marah seorang wanita dewasa yang masih terlihat segar dan cantik, ekspresi wajahnya benar-benar penuh kemarahan.

"Ibu, apakah semua harta milik kita akan jatuh ke tangannya?"

"Kau benar, jika si jalang itu masih hidup maka semua harta warisan ayahnya akan jatuh ke tangannya semua, mungkin ada beberapa harta tersembunyi yang akan menjadi milik kita tapi itu tidak sebanyak miliknya." Jelas sang ibu, Gloria.

"Ibu, cepat lakukan sesuatu. Aku tidak ingin semua kekayaan kita menjadi miliknya--" Rengek Mecca, adik tiri Vyora.

"Kau tenang saja, ibu akan membuat dia pergi dengan sendirinya." Angguk Gloria.

Selain karena harta warisan, Mecca juga tidak senang karena Vyora lebih cantik darinya, bahkan sangat jauh berbeda. Vyora benar-benar cantik seperti seorang dewi, meskipun dirinya cantik tapi jika bersanding dengan Vyora maka kecantikannya berubah menjadi itik buruk rupa. Atau, bisa di katakan sebagai batu kerikil yang hidup bersama bongkahan berlian.

Sangat jauh berbeda!

•••

"Halo paman?" Sapa Vyora dengan suara yang sedikit bergetar.

"Vior?"

"Iya paman, aku Vior. Bagaimana kabar paman?" Tanya Vyora dengan mendongakkan kepalanya ke atas, dia tidak ingin menangis untuk saat ini. Sudah cukup air matanya keluar selama ini.

"Vior... Tunggu sebentar, paman akan menjemput mu sekarang. Kau dimana?" Tanya nya dengan cepat.

"Aku di rumah, paman." Balas Vyora.

"Sebentar lagi paman sampai." Balas pamannya yang langsung mematikan sambungan teleponnya.

Vyora menghela nafas panjang, dia segera bersiap untuk pergi. Vyora memakai celana jeans pendek berwarna hitam dan kaos hitam yang dibalut jaket kulit hitam, rambut panjangnya yang berwarna hitam bergelombang ia biarkan terurai, tak lupa dia juga memakai topi untuk memperlihatkan kecantikannya yang seperti surgawi.

Semua barang-barang nya sudah hilang, semuanya pasti di ambil oleh Mecca!

Vyora melangkahkan kakinya untuk turun, dia tidak melihat siapapun di sana sehingga hal itu memudahkannya untuk pergi dari sana. Vyora melihat mobil sport berwarna hitam yang terparkir didepan, dengan cepat Vyora masuk kedalam mobilnya.

"Paman." Sapa Vyora yang langsung memeluknya, laki-laki muda itu segera membalas pelukannya. Dia mengelus rambut Vyora yang sudah melepaskan topinya, tubuh Vyora bergetar karena menangis.

"Maafkan paman, paman tidak berguna selama ini. Maaf karena paman terlambat, paman benar-benar tidak tahu apa yang terjadi selama ini." Ucap paman Kariel.

Dia adik tiri dari pihak ibunya yang berasal dari Jerman, sehingga keberadaannya tidak terlihat oleh orang-orang. Itu semua karena hubungan buruk antara ibunya dan pamannya, setelah ibunya memutuskan untuk menikah dengan ayahnya, keluarganya sudah melarang agar ibunya tidak menikah dengan laki-laki yang tidak mereka sukai tapi tetap saja ibunya menolak dan memutuskan hubungannya dengan keluarga.

Sehingga, keberadaan Kariel tidak diketahui. Selain karena hubungannya yang buruk, Kariel juga tidak pernah ada di rumah. Dia sibuk di Jerman, dia benar-benar memiliki pekerjaan yang membuat Vyora tak percaya jika dia adalah pamannya.

Padahal, Kariel ingin sekali bertemu dengan kakaknya dan Vyora, tapi kakaknya tidak pernah mengizinkannya sehingga Vyora selalu bertemu diam-diam selama ini.

"Paman, mereka semua jahat. Aku ingin mengambil semua hak ku paman...." Lirih Vyora dengan menatap laki-laki tampan di depannya, umur mereka hanya terpaut 6 tahun. Vyora saat ini berusia 22 tahun, sedangkan Kariel 28 tahun.

Jika di lihat, keduanya lebih cocok sebagai sepasang kekasih dari pada hubungan paman dan keponakan.

"Tenanglah, paman akan membantumu untuk mengambil semua milik mu. Untuk sekarang, sebaiknya kau pulihkan dirimu terlebih dahulu." Senyum Kariel yang terlihat tulus pada Vyora.

"Tapi paman--"

"Kau harus tetap tinggal di sana untuk melihat gerak-gerik mereka, pastikan kau tidak menerima barang apapun dari mereka. Dan--" Kariel berhenti untuk berbicara, dia menunjuk seorang laki-laki yang duduk di belakang.

Vyora segera mengikuti arahan dari Kariel untuk melihat sosok laki-laki yang duduk dibelakang, mata Vyora sedikit melotot. Sejak kapan ada laki-laki di sana?

Laki-laki yang menatapnya datar, dia sangat tampan! Vyora pikir, pamannya lah yang paling tampan, tapi ternyata tidak. Laki-laki itu benar-benar sangat tampan, Vyora menelan ludahnya dan menatap pamannya yang tersenyum.

"Dia akan menjadi bodyguard mu di rumah, bawalah dia." Ucap Kariel.

"Apa? Bodyguard? paman, jangan bercanda!! mereka pasti akan langsung menolaknya, terlebih dia laki-laki--" Jelas Vyora penuh keterkejutan.

"Paman sudah menduga nya, tapi kau tenang saja. Paman akan mengirim nya sebagai hadiah dari ayah dan ibu, mereka pasti tidak akan menolaknya." Jelas Kariel.

"......" Vyora diam, ayah dan ibu? itu berarti, kakek dan neneknya. Mereka tidak pernah menyukainya karena dia anak dari laki-laki yang tidak mereka sukai, bahkan sampai sekarang Vyora masih belum bertemu langsung dengan mereka.

"Tidak usah kau pikirkan, apa kau mengerti dengan apa yang paman katakan?" Tanya Kariel, dia mengelus rambut Vyora lembut.

"Aku mengerti paman." Angguk Vyora, dia melirik laki-laki dibelakangnya dan lagi-lagi Vyora langsung memalingkan wajahnya dengan cepat, dia menelan ludahnya bulat-bulat karena takut dan juga terpikat karena ketampanannya.

"Kalau begitu, aku akan memperkenalkannya padamu. Dia adalah sahabat paman, Caelus. Dia akan menjaga mu dalam hal apapun, karena dia begitu luar biasa. Dan dia juga seorang...... Mafia!" Bisik Kariel.

Awalnya ekspresi Vyora biasa saja, namun setelah mendengar identitas asli dari Caelus, tubuh Vyora langsung tegang bak tersengat listrik. Dia benar-benar shock, mafia? dia akan menjadi bodyguard nya?

Ahh, dia mungkin salah satu anggota dari mafia--

"Tidak, dia pemimpin dari organisasi terbesar di Italia. Sapa lah--" Senyum Kariel yang membuat ekspresi wajah Vyora pias, dia menatap laki-laki itu dengan takut takut.

"Paman--" Rengek Vyora akhirnya, dia ketakutan dan Kariel langsung tertawa terbahak-bahak. Mau bagaimana pun juga, Vyora masih kanak-kanak dan selalu manja padanya. Melihat Vyora yang kembali merengek setelah sekian lama, membuatnya senang. Itu berarti, Vyora masih sama seperti yang dulu.

Tanpa terduga

Langkah kaki Vyora seperti robot, sangat kaku. Hal itu karena keberadaan laki-laki dibelakangnya yang terus mengikutinya, ahh itu memang seharusnya karena mulai sekarang dia adalah bodyguard Vyora.

"Itu, paman... Jika mereka men--"

"Siapa yang kau panggil paman?" Tanya Caelus tak senang, Vyora yang berusaha mati-matian untuk berbincang dengannya kembali menciut, ini pertama kalinya dia mendengar suara Caelus. Ternyata, dia memiliki suara yang berat dan juga seksi!

"B-bukankah usia paman sama dengan--"

"Cih! aku bukan paman mu!" Datarnya.

Vyora menelan ludahnya bulat-bulat, apa yang harus dia lakukan? nama apa yang cocok untuk memanggilnya? kakak? itu tidak mungkin!! Caelus? sangat tidak sopan! lalu, apa?

"Panggil nama saja."

Diam, Vyora terdiam. Hingga akhirnya dia mengangguk, mereka kembali melanjutkan langkah kakinya untuk memasuki rumah besar yang ada dihadapannya. Para pelayan menatap Caelus penuh penasaran, kebanyakan dari mereka menatapnya penuh kekaguman.

Tak dapat Vyora pungkiri, laki-laki dibelakangnya memang setampan itu. Wajar saja jika mereka terpesona karena nya.

"Siapa yang kau bawa? kau baru saja keluar dari rumah sakit dan sekarang kau justru membawa laki-laki liar dari luar? benar-benar tidak punya sopan santun!!"

Terdengar suara yang begitu begitu menggelegar diruang tamu, Vyora menghela nafas panjang dia segera menghampiri wanita setengah baya itu yang sedang berdiri dengan menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Menurut hukum, aku lah yang paling berhak atas kediaman ini. Jadi, jangan bertingkah seolah-olah aku adalah orang asing disini!" Datar Vyora yang membuat wanita itu bungkam seketika.

"Kau!!!" Marahnya yang langsung melayangkan tangannya pada Vyora, namun dengan cepat Caelus menangkisnya dan menghempaskan nya dengan kasar sehingga wanita itu jatuh tersungkur sehingga menghantam sofa.

"Ibu! apa yang kau lakukan pada ibuku hah? dasar jalang yang menjijikkan!!" Marah Mecca, dia langsung membantu Gloria untuk berdiri, wanita itu masih shock dengan kejadian barusan.

"Dia adalah bodyguard yang dikirimkan oleh kakek dan nenekku, jika kalian mengusiknya maka jangan salahkan aku jika aku memotong kedua kaki kalian saat itu juga!" Ucap Vyora dengan sorot mata yang tajam.

Dia mendekati mereka berdua, senyum miring terukir disudut bibirnya. "Aku akan mengambil barang-barang ku dan juga kamarku, jika kau tidak suka maka aku akan mengatakan hal ini pada kakek dan nenek! aku rasa, kalian masih memiliki urat malu untuk tidak mengadu."

Vyora berjalan pergi setelah mengatakan hal itu, terlihat kedua wanita yang berdiri dengan ekspresi wajah yang pucat. Vyora memberikan kode pada Caelus untuk ikut bersamanya dan Caelus tetap mengikutinya dibelakang.

"Ibu, apa yang terjadi? kenapa mereka memihak nya sekarang? bukankah hubungan mereka tidak baik?" Heran Mecca.

"Ibu juga tidak tahu, kenapa baru sekarang mereka bertindak? ibu harap, kau berhati-hati dalam melakukan sesuatu, takutnya mereka memang sedang memantau kita." Pucat Gloria juga.

Mereka berdua terlihat takut dan khawatir saat ini, padahal Vyora hanya menggertak nya saja seperti apa yang telah dikatakan oleh Kariel. Dan memang ampuh, mereka terlihat ketakutan bahkan sangat khawatir saat ini.

Vyora mengantarkan Caelus kedalam kamar yang ada di samping kamarnya, itu adalah kamar yang mereka berikan padanya tadi siang. Dan sekarang, Vyora memberikannya pada Caelus karena dia akan mengambil barangnya kembali dan..

"Caelus, bisakah kau menjadi sekretaris ku juga di kantor?" Tanya Vyora.

"Kantor?" Heran Caelus dan Vyora langsung mengangguk.

"Baiklah." Angguk nya, Vyora menghela nafas lega. Hal pertama yang harus dia lakukan adalah mengambil perusahaan keluarganya dulu, lalu--

"Sebaiknya kau urungkan untuk mengambil kembali perusahaan keluarga mu, karena kondisi perusahaan sedang tidak stabil bahkan akan segera hancur dalam hitungan bulan." Jelas Caelus.

"Apa maksudmu?" Heran Vyora, Caelus menyuruh Vyora untuk duduk di sofa dan Vyora mengikutinya. Caelus mengeluarkan laptop dari dalam tas nya dan mulai membukanya, Vyora sedikit kagum dengan kelincahan jari-jari tangan Caelus yang nampak sangat ahli.

"Lihat, ini adalah keuangan perusahaan keluarga mu selama beberapa bulan terakhir setelah ayahmu tiada. Keuangan nya menyusut drastis, bahkan mereka meminjam banyak uang untuk kehidupan mereka yang mewah tanpa tahu kondisi perusahaan saat ini." Jelasnya.

Vyora terdiam, perusahaan keluarganya hancur? ekspresi wajahnya nampak tak terduga, bahkan Caelus begitu terkejut karena tiba-tiba saja Vyora tertawa terbahak-bahak. Dia bertepuk tangan dengan suara tawa yang melengking dan itu begitu mengerikan!!

"Aku memang sudah menduga hal ini pasti terjadi, nampaknya aku harus segera menghubungi orang kepercayaan ku. Mereka berhasil melakukannya haha!!" Senang Vyora yang bersandar pada sofa, dia benar-benar puas.

Akan tetapi, Caelus masih tidak mengerti dengan apa yang Vyora lakukan. Kenapa dia terlihat senang saat mendengar perusahaan keluarganya akan hancur? bukankah beberapa menit yang lalu Vyora ingin masuk kedalam perusahaan? lalu sekarang?

"Sebenarnya, keuangan menyusut itu bukan karena mereka. Tapi, karena aku yang mengambilnya atas nama mereka. Sebelum aku kecelakaan dan koma selama 1 tahun, aku sudah menduga hal ini pasti terjadi. Karena itulah aku menyuruh orang kepercayaan ku untuk mengambil uang sebanyak-banyaknya di perusahaan, mungkin setelah aku sadar nanti nama ku di perusahaan akan di hapuskan oleh mereka sehingga orang-orang tidak akan percaya jika uang tersebut beralih padaku secara perlahan. Apa kau paham?" Tanya Vyora setelah menjelaskannya panjang lebar.

Caelus diam, tentu saja dia diam! Bagaimana bisa Vyora merencanakan semua ini setelah berhasil merampok perusahaan ayahnya? dan lagi, hampir membuatnya bangkrut setelah satu tahun lamanya.

Caelus pikir, Vyora adalah wanita lemah yang tidak bisa menjaga dirinya dan akan terus bergantung pada Kariel, ternyata dia lebih licik dari dugaannya.

Vyora akan berpura-pura masuk kedalam perusahaan keluarganya, tapi mereka pasti menghalanginya dan membuatnya di blacklist dari daftar anggota keluarga yang akan bertanggung jawab atas perusahaan, dan itu memang tujuannya agar dirinya tidak terlibat saat perusahaan tersebut memiliki banyak hutang di mana-mana.

Pemikiran yang mengerikan dan itu berjalan selama hampir satu tahun lamanya, sangat luar biasa sekali!!

"Caelus, aku tidak tahu apa yang sedang kau pikirkan mengenai aku. Tapi, aku harap kau mau melatihku untuk bisa bela diri. Aku tidak mungkin selamanya bergantung padamu, aku bukan wanita seperti itu. Aku lebih suka berlindung pada diriku sendiri dari pada dilindungi oleh orang lain, aku tidak ingin merepotkan mu terlalu lama." Jelas Vyora penuh harap, dia bertatapan dengan Caelus yang tengah menatapnya juga.

"Baiklah, jika ada waktu senggang kita berlatih." Angguk Caelus.

Caelus pikir, Kariel terlalu meremehkan Vyora yang menurutnya sangat lemah dan tidak bisa melindungi dirinya sendiri dari marabahaya, tanpa Kariel sadari dia telah mengkhawatirkan anak harimau yang baru saja beranjak dewasa.

Dan dirinya, akan menciptakan seperti apa induk harimau yang ganas itu!! bahkan, dia bisa mengubah harimau menjadi serigala buas yang kelaparan!!

Ingin menjadi aktris

Pagi hari, Vyora terlihat cantik dengan dress pendek berwarna hitam yang membungkus tubuhnya dengan sempurna, bagian pinggang nya sangat ramping dan membentuk tubuhnya yang seksi. Bagian dadanya nampak menonjol dengan indah, rambut hitam panjangnya tergerai dengan sempurna. Tak lupa High heels yang terpasang dikakinya semakin menambah keseksian nya saat ini.

Caelus berdiri didepan Vyora yang baru saja keluar dari kamarnya, aroma segar dari mawar tercium sangat jelas oleh Caelus. Dia sedikit tak sadar saat melihat sosok Vyora yang begitu cantik dihadapannya, Vyora tersenyum pada Caelus.

"Ayo." Ajak Vyora dan Caelus mengangguk, mereka berjalan beriringan karena Vyora yang ingin berjalan di samping Caelus. Keduanya terlihat seperti pasangan kekasih, para pelayan yang melihatnya pun merasa seperti itu. Bahkan, Mecca nampak tercengang dan terang-terangan menatap Caelus penuh minat, sayangnya Caelus tidak pernah meliriknya sedikit pun.

Sungguh ironis nasib mu Mecca, haha!

"Kau mau kemana, Vyora!" Tanya nyonya Gloria dengan tegas, dia menatap tak senang pada Caelus yang nampak menatapnya datar.

"Aku akan pergi ke kantor, apa ada masalah?" Tanya Vyora malas.

"Apa? kau tidak bisa pergi ke sana sialan! semua harta waris perusahaan sudah menjadi milikku!" Marat Mecca yang bangkit dari tempat duduknya, dia benar-benar marah saat ini.

"Oh benarkah? aku akan memastikannya sendiri kalau begitu." Balas Vyora santai dan pergi begitu saja dengan santai.

"Sialan!!! kembali kau brengsek!!" Marah Mecca namun Vyora tak mendengar nya sedikit pun.

Mereka berdua benar-benar pergi dari sana, Vyora menghela nafas panjang setelah masuk kedalam mobil. Vyora memejamkan matanya penuh kelelahan, dia tidak tahu apa yang dia pertahankan disini, dan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

"Apa menurutmu aku harus merelakan rumah ini dan pergi dengan tenang?" Tanya Vyora pada Caelus.

"Melihat banyaknya kekayaan yang sudah kau ambil, seharusnya kau bisa pergi dengan tenang. Tapi, hal itu belum sempurna jika kau belum menghancurkan mereka ke dasar nya." Balas Caelus dengan tenang namun rencana nya benar-benar mengerikan.

"Kau benar, tapi aku ingin bersinar sekarang. Aku akan menghubungi paman terlebih dahulu..." Ucap Vyora dengan mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi Kariel.

"Halo paman." Sapa Vyora dengan tersenyum lebar.

"Vior? ada apa sayang? bagaimana kabarmu?"

"Aku baik-baik saja paman, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu." Jelas Vyora.

"Ada apa? Katakan saja, apa kau membutuhkan sesuatu?"

"Ya, aku ingin terjun ke dunia hiburan. Aku ingin menjadi bintang agar semua orang tahu bahwa aku memiliki kisah hidup yang menyedihkan!! terlebih, aku sangat tidak di sukai oleh kakek dan nenek. Aku merasa hidup sebatang kara sekarang, paman. Aku ingin memiliki kesibukan agar aku lupa dengan diriku yang menyedihkan ini." Jelas Vyora dengan menatap jari jari tangannya, suaranya sedikit parau.

"......."

Vyora tak mendengar balasan dari Kariel, apakah sambungan teleponnya terputus? tapi tidak, teleponnya masih tersambung. Lalu, kenapa pamannya tidak menjawab?

"Paman?" Panggil Vyora.

"Eum ya, Vior? kalau begitu kita bertemu sekarang. Kau dimana?"

"Aku di jalan bersama Caelus, paman dimana? biar aku yang datang menemui paman."

"Baiklah, datang saja kemari. Ke tempat biasa, Caelus pasti tahu." Balas Kariel.

"Baik."

Telepon nya terputus, Vyora menatap laki-laki di sampingnya yang begitu mencolok dengan kemeja hitamnya yang digelung sampai siku, urat-urat di tangannya benar-benar seksi!

"Paman bilang, datang saja ke tempat biasa." Ucap Vyora.

"Hmm." Balas Caelus yang hanya berdehem, Vyora kembali menyandarkan kepalanya dan menatap keluar jendela. Dia duduk termenung, Caelus sesekali meliriknya tanpa disadari oleh Vyora sendiri.

"Kau serius ingin menjadi aktris?" Tanya Caelus.

Vyora menatap nya, dan mengangguk. Terlihat yakin meskipun nampak tak bersemangat, sebenarnya apa yang terjadi?

"Kau baik-baik saja?" Tanya Caelus, Vyora menggelengkan kepalanya.

"Ada apa?" Tanya Caelus yang mulai tak nyaman, apa Vyora sakit?

"Nyeri saat datang bulan, ini sudah biasa." Balas Vyora dengan memegang perutnya, Caelus menatap perut Vyora namun tatapannya justru jatuh pada pahanya yang seksi.

Dengan cepat, Caelus memalingkan wajahnya dan berdehem untuk menetralkan detak jantung nya yang nampak berisik.

Mobil yang dikendarai oleh Caelus berhenti didepan restoran, Vyora menatapnya heran. Apakah pamannya ada di sana?

"Kau belum sarapan, setelah itu minum obat." Ucap Caelus yang keluar dari dalam mobilnya dan pergi begitu saja, Vyora menatap kepergian Caelus yang nampak gagah saat ini.

"Dia tampan sekali, bisa goyah hatiku jika terus bersamanya seperti ini." Gumam Vyora dengan meraba dadanya yang berdetak.

Setelah menunggu sedikit lama, Vyora melihat Caelus yang keluar dari restoran dengan membawa beberapa kantong makan di tangannya. Setelah itu dia masuk dan menyerahkan nya pada Vyora.

"Ini bubur dan beberapa sup untuk menghangatkan perutmu, mereka bilang ini baik untuk wanita yang sedang nyeri karena datang bulan." Jelas Caelus.

"Ahh ya, terimakasih." Senyum Vyora, dia segera membuka nya dan tercium aroma rempah dari makanannya. Terasa lembut dan enak, Vyora benar-benar menikmatinya.

Namun, rambutnya sedikit menghalangi kegiatan makannya. Hal itu disadari oleh Caelus, sebelah tangan Caelus memegang setir mobil dan sebelah lagi nya dia gunakan untuk memegang rambut Vyora yang tergerai.

Vyora terdiam, tindakan Caelus benar-benar manis. Meskipun hal sepele tapi itu berhasil membuat hatinya kalang kabut, kedua pipinya bersemu merah.

"Itu, apa kau mau? kau juga belum makan." Ucap Vyora dengan menyodorkan sendok bekasnya yang berisi bubur.

Caelus menatapnya sebentar sebelum akhirnya menatap kembali ke depan, namun mulutnya terbuka dan itu berarti dia menerimanya untuk disuapi oleh Vyora. Setelah itu Vyora terus menyuapi nya secara bergantian, tanpa mereka berdua sadari mereka makan di sendok yang sama.

"Sejak kapan kalian berteman? aku melihat paman nampaknya sudah tak segan padamu." Tanya Vyora penasaran, dia mengelap bibir Caelus dengan tisu karena ada sedikit noda bubur di sudut bibirnya.

"Eum, itu.... Ahh, cukup lama." Balas Caelus sedikit gugup.

"Benarkah? aku merasa aneh, kau seorang mafia. Kenapa kau mau menjadi bodyguard ku? kau pasti sangat kaya raya, apa alasan mu menerima semua itu? apa pamanku yang memaksa mu?" Tanya Vyora penasaran.

"Dia tidak memaksa, dia hanya mengatakan bahwa dia benar-benar takut kehilanganmu sehingga dia mempercayakan orang yang dia sayangi padaku untuk aku jaga. Awalnya, dia hanya menyuruhku untuk memantau mu saja, tapi hal itu tidak efesien karena di rumah, aku tidak tahu apa yang kau lakukan dan kau kerjakan sehingga aku mau melakukan hal ini." Jelasnya panjang lebar, ini pertama kalinya Vyora mendengar Caelus berkata sepanjang itu.

"Aku mengerti, jika kau membutuhkan sesuatu katakan saja padaku. Aku pasti akan membantu mu..." Senyum Vyora.

"Ya." Angguk Caelus.

Mereka berdua terus berbincang sampai ke tempat Kariel, sebuah Villa mewah yang ada di dekat hutan, suasana di sana sangat sejuk dan menenangkan.

"Paman." Panggil Vyora yang langsung berlari kecil kearah laki-laki yang memakai pakaian santai, dia tampan sekali.

Kariel segera memeluk dan mencium kening Vyora dihadapan Caelus, bahkan Kariel juga tak segan-segan menggandeng pinggang Vyora dan membawanya masuk kedalam Villa.

"Aku tidak senang dengan perasaan ini." Gumam Caelus dengan sorot mata yang datar dan tajam, dia menatap kepergian Vyora bersama Kariel yang terlihat seperti sepasang kekasih itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!