HELLO para reader's tersayang author 🥰🥰
Kembali lagi di karya author yang baru,semoga karya author dapat menghibur kalian semua.
Pertama-tama author mau minta maaf terlebih dahulu jika dalam cerita author gak sesuai dengan ekspektasi kalian dan juga author mau minta maaf kalo ada yang typo hehe.
author juga akan up saat waktu luang yah,jadi author gak nentu up-nya kapan hehe
Dan satu lagi WARNING!!!
Ada tindakan kekerasan harap bijak membacanya.
Jadi jika ada yang gak suka sudahin aja soalnya hati kalo dipaksakan menerima sesuatu yang tidak di takdirkan untuk kita itu sungguh menyakitkan huhuhu,kalo suka sialan baca sampe end yah.
Mohon bantu like,komen,dan subscribe karya author yah👉👈👉👈,love sekeboooonnn❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
cukup sekian saja silakan ready aja gak sih><
BYE BYE👋👋
HAPPY READING
"piala Diamond di berikan kepada peserta supermodel bernama........"ucap MC
"VALENCIA IRENE SITORUS!!"
Riuh tepuk tangan bergema seorang wanita dengan gaun putih bangkit dari tempatnya dan berjalan dengan angin dan juga tegas menuju podium.
"silakan sampaikan apa yang ingin nona Valencia ingin katakan"ucap MC.
Valen mendekat pada mikropon.
"Hidup dan mati berdampingan,berjuanglah semasih bisa berjuang"ucap Valen.
"untuk generasi yang akan datang,jangan ragu untuk bermimpi.capai lah dimana titik tertinggi yang kamu inginkan.hanya itu yang dapat saya sampaikan terimakasih"ucap Valen sambil tersenyum.
Valen tersenyum lalu turun dari podium sambil membawa piala Diamond di tangannya.
namun dari sekian banyak orang bertepuk tangan ada seorang yang mengepalkan tangannya dan Valen mengetahui siapa orang itu.
"mangsa sudah masuk perangkap" batin Valen sambil tersenyum tipis tak terlihat.
Saat Valen keluar dari tempat itu banyak penggemarnya yang menyerbunya namun di halangi oleh para bodyguard miliknya,Valen masuk ke dalam mobilnya.
"mansion"ucap Valen datar.
-
-
Sesampainya di mansion Valen melemparkan piala itu ke atas tempat tidurnya dan berjalan menuju toilet dan berkaca di wastafel.
"tersenyum memang mengerikan"ucapnya dingin.
Kring
Kring
"hm?"
"Queen seperti yang anda duga dia mengirim beberapa pembunuh bayaran ke mansion queen" ucap Seorang pria di sebrang sana.
"jalankan sesuai rencana"ucap Valen.
"Queen selamat atas kemenangan Queen mencapai piala Diamond" ucap pria itu.
"tidak peduli"ucap Valen.
"Bersiagalah di luar,kendorkan semua penjagaan dan biarkan mereka melambung di atas angin"ucap Valen.
"baik Queen " ucap pria itu.
Valen mematikan sambungan teleponnya,Valen keluar dari toilet dan berjalan menuju tempat tidurnya menunggu hadiah yang dia inginkan.
-
-
Tak butuh waktu yang lama yang di tunggu Valen akhirnya datang.
Seseorang menyebarkan serbuk tidur ke dalam kamar Valen.
Valen langsung tertidur lelap,15 orang berbaju hitam masuk.
"huh ternyata sangat mudah,katakan pada tuan Belkian dan nona sintha kita sudah mengepung mansion dan target sudah di ringkus"ucap salah satu orang berbaju hitam.
"dan infokan kepada semua pasukan pembunuh bayaran untuk mengepung tempat ini"ucap nya.
"datanglah sebanyak-banyaknya hadiah ku" batin seseorang yang tak lain adalah Valen yang ternyata pura-pura tertidur.
Tak berapa lama si klien akhirnya datang.
prok prok
"kalian kerja bagus,waktunya menyiksa wanita jalang ini.terimakasih ayah"ucap sintha.
"ahaha apapun untuk mu putri ku"ucap tuan Belkian.
"kerja kalian sangat bagus aku akan memberi upah yang sangat fantastis untuk kalian"ucap tuan Belkian.
"terimakasih tuan"ucap mereka.
"Valen,Valen waktunya kamu merasakan nikmatnya neraka yang akan ku berikan"ucap Sinta yang mendekat ke arah Valen dengan pisau di tangannya.
sintha mengelus wajah Valen dan ingin menggoreskan pisau itu kepala Valen namun tiba-tiba Valen membuka matanya dan dengan gesit mengambil pisau itu dan menancapkan nya di mata sintha dan mencabutnya
"aaagggrrr"teriak sintha
"wanita sialan,bunuh dia"ucap tuan Belkian sambil menghampiri putrinya yang meraung kesakitan.
Sedangkan Valen malah menjilati pisau itu dengan santai.5 pembunuh berlari ingin menikamnya namun dengan gesit Valen berpindah beberapa langkah di belakang pembunuh bayaran itu.
Crassss
Duk
Duk
Duk
duk
Duk
5 kepala menggelinding dan darah menciprat ke kasurnya juga ke gaunnya.
tuan Belkian membelalakkan matanya melihat aksi Valen yang tidak terbaca kecepatannya.
"hello tuan Belkian,lama tak jumpa sekarang kamu berjumpa dengan ku anak dari Sepasang suami istri yang pernah kamu bunuh"ucap Valen.
Tuan Belkian membelalakkan matanya.
"jadi kamu putri si brengsek yang menghilang itu??!"ucap Belkian.
"benar sekali,sekarang biar aku mengantar mu untuk bersimpuh di bawah kaki ayah dan ibu ku"ucap Valen menyeringai.
"bodoh amat,bunuh wanita itu"ucap tuan Belkian.
Valen menjentikkan jarinya dan munculnya banyak orang-orang berbaju hitam meringkus semua pasukan pembunuh bayaran.
seseorang mendekat ke arah Valen dengan nampan yang berisi sebuah katana.
"mari kita bermain paman dan juga saingan ku"ucap Valen menyeringai.
"aku lagi tidak ingin berbasa basi langsung saja"ucap velan berjalan mendekati Belkian dan juga sintha
Sassshhhhh
katana itu terayun dan menebas kepala Belkian dan juga kepala sintha,darah muncrat kemana-mana bahkan kini gaun putihnya berubah menjadi gaun merah karena darah.
"ahahahaha,lihat ayah ibu aku sudah mengirim mereka kepada kalian"ucap Valen tertawa.
Semua yang ada di sana hanya meneguk ludah kasar karena merasakan aura membunuh yang sangat kuat dari Valen.
"kembali ke markas dan bawa mereka pergi,hancurkan organisasi pembunuh bayaran yang berani-beraninya bermain-main dengan ku"ucap Valen
"baik Queen"ucap mereka
"ka-kamu Queen ROSE OF DEATH??!!ampuni nyawa kami"ucap pemimpin pembunuh bayaran.
"bawa mereka pergi"ucap Valen mengibaskan tangannya.
Valen duduk di kasurnya dan menatap ke arah sebuah foto yang di letakkan di atas nakas.
"ayah,ibu lihat anak mu sudah membalas mereka yang sudah membunuh kalian"ucap Valen datar
"ayah ibu aku uhuk uhuk uhuk"saat ingin mengucapkan sesuatu tiba-tiba seekor nyamuk malah masuk ke dalam mulutnya yang membuatnya sulit bernapas dan tenggorokan terasa panas.
"nyamuk sialan!hufff mungkin ini adalah takdir ku" batin Valen.
"tapi.....kenapa tidak memberiku kematian yang menantang,malah cara yang konyol seperti ini!! Jika aku bertemu dengan malaikat maut aku akan membunuhnya" umpat valen.
Perlahan Valen menutup matanya bersamaan dengan hembusan napas terakhirnya.
*******
sedangkan sekarang di sebuah kerajaan Luminus seorang belita berusia 4 tahun berambut berwarna violet Dangan warna mata senada,kulit seputih susu sungguh imut dan juga cantik namun takdir berkata lain,kini sang putri terbaring di dalam peti dengan tubuh kakunya.
"huhuhu yang mulia putri kenapa putri begitu cepat meninggalkan pelayan kecil ini"ucap seorang pelayan di dekat peti sang putri.
bahkan mirisnya di sana hanya ada pendeta agung,pelayan sang putri dan juga 2 orang prajurit.sang raja yang notabenya sebagai ayah pun tidak datang di saat penghormatan terakhir sang putri.
"waktunya Menutup peti sang putri"ucap pendeta agung.
Namun saat kedua prajurit ingin menutup peti tiba-tiba sang putri membuka matanya dan langsung bangkit berduduk.
Semua di Sana terkejut akan hal itu,sedangkan sang putri mengarahkan pandangannya ke segala arah.
"bukankah aku sudah mati??" batin si putri yang kini di dalam tubuhnya telah bersemayam jiwa Valencia Irene Sitorus.
"dimana ini,kenapa ada orang berpakaian aneh??apa mereka musuh??" batin valen.
"acu di man......"valen tidak jadi melanjutkan kata-katanya.
"ada apa dengan suara ku??" batin valen
TBC.
Saat sedang bingung si pelayan memberanikan diri mendekati sang putri.
"putri apakah putri Tidak apa-apa??"ucap pelayan itu.
"........."
Pelayan itu mendekat dan dengan segenap keberanian ia mengecek nadi Valen,pelayan itu membelalakkan matanya kerena merasakan nadi sang putri kembali berdenyut.
"putri masih hidup, syukurlah terimakasih dewa"teriaknya lalu memeluk sang putri.
Valen ingin menyingkirkan wanita aneh yang memeluknya itu namun tiba-tiba kepalanya terasa sakit kerena sebuah memori asing masuk ke dalam ingatannya.
"akkkhhhhh"teriaknya.
"putri!!!!"teriak si pelayan khawatir.
Pandangan Valen menjadi buram lalu dia pingsan tak sadarkan diri.
sekarang Valen berada di sebuah tempat yang serba putih bercahaya.
"CK dimana ini??"ucap Valen berdecak.
Ruangan itu tiba-tiba berubah menjadi danau tak berujung yang dapat di pijak.
Seorang wanita bersama seorang anak berusia 4 tahun berjalan mendekati Valen.
"nona Valencia maaf sudah menyeret mu kemari"ucap wanita itu.
"jelaskan"ucap Valen.
"sekarang kamu berada di dalam tubuh putri ku untuk mengantikannya,maaf yang harus membuat mu hidup menjalani semua ini.tapi ku mohon balaskan dendam putri ku beri dia keadilan"ucap wanita itu.
"apa kau kira aku barang yang di pindahkan sesuka mu??"ucap Valen dingin.
"maafkan aku"ucap wanita itu.
Belum menjawab tiba-tiba seseorang berjubah hitam sambil membawa sabit muncul.
"Valencia Irene Sitorus jalani lah kehidupan ke-2 mu ini,dewa memberi mu kesempatan"ucap orang berjubah hitam itu.
"ku tebak kau adalah malaikat maut"ucap Valen.
"100!!kau sangat pintar"ucap malaikat maut tersenyum bangga sambil membusungkan dadanya.
Wusss
dukgh
Jika malaikat maut tidak siaga pukulan Valen sudah mengenai wajahnya.
"gila kekuatan monster macam apa yang kau miliki"ucap malaikat maut sambil masih menahan serangan Valen dengan tongkatnya.
"kekuatan ini untuk membunuh pekerja tidak becus seperti mu"ucap Valen
"apaan sihh,aku sangat becus dalam bekerja"ucap malaikat maut
"huh. Benarkah,haruskah aku mencincang mu??seharusnya kau membuat ku mati karena di cincang bukan dengan tersedak nyamuk"ucap Valen dingin.
Saat ingin menyerang si malaikat maut tiba-tiba dua orang datang dan menghentikan Valen.
"Valen hentikan!!"ucapnya
"ayah,ibu"ucap Valen yang mengenal kedua orang itu.
Valen langsung berlari dan memeluk kedua orang tuanya itu
"ayah ibu,Valen merindukan kalian"ucap Valen.
"sayang kami juga merindukan mu"ucap sang ibu.
"ayah ibu bawa aku pergi bersama kalian"ucap Valen.
"sayang dengarkan ayah,jalani lah kehidupan mu sekarang karena sebenarnya di sini lah kamu seharusnya berada"ucap sang ayah.
"apa maksud kalian"ucap Valen.
"Valen ayah dan ibu minta maaf kepada mu,sebenarnya kau bukanlah anak kandung kamu"ucap si ibu.
"ahaha kalian mencoba membohongi ku??"ucap Valen.
"maaf tapi ini kenyataannya sayang"ucap si ayah.
"huh,lalu siapa orang tua ku??"ucap Valen.
Kedua orang tua angkatnya itu menoleh ke samping dan membungkuk hormat kepada wanita tadi.
"yang mulia ratu kami berhasil melindungi nyawa tuan putri dan melatihnya"ucap si ayah.
"terimakasih panglima Kevin, Karina"ucap ratu.
"kalian??apa maksudnya?"ucap Valen.
Wanita tadi berjalan mendekati Valen dan menggenggam tangan Valen.
"aku adalah ibu mu,aku sengaja mengirim jiwa janin ku ke masa depan.maafkan aku putri ku"ucap ratu
Lelehan bening mengalir dari pelupuk mata Valen,ini pertama kalinya ia menangis setelah kematian kedua orang tua nya.
GREP
"maafkan ibu sayang,ibu melakukan ini semua demi kebaikan mu"ucap ratu.
"hiks bisa kau menjelaskan alasan sebenarnya??"ucap Valen terisak.
"sayang ibu tidak bisa menjelaskan nya dengan detail kerena waktunya tidak cukup"ucap Ratu.
"maksudnya??"ucap Valen.
"kami di sini hanyalah roh yang sudah meningal"ucap ratu.
"jadi alasan aku memindahkan mu ke masa depan Yati agar membentuk mental dan fisik mu untuk menanggung berkah dewa,oleh karena itu aku mengorbankan nyawa ku untuk mentransfer kau dan 2 panglima ke masa depan,namun aku tidak menyangka mereka juga meningal"ucap Ratu.
"valentine sekarang sudah waktunya bagi mu kembali"ucap Ratu.
"maaf memberi mu kenangan yang pahit,bahagialah di kehidupan kedua ini,jangan lagi bersedih"ucap ratu dengan tubuhnya mulai menghilang sedikit demi sedikit menjadi debu.
"ahh maaf sepertinya waktunya sudah habis kita harus berpisah putri ku"ucap ratu.
"waktu akan memberitahukan mu kebenaran semuanya"ucap ratu tersenyum.
"hiks jika itu kebenarannya izinkan aku memeluk mu untuk terakhir kalinya??"ucap Valen
"kemarilah putri ku"ucap ratu merentangkan tangannya
Dengan cepat Valen memeluk erat tubuh sang ratu yang perlahan menghilang,ayah ibu kemarilah aku juga ingin memeluk kalian"ucap Valen kepada dua panglima.
"kami tidak panta...."belum selesai mereka berkata-kata Valen sudah menubruk memeluk mereka
"terimakasih"ucapnya.
Akhirnya semuanya hilang menjadi debu dan meninggalkan Valen bersama dengan malaikat maut.
Valen menyeka air matanya dan kemudian menatap tajam kepada malaikat maut.
"apa yang kau lihat lagi???!"ucap Valen dingin.
"wanita menyeramkan,kenapa dewa harus memilih dia sih"ucap malaikat maut
"aku akan mencincang kau"ucap Valen
"aku akan memberikan ingatan valentine palsu kepada mu,selamat menjalani kehidupan mu byee"ucap malaikat maut lalu menjentikkan jarinya Yanga membuat Valen kembali ke raganya sebelum Valen mengamuk.
-
-
Kini Valen membuka matanya hal yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit kelambu.
Valen mendudukkan dirinya dan mengangkat tangannya yang berubah menjadi mungil.
"sungguh malaikat maut ingin secepatnya ku bunuh"gumam Valen dingin.
"huff malang sekali nasib raga ku ini"ucap Valen.
Mau tak mau Valen harus menerima kenyataan tentang dirinya yang ternyata bernama valentine de Luminus.
"aku akan membunuh orang yang berkedok ayah itu"gumam Valen.
"masa iya aku mati dia gak datang"gumam valen
Cklek.
seorang pelayan aneh tadi masuk dengan membawa nampan.
"putri akhirnya putri bangun"ucapnya.
Pelayan itu meletakkan nampan berisi makanan dan dengan cepat memeluk sang putri.
"pelayan ini sungguh khawatir dengan putri"ucapnya sambil memeluk erat Valen.
"le-lepaskan aku,ka-kau ingin membunuhku,ini sangat se-sesak"ucap Valen.
"ahhh maafkan pelayan ini putri"ucap pelayan itu lalu menjauh dari Valen dan kemudian bersujud di lantai.
Valen menghela napas lega dan kemudian memandang pelayan itu.
"kalau tidak salah dia leticia pelayan pribadi anak kecil ini" batin Valen.
"bangun lah leti"ucap Valen.
"terimakasih putri"Leti si pelayan.
"Leti aku ingin makan,aku sangat lapar"ucap valen.
"saya sudah membawakan makanan untuk putri"ucapnya lalu mengambil nampan yang berisi makanan dan memberikannya kepada Valen.
"Leti apa kau yakin??"ucap Valen menatap bubur di depannya.
"ehh memang kenapa putri??"ucap Leti
"lupakan"ucap Valen lalu mulai memakan bubur itu namun sedetik kemudian Valen melepeh bubur itu.
TBC
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!