NovelToon NovelToon

Transmigrasi Ke Raga Istri Ceo

Bab 1

Tepat jam sebelas malam Ranti baru pulang dari tempat kerjanya, di sebuah restoran mewah yang tak jauh dari rumah kontrakannya. Di restoran itu Ranti hanya bekerja sebagai pencuci piring, Ranti bekerja di restoran itu mulai jam satu siang, dan pulang jam sebelas malam.

Ranti sama sekali tidak takut meskipun berjalan di tengah malam seorang diri, mungkin karna sudah menjadi kebiasaannya, selain itu Ranti juga memiliki sabuk hitam yang mana semakin membuatnya tidak merasa takut jika ada orang yang ingin berbuat jahat padanya.

Lima belas menit kemudian Ranti sudah tiba di kontrakannya, dia langsung merebahkan tubuhnya yang sudah terasa sangat lelah.

'' Huh,, kapan ya aku banyak duit '' gumam Ranti menatap langit langit kamarnya.

'' Perasaan kerja udah tiap hari, tapi kemana coba uangnya '' gerutu Ranti.

Lalu seperti yang di lakukannya saat akan tidur, Ranti membaca novel yang ia beli dari sisa uang gajinya, karna Ranti sangat suka sekali mengoleksi novel novel tentang cinta romantis antara Ceo dan istrinya, untuk melancarkan haluannya.Tanpa terasa Ranti mulai masuk ke alam mimpinya, dan novel yang ia baca masih dalam ke adaan terbuka.

Ranti yang sangat terlelap tidak tahu, jika di luar sangat ramai karna dapur tetangga kontrakannya terbakar dan mengenai kontrakannya. Ranti mulai sadar saat merasakan hawa di kamarnya sangat panas, dan saat membuka kedua matanya betapa terkejutnya saat melihat api besar di depan matanya.

'' Anjirr,,, siapa yang membakar kontrakan gue! '' seru Ranti panik, lalu dia bergegas turun dari ranjang.

Uhukkk

Uhukkk

Uhukkk

'' Woe,,,!! Tolongin gue !! '' teriak Ranti sembari berusaha membuka pintu kamarnya, namun karna terlalu panik membuatnya kesulitan untuk membukanya.

Setelah berusaha sekuat tenaga akhirnya Ranti bisa membukanya, namun naas saat baru keluar dari kamarnya, Ranti kejatuhan kayu dari atas langit langit rumahnya, dan berakhir tubuhnya terbakar karna tidak bisa melarikan diri.

Di rumah sakit besar kota, seorang wanita muda mengerjapkan kedua matanya, setelah tidak sadarkan diri selama empat hari lebih, karna kecelakaan mobil yang di alaminya.

'' Ughh,,, dimana gue, apa sudah berada di surga '' gumam wanita itu saat melihat warna putih di atasnya, lebih tepatnya langit langit kamar rumah sakit.

Saat berusaha bangun wanita itu meringis menahan nyeri di bagian kepalanya, dan perlahan wanita itu mengangkat tangannya untuk menyentuh kepalanya yang di balut perban.

'' Hais,,,, ternyata gue berada di rumah sakit, gue kira gue udah metong '' gumam wanita itu melihat jarum infus di punggung tangannya, namun sedetik kemudian wanita itu membelalakkan kedua matanya, saat melihat tangannya yang baik baik saja.

'' Anjir,,,!!, bukannya tubuh gue terbakar yak,, ini kenapa kulit gue malah baik baik saja, makin mulus malahan '' pekik Wanita.

Karna penasaran wanita itu turun dari brangkar, lalu berjalan ke kamar mandi sembari menenteng selang infusnya. Dan betapa terkejutnya wanita itu saat melihat wajahnya di dalam cermin.

'' Anjir,,,,!! Ini wajah siapa?! '' seru wanita itu yang tak lain adalah Ranti dengan raga yang berbeda.

Ranti sangat terkejut melihat wajahnya yang berubah seratus delapan puluh derajat lebih sangat cantik meskipun dahinya di balut perban, tak hanya wajahnya saja yang berubah, bahkan postur tubuhnya juga berubah, lebih langsing daripada tubuhnya sebelum terbakar api, dan juga kulitnya yang amat sangat mulus dan putih seperti susu, berbeda dengan kulitnya sebelumnya yang coklat.

'' Sebenarnya ini wajah siapa?, bahkan aku tidak mengenali wajah ini '' gumam Ranti.

Beberapa detik kemudian saat tatapannya masih fokus di depan cermin, tiba tiba Ranti di buat terkejut saat melihat wanita cantik muncul di belakangnya.

'' Siapa,, loe '' seru Ranti sedikit gemetar, karna Ranti paling takut dengan makhluk halus, sedangkan wanita di depannya posisinya berada di udara.

'' Hai,, Ranti, kenalkan namaku Roseline, pemilik raga yang sekarang kamu tempati '' sapa wanita yang bernama Roseline dengan tersenyum lembut.

Ranti yang terkejut karna Roseline mengatakan jika pemilik raga yang ia tempati, dia langsung berbalik menoleh ke cermin, dan benar saja wajahnya sama dengan wajah wanita yang bernama Roseline.

Sedangkan Roseline tersenyum melihat ekspresi Ranti yang terkejut sekaligus kebingungan.

'' Ranti '' panggil Roseline.

Ranti langsung menoleh, mulutnya terdiam karna otaknya masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi, kenapa jiwanya bisa berada di raga milik orang lain.

'' Ros,,, Roseline,, apa loe bisa menjelaskan ini semua, kenapa bisa gue menempati raga lo '' ujar Ranti.

Roseline mengangguk. '' Sebnarnya kita bertukar tubuh, hanya saja tubuhmu yang terbakar sudah tidak bisa di selamatkan lagi '' tukas Roseline membuat Ranti terkejut.

'' Ja,, jadi tubuh gue di sana sudah menjadi mayat ?'' tanya Ranti yang di angguki oleh Roseline.

'' La,, lalu, bagaimana dengan lo, bukannya kata lo kita bertukar tubuh ?'' tanya Ranti.

'' Benar, kita memang bertukar tubuh, tapi jiwaku sudah tidak bisa kembali lagi, karna aku sudah pernah mencoba masuk ke dalam ragamu namun tidak bisa, mungkin karna aku sudah tidak punya keinginan lagi untuk hidup '' sahut Roseline dengan kepala tertunduk.

'' Lah,, emangnya kenapa, kenapa loe tidak punya keinginan hidup lagi?'' tanya Ranti keheranan.

'' Karna aku sudah lelah untuk berjuang mendapatkan cinta suamiku '' jawab Roseline.

Ranti terbengong mendengar jawaban Roseline, pasalnya dia belum tahu rasanya berjuang tentang percintaan, karna selama hidupnya yang ada di otaknya hanya uang uang dan uang, bahkan dia berhayal memiliki suami Ceo bukan karna keromantisannya, tapi karna uangnya agar dia tidak lelah banting tulang lagi.

Ranti tersenyum sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia tidak tahu harus berpendapat seperti apa pada Roseline.

'' Memangnya sesakit itu ya jika tidak mendapat cinta suami?'' tanya Ranti pelan.

'' Hem '' Roseline menganggukkan kepalanya.

'' Lalu sekarang bagaimana?, raga loe sudah gue tempati '' tanya Ranti.

'' Terserah kamu, karna ragaku sudah jadi hak kamu sekarang '' sahut Roseline tersenyum.

'' Jadi tidak apa apa ya, kalau misalnya gue minta cerai ama suami lo itu ?'' tanya Ranti.

Roseline menggelengkan kepalanya. '' Kamu tidak bisa meminta cerai, kecualiku suamiku sendiri yang akan menceraikanmu '' tukas Roseline yang seketika membuat Ranti meradang.

'' Suami lo itu memang brengsek ya, kalau tidak cinta sama lo ,kenapa tidak di ceraikan saja coba '' geram Ranti.

Roseline hanya tersenyum, bahkan dirinya juga tidak tahu kenapa suaminya tidak mau menceraikannya, jika memang tidak pernah mencintainya.

'' Tapi, ngomong ngomong, apa alasan suami lo tidak cinta sama lo?, atau karna kalian menikah karna perjodohan '' tanya Ranti penasaran.

'' Kita memang menikah karna perjodohan, dan selain itu suamiku mempunyai wanita yang dia cintai, bahkan keduanya juga sempat bertunangan '' jawab Roseline.

'' Lah, kenapa tidak menikah dengan tunangannya, kenapa malah di jodohkan sama lu ?'' tanya Ranti lagi keheranan.

'' Setahun yang lalu, wanita itu menjadi salah satu korban kapal pesiar yang tenggelam, sedangkan suamiku bisa menjadi pemimpin keluarga jika dia sudah menikah, dan mau tak mau kakeknya menjodohkannya denganku karna kebetulan kakek kami berteman dia juga menyetujuinya, dan kami menikah setelah tiga bulan insiden itu '' jawab Roseline.

'' Jadi dia menyetujui pernikahan itu karna Tunangannya meninggal '' tukas Ranti.

'' Mungkin, tapi sampai saat ini kami belum tahu wanita itu sudah meninggal atau belum, karna jasadnya belum di temukan '' sahut Roseline.

'' Wah,,,gue yakin jika ternyata wanita itu masih hidup, udah pasti raga loe di depak '' tukas Ranti.

Roseline tersenyum. '' Mungkin benar yang kamu katakan, lalu apa yang akan kamu lakukan, jika kamu di depak oleh suamiku ?'' tanya Roseline.

'' Ya tentu minta kompensasi lah '' sahut Ranti sarkas yang mana membuat Roseline tersenyum, dia yakin jika Ranti tidak akan sakit hati dengan sikap suaminya, karna otak Ranti yang penuh dengan uang uang dan uang, sedangkan suaminya memang selalu memberinya uang dengan jumlah yang tak terkira.

'' Kamu tenang saja, kalau masalah uang, suamiku tidak pelit sama sekali '' ujar Roseline.

'' Ya syukurlah kalau begitu '' sahut Ranti tersenyum senang, bahkan kedua matanya sudah berbinar membayangkan mempunyai uang banyak tanpa harus bekerja siang malam.

Bab 2

Kini Ranti sudah kembali ke atas brangkar, dia sudah bisa menerima takdirnya yang menempati raga milik Roseline.

'' Huh,, tidak rugi juga sih masuk di raga Roseline, mana dia cantik bet dah '' gumam Ranti senyam senyum sendiri, di tambah dia tahu jika suami Roseline seorang pria kaya yang tidak pelit uang pada Roseline, sudah pasti nanti dia akan sangat bahagia.

'' Ini nih,, yang di sebut hayalan jadi kenyataan, tapi sayangnya tidak di cintai suami '' gumam Ranti tapi tak membuatnya merasa cemas, karna dia tidak perduli meskipun suami Roseline tidak mencintai raga yang di tempatinya, asalkan transferan lancar pikirnya.

Ceklek

Ranti atau Roseline menoleh saat pintu ruang rawatnya di buka, dan melihat pria muda yang berpakaian khas dokter masuk ke ruangannya dengan langkah sedikit lebar.

'' Rose, kamu sudah sadar '' ucap pria itu memegang kedua bahu Ranti atau Roseline.

(Aku ganti jadi Roseline ya, agar tidak bingung )

'' I,, iya dokter, saya sudah sadar '' jawab Roseline sedikit kaku, karna terpana akan ketampanan pria di depannya.

" Astaga naga ,,,, tampan sekali dokter ini " batin Roseline menatap tanpa kedip pria di depannya.

Sedangkan pria yang di panggil dokter oleh Roseline itu terkejut, pasalnya ini pertama kalinya Roseline memanggilnya dokter, karna biasanya selalu memanggil namanya Aiden tanpa embel embel dokter.

'' Rose, kamu tidak ingat aku siapa? '' tanya Aiden.

Roseline menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Aiden menghela nafasnya. '' Berbaringlah, aku akan memeriksa kondisi kamu '' ujar Aiden dan Roseline langsung berbaring.

'' Roseline, namaku Aiden, aku sahabat suamimu '' ucap Aiden yang mendiagnosis jika Roseline mengalami amnesia karna benturan di kepalanya.

'' Apa!!, lo sahabat suami gue !! '' pekik Roseline membuat Aiden terkejut.

'' Kamu bicara apa Rose, lo, gue itu apa ?'' tanya Aiden yang mana membuat Roseline gugup, pasalnya sekarang dia di luar Negri, sedangkan perkataan yang ia ucapkan adalah bahasa asal Negaranya Indonesia.

" Astaga Ranti, sekarang loe harus terbiasa bicara dengan bahasa Negara sini, jangan sampai mereka curiga " batin Roseline merutuki kebodohannya.

Dan untung saja jiwa Ranti adalah gadis yang memiliki otak cerdas, jadi tidak membuatnya kesulitan untuk berbicara menggunakan bahasa Negara yang ia tempati saat ini.

'' Tidak, tidak bicara apa apa '' tukas Roseline.

Aiden menghela nafasnya. '' Ya sudah kamu istirahat saja, aku akan memberi kabar pada orang di mansion kamu, jika kamu sudah sadar '' ucap Aiden yang di angguki oleh Roseline.

Roseline bernafas lega , setelah Aiden keluar dari ruang rawatnya.

'' Huh,, ''

'' Njirrr,,, sahabat suami Roseline ini tampan juga ya '' gumam Roseline.

'' Jadi penasaran deh, suami Roseline setampan apa '' gumamnya lagi sembari mencoba membayangkan wajah suami Roseline, namun sedetik kemudian Roseline langsung menggelengkan kepalanya.

'' Tidak tidak,,, percuma punya suami tampan, kalau tidak sayang istri, untung saja kata Roseline suaminya tidak pelit prihal uang, jadi setidaknya masih lumayan dah '' gumam Roseline lagi.

Roseline tersenyum sendiri, karna sudah tidak sabar untuk memegang uang banyak di tangannya, tanpa harus bekerja siang dan malam yang mana membuatnya kelelahan setiap hari.

Sedangkan di pesisir pantai berdiri seorang pria yang memiliki tubuh gagah perkasa, dengan otot otot tangannya yang terlihat menonjol dari balik lengan kemejanya, pria itu tengah menghisap nikotin di sela sela jarinya, dengan mata elangnya yang terus menatap lurus ke arah air laut.

'' Tuan William, Nona Roseline sudah sadar '' ucap seorang pria yang berdiri tak jauh darinya.

'' Hem '' sahut pria itu acuh, bahkan terdengar seperti tidak perduli sama sekali dengan kabar yang ia dengar.

William adalah suami Roseline, keduanya menikah sudah sejak delapan bulan yang lalu, namun selama menikah William sama sekali tidak pernah perduli dengan Roseline, karna bagi William memberikan jatah bulanan pada Roseline itu sudah cukup.

Karna sampai saat ini hati William masih di penuhi dengan nama tunangannya Audry, yang entah sekarang masih hidup atau sudah mati, karna sudah berbagai cara William lakukan untuk mencari tubuh Audry yang menjadi korban tenggelamnya kapal pesiar, namun hingga sampai berbulan bulan lamanya tidak membuahkan hasil apapun.

Dan kini yang bisa William lakukan saat merasakan rindu pada Audry, maka dia akan berdiam diri di pesisir pantai, entah itu pagi, siang, sore, ataupun malam, jika rasa rindu itu sudah tiba maka William akan pergi ke pantai seperti malam ini.

Bahkan kabar tentang istrinya yang sudah siuman sejak beberapa hari lalu tidak sadarkan diri, tidak mampu mengecoh rasa rindu William pada Audry.

Tepat jam satu malam William memutuskan untuk pulang.

'' Bagaimana keadaan wanita itu ?'' tanya William yang entah kenapa tiba tiba penasaran tentang Roseline, padahal sebelum sebelumnya William sama sekali tidak perduli apapun tentang Roseline, bahkan saat mendapat kabar jika Roseline mengalami kecelakaan tunggal pun William sangat acuh, dan memilih melanjutkan perjalanannya ke luar negri, untuk melihat bisnis yang di bangunnya di luar negri.

'' Tuan Aiden bilang, Nona Roseline mengalami amnesia '' jawab pria yang sedang mengemudi, yang tak lain adalah asisten sekaligus orang kepercayaan William, yang bernama Hans.

William sedikit tersentak mendengar jika Roseline mengalami amnesia. '' Ck, apa benar dia amnesia '' gumam William yang sama sekali tidak percaya, karna selama ini yang ia tahu, Roseline akan melakukan berbagai cara untuk mencari perhatiannya, bahkan William mengira kecelakaan yang di alami oleh Roseline hanyalah rekayasa yang di buat oleh Roseline sendiri untuk mendapatkan perhatiannya.

'' Ke rumah sakit '' ucap William datar.

Hans terkejut dia tidak percaya mendengar Tuannya meminta pergi ke rumah sakit, padahal Hans sudah menebak jika Tuannya pasti tidak akan perduli dengan apapun yang di katakannya tentang Nona Mudanya, namun siapa yang mengira kini Tuannya meminta pergi ke rumah sakit.

'' Baik Tuan ''

Hans segera membelokkan kemudinya menuju rumah sakit besar kota, rumah sakit milik keluarga Aiden, yang kini di pimpin oleh Aiden sendiri.

Tak butuh waktu lama kini William sudah tiba di rumah sakit, dia segera masuk dan menuju ke ruangan tempat dimana ruang kerja Aiden berada.

Kedatangan William di rumah sakit tak begitu membuat suasana heboh, mungkin di karnakan hari sudah larut malam, jadi keadaan rumah sakit tidak seramai di siang hari, hanya ada beberapa petugas yang sedang piket yang berlalu lalang.

Ceklek

Aiden yang sedang membaca data data pasien mendongak, dan melihat sahabatnya dengan wajah datarnya melangkah ke arahnya lalu duduk tepat di sebrang meja kerjanya.

'' Aku kira siapa masuk ke ruanganku malam malam begini '' ujar Aiden menutup map yang di pegangnya lalu di letakkannya ke dalam laci di bawah meja.

'' Kamu yakin wanita itu amnesia ?'' tanya William tanpa basa basi.

Kini Aiden tahu alasan kedatangan sahabatnya yang tidak seperti biasanya. Karna sejak dulu William tidak pernah menemuinya di rumah sakit, William hanya akan menelfonnya jika sesuatu terjadi dengannya ataupun keluarganya termasuk Audry.

'' Kamu meragukan kemampuanku ?'' tanya Aiden balik.

'' Ck, tinggal jawab saja '' decak William.

'' Benar, benturan di kepalanya, yang membuatnya amnesia '' tukas Aiden.

'' Jadi dia tidak ingat apapun '' ujar William dengan ekspresi datarnya.

'' Hem, benar, dia hanya ingat jika namanya Roseline itu saja '' sahut Aiden.

William menyunggingkan senyumnya amat sangat tipis. '' Baguslah, setidaknya dia tidak membuatku muak '' tukas William lalu berdiri dari duduknya dan melenggang pergi begitu saja.

Aiden hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sikap sahabatnya, yang sama sekali tidak perduli dengan kondisi istrinya.

Bab 3

Hari ini Roseline sudah di perbolehkan pulang, setelah di nyatakan kondisi tubuhnya sudah baik baik saja.Roseline pulang di jemput oleh kepala pelayan mansion serta supir, sedangkan William sama sekali tidak muncul, yang mana membuat Roseline sedikit penasaran akan sosok William, karna sampai saat ini dirinya belum tahu seperti apa rupa suami pemilik raga yang ia tempati.

'' Nona Muda, silahkan masuk '' ucap kepala pelayan membuka pintu mobil untuk Roseline.

Kedua mata Roseline langsung berbinar, saat melihat si kepala pelayan mempersilahkannya masuk ke dalam mobil merek lexus.

" Njirrr,,, ini beneran gue naik mobil lexus " batin Roseline yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

Karna ini baru pertama kalinya jiwa Ranti melihat mobil lexus tepat di depan matanya, dan beruntungnya lagi dirinya akan menaiki mobil mewah itu.

Roseline langsung di buat kagum saat mendudukkan bokongnya di kursi mobil, yang terasa sangat nyaman apa lagi dirinya hanya duduk seorang diri di jok belakang, karna seumur umur dirinya mentok naik mobil angkutan, yang selalu berdesak desakan dengan penumpang lain, bahkan kadang dirinya mendapat tempat duduk di bagian pintu, yang mana dirinya harus berpegangan dengan kuat agar tidak jatuh saat angkutannya melaju.

'' Paman, siapa nama Paman ?'' tanya Roseline memajukan tubuhnya ke depan.

Kepala pelayan tersenyum, dia sudah mendengar prihal tentang Nona Mudanya yang mengalami amnesia.

'' Nama saya Robert Nona, saya kepala pelayan mansion '' jawab kepala pelayan Robert, dan Roseline mengangguk anggukkan kepalanya.

'' Paman Robert sudah tahu kan kalau saya amnesia ?'' tanya Roseline lagi.

'' Iya Nona, saya tahu '' jawab kepala pelayan Robert.

'' Jadi saya minta tolong, nanti bantu saya untuk berkenalan dengan orang orang yang tinggal di mansion, karna saya benar benar tidak ingat semuanya '' tukas Roseline pura pura, meskipun kenyataannya dirinya memang tidak mengenal siapapun saat ini, bahkan seperti apa sikap sosok Roseline saja dirinya juga tidak tahu, apakah lemah lembut atau seperti dirinya yang suka ceplas ceplos kalau bicara.

Kepala pelayan Robert menganggukkan kepalanya.'' Baik Nona, saya akan membantu anda ''

Roseline yang baru keluar dari dalam mobil, di buat menganga melihat bangunan besar nan megah yang berdiri tepat di depannya, Roseline masih tidak menyangka jika dia akan tinggal di tempat yang terlihat seperti istana menurutnya.

'' Mari Nona '' ujar kepala pelayan Robert, Roseline menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah kepala pelayan yang masuk ke dalam mansion.Roseline semakin di buat kagum, saat melihat betapa megah serta indahnya interior di dalam mansion.

" Ya Tuhan,,,, ini beneran gue akan tinggal di sini " batin Roseline yang masih tidak percaya dengan apa yang terjadi dengannya.

Roseline terus mengikuti kepala pelayan Robert, yang melangkah menaiki anak tangga menuju ke lantai dua. Roseline yang masih terkagum kagum dengan kemewahan bangunan mansion, sampai membuatnya tidak sadar jika langkah kepala pelayan Robert berhenti tepat di depan pintu kamar yang menjulang tinggi.

'' Nona, ini kamar anda '' ucap kepala pelayan Robert sembari membuka pintu kamar di depannya, yang seketika membuat kesadaran Roseline kembali.

'' Oh, iya '' sahut Roseline, lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar, namun baru sampai di ambang pintu, Roseline langsung di buat tercengang melihat kamar yang menjadi miliknya.

'' Wahh,,, luas sekali kamarnya, bahkan luasnya hampir sama dengan rumah kontrakan gue '' gumam Roseline yang berjiwa Ranti, gadis muda yang berjiwa miskin.

'' Maaf Nona, anda biacara apa '' tukas kepala pelayan Robert membuat Roseline terkejut, dan langsung menutup mulutnya rapat rapat.

Roseline membalikkan badannya, menghadap kepala pelayan Robert yang berdiri di belakangnya.

'' Tidak ada Paman, saya tidak bicara apa apa '' ujar Roseline dengan tersenyum konyol.

Kepala pelayan Robert mengangguk anggukkan kepalanya. '' Baiklah Nona, kalau begitu anda silahkan istirahat, saya pamit ke bawah dulu '' tukas Kepala pelayan Robert.

'' Baik Paman, silahkan '' timpal Roseline.

Setelah kepala pelayan Robert pergi, Roseline langsung menutup kamarnya dan tak lupa mengincinya dari dalam.

'' Anjirrr,,,,, ini beneran kamar gue !! '' pekik Roseline kegirangan.

Roseline melihat kasur king size yang berada di tengah tengah kamar, dan dia langsung berlari ke arah ranjang dan melompat ke atasnya.

Brukk

'' Wahhh,,, empuk sekali, jadi seperti ini kasur orang kaya, gak kayak kasur gue keras kayak lantai '' tukas Roseline sembari melompat lompat di atas kasur.

Tak cukup di buat kagum dengan kasur, kini kedua mata Roseline kembali di buat berbinar saat melihat ruangan yang tak terlalu besar, dan di dalamnya di penuhi dengan pakaian, sepatu dan juga tas yang tertata rapi.

Roseline langsung turun dari atas ranjang, dan berlari ke ruangan walk in closet.

'' Njirr,,, ini baju baju Roseline, banyak bat dah,, mana bagus bagus semua '' ucap Roseline menyentuh deretan baju baju miliki raga Roseline.

Dan kedua mata Roseline kembali di buat berbinar, saat melihat deretan make up mahal yang tertata rapi di atas meja rias.

Namun kedua mata Roseline di buat menyipit, saat melihat foto kecil di samping tatanan make up, yang di bingkai dengan figura yang sangat indah.

Perlahan Roseline mengambil bingkai foto itu. '' Jadi ini suami Roseline, hem,,, ternyat tak kalah tampan dari dokter Aiden '' gumam Roseline menatap foto pernikahan Roseline dan William.

Dan dari foto itu Roseline yang berjiwa Ranti, sudah bisa menilai jika William sama sekali tidak suka dengan pernikahannya, karma melihat raut wajah William yang sangat datar.

Roseline yang hendak meletakkan kembali bingkai foto itu ke atas meja di urungkannya, lalu dia membuka laci di bawah meja rias, dan meletakkan bingkai itu ke dalam sana.

'' Lebih baik di sembunyikan, karna sekarang jiwa yang berada di tubuh ini bukan Roseline lagi tapi gue, jadi gue ogah majang foto yang tidak ada hubungannya sama gue '' gumam Roseline tersenyum.

Setelah puas mengelilingi kamarnya, Roseline kini berbaring di ranjang king sizenya, karna meraskan tubuhnya yang mulai kelelahan, mungkin karna efek kecelakaan mobil yang di alaminya, dan juga Aiden memperingatinya agar tidak dulu beraktifitas yang membuatnya lelah, agar tubuhnya benar benar pulih.

Tak butuh waktu lama kini kedua mata Roseline sudah terpejam dan masuk ke alam mimpinya, mungkin karna ranjang yang ia tempati terlalu nyaman untuk tubuhnya, hingga membuatnya tidak butuh waktu lama untuk terlelap.

Sedangkan di sebuah perusahaan besar di pusat kota tepatnya di ruangan Ceo, bingkai foto yang di pajang di atas meja kerja William sangat berbeda dengan bingkai foto di kamar Roseline, jika dikamar Roseline bingkai foto pernikahan keduanya, maka di meja kerja William adalah bingkai foto Audry, wanita yang di cintainya sekaligus tunangannya, dan tentunya jiwa Roseline dulu tahu akan hal itu, namun jiwa Roseline tidak bisa berbuat apa apa, dan hanya bisa menerimanya dengan perasaan cemburunya.

'' Tuan ''

'' Hem '' sahut William tanpa menatap orang yang berdiri di sebrang meja kerjanya.

'' Nona Roseline sudah pulang ke mansion '' ujar asisten Hans, yang membuat gerakan jari jemari William yang sedang membubuhkan tandatangannya di berkas perusahaan terhenti sejenak, lalu melanjutkan kembali pekerjaannya, tanpa mengeluarkan sepatah katapun dari bibirnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!