NovelToon NovelToon

Pacar Posesif

perpindahan kerja

Akira nampak kesal tapi juga senang saat dia tau perpindahan kerjanya FM Corp, dimana dekat dengan tempat kosnya. Hanya saja dia bingung, karena itu tempat baru baginya. "Bagaimana ini, aku harus beradaptasi lingkungan baru lagi huftttt...." pikirnya.

Pagi jam 06.00, Akira mengerjap kan matanya "hari ini harus berangkat lebih awal" batinnya.

Setelah semua serasa sudah siap, Akira segera kluar dan menyetir motornya. "Sudah sampe", gumam Akira. Kakinya melangkah ke tempat kerja baru, saat masuk ke dalam Akira tanpa ba-bi-bu langsung menaruh tas tapi saat hendak ke ruang kerja dia tidak lupa merapikan baju dan makeup nya. Di tempat make up ada beberapa rekan kerja kaum hawa melihat dengan tatapan yang ambigu. entahlah dia cuek dan pura-pura tidak mau tau, karena niatnya cuma kerja. "Biar saja, toh aku tidak minta makan mereka" gumamnya.

Akira langsung masuk ke ruang kerja, dia mengedarkan pandangannya mencari rekan kerjanya. Menurut info, aku harus ketemu rekan kerja seniornya namanya Ahmad dan spv devisi nya bernama pak Joe. Karena belum pernah ketemu sebelumnya jadi aku bertanya ke karyawan divisi lain, kemudian orang itu menunjukkan orang yang aku cari. Kebetulan mereka berdua lagi bersama, " akhirnya ketemu juga". Segera aku menghampiri mereka berdua.

" Selamat pagi?" sapa ku. Secara singkat perkenalan diri dan alasan pindah ke FM Corp anak cabang dari HI Corp. Ahmad orangnya ramah sesuai namanya dia sangat islami, berbeda dengan spv divisi ku agak diam dan kaku.

Setelah dapat tugas dari spv divisi ku, maka aku segera mengerjakannya. Sekilas aku mengedarkan pandangan ku, " kecil sekali perusahaan ini, mungkin karena terbiasa di HI Corp yang lebih besar" gumamku. Jadi aku berharap dapat teman agar tidak sendirian pas istirahat di kantin kantor, batinku.

Ruangan divisi ku dengan divisi lain hanya dipisah dengan jalan, jadi wajar saja jika ada yang berteriak dari divisi lain kedengaran. Karena satu lantai di huni 3 divisi, keuangan, pemasaran, promosi. Dan aku di divisi pemasaran, hanya saja aku juga harus ke divisi promosi tapi lebih banyak di divisi pemasaran karena tugas utama ku di pemasaran.

"Akira.."

Aku tersentak saat ada yang menepuk punggungku. " Ah iya,,, ada yang saya bantu?"kataku dengan gugup.

" Maaf, mengagetkan mu, apa benar kamu karyawan pindahan dari HI Corp?" katanya.

"Emmm...iya, hari ini saya pertama masuk kerja pak" jawabku.

" Hallo kenalkan saya pak Juna spv dari divisi promosi" dengan senyum misteriusnya. "

"Saya Akira, tapi tadi bapak sudah tau nama saya dari mana?"tanyaku.

"Ooh.. tadi pak Joe cerita, katanya ada karyawan pindahan dari HI corp" balasnya.

"Begini Akira, saya mau menjelaskan tugasmu di divisi promosi tidak banyak sih hanya bla bla bla ..."terangnya.

"Baiklah pak, saya akan berusaha semaksimal mungkin. Sekali lagi mohon bantuannya pak Juna, karena bapak tau sendiri saya baru".

" Tentu Akira, kita harus saling kerja sama biar tidak ada masalah kedepannya". jawabnya dengan gaya sok wibawanya.

Kemudian aku berbalik mau pergi ke tempat divisi pemasaran, baru tiga langkah samar-samar ada yang memanggil namaku. "Shit siapa lagi yang manggil, sudah tau aku lagi sibuk" gerutu ku.

Segera aku menoleh ke belakang, mencari inti suara yang memanggil ku.

" Aah iya ,ada apa ya?"

" Oh anu, tadi pak Juna bilang kamu disuruh ke ruangannya katanya ada yang lupa di sampaikan".

" Begitu ya, terimakasih pak .... maaf bapak siapa namanya?".

"Maaf ya sampe lupa kenalan, namaku Romi dari divisi promosi".

"Makasih ya pak Romi, atas infonya" jawabku dengan senyum.

"Jangan panggil pak, serasa tua banget nikah aja belum jawab Romi sambil terkekeh.

Panggil Romi aja ya Akira, lagian kita seumuran juga."

"Sepertinya begitu, baiklah Romi sekali lagi terimakasih infonya ya sudah aku mau temui pak Juna dulu."

"oke, aku juga mau keluar ke percetakan dulu salam kenal ya dhaaa...."

Dagdigdug jantung tapi aku berusaha tenang, entah kenapa sejak masuk kerja hari ini pak Juna selalu memperhatikan ku dari ruang kerjanya. Awalnya aku kira hanya perasaanku saja dan tidak mau ke PDan, tapi pas ngobrol tadi jelas betul dia begitu intens memperhatikanku sampe aku tidak fokus ngobrol. "Ahhh sudahlah abaikan saja, sepertinya dia play boy" gumam ku.

Ceklek

Aku masuk ke ruangan pak Juna setelah dapat persetujuan nya. " pak Juna cari saya?" tanyaku.

" Maaf Akira merepotkan mu yang sedang banyak tugas"jawab pak Juna dengan senyum misteriusnya.

" Tidak apa-apa pak, nanti bisa saya lanjutkan lagi kerjaannya" jawabku dengan senyum senatural mungkin.

" Akira, dari divisi pemasaran kan cuma kamu saja yang ada tugas di promosi jadi apa boleh saya minta no hp kamu biar kalau ada apa-apa mudah".

" Baiklah pak, ini no hp saya (38374884884374) ada hal yang lain pak?".

" Tidak Akira ini saja, terimakasih ya nanti saya hubungi kalau ada masalah yang sekiranya urgent".

" Baiklah pak saya undur diri dulu".

"Terimakasih Akira".

" Huftttt.... sepertinya perasaanku tidak enak, ah entahlah" gumam Akira.

Aku segera menyelesaikan tugas dari divisi pemasaran yang menumpuk, karena sebulan sudah kekosongan bagian tugas ini dikarenakan karyawan sebelumnya risign. ketika aku hendak berdiri mengambil minum di Pentry, secara tidak sengaja aku melihat pak Juna menatapku dari ruangannya.

" kenapa sih orang itu lihatin aku fokus begitu" aku jadi salah tingkah. wajar saja kelihatan dari luar karena pembatas ruangannya hanya kaca transparan.

" Haii...anak baru ya, tinggi amat kak kenapa tidak jadi model saja"celetuk nya.

" Model lempar",jawabku dengan senyum.

" Jangan gitu kak, bersyukur loh tinggi tidak seperti aku gendut hitam lagi" jawabnya sambil tertawa.

" Risaaaaa.." terdengar suara teriakan dari pintu karyawan memanggil cewek yang barusan ngobrol denganku.

" jadi cewek tadi namanya risa"gumamku.

"Hallo...anak pindahan ya?" tanyanya.

" Ahh iya kak, baru hari ini masuk kerja".

" Namaku Mila, dari divisi pemasaran seperti kamu. sorry ya baru kenalan soalnya dari luar dapat tugas ke HI Corp."

Singkat cerita setelah perkenalan kami jadi akrab, dan sekarang punya teman istirahat ke kantin kantor. Mila anaknya baik dan ramah, dari dia aku jadi tau semua nama karyawan satu lantai tapi tidak semua aku hafal hanya beberapa.

"Sudah jam 16.00," waktunya pulang batinku.

Beberapa karyawan divisi lain sudah siap - siap untuk pulang, tadinya aku mau pulang hanya saja baru sehari masuk kerja tidak mungkin pulang cepat jadi aku menunggu setengah karyawan pulang baru ikut juga.

Tengah malam ada notif di hp ku segera aku buka, dan ternyata dari bos pusat menyuruhku untuk tetap kerja di kantor pusat dan kantor cabang. Seketika aku lesu, bagaimana tidak di HI Corp lebih menguras tenaga dari pada FM Corp. Tapi tugas tetaplah tugas karena bos masih percayakan aku pegang tugas ini dari pada anak baru.

Baru sehari ada menggantikan aku di HI Corp langsung risign.

" siall..." umpatku sambil mengacak rambut.

💌"Akira, hari ini kamu ke HI Corp dulu besok saja ke FM Corp.

Pagi ini segera bangun mandi dan bersiap - siap untuk berangkat kerja ke HI Corp tentunya. sebelum berangkat kerja aku sempatkan kirim pesan pak joe..

💌"Pagi pak Joe, maaf hari ini saya dialih tugaskan ke HI Corp jadi hari ini saya izin. terimakasih 😊

Ting

Oesan masuk dari pak Joe

💌Oke Akira, terimakasih informasinya.

Lega rasanya dapat balasan yang menenangkan, akhirnya ku lajukan motorku menuju ke HI corp. Setelah sampe aku segera naik lift karena HI Corp di lantai 3, malas sekali naik tangga atau escalator karena pasti lama sampai dikantor.

"Astagaaa Akira, apa benar ini kau. Berarti perpindahan mu dibatalkan hahahaha..."

"Din, sudah puas menertawai ku heh... gara-gara anak baru risign aku jadi bolak balik kantor pusat dan cabang, haisss menyebalkan sekali",keluhku.

" What the...akira yang sabar ya, dunia ini memang kejam" cibir Dina.

" Sudahlah aku mau masuk, dari pada lama-lama seteres meladeni kamu".

" Setidaknya aku senang masih bisa bertemu dengan kamu Akira, bagaimana kalau hari ini kita bergosip ".

" jadi ini maksud kamu, hanya untuk bergosip denganku ".

" Ayolah Akira, aku kasih info rahasia buat kamu yang pastinya terupdate" bisik Dina dengan senyum ganjen nya.

"Halah, paling-paling dia lagi yang kamu bahas bosan ahh.." kataku sambil berlalu darinya.

" Akira, tunggu! aku serius sama info ini, pasti kamu senang hehehe..."

"Sudah aku mau masuk ke ruangan banyak yang dikerjakan, awas kamu ganggu aku!"

" Aisss... baiklah, tapi jangan nyesel ya kalau si dia...."

"Ehemmm... kenapa masih ngerumpi cepat masuk, atau mau saya izinkan kalian pulang cepat".

" Ehhh bapak, ngagetin aja kaya hantu tiba-tiba nongol" celetuk Dina.

"Kalian aja terlalu serius bergosip ria, pasti ngomongin saya ya..."

" Dihh kepedean bapak Sam, kayak tidak ada bahan aja ngomongin bapak".

" Jangan gitu Din, nanti jatuh cinta sama saya kapok" goda pak Sam. Yang memang orangnya suka bercanda dan ramah ke semua karyawan terutama kaum hawa.

" Saya mengagumi bapak karena baik dan ramah, tapi kalau buat pacar kayaknya tidak deh soalnya mau cari yang seumuran" sindir Dina sambil terkekeh. Maklum Dina baru umur 22 tahun bisa dibilang paling muda di kantor, sedangkan yang lainnya rata-rata di atas 25 tahun. Entah kenapa secara spontan aku ikut tertawa karena tingkah konyol Dina...

" Ehemm ada yang tidak bisa meninggalkan kantor nih apa tidak bisa jauh dari saya?" sindirnya sambil melirik ku.

" Aduuhh... pagi-pagi sudah kePDan, tolong saja saya kesini lagi karena disuruh Bos!".

" Ohhh begitu, kirain..."

" Sam... jam berapa ini, ayo meeting keruangan saya". Tiba-tiba pak Bobi datang dari belakang kami, spontan pak Sam langsung ikuti pak Bobi dari belakang.

" Duh kasian pak Sam, pasti diomelin sama pak Bobi gara-gara asik ngobrol sama kita".

" Lagian juga pak sam, pagi- pagi sudah bergosip kayak cewek aja" sahutku.

" Tapi kamu suka kan..."cicit Dina.

" Ehhh tolong aja ya..aku cuma mengagumi bukan cinta, catet oke!. lagi pula mana ada pria mengumbar pesona dengan semua wanita, aisss kenapa aku malah bahas dia sih."

" Hati-hati loh nanti jatuh cinta beneran hahaha...eh tau tidak Akira, kemarin pak Sam curhat tidak ada kamu kantor sepi" bisik Dina.

" Cieee....."

" Dasar asisten lambe turah!", kesalku pada Dina yang suka mem bully ku dengan pak Sam.

" Akira, coba lihat arah jam 3" bisik Dina.

Seketika aku menoleh sesuai arahan dina. Deg, jantungku tidak terkontrol melihat orang yang diam-diam aku perhatikan selama ini. Namanya pak max, bukannya mau bodyshaming tapi pak max proporsi badannya pendek mungkin sebahu ku. tapi entah kenapa aku suka memperhatikannya padahal dia terkenal galak, judes, jutek sama bawahannya. ketika aku melihat senyumnya seketika sifat buruknya Dimata karyawan aku lupakan. Dan saat ini aku sedang melihatnya sedang tersenyum dengan karyawan yang pasti kaum hawa, karena divisi nya rata-rata kaum hawa. Aku tidak perduli kan itu, hanya saja aku fokus pada senyumnya yang mirip aktor Tommy Kurniawan waktu masih muda.

"Doorr..."

" Astaga Dina, belum pernah ditampol ya".

" Habisnya kamu fokus banget lihati pak max, masih penasaran kah sama dia" bisik dina pelan dengan suara sekecil mungkin. karena kalau sampe ketahuan orang bisa gawat, jadi cuma aku dan di Dina yang tau soal aku mengagumi pak max diam-diam.

" Entahlah Din, apa rasa suka ini karena penasaran apa karena hal lain aku juga bingung dengan diriku".

" Akira, kamu cantik dan tinggi pasti banyak pria yang menyukaimu jadi jangan terlalu dipikirkan ".

" Baiklah Din, mari kita bekerja berkas-berkas sudah menanti kita" gumam ku.

"Akira, fighting!!!"seru Dina.

" Fighting juga Din", balasku.

Tak terasa jam istirahat, aku mengajak Dina ke kantin kantor. Deg, aku melihat pak max dan pak Sam sedang berjalan berdua. tiba-tiba pak Sam menghampiriku dan duduk di sebelahku.

" Iihh pak Sam ini suka banget ganggu orang makan, mepet-mepet lagi" cicit Dina.

" Kenapa sih Din bawel banget kamu, Akira saja tidak keberatan ya kan... "jawab pak Sam sambil melirikku.

" Aahh iya pak, santai saja kan memang kantinnya lagi penuh" sahutku sambil tersenyum.

"Kampr*t pak sam kenapa harus duduk di sampingku bersandar pula, ditambah lagi pak max di depanku berdiri sambil bersandar ditembok dan tengah fokus dengan hp nya,batinku."

" kalian makan apa? boleh minta gorengannya tidak Akira?" tanyanya sambil menggesekkan punggung bidangnya ke sikutku.

" Aahh silahkan pak, makan saja, ooh iya pak Sam tidak istirahat kasihan tuh pak max nungguin bapak keluar buat istirahat" seruku.

" Astaga aku melupakan temanku, ya sudah saya keluar dulu mau istirahat" gumam pak Sam.

Baru berdiri dari kursi pak Sam noleh ke belakang lagi dan menatapku sambil bicara

"terimakasih Akira gorengannya, mau iku saya keluar juga?".

"Sama-sama pak, oh tidak pak aku sudah kenyang makan di kantin",jawabku.

" Anj*r tuh orang bisanya agresif begitu, dan kenapa pas pak max di depanku", batinku.

" Akira , kamu kenapa ?",tanya dina.

" Gak apa-apa Din".

"Cieee.. disamperin 2 pakboy",goda Dina.

Sementara disisi lain yaitu tepatnya di kantor FM Corp ada seseorang yang tengah galau karena tidak melihat wanita pujaan hatinya hari ini, siapa lagi kalau bukan Akira.

Bersambung.

Jangan lupa like, coment n vote ya gaess

Galau

" Kenapa hari ini dia tidak masuk ya, padahal baru sehari ketemu. Apa dia izin atau jangan-jangan sakit, duuhhh.. apaan sih kok malah mikirin anak baru itu," gumam pak Juna.

pukk....

Keusilan pak Joe yang tiba-tiba datang malah nimpuk temennya sama tumpukan kertas, yang jelas bikin pak Juna kaget.

" Hai mas bro, bengong saja dari tadi nanti kesambet setan kapok."

Pak Juna seketika mengumpat pada pak Joe,

" brengs*k kau Joe, pagi-pagi sudah nimpuk orang sembarangan bikin kaget saja."

"Sorry bro, habisnya dari tadi ku lihat kamu melamun kayak orang lagi putus cinta saja," oceh pak Joe.

"Putus cinta apanya, pacar saja gak punya," seru pak Juna.

"Tenang saja bro, mau aku Carikan gak?," goda pak Joe sambil mengerlingkan matanya.

" Halah, gayamu Joe mau Carikan padahal dia sendiri Jomblo akut huahahaaaa." Muka pak Joe langsung merah kaya tomat karena malu.

" Kamu kalau ngomong jujur amat bro, nyakitin sampe ke tulang rusuk,"lirih pak Joe dengan muka melasnya yang di buat-buat.

" Lebay lu Joe...ehh ngomong-ngomong anak baru kemarin mana kok gak ada kelihatan, tanya pak Juna menyelidik.

" Anu mas bro, dia sekarang tugasnya tidak disini saja tapi ke kantor pusat juga. Cieee nanya-nanya karyawan ku, roman - roman nya ada yang ngincar nihh...."goda pak Joe.

"Tau saja lu bro, kalau dapet kan lumayan buat temen jalan. Bete kerja di kota orang tidak ada teman main" jelas pak Juna.

Maklum saja pak Juna merasa kesepian sejak dia dipindahkan ke cabang FM Corp sehingga putus dengan pacarnya, alasannya pacarnya tidak mau hubungan jarak jauh alias LDR. Sebenarnya begitu juga pak Joe sama-sama perantauan dengan pak Juna dan secara tidak sengaja alasan pak Joe putus dengan pacarnya juga karena pacarnya tidak mau LDR an. Sebulan saja pacar pak Joe masih bertahan, habis itu putus deh. Malang memang nasib mereka berdua padahal mereka pacaran dengan mantannya dulu sudah bertahun-tahun mungkin 2/3 tahun. Hanya karena alasan tidak mau pacaran jarak jauh mantannya putuskan begitu saja tanpa memikirkan perasaan pasangannya. Kejam memang tapi itulah kenyataannya, padahal mereka dipindah karena tugas kerja dan keputusan management bukan keinginan mereka. Kecewa, sedih pastilah tapi itu semua sudah ada di kontrak kerja dan jadi resiko pak Juna dan pak Joe yang harus siap di pindah kapan saja. Begitulah sekilas kisah percintaan pak Juna dan pak Joe.

"Ya udah mas bro, aku mau ke ruang manager dulu kasih berkas ini. Tidak usah galau nanti aku bantuin PDKT sama Akira, oke bro!." Ucap pak Joe sambil berlalu keluar ruangan pak Juna.

"Oke sip" balas pak Juna.

"Uuuuhhh... lelahnya" lirih Akira sambil merentangkan kedua tangannya karena capek mengetik laporan yang numpuk. Seketika suara Hp nya bunyi...

Ting..

Akira melirik layar Hp nya dan membuka 1 pesan di WA nya. "No baru siapa ya?, gumamnya dalam hati.

💌"Akira hari ini gak ke FM Corp ya?"

Disisi Lain sebuah ruangan yang tak lain pak Juna sedang gelisah karena baru kirim pesan WA ke Akira. "Duuuhh di balas gak ya pesanku",gumam pak Juna sambil memandangi Hp nya.

" Ternyata no hp pak Juna ya...astaga lupa aku save no hp nya" lirih Akira sambil menepuk jidatnya. Dengan segera Akira balas pesan WA pak Juna.

💌"Maaf pak, hari saya kerja di kantor HI Corp. Ada apa ya pak?" tanya Akira penuh selidik.

"Yess, WA ku di balas" cicit pak Juna. Balas lagi ahhh batinnya.

💌" Kapan ke kantor FM Corp lagi?."

💌"Mungkin besok pak, sehari di kantor pusat sehari di kantor cabang begitu seterusnya"

💌"Ooh begitu, baiklah besok aja di bahas pas Akira ke sini."

💌"oke pak!"

"Yes bsok dia kesini"lirik pak Juna dengan wajah yang berseri-seri.

Disisi Lain ketika Akira sedang sibuk memeriksa berkas, tiba-tiba ada hembusan angin dari belakang yang membuat seketika bulu kuduk Akira merinding. Dilihatnya ke belakang tidak ada orang, dia pikir Dina tapi temannya itu sedang keluar urusan lain.

"Aaah mungkin perasaanku saja atau angin AC yang kencang"batin Akira.

"Bhaaaaa... "

" Kyaaaaaa..."teriak Akira.

Pak Sam tertawa terpingkal-pingkal lihat ekspresi Akira yang kaget dengan muka syok nya.

" Pak Sammmm.....bikin jantungan saja Taulah huftttt"kesal Akira.

" Makannya jangan sok serius gitu, kaya mau akad nikah aja."

" Bapak tuh aneh namanya orang kerja ya serius lah", cibir Akira masih muka juteknya.

" Slow aja kalau kerja."

" Memangnya pak Sam kerjanya usilin orang Mulu ",cibir Akira.

" Iya deh maaf, ehh ngomong-ngomong Akira suka nyanyi karaokean yuk ajak sama anak-anak yang lainnya."

" Kadang-kadang sih pak, malu aku pak karaokean suaraku jelek nanti gendang telinga pak Sam pecah."

" Suaraku juga jelek Akira, kan kita karaokean buat hiburan bukan ajang pencarian bakat hahaha ....."balas pak Sam.

" Masa suara pak Sam jelek, coba pak Sam nyanyi."

" Baiklah tapi jangan olok ya.. 🎵aku jatuh cinta kepada dirinya sungguh-sungguh cinta ooh apa adanya blabla..."pak Sam menyanyi dengan merdu tapi sambil menatap Akira penuh dengan penuh cinta dan itu terlihat jelas dimatanya psk Sam. Sampai Akira tidak fokus ditatapnya begitu, orang lain pun pasti bakal merasakan hal yang sama.

" Degdegdegdeg. . . " detak jantungnya Akira seperti habis lari maraton ditatap pak Sam sampe begitu.

" Gimana jelek kan suaraku?"tanya pak Sam pada Akira. Tapi yang ditanya malah bengong yang sibuk menetralkan dek jantungnya.

" Akira ...!"seru pak Sam. Membuat si empunya nama tersadar dari lamunannya.

" Aaah iya pak.."

" Aisss kok aku malah di cuekin sih..."

" Anu tadi aku terlalu terpesona dengan suara pak Sam yang mirip Hj.Roma Irama hahahaa"

" kampr*t lu...memang aku nyanyi lagu dangdut, Halah bilang aja kamu terpesona dengan suaraku yang aduhaii iya kan? " goda pak Sam yang membuat pipi Akira memerah seperti tomat.

" Tuh kan mulai kumat lagi narsisnya,"ledek Akira. Padahal dalam hati Akira, suara pak Sam memang bagus.

" Gimana mau gak sing song alias karaokean?"tanya pak Sam.

" Atur aja pak aku sih ngikut aja, tapi kalau gak sibuk ya pak?."

" Oke sip, nanti aku atur tanggal mainnya."

" Dihhh serasa mau manggung aja pakai diatur jadwal," balas Akira.

" Ehemm lagi apa nih serius amat?"sela ria di tengah percakapan pak Sam dan Akira.

"Pak Sam mau traktir kita karaokean, mau ikut gak?"

" Seriussss!"jawab ria dengan antusias.

" Eehh tolong aja pemirsa, saya cuma ngajak karaokean bukan traktir"sela pak Sam.

" Yahhh padahal sudah semangat 45",lirih ria.

" Harusnya yang ajak yang traktir lah.."goda Akira ke pak Sam.

" Enak aja mentang-mentang saya yang ngajak, patungan dong nanti tak tambahi dehh gimana setuju gak?"tawar pak Sam.

" Sip saya setuju!,sahut Akira.

" Saya ngikut saja"jawab ria. Sebenarnya sudah lama ria menaruh hati pada pak Sam tapi ternyata pak Sam menganggap semua teman. Pak Sam memang baik pada semua orang tapi ria menyalah artikan. Tapi tetap saja ria selalu mendekati pak Sam kadang caper. Hanya saja akhir-akhir ini ria tampak cemas karena pak Sam sangat dekat dengan Akira jadi dia tidak mau kalah.

" Ya sudah kalian lanjut kerja gih,awas ngrumpi!, titah pak Sam sambil meninggalkan mereka berdua.

" Akira, nanti kalau jadi kabari ya"kata ria.

" Siappp" balas Akira.

tak tak tak

Bunyi sepatu yang sepertinya mendekat ke arah meja kerjanya Akira, siapa lagi kalau bukan Dina sahabatnya Akira.

" Sudah balik lu, mana oleh-olehnya?"

" Cihhh,kamu kira aku habis pulang dari liburan."

" Siapa tau kan dapat oleh-oleh cowok ganteng" goda Akira.

" Ganteng dari Hongkong, yang ada aki-aki klien yang aku temui tadi. Kampr*t memang pak Bobi, dia bilang masih muda Din ganteng pula. Eeehh kena prank aku ternyata semua ucapan pak Bobi haluu.Sial,umpat Dina."

" Hahaha....."

Akira puas menertawakan Dina yang kena apes hari ini.

" Puas lu, ngetawain aku ya....tunggu pembalasanku!hufttt...."cibir Dina.

" Sabar dong Dina cantik, gitu aja marah!"

Akira mencoba meredam kemarahan Dina.

" Eeeh tunggu dulu, tadi aku lihat si ria nyamperin kamu tumben.ada apa,kasih tau dong?"

" kepo "balas Akira.

" Huh dasar pelit!" cibir Dina.

" Itu pak Sam mau ngajak karaokean trus si ria denger jadi dia mau iku juga, begono ceritanya. Mau iku juga kah? soalnya pak Sam suruh ajak yang lainnya,"jelas Akira.

" Dihhh si Ria pasti akal-akalannya saja karena mau deketin pak Sam, nyata langsung semangat 45"cicit Dina. Karena Dina juga tau kalau ria naksir pak Sam dari dulu.

" Din,aku mau cerita nih"bisik Akira pada Dina.

" Cerita apa nih, soal pak Max apa pak Sam?" tanya Dina.

" Bukan dua-duanya."

" Lha trus?" tanya Dina tambah penasaran.

" Soal spv di FM Corp,lirih Akira.

" Cerita dong, siapa tau aku bisa bantu."

" Kamu tau gak Din baru sehari aku ke sana spv promosi di sana memperhatikan aku sampe bikin aku gak fokus kerja,"terang Akira.

" Wajar sih",jawab Dina datar.

" Kok wajar sih,"sebal Akira dapat jawaban begitu dari Dina.

" Iyalah, secara kamu cantik trus tinggi apa gak klepek-klepek tu spv."terang Dina.

" Tapi dia sangat menggangu Din, baru gayanya kayak cowok playboy."

" Ganteng gak?", selidik Dina dengan wajah penasarannya.

" Dasar genit!"sambil memukul kepala Dina dengan kertas.

" Ouuu sakit tau, punya teman kejam betul Untung cantik." Ledek Dina sambil menyenggol bahu Akira.

" Pulang yuk, sudah jam pulang nih"ajak Akira.

" Eeemm aku nebeng ya soalnya tadi diantar hehehe..."rayu Dina dengan wajah di melas-melasin.

"100 ribu ya"jawab Akira.

"Sejak kapan temanku yang cantik dan baik hati perhitungan"gombal Dina.

"Diihhh ada maunya aja gombal, ayo sudah pulang."

"Let's go"seru Dina.

Saat perjalanan pulang mereka mampir ke ATM dulu,mendadak di kejutkan oleh seseorang yaitu mantan Akira. Belum sempat masuk, Akira langsung menarik tangan Dina untuk pergi dari tempat itu. Akira tidak ingin mengingat luka lama, meskipun dia sudah mencoba mengikhlaskan tapi belum bisa bertatap muka dengan sang mantan.

"Astaga akira, kenapa tarik-tarik tanganku sakit tau"keluh Dina.

"Lihat arah jam 3"perintah Akira.

"OMG Akira sumpah aku baru sadar kalau ada mantanmu"Dina langsung membekap mulutnya tak percaya dengan apa yang di lihat.

Pasalnya mantan Akira sudah lama tak terlihat, kabarnya balik ke kota asalnya. Tapi kenyataannya mereka berdua melihatnya sendiri hari ini.

"Sorry Din aku langsung tarik kamu tadi, Soalnya aku belum siap bertemu sejak putus."

Akira memang sudah memaafkan tapi dia belum bisa melupakan luka yang amat dalam diterimanya. Bayangkan saja Akira dan sang mantan pacaran hampir 4th sejak masuk kuliah sampe mau lulus tapi harus kandas karena perselingkuhan sang mantan dengan teman kampusnya. Namanya Miko, dia pria baik dan sangat perhatian pada Akira. Tapi entah kenapa sejak bertemu Selly teman kampus Akira, Miko berubah dan suka banyak alasan saat di ajak jalan Akira. Miko dan Selly kepergok saat nonton bioskop bareng. Begitulah cerita singkat masa lalu Akira yang sudah dia kubur dalam-dalam.

"Sabar ya Akira,aku tau bagaimana perasaanmu"Dina mencoba menguatkan Akira.

"Tak apa Din, aku sudah melupakannya"jawab Akira dengan lirih.

"Tapi aneh untuk apa dia kesini lagi, bukannya setelah lulus dia balik ke kota asalnya."tanya Dina dengan wajah penasarannya.

"Entahlah Din, setahuku dia sudah putus dengan Selly"jelas Akira.

"What's....!tau dari mana kalau mereka putus, jangan-jangan kamu kepo in mereka yaa" goda Dina .

"Dihhh kurang kerjaan apa aku ngurusin mereka"balas Akira tak terima.

"Tuh buktinya kamu tau"sela Dina sambil melirik curiga ke arah Akira.

"Jangan asal Jeplak lu, teman kampusku yang kasih tau di Grub. Bilang temanku Selly pasang foto cowok baru dan semua foto dia dengan Miko di sosmed sudah di hapus."

"Ooh begitu, rasain tuh Miko kena karma kali ya Akira"ujar Dina.

"Huss gak boleh gitu Din, tapi kata temanku kuliah si Selly gak mau pacaran jarak jauh alias LDR. Kalau tidak salah habi mereka lulus 6 bulan kemudian mereka putus."

"Ooh begitu...jadi Miko jomblo sekarang?"

"Kabarnya sih begitu"

"Kalau diajak balikan Miko mau gak?"goda Dina.

"Dihhh ogah, lagi pula dia masa lalu sedangkan aku mau cari masa depan."

"Sama pak Sam aja sudah,"goda Dina.

"Dihhh ngapain bahas Miko dari tadi bikin mood ku hilang aja,ini lagi malah bahas pak Sam"omel Akira pada Dina.

citttt

"Sudah sampe bos,mana uang ojeknya mba?sesuai aplikasi ya!"

"Astagaa cepet amat sudah sampe rumahku, padahal masih pengen gosip. Akira..sekarang sudah beralih jadi ojol ya, sungguh malang nasibmu nak"kata Dina sambil menepuk nepuk pundak Akira dengan wajah sendu.

"Kampr*t lu, sudah nebeng gratis ngolok lagi."

"Hahaha jangan marah dong, nanti cantiknya luntur. Makasih ya Akira sudah mau anterin sampe rumah, temanku yang super cantik,baik suka menabung pula"oceh Dina sambil turun dari motor Akira.

"Terimakasih kembali asisten lambe turah, ya udah aku mau pulang. Sorry gak mampir udah sore,lain kali aja ya salam buat ibu bapakmu ya."....

"Hati-hati di jalan,"teriak Dina.

Dalam hati Akira campur aduk, gara-gara habis ketemu si Miko lagi setelah bertahun-tahun putus. Apa yang dilakukan Miko disini, Akira takut Miko mengusik hidupnya lagi.

Bersambung

Mengenalmu lebih dalam

Sesampainya di kosan Akira segera ke kamar mandi karena badannya sudah terasa lengket dan membersihkan diri. Setelah selesai dengan ritual mandinya, Akira merebahkan di tempat tidurnya dan tak terasa dia malah tertidur padahal rencananya mau melanjutkan nonton drakor di laptopnya. Sampai seketika dia terbangun karena suara hujan yang deras.

"Astagaa, jemuran baju ku!"Akira segera loncat dari tempat tidur berlari ke atap karena kalang kabut dia tidak sadar hanya nyeker saja tanpa alas kaki."Untung masih bisa diselamatkan baju kerjaku"lega Akira.

Terdengar samar-samar memanggil namanya, karena hujan jadi tidak begitu jelas.

" Akira.. Hp mu tuh bunyi terus dari tadi" ucap Sinta teman 1 kosnya yang kebetulan samping kamarnya Akira.

" Ooh iya makasih ya Sin"jawab Akira dengan senyum.

"Sama-sama Akira, jemuran aman?tanya Sinta.

"Aman Sin, gara-gara aku lari tadi hehehe .." jawab Akira.

"Astaga pantas nyeker "ucap Sinta sambil terkekeh sambil berlalu ke arah kamarnya kembali.

"Siapa ya yang telpon?"batin Akira. Kemudian Akira mengecek Hp nya, dan ternyata Miko mantannya. Miko kirim pesan WA Akira, meskipun no baru tapi foto profil WA milik Miko . Belum sempat di baca pesannya, Akira langsung blokir no Miko .

"mengganggu saja"ketus Akira.

Saat mau menaruh Hp nya tiba-tiba ada 1 pesan masuk,kemudian Akira membukanya.

"Pak Juna !kenapa lagi ya?"gumam Akira.

💌"lagi apa Akira?maaf ganggu ya?".

💌"Lagi nonton tv pak."

💌"Ya udah met nonton."

💌😊

"Jadi gugup begini sih chat Akira, marah gak ya aq WA dia"gumam pak Juna. Balas lagi gak ya masih penasaran,batinnya.

"Sepertinya ada yang lagi modus'in aku,"ucap Akira.

Ting

Bunyi notif kalau ada WA masuk.

💌"Akira, masih nonton tv apa sudah tidur?"

"Pak Juna lagi",batin Akira.

💌"Belum,masih nonton tv! bapak sendiri?"

💌"Lagi di kamar saja, bete nihh gak ada teman."

💌"Kenapa gak keluar sama temen-temen bapak?"

💌"Pada sibuk semua, Mau jalan tapi gak begitu hafal jalan kota ini. Maklum saya kan perantauan bukan asli sini."

💌"Ooh iya saya chat kamu ada yang marah gak?". Tanya pak Juna takut kalau pacarnya Akira marah.

"Duuh nie orang nanya Mulu, tapi mumpung aku nganggur balas saja deh"ucap Akira sambil membalas chat pak Juna.

💌"Tenang aja pak, gak ada yang marah kok"tulis Akira.

💌"Serius gak ada yang marah nih?"balas pak Juna kembali.

💌"Dua rius malah, memangnya siapa yang mau marah?."

💌"Pacar Akira lah".

💌"Gak ada pacar saya pak, kan single! pak Juna tuh nanti pacarnya marah WA saya terus."

💌" Saya jomblo Akira!"

💌"Jangan bohong pak, kasihan pacarnya dirumah."

💌"Serius Akira, semenjak saya di pindah tugaskan di kota ini malah."

💌"Cari lagi lah pak, banyak tuh karyawan di kantor FM Corp cantik-cantik."

💌"Nih lagi usaha"

💌"Terus... kok malah chat saya, harusnya chat orangnya."

💌"Kan yang lagi di usahain, yang baca chat ini"

"Sial heh, tuk kan kayanya aku yang dimaksud. Kenapa pula pipiku mendadak merah begini, Dasar pak Juna nih bikin salah tingkah saja"gumam Akira dengan senyum malunya.

💌"Modus bapak nih"

💌"Awalnya sih modus, tapi kalau di respon ya diseriusin."

💌"Massa"

💌"Di dapur."

💌" Pak Juna nih nyebelin, orang serius dijawab becanda."

💌"Iya sorry, Akira serius gak ada pacar?"

💌"Serius pak"

💌" Gak percaya, masa cewek cantik,tinggi udah gitu baik pula gak punya pacar?"

💌"Saya cari suami pak,bukan pacar!"

💌"Wahh pas nih, saya juga lagi cari istri"

💌"Memang saya mau sama pak Juna?"

💌"Yahhh kalah sebelum berperang dong saya...."

💌" Baru juga kenal pak?"

💌"Berarti masih ada kesempatan kan?."

💌"Kalau jodoh siapa yang tahu!"

💌"Makannya izinkan saya mengenalmu lebih dalam, kan kita gak tau kedepannya."

💌"Kalau saya sih sarannya berteman dulu, lagi pula baru kenal juga."

💌"Sudah dulu ya pak, saya mau keluar beli makan malam".

💌" Ooh iya hati-hati di jalan ya Akira dan makasih sudah balas chat saya,sampe ketemu besok di tempat kerja."

"Akhirnya selesai juga,gumam Akira.

krucuuuukkk... bunyi perut Akira sudah demo sana sini gara-gara kelamaan chat sama pak Juna sampe lupa makan.

"Sekarang waktunya makan ,gasss...." ucap Akira sambil menyalakan motornya.

Akira sampe di warung langganannya waktu kuliah dulu.

"Bang Joko, mie ayam satu ya seperti biasa tambah pentol bakso"seru Akira sambil berlalu mencari tempat duduk.

"Siap neng cantik, pesanan ditunggu"ucap bang Joko penjual mie ayam.

Beberapa menit kemudian pesanan datang tak lupa minumnya.

"Selamat makan neng cantik"kata bang Joko sambil berlalu meninggalkan Akira karena masih banyak pelanggan yang mengantri.

"Makasih bang Joko"jawab Akira dengan senyum manisnya.

Sebelum makan Akira tidak lupa untuk upload foto mie ayam nya di story WAnya. Beberapa saat kemudian pak Juna secara tidak sengaja melihat story WA Akira,sambil tersenyum pak Juna punya ide untuk mengajak makan mie ayam bareng. Kemudian pak Juna membalas story Akira.

💌"Waahhh kayanya enak nih?"

Melihat ada pesan masuk Akira membukanya, dan membalas chat pak Juna.

💌"Lumayan pak, selain itu juga murah hehehe..."

💌"Kapan-kapan ajak saya makan disitu dong?"

💌"Seriussss?"

💌"Iyalahhh masa bohongan, gimana Akira boleh gak? tapi kalau gak bisa saya gak maksa."

💌"Baiklah nanti saya kabari, tapi kan lidah bapak sama saya beda. Takutnya gak sesuai selera bapak."

💌"Tenang saja, saya makannya gak pemilihan kok. Apalagi Akira yang rekomendasikan pasti enak."

💌"Oke, jangan nyesel ya?" ya udah saya makan mienya dulu ya pak soalnya takut mienya ngembang."

💌"Met makan ya Akira."

Setelah selesai menghabiskan mienya , Akira segera beranjak dari tempat duduk dan ke kasir untuk membayar.

"Bang Joko berapa semua, oh iya tadi tambah kerupuk satu"ucap Akira dengan menyodorkan uangnya.

"Neng cantik, khusus hari ini gratis"jawab bang Joko sambil tersenyum.

" Gak boleh gitu dong bang, kan kasihan bang Joko jualannya jadi rugi" balas Akira yang gak enak bila makan gratis begitu saja. Karena Akira tau bang Joko tulang punggung keluarganya.

"Aduh neng, saya cuma hari ini aja kasih gratis itu juga bukan tanpa alasan. Kebetulan hari ini saya ulang tahun trus kemarin saya habis lamaran. Toh saya ngasih gratis bukan semua orang tapi khusus langganan setia warung saya, salah satunya neng cantik Akira. Ucap bang Joko sambil tersenyum tulus.

"Selamat ya bang sudah gak jomblo Lagi dan makasih traktirannya hari ini. Semoga segera di halalkan bang,amin. Eeh bukannya Minggu lalu Abang bilang jomblo kok tau-tau sudah ngelamar aja",selidik Akira dengan penasaran.

"Anu neng cantik, saya ta'aruf juga di bantu kyai Guru ngaji saya"jawab bang Joko dengan senyum malu-malu.

"Alhamdulillah akhirnya sold out juga, goda Akira. Eeh ngomong-ngomong ini serius bang gratis, kasian nanti rugi jualannya." ucap Akira

"Serius neng, kan cuma hari ini aja gratisnya neng besok bayar hehehe.."jawab bang Joko sambil terkekeh...

"Ya udah bang, saya pamit pulang dulu kembali lagi makasih sudah ditraktir semoga kebaikan bang Joko di balas sama yang maha kuasa dan dilancarkan acaranya sampe hari H",amin.

"Amin neng, hati-hati di jalan neng" ucap bang Joko.

Kemudian Akira menyalakan motornya dan berlalu dari warung mie ayam, baru 5 menit jalan tiba-tiba ban motor Akira goyang bagian depan dan makin lama malah tambah parah bahkan hampir oleng motornya. Akira menghentikan motornya dan berencana cek ban depan motornya, ternyata dugaannya benar bannya bocor.

"Astaga kenapa pakai acara ban bocor segala sih, mana sudah malam bengkel tutup pula" keluh Akira dengan wajah gelisah dan frustasi. Karena jarak kosnya masih jauh jadi tidak mungkin dia mendorong sepanjang jalan.

"tin tin.."

Akira di kagetkan suara klakson motor dari belakangnya, seseorang yg entah siapa karena memakai masker dan sudah malam jadi dia tidak tau siapa orang yang mau membantunya itu. Dengan penasaran Akira bertanya pada si pengendara.

"Siapa ya?"

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!