“Kim Xi Dong atau dulu dikenal sebagai, Minho pergi ke Cina setelah melarikan diri dari Korea Utara pada tahun 1999. Tahun 2003 ia mencari tempat menumpang hidup di Korea Selatan dan memutuskan untuk memulai hidup baru di sana.
Minho tinggal di Seoul dan membuka kafe, di mana ia mempekerjakan orang-orang Korea Utara yang berada di sana seperti dirinya. Di masa-masa itulah ia jatuh cinta pada wanita bernama xulan.
“Ketika aku beradu mata dengan xulan di koridor sebuah bank, saya pikir Tuhan menempatkannya di jalan saya, ”kata minho. Kendati demikian, xulan juga mengkhawatirkan kecaman atas hubungan yang terjalin antara pria Korea Utara dengan wanita pembelot
“ kamu salah paham” jawab xulan dengan raut wajah yang cemas. “Xulan, ada banyak pria tampan di korea utara mengapa kamu tidak tertarik satupun pada mereka ?.”
Bujukan tersebut tak berarti apa-apa bagi Xulan, Kalau hati sudah bilang cinta, mau dikata apa? Cinta Xulan pada Minho tetap kukuh.
“Iya kamu benar, mungkin aku sudan jatuh hati padanya.” Ucap xulan pada temannya yang ingin melangkahkan kaki dari xulan.
“Apa..,xull ?,kamu”jawab teman xulan yang kaget.
“Aku mencintainya, aku ingin membangun rumah tangga bersamanya, dan aku ingin memiliki 3 anak dengannya” jawab xulan dengan lantang pada temannya.
“Apa aku tidak salah dengar xulan” jawab teman xulan
“Tidak, aku tidak akan menyerah”jawab xulan dengan genangan air mata.
Kendati demikian, keputusan Xulan untuk berpacaran dengan Minho tetap bertentangan dengan stigma yang beredar di sana tentang pernikahan antara warga Korea Utara dengan warga Korea Selatan.
Saat Xulan sedang menyiapkan minuman untuk pelanggan ia mendengar pembicaraan 2 pelanggannya yang membahas soal hubungan kedua negara.
“Hal ini dapat diterima bagi pria Korea Selatan untuk menikahi wanita Korea Utara dalam tekanan emosional. agen kencan berlimpah di ceruk ini. tetapi seorang gadis Korea Selatan yang menggoda seorang pembelot Korea Utara? Itu adalah cerita lain dalam masyarakat yang sangat konservatif ini”ucap pelanggan tersebut pada temannya.
Agen perjodohan wanita Korea Utara dengan pria Korea Selatan memang memiliki banyak peminat. Umumnya, para wanita Korea Utara ini merupakan pengungsi yang memutuskan untuk melarikan diri dari negaranya dan ingin memulai hidup baru di Korea Selatan.
“Jangan dengarkan ucapan mereka, Xulan”
“ah, bos kamu disini”
“mari aku membantu mu” ucap minho sambil tersenyum dan me megang kedua tangan xulan. xulan tersenyum dan menatap mata indah minho yang berwarna coklat terang.
“xulan..”
“aa.. iya bos, maaf”
“xulan, kenapa kamu memintak maaf, kamu telah perbuat apa ke pada ku” tanya minho sambil menatap mata xulan.
“aa tidak bos, aku hanya…”
“hanya apa?, apa kamu menyukai ku, xulan?”
“apa..” teriak kaget dan mengejutkan minho.
“aku hanya bercanda xulan…” minho merasa malu dan pergi ke belakang.
“bos…” panggil xulan.
“aa..kenapa?”
“aku…aa, maksut ku apa kamu juga menyukai ku bos?”
mendengarnya minho terkejut, ia terus menatap xulan dengan penuh cinta, “ya..jika aku mencium mu, maka jawabannya, yaa..”
“aa.. apa.. bos?” tanya heran xulan dengan raut wajah yang mengerut, dan minho meninggallkan tempat itu.
aku tidak tau bagaimana cara megungkap kan sara ku pada nya, namun aku yakin xulan menyukai ku, tapi apa kah jika ia mengetahui siapa aku, dia akan tetap menyukai ku?, itu yang sedang ada di benak ku.
Terlihat Minho yang terus memperhatikan xulan dari jauh.dan saat ia terus melihat ke arah jalan, teman xulan menghampiri Minho.”apa kamu jatuh cinta dengan nya pak”. Ucap teman xulan itu.
Minho pun kaget dengan kata yang diucapkan gadis itu. “Mengapa kamu berkata demikian”jawab minho.
“Ini demi kebaikan xulan pak,ia warga korea utara sama seperti saya,sedangkan bapak ?.”ucap gadis itu.
“Jangan ikut campur.kamu hanya tau saya bos kamu. namun kamu tidak tahu latar belakang saya.” ucap minho dengan raut wajah yang datar.
Saat xulan keluar dari cafe itu minho ingin menghampiri dari seberang jalan. Namun saat xulan ingin keluar tiba-tiba seseorang berlari dan menusuk perut xulan.kejadian itu membuat minho terpukul besar dan kesedihan yang terlihat dari wajah minho.sembari langsung berlari ke arah xulan yang sudah dilumuri darah.
“Xulann…….., teriak keras minho sembari memeluk xulan.
Saat dirumah sakit xulan tak sadarkan diri ia harus kehabisan banyak darah.namun minho yang panik langsung mencari pendonor darah yang sama dengan xulan.
Berjam-jam dilewati tidak ada darah dengan golongan yang sama dengan xulan.minho sangat frustasi dan saat ia bersandar di dinding dengan wajah yang hampa seorang gadis lewat dengan jaket mantel hitam yang sama dengan pelaku penusukan xulan.
Minho lantas langsung mengejar pelaku tersebut.dan ternyata itu adalah teman xulan sendiri. gadis yang sebelumnya terus membujuk xulan agar tidak memiliki hubungan dengan minho.
“Kamu”ucap minho
“Yaaaa aku. aku yang menusuk xulann. aku tidak setuju jika kalian berhubungan.”
“Apa masalahmu” ucap minho dengan nada kejam.
“Hubungan kalian akan berbahaya bukan hanya untuk xulan namun juga untuk warga korea utara seperti kami yang berada di korea selatan.”
“Jika kamu adalah seorang dari Korea Utara, kamu pasti ingin melihat hal ini diselesaikan. Tapi politik itu rumit,”ucap minho.
“Saya berpikir dan berkata dalam hati, ‘saya harus menikahi gadis itu’,” ucap minho dengan marah.
“Tapi kamu warga korea selatan”teriak gadis itu.
“Siapa yang bilang saya warga korea selatan.”ucap minho dengan nada halus.
“Siapa kamu sebenarnya ?.”ucap gadis itu”
“Xi dong” jawab singkat minho sembari tersenyum halus.
“apa…?, kamu..”
“ya, aku keponakan presiden korea utara, aku buronan, kau di tuduh membunuh perdana menteri utara, yang merupakan ayah ku”.
mendengarnya, gadis itu langsung mundur beberapa langkah, ia sangat kaget bertemu orang yang sangat di takuti di utara.
singkat cerita setelah malam itu. di pagi harinya minho dapat kabar bahwa seorang gadis mendonorkan darahnya untuk xulan. sangat senang dengan kabar tersebut. namun kesenangan itu tidak berjalan lama dimana minho harus di tangkap oleh kepolisian korea selatan. Minho ditangkap atas kecaman pemerintah korea utara yang dimana minho merupakan keponakan dari presiden korea utara saat itu.
Pada tahun 1999 minho kabur dari istana korea utara karena diduga minho membunuh kedua orang tua nya yang merupakan adik dari presiden korea utara.
Ia diyakini lari ke cina namun ia beberapa kali di tangkap di cina walaupun kembali lolos dan hidupnya dalam buronan pada akhirnya ia memutuskan menginjak tanah korea selatan dengan nama baru yaitu minho.
Minho akan mendapatkan hukuman mati apabila dikembalikan ke korea utara. namun karena perselisihan antar kedua negara. presiden korea selatan saat itu memutuskan untuk menahan minho di penjara korea selatan selama mungkin.
niatan pemerintah selatan itu, diketahui oleh utara, dan utara mengirim pasukan untuk menjemput pangeran yang hilang itu.
Mendengar kabar itu, .xulan yang telah bangun dari koma nya langsung menangis. dan bertekad ingin menemui minho segera.
“kenapa disaat aku belom mengatakan menyukai nya bahkan mencintai nya, ia pergi”
tangisan menyelimuti hari xulan yang gelap terbaring di ranjang sakit.
Minho yang berada di balik jeruji besi tidak terima atas fitnah yang mengarah kepadanya soal pembunuhan kedua orang tua nya”mana mungkin seorang anak mampu melakukan hal itu kepada orang tua yang melahirkan dan membesarkanku”ucap minho dengan air mata yang berceceran.
Di sisi lain xulan yang masih berada di rumah sakit yang dikunjungi oleh gadis yang menusuknya( sa haeri). “Xulan,maaf kan aku” ucap sa haeri”.
“Aku telah melupakan semuanya dan aku juga tau kamu juga mendonorkan darah untukku” jawab xulan.
Lantas xulan bercerita” di korea selatan aku tidak memiliki siapa-siapa.namun minho datang dan menawariku bekerja di kafe nya tanpa sekalipun ia bertanya aku berasal dari mana.”
Sa haeri pun terdiam sembari mendengar ucapan xulan.
“Ia selalu melindungiku, disaat aku kesepian ia selalu ada menjadi pelengkap di diriku yang rapuh ini. aku akan menunggunya bahkan sampai aku mati ia tak kan bisa digantikan.”
“Xulan, ia akan di hukum mati”
Xulan terkejut dan menatap sa haeri dengan tajam.
“Dia akan di hukum mati xulan”
“Ya xulan, ia akan pergi untuk selamanya”
“Tidak, dia akan kembali bersama aku, ia akan mengatakan bahwa ia mencintai ku, bukan”
“Xulan..”
Aku sangat sedih, namun apa yang bisa ku lakukan, aku tak berdaya, bahkan menyelamatkan pria yang ku cintai. Kemarau ini sudah terlalu panjang, walau kalender musim sudah puas kita pasang untuk berganti.
Hati dan segala perasaan yang telah bercampur pengalaman di setiap musim berganti adalah satu wujud kesetiaan yang teramat panjang untuk aku ceritakan. Itulah yang menggambarkan perasaanku saat ini.
—-------
Lima tahun telah berlalu, sejak kali terakhir hujan menemukan langkahku
Selanjutnya adalah kemarau yang berkepanjangan. Dan kamu masih setia untuk percaya hujan akan kembali datang dan melepas segala gerah, segala kering, segala haus, segala kerinduan akan kesejukan yang kamu sudah mulai lupa seperti apa rasa dan wujudnya.
terlihat dari jendela toko buku yang indah terpancar keindahan xulan yang sembari menulis buku tentang kisahnya dan tentang kesetiaannya dalam penungguan ini.
aku tahu dia lupa dimana dan kapan waktu yang tepat melakukan perjumpaan denganku Tapi doa dan harapku, tidak satu orangpun ragu.
5 tahun telah berlalu saat kejadian itu, namun aku belum bisa menerima semua yang terjadi. sekarang aku pemilik toko buku terkenal di daerah ini.banyak orang yang mengunjungi toko buku ku dengan keramah tamahan yang ku tunjukan dan sedikit senyuman yang mengacaukan jantung hati. Walau pada akhirnya aku kembali merenung di tempat duduk.
Aku terusan dihantui dengan keadaan hati yang sangat hancur ini.
Dan saat aku termenung, aku mendengar suara pria di belakang ku, dan aku yakin itu thomas.
“ Terkadang aku lelah, menjadi saksi sejarah hidupmu. Hanya hujan yang kamu tunggu. Bukankah kemarau ini telah berkali mencoba membakarmu?”
Ia adalah tomas, warga negara inggris yang beberapa tahun lalu menetap di korea. Ia adalah pelanggan buku ku, setiap pekan ia datang ke toko buku tampaknya ia memiliki rasa pada ku, walau aku selalu menolak nya.
“Sudah berapa kali aku memintamu segera pindah, mungkin di lain tempat hujan telah turun. Tapi kamu selalu menolak, katamu sebuah penantian panjang adalah laku hidup jika ingin mendapatkan siraman hujan. Tapi apa harus selama ini?.(lanjut thomas).
“Aku kalah, tentu saja oleh sabarmu. Berkali aku kibarkan bendera tanda menyerah, lalu kamu diam-diam memapahku kembali berdiri, untuk kemudian percaya hujan tidak akan lama lagi.” jawab ku pada nya. Dan ia terdiam sejenak
Saat xulan ingin keluar dari toko tomas kembali berkata. “Tapi hujan seperti apa yang kamu tunggu? Kalender sudah berganti, dan hujan di hatimu tidak juga hadir menemani.” (Ucap thomas).
“Seketika langkah kaki ku langsung berhenti.”
“Ketika akhirnya segala doa dan harapan dalam setiap rapal mantra dan keyakinan laku hidupan memberikan sebuah kabar bahwa hujan akan segera datang, aku hanya bisa diam.”(lanjut thomas)
sembari menatap xulan dengan genangan air mata.
aku lantas terdiam beberapa saat dan kemudian aku menjawab
“Bukan sebab aku tidak percaya, lebih dari itu aku sangat berterima kasih, tanpamu mungkin aku sudah lebih dahulu hilang dan kering bersama kemarau yang tidak berkesudahan ini.”
aku langsung meninggalkan tempat itu mungkin aku harus menenangkan diri.
September selalu memulai hujan, percayalah hujan akan turun untuk ku juga untuk mu, begitu ucapmu dahulu namun sekarang hanya aku yang mengenang ucapan itu.
beberapa saat, seorang berjalan ke arahku, aku menoleh melihat nya aku tak tau siapa lelaki itu, ia berpakaian rapi seperti pejabat tinggi.
“hey xulan, aku soe kim, aku sepupu minho”
mendengar ucapan pria ini, aku terkejut, “ hah?, kamu yakin?” ucapku.
“ya xulan, aku dari utara, ingin mengundangmu ke te”tempat ku, utara”
“apa…?, kamu tak salah orang, bukan?”
“tidak, kamu xulan, kamu tau minho kan, ya aku akan mempertemukan mu dengan nya, tapi…”
“tapi?”
“itu hanya semalam, di pagi nya kamu harus pergi”
“tunggu, aku masih belum paham, bukannya minho sudah di eksekusi mati?”
“dia akan di bunuh secara perlahan, itu hukuman nya, dan dia masih hidup itu karenamu, xulan”
aku menangis histeris setelah mendengar apa yang diucapkan pria itu, aku benar benar tak percaya, namun itulah faktanya, tangisan ku terus berdengung di otakku, aku tak kuat mendengar kabar ini, aku bingung, aku harus bahagia atau sedih.
“dan aku juga ingin memberimu sebuah surat yang ditulis oleh minho dengan tangan yang dilumuri darah nya”
“apa..darah, apa yang sudah kalian lakukan pada nya”
pria itu terdiam dan meninggalkan surat itu pada ku, juga terdapat no hp nya untuk ku hubungi
lalu ku buka isi surat itu.
“Beruntungnya aku memiliki kamu yang setia menanti ketika hujan turun dan janji suci siap untuk di ikrar dan diamini sebagai wujud segala angan menjadi ingin dalam ikatan suci, tolong tetap setia bersama ku, namun kamu boleh pergi kapan pun yang kamu mau, jika itu bahagia untuk mu, oh iya..,kamu ingin jawaban waktu itu kan, ya aku mencintai mu, xulan, sunguh aku sangat mencintai mu, aku berjanji aku mencium mu dan berada di pelukan mu, namun maaf kan aku karna tidak bisa melakukannya, aku sudah mengatakan pada soe kim, jika aku mati maka mayat ku harus berada di pelukan mu, xulan.
Saat membaca setengah isi surat itu, aku sangat sedih dan melepaskan tangisan yang menyakitkan itu, aku tak henti-henti menangis walau hanya setengah yang baru ku baca.
namun aku masih penasaran ingin membaca lanjutnya, walau ini sangat membuat air mata ku mengalir kencang di sekujur wajah ku ini.
“di setiap malam aku ingin menangis, namun aku tak bisa mengeluarkan air mata, hanya darah yang bisa aku keluarkan, mata ku penuh darah aku tak bisa melihat lagi, aku benar benar tak bisa, ini sangat gelap, sungguh aku sangat takut, aku takut xulan, sangat takut, dan tubuh ku serasa telah lumpuh aku bahkan tak bisa merasakan sakit di raga ini, namun hati, hati ini sangat sakit, perih dan hampa tak menentu, ini sangat sulit bagi ku, ak ingin mati namun aku terus mengingat mu, aku bertahan bahkan sampai saat ini hanya demi mu, ku inginkan pelukan mu, namun aku rasa kamu akan jijik dengan ku sekarang”
ya tuhan apa yang telah ia derita selama ini, bahkan aku tak tau ia se menderita ini, sungguh aku tak tahu tuhan, aku benar benar sangat sedih, aku terus menangis di hari itu.
pada malam nya
‘nada dering hp’
“hallo”
“pak, aku mohon, aku mohon bawa aku secepatnya untuk minho, aku mohon, aku mohon pak bantu aku” ucap ku yanng terus memohon pada soe kim, segalanya akan aku lakukan untuk minho, ya sungguh, aku akan menemui nya dan memeluk nya, agar ia tak sedih lagi.
‘2 hari setelah nya’
aku akhirnya tiba di utara dengan identitas palsu yang sudah di siap kan tuan soe kim pada ku, entah bagaimana aku akan membalas kebaikan nya itu, sungguh aku sangat berterimakasih pada nya.
“dia disini”
“pak, ini penjara bawah tanah ini sangat gelap dan bau”
“ya minho ada di sini”
aku terkejut melihat tempat ini, tak kayak mansia di penjara di tempat ini, walau sejahat apa pun dia, bahkan tikus pun tak mau berada di sini.
“xulan, lihat kearah depan mu”
“pak, ini sangat gelap, kita hanya membawa satu penerang kecil”
“itu yang telah ia rasakan selama bertahun tahun, xulan”
soe kim mengarahkan penerang yang ia pegang ke arah jeruji besi itu, ak memperhatikan penjara itu, terlihat sangat gelap, namun aku melihat bayangan yang bergelantungan di dalam nya, itu sepeerti manusia yang di gantung.
“tidak…., minho…….”
“Minho..itu minho, tolong lepaskan dia pak aku mohn”
“Aku akan hanya bisa menurunkan nya dari gantungan itu, lalu aku akan menggantung nya lagi”
Aku sangat sedih dan teriak histeris melihat minho yang tak berdaya di lumuri dengan banyak darah sekujur tubuh nya, bagaimana bisa aku melihatnya seperti itu , aku benar benar tak mampu berkata apa, ini sangat membuat ku terkejut.
“Pak, aku mohon aku mohon”, bahkan aku bersujud pada soe kim agar ia segera melepaskannya, sungguh aku tak kuat melihat minho dengan kondisi seperti itu.
Soe kim membuka kunci penjara itu, dan menurunkan minho, “ ayolah minho, ada yang ingin menjumpaimu”
Aku langsung berlari ke arah penjara itu, mememuk minho, dan mencium keningnya yang sudah berlumuran darah, darah itu mengeras di tubuh nya, tampak nya itu sudah lama, dan tiba tiba ada darah baru yang muncul, melalui mulut minho, tampaknya ia ingin mengeluarkan sepatah kata, namun ia tak bisa, walau ia memaksa kan dan terus berlumuran darah di mulut nya.
“Minho, sudah, hentikan jika kamu tidak mampu melakukan nya, aku mohon minho, aku mohon” ucapku sambil menangisi minho yang sudah meneteskan darah di mulutnya.
“Aku akan kembali, nikmati waktu kalian berdua” ucap soe kim yang meninggal kan kami berdua di dalam penjara itu, ia lalu membawa dua peneranag dan meletakan kan nya di dekat kami berada dan ia keluar.
“Minho”
“Xu, xulan…”
“Minho, ini aku, jangan khawatir, sekarang aku disini aku akan memelukmu, sungguh aku akan memelukmu dengan kuat”
“Apa kamu tidak jijik dengan darah ini”
“Tidak minho, tidak..”
“Minho matamu penuh darah” ucapku sambil menutup mulut ku
“Ya..mata ku telah di congkel dengan besi panas, sungguh itu sangat menyakitkanku, xulan, aku sangat takut dengan kegelapan ini, aku takut xulan, aku takut”
Aku sangat sedih mendengar minho, ya aku tak bisa mengatakan jika aku tak menangis, aku menangis, ya tuhan, tolong jangan tetes kan air mata ini di hadapan minho, aku tak mau ia menyadari bahwa aku menangisi nya.
“Xulan, aku tau kamu menangis, aku tak punya mata bukan berarti aku tak menyadari itu”
“Aku akan memelukmu, sungguh akan memelukmu, aku akan tidur di pelukanmu aku sangat merindukanmu” ucapku pada minho mengerang tangisan ku yang tak bisa kubendung lagi.
“Sekarang kamu menangis lah di pelukan ku, aku tak akan melarangmu untuk itu, xulan” sambil memeluk ku dengan tetesan darah yang masih melekat kental di tangan dan tubuh nya.
“Sungguh minho, aku tak tega melihat mulut mu yang terus mengalirkan darh yang tak henti itu”
“Tak apa, aku tak merasakan kesakitan itu lagi, xulan”
Aku memeluk minho sepanjang malam, aku menangis, namun ia tidak bisa, walau aku ta ia akan menangis, sungguh ini sangat melukai ku.
“Xulan, apa kamu membaca surat ku, ya sungguh aku mencintai mu xulan, sangat mencintaimu, bahkan kita tidak memiliki status apa pun namun kamu rela datang menemui ku”
“Karena aku juga mencintaimu minho, sangat mencintai mu”
Minho tertidur di pelukan ku, namun aku harus kembali bersedih sebab esok pagi aku harus pergi lagi, sungguh aku tak rela, namun ini harus ku lakukan, berat rasanya, namun aku senang telah mengetahui ia masih hidup.
‘Pagi hari’
“Xulan apakah kamu itu”
“Ini aku, soe kim, minho”
“Soe kim, dimana xulan, dimana xulan…”
“Ia harus pergi minho, ia harus pergi”
“Tapi mengapa, mengapa ia harus pergi, soe kim…”
“Maaf kan aku minho, aku harus menggantung mu kembali, maafkan aku”
“Brengsek kau soe kim, brengsek..”
“Maafkan aku, sungguh maaf kan aku”
‘Lima bulan berlalu’
Hujan menyelimuti malam yang kacau gemuruh angin berhembus seperti pasir.
“Di balik penjara”.
Selama di penjara untuk menunggu hari penghabisan, minho banyak menuliskan surat yang ditunjukkan kepada muda-mudi seantero korea utara. Sekaligus juga mengirim surat kepada seorang perempuan yang dikenalnya (xulan).
Sebelum kematiannya, dia menulis surat bertanda "from your Valentine", sebagai bentuk kasih sayang kepada orang-orang yang diberi surat termasuk xulan.
Pada 14 Februari, minho berhenti mengirim, surat-suratnya tak pernah ada lagi. Sejak itulah namanya terlupakan dan tak banyak dibicarakan.
Surat itu menjadi heboh di publik korea utara dan bahkan sampai selatan, semenjak surat tak ada lagi orang orang beranggapan ia telah mati.
Soe kim terpaksa memberi berita palsu pada xulan atas kematian minho.
“Maaf kan aku tidak bisa menjaga nya tetap hidup”
“Aku tak rela, namun aku harus iklash, aku akan memulai hidup ku dengan kesedihan”
Setelah mendengar itu soe kim pun pergi dan tak pernah terlihat.
“Maafkan aku, sungguh maaf kan aku”
————
‘14 tahun setelah nya’
“Selamat Datang di Toko Buku hyuminho”
(Slogan selamat datang di toko buku terkenal daerah itu.)
Hampir 15 tahun telah berlalu, sekarang xulan mengembangkan toko bukunya. dan mencantumkan nama minho di dalamnya. Toko buku terkenal di daerah itu bukan hanya sekedar toko buku namun juga tempat bersantai sembari menikmati coffee.
Dan menghabiskan setiap hari di toko buku dengan perasaan seperti mendapatkan kembali hal-hal yang hilang satu per satu.
Perasaan lelah dan hampa dalam batin perlahan menghilang. Sejak saat itu, toko buku hyeminho menjadi tempat yang benar-benar baru. Ruang tempat orang berkumpul, berbagai emosi berkumpul, dan cerita tiap individu.
15 tahun berlalu belum cukup untuk memulihkan suasana hati xulan.
Sampai ketika seorang pria yang dulu sering berkunjung ke toko buku xulan (tomas).
Menghampiri xulan dan berkata “apakah kemarau itu telah reda ?” (Ucap tomas).
“Kemarau itu akan reda sebentar lagi tomas” (ucap xulan sembari tersenyum).
“Namun apakah salju dapat turun di musim kemarau itu ?.” (Ucap tomas).
(Xulan tersenyum).
——
——
Dilain sisi seorang tahanan sedang di siksa di balik ruangan kosong. Tangan di gantung kaki diikat dengan rantai Lalu di gantung, Mereka terus menyiksa sepanjang malam. Setiap hujan turun mereka makin menyiksa dengan brutal.
…..
Matilah kau baji***n.
“Akan ada hal lain yang datang” (ucap seorang pria yang disiksa itu)
“Aku akan balas semua ini”
“Balas?, haha, kami akan menyiksa mu sampai kau tau bisa membalasnya”
“Lakukan lah, aku tak merasa sakit, penghinaat ini akan ku balas, bahkan keluarga mu harus menerima nya”
“Bajingan”
“Aaaaahkkkk…..” teriak
—---
‘Korea selatan’
Aku sedang membaca buku di toko ku, sambil menikmati kopi pnas yang baru ku seduh, oranng orang melihat ku ceria, namun mereka tak tau di waktu malam aku tak bisa tidur karna tangisan ku membasahi tempat ku tidur.
Kemarau telah sedikit berkurang, aku terlihat seperti kilauan berlian yang menyilaukan mata, ada banyak pelanggan yang datang, membaca buku sambil minum semangkuk coffee yang panas dan menghangatkan suasana hati, tampaknya semua yang hadir di toko buku hyeminho ku mereka sedang tidak baik baik saja.
Ada yang terluka ada pula yang berduka
namun mereka percaya toko buku hyeminho ku adalah solusi dari kegaduhan hati mereka yang telah pudar.
Satu pelanggan pria pun tiba, ia sedang mencari buku, namun tak tau harus memilih yang mana, ia menghampiri meja ku duduk.
“Berikan aku satu buku yang menggambarkan kerisauan hatiku saat ini” (ucap pelanggan yang baru tiba).
“Baiklah,mungkin kemarau di dalam dirimu belum hilang, namun jika kamu tetap tak mau menurunkan hujan di dalamnya, kemarau itu tentu saja akan membakarmu”, ucap ku dengan wajah tersenyum.
”lantas, hujan seperti apa yang dapat meredakan kemarau ini nona ?” , jawab pria itu.
(aku pun tersenyum).
“Semua orang menginginkan kebahagiaan, Tidak ada yang ingin sakit, Tapi, kamu tidak dapat melihat pelangi tanpa hujan sebelumnya." ucap ku sambil mencari buku yang cocok untuk hati nya.
“Cinta berjalan dalam hujan bersamaan” lanjut ku pada nya sambil memegang salah satu buku yang hendak aku beri pada nya.
Pria itu terdiam sejenak lalu berkata
“Hujan turun karena awan tidak bisa lagi menangani bebannya, Air mata jatuh karena hati tak mampu lagi menangani sakitnya " ucap pria itu lalu meninggalkan tempat ku.
Aku hanya tersenyum mendengar ucapan pria itu, tampak nya ia sedang ada masalah hati, Awan datang mengambang dalam hidupku, tidak lagi membawa hujan atau mengantar badai, Tapi, untuk menambah warna langit matahari terbenam."
Lalu aku tersenyum.
Pada malam hari aku hendak tidur, mengambil selimut lalu menyelimuti tubuh ku.
Beberapa jam kemudian aku melihat seorang pria yang memanggil ku
“Xulan, tolong aku, xulan aku sangat sakit”
“Siapa kamu’ ucap ku
“Xulan, tolong”
“Katakan pada ku, kamu siapa..” teriak ku dengan panik.
“Xulan….aku sangat takut, xulan….”
Uhh.. itu hanya mimpi buruk, aku sangat kaget, tubuh ku penuh keringat, sunggu ini sanga mengejutkan ku, namun ak heran kenapa ia datang di mimpi ku, siapa dia sebenarnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!