Bloody Angel | Jaemren
ένα
"Aku mendengar cerita dari beberapa gagak di hutan itu, katanya pria yang kulitnya seperti mayat itu mencari tumbal berikutnya."
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
"Dasar parasit menyusahkan"
Aeri Jung
Lo kan bisa minum darah hewan, kita udah ga asing lagi sama vampir vegetarian lain.
Aeri Jung
Membunuh salah satu dari mereka gak seburuk itu.
Jung Jaemin
Itu gak lain dari arti merampas nyawa orang lain.
Aeri Jung
*bersedekap dada*
Dengan tubuh lo yang semakin dipaksa haus,
Aeri Jung
Lo gak kasian sama dahaga lo itu?
Aeri Jung
Sedikit darah hewan gak buat lo mati.
Jung Jaemin
Gue gak butuh pendapat lo, aeri.
Aeri Jung
Kita liat seberapa bertahannya lo tanpa darah disekeliling manusia.
Cekikan pada lehernya tak membuat gadis itu takut.
Senyumnya semakin mengembang setelah melihat mata merah menyala itu menatapnya nyalang.
Jung Jaemin
Bring to mind, gue dampyr.
Jung Jaemin
Bahkan sampai 9 bulan pun gue gak butuh darah.
Aeri Jung
Ini baru 3 bulan, dan tubuh lo semakin kurus ga terawat. ghost, gue kasian liatnya.
Cengkraman pada leher mengerat, tapi aeri semakin senang akan itu.
Jung Taeyong
Boy, language.
Jung Taeyong
Lepaskan adikmu dan berhentilah bertengkar!
Jung Jaemin
*duduk kesal setelah melepas cekikan pada sang adik*
Aeri Jung
*terkekeh*
Bubu, kita kan selalu seperti itu~
Jung Taeyong
Hilangkan kata 'selalu'. Kalian sudah dewasa.
Jung Taeyong
Hidup berabad-abad seharusnya memudahkan kalian untuk bersikap tenang.
Jung Jaehyun
*usap surai jaemin*
Hey, boy. Minum sedikit, oke? kamu terlihat mengenaskan.
Jung Jaemin
Kalian membunuh berapa banyak hari ini?
Jung Jaehyun
*senyum maklum*
Tidak terhitung. Lagipula apa salahnya meminta sedikit darah mereka?
Jung Jaemin
Bukan meminta.
Jung Jaemin
Dan berhentilah seperti itu!
Jung Taeyong
Jung Jaemin. Kamu vampir, sudah lumrah dikalangan kita.
Jung Jaemin
*berdiri*
Aku kira seorang manusia masih ada hati nurani untuk tidak saling membunuh makhluk sesamanya.
Jung Jaemin
Tapi ternyata sama saja. Manusia dan vampir. Mereka sama-sama rakus.
Malam itu hutan ditelusurinya. Hawa dingin dengan kegelapan yang memenuhi seluruh bumi.
Jaemin, salah satu pasarit dampyr. Lahir dari hubungan manusia dan vampir.
Well, yeah.. jaemin benci fakta itu.
Sisi vampirnya butuh darah. Tentu saja. Tapi sayang, setelah menggigit korbannya, mereka akan langsung mati.
Double kill, jaemin benci itu.
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
δύο
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
Dahinya tertekuk samar, mendengar suara dimana-mana sangat mengganggu rungunya.
Sebagai dampyr yang bahkan bisa mendengar suara dari jarak jauh sekalipun, sangat menjengkelkan.
Jung Jaemin
*roll eye malas*
Jung Jaemin
(Makhluk-makhluk ini sungguh berisik)
Jung Jaemin
*hela nafas berat*
"AKHH! kalo jalan liat-liat dong!!"
Bau familiar.. sepertinya jaemin tau..
Jung Jaemin
(Fu¢k, bisa gak sih sehari aja gaada darah?)
Suara tangisan terdengar, wanita yang jatuh dengan lutut terluka itu menangis.
Walaupun yang lain berkumpul untuk tau siapa yang terluka,
Jaemin mengumpat. Malas berdiri tapi disini bau darahnya sungguh menyengat!
Jung Jaemin
*mendesis setelah merasakan taringnya terpancing keluar*
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
Jung Jaemin
(Gue benci banget disituasi kaya gini, ghost)
Jung Jaemin
*acak rambutnya*
Jaemin tegang. Hell, disini tadi sepi kok? Eh, atau jaemin yang tidak lihat sekitar dulu?
Wajahnya menoleh saat dirasa seseorang menepuk pundaknya.
Dan jaemin menyesal seribu bahasa.
Jung Jaemin
(Perasaan tadi gaada siapa-siapa, asem)
Pemuda itu menunjukkan layar ponsel kearah jaemin.
"Kamu gapapa? kok keringetan? haus?"
Jung Jaemin
*tekuk dahi bingung*
Merasa tak ada jawaban, pemuda itu tersenyum lembut.
Layar ponsel kembali diarahkan.
"Kalo haus, mau minum minuman saya? kebetulan tadi baru beli"
Jung Jaemin
*sentuh tangan yang terjulur mengarahkan ponsel*
Jung Jaemin
Siapa nama lo?
Jaemin lepas tangan yang digenggamnya.
Tidak lama, pemuda itu kembali menunjukkan layar ponselnya.
Huang Renjun
*menggerakkan tangan*
Huang Renjun
[ Maaf, aku bisu ]
Cantik. Kenapa harus minta maaf?
Jung Jaemin
It's okay. Lo ngerti gue ngomong apa?
Huang Renjun
*senyum*
[ Aku ngerti ]
Huang Renjun
*tepuk pundak jaemin*
[ Kamu haus? mau minum minumanku? ]
Jung Jaemin
Engga, thanks.
Jaemin menyesal menjawab tidak.
Terbukti bahwa wajah itu terlihat sedih setelahnya.
Huang Renjun
[ Maaf buat malu, ya? ]
Jung Jaemin
Nop, kenapa harus?
Huang Renjun
[ Soalnya kamu pasti risih ngomong sama aku ]
Jung Jaemin
Gue bahkan gak sempet mikir buat risih.
Jung Jaemin
Dan lo
*tunjuk renjun*
Jung Jaemin
Lo cantik, btw.
Rona merah muda menjalar pada pipi renjun.
Jaemin sedikit menyematkan senyum kecil karenanya.
Renjun tenang, dan unik menurutnya. Sedikit membuatnya mudah nyaman.
Manusia lain sih, bisanya membuat kesal.
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
τρία
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
Sudah sejauh itu, dipikir-pikir.
2 bulan cukup baginya mudah dekat dan akrab dengan pemuda tunawicara itu.
Renjun itu cantik, lembut, hey, pemalu juga, well, manis jangan lupa.
Jung Jaemin
Lo gak mikir buat bisa ngomong lagi?
Huang Renjun
[ Setiap orang yang punya kekurangan kaya aku, pasti mau ]
Huang Renjun
[ Tapi karena sudah terbiasa, kita nyaman ]
Jung Jaemin
*tatap langit*
Tapi gue pengen deh denger suara lo.
Huang Renjun
*tepuk pundak jaemin*
[ Jangan terlalu dipikir, aku nyaman kok ]
Huang Renjun
*elus punggung tangan jaemin*
[ Kamu.. keliatan kurus ]
Huang Renjun
[ pipimu tirus, walaupun masih ada otot, kamu kurus ]
Huang Renjun
[ Kamu selama ini makan dengan baik, kan? ]
Jung Jaemin
Gue makan, kok.
Selama 5 bulan ini jaemin tidak pernah menyentuh darah.
Jung Jaemin
Yes, cutie. Gausa khawatir.
Jung Jaemin
Gue mau ajak lo keluar malem ini, lo sibuk?
Huang Renjun
[ Maaf, aku gabisa ]
Jung Jaemin
Kasih gue alesan yang logis.
Huang Renjun
*gigit bibir bawah*
Jaemin diam memperhatikan.
Haduh, gimana rasanya ya gigit bibir bawah renjun sambil ngerasain darahnya?
Jung Jaemin
(Liar banget otak gue)
Huang Renjun
[ Aku harus bantu mamaku beresin rumah.. ]
Huang Renjun
[ Maaf, ya? ]
Jaemin diem. Renjun jadi gak enak..
Fyi, perpustakaan kali ini tempat mereka berdua duduk.
Dan udah setengah jam lewat, jaemin cuma asik merhatiin wajah terlelap renjun.
Jung Jaemin
*elus pipi renjun yang tidur dengan kepala miring*
Jung Jaemin
*geleng kasar*
Jung Jaemin
(Jaemin idiot, berhenti memikirkan itu)
Jung Jaemin
*lirik leher renjun*
Mengundang taringnya keluar disertai mata yang memerah nyala.
Jung Jaemin
(Nop, brader. Dia renjun. Lo bisa bunuh dia)
Jung Jaemin
*deketin mulutnya ke leher renjun*
Sedikit lagi, ujung taringnya yang tajam itu bisa membelah kulit renjun.
Tapi jaemin terdiam. Membeku.
Karena renjun melihatnya.
Huang Renjun
*gerakin tangan*
Huang Renjun
[ Aku mimpi, kamu mau gigit aku. Tapi ternyata wajahmu sedeket ini sama aku ]
Jung Jaemin
Kalo beneran gigit?
Huang Renjun
[ Emang kamu siapa? makhluk astral penghisap darah itu? ]
Huang Renjun
*terkekeh lalu menguap*
Huang Renjun
[ Aku ngantuk ]
Well, jaemin pintar untuk segera menormalkan wajahnya saat renjun membuka mata.
⸦⸧۫⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦ ⊹ ׂ ִ ୨ ୧ ࣪ ׅ ⊹ ⸧⸦⸧ׅ⸦⸧۫⸦⸧۫
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!