NovelToon NovelToon

Married With My Ex

1. Pemberkatan Pernikahan

Setelah empat tahun berusaha keras untuk melupakan cinta pertamanya, pada akhirnya Jennifer Graciela harus bertemu dengan pria yang sangat dibencinya itu. Sialnya, dia dipaksa untuk menerima perjodohan yang sudah disetujui oleh dua keluarga.

Dia adalah Andrew Garfield Ratajasa, pria yang pernah memberikan cinta sekaligus luka. Keluarga Ratajasa akan menanggung seluruh biaya pengobatan ibunya jika Jenni bersedia menikah dengan Andrew.

Demi sang ibu, Jenni menerima perjodohan itu dan mengesampingkan perasannya yang masih sangat terluka. Dia terpaksa terjebak dalam sebuah pernikahan dengan pria masa lalunya.

Apakah Jenni akan mencintai Andrew seperti dulu? Atau akan semakin membenci pria yang membuat hatinya patas sepatah-patahnya itu?

***

" Aku bersedia menikah denganmu karena Mama, jadi jangan berharap lebih " ~ Jennifer Graciela.

" Aku tidak peduli, sekarang kamu adalah istriku " ~ Andrew Garfield Ratajasa.

...~~~...

Di sebuah gereja terbesar di Jakarta, sebuah pemberkatan pernikahan sedang dilaksanakan. Dengan disaksikan oleh keluarga dan orang-orang terdekat, kedua pengantin berdiri saling berhadapan dan berpegangan tangan di depan pendeta untuk mengucapkan janji nikah untuk mengikat hubungan mereka menjadi suami istri.

" Saya Andrew Garfield Ratajasa, memilih engkau Jennifer Graciela menjadi istri saya. Saya berjanji untuk setia mengabdikan diri kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit. Saya mau mengasihi dan menghormati engkau sepanjang hidup saya. Saya juga berjanji untuk dapat menjadi ayah yang baik untuk anak-anak yang akan dikaruniakan Tuhan kepada kita " ucap Andrew menatap Jenni tanpa keraguan.

" Saya Jennifer Graciela, memilih engkau Andrew Garfield Ratajasa menjadi suami saya. Saya berjanji untuk setia mengabdikan diri kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit. Saya mau mengasihi dan menghormati engkau sepanjang hidup saya. Saya berjanji akan menjadi ibu yang baik untuk anak-anak yang dikaruniakan Tuhan kepada kita " balas Jenni dengan suara yang bergetar menahan tangis.

Entah tangis haru atau penyesalan, tetapi air mata Jenni langsung tumpah saat pendeta mengatakan mereka sudah sah menjadi suami istri. Pernikahan yang tidak diinginkan, tapi terpaksa Jenni lakukan untuk sang ibu yang sedang sakit jantung sejak tiga tahun terakhir.

Kesulitan ekonomi juga sedang keluarga Jenni alami sejak ditinggal sang ayah untuk selama-lamanya. Pengobatan sang ibu yang harus terus dilakukan, membuat Jenni menerima perjodohan dengan jaminan biaya untuk kesehatan ibunya.

" Selamat menjadi Nyonya Andrew Garfield Ratajasa, Istriku " bisik Andrew tepat di telinga Jenni.

Jenni mengepalkan kedua tangannya dengan erat dan menatap penuh kebencian pada pria yang telah sah menjadi suaminya. Meski sudah empat tahun berlalu, tapi rasa sakit atas pengkhianatan Andrew masih sangat terasa.

Entah apa yang membuat Andrew kekeh ingin menikah dengannya walaupun sudah ditolak mentah-mentah. Bahkan pria itu memberikan banyak ancaman agar dia setuju untuk menerima perjodohan ini.

" Silakan untuk saling memasangkan cincin pernikahan secara bergantian " ucap pendeta pada Andrew dan Jenni.

Andrew mengambil cincin pernikahan yang mereka pilih beberapa hari yang lalu dan memasangkannya di jari manis sang istri. Jenni pun melakukan hal yang sama, meski tidak dengan hati yang tulus.

Selanjutnya, Andrew membuka veil setelah semuanya ditutup dengan doa. Bisa Andrew lihat dengan jelas wajah cantik Jenni yang dipoles dengan make up flawless. Jenni terlihat semakin cantik dan mempesona dari ketika masih menjadi kekasihnya. Bertambahnya usia membuat Jenni berubah menjadi sosok wanita dewasa.

" Kamu sangat cantik, Jen. Aku bahkan tidak pernah bisa berpaling pada perempuan lain walaupun sudah berpisah darimu " batin Andrew terus menatap wajah cantik Jenni.

Jenni sendiri merasa risih dan ingin sekali memalingkan wajahnya tetapi tidak bisa. Dia harus menunjukkan jika dirinya bahagia dengan pernikahan ini agar ibunya tidak khawatir.

Sorak sorai semua orang di sana mulai terdengar ketika sudah waktunya wedding kiss. Jenni sudah memberikan kode pada Andrew untuk tidak melakukannya, tetapi tentu saja pria itu tidak memperdulikannya.

Andrew menarik tengkuk leher Jenni dan mencium bibir istrinya itu di depan semua orang. Hanya menempel saja, tetapi dengan waktu yang cukup lama. Bibir yang pertama Andrew cium dan rasanya semakin madu. Ciuman pertama untuk keduanya dan dilakukan di saat yang tepat.

" Cipok terus, Ndrew, jangan kasih kendor " teriak salah satu sahabat dekat Andrew~Ibil.

" Shut, jangan teriak-teriak " tegur Calvin~sahabat Andrew yang satu lagi.

Andrew melepaskan bibirnya walaupun sebenarnya belum puas, tapi tidak mungkin terus melakukannya di hadapan semua orang. Lagipula Jenni sudah memberikan injakan di kakinya dan meminta untuk dilepaskan.

Kemudian, pasangan pengantin baru itu turun dari altar pernikahan dan menghampiri orang tua mereka. Jenni tidak bisa menahan air matanya lagi saat menghampiri sang ibu yang terlihat pucat dan duduk di kursi roda.

Satu minggu yang lalu memang ibunya itu harus dilarikan ke rumah sakit dan membuat Jenni akhirnya memutuskan untuk menerima perjodohannya dengan Andrew. Biaya untuk operasi pemasangan ring di jantung sangat besar dan tabungan hasil kerja keras Jenni tidak akan cukup untuk membayar semuanya.

" Berbahagialah dengan pernikahanmu, Sayang. Terima kasih karena kamu sudah berkorban begitu banyak untuk Mama " ucap Mama Mercy~ibu dari Jenni.

" Ma, jangan katakan apapun. Apa yang aku lakukan ini tidak ada apa-apanya dibandingkan semua perjuangan Mama untuk aku " jawab Jenni menangis di pelukan Mama Mercy.

" Berjanjilah untuk selalu bahagia ya, Sayang. Mama akan bahagia kalau melihat kamu bahagia " ucap Mama Mercy mengusap punggung sang putri.

Walaupun sangat ragu bisa merasa bahagia atau tidak setelah ini, tetapi Jenni tetap menganggukkan kepalanya. Dia tidak ingin Mama Mercy merasa khawatir dan malah kepikiran yang membuat kondisinya semakin menurun.

" Andrew, tolong jaga Jenni ya. Mama titip putri Mama satu-satunya padamu. Dia tidak memiliki siapa-siapa lagi setelah Mama tiada. Mama percaya padamu, Mama serahkan putri Mama untuk kamu jaga dan kamu cinta setulus hati " ucap Mama Mercy pada Andrew.

" Baik, Ma. Aku akan menjaga dan mencintai Jenni setulus hatiku. Mama tidak perlu khawatir dan fokus saja pada kesehatan Mama. Mama harus sembuh agar bisa melihat aku memiliki anak dan mendampingi merawatnya hingga dewasa " jawab Andrew tersenyum.

Mama Mercy pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Dia sangat percaya pada menantunya itu.

Bukan tanpa alasan dan pertimbangan Mama Mercy menyetujui perjodohan yang ditawarkan oleh orang tua Andrew. Bukan juga semata-mata karena untuk biaya pengobatannya, tetapi juga karena dia tahu jika sebenarnya Jenni masih sangat mencintai Andrew.

" Selamat datang di keluarga Ratajasa, Sayang. Mama sangat senang karena kamu yang menjadi menantu Mama " ucap Mama Helena~ibu dari Andrew, memeluk sang menantu.

" Iya Ma, terima kasih banyak " jawab Jenni dengan senyum yang dipaksakan.

Jenni sangat senang memiliki ibu mertua yang sangat baik seperti Mama Helena, tetapi yang menjadi masalahnya dia sangat membenci putra dari ibu mertuanya itu.

" Jadilah laki-laki yang bertanggung jawab mulai sekarang. Ada istri yang harus kamu jaga dan kamu beri nafkah " ucap Papa Alex~ayah dari Andrew, menepuk pundak sang putra.

" Iya Pa. Aku akan berusaha menjadi laki-laki yang lebih baik untuk istriku " jawab Andrew dengan sangat yakin.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan makan bersama dan berbincang-bincang satu sama lain untuk mempererat tali kekeluargaan yang baru saja terjalin antara dua keluarga. Walaupun lebih banyak diam, tetapi Jenni berusaha untuk tetap menghormati keluarga dan sahabat Andrew yang hadir serta menyapa dirinya.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

2. Hati yang Terluka

Saat ini, Jenni sedang berada di sebuah kamar hotel yang akan menjadi tempat resepsi pernikahannya dengan Andrew. Pasangan pengantin baru itu dan beberapa keluarga langsung menuju hotel ketika acara pemberkatan pernikahan selesai. Jenni yang sudah membersihkan diri dan mengganti gaun pengantinnya dengan pakaian rumahan. Dia hanya sendiri di dalam kamar itu karena Andrew sedang menemui kedua sahabatnya.

" Tuhan, kenapa hati ini masih terasa sakit saja. Selama ini aku sudah berusaha untuk melupakannya, tapi kenapa harus dipertemukan kembali " batin Jenni dengan air mata yang jatuh tanpa aba-aba.

Tidak bisa Jenni pungkiri jika rasa cinta di hatinya untuk Andrew masih ada, tetapi rasa sakit juga sama. Hati yang terluka karena pengkhianatan yang Andrew lakukan tepat di depan matanya masih menganga dengan lebarnya. Sangat sulit untuk menerima dan melupakan semua itu, apalagi Andrew ada cinta pertama dan satu-satunya pria yang dicintainya.

Jenni masih mengingat jelas hari dimana merasakan patah hati untuk pertama kalinya. Di hari kelulusan yang seharusnya membuatnya bahagia, Jenni malah harus melihat kekasihnya yang tidak lain adalah Andrew berpelukan dengan wanita lain. Bahkan wanita itu tidak segan-segan mencium pipi Andrew di depan semua orang.

Rasanya hati Jenni hancur melihat itu semua, apalagi tidak ada penolakan yang dilakukan oleh Andrew. Jenni menjadi sadar jika Andrew tidak benar-benar mencintainya dan menjadikannya sebagai mainan saja. Tanpa memperdulikan apapun dan mendengarkan penjelasan dari sang kekasih, Jenni langsung memutuskan hubungan mereka saat itu juga.

Dia tidak sudi tetap bertahan dengan pria yang telah mengkhianati cintanya dan terang-terangan menunjukkan kemesraan bersama dengan wanita lain. Walaupun harus berpisah dengan orang yang cintanya, tetapi itu lebih baik dibandingkan terus merasakan sakit.

" Kita putus! Terima kasih karena sudah menjadikan aku mainanmu selama ini " ucap Jenni setelah memberikan sebuah tamparan keras di pipi Andrew.

" Jenni, dengan penjelasan aku dulu. Ini semua cuma salah paham dan aku tidak pernah menjadi kamu sebagai mainan. Aku benar-benar mencintai kamu, Jenni " ucap Andrew mencoba menjelaskan pada Jenni.

Jenni tidak memperdulikan Andrew langsung pergi meninggalkan pria yang masih terus memanggil namanya. Bahkan Jenni berusaha untuk bersikap tega melihat Andrew yang terus berlari mengejar mobil yang dinaikinya.

Setelah hari itu, Jenni memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta dan melanjutkan pendidikannya di sana. Semua itu Jenni lakukan untuk menghindari Andrew karena dengan bertemu pria itu maka hatinya akan semakin terluka. Hingga akhirnya Jenni harus kembali karena ayahnya yang meninggal dunia dan ibunya yang menderita sakit jantung.

Jika mengingat itu semua, luka di hati Jenni serasa seperti disiram dengan air garam. Sakit, perih, sesak, tapi bodohnya dia tidak bisa menghilangkan rasa cintanya pada pria pemberi luka itu. Entah apa yang membuatnya sampai saat ini masih begitu mencintai Andrew, dia pun tidak mengerti dengan dirinya sendiri.

" Aaaaaaa, kenapa? Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi kalau hanya untuk menambah luka di hatiku? " isak tangis Jenni semakin terdengar.

Sebenarnya Jenni sudah berusaha untuk tetap kuat, tetapi dia hanya wanita biasa. Dia hanya bisa menangis untuk meluapkan semua perasaan yang ada di hatinya.

" Jenni, kamu menangis? " tanya seseorang yang pastinya adalah Andrew.

Jenni segera menghentikan tangisannya dan menghapus air mata di wajahnya. Dia tidak ingin terlihat lemah di depan Andrew dan jangan sampai pria itu tahu jika dia masih mencintainya. Jenni juga langsung beranjak pergi karena sangat sesak rasanya berada di dalam satu ruangan bersama Andrew.

" Jenni, tunggu! " cegah Andrew menahan tangan Jenni.

" Lepas! " sentak Jenni langsung menghempaskan tangan Andrew.

Bersentuhan langsung dengan Andrew membuat Jenni merasa semakin lemah saja dan tidak bisa mengendalikan dirinya.

" Kamu kenapa menangis? " tanya Andrew dengan suara yang lembut.

" Bukan urusanmu " jawab Jenni dingin.

Andrew menghela napasnya panjang lalu berdiri tepat di hadapan sang istri.

" Jenni, sekarang kamu itu istriku. Jadi semua yang terjadi pada kamu itu menjadi urusanku " ucap Andrew menatap wajah sembab Jenni.

" Sudah aku bilang itu bukan urusanmu dan jangan pedulikan aku " jawab Jenni dengan nada tinggi.

Kemudian Jenni melangkah meninggalkan Andrew dan menuju arah balkon. Hingga ucapan Andrew menghentikan wanita itu yang akan melangkah keluar dari kamar.

" Aku tahu kamu masih terluka dengan apa yang telah terjadi empat tahun yang lalu, Jenni. Semua itu salah paham dan aku tidak pernah mengkhianati kamu sama sekali, aku sangat mencintai kamu sampai hari ini. Bukan cuma kamu yang terluka, tapi aku juga, Jenni. Aku harus mencoba tetap melanjutkan hidup aku tanpa kamu, itu sakit " ucap Andrew menatap sendu punggung Jenni yang berdiri membelakanginya.

" Sekali saja tolong dengarkan penjelasanku, Jen " lanjut Andrew penuh harap.

Tes.

Air mata Jenni kembali jatuh membasahi pipi mendengar ucapan Andrew yang membuatnya sesak. Akan tetapi Jenni tetap berusaha untuk terlibat biasa saja dan tidak menunjukkan apa yang dirasakannya pada Andrew.

" Tidak perlu dan aku tidak peduli. Apapun penjelasan kamu itu tidak akan bisa mengubah apapun, hatiku tetap sakit dan terluka. Sekarang kamu senang karena aku sudah menjadi istrimu dengan paksaan, kan? Kamu memanfaatkan keadaanku dan Mama yang sangat membutuhkan bantuan dari keluargamu. Selamat, Andrew, kamu berhasil membuat hatiku semakin terluka. Kamu juga membuat aku terjebak dalam pernikahan dengan laki-laki yang paling aku benci dan tidak aku cintai " jawab Jenni dengan kedua tangan yang terkepal kuat.

" Jenni, bukan seperti itu_ " ucapan Andrew tidak dapat dilanjutkan melihat tangan Jenni yang terangkat.

" Cukup, Andrew. Tolong jangan buat aku marah dan menggagalkan pesta pernikahan kita malam ini. Dan tolong jangan ganggu aku karena aku butuh waktu sendiri " ucap Jenni lalu langsung melangkah keluar dari kamar dan menutup pintu balkon.

Andrew menarik rambutnya dengan kedua tangan dan memekik tertahan. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi untuk membuat Jenni mau mendengarkan penjelasannya. Wanita itu terlalu keras dan selalu menganggap apa yang dilihatnya itu benar, padahal ada suatu hal yang tidak diketahuinya.

" Tenang, Andrew, dia istrimu sekarang. Masih banyak waktu untuk menjelaskan semuanya dan meluruskan kesalahpahaman yang bertahan selama bertahun-tahun ini " gumam Andrew sembari mengusap wajahnya kasar.

Andrew akan bersabar terlebih dahulu dan memberikan Jenni waktu sendiri. Dia tidak ingin membuat Jenni semakin membencinya dan menggagalkan pesta pernikahan mereka nanti malam.

Setelah itu, Andrew memilih untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya. Dia memang belum sempat melakukan apa-apa karena Calvin dan Ibil yang langsung membawanya pergi ketika baru sampai di hotel.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

3. Cinta Lama Belum Usai

Sebuah pesta pernikahan yang sangat mewah di adakan di dalam sebuah ballroom hotel terbaik di Jakarta. Andrew adalah putra pertama dari pengusaha properti terkaya di Indonesia untuk saat ini sehingga Papa Alex tidak bisa membuat pernikahan sang putra biasa saja. Apalagi acara ini juga sangat ditunggu-tunggu oleh keluarga dan sahabat serta rekan bisnis karena sudah sangat lama keluarga Ratajasa tidak menggelar acara sebesar ini.

Lebih dari lima ribu orang diundang dalam pesta pernikahan Andrew dan Jenni, walaupun kebanyakan dari mereka adalah kenalan Papa Alex dan hanya sebagai kecil saja yang merupakan teman dari pasangan pengantin baru itu. Andrew juga tidak lupa mengundang orang-orang terdekat sekaligus yang selalu membantunya.

Andrew dan Jenni sudah berada di atas pelaminan untuk menyalami para tamu undangan yang ingin memberikan selamat. Sedari awal hingga pertengahan pesta, Jenni berusaha untuk tetap tersenyum dan berakting jika dirinya sangat bahagia dengan pernikahan ini. Tidak ada yang tahu alasan keduanya menikah selain keluarga inti dan kedua sahabat Andrew.

" Kalau kamu lelah, kamu duduk saja, Jen " bisik Andrew pada Jenni.

Jenni menjawabnya dengan gelengan kepala saja karena dia sangat malas berbicara dengan Andrew.

Tak lama kemudian, terlihat lima orang yang memang sudah Andrew tunggu naik ke atas pelaminan untuk memberikan selamat pada pengantin baru itu. Sebenarnya mereka bukan teman seangkatan atau sekolah Andrew dan Jenni, tapi salah satu dari mereka adalah wali kelas keduanya saat SMA. Untuk yang lainnya, Andrew dan Jenni mengenal mereka dari beberapa kali bertemu tidak sengaja dan berkumpul bersama.

" Andrew, Jenni, selamat ya atas pernikahan kalian. Semoga kalian selalu bahagia dan selalu bersama sampai akhir usia " ucap Kinara memberikan selamat pada pasangan pengantin baru itu.

Wanita berhijab itu tidak lupa memeluk Jenni yang merupakan mantan anak didik kesayangannya dulu.

" Aamiin, terima banyak ya, Bu " jawab Jenni membalas pelukan Kinara.

Kemudian Jenni juga bergantian memeluk satu wanita lagi yang tentu saja dia kenal juga.

" Selamat ya, Jenni. Sudah lama kita tidak bertemu, eh tiba-tiba kamu menikah saja sama Andrew " ucap Elsa pada Jenni.

" Hehe, terima kasih, Kak Elsa " jawab Jenni dengan senyum yang menunjukkan deretan giginya.

Jenni benar-benar menunjukkan jika dirinya menikah dengan Andrew karena keinginannya sendiri dan saling mencintai. Sama sekali Jenni tidak memperlihatkan kesedihannya di depan semua orang.

" Jadi ceritanya cinta lama belum usai nih, Ndrew? " goda Raka yang merangkul pundak Andrew.

" Ya begitulah, Bang " jawab Andrew tersenyum.

Memang kisah cinta Andrew dan Jenni belum pernah selesai karena diakhiri oleh satu pihak, sedangkan pihak yang lain masih ingin bertahan. Lagipula ada sesuatu hal yang belum diketahui oleh Jenni yang menyebabkan mereka berpisah.

" Jangan-jangan kalian memang belum putus selama ini ya. Mungkin saja karena Jenni yang memilih kuliah di Jogja yang membuat kalian pura-pura putus " ucap Satria menatap Andrew dan Jenni bergantian.

Kelima orang itu mengetahui berakhirnya hubungan Andrew dan Jenni karena karena pernah mendengar Andrew bercerita di saat sedang patah hati.

" Kemarin kami memang sudah putus kok, Bang. Seperti yang Bang Raka bilang kalau cinta lama kita belum usai, jadi ya kita balikan " jawab Andrew dan Jenni memasang senyum palsunya.

" Eh, sebenarnya yang orang tua dari dua bocah ini siapa sih? Kenapa semuanya pada nemplok ke gue " gerutu Jeki yang harus kerepotan menggendong dua anak laki-laki.

Kedua anak laki-laki yang masih balita itu adalah putra dari Satria dan Kinara serta Raka dan Elsa. Entah mengapa malam ini kedua anak lalu itu begitu menempel pada Jeki, mungkin ingin menghibur pria yang masih betah sendiri itu.

" Ya anggap saja lo jadi baby sitter nya, jadi mereka nemplok gitu sama lo " jawab Raka.

" Iya Jek, sekali-kali bantu urus mereka berdua lah. Sungguh lelah kita harus mengurus mereka setiap hari " tambah Satria yang pusing merasakan putranya yang sedang sangat aktif.

" Heh, kalau tidak mau mengurusnya, ya jangan dibuat lah. Bikin gue repot saja " ucap Jeki tidak terima.

" Habisnya enak sih saat buatnya, Jek. Sayang banget lo belum rasakan gimana enaknya " jawab Raka yang sengaja membuat sahabatnya tambah kesal.

Jeki pun terlihat semakin kesal, apalagi dua bocah itu malah memainkan wajah tampan dengan kedua tangan mereka.

Terlihat Jenni tertawa kecil karena kelakuan tiga pria dewasa di depannya ini sangat lucu dan tidak pernah berubah. Usia mereka empat tahun di atasnya, tapi jika sudah bersama seperti anak kecil.

" Kamu semakin cantik kalau tertawa begini, Jen " bisik Andrew tepat di telinga sang istri.

Seketika Jenni menghentikan tawanya dan memalingkan wajahnya dari Andrew. Ada perasaan aneh ketika dipuji oleh Andrew dan Jenni tidak ingin terlalu menghiraukan itu.

" Tidak usah pedulikan apa yang dia katakan, Jenni " ucap Jenni di dalam hati.

Jenni sudah menanamkan dalam hatinya untuk tidak menutup semua kemungkinan yang membuatnya untuk dekat dengan Andrew atau hatinya akan semakin terluka.

" Sudah, sudah, kalian ini dimana saja selalu membuat keributan " ucap Kinara menghentikan keributan yang diciptakan oleh tiga pria dewasa itu.

" Iya nih, lebih baik sekarang kita foto dengan pengantin baru ini. Lagipula kita harus cepat turun dan bergantian dengan tamu yang lain " sambung Elsa.

Mereka semua akhirnya mengatur posisi untuk berfoto dengan Andrew dan Jenni. Beberapa foto mereka abadikan di hari bahagia Andrew dan Jenni sebagai kenangan juga dan di-posting di media sosial masing-masing.

Kelima orang itu pun segera turun dari pelaminan membawa serta dua bocah laki-laki di gendongan Jeki.

" Cinta lama kita memang belum usai, maka dari itu aku ingin melanjutkannya bersama kamu. Aku juga akan memastikan cinta kita tidak akan pernah usai untuk selama-lamanya. Cinta kita akan abadi, Jenni " ucap Andrew meraih tangan Jenni dan menggenggamnya.

Jenni memilih untuk tidak memperdulikan ucapan Andrew yang mungkin akan sangat mempengaruhinya hatinya. Dia menarik tangannya dari genggaman Andrew tanpa mengatakan satu patah kata pun.

" Untuk sekarang tidak apa-apa kamu mengabaikan aku, Jen. Aku tidak akan menyerah untuk membuat kamu kembali mencintai aku " batin Andrew sembari melirik wajah cantik istrinya itu.

Setelah itu, Andrew dan Jenni kembali melanjutkan untuk menyalami para tamu yang masih begitu banyak. Mungkin butuh waktu hingga tengah malam untuk menyalami para tamu yang hadir. Entah pasangan pengantin itu akan sanggup atau tidak terus berdiri pelaminan.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!