Aku berdiri dengan sigap, menunggu bencana yang datang dari sebuah portal besar berwarna merah. Menunggunya hancur lalu menunggu makhluk yang disebut bencana berbondong-bondong keluar seperti sebuah aliran sungai tanpa henti.
Krak!
Retakan dari portal besar itu sudah terlihat, retakan kecil itu perlahan semakin membesar sampai membuat suara seperti kaca pecah.
Monster dengan cepat keluar dari dalam sana, berbagai jenis monster yang tak terhitung, monster yang sangat banyak terus menerus keluar sampai membanjiri medan perang, dari monster kecil sampai monster besar berlari menuju ke arahku.
Aku tersenyum senang, menghela napas lalu mengayunkan pedang yang mengeluarkan aura merah kehitaman, ayunan pedang miliku membunuh ribuan monster yang berada digaris depan.
Dan dengan ayunan pedang milikku itu, pasukan, kawan atau bisa disebut teman berlari mengayunkan pedang mereka kearah monster, menusuk para monster dan bahkan memenggalnya. Para penyihir yang ada dibelakang merapalkan sihir bersekala besar dan membunuh banyak monster dengan sihirnya itu.
Aku berlari dengan kecepatan penuh, menerobos pasukan monster dengan pedang milikku, darah dari para monster menempel di pedang dan juga wajahku, pakaianku menjadi kotor dengan noda darah berwarna merah kehitaman. Aku masuk kedalam portal yang sudah terbuka, melihat banyak monster didalamnya lalu setelah itu aku melihat monster dengan kekuatan yang sangat luar biasa.
Monster itu terlihat seperti manusia, dia memiliki rambut hitam panjang yang menyentuh kakinya. Dia sedang terbang, membuatku harus melihat keatas untuk melihatnya dan itu membuatku kesal karena leherku akan sakit jika melawan monster terbang.
Energi sihir yang sangat mengerikan sampai membuatku merinding, bukan merinding karena ketakutan melainkan kesenangan. Aku tersenyum menancapkan pedangku ketanah dan monster yang berada disekitar langsung berubah menjadi daging cincang yang masih segar.
Aku menantangnya, meledeknya dengan ekspresiku dan berkata dengan suara yang merendahkan lawan.
"Aku akan membunuhmu lalu memajang kepalamu itu tepat diatas perapian rumahku!"
Aku mengangkat tangan kiriku dan mengarahkannya pada monster berbentuk manusia itu, lalu aku mengepalkan tanganku dengan kuat.
Authority of the sky!
Monster yang tadinya terbang menjadi tidak stabil dan jatuh dari langit dengan cepat, dan dengan otoritas yang aku miliki monster yang ada di langit tidak akan dapat terbang dengan bebas. Aku mengendalikan langit dengan begitu tidak ada siapapun yang dapat terbang saat melawanku.
Aku tersenyum melihat monster itu yang jatuh ketanah lalu berkata dengan tatapan tajam dan niat membunuh di mataku.
"Kamu membuat leherku sakit!" Aku memegang leherku sambil menatap monster itu. Aku menyeringai lalu mengangkat pedangku yang dipenuhi noda darah.
Monster itu maju ke arahku dengan cepat, membuatku dapat melihat dia dari dekat dan tahu bahwa dia sedang sangat marah kepadaku karena mempermalukannya.
Mataku dan matanya bertemu, niat membunuh yang terpancar dari mataku dan matanya dapat membuat siapapun yang ada didekat sana tidak berani mendekat.
Namun hal itu jauh berada dimasa depan, saat itu aku sudah mendapatkan ingatan dari pecahan ku yang lain dan itu membuatku semakin kuat. Tapi sebelum itu terjadi aku tidak tahu harus berbuat apa dan menjalani kehidupan normal di dunia baru ini.
Sejak kapan aku berada di dunia ini? Hmm.. mungkin tiga tahun yang lalu, yaa.. tiga tahun yang lalu saat aku baru sampai ke dunia ini dengan tubuh baru yang termasuk kedalam pecahan ketiga milikku.
***
Tiga tahun yang lalu.
Aku masih berada di sungai ruang dan waktu, entah sudah berapa lama aku terombang ambing didalam sana. Jika ada seseorang yang mabuk perjalanan mungkin perjalanan ruang dan waktu sangat tidak cocok, tekanan di sana sangatlah tinggi sampai membuat jiwamu seperti mengangkat berat ribuan ton.
Tapi hal seperti itu tidak berpengaruh padaku. Aku mengikuti arus itu dengan santai sambil melihat banyak sekali dunia yang sudah aku lewati selama berada didalam sana.
Setelah beberapa saat terombang ambing aku merasakan getaran yang sangat kuat sampai membuatku kaget dan mengerutkan ekspresi wajahku.
"Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba tempat ini berguncang dengan sangat kuat?" tanyaku pada sistem.
[Anda telah sampai ketempat tujuan]
Retakan yang berada jauh diujung ruangan ini terlihat, aku tersedot dengan sangat cepat seperti debu yang disedot oleh penyedot debu. Tubuhku melewati retakan itu dan muncul di dunia yang sangat modern dengan diriku yang berubah menjadi arwah berwarna biru transparan.
Setelah lama berada di dalam sungai waktu, aku akhirnya berhasil ke dunia yang sedang aku tuju, namun saat ini aku malah berubah menjadi arwah dan tidak dapat menyentuh apapun.
"Bahkan aku tidak dapat melihat pantulan diriku pada cermin."
Aku lagi-lagi merasa sedang ditarik, aku awalnya sedikit terkejut namun aku terus mengikuti arahnya sambil melihat pemandangan kota pada malam hari.
Di kota modern yang dipenuhi dengan gemerlap cahaya, robot-robot terbang melintasi langit membawa barang dari satu rumah ke rumah lainnya.
Aku melihat robot kecil terbang membawa kotak dengan kedua tangannya, mereka terbang lumayan cepat dan berhenti di setiap rumah bahkan apartment yang ada.
Gedung-gedung tinggi menjulang ke langit malam, bersinar terang dengan lampu-lampu yang menyala seolah tak pernah padam. Meski langit seharusnya menyuguhkan pemandangan bintang-bintang, namun keindahan langit malam itu tertutupi oleh gemerlapnya cahaya kota yang tak pernah redup.
Saat aku sedang menatap langit, tiba-tiba aku masuk kedalam sebuah apartemen yang tidak terlalu mewah namun sangat bagus. Aku tidak terlalu penasaran kenapa aku bisa masuk kedalam, aku malah lebih penasaran tentang tahun berapa saat ini.
Aku masuk kedalam sebuah kamar seseorang, seorang pria yang terlihat muda, umurnya sekitar 15 sampai 16 tahun. Rambut hitam panjangnya menutupi matanya yang sedang tertidur, baju tidurnya bahkan sangat lucu untuk seorang pria. Baju tidur dengan motif beruang coklat dan bahkan dia tidur sambil memeluk boneka beruang besar.
Aku perlahan mendekat, memasuki tubuhnya dan langsung tersadar. Aku bangun dari tempat tidur, berjalan ke toilet lalu membasuh wajahku yang terlihat menyedihkan dan bertanya pada sistem.
"Kenapa aku masuk kedalam tubuh ini? Apa ada alasan khusus karena aku tidak dapat menggunakan tubuh lamaku?" Aku melihat cermin dengan mataku yang berwarna hitam, wajahnya lumayan tampan tapi tidak setampan diriku yang dulu.
[Tubuh yang sedang anda gunakan saat ini adalah pecahan ketiga anda. Namun untuk mengetahui ingatan yang tersimpan didalamnya anda harus menjadi cukup kuat untuk melepaskan segel tersebut.]
"Apa yang akan terjadi padaku jika aku melepaskan segelnya dengan paksa?" tanyaku penasaran.
[Anda akan lenyap dari dunia ini, dan mungkin semua ingatan anda akan hilang semua dan anda harus memulai reinkarnasi lagi. Tapi tentu saja dengan tiga pecahan yang berada didalam diri anda, anda cukup kuat bahkan saat anda terlahir kembali.]
Aku lebih memilih menjadi sedikit lebih kuat dari pada harus memulai reinkarnasi tanpa ingatan, sebelum aku menjadi Ikki aku sudah melakukan reinkarnasi lebih dari 10 kali tanpa ingatan apapun dan itu sedikit menyiksa saat aku mendapatkan ingatanku dari 10 kehidupanku yang lain.
Aku memegang wajahku menyeka rambutku kebelakang dan menghela napas panjang lalu kembali berjalan ke kamarku untuk kembali tidur dan bangun saat matahari terbit.
Matahari sudah terbit, aku dapat merasakan hangatnya pagi itu. Bahkan terlalu hangat padahal matahari belum naik sama sekali. Aku bangun dari tempat tidur, berjalan menuju toilet lalu duduk di sofa di ruang tamu.
Aku melihat sekeliling, apartemen yang memiliki tingkat untuk ke lantai dua biasanya sangatlah mahal, jadi aku berencana melihat ingatan tubuh ini sebelum melakukan aksi.
Sistem muncul, dia tidak muncul didepan mataku kali ini, melainkan muncul di tv yang berada di sebrang meja di hadapanku. Sistem itu memunculkan kenangan pemilik tubuh, yaitu ingatan tentang kehidupanku saat ini.
Aku berasal dari keluarga yang berpengaruh, keluarga bangsawan jika di duniaku sebelumnya. Dengan keluarga yang berpengaruh aku sudah tahu kenapa pemilik tubuh sebelumnya tinggal sendirian, dia dibuang karena tidak dapat membuat aura pedang.
Keluargaku saat ini berada di jalan pedang, tidak peduli mau maid ataupun pelayan mereka semua setidaknya harus bisa menggunakan pedang. Jika aku lihat dengan seksama semua pelayan dan maid yang ada kekuatannya sangatlah tidak masuk akal padahal bukan berasal dari keluarga besar.
Dari namanya sih aku sudah tahu dimana aku lahir, Japan. Karena aku berasal dari keluarga Kurogane untuk namaku masih sama seperti panggilanku saat dulu. Tapi dengan diriku yang dibuang, aku yang berumur 15 tahun harus menjadi seorang yang masuk kedalam portal dan membunuh monster.
"Aku tidak percaya aku harus mencari uang padahal dari keluarga besar."
Setelah dikeluarkan dari keluarga, aku harus mencari uang untuk diriku sendiri. Ayahku yang membuang ku dari keluarga tidak memberiku sepeserpun uang untuk bertahan hidup dan aku pun terpaksa harus mencarinya sendiri dengan cara menjadi Hunter atau Riders.
"Aku sudah paham bagaimana pemilik tubuh ini menjalani hidupnya selama 15 tahun."
Apartemen yang aku tinggali saat ini bagus dan sedikit mewah karena memiliki lantai dua, namun setelah melihat tahun berapa saat ini aku tidak terlalu terkejut jika semua apartemen yang murah akan terlihat seperti ini.
Tahun 12086.
Aku tidak berada di bumi, aku berada di bintang lain yang dapat di tinggali layaknya bumi. Bukan hanya satu bintang yang dapat di tinggali seperti ini ada banyak dan itu tidak bisa dihitung oleh jari tangan maupun dengan tambahan jari kaki.
Ras yang seharusnya hanya ada manusia tapi aku dapat melihat seekor elf, iblis dengan bentuk manusianya yang sempurna, dwarf dan naga. Bukan hanya itu, ada juga kultivator dari bintang yang berbeda lainnya.
"Sepertinya Magic dan Qi dapat saling beradu di dunia ini."
Aku melihat status milikku yang sudah berubah drastis, menjadi lebih lemah dibandingkan sebelumnya dan juga berubah.
[Kurogane Ikki]
[Pria]
[15 Tahun]
[Stats]
[Strength : 34]
[Agility : 39]
[Vitality : 30]
[Endurance : 35]
[Magic : 31]
[Qi : 0]
[Stamina : 40]
[Skill]
Aku menghela napas ku setelah melihat semua stats miliku sangat rendah, bahkan skill milikku juga ikut menghilang entah kemana.
"Aku akan berlatih dan masuk kedalam portal untuk mencari uang, mumpung masih libur musim panas."
Aku pergi mandi lalu sarapan sebelum mulai berlatih dan masuk kedalam portal. Otot tubuh ini tidak terlalu bagus tapi sudah kencang, mungkin karena dia berlatih pedang secara terus menerus selama 7 tahun di keluarganya.
Aku menggunakan celana olahraga dengan kaos putih yang dapat menyerap keringat, aku tidak menggunakan jaket olahraga karena saat ini adalah musim panas. Orang bodoh mana yang menggunakan jaket saat musim panas.
Sebelum meninggalkan apartemen aku mengambil sebuah cincin. Cincin yang aku kenakan adalah sebuah alat komunikasi seperti smartphone, bukan hanya komunikasi, alat ini juga menampilkan identitas, saldo dan alat ini juga digunakan untuk pembayaran.
Sebuah alat yang canggih, untuk memiliki alat seperti ini setidaknya harus berumur minimal 15 tahun dan bentuknya bisa dipilih tidak hanya ada bentuk cincin ada banyak bentuk dari gelang, kalung ataupun anting. Alat ini dicuri atau hilang tidak masalah, karena saat orang lain menggunakannya identitas yang muncul bukan identitas pengguna sebelumnya melainkan pengguna baru.
Aku mencoba menampilkan identitas ku, bukan hanya identitas namun bakat yang sudah aku tes beberapa bulan yang lalu, rank Hunter ku bahkan ada di list tersebut. Tampilannya seperti sistem dengan latar yang dapat diubah warnanya.
"Bukankah dengan begitu sistem bisa kalah?" tanyaku meledek sistem.
[Apa maksud anda, aku lebih canggih dari alat sampah itu!]
Sistem menirukan alat itu, namun dengan bakat Swordsman yang lebih tinggi sampai 80% untuk bakat Mage hanya berada di 68% dan Martial Arts berada di 77%.
Bakat yang aku miliki berbeda dengan yang sudah di test beberapa bulan yang lalu saat diriku belum masuk kedalam tubuh ini. Bakat Swordsman ku hanya 61% Mage 39% dan Martial Arts 44%.
"Apa bakat dapat berubah padahal hanya dalamnya saja yang berubah bukan tubuhnya?" tanyaku bingung jika bakat dapat berubah-ubah.
[Ini bakat anda didunia sebelumnya.]
Aku yang sekarang dapat menggunakan sihir, sebelumnya juga bisa namun hanya menggunakan energi sihir dari alam. Energi yang belum dimurnikan dan sulit dikendalikan. Namun saat ini berbeda, aku memiliki energi sihir didalam tubuhku dan penggunaan sihir menjadi begitu mudah.
Sihir tidak masuk kedalam skill, dan aku dapat menggunakan sihir karena pecahan pertama milikku memiliki pemahaman tentang sihir.
Aku melihat map sebelum pergi ketempat portal rank E berada, karena aku tidak tahu tempatnya sama sekali. Aku memakai sepatu lalu pergi keluar dari apartemen dan lari menuju tempat tersebut.
[Stamina anda bertambah 0,1]
[Stamina anda bertambah 0,1]
Stamina miliku terus bertambah walaupun hanya sedikit, karena tubuh baruku aku dapat merasakan rasa lelah itu. Sudah lama aku tidak merasakan rasa lelah tapi sekarang berbeda, aku harus memperhatikan staminaku saat bertarung.
"Ada keuntungan ada juga kekurangannya," aku bergumam pada diriku sendiri.
Aku menyeka keringatku setelah sampai ditempat yang sangat besar, tempat pelatihan Hunter tingkat rendah. Tempatnya sangat besar dan terlihat seperti stadion sepak bola jika dilihat dari luar.
Di dalam bangunan yang megah itu, mirip seperti sebuah stadion sepak bola tertutup yang mencakup luas, terhampar ratusan portal dengan peringkat E.
Cahaya biru dengan energi sihir yang tidak kuat karena peringkatnya yang rendah memancar dari setiap portal, dibaliknya dunia yang benar-benar berbeda, masuk kedalam sana bisa saja kita berada di dalam goa, hamparan rerumputan hijau, gunung es, dan banyak lagi.
Setiap portal dihiasi dengan tanda-tanda dan simbol-simbol yang unik, memperlihatkan karakteristik monster yang mendiami dunia tersebut. Orang-orang dengan berbagai pakaian dan peralatan petualang berjalan-jalan di sekitar, berbicara dengan semangat dan antusiasme tentang monster baru yang akan mereka buru setelah naik peringkat dari F menjadi E.
Suasana riuh rendah penuh dengan kegembiraan dan keingintahuan, menciptakan energi yang tak terlupakan di dalam tempat ini. Di tengah keramaian, terdengar suara-suara pedagang yang menawarkan perlengkapan. Tempat ini adalah pusat portal peringatan E.
Ratusan portal yang ada disini peringkat E, bahkan saat bosnya mati mereka akan kembali dalam beberapa waktu. Uang yang dihasilkan dari portal seperti ini tidak terlalu besar namun bisa untuk hidup sehari-hari tanpa rumah.
"Soalnya rumah dan apartemen mahal." Aku berjalan masuk kedalam portal bertipe goa yang berlika liku, monster di dalamnya adalah Koblod, mereka tampak seperti serigala namun dengan senjata dan juga perisai ditangan mereka.
Monster Koblod tidak bertarung menggunakan cakar seperti serigala pada umumnya. Walaupun serigala yang dapat berdiri disebut Werewolves, mereka tetap menggunakan cakar bukan senjata.
Cincin yang aku gunakan juga dapat menyimpan barang seperti cincin penyimpanan pada umumnya yang berada di dunia kultivator. Mungkin hal seperti ini tergabung saat kultivator bisa mengembangkan sebuah teknologi.
Aku mengambil pedangku dari cincin itu, pedang dengan baja biasa dan bilah yang sudah menjadi sedikit tumpul. Aku tidak ingin menggunakan senjata yang ada di inventory sistem karena senjata yang aku miliki kebanyakkan rank nya tinggi mungkin rare atau epic. Tentu saja pedang Leticia termasuk Mythic.
"Aku akan menjadi battle mage untuk hari ini!" kataku lalu para monster muncul dari dalam kegelapan setelah mendengarnya, jumlahnya tidak banyak hanya ada lima.
Aku menggunakan sihir dasar api, melemparkan bola api kearah monster namun mereka menahannya dengan perisai besi dengan mudah. Terlalu lambat, pikirku pada sihir yang aku lemparkan pada mereka.
Aku menggunakan sihir angin dikedua kakiku, memfokuskan MANA dari jantung untuk pergi ke telapak kaki agar aku dapat bergerak dengan tenaga yang cukup. Tanah tempat aku berdiri rusak saat aku menekan kaki ku untuk berlari menuju kawanan Koblod.
Aku mengayunkan pedangku suara pedang yang mengenai perisai milik Koblod terdengar sangat berisik karena berada diruang yang tertutup.
"Hebat juga." Aku tersenyum lalu menggunakan sihir es untuk membunuh Koblod yang menahan serangan ku. Es dari tanganku membentuk tombak, menusuk perut Koblod dan menembusnya dengan mudah.
Es berwarna biru dengan hawa dingin yang keluar langsung membekukan tubuh Koblod yang tertusuk sebelum darahnya mulai menyembur keluar.
"Sisa empat, tapi dengan suara berisik tadi akan datang kawanannya." Aku melapisi pedangku dengan api, membuatku bertarung dan membakar Koblod langsung menjadi abu setelah terkena pedang milikku.
Api di pedangku membara, Koblod perlahan muncul dari dalam kegelapan dan jumlahnya sangat banyak tidak bisa aku hitung karena aku hanya harus membunuh mereka semua. Aku menyeringai, berlari menuju mereka dengan pedang yang membara.
Para Koblod yang terkena tebasan pedangku terbakar perlahan sampai menjadi abu, setiap Koblod yang mati kristal muncul dari tumpukan abu yang tertiup angin dari sihir milikku. kristal kecil berwarna ungu keputihan, kristal itulah yang dijual bukan bagaian tubuh monster.
Tentu saja ada bagian tubuh monster yang dapat dijual, tapi bagian tubuh itu tidak ada di portal peringatan rendah.
Setelah bertarung selama empat jam dengan para Koblod aku bertemu lawan yang pantas, Koblod yang terlihat besar, boss monster yang tidak tepat berada di peringkat portalnya. Sebelum masuk portal, yang masuk dilarang masuk sangat dalam ke goa karena kemungkinan untuk bertemu boss monster sangatlah tinggi.
Napas Ku tersengal, aku lelah setelah membunuh ratusan Koblod MP miliku juga sudah rendah karena bertarung menggunakan sihir. Tapi aku tidak takut sama sekali, aku berjalan mendekati Koblod besar itu dengan hati-hati.
Koblod besar itu langsung menyerang saat aku cukup dekat dengannya, pedang besar miliknya hampir mengenaiku. Dengan jeda beberapa detik sebelum dia dapat menarik pedangnya dari tanah aku memotong pergelangan lengannya dan loncat kearahnya.
Tangan Koblod yang memegang pedang menyemburkan darah, dia memukulku di udara dengan tangan yang satunya namun aku dapat menghindarinya dengan sihir angin. Aku membuat pijakan menggunakan sihir di udara, pijakan itu membantuku untuk lebih cepat kearah Koblod raksasa itu dan menebas kepalanya. Seharusnya seperti itu.
Aku tidak tahu kenapa tapi pedangku malah tertancap dan tidak bisa ditarik, aku pikir ketajamannya sudah cukup untuk memenggal kepalanya itu. Pedang tumpul memang harus diganti dengan cepat, pikirku.
Aku membuka inventory sistem, mengeluarkan sebuah sabit besar lalu menebas tubuh Koblod tersebut seperti tahu. Rasanya sangat ringan seperti mengenai udara, namun tubuh Koblod besar tersebut terbelah menjadi dua.
Aku jatuh ketanah, kelelahan setelah bertarung selama empat jam. Tapi aku merasa pantas untuk ini karena staminaku meningkat setiap pertarungan.
[Strength meningkat sebanyak 3]
[Agility meningkat sebanyak 2]
[Magic meningkat sebanyak 1]
[Stamina meningkat sebanyak 5]
Aku beristirahat sebelum mengumpulkan kristal dari para Koblod. Setelah beristirahat sekitar 10 menit aku mengambil semua kristal dari mayat Koblod dan menghitungnya.
"127 dengan milik boss 128 kristal. Aku tidak tahu berapa harga kristal ini." Aku pergi keluar dari portal pakaianku robek dan sepatuku sudah tidak layak pakai. Aku kembali ke aula seperti seorang gembel sambil membawa pedang tumpul milikku.
Walaupun pakaianku rusak, aku tidak memiliki luka sama sekali. Dari awal pakaian itu rusak karena pergerakanku yang terlalu membabi buta, celana olahraga cukup elastis namun tidak untuk kaos putihku.
Aku berjalan kemeja resepsionis yang berada dibangunan tersebut, mengeluarkan kristal dari cincin penyimpanan ku. 127 kristal dari Koblod dihargai seharga 254 dolar, satu kristalnya seharga 2 dolar. Sudah aku duga karena peringkatnya portalnya sangat rendah. Aku menyimpan kristal boss sebagai kenang-kenangan pertamaku di dunia ini.
Apalagi pendapatan bersih ku hanya 230 dolar setelah dipotong pajak. Aku merasa lelah, namun pemilik tubuh ini sebelumnya berburu 10 jam sehari saat hari libur dan 4 jam sehari saat hari kerja.
Aku tersenyum, aku merasa bahwa diriku cukup rajin untuk mendapatkan uang. Aku berjalan menuju mesin penjual otomatis, membeli minuman karena tenggorokanku yang kering. Air putih, aku meminumnya lalu membuang bekasnya dan pergi dari tempat itu.
Aku tidak berjalan pulang, aku ke hutan untuk mencari monster yang lebih kuat dengan kristal yang lebih mahal. Monster bukan hanya ada di portal monster yang di portal mungkin lebih aman karena kita tahu tingkatannya berdasarkan energi sihir yang terpancar dari dalam portal. Namun monster yang berada di luar portal banyak jenisnya dan tingkatannya tidak pasti karena mereka dapat berevolusi.
Aku berjalan menuju hutan tempat berburu, walaupun ada penjaga, aku bisa masuk lewat tempat lain jika itu memungkinkan. Saat aku sedang berjalan, aku selalu dilihat oleh orang-orang disekitar, mungkin karena pakaianku yang berlubang-lubang. Aku menghiraukan mereka dan terus berjalan menuju tujuanku.
Aku berjalan sambil memulihkan stamina dan MP ku yang sudah sangat rendah. Aku tidak peduli dengan pandangan manusia yang melihatku saat aku sedang berjalan menuju tujuanku. Toh karena aku butuh uang.
Setelah beberapa menit berjalan aku akhirnya sampai di depan pintu masuk yang dijaga oleh tiga iblis dengan kekuatan setara Hunter peringkat A. Hutan itu di kelilingi oleh pagar dengan tegangan listrik yang tinggi, bahkan jika aku mencoba terbang atau melompat tinggi sensor akan mendeteksi adanya seseorang yang masuk dengan cara melewati pagar.
Tapi aku berbeda, aku melewati para penjaga dengan mudah karena sihir yang menyembunyikan diriku. Mirip seperti skill Stealth. Setelah melewati penjaga dan masuk cukup dalam kehutan aku membatalkan casting (rapalan) sihirnya.
Aku melompat keatas lalu berdiri di dahan pohon yang besar dan tinggi. Aku mencoba melihat menggunakan perspektif sihir yang ada di udara, mencoba melihat monster yang berada cukup dekat dengan diriku, sampai aku melihat gerombolan Direwolf.
Seekor serigala berwarna putih dengan garis biru di keempat kakinya dan juga tanduk di dahinya seperti Unicorn. Monster dengan kekuatan peringkat C dan mereka dapat menggunakan skill petir dari tanduknya yang seperti Unicorn itu.
Perspektif ku kembali, aku melompat dari satu dahan pohon ke yang lainnya untuk sampai ditempat Direwolf berkumpul. Setelah aku bisa melihat mereka dengan mataku sendiri, aku menjadi waspada karena mereka dapat menggunakan sebuah skill.
Aku hanya harus membunuh mereka dalam waktu yang cukup singkat, sangat singkat sampai mereka tidak cukup untuk bereaksi dengan kehadiran diriku. Namun itu mustahil dengan kekuatanku saat ini.
"Inventory!" Aku mengeluarkan sebuah pedang gelap, pedang satu tangan yang sangat ringan namun memiliki ketajaman yang mengerikan.
Aku memberi diriku sendiri buff, membuat diriku seringan bulu dan secepat kilat. Setelah semua buff yang berfokus pada kecepatan sudah selesai, aku menghilang dari tempatku berdiri karena gerakan ku yang terlalu cepat. Aku muncul ditengah gerombolan Direwolf dan menebas tiga Direwolf yang berada dibelakang.
Aku tidak mundur, aku melanjutkan serangan ku kepada Direwolf yang cukup dekat dengan ku dan menusuknya. Aku langsung menusuk dua Direwolf lainnya darahnya merembes keluar dan memenuhi tanah dengan genangan darah mereka.
Aku melihat Direwolf sisanya melompat kebelakang menjauh dari ku sambil melihat ke arahku, aku juga melihat tanduk mereka mengeluarkan sengatan listrik kecil dan itu membuatku semakin waspada, aku tidak tahu sekuat apa skillnya itu.
"Apa skill mereka akan dimulai?" tanyaku lalu menghilang dari pandangan para Direwolf.
Para Direwolf menjadi lebih waspada lalu mengeluarkan skill petirnya secara membabi buta sampai menghancurkan pohon dan tanah yang ada didekat mereka. Aku yang menghilang dari pandangan Direwolf membunuh satu persatu dengan cepat sampai tersisa dua Direwolf lagi.
Aku muncul dan langsung memenggal kepala salah satu dari kedua Direwolf. Aku tersenyum pada Direwolf yang tersisa sendiri. Direwolf tersebut ketakutan dia tidak menduga bahwa kawanannya dapat dibunuh dengan sangat cepat oleh satu manusia.
Aku berjalan perlahan menuju Direwolf itu, tidak ada perlawanan darinya. Aku mengangkat pedangku lalu membelah kepala Direwolf itu menjadi dua dengan sangat mudah.
"Pertarungan yang singkat," kataku.
[MP 2%]
[Magic meningkat sebanyak 2]
[Stamina meningkat sebanyak 1]
Aku terkekeh, mengambil semua kristal dari 12 Direwolf yang aku bunuh lalu beristirahat memulihkan MP ku sebelum keluar dari tempat ini. Aku penasaran berapa banyak uang yang akan aku dapat dari monster peringkat C tersebut.
Setelah beristirahat lebih dari 20 menit MP ku hampir pulih sepenuhnya jadi aku memutuskan keluar dari tempat ini lalu menjual kristal yang aku dapatkan, warna kristalnya sama seperti milik Koblod namun energi yang keluar dari kristalnya sangat berbeda.
Aku keluar sama seperti saat aku masuk, aku menggunakan cara yang sama namun para penjaga tidak memiliki skill deteksi atau dapat merasakan sihir yang sedikit abnormal disekitar mereka.
Aku berjalan sampai sebuah gang kecil lalu membatalkan casting sihirnya. Aku lalu kembali ke jalanan berjalan keluar dari gang tersebut, mencari tempat untuk menjual kristal yang aku dapat. Aku lebih diperhatikan oleh banyak orang sekarang, mungkin karena aku sangat kotor oleh noda darah.
Saat aku melawan Koblod noda darahnya tidak sebanyak aku melawan Direwolf, sekarang tangan kananku penuh dengan noda darah yang masih segar. Tapi setidaknya darahnya tidak menetes ke jalanan.
Aku sampai disebuah tempat penjualan kristal, ada banyak Hunter disana. Tempatnya seperti sebuah bank, aku masuk melewati pintu lalu cincinku langsung menunjukan sebuah angka 187. Mungkin itu nomor antrian ku, aku duduk ditempat yang sudah disediakan dan menunggu dipanggil.
Aku menunggu lebih dari 30 menit disana, aku sedikit tidak nyaman karena duduk terlalu lama dapat menyebabkan wasir.
Aku bergeser di kursiku saat sedang melihat layar digital di atas meja resepsionis berganti nomor antrian. Akhirnya, nomor antriannya berkedip dengan huruf merah tebal: "187."
"Akhirnya, giliranku."
Aku mendekati resepsionis, seorang wanita dengan wajah serius yang memiliki tumpukan berkas di depannya yang tersusun rapi.
Aku pikir kertas sudah tidak ada di dunia ini, tapi sepertinya kertas masih tetap digunakan dimana pun, pikir ku saat melihat tumpukan kertas.
"Um, maaf, saya ingin menjual ini."
Aku tidak tahu harus berbicara seperti apa lalu hati-hati meletakkan dua belas kristal monster peringkat C di atas meja, setiap kristal berkilau di bawah cahaya lampu.
"Tentu."
Resepsionis menaruh kristal itu disebuah alat untuk di cek kualitasnya. Setelah dia selesai melakukan pengecekan dia melakukan transfer sambil menyebutkan nominalnya.
"Totalnya menjadi 11,000 dollar setelah di potong pajak."
Aku sedikit menahan rasa senang ku melihat total tersebut. Aku tidak percaya bisa mendapatkan lebih banyak uang dengan berburu monster yang sedikit lebih kuat. Ketika transaksi tersebut selesai, aku tidak langsung pergi, aku bertanya pada resepsionis bagaimana cara melakukan evaluasi peringkat ku. Aku setidaknya harus memiliki peringkat C untuk terus mendapatkan uang banyak.
"Sebelumnya, bagaimana cara meminta evaluasi ulang peringkat?"
"Evaluasi peringkat?" tanya kembali resepsionis, dia terdiam sebentar lalu menyuruh aku untuk pergi ketempat awal saat aku melakukan tes untuk menjadi hunter, "Anda harus kembali ke tempat di mana Anda pertama kali menjadi seorang hunter. Mereka yang mengurus semua evaluasi rank di sana."
aku mengangguk, mencatat informasi tersebut dalam pikiranku. Saat aku hendak pergi, resepsionis memanggilku.
"Semoga berhasil dengan evaluasi Anda, dan hati-hati di luar sana!"
Aku berbalik dan tersenyum dengan penuh rasa terima kasih dan meninggalkan gedung tersebut. Matahari mulai terbenam, melemparkan bayangan panjang di sepanjang jalan-jalan ramai di kota.
"Kembali ke tempat semuanya dimulai, ya? Nah, ini untuk langkah berikutnya dalam perjalananku."
Aku tidak tahu jika waktunya sudah sore, aku keluar dari apartemen sekitar jam 11, menghabiskan waktu didalam portal selama 4 jam lebih dan di dalam hutan sekitar 1 jam.
Aku berjalan pulang, sebelum pulang aku pergi ke supermarket untuk membeli makanan untuk makan malam dan untuk sarapan besoknya. Sesampainya di rumah aku menaruh semua bahan makanan diatas meja makan lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan noda darah.
Setelah selesai membersihkan noda darah, aku berendam dengan air hangat. Aku bersandar lalu bertanya pada sistem.
"Apa magic milikku akan sangat berpengaruh pada hasil evaluasi?"
[Tentu, tapi dengan informasi yang aku dapat anda bisa naik ke peringkat D tanpa evaluasi ulang.]
"Hmm, kenapa bisa begitu?"
[Karena anda sudah banyak membunuh monster peringkat E dan sedikit monster peringkat C]
Aku berpikir sebelum berbicara, jadi maksudnya aku yang membunuh monster akan tercatat secara otomatis? Atau bagaimana? Pikirku bingung.
"Aku tidak mengerti." Aku menyerah, aku tidak tahu maksudnya dan menunggu jawaban sistem.
[Setiap anda menjual kristal monster, itu akan tercatat dan peringatan anda akan otomatis naik tanpa perlu pergi ke gedung Asosiasi Hunter. Mungkin memerlukan waktu bagi mereka.]
"Peringkat D masih sangat rendah, paling tinggi penghasilan peringkat D dari bos monster hanya 300 dollar," kataku. Aku setidaknya membutuhkan banyak uang dan saat membunuh boss monster setidaknya kristalnya harus bernilai ribuan dollar.
Setelah berendam cukup lama, aku akhirnya keluar dari bak, mengeringkan tubuhku dan juga rambutku, menggunakan pakaian tidur dan pergi ke dapur untuk memasak makan malam.
Aku mengambil panci dari rak, mengisinya dengan air lalu menyalakan kompor listrik dan menunggu air mendidih. Selagi menunggu aku membuka bungkus makanan yang akan aku masak, mengambil sebuah mangkuk lalu memasukan bumbu kedalamnya.
Saat airnya sudah mendidih aku memasukan bahan utama dari makan malam ku hari ini, yaitu sebuah mie. Yaa, itu benar. Aku tidak bisa memasak makanan jadi setidaknya untuk bertahan hidup aku harus makan sesuatu seperti mie yang mudah untuk dimasak.
Aku menunggu mie matang, memasukannya kedalam mangkuk dan memakannya secara perlahan sambil menonton acara malam yang ada di tv.
Setelah selesai makan aku mencuci mangkuk dan juga panci yang aku gunakan dan bersiap untuk meningkatkan stats Magic milikku dengan cara bermeditasi.
Aku pergi ke kamar duduk bersila diatas kasur lalu memejamkan mata, setelah beberapa menit aku dapat merasakan aliran energi sihir yang berada di udara kamar ku, memasukannya kedalam tubuhku mengolahnya seperti yang berada di ingatanku.
[Magic meningkat sebanyak 0,5]
[Magic meningkat sebanyak 0,5]
[Magic meningkat sebanyak 0,5]
[Magic meningkat sebanyak 0,5]
Notifikasi sistem terus muncul namun tidak berisik sampai matahari terbit aku terus melakukan meditasi. Aku merasakan cahaya matahari masuk melalui kaca cahaya hangatnya mengenai tanganku dan itu membuatku berhenti melakukan meditasi.
Aku membuang napasku membuka mataku secara perlahan dan melihat total kenaikan magic yang ada didepan mataku.
[Magic meningkat sebanyak 27]
Aku tersenyum setelah tahu magic milikku saat ini berada di 61, MP ku juga ikut meningkat dan daya hancur dari sihir juga bertambah.
"Saatnya untuk pergi ke Asosiasi Hunter untuk melakukan evaluasi ulang," kataku tapi aku memilih untuk tidur terlebih dahulu sebelum pergi kesana.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!